• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pewarnaan Imunohistokimia P53 Pada Meningioma Di RSUP-HAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pewarnaan Imunohistokimia P53 Pada Meningioma Di RSUP-HAM"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Meningioma adalah tumor yang berasal dari arachnoid cap cell yang terdapat pada selaput arachnoid yang melapisi seluruh permukaan otak. Meningioma dapat terjadi dimana saja di seluruh permukaan otak termasuk dasar tengkorak dan walaupun jarang pada sistem ventrikel (Louis et al, 2000).

Meningioma merupakan 13-26% dari semua tumor primer intra kranial (Perry et al., 2007).

Berbagai faktor memiliki peranan dalam progresifitas tumor dan salah satunya adalah mutasi tumor supressor gene. Produk gen p53 wild type berfungsi sebagai faktor transkripsi dan terlibat dalam regulasi perbaikan DNA dari siklus sel dan induksi apoptosis. p53 yang mengalami mutasi tidak lagi memiliki kemampuan tersebut sehingga menjadi sering menjadi target abnormalitas tumor pada kebanyakan tumor. Mutasi dari gen p53 mengakibatkan protein yang secara abnormal stabil dan akan berakumulasi dalam inti sel dan mencapai kadar dimana protein ini dapat dengan mudah dideteksi dengan pewarnaan immunohistokimia (Barbareschi et al.,1992). Oleh karena itu ekspresi dari protein p53 menjadi indikator kemungkinan terjadinya mutasi dari gen p53 itu sendiri. Studi-studi terkini dilakukan untuk menilai perilaku biologi meningioma dengan mengevaluasi indeks proliferasi dan ekspresi antigen p53 dan menghubungkannya dengan derajat histologi dan perjalanan klinis (Torp et al.,2009).

TP53, gen yang mengkode protein p53, memperantarai jalur supresi tumor utama dari sel. Sejak dilaporkan pertama kali pada 1989 (Baker,1989), mutasi p53 telah ditemukan hampir pada setengah kasus keganasan pada manusia (Levine,1997; Hollstein,1994). Walaupun pathway p53 telah dikenal baik dalam patogenesis kanker, peranannya dalam meningioma masih kontroversial. Beberapa studi menunjukkan pathway p53 tidaklah penting dalam etiologi

(2)

meningioma seperti tidak dijumpainya mutasi TP53 pada meningioma (Das,2005), kurangya ekspresi abnormal dari p53 atau Mdm2 pada sel meningioma (Pykett,1997), dan kemiripan ekspresi p53 pada meningioma orbita dari berbagai derajat histologi yang berbeda (Hei,2006).

Sementara studi lain menyimpulkan adanya keterlibatan pathway p53 dalam perkembangan meninigoma; dimana dijumpai korelasi antara protein p53 dengan derajat tumor pada meningioma dan rekurensi meningioma (Ohkoudo,1998), hilangnya protein Mdm2 yang dapat terdeteksi (Amatya,2004), dan terdapatnya gangguan respon p53 terhadap stress sinar gamma pada sel meningioma (Al-Khalaf,2007)

Sebagai tambahan, produk protein NF2 dilaporkan meningkatkan stabilitas p53 melalui proses downregulation level Mdm2 pada fibroblast tikus (Kim,2004). Hilangnya NF2 dapat meningkatkan kecenderungan supresi p53, dan oleh karena itu menurunkan aktifitas supresi tumor dan mungkin dapat menunjukkan mekanisme keterlibatan pathway p53 dalam meningioma. Chang menduga bahwa faktor genetik yang mempengaruhi aktifitas pathway p53 mungkin bertanggung jawab terhadap pathogenesis meningioma. (Chang,2009)

Produk proto-onkogen Mdm2, E3 ubiquitin ligase, bertindak dengan menekan aktifitas transkripsi p53 dalam inti sel (Momand,1992) dan menginduksi degradasi p53 melalui sistem ubiquitinproteasome (Honda,1997; Haupt,1997). Proses downregulation yang berlebih oleh Mdm2 telah dihubungkan dengan percepatan pertumbuhan tumor dan fenotipe kanker metastase (Laurie,2006; Ku,2007). Berbeda dengan p53, Mdm2 merupakan protein yang penting untuk fungsi supresi tumor dari p53. Monoubiquitylation yang diperantarai Mdm2 telah terbukti diperlukan untuk translokasi p53 dari inti sel ke mitokondria, dimana p53 menginduksi apoptosis pada sel yang mengalami stress (Erster,2004; Marchenko,2007).

Prolimorfisme p53 pada codon 72 menjadi proline mengubah potensi apoptosis sel melalui interaksi yang berbeda dengan Mdm2. Allele Arg72

(3)

ditemukan meningkatkan interaksi dengan Mdm2, sehingga meningkatkan shuttling pada mitokondria induksi apoptosis yang tergantung transkripsi

(Dumont, 2003). Sementara allele Pro72, yang berhubungan dengan perkembangan kanker (Marin,2000) dan penurunan survival pasien (Tommiska,2005), telah dihubungkan dengan penurunan translokasi p53 dari inti sel (Dummont,2003) Dalam keadaan ini, interaksi p53 dengan Mdm2 akan mengakibatkan penekanan terhadap p53 dan mengakibatkan perkembangan tumor. NF2 merupakan salah satu protein yang mengakibatkan downregulation aksi inhibisi Mdm2 terhadap p53 (Mayo,2002; Chang 2009)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut “Bagaimanakan gambaran pewarnaan imunohistomikimia p53 pada pasien meningioma di RSHAM?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pewarnaan imunohistokimia p53 pada penderita meningioma yang datang berobat ke RSUP HAM pada periode Pebuari 2010- Pebruari 2013

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik usia, subtipe histopatologi, PTEI, jenis kelamin, rekurensi, dan lokasi tumor pada penderita meningioma di RSUP HAM pada periode Pebruari 2010- Pebruari 2013

2. Untuk mengetahui gambaran meningioma rekuren dihubungkan dengan ekspresi protein p53 pada penderita meningioma di RSUP HAM pada periode Pebruari 2010- Pebruari 2013

(4)

3. Untuk mengetahui gambaran ekspresi p53 pada meningioma dihubungkan dengan PTEI pada penderita meningioma di RSUP HAM pada periode Pebruari 2010- Pebruari 2013

4. Untuk mengetahui ekspresi p53 pada setiap sub tipe histopatologi meningioma pada penderita meningioma di RSUP HAM pada periode Pebruari 2010- Pebruari 2013

5. Untuk mengetahui ekspresi p53 dihubungkan dengan jenis kelamin pada penderita meningioma di RSUP HAM pada periode Pebruari 2010- Pebruari 2013

1.4 Manfaat Penelitian

1. Mendapatkan gambaran p53 pada pasien meningioma

2. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi ilmiah dalam penanganan meningioma dan akan bermanfaat untuk meningkatkan upaya peningkatan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang bedah saraf. 3. Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk

Sesuai ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014, Pemanggilan dan mata acara Rapat akan diumumkan dalam sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian

• Establish checking and savings accounts. • Pay bill using

• Installment (closed-end) credit is the type in which the borrower must repay the amount owed plus interest.. • Noninstallment (open-ended or revolving) credit is a single

Bintraco didirikan di Semarang pada tahun 1969, dan hingga saat ini telah tumbuh menjadi holding company bagi beberapa entitas anak seperti PT New Ratna Motor, sebagai diler

reducing pure risk through which a large number of individuals share in the. financial losses suffered by members of

The influence of the mountainous area, covered by forest, to the accuracy is obvious in figures 9 and 10. In general LiDAR describes the height of the canopy not in

Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/ glukosa akibat kurangnya jumlah insulin atau insulin tidak berfungsi