• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tentang Manfaat Konsumsi Teh Hijau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tentang Manfaat Konsumsi Teh Hijau"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teh adalah minuman yang cukup populer di seluruh dunia. Teh telah

dikonsumsi sejak lama di Cina, India, dan Jepang. Tanaman teh masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa oleh orang Jerman bernama Andreas Cleyer. Teh adalah minuman yang berasal dari pucuk tanaman teh (Camellia sinensis) yang sudah banyak diteliti dan memiliki banyak khasiat. Komponen bioaktif yang ada pada teh adalah polifenol yang mengandung sekitar 25-30% dari daun teh (Ullah, 1991).

Berdasarkan proses pengolahannya, teh digolongkan menjadi tiga jenis utama, yaitu teh hijau non-fermentasi (pengeringan dan pengukusan daun segar untuk menonaktifkan polifenol oksidase sehingga tidak terjadi oksidasi), teh oolong semi-fermentasi (semi-fermentasi parsial sebelum pengeringan), dan teh hitam semi-fermentasi (Pu-Erh) yang menjalani proses fermentasi sebelum pengeringan dan pengukusan. (Setyamidjaja, 2000).

McKay dan Blumberg (2002) melaporkan, rata-rata konsumsi teh di seluruh dunia sebanyak 120 mL /hari per kapita. Sekitar 76-78% dari teh yang diproduksi dan dikonsumsi adalah teh hitam, 20-22% adalah teh hijau, dan kurang dari 2% adalah teh oolong. Teh hitam dikonsumsi terutama di Eropa, Amerika Utara, dan Afrika Utara (kecuali Moroko), sedangkan teh hijau diminum secara luas di Cina, Jepang, Korea, dan Moroko. Teh oolong juga cukup populer di Cina dan Taiwan. Sementara di Amerika Serikat, 80% dari teh yang dikonsumsi adalah teh hitam dingin.( Il’yasova D, 2003)

(2)

8,24 %, teh hijau ekspor sebesar 11,6%, dan teh wangi sebesar 9,28%. ( Institute Pertanian Bogor). Selain itu, walaupun pada umumnya, budaya minum teh telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, Jawa Barat khususnya, namun secara relatif belum diminum secara teratur. Hal ini didukung oleh pendapat (Ruslina, 2003), tradisi minum teh telah berkembang di Indonesia, tetapi penghargaan terhadap teh berkualitas masih rendah, dibandingkan dengan masyarakat di Cina dan Jepang yang meyakini minum teh identik dengan kesehatan. Fakta ini dibuktikan dengan rata-rata konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia lebih tinggi yaitu 6,50 kg per tahun, dibandingkan konsumsi susu negara China 2,96 kg, Philipina 0,25 kg, Malaysia 3,82 kg, dan Thailand 2,04 kg.

Kini, kebanyakan produk minuman teh yang muncul di pasar merupakan produk teh hijau. Teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang banyak diminati karena khasiatnya yang baik untuk kesehatan. Teh hijau mulai berkembang dan dicari masyarakat karena sebagian masyarakat sudah menyadari pola hidup yang sehat. Hal ini tercermin dari mudahnya teh hijau ditemukan di warung, toko makanan dan minuman, dibanding dengan minuman lainnya. (Rohdiana, 2006).

Kunci utama dari khasiat teh berada pada komponen bioaktifnya, yaitu polifenol, yang secara optimal terkandung dalam daun teh yang muda dan utuh. Efek dari teh hijau ini berhubungan dengan kandungannya, yaitu ( )-epigallocatechin-3-gallate (EGCG), yang merupakan komponen polyphenolic utama dalam teh hijau. Beberapa komponen polyphenolic yang dikenal dengan nama katekin juga ditemukan dalam jumlah sedikit pada teh hijau, yakni (–)-epicatechin-3-gallate (ECG), ( )-epigallocatechin (EGC), ()-epicatechin (EC) and (-)-catechin (Velayutham, 2008).

(3)

(pengontrol perdarahan dan penyembuhan luka), dan meningkatkan kesehatan jantung. Selain itu, penelitian juga membuktikan bahwa teh hijau dapat mengatur suhu tubuh, menurunkan kadar gula darah, melancarkan pencernaan dan

meningkatkan proses berpikir (Chako, 2010). Melalui penelitian in vitro, hewan percobaan, serta uji klinis menggunakan perantara indikator penyakit terutama status biomarker stres oksidatif, memberikan bukti kuat bahwa polifenol dalam teh hijau (Green Tea Polyfenol) memainkan peran dalam risiko, patogenesis dan patologi dari beberapa penyakit kronis, terutama penyakit kardiovaskular dan kanker. (University of Maryland Medical Center, 2011)

Teh hijau terbukti mengurangi risiko penyakit, sehingga minuman ini baik untuk dikonsumsi dimana teh hijau mempunyai manfaat yang baik dalam

mengevaluasi potensi keberhasilan dalam diet yang sehat. Teh hijau memberikan banyak manfaat di kalangan berbagai masyarakat. Cina, Jepang, dan negara-negara barat memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai manfaat konsumsi teh hijau, berdasarkan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan terhadap mereka (Functional Foods in Health and Disease, 2012).

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran karena para dokter harus mengerti tentang manfaat teh herba (teh hijau) karena efeknya dalam mencegah berbagai penyakit, terbukti dari banyak penelitian yang telah dilakukan secara

eksperimental. Para dokter masa kini lebih mengutamakan efek kuratif, tapi teh hijau sendiri memiliki efek pencegahan. Padahal pencegahan merupakan hal yang

semestinya didahulukan dalam menghindari suatu penyakit, seperti pepatah

(4)

1.2. Rumusan Masalah

1) Manfaat teh hijau yang bersifat sebagai antioksidan dalam mencegah penyakit telah diketahui berdasarkan penelitian eksperimental seperti dapat mencegah penyakit kanker, penyakit Alzheimer.

2) Kebiasaan minum teh di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara seperti Cina dan Jepang.

3) Belum ada penelitian mengenai tingkat pengetahuan mahasiswa tentang teh hijau.

4) Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran karena para dokter yang mengutamakan efek kuretif harus mengerti tentang manfaat teh hijau yang memiliki efek mencegah penyakit.

5) Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tentang manfaat konsumsi teh hijau?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU tentang manfaat mengkonsumsi teh hijau

1.3.2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tentang manfaat konsumsi teh hijau.

(5)

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam: 1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang teh hijau

2. Memberi informasi kepada masyarakat tentang manfaat mengkonsumsi teh hijau bagi kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

Ditawarkan” : berarti saham biasa atas nama yang diterbitkan oleh Perseroan masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) untuk ditawarkan dan dijual kepada

Hasil perancangan sistem informasi ini adalah sebuah program aplikasi komputer SISTEMIK R SIMPEL dengan platform Microsoft R Windows XP Home Edition TM dengan dua panel

Jarak yang di tempuh untuk menghantarkan fluida terkadang sangat jauh sehingga diperlukan perhitungan yang akurat dalam perancangan pipa, seperti jarak antar tumpuan dan

[r]

[r]

Pada hari ini Minggu tanggal 30 bulan September tahun 2012, pukul 13.00 WIB bertempat di Kantor Wilayah Kementerian Provinsi Agama DKI Jakarta, Pokja Pengadaan

[r]

Senam Prolanis adalah upaya untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan dan meningkatkan aktivitas fisik melalui kegiatan olahraga atau senam yang dilaksanakan bagi lansia