Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
Diterbitkan oleh :
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Hak Cipta © 2012 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
ISBN : 978-979-3764-77-1
Akses melalui situs
: www.bappenas.go.id
Kritik dan saran
: ekp@bappenas.go.id
Korespondensi
: Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 i
EVALUASI DUA TAHUN
PELAKSANAAN RPJMN 2010-2014
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 iii
DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 v
Prof. DR. Boediono
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 vii
MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KATA PENGANTAR
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah memasuki tahun ketiga. Berbagai upaya pembangunan telah dilakukan dan telah memberikan hasil nyata berupa capaian kegiatan-kegiatan prioritas nasional dan prioritas lainnya.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang kemudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, Bappenas perlu melakukan evaluasi tahunan atas pelaksanaan RPJMN 2010-2014. Hasil evaluasi ini setiap tahun digunakan sebagai alat kontrol untuk mengukur tingkat pencapaian pembangunan nasional RPJMN 2010-2014 terhadap target yang telah ditetapkan. Oleh karenanya, laporan ini bukan saja sebagai laporan hasil kerja Pemerintah sepanjang tahun 2011 tetapi juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan dan kebijakan pembangunan untuk tahun berikutnya.
Upaya yang telah dilakukan pemerintah sepanjang tahun 2011 secara umum telah memberikan hasil capaian pembangunan yang cukup baik. Beberapa yang dapat dikemukakan antara lain capaian dalam percepatan pembangunan infrastruktur isik yang ditandai dengan terlaksananya pembangunan jalan baru, jalur kereta api ganda, saluran irigasi, bendungan, dan pembangunan pertanian. Demikian pula capaian pembangunan untuk mendukung pembangunan infrastruktur lunak menunjukkan hasil yang semakin baik, antara lain tercermin dengan semakin tertatanya regulasi bagi para investor. Sementara itu, terkait dengan capaian prioritas nasional untuk percepatan pembangunan infrastruktur sosial ditunjukkan oleh semakin meningkatnya taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat. Sedangkan capaian prioritas nasional yang merupakan upaya pembangunan kreativitas antara lain ditandai oleh tercapainya target pembangunan pengembangan kebudayaan, pemuda, dan olah raga.
Seperti diketahui, capaian prioritas nasional tidak mungkin dapat dipisahkan dari capaian pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, sebagai usaha meningkatkan kualitas evaluasi RPJMN 2010-2014, maka mulai laporan tahun 2011 ini disajikan pula gambaran pelaksanaan pembangunan daerah dalam mencapai target prioritas nasional. Sebagai langkah awal, berdasarkan hasil kunjungan dan konsultasi dengan para pelaksana pembangunan di beberapa provinsi, salah satu Bab dalam laporan ini menguraikan capaian prioritas nasional pada tingkat provinsi menurut indikator prioritas nasional masing-masing. Diharapkan, infomasi tersebut bermanfaat dan menjadi perhatian para pemangku kepentingan terkait peran dan upaya pemerintah daerah dalam mencapai prioritas nasional dan prioritas lainnya.
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
viii
Mengakhiri kata sambutan ini, meskipun secara umum target prioritas nasional telah berhasil dicapai, kerja keras seluruh pihak, khususnya pelaksana yang terlibat langsung, perlu dan bahkan harus lebih ditingkatkan lagi agar seluruh target pembangunan dapat tercapai pada akhir tahun 2014 nanti. Untuk target prioritas nasional yang saat ini masih belum terpenuhi, kerja keras terfokus, konsistensi, dan berkualitas, perlu diupayakan lebih lanjut. Dengan demikian, dalam sisa waktu pelaksanaan RPJMN 2010-2014, upaya yang dilakukan diharapkan mampu memberikan hasil yang baik sehingga target prioritas nasional tahun 2014 dapat tercapai pada akhir RPJMN 2010-2014.
Jakarta, Maret 2012
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ... x
Daftar Gambar ... xi
Daftar Singkatan ... xii
BAGIAN I PENDAHULUAN
...
3
BAGIAN II PENCAPAIAN PEMBANGUNAN PRIORITAS NASIONAL
Bab 2.1. Prioritas Nasional 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ... 11Bab 2.2. Prioritas Nasional 2: Pendidikan ... 31
Bab 2.3. Prioritas Nasional 3: Kesehatan ... 45
Bab 2.4. Prioritas Nasional 4: Penanggulangan Kemiskinan ... 55
Bab 2.5. Prioritas Nasional 5: Ketahanan Pangan ... 83
Bab 2.6. Prioritas Nasional 6: Infrastruktur ... 99
Bab 2.7. Prioritas Nasional 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha ... 117
Bab 2.8. Prioritas Nasional 8: Energi ... 131
Bab 2.9. Prioritas Nasional 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana ... 143
Bab 2.10. Prioritas Nasional 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pascakonlik ... 159
Bab 2.11. Prioritas Nasional 11: Kebudayaan Kreativitas, dan Inovasi Teknologi ... 177
Bab 2.12. Prioritas Nasional 12: Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ... 187
Bab 2.13. Prioritas Nasional 13: Bidang Perekonomian ... 215
Bab 2.14. Prioritas Nasional 14: Bidang Kesejahteraan Rakyat ... 223
BAGIAN III PENCAPAIAN PEMBANGUNAN PRIORITAS NASIONAL
DI ENAM PROVINSI
... 243
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.1. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 1: Reformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Tahun 2011 ... 16
Tabel 2.2.1. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 2: Pendidikan, Tahun 2011 ... 36
Tabel 2.3.1. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 3: Kesehatan, Tahun 2011 ... 49
Tabel 2.4.1. Perkembangan Angka Kemiskinan, Tahun 2006-2011 ... 56
Tabel 2.4.2. Jumlah Fasilitator/Konsultan dan Tenaga Kerja Melalui PNPM Mandiri ... 58
Tabel 2.4.3. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 4: Penanggulangan Kemiskinan, Tahun 2011 ... 65
Tabel 2.5.1. Capaian Sementara Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian, NTP/NTN, dan Skor PPH, Tahun 2011 ... 84
Tabel 2.5.2. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 5: Ketahanan Pangan, Tahun 2011 ... 88
Tabel 2.6.1. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 6: Infrastruktur, Tahun 2011 ... 105
Tabel 2.7.1. Realisasi PMDN dan PMA, Tahun 2008-2011 ... 119
Tabel 2.7.2. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha, Tahun 2011 ... 121
Tabel 2.8.1. Capaian Energi Listrik, Tahun 2010-2011 ... 132
Tabel 2.8.2. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 8: Energi, Tahun 2011 ... 137
Tabel 2.9.1. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, Tahun 2011 ... 147
Tabel 2.10.1. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pascakonlik ... 162
Tabel 2.11.1. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi, Tahun 2011 ... 180
Tabel 2.12.1. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 12: Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Tahun 2011 ... 195
Tabel 2.13.1. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 13: Bidang Perekonomian, Tahun 2011 ... 218
Tabel 2.14.1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara, Tahun 2010-2011 ... 225
Tabel 2.14.2. Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional 14: Bidang Kesejahteraan Rakyat, Tahun 2011 ... 231
Tabel 3.1. Daftar Provinsi, Prioritas Nasional dan Indikator yang Didalami ... 244
Tabel 3.2.. Pencapaian Prioritas Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat ... 245
Tabel 3.3. Pencapaian Prioritas Pendidikan di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat ... 246
Tabel 3.4.. Pencapaian Prioritas Kesehatan di Prioritas di Provinsi Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Riau ... 248
Tabel 3.5. Pencapaian Prioritas Ketahanan Pangan di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat ... 252
Tabel 3.6. Pencapaian Prioritas Infrastruktur di Provinsi Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Riau ... 255
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Perkembangan Angka Partisipasi Pendidikan ... 32
Gambar 2.3.1. Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih Menurut Provinsi, Tahun 2010 ... 46
Gambar 2.3.2. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Menurut Karakteristik Sosial Ekonomi, Tahun 2010 ... 46
Gambar 2.4.1. Perkembangan Besaran Alokasi PNPM Mandiri dan Jumlah Kecamatan, Tahun 2007-2011 ... 57
Gambar 2.4.2. Realisasi BLM PNPM Mandiri 2007-2011 ... 58
Gambar 2.4.3. Pencapaian Target Penyaluran KUR (Rp Miliar) ... 59
Gambar 2.5.1. Capaian Produksi Beberapa Bahan Pangan 2010-2011 ... 84
Gambar 2.6.1. Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (P4T) ... 100
Gambar 2.6.2. Jumlah Km Jalan yang Ditingkatkan Kapasitasnya (Pelebaran) ... 100
Gambar 2.6.3. Diagram Pencapaian Desa Dering dan PLIK, Tahun 2010 dan 2011 ... 103
Gambar 2.7.1. Arus Masuk FDI di Indonesia tahun 2008-2011 ... 119
Gambar 2.8.1. Target dan Realisasi Produksi Minyak Bumi ... 133
Gambar 2.9.1. Pencapaian Rehabilitasi Hutan dan Lahan kritis dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa (Ha) ... 144
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
xii
DAFTAR SINGKATAN
A
ABH : Anak Berhadapan Dengan Hukum
ABK : Anak Berkebutuhan Khusus
ACCT : ASEAN Convention on Counter Terrorism
ADK : Anak dengan Kecacatan
AIDS : Acquired Immune Deiciency Syndrome
AIPMNH : Australia Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal Health
AKB : Angka Kematian Bayi
AKI : Angka Kematian Ibu
AKPAR : Akademi Pariwisata
Almatsus : Alat Material Khusus Alokon : Alat dan Obat Kontrasepsi Alutsista : Alat Utama Sistem Persenjataan
AMPK : Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus
Ampres : Amanat Presiden
ANRI : Arsip Nasional Republik Indonesia APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Perubahan
API : Annual Parasite Index
APK : Angka Partisipasi Kasar APM : Angka Partisipasi Murni
ARAM : Angka Ramalan
ARG : Automatic Rain Gauge
ASEAN : Association of Southeast Asian Nations
ASI : Air Susu Ibu
ASN : Aparatur Sipil Negara
ATCS : Automatic Traic Light Control System
ATT : Arms Trade Treaty
Ausindo : Australia – Indonesia
AWS : Automatic Weather System
B
Babinsa : Bintara Pembina Desa
Bandara : Bandar Udara
BAN-PT : Badan Akreditasi Nasional Perguruan TInggi Bareskrim : Badan Reserse Kriminal
BATAN : Badan Tenaga Nuklir Nasional
BBG : Bahan Bakar Gas
BBM : Bahan Bakar Minyak
BHI : Badan Hukum Indonesia
Bimtek : Bimbingan Teknis
BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BKM : Badan Keswadayaan Masyarakat
BKN : Badan Kepegawaian Negara
BKPM : Badan Koordinasi Penanaman Modal BKTKI : Bina Keluarga Tenaga Kerja Indonesia BLBU : Bantuan Langsung Benih Unggul BLM : Bantuan Langsung Masyarakat
BMKG : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geoisika
BNI : Bank Negara Indonesia
BNP2TKI : Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 xiii
BO : Bahan Organik
BOPD : Barrel Oil Per Day
BOS : Bantuan Operasional Sekolah
BP3TI : Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika BPDAS : Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai
BPHTB : Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
BPKP : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
BPN : Badan Pertanahan Nasional
BPO : Bahan Perusak Ozon
BPP : Balai Penyuluhan Pertanian
BPPT : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPR : Bank Perkreditan Rakyat
BPS : Badan Pusat Statistik
BPTA : Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak
BRI : Bank Rakyat Indonesia
BRT : Bus Rapid Transit
BSBL : Belanja Subsidi dan Belanja Lain-Lain
BSM : Bantuan Siswa Miskin
BSPS : Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
BTA : Bakteri Tahan Asam
BTKI : Buku Tarif Kepabeanan Indonesia BULOG : Badan Urusan Logistik
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
BWC RevCon : Biological Weapons Convention Review Conference
C
Cabjari : Cabang Kejaksaan Negeri CATS : Custom Advanced Trade System
CBM : Coal Bed Methane
CCAM : Conformal-Cubic Atmospheric Model CCTV : Closed Circuit Television
CEWS : Climate Early Warning Systems COD : Commercial Operation Date
CPR : Contraceptive Prevalence Rate
CPS : Crown Prosecutor Service
CSR : Corporate Social Responsibility
CTBT : Comprehensive Test Ban Treaty
D
D/S : Jumlah Balita Ditimbang/Jumlah BalitaSeluruhnya
DAK : Dana Alokasi Khusus
DAOPS : Daerah Operasi DAS : Daerah Aliran Sungai
DDUB : Dana Daerah untuk Urusan Bersama DED : Detail Engineering Design
DEDC : Detail Engineering Design for Construction Desartada : Desain Besar Penataan Daerah
DI : Daerah Istimewa
Diklat : Pendidikan dan Pelatihan
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Ditjen : Direktorat Jenderal
DJSN : Dewan Jaminan Sosial Nasional
DKI : Daerah Khusus Ibukota
DK-PBB : Dewan Keamanan PBB
DME : Desa Mandiri Energi
DMO : Domestic Market Obligation
DOB : Daerah Otonom Baru
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
xiv
DPO : Daftar Pencarian Orang
DPOD : Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DSS : Decision Support System
DTPK : Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan DVB : Digital Video Broadcasting
E
EBT : Energi Baru Terbarukan
EEC : Enterprise Electronic Corporation
e-KTP : Kartu Tanda Penduduk Elektronik
EOR : Enhanced Oil Recovery
EPCIC : Engineering Procurement Construction Instalation Commisioning ESCO : Energy Service Company
ESDM : Energi dan Sumber Daya Mineral
F
FDI : Foreign Direct Investment
FEED : Front-End Engineering and Design FFI : Festival Film Indonesia
FKUB : Forum Kerukunan Umat Beragama FLPP : Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan FSRU : Floating Storage Regasiication Unit
G
Galticas : Daerah tertinggal, terpencil, perbatasan Gapoktan : Gabungan Kelompok Tani
GCTF : Global Counter Terrorism Forum
GKG : Gabah Kering Giling
GKP : Gula Kristal Putih
GNB : Gerakan Non Blok
GPS : Global Positioning System
GRK : Gas Rumah Kaca
GRMS : Government Resources Management System
GT : Gross Tonage
H
ha : Hekto Are
HAM : Hak Asasi Manusia
HET : Harga Eceran Tertinggi
HHBK : Hasil Hutan Bukan Kayu
HI : Hubungan Industrial
HIV : Human Immunodeiciency Virus HKI : Hak atas Kekayaan Intelektual
HKm : Hutan Kemasyarakatan
HoA : Head of Agreement
HPP : Harga Pembelian Pemerintah
I
IAEA : International Atomic Energy Agency
ICH : Intangible Cultural Herritage
ICT : Information and Communication Technology
IDG : Indeks Pemberdayaan Gender IKM : Industri Kecil dan Menengah IMP : Institusi Masyarakat Perdesaan
Imtaq : Iman dan Taqwa
INATRADE : layanan perijinan online milik Kementerian Perdagangan Inpres : Instruksi Presiden
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 xv IPB : Institut Pertanian Bogor
IPG : Indeks Pembangunan Gender
IPM : Indeks Pembangunan Manusia
IPP : Independent Power Producer Iptek : Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
ISO : International Organization for Standardization ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Akut
ITB : Institut Teknologi Bandung
IUP OP : Izin Usaha Pertambangan Operasional Produksi
IUP : Izin Usaha Pertambangan
IUU Fishing : Illegal, Unreported And Unregulated Fishing
J
Jamkesda : Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesmas : Jaminan Kesehatan Masyarakat Jampersal : Jaminan Persalinan
Jampidsus : Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Jamsostek : Jaminan Sosial Tenaga Kerja JIDES : Jaringan Irigasi Desa
JITUT : Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani JORR : Jakarta Outer Ring Road
Juklak : Petunjuk Pelaksanaan Juknis : Petunjuk Teknis
JUT : Jalan Usaha Tani
K
K/L : Kementerian/Lembaga
K1 : Kunjungan ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K4 : Kunjungan keempat ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal
KA : Kereta Api
KADIN : Kamar Dagang dan Industri KASN : Komisi Aparatur Sipil Negara
KB : Keluarga Berencana
Kejari : Kejaksaan Negeri Kejati : Kejaksaan Tinggi
KEK : Kawasan Ekonomi Khusus
KemenKUKM : Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah KemenPU : Kementerian Pekerjaan Umum
Kemenag : Kementerian Agama
Kemendag : Kementerian Perdagangan Kemendagri : Kementerian Dalam Negeri
Kemendikbud : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemenhub : Kementerian Perhubungan
Kemenhut : Kementerian Kehutanan Kemenkes : Kementerian Kesehatan Kemenkeu : Kementerian Keuangan
Kemenkominfo : Kementerian Komunikasi dan Informatika Kemenkumham/
Kemkumham : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kemennakertrans : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
KemenPAN dan RB : Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kemenparekraf : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kemenperin : Kementerian Perindustrian
KemenPPN/Bappenas : Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
xvi
Kemhan : Kementerian Pertahanan Kemkes : Kementerian Kesehatan Keppres : Keputusan Presiden
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
KIE : Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KISM : Proyek Kawasan Industri Sei Mangkei
KJKS/UJKS Koperasi : Koperasi Jasa Keuangan Syariah/ Unit Jasa Keuangan Syariah – Koperasi
KK : Kepala Keluarga
KKIP : Komite Kebijakan Industri Pertahanan KKKS : Kontraktor Kontrak Kerja Sama KKN : Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKP : Kementerian Kelautan dan Perikanan KKPE : Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
Kl : Kiloliter
KLA : Kota Layak Anak
KLH : Kementerian Lingkungan Hidup
Klp : Kelompok
Km : Kilometer
Km’sp : Kilometer Spoor
KN1 : Kunjungan Neonatal Pertama
KNPK : Komite Nasional Penanggulangan Kemiskinan KPDT : Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
KPH : Kesatuan Pengelolaan Hutan
KPI : Kelembagaan Pengelola Irigasi KPK : Komisi Pemberantasan Korupsi
KPP dan PA : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
KPR : Kredit Pemilikan Rumah
KPS : Keluarga Pra-Sejahtera
KPS : Kerjasama Pemerintah Swasta
KRAPI : Kajian Kerentanan dan Resiko Adaptasi Perubahan Iklim KRDE : Kereta Rel Diesel Elektrik
KRDI : Kereta Rel Diesel Indonesia KRI : Kapal Republik Indonesia
KRL : Kereta Rel Listrik
KS 1 : Keluarga Sejahtera I
KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat
KSP/KJKS : Koperasi Simpan Pinjam/Koperasi Jasa Keuangan Syariah KSP/USP Koperasi : Koperasi Simpan Pinjam/ Unit Simpan Pinjam – Koperasi KTA : Kekerasan Terhadap Anak
KTI : Kawasan Timur Indonesia
KTKLN : Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri
KTP : Kartu Tanda Penduduk
KTT : Konferensi Tingkat Tinggi
KUB : Kelompok Usaha Bersama
KUHAP : Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUPS : Kredit Usaha Pembibitan Sapi
KUR : Kredit Usaha Rakyat
KY : Komisi Yudisial
L
LAN : Lembaga Administrasi Negara
LDPM : Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
LGV : Liquid Gas for Vehicle
LHKPN : Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LK : Landas Kontinen
LKI : Landas Kontinen Indonesia
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 xvii LKM/KSP/USP : Lembaga Keuangan Mikro/Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam
LKMA : Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKPD : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
LKS : Lembaga Kerjasama
LLAJ : Lalu Lintas Angkutan Jalan
LMVD : Lembaga Modal Ventura Daerah
LNG : Liquiied Natural Gas
LNS : Lembaga Non-Struktural
LPG : Liquiied Petroleum Gas
LPNK : Lembaga Pemerintah Non Kementerian
LPP : Laju Pertumbuhan Penduduk
LPSK : Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LSI : Lembaga Survei Indonesia
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
LSRIP : Lower Solo River Improvement Project
LSUJP : Lembaga Sertiikasi Usaha Jasa Pertambangan
M
MA : Madrasah Aliyah
Malindo : Malaysia – Indonesia
MBR : Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBS : Manajemen Berbasis Sekolah MDGs : Millemium Development Goals MEWS : Meteorological Early Warning System
MI : Madrasah Ibtidaiyah
MICE : Meeting, Incentive travel, Conference, and Exhibition MKH : Majelis Kehormatan Hakim
MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang MLA : Mutual Legal Assistance
MMSCFD : Million Metric Standard Cubic Feet Per Day
MONUSCO : UN Organisation Stabilization Mission in Democratic Republic of Congo
MOS : Model Output Statistik
MoU : Memorandum Of Understanding
MP3EI : MasterPlan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3KI : MasterPlan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia MPLIK : Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan
MRA : Mutual Recognation Agreement
MRT : Mass Rapid Transit
MSR : Mobile Shooting Ring MTF : Maritime Task Force
MTs : Madrasah Tsanawiyah
MTSAT : Multifunctional Transport Satellites
MW : Mega Watt
N
NAPZA : Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif
NIK : Nomor Induk Kependudukan
NLP : Nomor Lembar Peta
NOAA : National Oceanic Atmospheric Administration
NPL : Non Performing Loan
NPT RevCon : Nuclear Weapons Non-Proliferation Treaty Review Conference NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak
NSPM : Norma, Standar, Pedoman Dan Manual NSS : Nuclear Science Symposium
NSW : National Single Window
NTB : Nusa Tenggara Barat
NTN : Nilai Tukar Nelayan
NTP : Nilai Tukar Petani
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
xviii O
ORF : Ofshore Receiving Facility Ormas : Organisasi Kemasyarakatan
OSS : One Stop Services
P
P2DTK : Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
P2IPDT : Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Daerah Tertinggal P2KP : Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
P2KPDT : Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah Tertinggal P2SEDT : Percepatan Pembangunan Sosial Ekonomi Daerah Tertinggal P2TP2A : Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak
P2WP : Percepatan Pembangunan Wilayah Perbatasan
P4B : Program Percepatan Pembanguan Papua dan Papua Barat P4DT : Percepatan Pembangunan Pusat Pertumbuhan Daerah Tertinggal P4T : Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah
PA : Peserta KB Lama
PAKEM : Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat
PATI : Pendatang Asing Tanpa Ijin PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini
PB : Peserta KB Baru
PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa
PDB : Produk Domestik Bruto
PDN : Pinjaman Dalam Negeri
PDR : Pusat Distribusi Regional
PEL : Pengembangan Ekonomi Lokal
Pemda : Pemerintah Daerah
Perda : Peraturan Daerah
Permen : Peraturan Menteri
Permendagri : Peraturan Menteri Dalam Negeri
PermenegPP dan PA : Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak PermenESDM : Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Permenkeu : Peraturan Menteri Keuangan
PermenPAN dan RB : Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Perpres : Peraturan Presiden
Persero : Perusahaan Perseroan
Pertamina : Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara
PGN : Perusahaan Gas Negara
PHK : Pemutusan Hubungan Kerja
PIK-P2C : Pusat Informasi dan Komunikasi Perempuan Penyandang Cacat Pilkada : Pemilihan Kepala Daerah
PJU : Penerangan Jalan Umum
PK : Peninjauan Kembali
PKB : Penyuluh Keluarga Berencana PKH : Program Keluarga Harapan
PKN : Peningkatan Kehidupan Nelayan
PKO : Palm Kernel Oil
PKO : Peace Keeping Operation
PKP : Peningkatan Kualitas Permukiman
PKP-PK : Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran PKSA : Program Kesejahteraan Sosial Anak
PKT : Pusat Krisis Terpadu
PKWT : Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu PLIK : Pusat Layanan Internet Kecamatan PLKB : Petugas Lapangan Keluarga Berencana
PLN : Perusahaan Listrik Negara
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 xix PLTBS : Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit
PLTN : Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir PLTP : Pembangkit Listrik Tenaga Panas PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap
PMA : Penanaman Modal Asing
PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri
PMTB : Pembentukan Modal Tetap Bruto
PMW : Program Mahasiswa Wirausaha
PN : Penyelenggara Negara
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
PNG : Papua Nugini
PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
PNPM-DTK : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Daerah Tertinggal Dan Khusus PNPM-LMP : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Lingkungan Mandiri
Perdesaan
PNPM-MP : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan
PNPM-PISEW : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Pengembangan Infrastruktur Ekonomi Wilayah
PNS : Pegawai Negeri Sipil
Pokdakan : Kelompok Pembudidaya Ikan Pokja : Kelompok Kerja
Poklahsar : Kelompok Pengolah dan Pemasaran Poktan : Kelompok-Kelompok Kegiatan
Polda : Kepolisian Daerah
Polindes : Poliklinik Desa Polres : Kepolisian Resor
Polri : Kepolisian Republik Indonesia
PONED : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar PONEK : Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu
PP : Peraturan Pemerintah
PPA-PKH : Penarikan Pekerja Anak untuk mendukung Program Keluaga Harapan PPATK : Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan
PPH : Pola Pangan Harapan
PPIP : Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan PPKBD : Petugas Pembantu Keluarga Berencana Desa PPKD : Perusahaan Penjamin Kredit Daerah
PPLKB : Pengawas Petugas Lapangan Keluarga Berencana PPLS : Pendataan Program Perlindungan Sosial
PPRG : Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender PPT : Pusat Pelayanan Terpadu
PPU : Private Power Utilities PRIMA : Program Indonesia Emas Prokasih : Program Kali Bersih Prolegnas : Program Legislasi Nasional
Proper : Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Prov/kab/kota : Provinsi/Kabupaten/Kota
PRUKAB : Produk Unggulan Kabupaten PSO : Public Service Obligation PSU : Prasarana, Sarana Dan Utilitas
PT KAI : Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia PT Telkom : PT Telekomunikasi Indonesia
PT : Perguruan Tinggi
PTA : Perguruan Tinggi Agama
PTA : Perguruan Tinggi Asing
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
xx
PTT : Pengelolaan Tanaman Terpadu
PUAP : Pengembangan Usaha Agro Pertanian
PUG : Pengarusutamaan Gender
PUG&A : Pengarusutamaan Gender dan Anak PUGAR : Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat PUMP : Pengembangan Usaha Mina Perdesaan
PUS : Pasangan Usia Subur
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
Q
QA : Quality Assurance (Penjamin Kualitas)
QS : Quacquarelli Symonds
R
Radar : Radio Detection and Ranging
RAD-GRK : Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca RAN : Rencana Aksi Nasional
RAN-GRK : Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca RAN-PPK : Rencana AksiNasional Program Penanggulangan Kemiskinan Ranpur : Kendaraan Tempur
Raskin : Beras Untuk Rumah Tangga Miskin
RB : Reformasi Birokrasi
RBN : Reformasi Birokrasi Nasional
RDKK : Rencana Deinitif Kebutuhan Kelompok RDTL : Republik Demokratik Timor Leste RISE : Regional Infrastructure for Social Economic Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
RKA-KL : Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga
RKB : Ruang Kelas Baru
RKP : Rencana Kerja Pemerintah RPerpres : Rancangan Peraturan Presiden
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPP : Rancangan Peraturan Pemerintah
RPP : Rancangan Peraturan Perundangan RPSA : Rumah Perlindungan Sosial Anak RPTC : Rumah Perlindungan Trauma Center RRC : Republik Rakyat Cina
RS : Rumah Sakit
RSH : Rumah Sederhana Sehat
RSLH : Rumah Sederhana Layak Huni
RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
RTS : Rumah Tangga Sasaran
RTSM : Rumah Tangga Sangat Miskin
Rusun : Rumah Susun
Rusunami : Rumah Susun Sederhana Milik Rusunawa : Rumah Susun Sederhana Sewa
RUU : Rancangan Undang-Undang
RUU PRT : Rancangan Undang-Undang Pembantu Rumah Tangga
S
SAC : Statistical Analisys Center
SAK : Sistem Administrasi Kependudukan
Satgas : Satuan Tugas
Satker : Satuan Kerja
SBNP : Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
SD : Sekolah Dasar
SDA : Sumber Daya Alam
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 xxi
SDM : Sumber Daya Manusia
SEA Games : Southeast Asian Games SEA WG : South East Asia Working Group
SEANWFZ : Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone SEMA : Surat Edaran Mahkamah Agung Setneg : Sekretaris Negara
SIAK : Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIM-TKI : Sistem Informasi TKI
SIUP : Surat Ijin Usaha Perdagangan SJSN : Sistem Jaminan Sosial Nasional
SKA : Surat Keterangan Asal
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SKT : Surat Keterangan Tanah
SLPTT : Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
SMLB : Sekolah Menengah Luar Biasa
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMPK : Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus SMPLB : Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa SMU-PBB : Sidang Majelis Umum PBB
SNP : Standar Nasional Pendidikan SOP : Standard Operating Procedures SOTK : Struktur Organisasi dan Tata Kerja
SP : Satuan Pekerjaan
SP : Sensus Penduduk
SP/SB : Serikat Pekerja / Serikat Buruh
SPADA : Support for Poor and Disadvantaged Area SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum
SPBG : Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas
SPDKP : Survei Pelayanan Dasar Kesehatan dan Pendidikan
SPI : Standardized Precipitation Index
SPIPISE : Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik SPM : Standar Pelayanan Minimal
SPPN : Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPT : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
SRC-PB : Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana SRI/Organik : System of Rice Intensiication Organic
SSO : Single Sign On
STP : Sekolah Tinggi Pariwisata Susenas : Survei Sosial Ekonomi Nasional
T
T/PCCs : Troop/Police Contributing Countries
TA : Tahun Anggaran
TAM : Tata Air Mikro
TB : Tuberculosis
TBN : Tambahan Berita Negara
TCWC : Tropical Cyclone Warning Centre
TDP : Tanda Daftar Perusahaan
TEWS : TsunamiEarly Warning System Tipikor : Tindak Pidana Korupsi TKI : Tenaga Kerja Indonesia
TKPK : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPKD : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TMII : Taman Mini Indonesia Indah
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
xxii
ToR : Terms of References
TPB-UNODC : Terrorism Prevention Branch-United Nation Oice for Drugs and Crime TPK : Tim Pengelola Kegiatan
TPPO : Tindak Pidana Perdagangan Orang
TPS : Tempat Pembuangan Sampah
TRKB : Tambahan Ruang Kelas Baru
TT : Tempat Tidur
TUK : Tempat Uji Kompetensi
TUN : Tata Usaha Negara
U
UCI : Universal Child Immunization
UGM : Universitas Gajah Mada
UHH : Umur Harapan Hidup
UI : Universitas Indonesia
UMKM : Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah UN SC : United Nations Security Council
UN : Ujian Nasional
UNAIR : Universitas Airlangga
UNAMID : United Nations African Union Mission in Darfur UNCAC : United Nations Convention against Corruption UNCTED : United Nations Counter-Terrorism ExecutiveDirectorate UNCTITF : United Nations Counter-Terrorism Implementation Task Force UNCTOC : United Nations Convention against Transnational Organized Crime UNDIP : Universitas Diponegoro
UNESCO : United Nations Educational, Scientiic and Cultural Organization UNGCTS : United Nations Global Counter Terrorism Strategy
UNIBRAW : Universitas Brawijiya
UNIFIL : United Nations Interim Force in Lebanon UNMIL : United Nations Mission in Liberia
UN-MINUSTAH : United Nations Mission Stabilizationin Haiti
UNMISS : United Nations Mission in the Republic of South Sudan UNODC : United Nations Oice on Drugs and Crime
UNS : Universitas Negeri Sebelas Maret
UP4B : Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat UPK : Unit Pengelola Kegiatan
UPPKS : Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
USB : Unit Sekolah Baru
USD : United States Dollar
USK : Usaha Skala Kecil
USO : Universal Service Obligation
UT : Universitas Terbuka
UU : Undang-Undang
UUD : Undang-Undang Dasar
UUPA : Unit Pelayanan Perempuan dan Anak
W
Wisman : Wisatawan Mancanegara Wisnus : Wisatawan Nusantara
WP3WT : Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu WPP : Wilayah Pengelolaan Perikanan
WS : Wilayah Sungai
WTO : World Trade Organization
WTP : Wajar Tanpa Pengecualian
Z
BAGIAN I
PENDAHULUAN
BAGIAN I
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 3
PENDAHULUAN
R
encana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014 merupakan pelaksanaan Visi dan Misi Presiden terpilih. Dokumen RPJMN 2010–2014 memuat Strategi Pembangunan Nasional, Kebijakan Umum, Prioritas Nasional, dan program serta kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh K/L. Seperti diamanatkan oleh UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan PP Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, Bappenas perlu melakukan evaluasi atas pelaksanaan RPJMN 2010–2014Guna memenuhi amanat tersebut, sejak tahun lalu Bappenas telah menerbitkan buku laporan evaluasi pelaksanaan RPJMN 2010–2014. Pembahasan capaian pembangunan disajikan menurut Prioritas Nasional sesuai Buku I RPJMN 2010–2014, khususnya pada level outcome atau Substansi Inti. Evaluasi dilakukan berdasarkan gap analysis atau pencapaian pembangunan yang dilihat dari perbedaan sasaran dan capaian pembangunan masing-masing indikator Substansi Inti.
B
agian I
Selain evaluasi pencapaian Prioritas Nasional, evaluasi juga dilakukan atas capaian Prioritas Nasional berdasarkan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Untuk itu telah dilakukan kunjungan lapang ke enam provinsi guna mengumpulkan data dan mengecek secara langsung pelaksanaan dan capaian kegiatan pembangunan di daerah. Kunjungan ke provinsi dimaksudkan untuk melihat dan memeriksa secara langsung capaian Prioritas Nasional yang masih belum tercapai atau yang sudah baik, pada tingkat provinsi. Pada kunjungan tersebut sekaligus dapat dilakukan komunikasi dan diperoleh penjelasan sekaitan dengan pencapaian Prioritas Nasional berdasarkan pelaksanaan pembangunan di daerah. Fokus kunjungan adalah pada kegiatan yang dilaksanakan daerah dalam mencapai sasaran Prioritas Nasional, khususnya yang capaiannya masih di bawah target yang telah ditentukan. Pelaksanaan kunjungan lapang dilaksanakan di Provinsi Riau,
Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Timur. Adapun fokus evaluasi diarahkan pada: (1) Prioritas Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, khususnya pelaksanaan e-KTP; (2) Prioritas Pendidikan, khususnya capaian APK jenjang Sekolah Menengah; (3) Prioritas Kesehatan, mengenai AKI dan AKB; (4) Prioritas Ketahanan Pangan, mengenai produksi padi, jagung, dan kedelai; (5) Prioritas Infrastruktur, difokuskan pada capaian pembangunan jalan, perumahan rakyat dan pembangunan telekomunikasi; dan (6) Prioritas Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana terkait dengan rehabilitasi hutan dan lahan kritis pada DAS prioritas.
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
4
Misi Pembangunan
Guna mewujudkan visi tersebut, Pemerintah berupaya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, aman dan damai, serta meletakkan fondasi yang lebih kuat bagi Indonesia yang adil dan demokratis. Misi pembangunan 2010–2014 adalah:
Pertama, melanjutkan pembangunan mencapai
Indonesia yang sejahtera, yang tercermin pada tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dalam bentuk percepatan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengurangan kemiskinan, pengurangan
tingkat pengangguran melalui program perbaikan kualitas sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur dasar, serta terjaganya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara berkelanjutan. Kedua, memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya ketertiban umum, penghapusan segala macam diskriminasi, pengakuan dan penerapan hak asasi manusia, serta kebebasan yang bertanggung jawab. Ketiga, memperkuat dimensi keadilan dalam semua bidang termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan kesenjangan
RPJMN 2010-2014
Dokumen RPJMN 2010–2014 merupakan dokumen perencanaan yang menjadi acuan bagi K/L dan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana kerja. RPJMN berisikan Visi dan Misi, Agenda, dan Sasaran, serta Prioritas Pembangunan.
Visi Pembangunan
Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Visi Indonesia 2014 yang tertuang dalam RPJMN 2010–2014, adalah: TERWUJUDNYA INDONESIAYANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN.
Kesejahteraan Rakyat. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui pembangunan ekonomi yang
berlandaskan pada keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa. Tujuan penting ini dikelola melalui kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demokrasi. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang demokratis, berbudaya, bermartabat dan
menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab serta hak asasi manusia.
Keadilan. Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat secara
aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia. di daerah. Hasil pengecekan capaian pembangunan
di daerah ini lebih merupakan snapshot gambaran pelaksanaan pembangunan nasional di enam provinsi, sehingga hasil yang diperoleh terbatas pada Prioritas Nasional, indikator, dan provinsi yang ditentukan. Oleh karenanya, hasil pengecekan lebih bersifat spesiik dan tidak dapat ditarik menjadi kesimpulan pelaksanaan pembangunan nasional. Namun, dengan segala keterbatasan tersebut, hasil pengecekan capaian pembangunan di daerah tetap dapat digunakan sebagai mekanisme salah satu peningkatan sinergi Pusat-Daerah, terutama dalam mengatasi berbagai permasalahan pencapaian target pembangunan berikut upaya dan tindak lanjut yang perlu dilakukan bersama.
Dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelaksanaan evaluasi pembangunan, akan terus diupayakan pengembangan sistem dan mekanisme evaluasi yang lebih baik, lebih dipercaya, dan lebih akurat; sehingga hasil evaluasi dapat digunakan sebagai bahan perbaikan dan masukan dalam menyusun rencana pembangunan tahun berikutnya.
Laporan Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010–2014 dibagi kedalam empat bagian, yaitu:
Pendahuluan, Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional, Pencapaian Pembangunan Prioritas Nasional Di Enam Provinsi, dan Penutup.
Bagian I. Pendahuluan. Pada awal bagian ini secara
umum dijelaskan latar belakang, tujuan, dan struktur penyajian laporan evaluasi. Pada bagian berikutnya secara singkat diuraikan struktur RPJMN 2010–2014.
Bagian II. Pencapaian Pembangunan Prioritas
Nasional. Pada Bagian II diuraikan capaian,
permasalahan, dan tindak lanjut yang dilakukan dalam melaksanakan 14 Prioritas Nasional. Ringkasan uraian disajikan dalam format matriks termasuk target 2012 dan K/L pelaksana kegiatan.
Bagian III. Pencapaian Pembangunan Prioritas
Nasional Di Enam Provinsi. Dalam bagian ini
disajikan hasil evaluasi umum dan informasi yang merupakan hasil kunjungan lapang ke enam provinsi. Hasil evaluasi terdiri dari pencapaian sasaran Prioritas Nasional pada tingkat pemerintah daerah/provinsi, dengan struktur serupa dengan bagian sebelumnya.
Bagian IV. Penutup. Pada bagian ini disajikan
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 5 pembangunan antardaerah (termasuk desa-kota),
dan kesenjangan gender. Keadilan juga hanya dapat diwujudkan bila sistem hukum berfungsi secara kredibel, bersih, adil, dan tidak pandang bulu. Demikian pula, kebijakan pemberantasan korupsi secara konsisten diperlukan agar tercapai rasa keadilan dan pemerintahan yang bersih.
Agenda Pembangunan
Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional, ditetapkan lima agenda utama meliputi: (1) Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat, (2) Perbaikan tata kelola pemerintahan, (3) Penegakan pilar demokrasi, (4) Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, serta (5) Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Agenda I. Pembangunan Ekonomi dan
Peningkatan Kesejahteraan Rakyat. Peningkatan
kesejahteraan rakyat tetap menjadi prioritas dari pemerintah mendatang. Wujud akhir dari perbaikan kesejahteraan akan tercermin pada peningkatan pendapatan, penurunan tingkat pengangguran dan perbaikan kualitas hidup rakyat. Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah program pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan program di bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar.
Agenda II. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan.
Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi isu yang penting dalam konteks nasional dan internasional. Perwujudan dari perbaikan tata kelola pemerintahan dapat dilihat dari penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik, dan pengurangan ekonomi biaya tinggi. Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting untuk menjaga agar kelangsungan pembangunan tetap berkelanjutan. Untuk itu, reformasi birokrasi akan dilaksanakan di seluruh K/L untuk selanjutnya diteruskan di pemerintah daerah.
Agenda III. Penegakan Pilar Demokrasi.
Penegakan pilar demokrasi merupakan agenda yang tetap penting dalam periode 2010–2014. Wujud dari penegakan demokrasi adalah penghargaan terhadap hak asasi manusia, terjaminnya kebebasan berpendapat, adanya checks and balances, jaminan akan keberagaman yang tercermin dengan adanya perlindungan terhadap segenap warga negara tanpa membedakan paham, asal-usul, golongan, dan gender. Lembaga-lembaga demokrasi terus diperkuat dengan cara memberikan contoh dan menegakkan nilai-nilai demokrasi. Pembangunan demokrasi diarahkan untuk mencapai demokrasi pada tingkat yang substansial.
Agenda IV. Penegakan Hukum. Dalam mewujudkan
Indonesia yang demokratis perlu didukung dengan adanya penegakan hukum. Dalam periode 2010–
2014, wujud dari penegakan hukum adalah adanya kepastian hukum bagi seluruh rakyat Indonesia yang akan memberikan rasa aman, rasa adil dan kepastian berusaha bagi masyarakat. Penegakan hukum diharapkan akan membawa dampak yang positif bagi perbaikan iklim investasi yang pada gilirannya akan memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Agenda dalam bidang hukum mencakup proses pembuatan UU, proses penjabarannya, proses pengawasan, dan juga penegakan aturan hukum, dan menjamin proses peradilan yang bebas. Sementara itu, pembenahan pada substansi hukum, struktur hukum, dan budaya hukum dilakukan antara lain dengan memperkecil tumpang tindih dan inkosistensi peraturan perundang-undangan, menghilangkan hambatan pada implementasi peraturan perundangan. Selanjutnya, permasalahan terkait dengan struktur hukum akan diatasi dengan peningkatan independensi dan akuntabilitas kelembagaan hukum, peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang hukum, serta mendorong berlakunya sistem peradilan yang transparan dan terbuka.
Agenda V. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan. Perwujudan keadilan keikutsertaan diwujudkan dalam bidang ekonomi dan sosial-politik. Dalam bidang ekonomi, keadilan diwujudkan dalam bentuk perbaikan, atau terjadinya proses airmasi terhadap kelompok yang tertinggal, orang cacat, dan terpinggirkan. Dalam bidang sosial-politik, perwujudan keadilan keikutsertaan (inklusif) dapat berupa perbaikan akses semua kelompok terhadap kebebasan berpolitik, kesetaraan gender dalam politik dan penghapusan segala macam bentuk diskriminasi.
Prioritas Pembangunan
Selanjutnya visi dan misi serta agenda utama pembangunan dirumuskan dan dijabarkan ke dalam 11 Prioritas Nasional, yaitu: reformasi birokrasi dan tata kelola; pendidikan; kesehatan; penanggulangan kemiskinan; ketahanan pangan; infrastruktur; iklim investasi dan iklim usaha; energi; lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; daerah tertinggal, terdepan, dan pasca-konlik; serta kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Di samping 11 Prioritas Nasional tersebut di atas, upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Nasional juga dilakukan melalui upaya pencapaian Prioritas Nasional Lainnya di bidang politik, hukum, dan keamanan, di bidang perekonomian, dan di bidang kesejahteraan rakyat. Rangkuman kebijakan 14 Prioritas Nasional tersebut diuraikan berikut ini.
Prioritas Nasional 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola.
Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dilakukan melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan
B
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
6
kualitas pelayanan publik perlu didukung oleh eisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik. Substansi inti dari reformasi birokrasi dan tata kelola adalah sebagai berikut: (1) Struktur, (2) Otonomi daerah, (3) Sumber daya manusia, (4) Regulasi, (5) Sinergi antara pusat dan daerah, (6) Penegakan hukum, dan (7) Data kependudukan.
Prioritas Nasional 2: Pendidikan
Prioritas pendidikan ditujukan untuk peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan eisien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat. Pembangunan bidang pendidikan diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan dan menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. Substansi inti program aksi bidang pendidikan adalah sebagai berikut: (1) Akses pendidikan dasar-menengah, (2) Akses pendidikan tinggi, (3) Metodologi, (4) Pengelolaan, (5) Kurikulum, dan (6) Kualitas: Peningkatan kualitas guru, pengelolaan dan layanan sekolah.
Prioritas Nasional 3: Kesehatan
Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan di antaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada 2009 menjadi 72,0 tahun pada 2014, dan pencapaian keseluruhan sasaran MDGs tahun 2015. Substansi inti program aksi bidang kesehatan adalah sebagai berikut: (1) Program kesehatan masyarakat, (2) Program KB (3) Sarana kesehatan, (4) Obat, dan (5) Asuransi Kesehatan Nasional.
Prioritas Nasional 4: Penanggulangan Kemiskinan
Dalam penanggulangan kemiskinan tujuan yang akan dicapai adalah penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1 persen pada 2009 menjadi 8-10 persen pada 2014 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan perlindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah. Substansi inti program aksi penanggulangan kemiskinan adalah sebagai berikut: (1) Bantuan Sosial Terpadu, (2) PNPM Mandiri, (3) KUR, dan (4) Tim Penanggulangan Kemiskinan.
Prioritas Nasional 5: Ketahanan Pangan
Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian dilaksanakan dalam mewujudkan
kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 3,7 persen per tahun dan Indeks Nilai Tukar Petani sebesar 115-120 pada 2014. Substansi inti ketahanan pangan adalah: (1) Lahan, pengembangan kawasan dan tata ruang pertanian; (2) Infrastruktur; (3) Penelitian dan pengembangan; (4) Investasi, pembiayaan, dan subsidi; (5) Pangan dan gizi; dan (6) Adaptasi perubahan iklim.
Prioritas Nasional 6: Infrastruktur
Dibidang infrastruktur, pembangunan diprioritaskan pada infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum di seluruh bagian negara kepulauan dengan mendorong partisipasi masyarakat. Substansi inti program aksi bidang infrastruktur adalah sebagai berikut: (1) Tanah dan tata ruang, (2) Jalan, (3) Perhubungan, (4) Perumahan rakyat, (5) Pengendalian banjir, (6) Telekomunikasi, dan (7) Transportasi perkotaan.
Prioritas Nasional 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha
Peningkatan investasi dilaksanakan melalui perbaikan kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi, dan pengembangan KEK. Substansi inti program aksi bidang iklim investasi dan iklim usaha adalah sebagai berikut: (1) Kepastian hukum, (2) Penyederhanaan prosedur, (3) Logistik nasional, (4) Sistem informasi, (5) Pengembangan KEK, dan (6) Kebijakan ketenagakerjaan.
Prioritas Nasional 8: Energi
Pencapaian ketahanan energi nasional diprioritaskan bagi pengembangan energi yang menjamin kelangsungan pertumbuhan nasional melalui restrukturisasi kelembagaan dan optimalisasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya. Substansi inti program aksi bidang energi adalah sebagai berikut: (1) Kebijakan, (2) Restrukturisasi BUMN, (3) Kapasitas energi, (4) Energi alternatif, (5) Hasil ikutan dan turunan minyak bumi/gas, dan (6) Konversi menuju penggunaan gas.
Prioritas Nasional 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 7
Prioritas Nasional 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konlik
Program aksi untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonlik ditujukan untuk pengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pascakonlik. Substansi inti program aksi bidang sebagai berikut: (1) Kebijakan, (2) Kerjasama internasional, (3) Keutuhan wilayah, dan (4) Daerah tertinggal.
Prioritas Nasional 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi diarahkan pada pengembangan dan perlindungan kebhinekaan budaya, karya seni, dan ilmu serta apresiasinya, untuk memperkaya khazanah artistik dan intelektual bagi tumbuh-mapannya jati diri dan kemampuan adaptif kompetitif bangsa yang disertai pengembangan inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dilandasi oleh keunggulan Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan. Substansi inti program aksi bidang kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi adalah sebagai berikut: (1) Perawatan, (2) Sarana, (3) Penciptaan, (4) Kebijakan, dan (5) Inovasi teknologi.
Prioritas Nasional 12: Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Prioritas nasional lainnya di bidang politik, hukum, dan keamanan substansi inti mencakup: (1) Pelaksanaan koordinasi terhadap mekanisme prosedur penanganan terorisme, (2) Pelaksanaan program deradikalisasi untuk menangkal terorisme, (3) Peningkatan peran Republik Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia, (4) Peningkatan pelayanan dan perlindungan TKI di luar negeri, (5) Penguatan dan pemantapan hubungan kelembagaan pencegahan dan pemberantasan korupsi, (6) Pelaksanaan perlindungan saksi dan pelapor, (7) Pengembalian aset (asset recovery), (8) Peningkatan
kepastian hukum, (9) Penguatan perlindungan HAM, dan (10) Pemberdayaan industri strategis pertahanan.
Prioritas Nasional 13: Bidang Perekonomian
Prioritas nasional lainnya di bidang perekonomian mencakup: (1) Pelaksanaan pengembangan industri sesuai dengan Perpres Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional; (2) Peningkatan peran dan kemampuan Republik Indonesia dalam diplomasi perdagangan internasional; (3) Peningkatan pelayanan dan perlindungan TKI selama proses penyiapan, pemberangkatan, dan kepulangan; serta (4) Peningkatan upaya pelayanan dan perlindungan TKI di luar negeri.
Prioritas Nasional 14: Bidang Kesejahteraan Rakyat
Prioritas nasional lainnya di bidang kesejahteraan rakyat substansi inti mencakup: (1) Pelaksanaan ibadah haji yang tertib dan lancar paling lambat pada 2010; (2) Peningkatan kerukunan umat beragama melalui pembentukan dan peningkatan efektivitas FKUB; (3) Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20 persen secara bertahap dalam 5 tahun; (4) Promosi 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif; (5) Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata; (6) Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia; (7) Perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) Gender dan Anak (PUG & A) oleh Kementerian dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian lainnya; (8) Pencapaian posisi papan atas pada SEA Games pada tahun 2011, peningkatan perolehan medali di Asian Games tahun 2010 dan Olimpiade tahun 2012; (9) Peningkatan character building melalui gerakan, revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan; serta (10) Revitalisasi gerakan pramuka.
B
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 9
BAGIAN II
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN
PRIORITAS NASIONAL
BAGIAN II
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014 11 Nomor 23 Tahun 2010, KepmenPAN dan RB Nomor 355 dan Nomor 356 Tahun 2010.
Terkait pelaksanaan RB di tingkat pusat, sampai dengan tahun 2011, 16 K/L telah melaksanakan RB dan 20 K/L sedang dalam proses persetujuan oleh Komite Pengarah Reformasi Birokrasi. Berikutnya, 25 K/L diharapkan dapat diproses pada tahun 2012 dan 15 K/L pada tahun 2013. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2013 seluruh K/L telah melaksanakan RB, sehingga pada tahun 2014 dapat dilakukan pemantapan dan peningkatan kualitas RB di tingkat pusat. Untuk pelaksanaan RB di daerah, KemenPAN dan RB sedang mempersiapkan kebijakan operasional agar RB di daerah dapat dilaksanakan pada tahun 2012.
Pencapaian
Selama dua tahun pelaksanaan RPJMN 2010-2014, berbagai kegiatan prioritas dalam rangka reformasi birokrasi dan tata kelola telah menghasilkan beberapa capaian penting. Dimulai dengan penyusunan Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi, yang ditetapkan melalui Perpres Nomor 81 Tahun 2010 dan PermenPAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi telah ditetapkan sembilan Pedoman Pelaksanaan RB melalui PermenPAN dan RB yang menjadi acuan bagi K/L dalam melaksanakan reformasi birokrasi. Selanjutnya, untuk mengawal proses reformasi birokrasi telah dibentuk Komite Pengarah, Tim Reformasi Birokrasi Nasional, Tim Independen,dan Tim Quality Assurance, yang ditetapkan melalui Keppres
PRIORITAS NASIONAL 1:
REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA
P
erbaikan kinerja birokrasi dan tata kelola merupakan agenda mendesak dalam mewujudkan pemerintahan yang baik, eisien, dan efektif. Untuk itu, pemerintah telah menetapkan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola sebagai salah satu prioritas dalam RPJMN 2010-2014. Perbaikan birokrasi dan tata kelola pemerintahan dilaksanakan melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Selain itu, juga dilaksanakan peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh eisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik.Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dilaksanakan melalui tujuh substansi inti: (1) Penataan struktur kelembagaan instansi pemerintah, (2) Penataan otonomi daerah, (3) Penyempurnaan kebijakan pengelolaan SDM aparatur, (4) Peningkatan sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundang-undangan, (5) Sinergi antara pusat dan daerah, (6) Penegakan hukum, dan (7) Pengembangan data kependudukan. Ketujuh substansi inti tersebut menjadi fokus untuk pemantapan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
B
Evaluasi Dua Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014
12
Selanjutnya, pelaksanaan reformasi birokrasi dan tata kelola juga dilakukan melalui penataan struktur kelembagaan instansi pemerintah. Terkait dengan hal tersebut, telah diterbitkan PermenPAN dan RB Nomor 65 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Sistem Kelembagaan Pemerintah, PermenPAN dan RB Nomor 66 Tahun 2011 tentang SOP Penataan Kelembagaan Pemerintah, PermenPAN dan RB Nomor 67 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi Kelembagaan Pemerintah, dan PermenPAN dan RB Nomor 68 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kelembagaan Instansi yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Selain itu, saat ini telah dilakukan penataan organisasi dan tata kerja di seluruh kementerian negara hingga unit organisasi eselon IV sesuai dengan ketentuan Perpres RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara. Perpres tersebut merupakan tindak lanjut dari UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara; Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II berdasarkan Keppres Nomor 84/P Tahun 2009; dan Perpres RI Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara. Sedangkan untuk penataan LPNK, saat ini sedang disusun Perpres tentang LPNK sebagai acuan dalam penataan LPNK secara keseluruhan. Selain itu, juga sedang disusun PermenPAN dan RB tentang Konsolidasi dan Tata Hubungan Tiga Lembaga yaitu KemenPAN dan RB, BKN, dan LAN.
Terkait dengan SDM aparatur, berbagai kebijakan dalam pengelolaan SDM aparatur terus disempurnakan untuk mewujudkan SDM aparatur yang profesional, netral, berintegritas, dan sejahtera. Dalam hal ini, telah disempurnakan beberapa RPP terkait pengelolaan SDM aparatur, diantaranya RPP tentang Sistem Pengadaan/Rekrutmen dan Seleksi PNS, RPP tentang Kebutuhan Pegawai, RPP tentang Remunerasi dan Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri, RPP tentang Penilaian Kinerja Pegawai, dan RPP tentang Sistem Pengelolaan Dana Pensiun PNS. Selanjutnya, untuk mendorong terciptanya akuntabilitas dan sistem merit di lingkungan birokrasi, telah diterbitkan PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, PP Nomor 44 Tahun 2011 tentang Pemberhentian PNS, PermenPAN dan RB Nomor 49 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pakta Integritas di Lingkungan K/L dan Pemda, dan PermenPAN dan RB Nomor 63 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri.
Disamping itu, pada tahun 2011 telah mulai dilakukan pembahasan antara Pemerintah dan DPR dalam rangka penyusunan RUU ASN. RUU ini disusun untuk
menggantikan UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang dipandang sudah tidak sesuai dengan perkembangan saat ini. Beberapa perubahan mendasar yang akan diwujudkan melalui RUU ini adalah terlaksananya rekrutmen dan promosi jabatan secara terbuka (pilot project sudah dilaksanakan), pengenalan jabatan eksekutif senior (senior executive service), pembentukan KASN, dan perubahan posisi Pejabat Pembina Kepegawaian.
Selanjutnya, dalam rangka mengoptimalkan kinerja SDM aparatur dan menata organisasi, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan moratorium PNS, yang ditetapkan melalui Peraturan Bersama antara Menteri PAN dan RB, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan Nomor 02/SPB/M.PAN-RB/8/2011, Nomor 800-632 Tahun 2011, Nomor 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan Sementara Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Kebijakan ini berlaku mulai 1 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2012. Dalam masa penundaan tersebut, instansi pusat dan daerah diharapkan dapat melakukan penghitungan kebutuhan jumlah PNS yang tepat berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja untuk melakukan penataan organisasi (rightsizing) dan penataan PNS dalam kerangka pelaksanaan reformasi birokrasi.
Terkait otonomi daerah, substansi inti dari reformasi birokrasi dan tata kelola difokuskan pada penataan daerah melalui penghentian/pembatasan pemekaran wilayah, peningkatan eisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah, dan penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Dalam upaya membatasi pemekaran wilayah maka telah disusun Desain Besar Penataan Daerah sebagai pedoman pengkajian usulan pembentukan DOB. Desain besar ini mendukung PP Nomor 78 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah. Sampai saat ini sudah terdapat 33 usulan pembentukan provinsi, 123 usulan pembentukan kabupaten, dan 14 usulan pembentukan kota.
Selanjutnya, untuk meningkatkan eisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah telah dilakukan sosialisasi Permendagri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012. Terkait dengan penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah, pada tahun 2011 draft RUU Pilkada telah disampaikan kepada Presiden RI melalui Sekretariat Negara yang selanjutnya menunggu Amanat Presiden untuk pembahasan antara Pemerintah dengan DPR-RI.