• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komputerisasi Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai (studi Kasus Pada Kantor Camat, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Komputerisasi Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai (studi Kasus Pada Kantor Camat, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang maju sangat pesat membuat sistem komunikasi dan komputer turut berkembang cepat. Hampir semua aspek kegiatan manusia saat ini berhubungan dengan komputer. Mulai dari kegiatan perkantoran, perbankan, perdagangan, pendidikan, bisnis, dan sebagainya.Ketergantungan manusia terhadap komputer saat ini sangat tinggi, hingga jika komputer bermasalah atau tidak berfungsi dengan baik, maka akan menjadi masalah bagi orang-orang yang sehari-harinya berkecimpung dengan komputer. Hal ini disebabkan karena fungsi dari komputer yang sangat kompleks.

Mulai dari fungsi sebagai perangkat untuk mengetik, menghitung, mencetak, memperbanyak data, mentransfer data, berkomunikasi, dll. Perkembangan dunia komunikasi dan komputer menjadi salah satu hal yang sangat penting dan bahkan bisa dikatakan sangat vital dalam menjalankan sistem pelayanan publik yang di jalankan di dalam sistem pemerintahan pada saat ini. Dengan demikian, kebutuhan akan data dan informasi dalam suatu organisasi di suatu instansi dan sangat penting agar tujuan organisasi/instansi tersebut dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu perkembangan teknologi saat ini, mendorong setiap organisasi untuk mengolah datanya dengan cepat, lengkap dan akurat. Salah satu teknologi yang dapat membantu dalam pengolahan data di dalam lingkungan organisasi/instansi adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi.

(2)

2

program). Dengan bantuan komputer pekerjaan dapat dikerjakan dengan lebih

cepat, mudah, bervariasi, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang rumit dalam organisasi banyak mengalami perubahan dan kemudahan dengan menggunakan komputer.

Menurut Robert H. Blissmer dalam bukunya tersebut mengungkapkan bahwa pengertian komputer adalah suatu sistem elektronik yang dirancang untuk memanipulasi data dengan cepat, tepat dan akurat. Sistem tersebut telah dirancang supaya dapat secara otomatis menerima dan menyimpan inputan, lalu kemudian sistem melakukan proses sehingga menghasilkan output, dibawah pengawasan langkah demi langkah sesuai instruksi program yang telah tersimpan pada memori (stored program).1

Efektivitas merupakan unsur pokok dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang telah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Secara sederhana efektivitas kerja dapat didefenisikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu tepat pada sasaran. Sehingga efektivitas program dapat dijalankan dengan kemampuan operasional dalam melaksanakan program-program kerja yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, secara komprehensif, efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu lembaga atau organisasi untuk dapat melaksanakan semua tugas-tugas pokonya atau untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Dengan munculnya teknologi komputer dan perkembangan pemakainya, maka setiap unit pekerjaan kantor menggunakan bantuan komputer. Penggunaan komputer juga dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja serta efesiensi waktu. Namun di dalam karya ilmiah ini penulis lebih memfokuskan kegunaan komputer kepada efektivitas kerja.

2

1 Robert H. Blissmer & Donald H. Sanders dalam bukunya Computer Today

2

(3)

3

Dengan semakin efektifnya kerja para pegawai dapat menjadikan organisasi semakin tangguh mencapai tujuannya dan berbagai sasarannya. Dengan adanya penggunaan sistem komputerisasi, maka suatu organisasi semakin mampu berperan dengan tingkat efektivitas yang tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan data dan informasi untuk unit-unit fungsional organisasi pemerintah, serta dalam menetapkan berbagai kebijakan pemerintah dan perencanaan pembangunan, baik pada tingkat konseptual maupun pada tingkat operasional diperlukan adanya berbagai data dan informasi yang akurat, tepat dan cepat guna pengambilan keputusan sejalan dengan tingkat perkembangan yang semakin maju.

Dalam rangka pencapaian efektivitas tersebut, ada berbagai kendala-kendala yang dihadapi oleh para pegawai dalam pelaksanaan pekerjaannya yang tidak mendukung terciptanya efektivitas tersebut, misalnya beragamnya tugas yang diemban setiap seksi yang menyebabkan beragamnya prosedur penyelesaian masing-masing tugas tersebut, disamping itu juga terdapat kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan. Agar semua aktivitasnya berjalan lancar dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan mudah dan efektif, maka suatu organisasi harus mampu menyediakan informasi yang lengkap, benar dan aktual.Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi yang lebih praktis yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas-tugas organsisasi.

Kantor Camat Medan Selayang yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan urusan pemerintahan untuk kecamatan dan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pelaksanaan segala aktivitas dan tugas-tugas berhubungan dengan kepentingan mayarakat dalam memberikan pelayanan publik. Mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh walikota untuk mengenai sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan, untuk melaksanakan tugas pokok kecamatan menyelenggarakan fungsi:

a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

(4)

4

c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan dan perundang-undangan.

d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan.

f. Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan.

g. Melaksanakn pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belumdapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut, Kantor Camat Medan

Selayang memerlukan data dan informasi yang relevan, akurat agar dapat

menyelenggarakan tugas-tugasnya dengan efektif. Kantor Camat Medan Selayang dalam menjalankan dan menyelenggarakan tugas dan fungsinya pasti membutuhkan manajemen yang baik dan tepat dalam pengelolaan organisasi agar dapat berjalan efektif, Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem pendukung yang baik yaitu sistem komputerisasi.

(5)

5 1.2. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih mudah dan memiliki arah yang jelas, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya.

Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Medan Selayang.“

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Komputerisasi di Kantor Camat Medan Selayang

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja pegawai di Kantor Camat Medan Selayang

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah : a) Bagi Penulis

Hasil penelitian ini berguna sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dalam bidang penelitian dan penerapan yang didapat pada masa perkuliahan, serta menambah pengetahuan yang berkaitan dengan Sistem Komputerisasi dan Efektivitas Kerja Pegawai.

b) Sebagai masukan bagi pegawai di Kantor Camat Medan Selayang pada khususnya dan pemerintahan Kota Medan pada umumnya dalam mengembangkan Sistem Komputerisasi bagi Efektivitas Kerja Pegawai.

c) Bagi Fakultas

Untuk memperbanyak referensi karya ilmiah yang menyangkut Sistem Komputerisasi dan Efektivitas Kerja.

(6)

6

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Sistem Informasi Manajemen, khususnya bidang komputer.

1.5. Kerangka Teori

Suatu landasan teoritis sangat diperlukan sebagai pedoman dalam menganalisa atau memecahkan suatu permasalahan. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep-konsep. 3

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya, informasi merupakan sumber daya strategis bagi organisasi dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan organisasi.

1.5.1 Sistem Informasi

4

Definisi informasi menurut Davis adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. 5

Definisi sistem informasi menurut Lucas adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Lebih lanjut dikatakan bahwa informasi harus akurat yaitu informasi yang bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias atau menyesatkan dan juga informasi tersebut dapat mencerminkan maksudnya.6

Informasi tepat waktu artinya bahwa informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan

3

Singarimbun, 1989 : 87 4

Kumorotomo & Margono, 2009 5Davis (1999)

6

(7)

7

mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, sedangkan relevan adalah informasi yang disampaikan mempunyai manfaat untuk pemakainya.7

Informasi dapat berguna harus didukung oleh tiga pilar yaitu tepat kepada orangnya atau relevan (relevance) artinya bahwa informasi yang dibutuhkan harus sesuai dengan data dan kepada siapa yang bertanggungjawab terhadap data tersebut atau informasi yang didapat mempunyai banyak manfaat bagi pemakainya, tepat waktu (timeliness).8

Keluaran informasi yang tidak didukung oleh ketiga pilar tersebut tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna tetapi merupakan sampah (garbage). Kebutuhan berbagai jenis organisasi akan informasi bukan termasuk hal yang baru sama sekali karena sejak dahulu hingga sekarang penanganan suatu sistem informasi dilakukan beberapa tahap.

Informasi yang datang dari sumber informasi hingga penerima sesuai dengan waktu yang dibutuhkan dan mempunyai maksud bahwa informasi yang disajikan harus menunjukkan data yang terkini dan tepat nilainya atau akurat (accurate) bahwa informasi yang disajikan harus mengandung tingkat kebenaran dari data yang disampaikan, akurat menjadi kualitas dasar informasi karena dari sumber sampai penerima informasi sering terjadi gangguan.

9

Menurut Siagian menyatakan bahwa ada tujuh tahap kebutuhan organisasi akan sistem informasi yaitu pengumpulan data, klasifikasi data, pengolahan data supaya berubah bentuk, sifat kegunaannya menjadi informasi, interpretasi informasi, penyimpanan informasi, penyampaian informasi atau transmisi kepada pengguna dan penggunaan informasi untuk kepentingan manajemen organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi yaitu keakuratan dan teruji kebenarannya, kesempurnaan informasi, tepat waktu, relevan, mudah dan murah.10

7

(Sutabri, 2005) 8

Jogiyanto (2009) 9Siagian (2008)

10

(8)

8 1.5.2. Sistem Informasi Manajemen

Menurut Murdick & Ross mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah proses komunikasi dimana informasi masukan (input) direkam, disimpan dan diproses untuk menghasilkan output yang berupa keputusan tentang perencanaan, pengoperasian dan pengawasan. Sesuai dengan makna dari istilahnya sistem informasi manajemen harus ditinjau dengan pendekatan sistem dengan demikian sistem informasi manajemen merupakan salah satu subsistem dari banyak subsistem yang tercakup dalam total sistem tersebut.11

Mc Leod & Schell mengatakan bahwa dalam mengembangkan sebuah sistem minimal dibutuhkan sepuluh langkah yang masingmasing dikelompokkan dalam tiga tahap yaitu tahap pertama berupa tahap upaya persiapan yang terdiri dari tiga langkah yaitu melihat organisasi sebagai suatu sistem, mengenal sistem lingkungan dan mengidentifikasikan subsistem-subsistem organisasi, tahap kedua adalah upaya definisi yang didalamnya memuat dua langkah yaitu melanjutkan dari tingkat sistem ke tingkat subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu sedangkan tahap ketiga adalah upaya solusi.12

Upaya solusi terdiri dari lima langkah yaitu mengidentifikasi solusi-solusi alternatif, mengevaluasi solusisolusi alternatif, memilih solusi yang terbaik, mengimplementasikan solusi dan menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif. Tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen menurut Kumorotomo & Margono adalah supaya organisasi memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusankeputusan strategis.13

11

Sutabri (2005)

12Mc Leod & Schell (2009)

13

(9)

9 1.5.3. Sistem Komputerisasi

Untuk mempelancar kegiatan komputerisasi, diperlukan penerapan komputerisasi yang baik untuk mengolah data dengan cepat, lengkap dan akurat. Hal ini akan terlaksana apabila organisasi melakukan penerapan sistem komputerisasi secara tepat. Untuk mengenal lebih jauh mengenai pengertian sistem komputerisasi maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai pengertian sistem.

1.5.3.1.Pengertian Sistem

Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : “ Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan terhubung satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan yang tertentu. ” 14

Menurut Davis Gordon, sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.15 Pengertian lain yang dikemukakan oleh Kumorotomo secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.16

Sistem dapat didefenisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan .17

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

14

S. Prajudi Atmosudirdjo (2005 : 15) 15

Davis (Gordon, 2002 : 6) 16Kumorotomo (1998 : 8)

17

(10)

10 untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 18

Definisi komputer yang dikemukakan oleh ahli komputer Blissmer : komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas menerima input, memproses input sesuai dengan programmya, menyimpan perintah dan hasil pengolahan serta menyediakan output dalam bentuk informasi.

Jadi, kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian sistem di atas adalah sistem merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

1.5.3.2 Pengertian Komputer.

19

Sutabri (2005) dan Siagian (2008) mengatakan sistem komputer terdiri dari hardware, software dan brainware.

1.5.3.3. Sistem Komputer

20

a. input yaitu proses memasukkan data kedalam proses komputer melalui alat input/input device;

1.5.3.3.1. Hardware

adalah peralatan fisik dari komputer yang dapat dilihat, dipegang dan dipindahkan, mempunyai fungsi sebagai:

b. processing yaitu proses pengolahan data dengan alat pemroses (processing device) yang berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan, atau mencari di storage;

c. output proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data dengan menggunakan alat output (output device) yaitu berupa informasi.

18

(Paulus, 2005 : 23) 19Sutabri, 2005

20

(11)

11 1.5.3.3.2.1Software

yaitu suatu prosedur peng-operasian dari komputer itu sendiri ataupun berbagai prosedur dalam hal pemrosesan data yang telah ditetapkan sebelumnya yang terdiri dari

a. sistem operasi yaitu software yang bertugas mengontrol dan mengkoordinasikan penggunaaan hardware untuk berbagai aplikasi dan bermacam pengguna;

b. program aplikasi software yang menentukan bagaimana sumber daya digunakan untuk menyelesaikan masalah user.

1.5.3.3.3.1.Brainware

adalah orang yang bekerja secara langsung dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu ataupun orang yang tidak bekerja secara langsung menggunakan komputer tetapi menerima hasil kerja dari komputer yang berbentuk laporan yang terdiri dari:

a. system analisis yaitu orang yang bertugas mempelajari, menganalisa, merancang dan membentuk suatu system / prosedur pengolahan data secara elektronik berdasarkan aplikasi yang dipesan oleh pemakai jasa komputer;

b. programmer yaitu orang yang bertugas di dalam data processing programming berdasarkan program spesialisasi;

(12)

12 1.5.3.4 Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 (tiga) tahap dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle),yaitu input, processing dan

output.

Gambar 1.1 Siklus Pengolahan Data21

Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan dapat ditambahkan tiga atau lebih tahapan lagi, yaitu organization, storage dan distribution.

Gambar 1. 2 Siklus pengolahan data yang dikembangkan22

Organization, tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data

yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording)data ke dokumen dasar. Input, tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah

dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemproses, yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage.

Output, tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil

pengolahan data ke alat output yaitu berupa informasi.

21(Hartono, 2004 : 344)

22

Hartono, 2004 : 346

INPUT PROCESSING

STORAGE

OUTPUT DISTRIBUTION ORGANIZATION

(13)

13

Distribution, tahap ini merupakan proses dari distribusi output diberikan kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.

Storage, tahap ini merupakan proses perekaman dari distribusi pengolahan

ke simpanan luar. Hasil dari pengolahan yang disimpan di storage dapat dipergunakan sebagai bahan input untuk proses selanjutnya.

1.5.3.5. Manfaat penggunaan komputer didalam Sistem Informasi Manajemen (SIM).

Penggunaan komputer didalam SIM sangat membantu para pimpinan dalam proses pengambilan keputusan. Komputer dalam sistem informasi manajemen dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang dapat mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran, memiliki kecepatan yang tinggi, ketelitian yang tinggi dan mampu menyimpan instruksi untuk memecahkan masalah.

Penggunaan komputer didalam SIM dapat dikatakan efisien dan efektif apabila: a. volume data yang diolah dalam jumlah yang besar;

b. pengolahan data memerlukan perhitungan yang rumit; c. pengolahan data berulang-ulang;

d. memerlukan proses pengolahan data yang cepat; e. memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.

Nilai informasi yang dihasilkan dari penggunaan komputer dalam sistem informasi manajemen menurut Sutabri adalah23

a. availability/dapat diperoleh yaitu mendapatkan informasi yang sebelumnya tidak didapatkan;

:

b. timelines/ketepatan waktu yaitu informasi yang dihasilkan oleh komputer dapat diperoleh dalam waktu yang cepat dan tepat;

c. accuracy/ketelitian/akurat yaitu informasi yang dihasilkan komputer lebih terjamin ketelitiannya;

23

(14)

14

d. completeness/kelengkapan yaitu informasi yang dihasilkan komputer lebih lengkap dan jelas;

e. presentation/penyajian yaitu informasi yang dihasilkan dari proses komputer dapat disajikan menurut selera pemakai informasi tersebut.

1.5.3.6. Sistem Jaringan

Penggabungan teknologi komputer dan komunikasi berpengaruh terhadap bentuk organisasi sistem komputer. Rustiyanto mengatakan jaringan komputer adalah suatu kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar data atau dokumen, mencetak pada printer yang sama dan bisa menggunakan bersama hardware/software yang terhubung dengan jaringan.24

Saba & Mc Cormick mengatakan jenis jaringan komputer secara umum terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1.5.3.6.1. Jenis-jenisJaringan Komputer.

25

1.5.3.6.1.1Local Area Network (LAN).

Local area network merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN berkaitan erat dengan komunikasi data yaitu pertukaran informasi atau data antara dua pihak.

Menurut Sutabri keuntungan menggunakan LAN adalah: a. pemakaian sumber daya secara bersama-sama; b. perbaikan penampilan kerja yang lebih baik;

c. pengiriman data yang lebih banyak, kompleks dan pertukaran informasi yang lebih baik;

24Rustiyanto (2010)

25

(15)

15

d. meningkatkan produktifitas dan melindungi investasi. Kerugian pemakaian LAN adalah:

a. pembuatan instalasi jaringan tidak sederhana;

b. perlunya software yang dirancang khusus untuk multi user; c. virus dapat menyebar ke seluruh jaringan.

1.5.3.6.1.2. Metropolitan Area Network (MAN).

Metropolitan area network pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau sebuah kota dan bisa digunakan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN mampu menunjang data atau suara dan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

a. Wide Area Network (WAN).

Wide area network sering disebut Long Distance Network jangkauannya lebih luas yaitu mencakup daerah geografis bisa mencakup negara bahkan benua.

b. Internet.

Internet (inter-network) dapat diartikan jaringan komputer luas yang menghubungkan pemakai komputer satu komputer dengan komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan komputer dari suatu negara ke negara di seluruh dunia dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam informasi.

c. Jaringan tanpa kabel.

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel, misalnya berada didalam mobil atau pesawat terbang

1.5.3.7. Kualitas Informasi

(16)

16

untuk mengukur kepentingan persepsi dan kegunaan informasi dari informasi yang disajikan di laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi.26

Pendapat ahli yang lain adalah Bailey dan Pearson mengusulkan 39 item untuk mengukur kepuasan pemakai (user satisfaction) yang diantaranya adalah akurasi informasi (information accuracy), ketepatwaktuan keluaran (output timelines), keandalan (reliability), kelengkapan (completeness), relevan (relevance), ketepatan (precision) dan kekinian (currency).27

Livari melakukan penelitian di sektor publik kota Oulu Finlandia melakukan penerapan model DeLone dan McLean (1992) dengan menggunakan item pertanyaan meliputi kualitas informasi terdiri dari keakuratan, kelengkapan, ketepatan, kekinian, konsistensi, kemudahan, volume dan format/bentuk.

Pendapat ahli lainnya adalah Zmud memasukkan pengukuran bentuk laporan (report format) sebagai pengukur kualitas informasi. Olson & Lucas mengusulkan wujud laporan (report apperance) dan akurasi (accuracy) sebagai pengukur kualitas sistem informasi dari sistem informasi otomatisasi kantor.

28

Kristanto (2008) ; Jogiyanto (2009) kualitas informasi tergantung dari tiga hal atau tiga pilar informasi yang sangat dominan yaitu keakuratan (accurate), ketepatan waktu (timeliness) dan relevan (relevance). Ketiga hal atau tiga pilar informasi penjelasannya sebagai berikut:29

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan, tidak bias dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Kesalahan itu dapat berupa kesalahan perhitungan maupun akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah isi dan merusak informasi tersebut. Ketidakakuratan informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan sehingga dapat merusak atau merubah data yang asli. Adapun komponen dari keakuratan meliputi kelengkapan, kebenaran dan keamanan informasi.

1.5.3.7.1 Keakuratan

26

Larcker & Lessig 1980, dalam Jogiyanto, 27

Bailey dan Pearson 1983 dalam Jogiyanto 28Jogiyanto, 2007Op,Cit

29

(17)

17 1.5.3.7.2. Ketepatan waktu

Informasi yang diterima dan disajikan harus tepat pada waktunya mengingat informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi karena keterlambatan informasi mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan. Informasi yang usang tidak mempunyai niali yang baik dengan demikian kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi memerlukan teknologi terbaru.

1.5.3.7.3. Relevan

Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi apabila informasi tersebut diterima oleh orang yang membutuhkannya dan informasi menjadi tidak berguna apabila diberikan kepada orang yang tidak membutuhkannya. Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima sebab informasi akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dalam pemecahan permasalahan. Relevansi informasi untuk setiap orang adalah berbeda.

1.5.4. Tujuan dan Keuntungan Penerapan Sistem Komputerisasi

Adapun tujuan penerapan sistem komputerisasi menurut Sedarmayanti sebagai berikut :30

1) Dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka menunjang kegiatan organisasi.

2) Menunjang pengelolaan informasi secara terpadu.

3) Dapat menyimpan data dan informasi lebih baik, aman, rapi dan dapat menghemat ruangan.

Sedangkan keuntungan diterapkan sistem komputerisasi menurut Zulkifli Amsyah, antara lain adalah sebagai berikut : 31

30Sedarmayanti (2001 hal 69)

31

(18)

18 1) Efektivitas dan efesiensi lebih tinggi.

2) Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebih tertib. 3) Biaya lebih rendah.

4) Kesalahan lebih sedikit.

5) Meningkatkan pelayanan pelanggan.

6) Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan distribusi.

7) Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat. 8) Mengurangi pemakaian ketatausahaan.

1.5.5. Efektivitas Kerja

1.5.5.1. Pengertian Efektivitas Kerja

Zainun menyimpulkan bahwa daya pengaruh (efikasi), daya guna (efisiensi), hasil guna (efektifitas) dan daya hasil (produktivitas) organisasi merupakan empat hal yang penting sebagai tujuan atau kriteria administrasi yang harus digunakan32

Dari ungkapan Goodman dan Pennings bahwa “effectiveness is defined in

terms of goal attaintment

sebagai tolak ukur yang dapat menunjukan keberhasilan organisasi atau perusahaan.

33

atau keefektifan itu dijabarkan dalam tahap – tahap untuk pencapaian suatu tujuan. Efektifitas dan efisiensi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, sedangkan pengertian dari kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya34

32

Buchari Zainun. Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, Tbk. 2001) h 104.

33

Paul S. Goodman, Johannes M. Pennings. New Perspectives On Organizational Effectiveness. (London: Jossey-Bass Limited, 1981) h 3.

34A. P. Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan Ketiga(Bandung: PT.

(19)

19

Menurut Prawirosentono;Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibatakibat yang tidak dicari kegiatan mempunyai nilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan ketidakpuasan walaupun efektif dinamakan tidak efisien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efisien35

Manulang mengatakan efektifitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasarannya

.

36

Efisiensi serta efektiftas kerja akan lebih optimal jika disertai dengan pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran, maka akan ada kecenderungan yang baik dalam meningkatkan kinerja

.

37

Hal kedua adalah bahwa penataan SDM harus dilaksanakan dengan prinsip efektifitas dan efisiensi karena efektifitas dan efisiensi adalah kriteria dan ukuran yang mutlak bagi produktivitas

. Menurut Widodo, jika bangsa Indonesia ingin mampu bersaing dalam percaturan global; maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menata sdm, baik dari aspek intelektual, emosional, spiritual, kreativitas, moral, maupun tanggung jawabnya.

38

.Pendapat lain dari Desimone, Werner dan Harris bahwa ”effectiveness is determined with respect to the achievement of a goal or a

set of goals”39,dengan kata lain efektifitas adalah bertekad akan mematuhi dari

suatu pencapaian hasil atau tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Robbins efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing), sedangkan efisiensi adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing things right)40

35

Suyadi Prawirosentono. Analisis Kinerja Organisasi. (Bandung: PT. Rineka Cipta, 1999) h 27.

36

Marani Manulang. Dasar-Dasar Manajemen. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987.) h 55. .

37

BALITBANG DIKDASMEN, (No.034

Januari 2002). diunduh pada tanggal 19 Mei 2016.

38 Slamet Widodo.“Meningkatkan Produktivitas Sekolah

Mei 2016.

39

Randy L. Desimone, John M. Werner, David M. Harris. Human Resource Development. Third edition. (Orlando: Harcourt College Publishers, 2002) h 227.

40

(20)

20

Inti dari konsep efektifitas seringkali disebut sebagai kesuksesan dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga masing-masing anggota perusahaan berlomba-lomba dalam menjalankan setiap tugas pekerjaannya untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Hal ini hampir sama dengan yang dikatakan Handayuningrat, efektifitas ialah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan41

Efektifeness is defined as the extent to which the human resource

function support the successfull umplementative of ideas and long

term business plans and strategies if relates results achieved to

human resource activities on the achievement of business

objectives

.Efektifitas bila dihubungkan dengan sumber daya manusia, dapat dikatakan sesuai dengan pendapat Walker:

42

- Memilih individu yang paling tepat untuk satu tugas pekerjaan, dengan pedoman “the right man in the right place

.

Keefektifan itu didefinisikan sebagai perluasan fungsi sumber daya manusia untuk membantu penerapan ide dan perencanaan bisnis jangka panjang jika berkaitan dengan hasil yang dicapai oleh aktivitas manusia tersebut dalam suatu pencapaian dari tujuan bisnis itu sendiri.

Menurut Kartono efisiensi kerja akan dipertinggi apabila jenis pekerjaan tersebut diorganisir secara ilmiah bahkan tanpa menambahkan energi dengan menerapkan tiga prinsip sebagai berikut:

- Mengintruksikan cara kerja dengan metode yang paling efisien melalui gerakan-gerakan yang paling ekonomis.

- Memberikan insentif-insentif tertentu dalam bentuk upah yang lebih bagi pekerja dan buruh yang paling baik atau paling giat bekerjanya43

41

Suwarno Handayaningrat. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen (Jakarta: Gunung Agung, 1993) h 6.

42

James W. Walker. Human Resource Strategy. (Singapore: McGraw Hill Book Company, 1992) h 333.

43 Kartini Kartono. Psikologi Sosial Perusahaan dan Industri. (Jakarta: CV. Rajawali, 1981) h 11.

(21)

21

Kesimpulan lain dari penilaian karya atau efektifitas kerja yang diutarakan Nawawi adalah;

a. Efektifitas kerja adalah deskripsi secara sistematik tentang relevansi antara tugas-tugas yang diberikan dengan pelaksanaannya oleh seorang pekerja.

b. Efektifitas kerja adalah usaha mengidentifikasi, mengukur (menilai) dan mengelola (manajemen) pekerjaan yang dilaksanakan oleh para pekerja (sdm) dilingkungan suatu organisasi.

c. Efektifitas kerja adalah kegiatan mengidentifikasi pelaksanaan pekerjaan dengan menilai aspek-aspeknya, yang difokuskan pada pekerjaan yang berpengaruh pada kesuksesan organisasi.

d. Efektifitas kerja adalah kegiatan pengukuran sebagai usaha menetapkan keputusan tentang sukses atau gagal dalam melaksanakan pekerjaan oleh seorang pekerja44

Dari sekian banyaknya definisi yang telah diutarakan di atas, peneliti menggaris bawahi bahwa inti efektifitas kerja itu adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam suatu organisasi harus dipikirkan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi efektifitas kerja

.

1.5.5.2. Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Kerja

Efektifitas sebagai salah satu bagian produktifitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan, kemampuan, keluaran sikap dan kecerdasan pada para pegawai yang ada pada suatu organisasi45

44

Hadari Nawawi. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998)h 236-237.

45

Panji Anoraga. Manajemen Bisnis. (Jakarta: Rineka Cipta, 1987) h 78.

(22)

22

bersaing46, serta efektifitas produk (atau jasa) dapat menghasilkan penghematan yang besar atau peningkatan dalam prestasi47

Gambar 1.3. Sebab – Sebab Efektifitas .

Efektifitas kerja tidak hanya tergantung unsur manusia melainkan juga dipengaruhi oleh kemajuan dan perkembangan teknologi, manajemen serta alatalat kerja lainnya. Efektifitas juga dipengaruhi oleh sebab - sebab yang diutarakan Gibson, Ivancevich, serta Donelly dalam gambar berikut:

Sumber : Gibson, Ivancevich, Donelly. (1985: 27)48

a. Keefektifan individual. Perspektif ini menekankan pelaksanaan

tugas pekerja atau anggota dari organisasi itu. Tugas-rtugas yang harus dilaksanakan adalah bagian dari pekerjaan atau posisi dalam organisasi tertentu.

.

Dari tiga macam perspektif keefektifan tersebut, masih menurut Gibson, Ivancevich, serta Donelly dapat diidentifikasikan :

b. Keefektifan kelompok. Adalah jumlah sumbangan dari seluruh

anggotanya, contoh adalah bagian perakitan, dimana produk jadi adalah hasil dari sumbangan masing-masing individu.

46

Michael E. Porter. Keunggulan Bersaing, Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Terjemahan: Tim Penerjemah Binarupa. (Jakarta: Binarupa Aksara, 1994) h xiii.

16

Michael E. Porter. Strategi Bersaing, Teknik Menganalisa Industri dan Bersaing. alih bahasa: Agus Maulana. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005) h 103.

48 John M. Gibson, John M Ivancevich, James H. Donelly Jr. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses,

edisi V . Diterjemahkan oleh Djarkasih. (Jakarta: Erlangga, 1985) h 27.

(23)

23

c. Keefektifan organisasi. Adalah fungsi dari keefektifan individu

dan kelompok, dasar rasional penggunaan organisasi sebagai alat untuk mengerjakan pekerjaan masyarakat ialah bahwa organisasi dapat menyelesaikan pekerjaan itu ltu lebih baik dari usaha individu manapun49

Efektifitas adalah makin besar kemajuan yang diperoleh kearah tujuan organisasi

.

50

1.5.6. Unsur – Unsur Efektifitas Kerja

. Untuk itu, bagi organisasi tidak hanya menuntut pegawai agar selalu dapat bekerja seefektif dan seefisien mungkin tetapi harus menyediakan kondisi yang mendukung kepada setiap anggota organisasi. Karena penekanan efektifitas kerja sangat bergantung terhadap hasil, apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan secara efektif.Tolak ukur dalam menentukan bahwa setiap pekerjaan dapat dikatakan efektif sangat tergantung dari beberapa unsur efektifitas kerja, unsur – unsur tersebut biasanya mempunyai patokan dan saling bergantung antara yang satu dengan yang lainnya.

Efektifitas kerja menurut pendapat Halsey adalah kegiatan atau tindakan yang membawa hasil dengan indikator antara lain:

a. Kuantitas kerja, banyak atau jumlah suatu kegiatan

b. Kualitas kerja, tingkat baik buruknya sesuatu atau kadar kegiatan c. Inisiatif, usaha atau tindakan yang bermula-mula atau prakarsa d. Sikap kerja, perbuatan kegiatan yang berdasarkan pada pendirian e. Usaha, kegiatan dengan mengarahkan tenaga, pikiran, atau

badan untuk mencapai suatu maksud

f. Kerjasama, kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang

49Ibid. h 25-26.

50

(24)

24 g. Orijinalitas, keaslian atau ketulenan51

Setiap penilaian terhadap efektifitas kerja diperlukan beberapa kriteria, menurut Sary kriteria-kriteria tersebut dapat berbentuk sebagai berikut:

.

1. Kriteria manfaat (benefit criteria); untuk kriteria ini digunakan indikator produktifitas dan kualitas kehidupan kerja.

Produktifitas menggunakan indikator: a. Peningkatan partisipasi kerja b. Penurunan absensi karyawan c. Penurunan rotasi tenaga kerja

2. Kriteria biaya (cost criteria); apabila kriteria manfaat pada umumnya untuk diterapkan pada kegiatan personalia secara keseluruhan, maka kriteria biaya adalah lebih spesifik untuk setiap kegiatan, misalnya ; kriteria biaya yang sesuai untuk kegiatan keamanan dan kesehatan dalam bentuk biaya pelatihan, supervisi, pembelian peralatan, penanganan, pemindahan sumber bahaya dan lain sebagainya52

Berdasarkan ukuran efektifitas yang digunakan untuk menentukan keberhasilan, Campbel yang dikutip Steers menunjukan poin-poin berikut ini:

.

1. Efektifitas Keseluruhan 2. Kualitas

3. Produktifitas 4. Kesiagaan 5. Efisiensi

6. Laba atau Penghasilan

7. Pertumbuhan pemanfaatan lingkungan 8. Stabilitas

9. Perputaran atau keluar masuknya pekerja 10. Kemangkiran

11. Kecelakaan

51

George D. Halsey. Bagaimana Memimpin dan Mengawasi Pegawai Anda. Terjemahan; Anaf S. Bagindo, M. Ridwan. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994) h 191-202.

52

(25)

25 12. Semangat kerja

13. Motivasi 14. Kepuasan

15. Penerimaan tujuan organisasi

16. Kepaduan konflik atau konflik kompak 17. Keluesan adaptasi

18. Penilaian oleh pihak luar53.

1.5.7. Pendekatan Efektivitas

Pendekatan efektivitas digunakan untuk mengukur sejauh mana aktifitas itu efektif.

Ada beberapa pendekatan yang digunakan terhadap efektivitas yaitu:

1.5.7.1.Pendekatan Sasaran (Goal Approach)

Pendekatan ini mencoba mengukur sejauh mana suatu lembaga berhasil merealisasikan sasaran yang hendak dicapai. Pendekatan sasaran dalam pengukuran efektivitas dimulai dengan identifikasi sasaran organisasi dan mengukur tingkatan keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut. 54

Efektivitas juga selalu memperhatikan faktor waktu pelaksanaan. Oleh karena itu dalam efektivitas selalu terkandung unsur waktu pelaksanaan dan Sasaran yang penting diperhatikan dalam pengukuran efektivitas dengan pendekatan ini adalah sasaran yang realistis untuk memberikan hasil maksimal berdasarakan sasaran resmi “Official Goal” dengan memperhatikan permasalahan yang ditimbulkannya, dengan memusatkan perhatian terhadap aspek output yaitu dengan mengukur keberhasilan programdalam mencapai tingkat output yang direncanakan. Dengan demikian, pendekatan ini mencoba mengukur sejauh mana organisasi atau lembaga berhasil merealisasikan sasaran yang hendak dicapai.

53

Richard M. Steers. Op. Cit., h 44.Richard M. Steers (1995 : 134-135)

54

(26)

26

tujuan tercapainya dengan waktu yang tepat makan program tersebut akan lebih efektif. Pendekatan sasaran dalam pelaksanaan program penguatan keluarga dilihat dari pendampinga kepada anak dan keluarga yang menjadi anggota binaan dalam mengarahkan tujuan yang ingin dicapai.

1.5.7.2.Pendekatan Sumber (System Resource Approach)

Pendekatan sumber mengukur efektivitas melalui keberhasilan suatu lembaga dalam mendapatkan berbagai macam sumber yang dibutuhkannya. Suatu lembaga harus dapat memperoleh berbagai macam sumber dan juga memelihara keadaan dan system agar dapat menjadi efektif. Pendekatan ini didasarkan pada teori mengenai keterbukaan sistem suatu lembaga terhadap lingkungannya, karena lembaga mempunyai hubungan yang merata dalam lingkungannya dimana dari lingkungan diperoleh sumber-sumber yang terdapat pada lingkungan seringkai bersifat langka dan bernilai tinggi.Pendekatan sumber dalam kegiatan program penguatan keluarga ini dilihat dari seberapa jauh hubungan antara anggota binaan program penguatan keluarga dengan lingkungan sekitarnya, berusaha usaha yang menjadi sumber dalam mencapai tujuan.

1.5.7.3. Pendekatan Proses (Internal Process Approach)

Pendekatan proses menganggap sebagai efisiensi dan kondisi kesehatan dari suatu lembaga internal. Pada lembaga yang efektif, proses internal berjalan dengan lancar dimana kegiatan bagian-bagian yang ada berjalan secara terkoordinasi. Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan melainkan memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap sumber-sumber yang dimiliki lembaga, yang menggambarkan tingkat efisiensi serta kesehatan lembaga.55

55

(27)

27 1.5.8. Masalah dalam Pengukuran Efektivitas

Banyaknya ancangan untuk mengukur efektivitas organisasi baik dalam sifat maupun titik asal mereka membuat kesulitan dalam usaha menilai efektivitas dari sesuatu program atau organisasi. Kesulitan menilai efektivitas ini disebabkan oleh beberapa masalah yang tak terpisahkan dari model yang sekarang mengenai keberhasilan organisasi. Adapun masalah yang terjadi dalam pengukuran efektivitas adalah sebagai berikut:

1.5.8.1 Masalah Susunan

Susunan adalah suatu hipotesis yang abstrak mengenai hubungan antara beberapa variabel yang saling berhubungan. Masalahnya disini adalah bahwa sungguh-sungguh tidak tahu apakah susunan dari efektivitas organisasi benarbenar berarti atau berguna baik bagi para manajer ataupun para ahli teori organisasi.

1.5.8.2. Masalah Stabilitas Kriteria

(28)

28 1.5.8.3.Masalah Perspektif Waktu

Masalah yang ada hubungannya dengan hal ini adalah perspektif waktu yang dipakai orang pada waktu menilai efektivitas. Jadi masalahnya bagi mereka yang mempelajari manajemen adalah cara yang terbaik menciptakan keseimbangan antara kepentingan jangka pendek dengan keperntingan jangka panjang, dalam usaha mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan dalam perjalanan waktu.

1.5.8.4.Masalah Kriteria Ganda

Keuntungan utama dari ancangan multivariasi dalam evaluasi efektivitas adalah sifatnya yang komprehensif, memandukan beberapa faktor ke dalam suatu kerangka yang kompak. Hal yang terpenting disini adalah bahwa, jika kita menerima kriteria tersebut untuk efektivitas, maka organisasi menurut definisinya tidak dapat menjadi efektif, mereka tidak dapat memaksimalkan kedua dimensi tersebut secara serempak.

1.5.8.5.Masalah Ketelitian Pengukuran

Pengukuran terdiri dari peraturan atau prosedur untuk menentukan beberapa nilai atribut dalam angka agar atribut-atribut ini dapat dinyatakan secara kuantitatif. Jadi, apabila kita membicarakan “pengukuran” efektivitas organisasi, dianggap ada kemungkinan menentukan kuantitas dari konsep ini secara konsisten dan tetap. Dalam pengukuran ini orang harus berusaha mengenali kriteria yang dapat diukur dengan kesalahan minimun atau berusaha mengendalikan pengaruh yang menyesatkan dalam proses analisis.

1.5.8.6.Masalah Kemungkinan Generalisasi

(29)

29

dihasilkannya dapat berlaku juga pada organisasi lainnya. Jadi pada waktu memilih kriteria, orang harus memperhatikan tingkat konsistensi kriteria tersebut dengan tujuan dan maksud organisasi yang sedang dipelajari.

1.5.8.7.Masalah Relevansi Teoritis

Tujuan utama setiap ilmu adalah merumuskan teori dan model-model yang secara tepat mencerminkan sifat subyek yang dipelajari. Jadi, dari sudut pandang teoritis harus diajukan pertanyaan yang logis sehubungan dengan relevansi model-mode l bagi tingkah laku organisasi. Ancangan ini memberikan jauh lebih banyak hal, baik pada peneliti maupun pada para manajer, daripada hanya daftar catatan yang lebih sederhana mengenai apa yang membentuk efektivitas.

1.5.8.8.Masalah Tingkat Analisis

Kebanyakan model efektivitas hanya menggarap tingkat makro saja, membahas gejala keseluruhan organisasi dalam hubungannya dengan efektivitas, tetapi mengabaikan hubungan yang kritis antara tingkah laku individu dengan persoalan yang lebih besar yaitu keberhasilan organisasi.

1.5.9. Indikator Efektivitas Kerja

Dalam penelitian ini untuk mengukur efektivitas kerja karyawan, peneliti menggunakan kriteria ukuran yang dikemukakan oleh Richard yaitu dalam usaha membina pengertian efektivitas kerja yang semua bersifat abstrak itu menjadi sedikit banyak lebih konkrit dan dapat diukur.56

56

Richard M. Steers (1995 : 134-135)

(30)

30 1) Tepat Waktu

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka pegawai dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2) Tepat Guna

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka sangat tepat gunanya bagi pegawai dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

3) Tepat Sasaran

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka tugas atau pekerjaan pegawai menjadi tepat sasaran.

1.5.9.1. Hubungan antara Komputerisasi dengan Efektivitas Kerja

Hampir semua unit organisasi memerlukan penggunaan alat pengolah informasi yaitu komputer, seperti akuntansi, penjualan, teknik, personalia, distribusi, pemasaran dan keuangan. Pada unit-unit kerja tersebut pengolahan data digunakan untuk mendukung kegiatan transaksi rutin dan proses pekerjaan manajemen dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Penerapan sistem komputerisasi sangat berperan besar dan akan memberi pengaruh besar terhadap efektivitas kerja pegawai.

Komputerisasi sebagai peralatan elektronik yang dapat menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses perencanaan, pengendalian dan operasi secara efektif. Peranan komputer dapat membantu secara maksimal, karena output komputer memang menghasilkan informasi yang terotomatisasi dan dapat diinformasikan.

(31)

31 1.6. Defenisi Konsep

Konsep adalah abstraksi atau gambaran mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu.57

1. Sistem komputerisasi merupakan sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).

Atas dasar itu, dalam penelitian ini penulis memberikan batasan atau defenisi dari beberapa konsep yang digunakan yaitu :

2. Efektivitas merupakan tercapainya berbagai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang telah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan.

1.7. Defenisi Operasional

Masri Singarimbun menyebutkan defenisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, sehingga dengan pengukuran ini dapat diketahui indikator-indikator apa saja yang mendukung untuk dianalisa dari variabel tersebut.58

1. Perangkat keras (hardware) adalah peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa dijamah. Adapun dimensi-dimensi hardware yaitu :

Adapun yang menjadi Variable bebas (X) adalah Sistem Komputerisasi dengan indikator-indikator sebagai berikut :

a)Jumlah hardware yang dimiliki organisasi.

b) Hardware yang dapat berfungsi.

c) Hardware yang sering digunakan.

57Singarimbun, 1989 : 34

58

(32)

32

2. Perangkat lunak (software) adalah program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan pengolahan data. Adapun dimensi-dimensi software yaitu :

a) Jenis software yang dimiliki organisasi.

b) Software yang sering digunakan.

c) Software yang sesuai dan benar-benar mendukung pekerjaan.

3. Perangkat pikir (brainware)adalah orang yang mengoperasikan dan mengendalikan komputer. Adapun dimensi brainware yaitu kemampuan pegawai dalam mengoperasikan komputer.

Sedangkan yang menjadi Variabel Terikat (Y) adalah Efektivitas Kerja dengan indikator-indikator sebagai berikut :

1. Tepat Waktu

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka pegawai dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Tepat Guna

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka sangat tepat gunanya bagi pegawai dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

3. Tepat Sasaran

Gambar

Gambar 1.1 Siklus Pengolahan Data21
Gambar 1.3. Sebab – Sebab Efektifitas

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah menyusun Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, untuk dijadikan salah

Pembentukan Dinas Pendapatan sesuai dengan ketentuan huruf C angka 4 sub huruf d Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa khusus

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D (DIKTI) Lantai 4, Komplek Kemdikbud Jl.. Sudirman Pintu

sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU merupakan produk baik berupa barang maupun jasa, yang dihasilkan oleh koperasi, usaha skala kecil dan menengah yang

Untuk setiap molekul glukosa yang masuk jalur glikolisis dibentuk dua molekul. piruvat, dan apabila tersedia oksigen (O 2 ) piruvat dikonversi menjadi dua molekul

Menurut Kenney WL, dkk, 2012: 138 beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi, antara lain: Minum banyak cairan; normalnya disarankan untuk mengkonsumsi

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Bantul Nomor 121 Tahun

Para atlet pada umumnya sudah biasa menggunakan suplemen dari hampir semua zat gizi dalam usahanya memperbaiki performa fisik.. Sebagai contoh, senyawa