• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Bidan Dalam Pelaksanaan Kunjungan Rumah Pada Masa Pasca Salin Di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengetahuan Bidan Dalam Pelaksanaan Kunjungan Rumah Pada Masa Pasca Salin Di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN BIDAN DALAM PELAKSANAAN KUNJUNGAN

RUMAH PADA MASA PASCA SALIN DI KECAMATAN LUBUK

PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2009

OLEH :

MIFTA SYARIFAH

NIM. 085102005

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

▸ Baca selengkapnya: download buku kunjungan rumah

(2)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Mifta Syarifah

Pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

Viii+ 37 hal + 8 tabel + 1 skema + 11 lampiran

Abstrak

Pemeriksaan setelah kala nifas sebenarnya sangat penting dilakukan untuk mendapat penjelasan yang berharga dari yang menolong persalinan itu. Diantara masalah penting tersebut adalah melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang alat kelamin dan terutama mulut rahim yang masih luka akibat persalinan. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang menggambarkan pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa post pasca salin di kecamatan lubuk pakam kabupaten deli serdang desember 2008-april 2009. populasi dalam penelitian ini sebanyak 40 orang dan seluruhnya dijadikan objek penelitian. Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil analisa deskriptif didapatkan sebagian besar berada pada usia 35-40 tahun(52,5%), pendidikan D-III(65%), pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin yang berpengetahuan baik sebanyak (50%), kunjungan 1 pada masa pasca salin baik yang berpengetahuan baik sebanyak (52,5%), kunjungan 2 pada masa pasca salin yang berpengetahuan baik sebanyak (30%), kunjungan 3 pada masa pasca salin yang berpengetahuan baik sebanyak (35%), kunjungan 4 pada masa pasca salin yang berpengetahuan baik sebanyak (62,5%). Diharapkan para bidan untuk lebih meningkatkan pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin agar angka kesakitan ibu dan angka kematian ibu dapat diturunkan.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “PENGETAHUAN BIDAN DALAM PELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH PADA MASA PASCA SALIN DI KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2009 “ karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Program Diploma IV bidan pendidik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, dan dapat berhasil berkat sumbangan jasa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Prof. Guslihan dasa tjipta, SpA (K), Ketua Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, selaku ketua program D IV bidan pendidik FK USU yang telah memberikan dorongan dan pengarahan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.

(4)

4. Bapak Setiawan S. SKp. MNS, selaku Koordinator mata kuliah Metodologi Penelitian dan Penyusunanl Karya Tulis Ilmiah.

5. Para Dosen dan Staff Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Kedua orang tua, keluarga dan sarang heo yang telah memberikan dukungan moril dan material

7. Teman-teman yang telah memberikan support dalam pengerjaan laporan karya tulis ilmiah ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan karya tulis ilmiah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan karya tulis ilmiah ini.

Medan, Juni 2009

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ...

LEMBAR PERSETUJUAN ...

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan penelitian ... 4

C. Pertanyaan penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pengetahuan ... 6

1. Pengertian pengetahuan ... 6

2. Cara Memperoleh Pengetahuan ... 6

3. Tingkatan Pengetahuan di dalam Domain Kognitif ... 7

B. Bidan ... 8

C. Kunjungan Rumah ... 10

D. Angka kematian Ibu ... 10

(6)

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL .... 22

A. Kerangka Konsep ... 22

B. Defenisi Operasional ... 22

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Desain Penelitian ... 23

B. Populasi Dan Sampel ... 23

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 23

1.Lokasi Penelitian ... 23

2.Waktu Penelitian ... 23

D. Pertimbangan Etik ... 24

E. Instrumen Penelitian ... 24

F. Uji Validitas ... 24

G. Pengumpulan Data ... 25

H. Pengolahan Data ... 25

I. Analisa Data ... 26

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Hasil Penelitian ... 27

B. Pembahasan ... 31

BABVI KESIMPULAN DAN SARAN... 36

A. Simpulan ... 36

B. Saran ... 37

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 distribusi responden berdasarkan karakteristik ... 27

Tabel 5.2 distribusi responden pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin ... 28

Tabel 5.3 distribusi responden kunjungan 1 pada masa pasca salin ... 29

Tabel 5.4 distribusi responden kunjungan 2 pada masa pasca salin ... 29

Tabel 5.5 distribusi responden kunjungan 3 pada masa pasca salin ... 30

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar persetujuan menjadi responden Lampiran 2. Kuesioner penelitian

Lampiran 3 Surat content validity Lampiran 4 Hasil validitas

Lampiran 5 Surat izin melakukan penelitian

Lampiran 6. Surat keterangan telah melakukan penelitian Lampiran 7 Master tabel hasil penelitian

Lampiran 8 Rekap data SPSS Lampiran 9 Output SPSS

(9)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009 Mifta Syarifah

Pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

Viii+ 37 hal + 8 tabel + 1 skema + 11 lampiran

Abstrak

Pemeriksaan setelah kala nifas sebenarnya sangat penting dilakukan untuk mendapat penjelasan yang berharga dari yang menolong persalinan itu. Diantara masalah penting tersebut adalah melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang alat kelamin dan terutama mulut rahim yang masih luka akibat persalinan. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang menggambarkan pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa post pasca salin di kecamatan lubuk pakam kabupaten deli serdang desember 2008-april 2009. populasi dalam penelitian ini sebanyak 40 orang dan seluruhnya dijadikan objek penelitian. Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil analisa deskriptif didapatkan sebagian besar berada pada usia 35-40 tahun(52,5%), pendidikan D-III(65%), pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin yang berpengetahuan baik sebanyak (50%), kunjungan 1 pada masa pasca salin baik yang berpengetahuan baik sebanyak (52,5%), kunjungan 2 pada masa pasca salin yang berpengetahuan baik sebanyak (30%), kunjungan 3 pada masa pasca salin yang berpengetahuan baik sebanyak (35%), kunjungan 4 pada masa pasca salin yang berpengetahuan baik sebanyak (62,5%). Diharapkan para bidan untuk lebih meningkatkan pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin agar angka kesakitan ibu dan angka kematian ibu dapat diturunkan.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya, tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab lainnya.

Berdasarkan defenisi ini kematian maternal dapat digolongkan pada kematian obstetrik langsung, kematian obstetrik tidak langsung, kematian yang terjadi bersamaan tetapi tidak berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, misalnya kecelakaan. kematian obstetrik langsung disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, nifas atau penanganannya. Di negara sedang berkembang sebagian besar penyebab ini adalah perdarahan, infeksi, gestosis dan abortus. kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit, misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia, malaria, dan lain-lain. (Sarwono, 2005)

Kematian maternal dan perinatal merupakan tolak ukur kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara. Di negara ASEAN, Indonesia mempunyai angka kematian tertinggi 330/100.000 persalinan hidup. Angka kematian ibu bervariasi di berbagai daerah dengan rentang 330-700/100.000. Angka kematian perinatal dengan cepat dapat dirasakan penurunannya, tetapi angka kematian ibu belum banyak terjadi penurunan. Memperhatikan kenyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa perjalanan terjadinya angka kematian ibu cukup panjang yang memberi peluang untuk melakukan intervensi pelayanan yang lebih mantap. (Manuaba, 2008)

(11)

Persalinan merupakan puncak kulminasi kehamilan yang telah berlangsung 40 minggu. Periode ini dapat memberi rasa gembira bila berlangsung aman serta bayi sesuai dengan harapan. Persalinan juga merupakan keadaan yang kritis bagi ibu dan bayinya bila tidak mendapatkan pertolongan adekuat, bersih dan aman.

Perawatan pascapartus memerlukan perhatian karena pada fase ini berlaku konsep “early mobilization” yang merupakan fase spesifik, yang terjadi perubahan hormonal dan persiapan laktasi, memerlukan petunjuk/nasihat khususnya bagi puerperal baru, sehingga ibu bersalin dapat beradaptasi dengan wajar sebagai persiapan untuk kehamilan berikutnya dengan interval optimal. Pada fase ini dapat terjadi komplikasi sampai berakibat fatal.

Defenisi menurut WHO, pascapartum/postnatal/ puerperium adalah mulai sejak satu jam setelah plasenta lahir sampai akhir minggu ke-6 atau berlangsung selama 42 hari.(Manuaba, 2008)

Pemeriksaan setelah kala nifas tidak banyak mendapat perhatian ibu karena sudah merasa baik dan selanjutnya semua berjalan lancar. Pemeriksaan setelah kala nifas sebenarnya sangat penting dilakukan untuk mendapatkan penjelasan yang berharga dari bidan yang menolong persalinan itu. diantara masalah penting tersebut adalah melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang alat kelamin dan terutama mulut rahim yang masih luka akibat persalinan. (Manuaba, 1999)

(12)

setelah persalinan untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini, penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, personal hygiene, nutrisi, perawatan bayi baru lahir, pemberian asi, imunisasi, dan KB(Keluarga Berencana).(IBI, 2000)

Para bidan harus memastikan bahwa keuntungan perawatan pascanatal terbukti dengan jelas. Di masa yang akan datang, efektifitas input kebidanan pada saat ini akan dinilai dalam hal meningkatkan kepuasan pasien, mengurangi biaya dan membatasi angka morbiditas maternal. Oleh karena itu aktifitas asuhan yang diberikan oleh bidan harus relevan dengan kebutuhan setiap wanita dan keluarganya untuk memastikan bahwa tingkat optimum dari perawatan pascanatal dipertahankan dan wanita mendapat pengalaman orang tua yang memuaskan. ( Handerson, dkk, 2006)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana Pengetahuan bidan dalam pelaksanaan pada masa pasca salin Di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2009.

B. TUJUAN PENELITIAN.

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa Pasca salin Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.

2. Tujuan Khusus

(13)

b. Untuk mengetahui pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah kedua pada masa pasca salin.

c. Untuk mengetahui pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah ketiga pada masa pasca salin.

d. Untuk mengetahui pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin

C. PERTANYAAN PENELITIAN.

Bagaimanakah pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

D. MANFAAT PENELITIAN.

1. Bagi peneliti

Sebagai masukan bagi peneliti dalam peningkatan pengetahuan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin sebagai upaya dalam menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu.

2. Bagi bidan

Sebagai bahan masukan bagi bidan dalam meningkatkan pengetahuan dalam pelaksanaan kunjungan rumah khususnya pada masa pasca salin untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu.

3. Bagi institusi

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGETAHUAN

1. PENGERTIAN PENGETAHUAN

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Berdasatkan pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. ( Notoadmodjo, 2007)

2. CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN

Cara yang dapat digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan: a. Cara tradisional

Cara kuno sebelum dikemukakan metode ilmiah. Cara ini meliputi: 1) Cara coba salah

2) Cara kekuasaan atau otoritas 3) Berdasarkan pengalaman pribadi 4) Melalui jalan pikiran

b. Cara modern

Cara memperoleh pengetahuan yang sistematis, logis, dan ilmiah.( Notoadmodjo, 2005)

(15)

3. Tingkat Pengetahuan Didalam Domain Kognitif

Menurut Notoadmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tantang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi-materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (syntesis)

(16)

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaia terhadap suatu materi atau objek.

B. BIDAN

Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan

pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku. (Kepmenkes No. 900/Menkes 2002)

Bidan dinamakan Midwife atau pendamping istri. Kata bidan berasal dari bahasa sanksekerta “Wirdhan” yang artinya “Wanita Bijaksana”, namun ada yang menyatakan bahwa bidan adalah dukun beranak.(Depkes RI, 2003)

Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan bidan yang diakui oleh Negara tempat ia tinggal dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait dengan kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktek kebidanan. (Soepardan, suryani, 2008)

Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya pada kemampuan dan kewenangan yang diberikan. Kewenangan tersebut diatur melalui peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), yaitu :

a. Permenkes No. 5380/IX/1963, Wewenang bidan terbatas pada pertolongan persalinan normal secara mandiri, didampingi tugas lain.

(17)

bertanggung gugat atas tindakan yang dilakukan pelaksanaan dari permentasi bidan dalam melaksanakan praktek perorangan dibawah pengawasan dokter. c. Permenkes No. 572/IV/2002, Wewenang ini mengatur tentang register dan

praktek bidan. Bidan dalam melaksanakan prakteknya diberi kewenangan yang mandiri kewenangan tersebut disertai dengan kemampuan dalam pelaksanaan tindakan dalam wewenang tersebut mencakup :

• Pelayanan kebidanan yang meliputi pelayanan Ibu dan Anak.

• Pelayanan KB.

• Pelayanan Kesehatan masyarakat. Standar pelayanan nifas

Terdapat tiga standar dalam standar pelayanan nifas seperti berikut ini : a. Perawatan bayi baru lahir.

Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernapasan spontan, mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermi.

b. Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan.

Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan. Disampinng itu, bidan memberikan penjelasan tentang hal – hal yang mempercepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai ASI.

c. Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas.

(18)

kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB. (Standar pelayanan kebidanan, IBI, 2000)

C. KUNJUNGAN RUMAH

1. Pengertian

Kunjungan rumah adalah salah satu teknik pengumpul data dengan jalan mengunjungi rumah untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi dan untuk melengkapi data yang sudah ada yang diperoleh dari dengan teknik lain.

2. Tujuan kunjungan rumah

a. Membangun hubungan antara keluarga, suami, dan ibu.

b. Mengumpulkan data yang berharga tentang latar belakang kehidupan ibu dan keluarganya, mengumpulkan data dapat berarti mendapat data baru atau mengecek betul tidaknya data yang diperoleh melalui metode lain.

D. ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)

Angka kematian Ibu adalah angka kematian ibu sebagai akibat langsung proses reproduksi dalam 100.000 kelahiran hidup. (Manuaba, 1999)

Kematian Ibu menurut WHO adalah kematian yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari pasca persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap kehamilan.

1. Penyebab Kematian Ibu a. Penyebab langsung

(19)

Perdarahan yang biasanya terjadi secara mendadak bertanggung jawab atas 28%kematian ibu, sebagian besar kasus perdarahan dalam masa nifas terjadi karena tetenslo plasenta dan atonia uteri.

Eklamsia merupakan penyebab utama kedua kematian ibu yaitu 13% kematian ibu di Indonesia.

Sepsis (infeksi) sebagai faktor penting lain penyebab kematian ibu sering terjadi karena kebersihan (hyglene) yang buruk pada saat persalinan atau karena penyakit menular akibat hubungan seks yang tidak diobati. Sepsis ini terjadi sekitar 10% kematian ibu (rata-rata dunia 15%)

Deteksi dini terhadap infeksi selama kehamilan dan persalinan yang bersih dan perawatan semasa hamil yang benar dapat menanggulangi masalah ini.

Partus lama terjadi sekitar 9% kematian ibu (rata-rata dunia 8%) sering disebabkan oleh disproposi tephalo pelvit, kelainan letak dan gangguan kontraksi uterus.

b. Penyebab tidak langsung

Resiko kematian ibu dapat diperparah oleh adanya anemia dan penyakit menular seperti malaria. Tuberkolosis, hepatitis dan HIV/AIDS.

(20)

- Terlambat deteksi dini bahaya selama kehamilan, persalinan dan nifas serta dalam mengambil keputusan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan neonatal.

- Terlambat merujuk ke fasilitas kesehatan karena kondisi geografis dan sulitnya transportasi.

- Terlambat mendapat pelayanan kesehatan yang memadai di tempat rujukan.

2. Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu

a. pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan antara lain berupa penyediaan tenaga bidan didesa, kesinambungan keberadaan bidan desa, penyediaan fasilitas pertolongan persalinan pada polindes/posko dan puskesmas, kemitraan bidan dan dukun bayi serta berbagai pelatihan bagi petugas.

b. Penyediaan pelayanan kegawat daruratan yang berkualitas dan sesuai standart, antara lain bidan desa di polindes/posko, puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar). Rumah sakit PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Kualitas) 24 Jam.

(21)

d. Pemantapan kerjasama lintas program dan sector antara lain dengan jalan menjalin kemitraan dengan pemda organisasi profesi (IDI, POGI, IDAI, IBI, PPNI) Perina, PMI, LSM dan berbagai swasta.

e. Peningkatan pastisipasi perempuan, keluarga dan masyarakat dan antara lain dalam bentuk meningkat pengetahuan tentang tanda bahaya dalam persalinan, serta menyediakan buku penyuluhan kesehatan ibu dan anak (KIA) dan ASI Ekslusif.

Kesiapan keluarga dan masyarakat perempuan dalam menghadapai persalinan dan kegawat daruratan (dana, transportasi, donor darah,perawatan selama hamil, penyediaan dan pemanfaatan dan pelayanan kesehatan ibu dan bayi, pasrtisipasi perempuan dalam posyandu serta pengembangan kesehatan desa/kelurahan yang telah dibentuk). refleksi-hari-kartini-html)

E. PUERPERIUM (NIFAS)

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari. Dijumpai dua kejadian penting pada perempuan yaitu involusi uterus dan proses laktasi.

(22)

1. Frekuensi Kunjungan Masa Nifas

Kunjungan Waktu Tujuan

1 6-8

Setelah persalinan

• Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

• Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan rujuk jika perdarahan berlanjut.

• Memberikan konseling pada ibu salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

• Pemberian ASI awal.

• Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

• Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.

• Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 Jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

2 6 hari Setelah persalinan

• Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tak ada perdarahan abnormal.

• Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.

• Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.

• Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

• Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

3 2 minggu Setelah persalinan

Sama seperti diatas (6 hari setelah persalinan).

4 6 minggu Setelah persalinan

• Menanyakan kepada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau bayi alami.

• Memberikan konseling untuk KB secara dini. (Sarwono, 2002)

2. Perubahan-Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas.

(23)

placental lactogen akan menghilang dari peredaran darah ibu dalam 2 hari dan HCG dalam 2 minggu setelah melahirkan. Kadar estrogen dan progesterone hampir sama dengan kadar yang ditemukan pada fase folikuler dari siklus menstruasi berturut-turut sekitar 3 dan 7 hari.penarikan polipeptida dan hormone steroid ini mengubah fungsi seluruh sistem sehingga efek kehamilan berbalik dan wanita dianggap sedang tidak hamil.

a. Tanda-tanda Vital

 Suhu dapat meningkat hingga 38% c karena kelelahan dan dehidrasi ringan.

 Tekanan darah tetap konsisten pada tekanan dasar tekanan darah suatu penurunan ringan dapat diidentifikasi perubahan fisiologis.

c. Mamae.

(24)

selama 3 jam pertama pascapartum, dan lebih banyak terjadi pada wanita multipara dibanding wanita primipara serta timbul lebih sering pada masa menyusiu.

d. Abdomen.

Dinding Abdomen merenggang tampaklembek dan longga untuk beberapa waktu, tonus dapat meningkat pada bulan kedua hingga ke 3 dan juga dengan latihan.

e. Uterus

Segera setelah melahirkan, uterus dapat dipalpasi tepat dibawah umbilicus. Uterus harus teraba terkontraksi dengan baik. Setelah 24 jam, tinggi fundus uterus mulai menghilang secara progresif sampai tidak dapat lagi dipalpasi diatas simfisis pubis, pada hari ke 10 – 12 pascanatal. Proses ini disebut involusi. Berat uterus akan sangat berkurang pada minggu ke-6 dan bentuknya akan mendekati bentuk uterus sebelum hamil.

Proses Involusi uterus.

INVOLUSI TINGGI FUNDUS BERAT UTERUS

Plasenta lahir Sepusat 1.000 gr

7 hari (1 minggu) Pertengahan pusat-simpisis 500 gr

14 hari(2 minggu) Tak teraba 350 gr

42 hari(6 minggu) Sebesar hamil 2 minggu 50 gr

(25)

Pengurangan ukuran uterus yang cepat disebabkan oleh :

a. Pengurangan estrogen plasenta. Pengurangan estrogen menghilangkan stimulus ke hipertofi dan hyperplasia uterus.

b. Iskemia miometrium. Miometrium terus berkontraksi dan beretraksi setelah melahirkan, mengontraksi pembuluh darah dan mencapai hemostasis pada sisi plasenta, iskemia mengakibatkan atrofi serat - serat otot.

c. Otolisis miometrium. Selama kehamilan, estrogen meningkatkan ukuran sel miometrium dan kandungan protein (aktin dan miosin). Penurunan estrogen setelah melahirkan menstimulasi enzim proteolitik dan makrofag untuk menurunkan dan mencerna (proses otoolisis) kelebihan protein dan sitoplasma intrasel, mengakibatkan pengurangan ukuran sel secara menyeluruh. Jaringan ikat dan lemak biasanya ditelan, dihancurkan dan dicerna oleh jaringan makrofag d. Lokia

(26)

Karakteristik lokia : 1). Lokia rubra (kruenta)

- 1 sampai 3 hari, berwarna merah ½ hitam

- Terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanuga, sisa mekoreum, sisa darah

2). Lokia sanginolenta - 3 sampai 7 hari

- Berwarna putih bercampur merah 3). Lokia serosa

- 7 sampai 14 hari - Berwarna kekuningan 4). Lokia alba

- Setelah hari ke-14 - Berwarna putih e. Saluran kemih

Pengeluaran urin meningkat pada jumlah yang besar pada awal periode post parfum, ibu terdapat kesulitan mengosongkan kandung kemih karena penurunan sensasi kandung kemih, pembengkakan dan memar pada jaringan sekeliling uretra, kapasitas kandung kemih yang meningkat dan kesulitan kandung kemih pada posisi recumbert.

f. Ekstremitas bagian bawah

(27)

g. Defekasi

Defekasi cenderung lambat karena masih ada efek progesterone, penurunan dan kekurangan cairan darah. Ibu mungkin takut bila pergerakan usus saat defekasi akan menimbulkan rasa sakit karena terdapat defikasit dan hemoroid.

(Henderson, dkk, 2006) 3. Catatan Penting Untuk Masa Nifas a. Waspada

Pada masa nifas mungkin akan terjadi peningkatan suhu tubuh atau keluhan nyeri, demam pada masa nifas menunjukkan adanya infeksi. Infeksi yang sering terjadi infeksi kandungan dan saluran kemih, ASI yang tidak keluar terutama pada hari 3-4 menyebutkan demam disertai payudara membengkak dan nyeri. Demam ASI ini umumnya berakhir setelah 24 Jam.

b. Kram perut

Wanita yang pertama kali melahirkan akan mengalami kontraksi rahim yang cenderung bersifat kronik. Menimbulkan nyeri perut seperti kram apabila ada sisa bekuan darah dalam rahim. Kadang kala nyeri sangat hebat sehingga membutuhkan obat analgesik. Nyeri perut dapat timbul pada saat bayi menghisap payudara.

c. Defekasi

(28)

d. Lokia

Setiap perubahan pola pengeluaran lokia bila disertai suatu perpanjangan pengeluaran darah, ada kemungkinan ini keadaan abnormal, seperti terdapat sisa plasenta selaput ketuban atau luka jalan lahir yang masih berdarah.

e. Penurunan berat badan

Pasca persalinan akan kehilangan 5-6 kg berat badan. Yang berasal dari bayi, plasenta, air ketuban, perdarahan persalinan, 2-3 kg melalui air kemih sebagai usaha tubuh untuk mengeluarkan cairan yang dulu diretensi pada waktu hamil. Rata-rata wanita kembali ke berat badan ideal setelah 6 bulan post partum, namun ada juga yang berat badan meningkat.

f.Mobilisasi

Pada masa nifas perempuan sebaiknya melakukan ambulasi dini, yang dimaksud dengan ambulasi dini adalah beberapa jam setelah melahirkan segera bangun dari tempat tidur dan bergerak perlahan-lahan, sehingga gangguan berkemih dan gangguan BAB dapat teratasi.

g.Kebersihan

harus selalu dibersihkan dari depan ke belakang, tidak perlu khawatir jahitan akan terlepas. Apabila ada pembengkakan dapat dikompres dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman dapat duduk berendam di air hangat setelah 24 Jam pasca persalinan.

h. Buang air kecil jangan ditahan

(29)

i. Waspadai Post partum Blues

Wanita pasca persalinan kadang kala mengalami depresi yang disebut post partum blues. depresi dapat disebabkan oleh faktor perubahan emosional, kelelahan kecemasan merawat bayi, perasaan kurang menarik, dan lan-lain. Depresi ini umumya hilang sendiri 2-3 hari dan juga bisa lebih lama lagi.

j.Makanan

Pada ibu habis melahirkan tidak ada pantangan makanan. 2 Jam setelah post partum ibu boleh makan makanan dan minuman seperti biasa. Jumlah kalori dan protein pada ibu menyusui lebih besar daripada ibu hamil yaitu mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.

k. Rencana KB

(30)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep penelitian tentang pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2009 yang digambarkan dalam skema berikut ini :

B. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional

Kuesioner Dengan menghitung jawaban responden Pengetahuan bidan Pelaksanaan kunjungan

(31)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin di Kecamatan Lubuk Pakam, kabupaten Deli Serdang tahun 2009.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau yang di teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan, di Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang yaitu sebanyak 40 bidan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability samples yaitu : sampling jenuh

Dengan demikian jumlah sample sebanyak 40 orang.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli serdang

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan Desember sampai dengan April 2009.

(32)

D. Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini, penelitian ini akan mengajukan permohonan kepada ketua pelaksana program studi D-IV Bidan Fakultas Kedokteran Sumatera Utara dan mengajukan permohonan izin kepada kepala camat Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang, sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan .

Kepada calon responden, penelitian menjelaskan manfaat dan tujuan penelitian serta memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang akan terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama rasponden pada lembaran kuesioner tersebut. Data-data yang diperoleh digunakan semata-mata demi perkembangan ilmu pengetahuan.

Setelah calon responden memahami serta menerima maksud dan tujuan peneliti, maka subjek secara sukarela menandatangani lembar persetujuan (informed consent) dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang dibuat peneliti dengan mengacu pada teori dan kerangka konsep. Kuesioner yang dibuat berisikan tentang data demografi, meliputi nomor responden, umur responden, pendidikan, kuesioner pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin yang meliputi kunjungan 1 sampai kunjungan 4.

(33)

F. UJi Validitas Instrumen

Uji validitas instrument dilakukan dengan cara conten validity yang mana diuji oleh dr. spesialis obgyn dan mampu mengukur varibel yang akan diukur.

G. Pengumpulan Data

1. Jenis Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data langsung diambil oleh peneliti sendiri dengan menggunakan kuesioner.

2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Kuesioner penelitian merupakan daftar pertanyaan mengenai variabel-variabel penelitian dengan alternatif pilihan jawaban.

H. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Proses Editing

Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang telah dikumpulkan. Bila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dan dilakukan pendataan ulang.

2. Proses Coding

Data yang diperoleh dari setiap pertanyaan diberi kode sesuai dengan petunjuk 3. Proses Tabulating

(34)

4. Entry Data

Memasukkan data ke dalam komputer sehingga memudahkan dalam menganalisa data.

I. Analisa Data

Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yang disajikan dalam tabel-tabel berdasarkan frekuensi distribusi dari variabel yang diteliti, sehingga diperoleh gambaran tentang objek yang di teliti.

(35)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan data hasil dan pembahasan mengenai tingkat pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2009. penyajian data hasil meliputi deskriptif karakteristik responden, kunjungan 1, kunjungan 2, kunjungan 3, kunjungan 4.

A. HASIL PENELITIAN

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi umur dan pendidikan, dimana sample penelitian ini yaitu wanita yang berusia >20 tahun, dengan jumlah sample 40 bidan dan dikelompokkan kedalam 3 kelompok yaitu usia 25-29 tahun, usia 30-34 tahun, dan usia 35-40 tahun. Sedangkan pendidikan dikelompokkan kedalam 2 kelompok yaiti D-I dan D-III. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.1

Distribusi frekuensi dan persentasi berdasarkan karakteristik responden di

Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

(36)

Berdasarkan tabel 5.1 dapat digambarkan bahwa sebagian besar responden pada rentang usia 35-40 tahun yaitu sebanyak (52,5%) responden, 30-34 tahun sebanyak (22,5%) responden dan 25-29 tahun sebanyak (25%). Sedangkan untuk pendidikan terakhir sebagian besar berpendidikan D-III yaitu sebanyak (65%) responden dan D-I sebanyak (35%) responden.

5.2Tabel

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan bidan dalam pelaksanaan

kunjungan rumah pada masa pasca salin di Kecamatan Lubuk Pakam

Kabupaten Deli Serdang

Pengetahuan bidan dalam pelaksaan kunjungan rumah

pada masa pasca salin

Frekuensi

(37)

Tabel 5.3

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan bidan tentang kunjungan 1

pada masa pasca salin di kecamatan lubuk pakam

kabupaten deli serdang

Pengetahuan tentang

Berdasarkan Tabel 3 diatas diperoleh hasil pengetahuan bidan tentang kunjungan 1 pada masa post partum dimana yang dikategorikan baik sebanyak (52,5%) responden, cukup baik sebanyak (22,5%) responden, dan yang dikategorikan kurang baik sebanyak (25%) responden.

Tabel 5.4

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan bidan tentang kunjungan 2 pada

masa pasca salin

(38)

Tabel 5.5

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan bidan tentang kunjungan 3 pada

masa pasca salin

Berdasarkan tabel 5.5 diatas diperoleh hasil pengetahuan tentang kunjungan 3 pada masa pasca salin dimana yang dikategorikan baik sebanyak (35%), cukup sebanyak (47,5%), dan yang dikategorikan kurang sebanyak (17,5%)

Tabel 5.6

Disrtibusi responden berdasarkan pengetahuan bidan tentang kunjungan 4

pada masa post partum

Pengetahuan tentang

Berdasarkan tabel 5.6 diatas diperoleh hasil pengetahuan tentang kunjungan 4 pada masa post partum dimana yang dikategorikan baik sebanyak (62,5%) responden, cukup sebanyak (0%) responden, dan yang dikategorikan kurang baik sebanyak (37,5%) responden .

(39)

B. PEMBAHASAN

Dari data hasil penelitian yang diperoleh, pembahasan untuk menjawab penelitian tentang pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2009.

1. Pengetahuan bidan dalam pelaksaan kunjungan rumah pada masa pasca salin. Dari hasil distribusi frekuensi dan persentasi berdasarkan pengetahuan bidan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin menunjukkan bahwa dari 40 responden lebih banyak memiliki pengetahuan baik tentang pelaksanaan kunjungan rumah pada masa pasca salin yaitu sebanyak (50%) responden. Namun masih ada yang memiliki pengetahuan cukup baik yaitu sebanyak (42,5%) responden, dan memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak (7,5%) responden.

Umur mempunyai peran dalam memperoleh pengetahuan karena adanya ingatan seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Semakin tua umur seseorang fungsi organ-organ tubuhnya menurun termasuk juga daya ingatnya.

Menurut Nursalam, semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

Sedangkan melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh informasi dg cepat, tingkat pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang memahami pengetahuan yang diperolehnya.

(40)

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari. Dijumpai dua kejadian penting pada perempuan yaitu involusi uterus dan proses laktasi.

Jadi Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir,dan untuk mencegah,mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.

2. Pengetahuan tentang Kunjungan 1 pada masa pasca salin

Dari hasil distribusi frekuensi dan persentasi berdasarkan pengetahuan tentang kunjungan 1 pada masa pasca salin, menunjukkan bahwa dari 40 responden lebih banyak memiliki pengetahuan baik tentang kunjungan 1 pada masa post partum yaitu sebanyak (52,5%) responden. Namun masih ada yang memiki pengetahuan cukup baik sebanyak (22,5%) responden, dan memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak (25%) responden.

Kunjungan 1 adalah kunjungan yang dilakukan pada 6-8 jam setelah persalinan, yang mana pada saat ini rentan terjadi komplikasi yaitu perdarahan karena atonia uteri. bidan di Kecamatan Lubuk Pakam sebagian besar melakukan kunjungan 1 karena sebagian besar bidan sudah berpengetahuan baik tentang tujuan kunjungan 1,yaitu mendeteksi, merawat dan memberikan konseling pada ibu atau kepada salah satu keluarga bagaimana mencegah perdarahan karena atonia uteri dan pemberian ASI awal.

(41)

salah satu keluarga bagaimana mencegah perdarahan karena atonia uteri dan pemberian ASI awal. (Sarwono, 2002)

3. Pengetahuan tentang kunjungan 2 pada masa pasca salin

Dari hasil distribusi frekuensi dan persentasi berdasarkan pengetahuan tentang kunjungan 2 pada masa pasca salin, menunjukkan bahwa dari 40 responden lebih banyak berpengetahuan cukup baik yaitu sebanyak (55%) responden. Namun masih ada yang memiliki pengetahuan baik sebanyak (30%) responden, dan yang berpengetahuan kurang baik sebanyak (15%) responden.

Frekuensi kunjungan pasca natal sudah tidak lagi ditentukan(UKCC, 1986). Sebaliknya, “setiap bidan bertanggung jawab secara perorangan dan harus mampu memberikan penilaian profesional serta menentukan praktik yang sesuai untuk bayi dan bayi. Hal ini secara alami meliputi keputusan tentang jumlah kunjungan” (UKCC, 1992).

Oleh karena itu, pola kunjungan pascanatal ditentukan oleh penilaian klinis seorang bidan yang berkaitan dengan harapan ibu(ENB, 1993). Namun, survey dari the Audit Commission (1997)pada 13 unit menunjukkan bahwa kunjungan yang tidak memiliki tujuan spesifik dan bukti keefektifannya kurang.terdapat bukti bahwa kunjungan yang spesifik justru lebih efektif (McCourt dan Page, 1996), terutama jika ditangani oleh satu atau lebih kelompok kecil bidan.

(42)

Adapun kunjungan 2 adalah kunjungan yang dilakukan 6 hari setelah persalinan. dimana bidan memastikan involusi uterus berjalan normal, menilai adanya tanda-tanda infeksi, memastikan ibu menyusui dengan baik, memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan merawat tali pusat, dan menjaga bayi tetap hangat. ( Sarwono, 2002).

4. Pengetahuan tentang kunjungan 3 pada masa pasca salin

Dari hasil distribusi frekuensi dan persentasi berdasarkan pengetahuan tentang kunjungan 3 pada masa pasca salin, menunjukkan bahwa dari 40 responden lebih banyak memiliki pengetahuan cukup baik yaitu sebanyak didapat sebanyak (47,5%) responden. Namun masih ada yang memiliki pengetahuan baik sebanyak (35%), dan yang berpengetahuan kurang baik sebanyak (17,5%) responden.

Kunjungan 3 adalah kunjungan yang dilakukan 2 minggu setelah persalinan. Pada kunjungan 3 ini bidan Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang sebagian besar berpengetahuan cukup baik, hal ini dikarenakan bidan tidak mengetahui secara keseluruhan tujuan dari kunjungan 3 tersebut.

(43)

5. Pengetahuan tentang kunjungan 4 pasca salin

Dari hasil distibusi frekuensi dan persentasi berdasarkan pengetahuan tentang kunjungan 4 pada masa pasca salin, menunjukkan bahwa dari 40 responden lebih banyak memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak (62,5%) responden. Namun masih ada yang memiliki pengetahuan cukup baik sebanyak(0%) responden, dan kurang baik sebanyak (37,5%) responden.

Kunjungan 4 adalah kunjungan yang dilakukan 6 minggu setelah persalinan. Pada kunjungan 4 ini bidan Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang sebagian besar berpengetahuan baik. hal ini dikarenakan bidan mengetahui tujuan dari kunjungan 4 untuk mengetahui penyulit-penyulit yang ibu atau bayi alami selama masa nifas dan memberikan konseling untuk KB secara dini.

(44)

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai Pengetahuan Bidan Dalam Pelaksanaan Kunjungan Rumah Pada Masa Pasca Salin Di Kecamatan lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang tahun 2009.

A. SIMPULAN

1.1 Pada sebagian besar frekuensi karakteristik responden sebagian besar adalah pendidikan terakhir D-I 14 orang ( 35 %), dan yang berpendidikan D-III 26 orang (65%)

1.2. Tingkat pengetahuan bidan terhadap pelaksanaan kunjungan rumah pada masa nifas didapat yang berpengetahuan baik sebanyak 20 orang(50%).

1.3 Tingkat pengetahuan bidan terhadap kunjungan 1 pada didapat yang berpengetahuan baik sebanyak 21 orang (52,5%)

1.4 Pengetahuan tentang kunjungan 2 di dapat yang berpengetahuan baik sebanyak 12 orang( 30%)

1.5 Pengetahuan tentang kunjungan 3 di dapat yang berpengetahuan baik sebanyak 14 orang( 35 %)

(45)

B. SARAN

1. Praktek Kebidanan

Diharapkan para bidan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dalam pelaksanaan kunjungan rumah pada pasca salin agar angka kesakitan ibu dan angka kematian ibu dapat diturunkan

2. Organisasi Profesi

Diharapkan organisasi Ikatan Bidan Indonesia untuk tetap memberikan informasi mengenai standar pelayanan kebidanan masa nifas untuk lebih meningkatkan pengetahuan bidan

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, (2003)

Henderson, Christine., & jones, Kathleen. (2006).buku ajar konsep kebidanan, Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Azis Alimul. (2007). Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data, Jakarta: Salemba Medika.

IBI. (2000). Standar pelayanan kebidanan, Jakarta: IBI. Kepmenkes No 900/ Menkes/2002.

Manik, Murniati dr. M.Sc,SpKK., S, Nur Asnah, S.Kep.Ns,.M.Kep & Nur Asiah,S.kep.Ns(2008). Panduan Menulis Karya Tulis Ilmiah, Medan: Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU.

Manuaba, Ida Bagus Gde, Prof. Dr. DSOG. (2008). Gawat darurat Obstetrik-Ginekologi & Obstetric-Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan, Jakarta: EGC.

Manuaba, Ida Bagus Gde, Prof. Dr. DSOG. (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC. Manuaba, Ida Bagus Gde, Prof. Dr. DSOG. (2005). Memahami Kesehatan Reproduksi

Wanita, Jakarta : Arcan.

Notoadmojo, soekidjo. (2005). Metodologi Pendidikan Kesehatan, Jakarta: Rineka cipta. Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Soepardan, trikusmi. Dra. Hj. DIPL. MM. (2008). Konsep Kebidanan, Jakarta: EGC. Widayatun, trikusmi. (1999). Ilmu perilaku, Jakarta: Sagung Setc.

http://

(47)

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN

Judul Penelitian : Pengetahuan Bidan Dalam Pelaksanan Kunjungan Rumah

Pada Masa Pasca Salin di Kecamatan Lubuk Pakam

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

Peneliti : Mifta Syarifah

Alamat Peneliti : Jl. Sumarsono, No. 30 Medan

Dengan menandatangani lembaran ini saya memberikan persetujuan untuk mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. Saya mengerti bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran di Pengetahuan Bidan Dalam Pelaksanan Kunjungan Rumah Pada Masa Pasca Salin di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009. Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak mengandung resiko yang berarti dan saya telah diberitahu bahwa kuesioner ini bersifat rahasia dan jawabannya hanya untuk penelitian.

Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai penilitian ini dan diberi kesempatan untuk bertanya. Saya secara sukarela berperan serta dalam penelitian ini.

Tanda Tangan Medan, 2009

(Responden) (Peneliti)

(48)

KUESIONER PENELITIAN MAHASISWA D-IV BIDAN PENDIDIK FK-USU 2009 JUDUL : Pengetahuan Bidan Dalam Pelaksanaan Kunjungan Rumah Pada

Masa Pasca Salin di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

A. Petunjuk

1. Bacalah terlebih dahulu kuesioner penelitian ini dengan seksama 2. Jawablah pertanyaan sesuai apa yang saudara anggap benar

3. Berilah tanda (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara.

B. Identitas Responden 1. Nomor Responden :

2. Umur :

3. Pendidikan :

(49)

No Pertanyaan Benar Salah

Bidan mengajarkan kepada ibu agar memasase perutnya untuk mencegah perdarahan karena atonia uteri di awal kunjungan (6-8 jam)

Bidan mengidentifikasi proses involusi uterus saat melakukan kunjungan 1.

Bidan melakukan pemeriksaan perineum(bekas luka) dengan steril apakah ada perdarahan atau tidak

Bidan memberikan konseling cara pemberian ASI yang benar kepada ibu nifas

Bidan mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan rujuk jika perdarahan berlanjut. Bidan memberitahukan ibu menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi

Kunjungan 2

Bidan memberikan konseling kepada ibu nifas untuk selalu menjaga kebersihan dan merawat diri pada masa nifas kunjungan kedua

Bidan memberikan konseling tentang cara perawatan tali pusat yang benar pada ibu nifas

(50)

10.

tanda-tanda infeksi masa nifas pada kunjungan kedua Bidan memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat

Bidan memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit seperti abses, bengkak.

Bidan memberikan konseling pada ibu mengenai cara merawat tali pusat yang benar.

Bidan memberitahukan ibu agar selalu menjaga bayi tetap hangat

Bidan menanyakan kepada ibu nifas adakah penyulit yang dialami ibu seperti pembengkakan payudara, bayi tidak menyusu, dll.

Kunjungan 3

Bidan memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi agar menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi pada kunjungan ketiga.

Bidan mengidentifikasi pola makan ibu apakah

mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat saat melakukan kunjungan ketiga

(51)

18.

19.

20

ataupun tidak berbau setiap kunjungan.

Bidan memberikan konseling tentang pemberian ASI eksklusif pada ibu nifas saat melakukan kunjungan ketiga

Kunjungan 4

Gambar

Tabel 5.1
Tabel 5.4
Tabel 5.5

Referensi

Dokumen terkait

Dari pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran dan setelah dilakukan pembuktian kualifikasi, maka dari 6 (enam) Penyedia Barang yang dievaluasi, Penyedia Barang

Siti Aminah: Eritema Multiform Di Rongga Mulut, 2002... Siti Aminah: Eritema Multiform Di Rongga

skripsi pada mahasiswa program studi D IV fisioterapi UMS tingkat akhir yang. sedang

• This can even be the case with places, as Psalm 50:2 states: the perfect beauty ypy of Jerusalem is associated with God’s beautiful radiance.36 The use of the motif in prophetic

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh pertimbangan dengan cara

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,208 yang menunjukkan tingkat keeratan sikap termasuk kategori rendah.Hal ini karena sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

Analisis kadar abu dengan metode pengabuan kering dilakukan dengan cara mendestruksi komponen organik sampel dengan suhu tinggi di dalam suatu tanur pengabuan ( furnace ), tanpa

Yang membedakan film secara semiotis dari objek-objek desain lainnya, yaitu bahwa film selalu berisikan unsur-unsur tanda berupa objek (object) yang difilmkan; konkarya

Gambar 17 menunjukkan bahwa pada fase bulan baru/mati dan fase bulan purnama memiliki rata-rata jumlah oosit Petrosia (petrosia) nigricans hasil transplantasi di kolam