80
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dilakukan oleh penulis, maka penulis merumuskan Kesimpulan, antaralain :
a. Penerapan kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kota
Salatiga terhadap keberadaan PKL di Pasar Tiban merupakan diskresi untuk
tetap tidak menerapkan sanksi bagi para PKL untuk memanfaatkan ruang
yang semestinya tidak sebagaimana fungsinya dan juga daerah yang tidak
difungsikan sebagai daerah perdagangan sesuai dengan Perda tentang
RTRW.
Kebijakan publik yang di terapkan oleh Pemerintah Kota Salatiga
terhadap PKL di Pasar Tiban, dalam pelaksanaan kebijakan tersebut sudah
cukup baik karena Pemerintah Daerah juga bekerjasama dengan seluruh
jajalan yang memang terlibat langsung dan juga bekerjasama dengan
Paguyuban Pasar Tiban yang memang bertugas untuk mengkoordinasikan
seluruh PKL agar tetap menjaga ketertiban dan kebersihan di sekitaran JLS.
Penegakan sanksi yang ada di dalam Perda No 4 Tahun 2015 tidak bisa di
berlakukan karena telah ada kebijakan atau diskresi dari Pemerintah Daerah
terhadap keberadaan PKL di Pasar Tiban. Tetapi Satpol-PP bersama dengan
DISHUB tetap melakukan pengendalian dan juga pencegahan dengan cara
81
keadaan Pasar Tiban agar selalu kondusif dan tidak mengganggu hak
pengguna jalan yang lain, sosialisasi dan penyuluhan juga dilakukan oleh
Dinas-Dinas terkait terhadap paguyuban dan juga para PKL.
b. Hambatan-hambatan memang pastinya ada dalam pelaksanaan
kebijakan terkait, antara lain :
a. Hambatan dari Pemerintah
Masih buruknya koordinasi antar dinas di Kota Salatiga yang terutama
dialami oleh Satpol-PP dengan DISPERINDAGKOP UMKM telah
mengakibatkan kurang optimalnya pengawasan terhadap Pasar Tiban di
Kota Salatiga, hal itu juga dikarenakan adanya hambatan dari
pemerintah itu sendiri. Terhadap pelaksanaan tugas dan wewenang
Satpol-PP bersama dengan DISHUB memang dikira kurang maksimal
dalam pelaksanaannya, baik pada saat sosialisasi, penyuluhan, dan
patroli keliling untuk melaksanakan pengawasan terhadap PKL.
b. Hambatan dari PKL
Kebanyakan PKL belum mengindahkan apa yang telah menjadi
kesepakatan dari Pemerintah Daerah dengan Paguyuban Pasar Tiban,
dan banyaknya PKL yang tidak mengindahkan apa yang telah di
sosialisasikan oleh Satpol-PP dan Dinas Perhubungan.
c. Hambatan dari Masyarakat
Faktor ekonomi juga merupakan hambatan terhadap keberadaan PKL
yang ada di Pasar Tiban, Masyarakat cenderung memanfaatkan ruang
82
berjualan karena memang kurangnya lapangan pekerjaan lain yang ada
dan mahalnya untuk menyewa kios-kios yang ada.
Proses kerja dari kebijakan publik dapat dipandang sebagai serangkaian
kegiatan yang meliputi pembuatan kebijakan, pelaksanaan dan
pengendalian, serta evaluasi kebijakan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Kebijakan Pemerintah Kota
Salatiga Dalam Menangani Pasar Tiban di Jalan Lingkar Salatiga, berikut ini
penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi alternatif
dalam membentu memecahkan masalah sehingga dalam melaksanakan
kebijakan terhadap Pasar Tiban di JLS kedepannya akan lebih baik lagi, yaitu
sebagai berikut :
1. Semestinya dinas-dinas yang terkait dengan keberadaan Pasar Tiban
iku saling membantu dalam pengawasan dari keberlangsungan Pasar
Tiban itu sendiri dan tetap selalu menjaga koordinasi antar dinas agar
tidak terjadi miskomunikasi antar dinas terkait.
2. Satpol-PP beserta DISHUB harus lebih meningkatkan pemberikan
sosialisasi dan penyuluhan terhadap PKL secara rutin dan terjadwal,
agar pengetahuan dari PKL lebih bertambah dalam setiap sosialisasi
dan penyuluhan.
3. Perlunya peningkatan yang dilakukan dalam melaksanakan
83
ditingkatkan lagi dalam bentuk lain, yakni dalam bentuk pelaporan
oleh masyarakat dan evaluasi terhadap pemanfaatan ruang oleh PKL,
sehingga keberadaan PKL tetap bisa terkontrol dan tetap dapat
menjaga lingkungan sekitarnya.
4. Pemerintah harus mengatasi hambatan-hambatan dalam mengatasi
Perda No 4 Tahun 2015, antara lain masalah jumlah petugas,
perlengkapan, dana yang diperlukan saat sosialisasi dan patroli. Oleh
karenanya, perlu pemanbahan petugas, perlengkapan, dan dana,
sehingga Perda tersebut dapat bekerja dengan baik dalam kehidupan
masyarakat.
5. Dengan kondisi Pasar Tiban yang semakin ramai dengan banyaknya
PKL yang berjualan dan juga pengunjung ataupun pembeli yang
semakin banyak berdatangan yang mengakibatkan resiko yang
semakin tinggi, direkomendasikan kawasan JLS yang digunakan
sebagai Pasar Tiban dijadikan sebagai kawasan Car Free Day pada
jam tertentu (05.00 sampai 10.00) dan mengalihkan arus kendaraan
dari arah Solo yang akan menuju arah Semarang dengan melewati
desa Sraten. Sedangkan kendaraan dari arah Semarang menuju arah