DAFTAR PUSTAKA
Arthur, G.H., E.N. David, & H. Pearson. 1989. Veterinary Reproduction and Obstetrics (Theriogenology). 6th Ed. Bailliere Tindall, London.
Cockrill, W.R. 1976. The Buffaloes of China. FAO.
Dinas Perikanan Dan Peternakan Kabupaten Tapanuli Utara. 2014. Data populasi ternak kabupaten tapanuli utara
Chohan, K.R. 1998. Estrus synchronization with lower dose PGF2α and
subsequent fertility in subestrous buffalo. Theriogenology 50: 1101-1108
De Rensis, F. and Lo´Pez-Gatius. 2007. Protocols for synchronizing estrus and ovulation in buffalo (Bubalus bubalis): A review. Theriogenology
67: 209 – 216.
Departemen Pertanian. 2007. Petunjuk Teknis: Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Pasuruan.
Ditjennak,J.B. 2008. Data Populasi Kerbau Dari: Statistic Pertanian. Direktoral Jenderal Peternakan. Jakarta.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2012. Pedoman Pelaksanaan Pelayanan IB pada Ternak Sapi dan Kerbau. Jakarta: Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Farndon. 2008. Beternak Kerbau. Karnisius. Yogyakarta.
Fahimuddin, M. 1975. Domestic Water Buffalo. Gulab Pirmlai, Oxford and IBH Publishing Co., New Delhi. Pp. 1,59-63, 79-91.
Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Ed. Ke-4. Terjemahan B. Srigandono dan Koen Praseno. Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Guzman, M.R. 1980. An Overview of Recent Development in Buffalo Research and Management in Asia. Dalam Buffalo Production for Small Farms. ASPAC. Taipei.
Hafez, E.S.E. & Hafez, B. 2000. Reproduction in Farm Animal. Seventh Edition Lippincott William & Wilkins. Baltimore Maryland, USA.
Hardjopranjoto, S.H., 1995. Ilmu Kemajiran Pada Ternak. Air Langga University Press. Surabaya.
Hasinah, H dan Handiwirawan, 2006. Keragaman genetik ternak kerbau Indonesia. Pusat penelitian dan pengembangan peternakan. Bogor.
Kristianto, L., K., Mastur Dan R. Sintawati. 2008. Analisis potensi kerbau kalang di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kusnadi, V. 1980. Pelayanan Perkebuntingan Hasik Kawin Alam dan Inseminasi Buatan di Daerah Penggalangan dan Lembang. Lembaga Penelitian Peternakan, Bogor.
Lasley, J.F. 1981. Genetics of Livestock Improve-ment. 3rd ed. Prentice-Hall of India, Pvd., Ltd. New York.
Macmillan, K.L. And Cr. Burke. 1996. Effect of estrous cycle control on reproductive efficiency. J. Anim. Sci. 42:307-436
Macmillan, K.L, B.V. Segwagwe and C.S. Pino. 2003. Associations between the manipulation of patterns of follicular development and fertility in cattle.
Anim. Reprod. Sci. 78: 327-344.
Mosher AT, 1983. Menggerakan dan Membangun Pertanian. Penerbit CV Yasaguna, Jakarta.
Murti, T.W., 2002. Ilmu Ternak Kerbau. Kanisius. Yogyakarta
Murtidjo, B.A. 1990. Beternak Sapi Potong. Kanisius, Yogyakarta
Mosher AT, 1983. Menggerakan dan Membangun Pertanian. Penerbit CV
Yasaguna, Jakarta
Partodihardjo, S. 1987. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara, Jakarta.
Purtidjo, B.A., 1992. Memelihara Kerbau. Kanisius. Yogyakarta
Rahmat. 2003. Beternak kerbau. Kanisius. Yogyakarta
Roelofs, J., Eerdenburg Van., F.J.C.M. Hunte, R.H.F., Gtius, L., Hanzen, Ch. (2010) When is a Cow in Estrus? Clinical and Practical Aspects: review.
J.Theriogen.74: 327-344.
Saacke, R.G. (2008) Insemination factors related to timed AI in Cattle. J.
Theriogen. 70: 479-484.
Salisbury, G.W. dan Vandemark, N.L. 1985. Fisiologi Reproduksi dan IBpada Sapi. Gadjah mada Press, Yogyakarta
Situmorang, P. And P. Sitepu. 1991. Comparative performance, semen quality and draught capasity of Indonesia swamp buffalo and its crosses. ACIAR Proceding 34:102
Subiyanto. 2010. Populasi Ternak Kerbau Semakin Menurun. Publikasi Budidaya Ternak Ruminansia. (http://www. Ditjennak.go.id/bulletin/artikel_3pdf) Suardi. 1989. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Universitas Andalas Padang.
Susilawati, E. dan Bustami.2008. Pengembangan Ternak Kerbau Di Propinsi Jambi. Makalah. Bahan Pengkajian Teknologi Ternak, Jambi. Hal 11-17
Talib,C., 2008. Kerbau. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor
Toelihere. 1981. Inseminasi Buatan pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.
_______ . 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Penerbit Angkasa. Bandung.
_______. 1987. Ilmu Kebidanan pada ternak Sapi dan kerbau. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
_______. 1993. Inseminasi Buatan Pada Ternak. Angkasa. Bandung
Toleng, A.L., Sonjaya, H. dan Yusuf, M., 1999. The UseOf Progesterone RIA to Increase Efficiency And Quality Of Articial Insemination Services Of Beef Cattle In South Sulawesi, Indonesia.Faculty of Animal Husbandry, Hasanuddin University, Makassar. Vienna (2001) 37-34.
Windiana, D. 1986. Pelaksanaan dan Evaluasi Hasil IB pada Ternak Sapi Perah di Daerah Tingkat II Bandung FKH, IPB. Bogor.