• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara terbesar di dunia berdasarkan luas dari

wilayahnya yakni mencapai 5.193.252 KM² dimana luas lautan hampir 2/3 dari

luas daratan. Luas wilayah perairan Indonesia mencapai 3.288.683 KM² dan luas

daratan 1.904.569 KM² wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang

hingga ke Merauke terdiri dari beribu-ribu pulau dan dipisahkan oleh lautan.

Karena laut merupakan sebagian besar dari luas wilayah Indonesia, maka untuk

mencapai satu pulau ke pulau lainnya dibutuhkan suatu saran pengangkutan

(transportasi).

Pengangkutan memegang peranan serta fungsi yang sangat penting dalam

lalu lintas perdagangan, karena sarana pengangkutan merupakan alat penghubung

antara produsen kepada konsumen. Suatu usaha perdagangan dapat mengabaikan

segi pengangkutan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya jasa pengangkutan

maka barang kebutuhan konsumen dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat

yang akan dituju dalam keadaan lengkap, utuh dan juga tepat pada waktunya.

Pengangkutan bertujuan untuk menyangkut kebutuhan manusia dalam

memenuhi kehidupannya sehari-hari. Salah satu cara pemenuhan kebutuhan itu

adalah dengan memindahkan atau mengirimkan barang dari suatu tempat ke

tempat lainnya. Pengangkutan dengan mengirimkan barang bisa dilakukan dengan

(2)

perangkat keras seperti, pupuk, sembako dan juga perangkat lunak baik itu

surat atau dokumen yang menjadi objek pengangkutan.

Pengangkutan adalah perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda

maupun orang, karena perpindahan itu mutlak diperlukan untuk mencapai dan

meninggikan manfaat serta efisien2

1. Pelaku, yaitu orang yang melakukan pengangkutan. Pelaku ini ada yang berupa badan usaha seperti perusahaan pengangkutan, ataupun perusahaan jasa pengiriman barang, dan ada pula yang berupa manusia pribadi berupa buruh pengangkutan.

. Jadi dengan demikian dapat diketahui

beberapa aspek yang terkait dalam pengangkutan, antara lain :

2. Alat Pengangkutan, yaitu alat yang digunakan untuk menyelenggarakan pengangkutan. Alat ini digerakkan secara mekanik dan memenuhi syarat undang-undang seperti kendaraan bermotor, kapal laut, kapal udara, derek (crane).

3. Barang/penumpang, yaitu muatan yang diangkut. Barang muatan yang diangkut adalah barang perdagangan yang sah menurut Undang-Undang. Dalam pengertian barang termasuk juga hewan.

4. Perbuatan, yaitu kegiatan mengangkut barang atau penumpang sejak pemuatan sampai dengan penurunan di tempat tujuan yang ditentukan.

5. Fungsi pengangkutan, yaitu meningkatkan kegunaan dan nilai barang ataupun penumpang.

6. Tujuan pengangkutan, yaitu sampai atau tiba di tempat tujuan yang ditentukan dengn selamat, dan biaya pengangkutan yang dibayar dengan lunas.3

Pengangkutan barang didalam pelaksanaanya didahului dengan adanya

kesepakatan antara pihak-pihak yang ingin mengadakan pengangkutan barang.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam bentuk perjanjian pengangkutan yang akan

menimbulkan hak dan kewajiban serta tanggung jawab yang berbeda dari masing

masing pihak.

2

Sinta Uli, Pengangkutan: Suatu Tinjauan Hukum Multimoda Transport, Angkutan Laut,

Angkutan Darat, dan Angkutan Udara, USUpress, Medan, 2006, hlm. 20.

3 Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara, Citra Aditya

(3)

Peranan transportasi yang memadai sangat penting dalam penyelenggaraan

pengangkutan barang, khususnya transportasi angkutan laut, peranan

pengangkutan tersebut bersifat mutlak untuk mempelancar arus perdagangan.

Transportasi angkutan laut dapat berupa kapal. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia, yang dimaksud dengan kapal adalah kendaraan pengangkut

penumpang dan barang yang berada di laut (sungai dan sebagainya)4

Lautan yang membentang luas dengan posisi untuk menghubungkan

wilayah daratan satu dengan yang lain dan kemungkinan berlaku hukum yang

berbeda, disadari atau tidak pada dasarnya setiap insan manusia mempunyai hak

untuk menikmati kekayaan yang terkandung didalamnya.

. Apabila

arus perdagangan telah dapat dilaksanakan dengan baik dan teratur, maka

pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat terbantu dengan mendapat pemasukan

dari perdagangan melalui sektor perairan (laut).

5

1. Polusi udara

Dalam pelaksaannya, masih banyak di temukan hambatan dan

permasalahan yang seharusnya bisa diselesaikan dengan segera sehingga tidak

memunculkan masalah lainnya. Permasalahan yang sering muncul antara lain :

Polusi udara adalah masuknya bahan pencemar berupa gas dan debu yang berasal

dari kendaraan bermotor, sehingga mempengaruhi dan mengurangi fungsi udara.

Kendaraan bermotor sebagai salah satu alat transportasi merupakan sumber

pencemar terbesar di kota-kota besar. Polusi dari kendaraan bermotor dan operasi

4 Suharsono dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Widya Karya,

Semarang, 2005, hlm. 223.

(4)

semua alat transportasi memiliki pengaruh buruk terhadap kesehatan dan

lingkungan.

Kerusakan yang ditimbulkan oleh polusi kendaraan bermotor adalah timbulnya

hujan asam, penipisan lapisan ozon, perubahan cuaca. Pengaruh negatif yang

ditimbulkan bagi kesehatan yaitu seperti penyakit ISPA (infeksi saluran

pernafasan akut), batuk, kanker kulit, kemandulan, turunnya IQ pada anak.

1. Polusi getaran

Karena alat transportasi merupakan sumber getaran, maka harus diperhitungkan

dalam perencanaan sarana transportasi yang baru. Karena polusi getaran sangat

mempengaruhi ketahanan suatu jalan yang dilewatinya.

2. Polusi suara

Polusi suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah

sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi

bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).

3. Kondisi angkutan umum yang memprihatinkan

Ini sangat mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan tersebut.

Mesin bis yang sudah tua dan sering mogok. Badan dan kursi bis juga reyot, atap

bis yang bocor.

4. Pengguna jalan seperti pengendara motor & pengemudi mobil (pribadi dan

umum) masih banyak yang melanggar peraturan. Seperti: angkot ngetem,

angkot ke lajur kiri untuk berhenti masih ada yang berhenti tiba-tiba tanpa

(5)

5. Masih banyak daerah yang memperlihatkan transportasi umum dan

transportasi pribadi berjalan disatu ruas jalan. Seharusnya ada pemisahan,

transportasi pribadi harus mempunyai jalan sendiri, begitu juga transportasi

umum.6

6. Biaya angkutan jalan yang mahal dan tidak pasti.

Hasil survei kedua lembaga itu menunjukkan bahwa, walaupun sektor

pengangkutan barang cukup terbuka di Indonesia, namun banyak

menimbulkan biaya-biaya yang tidak perlu, sedangkan di negara-negara lain

pengaturan jauh lebih sederhana.7

Upaya yang dilakukan pemerintah guna mengurangi permasalah yang ada

dalam transportasi dan pengangkutan sebenarnya sudah banyak namun belum

begitu terasa karena tidak didukung oleh masyarakat yang peduli akan sekitarnya.

Untuk menunjang perdagangan dengan lalu lintas muatan, diciptakan pelabuhan

sebagai titik simpul (central) yang memungkinkan perpindahan muatan dan

penumpang, tempat-tempat kapal berlabuh dan bersandar untuk kemudian

melakukan bongkar muat dan/ atau meneruskan pelayaran ke daerah tujuan.8

Mempermudah proses bagi pihak produsen yang kapalnya akan sandar

juga telah dilakukan pemerintah, namun masih banyaknya pihak-pihak yang nakal

dan menyalahgunakan wewenang menjadi hambatan tersendiri. Padahal barang

yang akan dimuat merupakan barang yang memiliki batas daya tahan yang

pada tanggal 18 Juni 2016.

(6)

tergolong sebentar, dikarenakan rumitnya proses dan syarat yang harus dipenuhi

menjadikan barang tersebut sudah mberkurang nilainya untuk dipasarkan.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara salah satunya dipengaruhi oleh faktor

perdagangan baik ekspor maupun impor yang terjadi baik melalui jalur laut,

udara, maupun darat. Dengan adanya kegiatan perdagangan yang terjadi maka

pertumbuhan ekonomi secara langsung dapat meningkat dan menyebabkan

menguatnya perekonomian suatu negara. Perdagangan juga merupakan salah satu

alternatif bagi sumber pendapatan dan selanjutnya digunakan sebagai pembiayaan

pembangunan ekonomi nasional, dimana sumber biaya pembangunan terhadap

ekonomi nasional tidaklah cukup hanya dari pemerintah saja tapi juga berasal dari

kegiatan perdagangan.

Sejalan dengan pelaksanaan pembangunan di Indonesia yang sasaran

utamanya dibidang pembangunan ekonomi, maka kegiatan perdagangan

merupakan salah satu sektor pembangunan ekonomi, senantiasa ditumbuh

kembangkan peranannya. Untuk memperlancar arus barang dan jasa guna

menjunjung kegiatan perdagangan tersebut, diperlukan adanya sarana

pengangkutan yang memadai, baik pengangkutan melalui darat, laut maupun

udara.Pengangkutan menjadi bidang yang sangat vital dalam perkembangan

perekonomian suatu bangsa, dan menjadi sarana dan suatu penunjang penting

dalam maju mundurnya perekonomian negara. Peran dan fungsi pengangkutan

adalah sangat vital dalam dunia perdangangan karena sarana ini merupakan

penghubung dari produsen ke konsumen. Vitalnya bidang pengangkutan dalam

(7)

seperti kenyataan ini dapat dilihat pada lalu lintas perdagangan, pengangkutan

menjadi suatu sarana yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini lah yang membuat

bahwa pengangkutan menjadi sangat vital dalam perkembangan perekonomian

suatu bangsa.

Jika melihat kondisi geografis Indonesia, negara kita merupakan negara

kepulauan yang lebih didominasi oleh lautan. Maka dari itu, pengangkutan laut

dapat dijadikan prioritas utama dalam pemilihan pengiriman dan pengangkutan

barang baik di dalam maupun ke luar negeri. Kegiatan pengiriman dan

pengangkutan barang mencakup berbagai pihak. Adapun pihak-pihak dalam

kegiatan pengiriman dan pengangkutan barang antara lain: Pengirim barang

(Consigner, Shipper); Perusahaan bongkar muat; Perusahaan pelayaran

(Pengangkut/Carrier); Penerima barang (Consigne).9

Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis

untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang

dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.Hal ini membawa

konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhan tersebut agar

pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan profesional sehingga

pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang

terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan adalah

pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan (barang dan

penumpang). Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut,

fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan lalu lintas internasional dan lalu lintas

(8)

seperti pelayaran inter-insuler, pelayaran samudera, pelayaran dalam negeri

menuntut tenaga kerja yang bermutu dalam melaksanakan kegiatan fungsi

pelabuhan.10

Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam

meningkatkan perdagangan antar pulau dan menunjang perdagangan luar negeri

yang terlihat dari fingsi pelabuhan sebagai titik temu antara arus kapal, barang,

dan penumpang.

Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta api ke

pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu berbagai

kepentingan saling bertemu di pelabuhan seperti perbankan, perusahaan

pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat kegiatan lainnya.

Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah satu

infrastruktur transportasi, dapat membangkitkan kegiatan perekonomian suatu

wilayah karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi

maupun logistik.

Melihat kenyatan yang ada, harus kita akui bahwa memang pelabuhan –

pelabuhan yang ada di Indonesia masih belum dikelola dengan baik. Dua pertiga

dari wilayah Indonesia berupa perairan. Ribuan pulau berjajar dari Sabang sampai

Merauke. Posisi negeri ini sangat strategis karena berada di persilangan rute

perdagangan dunia. Ironisnya, Indonesia tak mampu memanfaatkan peluang emas

itu.

11

10 Elfrida Gultom, Refungsionalisasi Pengaturan Pelabuhan Untuk Meningkatkan

Ekonomi Nasional, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 40.

11Ibid, hlm. 15.

Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam

menunjang mobilitas barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan menjadi sarana

(9)

ironisnya, kondisi pelabuhan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hampir semua

pelabuhan yang ada di Indonesia saat ini sudah ketinggalan zaman.

Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan citra dan kualitas

pengangkutan khususnya di bidang bongkar muat pelabuhan di Indonesia yaitu

dengan melakukan pengawasan agar tidak semua barang dapat keluar masuk

dengan bebas di pasaran Indonesia atau daerah pabean (penyelundupan).

Pemerintah akhirnya mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60

Tahun 2014 dimana peraturan menteri tersebut berisikan tentang penyelenggaraan

kegiatan bongkar muat dimana dengan keluarnya peraturan menteri ini diharapkan

kualitas pengangkutan di Indonesia semakin baik dan memberikan dampak positif

bagi pertubuhan dan perkembangan perekonomian Negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari judul skripsi ini adalah :

1. Bagaimana perjanjian kontrak kerja antara PT. Pelindo I Cabang Belawan

dengan PT. FKS Multi Agro Tbk ?

2. Bagaimana hak dan kewajiban para pihak dalam kontrak kerja bongkar muat?

3. Bagaimana pelaksanaan bongkar muat antara PT. Pelindo I Cabang Belawan

dengan PT. FKS Multi Agro Tbk ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaturan kontrak kerja perusahaan menurut

(10)

2. Untuk mengetahui penyelengaraan kegiatan bongkar muat dalam areal

pelabuhan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun

2014.

3. Untuk mengetahui kajian hukum terhadap kontrak kerja untuk kegiatan

bongkar muat antara PT. Pelindo I Cabang Belawan dengan PT. FKS Multi

Agro Tbk di Pelabuhan Indonesia I Belawan.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan tentang kontrak kerja yang ada di perusahaan

b. Dapat dijadikan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai

penyelenggaran bongkar muat yang dilakukan di areal pelabuhan

c. Dapat dijadikan bahan diskusi dan refleksi serta telaah yang mengupas

mengenai kontrak kerja bongkar muat antara perusahaan dengan pihak

Pelindo ( Pelabuhan Indonesia).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

1) Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan dalam

melakukan kegiatan bongkar muat dalam areal pelabuhan.

2) Dapat memberikan masukan yang bersifat positif bagi perkembangan

(11)

3) Mempermudah bagi perusahaan untuk menyusun kontrak pengangkutan

untuk kegiatan bongkar muat yang akan dilakukan di areal pelabuhan

pada masa yang akan datang.

b. Bagi Pemerintah

1) Sebagai bahan koreksi dan kajian kembali akan pelaksanan dari

penyusunan kontrak dari kegiatan bongkar muat yang dilakukan

kemudian hari di areal pelabuhan dapat lebih baik.

2) Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan

agar kontrak bongkar muat dapat dibuat secara lebih sederhana dan

berdaya guna.

c. Bagi Mahasiswa

1) Membuka wawasan dan wacana yang kritis terhadap perkembangan

yang terjadi di sekitar terlebih untuk mengetahui bagaiamana

penyusunan kontrak bongkar muatan yang tepat.

2) Menambah referensi dan bahan yang digunakan dalam proses

pembelajaran.

E. Metode Penulisan

Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

ini meliputi :

1. Jenis Penelitian

a. Penelitian yuridis normatif disebut juga dengan penelitian hukum

doktrinal karena penelitian ini dilakukan atau ditujukan hanya kepada

(12)

Penelitian hukum ini juga disebut sebagai penelitian kepustakaan ataupun

studi dokumen disebabkan penelitian ini lebih banyak dilakukan

terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan.

Penelitian kepustakaan demikian dapat pula dikatakan sebagai lawan dari

penelitian empiris (penelitian lapangan).12

b. Penelitian yuridis empiris disebut juga dengan penelitian hukum non

doktrinal karena penelitian ini berupa studi-studi empiris untuk

menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses

bekerjanya hukum di dalam masyarakat. Atau yang disebut juga sebagai

Socio Legal Research.13

2. Sumber Data

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian hukum

normatif dan penelitian hukum empiris.Penelitian hukum normatif disebut juga

penelitian hukum doktrinal. Pada penelitian hukum jenis ini, acap kali hukum

dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan (laws

in books) atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan

patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas. Sedangkan penelitian hukum

empiris adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara langsung di

lapangan. Sehingga peneliti berusaha memberikan gambaran dan menguraikan

mengenai prosedur hukum dalam hal pelaksanaan perjanjian antara PT. Pelindo I

Cabang Belawan dengan PT. FKS Multi Agro, Tbk dengan pengangkutan melalui

jalurlaut.

12 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2007, hlm. 81

(13)

Data yang dipergunakan ialah data primer dan didukung dengan data

sekunder. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama

dan data sekunder, antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku,

hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya. Data sekunder

terdiri dari :

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum berupa peraturan

perundangundangan, dokumen resmi yang mempunyai otoritas yang

berkaitan dengan permasalahan, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Undang-Undang Nomor

13 Tahun 2003 Tentang Kontrak Kerja, Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Bongkar Muat

Dalam Areal Pelabuhan.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberi petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer yaitu berupa bahan yang

berhubungan dengan topik penulisan skripsi ini buku-buku karangan para

sarjana, hasil penelitian maupun situs internet.

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk, maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus,

ensiklopedia, dan lain-lain.

3. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan

(libraryresearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan

(14)

digunakandalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari buku-buku baik

koleksi pribadi maupun dari perpustakaan, artikel-artikel yang berkaitan dengan

objek peneliitian, dokumen-dokumen pemerintah, termasuk peraturan

perundang-undangan. Di samping itu ada pun metode pengumpulan data yang lain yaitu Data

Primer, data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yang dilakukan dengan

cara mengambil data secara langsung ke lapangan dan sebagainya.

4. Analisis Data

Data sekunder yang telah diperoleh kemudian dianalisa secara kualitatif

yaitu semaksimal mungkin memakai bahan-bahan yang ada yang berdasarkan

asas-asas, pengertian serta sumber-sumber hukum yang ada dan menarik

kesimpulan dari bahan yang ada tersebut.

F. Keaslian Penulisan

Berdasarkan dari pemeriksaan dan hasil-hasil penelitian yang telah

dilakukan, penelitian masalah tentang kegiatan bongkar muat dalam areal

pelabuhan antara PT. Pelindo I Cabang Belawan dengan PT. FKS Multi Agro,

Tbk ditemukan bahwa permasalahan tersebut belum pernah dilakukan dan dibahas

dalam topik serta permasalahan yang sama sebelumnya. Jadi penelitian ini disebut

asli sesuai dengan asas keilmuan yaitu jujur, rasional, dan objektif serta terbuka.

Guna menghindari terjadinya duplikasi penelitian terhadap masalah yang

sama, maka peneliti melakukan pengumpulan data tentang tata cara penyusunan

kontrak bongkar muat di areal pelabuhan secara langsung dan ternyata penelitian

ini belum pernah dilakukan dalam topik dan permasalahan yang sama oleh

(15)

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka diperlukan adanya

sistematika yang teratur serta terperinci di dalam penulisanya agar dapat

dimengerti dan dipahami maksud dan tujuanya juga saling berkaitan satu sama

lain, maka penulis membagi isinya kedalam 5 (lima) bagian. Maka dari itu,

disusun sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan dan

Manfaat Penulisan, Metode Penulisan, Keaslian Penulisan, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II : PENGATURAN KONTRAK KERJA PERUSAHAAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003

Pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian dan subjek serta

objek dalam kontrak kerja, hak dan kewajiban serta akibat hukum

dari berkahirnya suatu kontrak.

BAB III : PENYELENGARAAN KEGIATAN BONGKAR MUAT

DALAM AREAL PELABUHAN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 60 TAHUN 2014

Pada bab ini akan diuraikan terkait pengaturan atau aturan hukum

terkait penyelengaraan kegiatan bongkar muat dalam areal

pelabuhan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60

Tahun 2014 berupa persyaratan dan tata cara pemberian izin usaha

bongkar muat barang, pihak-pihak yang terkait, serta pelaksanaan

(16)

BAB IV : KAJIAN HUKUM TERHADAP KONTRAK KERJA UNTUK KEGIATAN BONGKAR MUAT ANTARA PT. PELINDO I CABANG BELAWAN DENGAN PT. FKS MULTI AGRO Tbk di PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

Pada bab ini akan disajikan hasil analisa dari penelitian mengenai

kajian hukum terhadap kontrak kerja untuk kegiatan bongkar muat

barang antara PT. Pelindo I Cabang Belawan dengan PT. FKS

Multi Agro Tbk di Pelabuhan Indonesia I Belawan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan ulasan terakhir yang berisikan kesimpulan yang

diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta

saran-saran.Pada bagian kesimpulan merumuskan suatu kesimpulan dari

pembahasan yang juga merupakan jawaban terhadap permasalahan

yang diajukan pada penulisan ini.Pada bagian saran diuraikan

saran-saran dari penulis untuk masalah yang telah dibahas dalam

skripsi ini yang diharapkan ke depannya dapat bermanfaat dalam

Referensi

Dokumen terkait

Thomas Hobbes memiliki pandangan yang sama dengan Grotius, bahwa negara terbentuk karena perjanjian (perjanjian masyarakat), namun alas an membentuk perjanjian yang sedikit

Papero adalah rekan yang menarik, mempunyai tinggi 38,5 cm ukurannya mini seperti ukuran seorang bayi, matanya dilengkapi dengan kamera CCD untuk mengenali orang.. Makhluk kecil

Penyebab krisis terutama disebabkan (secara garis besarnya) Utang swasta luar negeri mencapai cukup besar Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar - terjadinya overshooting

Tujuan melakukan latihan dalam olahraga adalah untuk meningkatkan kondisi fisik dan menguasai ketrampilan secara efektif dan efisien, yang akhirnya ketrampilan itu

Based on the discussion, the conclusion of this research as follows; (1) The use of QtA strategy indicated that the students’ achievement on reading comprehension of

[r]

1. Metode pengajaran Bahasa Arab terus diperbaharui. Pengajaran yang terfokus pada memahami kitab diperluas menjadi pengajaran yang memperhatikan empat kemahiran

Iz perspektive onoga koji je duhovno probuđen i vidi stvari iz šire perspektive, trebamo gledati na sve u svojoj celovitosti i prema tome kakve veze ima s nama samima, što