Jurnal dari Adil Ch Muhammad, Zafar Nousheen, dan Yaseen Noman (2011) Empirical Analysis of Determinants of Dividend Payout: Profitability and Liquidity. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara pembayaran dividen dengan EPS (Earnings per Share) ROE (Return on Equity) CFOP (Cash Flow operating) dan hasil untuk variabel ini signifikan, namun variabel S (Ukuran) menunjukkan hasil yang tidak signifikan . Ini berarti bahwa jika likuiditas
perusahaan tersedia maka perusahaan akan membayar dividen dan laba per saham (EPS) dan dividen per saham (DPS) juga menunjukkan bahwa perusahaan akan membayar dividen. Faktor lain yang sangat penting yaitu ROE (return on equity). Hal ini berpengaruh banyak pada keputusan pembayaran dividen perusahaan sesuai studi yang dilakukan oleh Olatundun (2003) koefisien arus kas operasi signifikan bagi perusahaan kecil dan tidak signifikan untuk rata-rata dan perusahaan berukuran besar. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kasus perusahaan besar laba atas ekuitas perusahaan akan menurun dan likuiditas juga akan menurun dan resultantly itu akan memiliki hubungan negatif dengan pembayaran dividen. Dalam studi ini kami telah mengambil perusahaan besar yang bisa menjadi alasan bahwa ROE dan CFOP memiliki hubungan negatif. Namun hasilnya mungkin meningkatkan dalam penelitian masa depan dengan meningkatkan ukuran sampel dari
perusahaan dan juga kita dapat mencakup sektor keuangan menjadi sampel kami. Jurnal Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara peningkatan risiko bank dan krisis keuangan global. Analisa dilakukan dalam dua tahap. Yang pertama dianggap data terbaru yang tersedia, termasuk insider kepemilikan dan kompensasi CEO dan kepemilikan. Yang kedua memperpanjang set data keuangan untuk tahun 2005-2009, dengan total 200 pengamatan perbankan. Temuan
menunjukkan bahwa kepemilikan insider dan CEO memiliki masa jabatan yang lebih tinggi mungkin berhubungan negatif dengan kinerja bank. Ini mungkin sebuah dampak buruk dari masalah keagenan. Namun, lebih banyak bukti harus diperoleh sebelum temuan ini diumumkan. Hasil yang diharapkan adalah hubungan negatif antara pinjaman terhadap simpanan dan arus kas. Tinggi pinjaman untuk rasio deposito dapat dilihat sebagai sinyal likuiditas rendah karena jumlah yang lebih besar dari kas yang diberikan kepada peminjam relatif terhadap mereka yang diterima dari deposan. Ketika mempertimbangkan hasil untuk kelengkapan 200 set data observasi, secara umum, tampaknya ada hubungan positif antara ukuran yang mewakili kehati-hatian yang lebih rendah dalam penyaluran kredit dan kinerja keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa kehati-hatian yang lebih tinggi, pada
Rata-rata, menyebabkan menurunkan kinerja bank. Namun, mungkin sangat baik menjadi bahwa penyisihan kerugian pinjaman ke net pinjaman ukuran yang
hasil untuk koefisien variabel yang berbeda, termasuk variabel dummy. variabel-variabel ini memiliki tanda yang sama (negatif atau positif) di bawah setiap model yang terkait dengan masing-masing variabel kinerja tertentu, kecuali tahun 2009, di mana pembalikan tanda terjadi. Misalnya, seperti dapat dilihat dari Panel B dari Tabel 2 koefisien untuk tahun 2005, 2006, 2007, dan 2008, yang sebesar -2,22, -11,04, -14,42, dan -8,44, masing-masing, sedangkan yang untuk tahun 2009 adalah 57,31. Selanjutnya, sampel terbatas pada Amerika Serikat 'Bank Umum Pemerintah aktif masyarakat. Akibatnya, hasil tidak dapat digeneralisasi untuk jenis lain dari bank atau negara-negara lain. Keterbatasan lainnya adalah penggunaan ukuran risiko kredit tunggal dan penggunaan eksklusif keuangan data laporan. Data
profitabilitas bank berguna untuk membantu menilai prospek arus kas masa depan. Namun, risiko melekat dalam arus kas tersebut dapat mengakibatkan penurunan nilai pemegang saham bahkan di bawah periode yang lebih tinggi profitabilitas, karena profitabilitas, dalam dan dari dirinya sendiri, tidak menjamin penciptaan nilai. Keterbatasan ini menyarankan beberapa kemungkinan untuk penelitian masa depan. Studi masa depan harus mengukur insider, kompensasi, dan kepemilikan variabel dari waktu ke waktu. Analisis lebih lanjut harus dilakukan untuk
mendapatkan yang lebih baik pemahaman tentang perbedaan yang mungkin timbul akibat efek time series, sebagai lawan perubahan yang terjadi
dalam data cross-sectional. Tindakan risiko kredit tambahan harus digunakan sebagai tes untuk ketahanan hasil. Riset lanjutan ini juga harus memperluas sampel untuk memasukkan sampel yang lebih beragam bank pengamatan, serta bank dari berbagai negara. Ada juga harus studi yang mengeksplorasi hubungan antara risiko kredit perbankan dan nilai pemegang saham dengan menggunakan nilai pasar data saham perusahaan yang dimiliki publik dalam industri perbankan. Riset lanjutan ini juga harus dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mendasari penyebab krisis keuangan terbaru, dari sudut pandang pelaku pasar yang berbeda. Lyla Rahma Adyani dan Drs. R. Djoko Sampurno, MM dengan judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS (ROA). Hasil penelitian secara simultan (uji F) menyatakan bahwa CAR, NPF, BOPO, dan FDR bersama-sama mempengaruhi profitabilitas (ROA) bank. Sedangkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara profitabilitas (ROA) bank dengan 4 variabel
