• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hambatan-Hambatan Komunikasi dalam Interaksi Masyarakat (Studi Tentang Hambatan-Hambatan Komunikasi Dalam Interaksi Masyarakat Suku Nias di Kampus Universitas Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hambatan-Hambatan Komunikasi dalam Interaksi Masyarakat (Studi Tentang Hambatan-Hambatan Komunikasi Dalam Interaksi Masyarakat Suku Nias di Kampus Universitas Sumatera Utara)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Universitas Sumatera Utara

- Sudah berapa lama berada di medan ?

- Apa alasan anda memilih untuk pindah ke kota Medan ? - Kenapa anda memilih bekerja sebagai penarik becak? - Sudah berapa lama berprofesi sebagai tukang becak ? Gambaran interaksi suku nias

- Bagaimana interaksi anda dengan masyarakat Medan?

- Apakah anda lebih sering berinteraksi dengan sesama suku atau dengan suku lain ?

- Bagaimana pengalaman anda berinteraksi dengan orang yang berbeda suku?

- Apakah anda pernah mengalami konflik?

- Bagaimana Suka duka selama berada di Medan?

- Apakah ada perubahan diri pada anda selama berada di Medan?

Hambatan-hambatan komunikasi antarbudaya

- Hambatan apa yang anda alami selama berada di kota Medan?

(3)
(4)

Universitas Sumatera Utara

Pekerjaan : Penarik Becak

Waktu Wawancara : 12.00 Wib, Tanggal 29 Juni 2016

Tempat : Pintu 4 Kampus Universitas Sumatera Utara

P : Peneliti I : Informan

P : Sudah berapa lama abang berada ki kota Medan? I : Aku di sini baru 4 bulan

P : Apa alasan anda utuk datang ke kota Medan? I : Cari pengalaman

P : Berapa lama anda berprofesi sebagai penarik becak?

I : Baru satu bulan, daripada nganggur kan mending narik becak aja P : Apa alasan anda memilih profesi sebagai penarik becak?

I : Ya.... kan sekarang nyari kerja susah, apalagi bulan puasa kayak gini mau ngelamar pun susahya kan...ah mending narik becak ajalah nyari pengalaman sedikit lah apalagi kita dari kampung ke Medan.

P : Bagaimana pandangan anda tentang kota Medan?

I : ya lumayan lah.... gara-gara becaknya, soalnya bawa sewa kan kesana ke mall, carefure, stsiun aamplas mana aja pasti tau.

(5)

Universitas Sumatera Utara I : Beda lah Medan kan kota besar Nias kan kecil, kalau Nias kan masih walikota terus mungkin penduduknya gak padat kali apalikan, logikanya seperti khiasan lah pasti jauh lebih berbeda lah ha.... begitu.

P : Bagaimana perbedaan budaya Medan dengan Nias? I : Budayanya sama saja...ha beda juga lah budayanya. P : Bedanya?

I : Cemana ya dibilang, soalnya budaya sini belum tau, belum pengalaman budaya di sini.

P : Kalau di Nias sendiri bagaimana budayanya?

I : Misalnya ada pesta ntah ada acara adat-adat, ada budaya disitu. Misalnya tanggal 17 Agustus nanti budaya pasti ada, misalnya lompat batu anak-anak SMP, SMA memiliki ketinggian 2 meter lebih lah.

P : Selama di Medan apa yang sudah anda dapatkan?

I : Belum ada... ada sih pengalaman sedikit-sedikit tapi belum hafal. Adapun tapi gimana yah.

P : Di Medan tinggal dengan Siapa? I : Sama abang.

P : Menurut anda Bagaiman lingkungan tempat anda tinggal sekarang? I : Lingkungan disini gimana ya, tapi lumayan lah tapi kayaknya lingkungan

disini masih kurang bersih itu saja.

P : Bagaimana interaksi anda dengan orang-orang Medan? I : Ya gimana ya lumayan juga lah.

P : Lumayan gimana ?

I : ya.... yang penting orang itu baik, cakapnya bagus P : Kalau interaksi dengan suku lain?

I : Gak lah biasa aja soalnya dulu aku tu SMA bukan di Nias aku SMA di Sibolga, tapi suku Batak, Karo Jawa aku uda tau gimana cara sistem orang itu.

(6)

Universitas Sumatera Utara I : Ya dulu itu aku pernah jalankan budaya karo kan sama batak kan misalnya ada pesta kan diajak sama kawan-kawan kan ha...ikut-ikutan aja. P : Kalau dari segi bahasa?

I : Dari segi bahasanya kalo bahasa batak tahu semuanya, karo kurang paham aku, ntah bahasanya beda kali sama batak. Kalo batak lumayan tahu la kita . soalnya lama kau bekawan sama orang batak, karo juga gitu tapi kurang paham kali aku sama bahasanya. Paham pun gak semuanya. P : Pernahkah terlibat konflik selama berada di Medan?

I : Gak lah...itukan tergantung kitanya itu.

P : Bagaimana komunikasi anda dengan masyarakat Medan?

I : Gak kalau semenjak aku narik becak sini kan eee...sewanya ngobrol ajak ngobrol apa kan cuman sebentar. Pokoknya tergantung kitanya itu kalau kita omomgan kita kasar cepat tersinggung dia karena omongan kita. P : Pernah gak mengalami itu?

I : Ya pernah dililang sama ku tapi aku gak pernah lakukan sama orang. P : Apakah anda pernah tersinggung dengan perkataan orang terhadap suku

anda?

I : Pernah, waktu aitu aku lagi bawa penumpang aku gak suka dengan cara ngomongnya. Karena cara ngomongnya gak enak. Dia itu gimana ya, dia itu anggap tukang becak itu apa rendah tapi bagi aku enggak lah samanya dia pun tinggi sekolah kalo dia gak bisa jalankan sama doangnya. Aku pun gitu uda tamat SMA kan karena aku gak bisa jalankan makanya sama juga kan.

P : Hambatan apa yang anda alami selama berada di Medan?

I : Kendala sih gak ada cuman bahasa karo itu ajanya. Ada juga misalnya orang luar negri la, orang luar dari negara Indonesia ha....pernah ku bawa aih...bahasanya beda kali

P : Orang apa itu? Malaysia?

I : Bukan orang arab, beda kali ah gak tahu la aku bilangnya.

P : Ketika ngumpul dengan sesama suku Nias, bahasa apa yang digunakan ? I : Ya bahasa kami lah, ada juga bahasa Indonesia misalnya kan ada orang

(7)

Universitas Sumatera Utara P : Bagaimana pandangan anda tentang suku lain seperti suku Jawa?

I : Ya enak kali omongannya. Omongannya halus, pengungkapannya halus kali. Itu aja yang paling aku suka sama orang jawa apalagi kalo ngomong sama orang emmm...apa senang ntah gimana kalau aku tu kalo ngomong sama orang itu senang kali aku.

P : Perubahan apa yang anda dapat selama berada di kota Medan?

I : Dimanapun kita berada perubahan pasti ada. Perubahannya dalam segi kerja, kalo dari diri aku sendiri gak ada, adapun perubahan dalam diri aku, aku hitam selama disini.

P : Kenapa bisa begitu ?

I : Iya. Perbedaan disini air kalo mandi make sabun mesti dua tiga kali baru bersih. Kalau nggak masih ada sisanya, iya serius aku. Itulah bedanya mata air disini dengan di Nias. Kemarin aja aku alergi sama air sini, kalo gak percaya ini bekasnya. Pakai sabun detol baru bersih.

P : Bagaimana pandangan anda dengan budaya orang Medan?

I : Iya angkot-angkot itu ugal-ugalan. Kadang ngerem mendadak cari sewa itu aja.

P : Kalau di Nias?

I : Memang ada angkot disana tapi ya tertip gak seperti disini. Kalau disini kan banyak

P : Bagaimana menurut anda tinggal di Medan?

I : Di Medan memang enak tapi aku lebih milih tinggal di Nias. P : Apa yang anda alami ketika pertama kali melakukan perantauan?

I : Wah... malu lah, soalnya bahasanya beda. Beda lah beda kali soalnya semua gak ada penutup. Dulu waktu sekolah aku pernah sebangku dengan marga Hutapea, waktu dia ngomong ya aku diamin. Soalnya beda kali logatnya. Gaya bahasanya tapi lama-lama tau juganya kita.

(8)

Universitas Sumatera Utara

Pekerjaan : Penarik Becak

Waktu Wawancara : 01.00 Wib, Tanggal 29 Juni 2016

Tempat : Pintu 4 Kampus Universitas Sumatera Utara

P : Sudah berapa lama anda berada di kota Medan? I : 9 Tahun

P : Alasan anda memilih Untuk merantau ke kota Medan? I : Mau pingin tahu aja bagaiman situasi di kota Medan

P : Bagaimana situasi kota Medan sendiri setelah berada di sini?

I : Ya gimana ya bilangnya ya...kegiatan kurang ibaratnya pekerjaan kalo gak nari becak ini gak ada kerja yang lain.

P : Sudah berapa anda menjalani profesi sebagai penarik becak? I : 9 Tahun

P : Bagaimana perbedaan budaya di Medan dengan di Nias ?

I : Beda la. Ya kalo menurut saya sih kalo ibaratnya perbedaannya sedikit- sedikit saja. Kalo batak sama nias dari adatnya sama saja, kalo jawa dengan nias beda la. Bedanya apabila apa, kalau ada saudaraku atau istriku orang jawa krang mengerti, kurang memahami dia sama mak-tuanya. apabila ada orang tua dari suaminya kalo jawa gak ada. Karena kebanyakan orang nias menganggap orang tua dari itu sebagai bapak kandung sendiri. kalo orang jawa ini gak perdulian sama famili, sama saudara atau sama mertua. Kalo mertuanya sakit dibiarin, suaminya dipengaruhinya uda gak usa...gak usah kasih-kasih.

(9)

Universitas Sumatera Utara I : Pernah, dari suku karo ya sulit yang diucapkan mereka. Sama batak juga,

sama jawa juga.

P : Bagaimana pandangan anda terhadap masyarakat Medan ?

I : Ya, kalo di Medan ini...kalau ibaratnya apa ya ku bilang ya, kalau uda naik saudaranya mungkin bisa dijatuhkannya itu. Kenapa dia bisa naik sedangkan dia enggak.

P : Bagaimana interaksi anda dengan masyarakat Medan?

I : Ya kalo interaksi disini seperti bahasa anak gaul, siap lo siapa gua yang penting urus diri masing-masing. Apabila ada mengeluh kamu sama ku tentang masalah mu ku kasih, kalo gak ada diem aja.

P : Apakah anda pernah mengalami konflik ?

I : Ada konflik membawa kendaraan ini lah. Masalah becak atau ditabrak

dari belakang atau ditantang “matamu itu” katanya. Ha..memangnya kalau dibilang itu ibaratnya abang lah yang bilang sama ku “mata mu laitu oi”baru ku bilang sama abang contohnya “memangnya kau itu siapa, manusia apa binatang”. Itula apa berantam, kadang-kadang berantam hanya masalah sepele aja kalo dibilang. Kadang itu kalo uda mau....maunya terakhir maunya datang orang-orang we....we....we... langsung diramein.

P : suka duka selama berada di Medan?

I : Ya... gimana bilangnya ya, ya.... pernah ku alami susah belum punya keluarga aku. Tahun berapa aku menikah... tahun 2012 ya penghasilan di situ lah bisa....gak usah lah kita cerikan yag tinggi-tinggi aja dari bawah lari la penghasilan kita Rp 30.000.500,-. Kalau memang penghasilan di Medan ini kalau kita mau hemat ya agak lumayan lah kalau narik becak ini.

P : Aalasan anda memilih untuk bekerja sebagai penarik becak?

I : Ya, karena gak ada kerja lain la. Kita kerja sebagai supir tamatan gak ada, kalaupun ada tamatan harus perlu uang masuk. Disinilah lah banyak ini yang sarjana hukum narik becak juga.

P : Sebelum narik becak ada kerja lain?

(10)

Universitas Sumatera Utara I : Kebanyakan disini bang e....apa e...ibaratnya ada ada adat-adat disitu atau pesta memihak-mihak. Ibaratnya, contohnya kita berdua bapak abang sama bapak ku satu kakek dari atas, ha sementara kita uda

memangnya siapanya kamu disini”, “kamu siapa rupanya”karena aku tadi atau bapak aku kan eee...orang susah-susah. Ah itu anak yang gak perlu itu ngapai diundang-undang cukup kita-kita aja yang mana yang kita hargai ya itula yang kita hargai.

P : Apakah anda mengalami perubahan dalam diri anda seperti perubahan sikap atau apa?

I : Iya ibaratnya sikap ku dulu bisa dibilang ya apa la ya... kalo orang itu lagi berdiri di situ aku ngobrol sama dia salah-salah bicara sedikit, cari masalah disitu. Karena uda pernah kualami, kupikir-pikir apakah ada gunanya apakah tidak. Yauda la berenti aja apa gunanya ini.

P : Apakah anda sudah banyak mengetahui tentang kota Medan?

I : Ya, gak semuanya kalo yang di Medan ini dari 100% bisa la kubilang 1% aja dari segi ilmu pengetahuan mengenai budaya-budaya Medan. ya budaya di Meda ini agak berbeda sedikit saja.

P : Kalau begitu pak, terima kasih banyak pak bapak sudah mau meluangkan waktu bapak untuk saya wawancarai.

(11)

Universitas Sumatera Utara

Pekerjaan : Penarik Becak

Waktu Wawancara : 11.00 Wib, Tanggal 30 Juni 2016

Tempat : Pintu 4 Kampus Universitas Sumatera Utara

P : Sudah berapa lama anda Berada di Kota Medan? I : 2 Tahun

P : Aalasan memilih merantau ke kota Medan?

I : Saya merantau ke Medan untuk mencari pengalaman kerja. P : Sudah berapa lama anda berprofesi sebagai penarik becak? I : 1 Tahun lebih saya narik becak

P : Kenapa memilih bekerja sebagai penarik becak?

I : Kenapa aku memilih narik becak, karena gak ada paksaan. Kemauan sendiri, kerja lain gimana la ya banyak paksaan...karena keinginan sendiri la makanya aku narik becak.

P : Kenpaa memlih mangkal di kampus USU?

I : Emang ini pangkalan kami dari awal, pangkalan kami ya emang uda disini.

P : Bagaimana pandangan anda tentang kota Medan?

I : Sangat gimana la ya, sangat berbeda situasinya pendapatan karena kerjanya disini lumayan lancar la daripada di kampung. Kenapa ku bilang kayak begitu, lancar karena pekerjaannya menetap daripada di kampung, namanya di kampung bertani.

(12)

Universitas Sumatera Utara I : Kalau perbedaan kebudayaan juga terbawa-bawa juga disini. Karena

budaya dari nias juga ada disini.

P : Bagaimana interaksi anda dengan masyarakat Medan?

I : Bagus lah sama-sama senang. Kenapa kubilang begitu, biar saling mengenal sehingga kita tahu nanti perbedaannya.

P : Kalau interaksi dengan suku lain?

I : Iya kalau interaksi gak mungkin kita langsung mengenal ya kan. Kita terima saja sehingga kita bisa beradaptasi.

P : Apakah anda mengalami hambatan ketika berinteraksi denga suku lain? I : Ada juga tapi ya....menurut orangnya juga bang. Kendalanya contohnya

situasi, contohnya kita di ajak ini kebetulan kita berhalangan ya kan

I : Kalau tentang bahasa indonesia ngerti tapi kalau bahasa orang itu sendiri, kalau ya...contohnya ya kan bahasa suku orang itu sendiri kan mengerti la dari pada bahasa lain ya kan.

P : dari segi logatnya?

I : Adapun perbedaannya dari logat-logat bahasa ya kan pasti berbeda-beda la.

P : Aapakah ada orang yang pernah berfikiran yang berfikiran buruk terhadap suku Nias?

I : Gak juga bang, tergantung orangnya juga. Tergantung orang yang interaksi dengan kita sehingga kalo orangnya ya memang baik ya kita baik juga cuman dari awal kita memahami sifat mereka.

P : Bagaimana pandangan masyarakat terhadap suku Nias?

(13)

Universitas Sumatera Utara P : Apakah anda pernah mengalami konflik?

I : Pernah, konflik ini lah konflik pekerjaan. Antara karyawan dengan karyawan gitu. Masalahnya kita baru masuk, dalam pekerjaan kita kayaknya kita di... apa... gimana bialngnya kita tidak disuruh-suruh aja gitu. Karena kita...karena baru-baru kitatidak tahu sama sekali, tidak tahu aturan gitu sehingga kita disuruh-suruh aja. Sehingga orang itu ini... ee....walaupun capek kita tapi tetap aja disuruh-suruh. Memang dibantuin sih dibantuin itulah, dipaksa karena namanya baru-baru kita ya kan biar kita tahu juga gitu aja. Kalau kaonflik adu fisik enggak.

P : Bagaimana penyelesaiannya?

I : Ya di selesaikan. Karena kawan ya kan diselesaikan ja ya kan kalau kita tidak senang dengan kita seseorang, kita ya ngomong aja langsung sehingga bisa di selesaikan baik-baik.

P : Bagaimana perbedaan budaya di Medan dengan di Nias? I : Cara bergaulnya sih.

P : Kalau di Medan?

I : Kalau di Medan tergantung orangnya juga bang jalan bareng tau jalan sendiri-sendiri

P : Lebih sering interaksi dengan suku lain atau hanya dengan suku Nias? I : Aku mah campur aja gak apa-apa.

P : Hambatan apa yang anda alami selama berinteraksi dengan masyarakat di Medan khususnya mahasiswa USU?

I : Iya pernah nanya-nanya jalan taukan di USU ini dimana fakultas-fakultasnya jadi ya kita kan baru berada di Medan jadi kurang tau.

P : Seberapa tau anda tentang kota Medan ? I : Tau la...ya bisa dibilang 50 %.

P : Perubahan apa yang di dapat setelah berada di Medan? I : Ada bang!

(14)

Universitas Sumatera Utara I : Perubahannya, pekerjaan di kampung kan kita terpaksa tapi kalau disini kerja ini gak ada paksaangitu. Baik itu waktu, kalau dikampung mana ada itu apalagi inikan dari diri sendiri.

P : Seberapa sering anda berinteraksi dengan suku lain?

I : Jarang bang salah satunya pekerjaan la bang, kalau kerja kan sulit tapi ada saatnya kita bergabung bang.

P : Selain kerja sebagai penarik becak apakah pernah kerja lain sebelumnya?

I : Pernah bang kerja di rumah produksi kue di perumahan setia budi, sama dulu pernah juga kerja sama abang jadi sales juga.

P : Bagaimana pengalaman anda bekerja sebagai sales yang memasarkan obat?

I : Iya penah bang mungkin cara pemasarannya juga bang tidak sesuai nanti dengan penjelasan tentang produk itu ya kan. Ini tentang masalah ini em...gimana di bilang ya ini...itu lah kurang paham tentang obat-obat dari penyakit orang itu.

P : Kenapa gak bertahan aja kerja sebagai sales itu kan gajinya lumayan? I : Ya itu tadi bang salah satunya kenapa aku gak ngelanjutin kerja itu

karena satu itu kan ada tuntutan bang dalam pekerjaannya sedangkan narik becak kan gak ada. Baru itu itu kerjanya sering keluar kota juga bang. P : Ketika narik becak di lingkungan USU ini pernah gak mengalami kendala yang anda alami ?

I : Ada bang waktu itu pernah saya bawak mahasiswa dari kedokteran. Aku gak ngerti dia ngomong apa. Logatnya bang kayak ngomong laju sikik. P : Ooo cepat itu maksudnya bang

I : Ia bang sulit memahami apa yang dia bilang

(15)

Universitas Sumatera Utara I : Ia pakai bahasa Indonesia tapi, aku gak ngerti apa yang dia bilang, mmm...cemana ya kaalo dibilang pokoknya susah la bang dimengerti kata-katanya.

P : Kalau begitu terimakasih banyak bang uda mau bantu saya memberikan waktu abang untuk wawancara

I : Ya sama-sama bang kan kita harus saling membantu bang.

INFORMAN IV

Nama : Ismail

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum Menikah

Usia : 22 Tahun

Pekerjaan : Penarik Becak

Waktu Wawancara : 12.30 Wib, Tanggal 30 Juni 2016

Tempat : Pintu dora emon Kampus Universitas Sumatera Utara

P : Disini semua yang narik becak orang nias semua ya bang? I : Iya

P : Di sini yang uda semuanya orang nias atau cemana?

I : Kan pangkalan terbagi dua kami buat ada disini ada di sumber ya kan orang karo.

P : Ooo di sumber orang karo semua?

I : Orang karo semua tapi sebagian orang Nias karena becak orang nias nyewa becak orang karo.

(16)

Universitas Sumatera Utara I : Ada juga orang nias tapi gak banyak. Bisa masuk ke sumber kalau nyewa becak karo. Begitu juga orang karo kalau mau di pangkalan sini harus nyewa becak orang Nias.

P : Kok bisa begitu bang, ko gak boleh campur begitu?

I : Kalau jaman dulu kayakmana bilangnya lae, ngeri juga la uda cemana la perang gitu.

P : Uada pernah konflik dengan orang itu .malasalahnya karena itu tadi? I : Iya lae gara-gara becak. Tapi sekarang udah aman makanya biar teratur. P : Sudah berapa lama berada di kota Medan?

I : 5 Tahun

I : Belum lae, sama nya kita aku juga kuliah nya di Darma agung P : Ooo abang kulaiah ini

I : Kami stambuk 2012

P : Apa tujuan anda untuk merantau ke kota Medan? I : Untuk mencari nafkah lae, disana nyari kerja payah P : Kenapa anda memilih bekerja sebagai penarik becak?

I : Ya gimana la lae, kalo aku pikir ya narik becak gak payah gak ada tuntutan, gak ada yang maksa juga la. Berapa dapat juga gitu la gak ada paksaan.

P : Sudah berapa lama anda berprofesi sebagai penarik becak? I : kira-kira 3 Tahun la, biaya untuk kuliah sebagian.

(17)

Universitas Sumatera Utara P : Ooo kirain sama keluarga abang di sini.

I : Enggak lae sendiri

P : Bagaimana pandangan anda terhadap kota Medan dan bedanya dengan Nias ?

I : Agak beda lah namanya juga kota ya kan. Nias pun memang kota tapi daerah terpencil, apalagi dari segi perusahaan atau lapangan pekerjaannya. P : Apakah ada perbedaan budaya dari budaya Nias dengan kota Medan? I : Beda la lae, tapi suku Nias kan termasuk Sumatera Utara juga. Namanya

Sumatera ya kan, cuman beda-beda suku aja biarpun dari sana dibilang ya kan. Em...budaya Nias itu ya kan uda dikumpulkan jadi satu di Sumatera Utara yakan budayanya. Kalo budaya di Nias kayak lompat batu ya kan, baru tari-tarian tari Waluse, lompat batu kalo kami itu aja.

P : Bagaimana pandangan anda terhadap lingkungan tempat tinggal anda? I : Ya cemana ya kan kayak biasa gitu kan budayanya nyanyi-nyanyi udah,

jalan-jalan itu udah

P : Suku apa saja yang ada di lingkungan anda tinggal? I : Banyak la lae orang jawa, batak, karo

P : Hambatan-hambatan apa yang anda alami saat berinteraksi dengan mereka?

I : Gimana la ya. Aku jarang juga ah maksudnya kalo mata kuliah ada juga yang mau berdebat, banyak juga kawan-kawan mau berdebat tentang mata kuliah kayak gitu. Kalau aku ah aku paling malas juganya kuliah tapi mikir-mikir juga la ya kan untuk masa depan

P : Apakah anda sering ngumpu dengan sesama suku atau dengan suku lain? I : Sama-sama orang Nias.

P : Kalau dengan suku lain?

I : Jarang, Nias sama orang karo la kalo disini-sini cemana la lae sebenarnya aku terus terang aja la sama lae ya, aku aja apa lagi sama KAM-KAM mahasiswa judi aja lah. Abis itu pulang nanti dari sini judi terus minum-minum udah abis.

(18)

Universitas Sumatera Utara I : Bisa juganya tapi jarang. Gitu ya kan kayak organisasi itu sering juganya

tapi uda jarang lagu uda malas. P : Masalahnya?

I : Masalahnya gimana la lae bilangnya kadang gak ada lagi niat untuk bergabung-gabung gitu lah, maunya ada uang. Karena banyak pikiran itu ya kan.

P : Bagaimana pengalaman anda dengan suku lain ?

I : Pengalamannya cuman tau-tau sedikit bahasa mereka, sedikit la. P : Ngerti bahasanya?

I : Ngerti la.

P : Pernah gak paham dengan bahasa mereka?

I : Ya dulu, tapi sekarang uda lama yakan tau juga la sedikit-sedikit karena mulai bahasanya aja la kita tahu mulai aku... cemana la ya bilangnya. Kalau cemana ya... kalau kita ngomong kita tahu bahasa –bahasa orang itu kan dari awalnya memaki gitu ya kan, nanti uda dikasih tahu kawan artinya.

P : Aapakah anda pernah mengalami konflik?

I : Untuk konflik biasa, tapi gak sampai bawa emosi gitu ya kan uda. P : Konflik seperti apa itu?

I : Konflik gimana la cuman konflik ngomong-ngomong aja sama apa ya kan ...makian yauda

P : Penyelesaiannya?

I : Penyelesaiannya ya bilang aja, salaman gitu ya kan selesain ja la yakan. P : Bagaimana pandangan anda terhadap orang Medan?

I : Kalau kita ya kan kalo orang-orang contohnya ya kan kalo baru-baru datang dari desa gitu ya kan masuk kota Medan ini banyak juga terpengaruh. Maksudnya ada aja pengaruhnya namanya aja kota ya kan. apa aja ada ya kan semua ada mulai dari narkoba gitu ya kan, mencuri gitu ya kan.

(19)

Universitas Sumatera Utara I : Banyak juga sih satu-satunya aja ya kan cemana la kita bisa ngomong di depan orang, banyak ya kan kita tau mana yang bagus mana yang enggak baru banyak yang kita tiru ada yang positif ada juga yang negatif ya kan. P : Suka duka yang anda alami selama di Medan?

I : Gimana la bisa gak makan sehari sampai 2 hari

P : OK la bang terima kasih banyak atas bantuan abang dan juga waktunya I : Ya sama- sama lae.

(20)

Universitas Sumatera Utara

Pekerjaan : Penarik Becak

Waktu Wawancara : 10.00 Wib, Tanggal 30 Juni 2016

Tempat : Pintu 4 Kampus Universitas Sumatera Utara

P : Sudah berapaa lama anda berada di kota Medan? I : 4 bulan

P : Apa tujuan anda datang ke kota Medan?

I : Tujuan sebenarnya mencari pkerjaan, dan sekaligus menunggu lamaran pekerjaan yang sudah saya layangkan.

P : Sudah berapa lama anda berprofesi sebagai penarik becak? I : Hampir 3 bulan

P : Kenapa anda memilih bekerja sebagai penarik becak?

I : Lamaran kerja yang saya sudah layangkan belum..., sampai sekarang belum ada panggilan. Terpaksa belum ada pekerjaan yang pasti narik becak dulu.

P : Bagaimana interaksi anda dengan orang Medan ?

I : Interaksi dengan orang Medan sini belum begitu dekat sekali.

(21)

Universitas Sumatera Utara empat bulan belum begitu tahu bagaimana budaya-budaya di Medan. Tapi menurut informasi, budaya di Medan jauh lebih bagus dibandingkan dengan budaya yang masih dalam perkembangan.

P : Kenapa memilih kerja di Medan?

I : Bukan saya memilih disini untuk bekerja, sebenarnya ada faktor kenapa saya bisa ada disini. 1 dulu karena istri sudah duluan ada di Medan jadi mumpung saya masih belum selesai kemarin, jadi saya belum bisa menjemput istri sendiri, jadi karena istri sudah duluan di Medan saya ikut. Jadi kalau saya sudah punya kerjaan menetap baik di Nias ataupun dimana saja nanti saya, saya bisa pindah ke Medan ini saya bisa ke kota lain. P : Bagaimana interaksi dengan suku lain?

I : Interaksi...em...dengan suku lain, tapi kalau interaksi saya dengan mahasiswa-mahasiswa sini ya memang penilaiannya bagus, baik ya kan menyesuaikan saja. Kalau hubungan mengenai pertemanan dengan sukun lain baik itu suku jawa maupun suku lain tidak ada istilahnya pertentangan tidak ada, tidak ada pertentangan dengan suku Nias dengan suku Jawa atau apa saja atau masalah-masalah apa gitu baik tidak ada lah.

P : Apakah anda mengalami hambatan pada saat berinteraksi ?

I : Kendala dulu no 1 mengenai bahasa, jadi karena belum memahami bagaimana logat-logat bahasa la yang menjadi salah satu kendala. Tapi bukan kendala pasti yang total, buakan, tetapi kendala sementara sebelum kita menyesuaikan.

P : Bagaimana pandangan anda terhadap suku lain?

I : Kalau menurut saya budaya disini...sepertinya sih belum begitu saya kuasai, mengapa? Karena saya baru beberapa bulan apalagi kan itula pertama kali saya merantau ke Medan. jadi yang penting kedengaran sama orang-orang yang duluan disini bahwa budaya di sini banyak beragam macam yang enting hal-hal positif itu aja.

P : Seberapa sering interaksi dengan suku lain? I : Gak begitu sering

P : Loh kenapa bang?

(22)

Universitas Sumatera Utara I : Semasa saya ada di medan ini belum ada.

P : Ketika pertama kali tiba di Medan apa yang anda pikirkan tentang Medan?

I : Ya pandangan saya mmm...saya seakan-akan yang belum terbiasa di Nias sudah terbiasa di Medan mengapa? Karena begitu banyak perubahan dalam diri saya temui di Medan ini mulai dari pembangunannya, pendidikan dan segala macam la.

P : Aapakah ada perubahan dalam diri anda sendiri?

I : Kalau mengenai perubahan hidup. Diri saya ya... sebenarnya sih tidak ada mengapa saya bilang tidak ada, malah pun perubahan bukan semakin berkembang malah semakin mundur. Mengapa, karena masih lebih enak tinggal dengan orang tua. Tapi yang namanya hidup mandiri berarti menerima tantangan jadi sementara perubahan saya belum ada.

P : Apakah budaya yang ada di Nias masih anda terapkan selama di Medan? I : Kalau budaya-budaya di Nias ya...yah masih kita terapkan la.

P : Budaya seperti apa itu bang?

I : Kalo budaya di Nias sehari-hari seperti contohnya di dalam pernikahan, jangan la kita ambil contoh itu, contohnya dalam keluarga di Nias yang menjadi sumber permasalahan pertama kali adalah ee....kekurangan ekonomi sehingga kita sering ribut sama istri. Jujur itu masih terikut sampai di sini. Cuman bahasa-bahasa kasar yang kita keluarkan setiap hari itulah yang kita lakukan disana tetapi, tidak semua juga, tapi kan tergantung orangnya sendiri secara umumnya budaya di Nias positif dia. P : Apakah anda masih terbawa kebiasaan tersebut?

I : Kalau saya sendiri masih terbawa la setengah. Kalau semua ya hancur la. Hancurnya bisa berantakan dalam keluarga, interaksi juga jadi susah. P : Baiklah bang kalau begitu terimakasih atas bantuan dan waktunya. I : Oooh iya sama-sama

(23)
(24)

Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Telp. (061) 8217168

LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA : Eko Meilana

NIM : 120904103

PEMBIMBING : Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si

NO. TGL.PERTEMUAN PEMBAHASAN PARAF

(25)

Universitas Sumatera Utara 25 Juli 2016

27 Juli 2016

Penyerahan Bab IV Penyerahan revisi Bab IV

Catatan:

Minimal pertemuan 6 (enam) kali untuk setiap bimbingan.

(26)

Universitas Sumatera Utara BIODATA

Nama Lengkap : Pandy Syahputra

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 17 November 1994 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Karya Kasih Gg. Pipa Kota Medan Telpon / HP : 082210159815

Email : pandy.syahputra1994@gmail.com

SILSILAH KELUARGA

Ayah : Hasanuddin

Ibu : Nurmarita

Saudara Perempuan : Nurhayani

RIWAYAT PENDIDIKAN

2000 – 2006 : SD Swasta Darma Medan 2006 – 2009 : SMP Negri 28 Medan

(27)
(28)

Universitas Sumatera Utara DOKUMENTASI PENELITIAN

(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

2015 Pelatihan Penyusunan RPP dan Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan Saintifik untuk Guru IPA-Biologi SMK di Kabupaten Bantul,

[r]

respon perilaku yang bertahan lama terhadap individu atau objek tertentu.  Memiliki

(2) Tali asih diberikan kepada anggota KORPRI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah mendapatkan Surat Keputusan Purna Tugas sebagai pegawai negeri sipil atau Surat

1) Kurikulum, tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung, sebab materi apa yang harus guru sampaikan dalam suatu pertemuan

Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh Attractiveness, Trustworthiness, dan expertise celebrity endorser (Syahrini) terhadap minat beli pada

Menurut KBBI : buruk , rusak, suka meneerima uang sogok, menyelewengkan barang atau uang milik perusahaan/Negara, menerima uang dengan menggunakan jabatannya untuk

a. Mahasiswa PPL hendaknya melakukan persiapan mengajar jauh sebelumnya. Mahasiswa PPL harus bersikap aktif terhadap kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah. Mahasiswa PPL agar