ABSTRAK
PT. Asahan Crumb Rubber merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan baku karet menjadi produk setengah jadi. Produk yang dihasilkan berjenis Standart Indonesian Rubber 20 (SIR 20). Proses produksi dilakukan berdasarkan make to order. Hasil pengamatan di lantai produksi terlihat penumpukan di stasiun pencacahan. Penumpukan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan kapasitas antar stasiun pencacahan dengan stasiun sebelumnya, sehingga menjadi masalah yang harus diselesaikan. Pada penelitian ini digunakan metode Theory Of Constraint (TOC) untuk mengoptimalkan stasiun kerja bottleneck. Hasil perhitungan kapasitas dengan metode RCCP diperoleh kapasitas yang dibutuhkan dan kemudian membandingkannya dengan kapasitas yang tersedia sehingga diperoleh stasiun kerja yang mengalami bottleneck yaitu stasiun pencacahan. Pengolahan data dengan metode TOC dilakukan dengan beberapa langkah yaitu identifikasi kendala yang dilakukan pada hasil perhitungan RCCP. Kemudian melakukan eksploitasi kendala untuk mencari solusi – solusi yang mungkin dilakukan untuk menyelesaikan kendala. Setelah itu melakukan subordinasi sumber daya yaitu dengan melakukan subordinasi solusi dengan setiap elemen sistem untuk meyelesaikan kendala. Hasil penelitian merekomendasikan penambahan jam kerja selama 1 jam pada bulan Maret, April, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember, 2 jam untuk bulan januari dan Februari, serta 3 jam untuk bulan Mei