Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Penyakit Mulut Tahun 2016
Lau Mei Wan
Pengaruh bakteri terhadap terjadinya Stomatitis Aftosa Rekuren pada pasien RSGM USU.
Xi + 34halaman
Rongga mulut merupakan habitat bagi mikroorganisme yaitu virus, mycoplasma, bakteri, jamur dan terkadang juga ditemukan protozoa. Penyakit rongga mulut sering dikaitkan dengan bakteri. Bakteri yang sering ditemui pada penyakit mulut adalah jenis Streptococcus dan Staphylococcus.Berdasarkan uraian beberapa teori yang menunjukkan adanya hubungan antara SAR dengan sejumlah bakteri, namun ada juga literatur lain yang menyebutkan bahwa tidak terdapat bukti adanya hubungan yang langsung antara SAR dan mikroba, maka pengaruh bakteri terhadap SAR harus dikaji lagi lebih dalam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bakteri Streptococcus α-hemolytic dan Staphylococcus aureus terhadap timbulnya SAR pada pasien di RSGM USU. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 16 pasien SAR dan non SAR yang berkunjung ke RSGM USU. Pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan pemeriksaan oral. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji Pearson Correlation. Pada analisis bivariat dalam penelitian ini jelas dapat dilihat analisis bakteri Streptococcus α -hemolytic terhadap SAR dengan uji statistik menggunakan uji Pearson
Correlationmenunjukkan nilai p=0,004 (p<0,05), artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada pengaruh Streptococcus α-hemolytic terhadap SAR. Pada analisis bakteri Staphylococcus aureus terhadap SAR dengan uji statistik menggunakan uji Pearson Correlation menunjukkan nilai p=0,004 (p<0,05), artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada Staphylococcus aureus terhadap SAR. Sebagai kesimpulan, bakteri dapat dijumpai pada SAR sehingga perlu mempertimbangkan penggunaan antibiotik dalam penyembuhan SAR.
Daftar Rujukan: 27 (1986 – 2015)