• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Akuntansi Pemerintah Daerah Pole

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Akuntansi Pemerintah Daerah Pole"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN

AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

POLEWALI MANDAR

Disusun oleh:

Kelompok 8

Akuntansi Pemerintahan

1.

Annisa Fitri

(03)

2.

Lily Radhiya Ulfa

(18)

3.

Wisnu Noor Fahmi

(37)

4.

Yossita Ayu Hartantri

(38)

Kelas : 6 L

(2)

DAFTAR ISI

BAB I ... 1

A.

Gambaran Umum ... 1

1.

Sejarah

... 1

2.

Keadaan Geografis

... 2

3.

Transportasi

... 2

4.

Demografis

... 3

5.

Potensi Wilayah

... 3

6.

Pemerintahan dan Administrasi

... 5

7.

Kantor Pemerintahan Keuangan

... 5

BAB II ... 6

A.

Overview Realisasi Anggaran ... 6

B.

Pembahasan ... 8

1.

Jurnal Finansial

... 8

2.

Jurnal Anggaran

... 18

3.

Asumsi Dasar

... 26

(3)

BAB I

DATA DAN FAKTA

A.

Gambaran Umum

Kabupaten Polewali Mandar (sering disingkat Polman) adalah salah satu Daerah

Tingkat II di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Jumlah penduduk di kabupaten

Polewali Mandar adalah 455.572 jiwa. Ibu kotanya adalah Polewali yang berjarak 246

km dari kota Makassar, Sulawesi Selatan.

1.

Sejarah

Sebelum dinamai Polewali Mandar, daerah ini bernama Kabupaten Polewali

Mamasa disingkat Polmas yang secara administratif berada dalam wilayah

Provinsi

Sulawesi

Selatan.

Setelah

daerah

ini

dimekarkan

dengan

berdirinya Kabupaten Mamasa sebagai kabupaten tersendiri, maka nama

Polewali

Mamasa

pun diganti menjadi

Polewali Mandar

. Nama Kabupaten ini resmi

digunakan

dalam

proses

administrasi

pemerintahan

sejak

tanggal

1

Januari 2006 setelah ditetapkan dalam bentuk PP No. 74 Tahun 2005, tanggal 27

Desember 2005 tentang

perubahan nama Kabupaten Polewali Mamasa menjadi

Kabupaten Polewali Mandar

.

Kabupaten Polewali Mandar adalah salah satu di antara 5 (lima) Kabupaten di

Provinsi Sulawesi Barat yang terbentuk berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.

Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran ex-Daerah Swatantra (Afdeling) Mandar

yang menjadi 3 kabupaten atau daerah tingkat II yang dimekarkan berdasarkan UU

Nomor 29 Tahun 1959. Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2002 tentang

Pembentukan 22 Kabupaten/Kota Baru di seluruh wilayah provinsi, dua di antara

(4)

hasil pemekaran dari Daerah Tingkat II Polewali Mamasa, sehingga kedua onder

afdeling Polewali dan Mamasa dimekarkan menjadi dua kabupaten terpisah, yaitu:

Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa.

2.

Keadaan Geografis

Luas wilayah Polewali Mandar adalah 2.022,30 km² dan secara administrasi

kepemerintahan, Polewali Mandar terbagi menjadi 16 kecamatan. Secara geografis,

Kabupaten Polewali Mandar terletak antara 2°40’00”

-

3°32’00” LU dan 118°40’27”

-119°32’27” BT. Batas wil

ayah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Mamasa dan Kabupaten Majene, sebelah selatan berbatasan dengan laut, batas barat

berbatasan dengan Kabupaten Majene, dan sebelah selatan berbatasan dengan

Kabupaten Mamasa dan Provinsi Sulawesi Selatan.

3.

Transportasi

Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting untuk memperlancar

kegiatan perekonomian. Sarana jalan sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi

suatu daerah. Melalui jalan, mobilitas penduduk dapat difasilitasi sehingga roda

ekonomi (arus barang dan jasa) juga turut lancar.

Panjang jalan yang membelah daratan Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2004

sepanjang 1.266,1 km. jumlah ini mengalami peningkatan sepanjang 151,1 km

dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah kendaraan bermotor di dareah

(5)

tahun 2003 yang hanya sebanyak 11.006 unit. Kendaraan bermotor di Polewali

Mandar terdiri dari 386 unit mobil penumpang, 525 unit mobil truk, 1.131 unit bus

dan 11.868 unit motor.

Disamping transportasi darat, Kabupaten Polewali Mandar juga memiliki

transportasi laut. Dinas Perhubungan mencatat bahwa kunjungan kapal di Kabupaten

Polwali Mandar sepanjang tahun 2004 sebanyak 622 kunjungan yang semuanya

merupakan pelayaran rakyat. Angka ini mengalami penurunan dibanding tahun 2003

yang mencapai 651 ton. Pada pelayaran rakyat tahun 2004, jumlah bongkar barang

mencapai 13.248 ton. Jumlah ini meningkat sebesar 9.555 ton atau 258% dibanding

tahun 2003 yang hanya sebesar 3.693 ton. Sementara jumlah muat barang pada tahun

2004 yang sebesar 277 mengalami penurunan sebesar 371 ton atau 57%

dibandingkan tahun 2003 sebesar 648 ton.

4.

Demografis

Tahun 2004 penduduk berjumlah 360.382 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk

rata-rata 0,58% per tahun. Jumlah penduduk tersebut terbagi dalam 77.157 rumah

tangga. Kecamatan Campalagian merupakan wilayah dengan jumlah penduduk

terbesar, yaitu 49.400 jiwa (13,37%) sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan

Matangnga, 4.761 jiwa (1,32%). Kepadatan penduduk rata-rata di Polewali Mandar

sebesar 178 jiwa per km

2

.

(6)

Kabupaten Polewali Mandar dalam bidang tanaman pangan berprospek cerah.

Produksi padi di Polewali Mandar pada tahun 2004 sebesar 151.586,53 ton yang di

panen dari areal seluas 30.249 ha atau rata-rata 5,01 ton per hektare. Yang berarti

naik sekitar 6,42 % dibandingkan tahun 2003 yang menghasilkan 142.444,57 ton

padi dengan luas panen 25.987 ha atau rata-rata produksi padi di daerah ini dihasilkan

oleh jenis padi sawah. Jenis padi ini menyumbang 98,4 persen dari seluruh produksi

padi atau sebesar 148.611.12 ton. Sedangkan sisanya dihasilkan oleh padi ladang.

Adapun produksi jagung pada tahun 2004 sebesar 3.018,27 ton dengan luas panen

902 ha atau menghasilkan rata-rata 3,35 ton/ha.

Dengan kondisi wilayah yang cukup luas yang terletak di areal strategis Polewali

Mandar juga memiliki potensi di sektor perkebunan. Luas areal tanaman perkebunan

rakyat secara keseluruhan sebesar 81.276,12 ha. Dari luas ini. Sebesar 65.444,03 ha

merupakan luas tanaman perkebunan rakyat yang paling menghasilkan. Data dari

dinas terkait menyebutkan, bahwa pada tahun 2004 produksi tanaman perkebunan

yang terbesar adalah kakao dan kelapa dalam masing-masing sebesar 30.146.67 ton

dan 20.069,49 ton.

Dalam bidang kehutanan, Polewali Mandar termaksud sukses melalui program

partisipasi dan peran aktif masyarakat, tanpa mengesampingkan pentingnya menjaga

hutan, masyarakat dan pemerintah bersama-sama secara sinergis memanfaatkan hasil

(7)

Polewali Mandar (2004) menunjukkan bahwa luas kawasan hutan di daerah ini seluas

72.814 ha yang terdiri dari 55.375 ha hutan lindung, 16,539 ha hutan produksi dan

900 ha merupakan cagar alam. Dari hutan tersebut, kayu dan rotan yang dihasilkan

pada tahun 2004 masing-masing mencapai 2.025.238 kubik dan 1,375 kubik. Selain

itu Polewali Mandar juga masih memiliki banyak potensi di bidang peternakan,

industri, pertambangan, serta perdagangan.

6.

Pemerintahan dan Administrasi

Untuk menunjang fungsi pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,

Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dikelola 5.885 Pegawai Negeri Sipil,

Pegawai BUMN dan BUMD yang tersebar di berbagai dinas, kantor, badan dan

sekretariat. Hingga tahun 2004, jumlah pegawai yang telah mangikuti Pendidikan

dan Pelatihan Penjenjangan (Diklat Penjenjangan) sebanyak 595 orang, yaitu:

ADUM/ADUMLA 425 orang, SPAMA/DIKLAT PIM III 120 orang dan

SMAPEN/DIKLAT PIM II 50 orang.

7.

Kantor Pemerintahan Keuangan

Di Kabupaten Polewali Mandar, terdapat Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan

Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Polewali Mandar. KP2KP ini termasuk dalam

Kanwil DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara

Kantor ini beralamat di Jalan Dr.

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

A.

Overview Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar

1.

Perbandingan Anggaran dengan Realisasi Tahun 2012

a.

Pendapatan

Total pendapatan yang direncanakan sebesar Rp692.494.117.993,00 dan

terealisasi sebesar Rp652.741.974.382,91, sisa pendapatan yang belum

terealisasi sebesar Rp 39.752.143.610,09 atau realisasi capaian adalah sebesar

(94,26 %).

b.

Belanja

Belanja

yang

direncanakan

pada

Tahun

Anggaran

2012

sebesar

Rp723.278.677.381,58 dan terealisasi sebesar Rp667.268.053.483,96 selisih

realisasi sebesar Rp56.010.623.897,62 atau realisasi mencapai (92,26 %).

c.

Pembiayaan

Pembiayaan ditargetkan sebesar Rp30.784.559.388,58 dan terealisasi sebesar

Rp24.789.176.575,51 kemudian sisa

yang tidak terealisasi sebesar

Rp9.779.691.096,93 atau tingkat capaian kinerja sebesar (80,52 %).

2.

Perbandingan Realisasi dari Tahun 2011 ke 2012

a.

Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan sebesar Rp. 7.618.203.859,00

(9)

164.066.249.477,00 atau (13,53%), demikian juga komponen Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah, naik sebesar Rp. 1.593.579.509,00 atau

(40,71%). Sementara total pendapatan pada Tahun 2012 mengalami kenaikan

sebesar Rp. 173.278.032.845,00 atau (20,36%).

b.

Belanja

Belanja pada Tahun Anggaran 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp.

169.549.388.591,96 atau (20,10%), komponen belanja tidak langsung juga

mengalami kenaikan sebesar Rp. 95.951.083.911,68 atau (14,12%),

Sedangkan komponen belanja langsung mengalami kenaikan sebesar Rp.

73.598.304.680,28 atau (27,86%).

c.

Pembiayaan

Namun demikian pada Pembiayaan Tahun 2012 mengalami penurunan

dibanding dengan Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 22.673.089.091,00 atau

(14,24%), komponen Penerimaan Pembiayaan Daerah mengalami penurunan

sebesar Rp. 26.173.089.091,00 atau (45,24%), sedangkan Pengeluaran

Pembiayaan Daerah naik sebesar Rp. 3.500.000.000,00 atau (89,64%) dari

tahun sebelumnya.

Berbagai perubahan komposisi anggaran tersebut diatas dilatarbelakangi oleh

kebijakan Pemerintah Daerah untuk melakukan penajaman prioritas program dan

kegiatan pembangunan sebagai dampak meningkatnya besaran komponen belanja gaji

(10)

Beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi terkait dengan tidak tercapainya target

fisik dan keuangan, adalah sebagai berikut :

a.

Kurang optimalnya pelaksanaan fungsi perencanaan, utamanya dalam

penyusunan prediksi pendapatan asli daerah pada penyusunan perubahan

anggaran tahun berjalan, sehingga realisasi pendapatan asli daerah masih sangat

rendah.

b.

Terjadinya kenaikan belanja pegawai pada kelompok belanja tidak langsung

merupakan realisasi belanja yang tidak dapat dihindari sebagai akibat kebijakan

dari Pemerintah Pusat.

B.

Pembahasan

1.

Jurnal Finansial

JURNAL FINANSIAL

Uraian Debit Kredit

Januari

No Entry

Jurnal Anggaran PPKD

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

(11)

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Februari

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

RK SKPD

7.843.403.468

Kas di Kas Daerah

7.843.403.468

Pengeluaran untuk belanja pegawai langsung yang disalurkan secara UP

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406 Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

RK SKPD

5.000.000.000

Kas di Kas Daerah

5.000.000.000

Belanja modal peralatan dan mesin

RK SKPD

208.032.300,00

Kas di Kas Daerah

208.032.300,00

Belanja modal tanah

Maret

Kas di Kas Daerah

2.263.716.155

RK SKPD

2.263.716.155 Penyetoran pendapatan retribusi daerah oleh SKPD

Kas di Kas Daerah

7.123.519.906

Pendapatan DBH – LO

7.123.519.906

(12)

Kas di Kas Daerah

100.925.789

Pendapatan DBH – LO

100.925.789

Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

Kas di Kas Daerah

21.431.142.000

Pendapatan DAK – LO

21.431.142.000

Penerimaan dana alokasi khusus

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406 Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Beban Bantuan Keuangan

9.279.664.246

Kas di Kas Daerah

9.279.664.246

Pengeluaran untuk belanja bantuan keuangan yang disalurkan secara LS

April

Kas di Kas Daerah

2.118.088.038

RK SKPD

2.118.088.038

Penyetoran pendapatan pajak daerah oleh SKPD

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

(13)

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

RK SKPD

44.622.903.376,80

Kas di Kas Daerah

44.622.903.376,80

Belanja Gedung dan Bangunan

Mei

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

RK SKPD

40.130.084.129

Kas di Kas Daerah

40.130.084.129 Pengeluaran untuk belanja barang dan jasa yang disalurkan secara UP

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Juni

Kas di Kas Daerah

3.018.288.206

RK SKPD

3.018.288.206

Penyetoran pendapatan retribusi daerah oleh SKPD

Kas di Kas Daerah

7.123.519.906

Pendapatan DBH – LO

7.123.519.906 Penerimaan dana bagi hasil pajak

Kas di Kas Daerah

100.925.789

Pendapatan DBH – LO

100.925.789

(14)

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

Kas di Kas Daerah

17.859.285.000

Pendapatan DAK – LO

17.859.285.000

Penerimaan dana alokasi khusus

Kas di Kas Daerah

1.981.880.875

Pendapatan Hibah – LO

1.981.880.875

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Hibah

Kas di Kas Daerah

5.708.367.903

Pendapatan Bagi Hasil Pajak – LO

5.708.367.903

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Bagi Hasil Pajak

Kas di Kas Daerah

36.850.213.500

Pendapatan Dana Penyesuaian dan Otsus - LO

36.850.213.500 Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Dana Peny. Bagi Hasil Pajak

Kas di Kas Daerah

21.984.687

Pendapatan Lain-Lain – LO

21.984.687

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Lain-lain

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

RK SKPD

7.843.403.468

Kas di Kas Daerah

7.843.403.468

Pengeluaran untuk belanja pegawai langsung yang disalurkan secara UP

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Beban Hibah

(15)

Kas di Kas Daerah

1.841.475.000 Pengeluaran untuk belanja hibah yang disalurkan secara LS

Juli

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Agustus

Kas di Kas Daerah

1.694.470.430

RK SKPD

1.694.470.430

Penyetoran pendapatan pajak daerah oleh SKPD

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

RK SKPD

40.130.084.129

Kas di Kas Daerah

40.130.084.129

Pengeluaran untuk belanja barang dan jasa yang disalurkan secara UP

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

RK SKPD

(16)

Kas di Kas Daerah

10.072.667.229,00 Belanja Peralatan dan Mesin

September

Kas di Kas Daerah

4.527.432.309

RK SKPD

4.527.432.309

Penyetoran pendapatan retribusi daerah oleh SKPD

Kas di Kas Daerah

8.548.223.887

Pendapatan DBH – LO

8.548.223.887

Penerimaan dana bagi hasil pajak

Kas di Kas Daerah

121.110.947

Pendapatan DBH – LO

121.110.947

Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

Kas di Kas Daerah

17.859.285.000

Pendapatan DAK – LO

17.859.285.000

Penerimaan dana alokasi khusus

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Beban Bantuan Keuangan

9.279.664.246

Kas di Kas Daerah

9.279.664.246 Pengeluaran untuk belanja bantuan keuangan yang disalurkan secara LS

Oktober

Kas di Kas Daerah

(17)

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000 Penerimaan dana alokasi umum

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

RK SKPD

7.843.403.468

Kas di Kas Daerah

7.843.403.468

Pengeluaran untuk belanja pegawai langsung yang disalurkan secara UP

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

RK SKPD

29.748.602.251,20

Kas di Kas Daerah

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

November

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

RK SKPD

40.130.084.129

Kas di Kas Daerah

40.130.084.129

Pengeluaran untuk belanja barang dan jasa yang disalurkan secara UP

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

RK SKPD

34.541.914.658,99

Kas di Kas Daerah

(18)

Belanja Modal Jalan, Irigasi,dan Jaringan

RK SKPD 163.650.000,00

Kas di Kas Daerah 163.650.000,00

Belanja Aset Tetap Lainnya

Desember

Kas di Kas Daerah

2.239.121.640

RK SKPD

2.239.121.640 Penyetoran pendapatan pajak daerah oleh SKPD

Kas di Kas Daerah

5.282.004.361

RK SKPD

5.282.004.361

Penyetoran pendapatan retribusi daerah oleh SKPD

Kas di Kas Daerah

1.722.826.175

RK SKPD

1.722.826.175

Penyetoran pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah oleh SKPD

Kas di Kas Daerah

3.069.006.610

RK SKPD

3.069.006.610

Penyetoran lain-lain PAD yang sah oleh SKPD

Kas di Kas Daerah

5.698.815.924

Pendapatan DBH – LO

5.698.815.924

Penerimaan dana bagi hasil pajak

Kas di Kas Daerah

80.740.631

Pendapatan DBH – LO

80.740.631 Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam

Kas di Kas Daerah

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LO

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

Kas di Kas Daerah

14.287.428.000

Pendapatan DAK – LO

14.287.428.000

(19)

Kas di Kas Daerah

1.981.880.875

Pendapatan Hibah – LO

1.981.880.875

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Hibah

Kas di Kas Daerah

5.708.367.903

Pendapatan Bagi Hasil Pajak – LO

5.708.367.903

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Bagi Hasil Pajak

Kas di Kas Daerah

36.850.213.500

Pendapatan Dana Penyesuaian dan Otsus - LO

36.850.213.500

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Dana Peny. Bagi Hasil Pajak

Kas di Kas Daerah

21.984.687

Pendapatan Lain-Lain – LO

21.984.687

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Lain-lain

RK SKPD

34.753.356.672

Kas di Kas Daerah

34.753.356.672 Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

Beban Bunga

19.360.406

Kas di Kas Daerah

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Beban Hibah

1.841.475.000

Kas di Kas Daerah

1.841.475.000

Pengeluaran untuk belanja hibah yang disalurkan secara LS

Beban Bantuan Sosial

2.000.000

Kas di Kas Daerah

2.000.000

Pengeluaran untuk belanja bantuan sosial yang disalurkan secara LS

Beban Bagi Hasil ke Pemerintah Desa

253.500.000

Kas di Kas Daerah

253.500.000

(20)

2.

Jurnal Anggaran

JURNAL ANGGARAN

Uraian Debit Kredit

Januari

Estimasi Pendapatan

724.747.493.375,00

Estimasi Perubahan SAL

22.419.589.091,00

Apropriasi Belanja

747.167.082.466,00 Jurnal Anggaran PPKD

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Februari

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai langsung yang disalurkan secara UP

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

(21)

Maret

No Entry

Penyetoran pendapatan retribusi daerah oleh SKPD

Estimasi Perubahan SAL

7.123.519.906

Pendapatan DBH – LRA

7.123.519.906 Penerimaan dana bagi hasil pajak

Estimasi Perubahan SAL

100.925.789

Pendapatan DBH – LRA

100.925.789

Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

Estimasi Perubahan SAL

21.431.142.000

Pendapatan DAK – LRA

21.431.142.000

Penerimaan dana alokasi khusus

No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Belanja Bantuan Keuangan

9.279.664.246

Estimasi Perubahan SAL

9.279.664.246

Pengeluaran untuk belanja bantuan keuangan yang disalurkan secara LS

(22)

No Entry

Penyetoran pendapatan pajak daerah oleh SKPD

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Mei

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

No Entry

Pengeluaran untuk belanja barang dan jasa yang disalurkan secara UP

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Juni

No Entry

Penyetoran pendapatan retribusi daerah oleh SKPD

Estimasi Perubahan SAL

(23)

Pendapatan DBH – LRA

7.123.519.906 Penerimaan dana bagi hasil pajak

Estimasi Perubahan SAL

100.925.789

Pendapatan DBH – LRA

100.925.789

Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

Estimasi Perubahan SAL

17.859.285.000

Pendapatan DAK – LRA

17.859.285.000

Penerimaan dana alokasi khusus

Estimasi Perubahan SAL

1.981.880.875

Pendapatan Hibah – LRA

1.981.880.875

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Hibah

Estimasi Perubahan SAL

5.708.367.903

Pendapatan Bagi Hasil Pajak – LRA

5.708.367.903 Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Bagi Hasil Pajak

Estimasi Perubahan SAL

36.850.213.500

Pendapatan Dana Penyesuaian dan Otsus - LRA

36.850.213.500

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Dana Peny. Bagi Hasil Pajak

Kas di Kas Daerah

21.984.687

Pendapatan Lain-Lain – LRA

21.984.687

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Lain-lain No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai langsung yang disalurkan secara UP

Belanja Bunga

(24)

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406 Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Belanja Hibah

1.841.475.000

Estimasi Perubahan SAL

1.841.475.000

Pengeluaran untuk belanja hibah yang disalurkan secara LS

Juli

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Agustus

No Entry

Penyetoran pendapatan pajak daerah oleh SKPD

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS No Entry

Pengeluaran untuk belanja barang dan jasa yang disalurkan secara UP

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

(25)

September

No Entry

Penyetoran pendapatan retribusi daerah oleh SKPD

Estimasi Perubahan SAL

8.548.223.887

Pendapatan DBH – LRA

8.548.223.887 Penerimaan dana bagi hasil pajak

Estimasi Perubahan SAL

121.110.947

Pendapatan DBH – LRA

121.110.947

Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

Estimasi Perubahan SAL

17.859.285.000

Pendapatan DAK – LRA

17.859.285.000

Penerimaan dana alokasi khusus

No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Belanja Bantuan Keuangan

9.279.664.246

Estimasi Perubahan SAL

9.279.664.246

Pengeluaran untuk belanja bantuan keuangan yang disalurkan secara LS

Oktober

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

(26)

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai langsung yang disalurkan secara UP

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

November

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000 Penerimaan dana alokasi umum

No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

No Entry

Pengeluaran untuk belanja barang dan jasa yang disalurkan secara UP

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Desember

No Entry

Penyetoran pendapatan pajak daerah oleh SKPD

(27)

Penyetoran pendapatan retribusi daerah oleh SKPD No Entry

Penyetoran pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah oleh SKPD No Entry

Penyetoran lain-lain PAD yang sah oleh SKPD

Estimasi Perubahan SAL

5.698.815.924

Pendapatan DBH – LRA

5.698.815.924

Penerimaan dana bagi hasil pajak

Estimasi Perubahan SAL

80.740.631

Pendapatan DBH – LRA

80.740.631

Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam

Estimasi Perubahan SAL

40.416.519.000

Pendapatan DAU – LRA

40.416.519.000

Penerimaan dana alokasi umum

Estimasi Perubahan SAL

14.287.428.000

Pendapatan DAK – LRA

14.287.428.000

Penerimaan dana alokasi khusus

Estimasi Perubahan SAL

1.981.880.875

Pendapatan Hibah - LRA

1.981.880.875

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Hibah

Estimasi Perubahan SAL

5.708.367.903

Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LRA

5.708.367.903

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Bagi Hasil Pajak

Estimasi Perubahan SAL

36.850.213.500

Pendapatan Dana Penyesuaian dan Otsus - LRA

36.850.213.500

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Dana Peny. Bagi Hasil Pajak

Kas di Kas Daerah

21.984.687

Pendapatan Lain-Lain - LRA

(28)

Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah - Lain-lain No Entry

Pengeluaran untuk belanja pegawai tidak langsung yang disalurkan secara LS

Belanja Bunga

19.360.406

Estimasi Perubahan SAL

19.360.406

Pengeluaran untuk belanja bunga yang disalurkan secara LS

Belanja Hibah

1.841.475.000

Estimasi Perubahan SAL

1.841.475.000

Pengeluaran untuk belanja hibah yang disalurkan secara LS

Belanja Bantuan Sosial

2.000.000

Estimasi Perubahan SAL

2.000.000

Pengeluaran untuk belanja bantuan sosial yang disalurkan secara LS

Belanja Bagi Hasil ke Pemerintah Desa

253.500.000

Estimasi Perubahan SAL

253.500.000

Pengeluaran untuk bagi hasil ke Pemerintah Desa yang disalurkan secara LS

3.

Asumsi Dasar

a.

PENDAPATAN

1)

Pendapatan Asli Daerah

a)

Pendapatan Pajak Daerah disetorkan oleh SKPD setiap 4 bulan sekali

dengan proporsi setiap penyetoran 35%, 28%, dan 37%;

b)

Retribusi Daerah realisasi sebesar disetorkan oleh SKPD setiap 3 bulan

sekali dengan proporsi setiap penyetoran 15%, 20%, 30%, dan 35%;

c)

HPKDD disetorkan oleh SKPD pada akhir tahun; dan

d)

Lain-lain PAD yang sah disetorkan oleh SKPD pada akhir tahun.

2)

Dana Perimbangan

a)

DBH diterima setiap bulan 3 bulan sekali dengan proporsi 25%, 25%,

(29)

b)

DAU diterima setiap bulan

c)

DAK diterima setiap 3 bulan sekali dengan proporsi 30%, 25%, 25%,

dan 20%

3)

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

Seluruh LPDS diterima setiap 6 bulan sekali dengan proporsi 50% : 50%.

b.

BELANJA

1)

Belanja Tidak Langsung

a)

Belanja Pegawai disalurkan secara LS setiap bulan kepada SKPD;

b)

Belanja Bunga dibayarkan setiap bulan secara LS;

c)

Belanja Subsidi sesuai LRA realisasi 0%;

d)

Belanja Hibah disalurkan secara LS setiap 6 bulan;

e)

Belanja Bantuan Sosial disalurkan secara LS pada akhir tahun;

f)

Belanja Bagi Hasil disalurkan secara LS pada akhir tahun;

g)

Belanja Bantuan Keuangan kepada Prop/Kab/Kota dan Pemdes

realisasi sebesar 100%, disalurkan secara LS pada bulan 3 dan 9;

h)

Belanja Tak Terduga realisasi sebesar 0%

2)

Belanja Langsung

a)

Belanja Pegawai realisasi sebesar 98.53% dari anggaran sebesar Rp

23,881,265,000 (lihat CALK), diberikan secara UP kepada SKPD

pada bulan 2, 6, dan 10;

b)

Belanja Barang dan Jasa realisasi sebesar 100%, diberikan secara UP

kepada SKPD pada bulan 5, 8, dan 11;

c)

Belanja Modal realisasi sebesar Rp 124,357,769,815.99 diberikan

secara UP kepada SKPD dengan jadwal sebagai berikut:

i.

Belanja Modal Tanah pada bulan Februari

ii.

Belanja Modal Peralatan dan Mesin pada Februari sebesar Rp

(30)

iii.

Belanja Modal Gedung dan Bangunan pada bulan April dan

Oktober dengan proporsi 60% dan 40%

iv.

Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada bulan

November

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi perusahaan penyedia layanan cloud computing untuk proses bisnis yang sudah berjalan dan yang sedang dalam

Pasal I TAP MPRS itu menyatakan, Presiden Soekarno telah tidak dapat memenuhi pertanggungan jawab konsti-tusional sebagaimana layaknya seorang Mandataris terhadap Majelis

“Jurnal Program Studi pendidikan Matematika FKIP Universitas Katolik Widya Mandala Madiun” Pengaruh Kecerdasan Visual-Spasial Terhadap Hasil Belajar Matematika dalam

Produktivitas pembangunan dan hasil dari tenaga kerja yang ada di Kota Cirebon serta kondisi lahan yang tidak sesuai dengan perencanaan mengakibatkan dampak pada

Hal ini diduga bahwa penggunaan pupuk NPK pelet kotoran ayam 1 ton/h memenuhi kebutuhan nutrisi kedelai yang optimal dan lebih efisien sehingga memberikan berat 100 biji kering

Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan apabila terdapat penyimpangan-penyimpangan yang ada pada sistem parlo, yang kemudian terdapat pula alat atau mekanisme

Hasil penelitian ditemukan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh Rizprod Equipment hanyalah laporan arus kas dan belum sesuai dengan SAK ETAP, dimana laporan

Berdasarkan model tersebut, maka faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengusahaan lahan sawah adalah status pengusahaan lahan (terdiri dari: kelompok status pemilik,