• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI SAMPAH DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT | Yunde | GeoTadulako 8994 29501 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI SAMPAH DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT | Yunde | GeoTadulako 8994 29501 1 SM"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

PERAN MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI

SAMPAH DI KELURAHAN KAMONJI

KECAMATAN PALU BARAT

MOH. ZULKIFLI B. YUNDE

A 351 12 163

JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Penelitian : Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah diKelurahan

Kamonji Kecamatan Palu Barat

Penulis : Moh Zulkifli B.Yunde

Stambuk : A 351 12 163

Telah diperiksa dan disetujui Untuk diterbitkan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Samuel Sanda Patampang, M.Si Abdul Hamid, S.Ag., M.Pd.I NIP.1956 0527 198303 1 001 NIP. 19760818 200912 1 004

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan IPS Koordinator Program Studi FKIP Universitas Tadulako Pendidikan Geografi

Drs. Charles Kapile, M. Hum Nurvita, S.Pd., M.Pd

(3)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

ABSTRAK

Moh Zulkifli B.Y, (2016). Peran Masyarakat Dalam Menanggulangi Sampah di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Samuel Sanda Patampang, (II) Abdul Hamid

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Peran Masyarakat dalam Menanggulangi sampah, bagaimana bentuk peranan masyarakat dalam menanggulangi sampah, faktor-faktor apa yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat dalam menanggulangi sampah dan bagaimana sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif dengan Metode Penelitian Deskriptif dan menggunakan pendekatan survei. Adapun populasi dalam penelitian adalah seluruh masyarakat Kelurahan Kamonji yang berjumlah 9.282 Jiwa dengan Sampel Penelitian ini berjumlah 45 orang. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, Kuesioner, observasi dan dokumentasi. Sedangkan Teknik Analisis data menggunakan teknik Deskriptif Kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Peran masyarakat dalam menanggulangi sampah yang diwujudkan dalam kegiatan hak dan kewajiban, memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program kemasyarakatan tergolong rendah, Bentuk peranan masyarakat dalam menanggulangi sampah dikatakan masih kurang memuaskan, Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat dalam menanggulangi sampah masih tergolong rendah dan Sistem pengelolaan sampah masih terbilang kurang memuaskan.

(4)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

ABSTRACT

Moh. Zulkifli B.Y, (2016). The Role of Society in Tackling the Garbage in Kamonji Village

of West Palu Subdistrict. Skripsi. Geography Study Program. Sosial Science Department. Teacher Training and Education Faculty, Tadulako Universty. Supervisor: Samuel Sanda Patampang and Co-Supervisor: Abdul Hamid.

The problems in this research are how the role of society in tackling the garbage, the factors that influence the society involvement in tackling the garbage and how the waste management system in Kamonji village of West Palu subdistrict. The research was a qualitative research with descriptive method and used a survery approach. The population in this research was all of people in Kamonji village amount to 9.282 people with the sample amount to 45 people. Data collection techniques include interviews, questionnaires, observation and documentation. Data analysis technique used qualitative descriptive technique. The results of this research show that the role of society in tackling the garbage that is embodied in the activites of right and obligation, thinking and planning, implementing and evaluating the society programs is low. The role of society in tackling the garbage is unsatisfying. The effect factors of society involvement in tackling the garbage is still relatively low and the waste management system is still unsatisfying.

(5)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

I. PENDAHULUAN

Berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan saat ini, namun

masalah sampah menjadi topik penting yang sering dibicarakan. Permasalahan sampah

berjalan seiring dengan perkembangan kebudayaan masyarakat itu tersediri. Pertambahan

jumlah penduduk di perkotaan yang pesat berdampak pada terhadap peningkatan jumlah

sampah yang dihasilkan atau semakin laju tingkat penguasaan teknologi dan industri suatu

kelompok masyarakat maka sampah yang dihasilkannya pun semakin banyak.

Masalah sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara Pemerintah,

Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan

kesadaran dan komitmen bersama menuju perubahan sikap, perilaku dan etika yang

berbudaya lingkungan.

Menurut Azwar, (2003:39), menyatakan bahwa “Sampah berupa sumber, bentuk,

jenis dan komposisinya sangat di pengaruhi oleh tingakat budaya masyarakat dan kondisi

alamnya, semakin laju tingkat kebudayaannya semakin komplek pula sumber dan macam

sampah yang dihasilkan. Selain itu perubahan gaya hidup bagi sebagian besar penduduk

perkotaan yang cenderung lebih konsumtif ikut memperbanyak kualitas sampah. Persoalan

lain yang ikut memberi pengaruh terhadap sistem pengolaan sampah adalah keterbatasan

armada pengangkut tumpukan-tumpukan sampah dari rumah-rumah penduduk ke tempat

pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA)”.

Ketidak ikutan masyarakat dalam memelihara lingkungannya akan mengakibatkan

lingkungan itu menjadi kurang bersih dan kurang sehat. Demikian juga masyarakat yang

dilingkungannya akan mengakibatkan lingkungan perkotaan menjadi lingkungan yang kotor.

Selain itu partisipasi masyarakat luas juga berperan serta dalam menjaga pelestarian

lingkungan, karena hal ini saling terkait antara satu dengan lainnya. Proses pembangunan di

Kota Palu semakin pesat seiring dengan perkembangan waktu dan kemajuan teknologi.

Upaya dalam meningkatkan kebersihan lingkungan di wilayah Kota Palu, Pemerintah

Kota melalui Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kota Palu telah menyediakan tempat

pembuangan sampah (TPS) sebanyak 229 buah yang tersebar di seluruh Kecamatan dan1

buah lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) di Kelurahan Kawatuna, Kecamatan

Mantikulore seluas 30 Ha. Volume sampah yang berhasil terangkut pada tahun 2014

sebanyak 974,1361 M

³

dengan menggunakan armada truk sampah sebanyak 28 unit dan 21

unit container penampung yang tersebar diseluruh wilayah Kota Palu (Data BPS Kota Palu,

(6)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

Menghadapi masalah kebersihan lingkungan pemukiman di Kota Palu, tidak cukup

dengan mengandalkan lembaga-lembaga formal yang telah ditunjuk pemerintah, seperti

Dinas Pekerjaan Umum ataupun Dinas Kebersihan Lingkungan dan Pertanaman Kota. Akan

tetapi perlu adanya bantuan dari berbagai kelompok sosial lainya dan ikut terlibat langsung

masyarakat setempat dalam menanggulangi sampah, hal ini dapat mengurangi debit sampah

yang ada di lingkungan perkotaan.

Khususnya di Kelurahan Kamonji merupakan salah satu Kelurahan di wilayah hukum

administrasi Kecamatan Palu Barat Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah yang memiliki 15

RT dan 6 RW. Kelurahan ini terletak di dataran tinggi yang memiliki luas wilayah 0,85 Km²

dengan ketingggian 0-15 m DPL yang beriklim tropis. Lahan yang berada di Kelurahan

Kamonji sebagian besar digunakan untuk pemukiman umum dengan luas lahan ± 0,84 Km²,

dengan jumlah penduduk sebanyak 9.282 jiwa (Kecamatan Palu Barat dalam Angka 2014).

Berdasarkan observasi awal di Kelurahan Kamonji, menurut bapak H. Muchsen (57

Tahun) bahwa “Penanganan masalah sampah khususnya di Kelurahan Kamonji Kecamatan

Palu Barat masih banyak mengalami kendala. Kebiasaan masyarakat yang membuang

sampah langsung ke badan jalan, lahan yang kosong bahkan di tempat saluran air atau

dranaise. Hal ini yang mengakibatkan lingkungan menjadi tidak baik/kotor, karena kurangnya

kemampuan masyarakat untuk mengelolah sampah yang dihasilkan dalam kegiatan rumah

tangga”.

Kurangnya kesadaran mereka tentang arti pentingnya pelestarian lingkungan,

menyebabkan mereka kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Pembuangan sampah

sembarangan seperti di tempat saluran air atau dranaise, badan jalan merupakan salah satu

bukti masih rendahnya peran masyarakat dalam pelestrian lingkungan tersebut, bukan saja

menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat.

Pengikutsertaan masyarakat ini, diperlukan untuk meningkatkan perasaan ikut memiliki

(sense of belonging) dalam setiap proses kegiatan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis ingin melakukan penelitian

di Kelurahan Kamonji, tentang “Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah di

Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat”. Dengan fokus penelitian ini adalah untuk

mengetahui peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji

Kecamatan Palu Barat.

II. METODE PENELITIAN

(7)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

Menurut Sugiyono (2009: 1) jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data secara trianggulasi (gabungan), analisis

data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan deskriptif, dengan

menggunakan metode pendekatan survey. Menurut Sugiyono (2009: 24), bahwa jangka waktu penelitian kualitatif adalah “penelitian yang dilakukan pada posisi besar maupun

kecil”.

b. Tempat/Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat. Dimana

penulis mengambil lokasi penelitian di Kelurahan Kamonji dengan alasan karena lebih

mudah terjangkau dan dekat dengan tempat peneliti dalam mendapatkan data dan informasi.

PETA ADMINISTRASI KELURAHAN KAMONJI

c. Populasi

Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh masyarakat di Kelurahan Kamonji

Kecamatan Palu Barat yang berjumlah 9.282 Penduduk terdiri dari 4.598 jiwa laki-laki dan

(8)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

d. Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perwakilan setiap RT

masing-masing tiga orang sehingga berjumlah 49 orang dengan pertimbangan bahwa setiap tiga atau

empat responden akan mewakili setiap RT yang ada di Kelurahan Kamonji, serta

mempermudah peneliti menyebarkan angket karena apabila jumlah sampel yang diambil

banyak maka waktu dan biaya akan digunakan lebih banyak.

e. jenis Data

Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui responden. Data

primer dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan kuosioner.

Sedangkan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, peraturan-peraturan dan

bahan-bahan lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian serta dapat memberikan

masukan dan informasi bagi penulis. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan

teknik dokomentasi berupa buku-buku dari perpustakaan, dokumen profil Kelurahan dari

kantor Kelurahan Kamonji dan foto-foto pada saat penelitian.

f. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari masyarakat mulai dari Kepala

Kelurahan Kamonji beserta jajarannya, dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

Kelurahan Kamonji serta beberapa masyarakat Kelurahan Kamonji.

g. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi, dimulai dengan melakukan pengamatan awal ke lokasi penelitian

keseluruh Kelurahan Kamonji.

2. Wawancara, teknik wawancara untuk menggali lebih dalam lagi tentang sejauh mana

peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji. Pertama

penulis mewawancarai Kepala Kelurahan Kamonji, kemudian dilanjutkan dangan

mewawancarai salah satu staf Kelurahan yang bertugas sebagai Badan Keswadayaan

Masyarakat (BKM) beserta jajaranya. Untuk lebih mendalami lagi, penulis

mewawancarai beberapa masyarakat dalam hal ini keluarga sebagai peduduk yang

sudah sekian lama berdomisili di Kelurahan Kamonji,

3. Kuesioner, digunakan untuk mendapatkan data informasi secara mendalam melalui

Responden. Kuesioner adalah alat penelitian yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang

akan di jawab oleh responden. Waktu yang dibutuhkan pada teknik ini yaitu selama 2

(9)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

4. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa: buku-buku dari perpustakaan, dokumen/file

profil kelurahan dari kantor Kelurahan Kamonji, data-data dari Kantor Kecamatan

Palu Barat serta foto-foto saat penelitian langsung.

h. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel

penelitian yang diamati. Pada dasarnya penelitian harus menggunakan alat ukur, maka

dengan adanya instrumen dalam penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan kemudahan

dalam memperoleh data.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar angket, dengan jenis

angket tertutup dimana para responden tinggal memberikan tanda check atau silang pada

alternatif jawaban yang disediakan mengenai peran masyarakat dalam menanggulangi

sampah di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat.

i. Teknik Analisis Data

Analisis data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan

penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan peneliti. Setelah data terkumpul

kemudian dianalisis. Sehingga nanyinya akan menghasilkan kesimpulan yang akan

dipertanggung jawabkan kebenaranya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan karena dalam penulisan ini

menjelaskan data yang lebih mengutamakan kata-kata ditunjang dengan menggunakan tabel

seperlunya, sesuai dengan yang ditemukan dalam penelitian dan presentasi data. Berdasarkan

instrumen yang digunakan dalam penelitian dilapangan dengan menggunakan observasi,

angket, wawancara dan dokumentasi, maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan

dengan dua cara yaitu teknik analisis data angket dan teknik analisis data kualitatif

(wawancara). Untuk menganalisis hasil wawancara dilakukan dengan tiga tahapyang terjadi

secara bersamaan yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Miles dan

Huberman, 1992).

a. Reduksi Data

Reduksi dilakukan dengan memilih, menyeleksi data, menyerdehankan dan

tansformasi data kasar yang terdapat dalam catatan lapangan. Reduksi data dijukan untuk

menggolongkan, mengarahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan serta

(10)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

b. Penyajian Data

Penyajian data adalah untuk menyusun seluruh informasi dari nforman sehingga dari

penyajian data tersebut dapat memberikan kemungkinan untuk ditarik suatu kesimpulan.

Adapun maksud diadakannya penyajian data yaitu penulis selanjutnya akan menghimpun

maupun menafsirkan informasi yang telah didapatkan melalui wawancara dan kuesioner

untuk melakukan tindakan selanjutnya.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah diperoleh sekumpulan informasi dan data

yang tersusun melalui penyajian data. Ketiga alur analisis ini berlangsung secara terus

menerus sepanjang penelitian ini berlangsung. Sedangkan untuk menganalisis data angket,

dalam hal ini penulis menggunakan distribusi frekuensi sebagaimana diuraikan berikut:

P= X 100 %

Keterangan :

P = Persentase yang dicapai

F = Jumlah frekuensi benar dari setiap alternatif jawaban

N = Jumlah Responden Sumber : ( Sudjana, 2007: 130-131).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kelurahan Kamonji merupakan salah satu Kelurahan yang berada di wilayah hukum

administrasi Kecamatan Palu Barat Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah yang memiliki 15

RT dan 6 RW. Kelurahan ini terletak di dataran rendah yang memiliki luas wilayah

pemukiman 0,85 Km2, kuburan ≥300 M, pekarangan 0,70 M², prasarana 3.348 M. Posisi

Kelurahan Kamonji berbatasan dengan :

- Kelurahan Lere dan Kelurahan Baru disebelah Utara

- Kelurahan Boyaoge disebelah Selatan

- Kelurahan Siranindi disebelah Timur

- Kelurahan Donggala Kodi dan Kelurahan Balaroa disebelah Barat.

Secara garis besar wilayah Kelurahan Kamonji merupakan daerah dataran yang

terletak pada ketinggian (elevasi) 10 m diatas permukaan laut. Topografi wilayah datar

hingga pegunungan sedang.Sesuai data statistik penggunaan lahan untuk Kelurahan Kamonji

terdiri dari penggunaan lahan untuk bangunan sekitar 0,70 Km2 dan lain-lain sekitar 0,15

(11)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

Kelurahan Kamonji merupakan daerah pusat pelayanan jasa menjadikan lingkungan

Kelurahan tersebut relatif lebih padat dibandingkan kelurahan lainnya. Kondisi ini menjadi

kendala bagi kelurahan Kamonji. Salah satu langkah kongkret yang harus dilakukan dengan

penataan kawasan yang dapat meminimalisir segala masalah lingkungan yang menjadi imbas

dari kepadatan penduduk yang tak terkendali. Menurut data hasil survei dilapangan dari

keseluruhan daerah pemukiman yang ada di Kelurahan Kamonji sekitar 70% dalam kondisi

kumuh, hal ini diperparah lagi dengan tidak berfungsinya drainase sehingga dengan keadaan

geografis kelurahan kamonji yang berdataran rendah sehingga daerah ini menjadi daerah

rawan banjir.

Jumlah Penduduk Kelurahan Kamonji hingga tahun 2014 sebesar 9.282 Jiwa dengan

rincian menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak 4.598 jiwa dan perempuan sebanyak 4.684

jiwa dengan kepadatan penduduk 2.215 jiwa/km². Adapun jumlah penduduk Kelurahan

Kamonji berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki berjumlah 4.598 jiwa (49,6%) dan

perempuan berjumlah 4.684 Jiwa (50,4%).Pada wilayah Kelurahan Kamonji telah dibangun

suatu sistem jaringan drainase secara sporadik umumnya pararel dengan jaringan jalan. Pada

beberapa sistem jaringan nampaknya belum berfungsi dengan baik, sehingga dimusim hujan

sering kali dipenuhi sampah akibatnya air yang tersumbat meluap ke badan jalan.

Pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji saat ini di Kelola oleh Pemerintah

Kelurahan dengan melibatkan masyarakat. Program ini ditunjang dengan adanya beberapa

unit kenderaan sampah (Motor Kaisar) yaitu masing-masing terdapat di setiap ketua RW dan

hanya satu tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada di Kelurahan Kamonji yaitu hanya

terdapat di pasar Inpres dan bahkan banyak masyarakat yang mengeluh tidak ada lahan

kosong yang disediakan pemerintah setempat untuk pembangunan bak tempat pembuagan

sampah (TPS). Hal ini membuktikan bahwa TPS dan Kenderaan operasional sampah di

wilayah Kelurahan Kamonji belum memadai untuk menanggulangi sampah yang dihasilkan

setiap harinya oleh masyarakat Kelurahan Kamonji.

3.2 Hasil Penelitian

Tabel 4.13 Tanggapan Responden mengenai Hak masyarakat dalam Penanggulangan Sampah No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Sangat Setuju 18 40

2. Setuju 25 55,6

3. Kurang Setuju 1 2,2 4. Tidak Setuju 1 2,2 Jumlah 45 100

(12)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Kewajiban Masyarakat dalam Penanggulangan Sampah

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 2

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Peran Masyarakat dalam Memikirkan Penanggulangan Sampah

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2016 (data diolah) No 3

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Peran Masyarakat dalam Merancanakan Kegiatan Kerja Bakti untuk Kebersihan Lingkungan

No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 4

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Cara Pembuangan Sampah Yang Dilakukan Oleh Masyarakat

No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. Dibuang di sembarang tempat 11 24,4 2. Dibiarkan saja dekat bak sampah 26 57,8 3. Dibuang dekat bak sampah dan dibakar/ditanam 3 6,7 4. Dibuang di TPS yang telah disediakan 5 11,1

Jumlah 45 100

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 5

Tabel 4.18 Tanggapan Responden mengenai Peran Masyarakat yang Dilakukan sejauh ini untuk Lingkungan Sekitar

No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. Sangat Setuju Membersihkan lingkungan 8 17,8 2. Setuju membersihkan lingkungan 22 48,9 3. Kurang Setuju membersihkan lingkungan 9 20 4. Tidak Setuju membersihkan lingkungan 6 13,3

Jumlah 45 100 %

(13)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Program Khusus Masyarakat dalam Penanggulangan Sampah di Kelurahan Kamonji

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 7

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Sumbangan Berupa Uang Untuk Perbaikan atau Membangun TPS di Kelurahan Kamonji

No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 8

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai sumbangan Lahan Kosong Untuk Membangun TPS di Kelurahan Kamonji

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 9

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Masyarakat Berupa Buah Pikiran No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 10

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Masyarakat Berupa Tenaga

No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

(14)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Masyarakat Berupa Keterampilan No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 12

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Terlibat dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Untuk Memberikan Sosialisasi Tentang Penanggulangan Sampah No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 13

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Faktor Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kondisi Pemukiman Penduduk

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 14

Tabel 4.27 Tanggapan Responden mengenai faktor Sikap Masyarakat dalam Menjaga Lingkungan

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 15

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Faktor Keyakinan Masyarakat Terhadap Lokasi Lingkungan Sekitar

(15)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Faktor Sosial Masyarakat Tentang Kepedulian Lingkungan

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 17

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Mengenai Kejadian Bencana Banjir di Kelurahan Kamonji No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2016 (data diolah) No 18

Tabel 4.31 Tanggapan Responden Mengenai Keikutsertaan Masyarakat dalam Kegiatan Kerja Bakti untuk Menjaga Kebersihan Lingkungan

No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. Selalu ikut/datang 14 31,1 2. Kadang ikut/datang 19 42,2 3. Ikut/datang meskipun hanya sekali 9 20 4. Tidak pernah ikut/datang 3 6,7 Jumlah 45 100

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 19

Tabel 4.32 Tanggapan Responden Mengenai Kegiatan Kerja Bakti dalam Membangun Bak tempat pembuangan sampah (TPS)

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 20

Tabel 4.33 Tanggapan Responden Mengenai cara Pengelolaan Sampah yang Ramah Lingkungan

No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%) 1. Membuang sampah pada tempatnya 10 22,2 2. Mendaur ulang sampah 7 15,6 3. Mengurangi barang-barang sekali pakai buang 3 6,6 4. Semua benar 25 55,6

Jumlah 45 100

(16)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

Tabel 4.34 Tanggapan Responden Untuk Mengurangi Debit Sampah di Kelurahan Kamonji No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase (%)

1. Memberdayakan mayarakat 8 17,8 2. Menambah armada pengangkutan 5 11,1 3. Menambah tenaga kerja serta armada pengangkutan 32 71,1 Jumlah 45 100

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 22

Tabel 4.35 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat dalam Mengurangi Debit Sampah No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 23

Tabel 4.36 Tanggapan Responden mengenai Pemakaian Barang-barang yang Bisa Dipakai Kembali

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 24

Tabel 4.37 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Pernah Melakukan Sistem Pengelolaan Sampah Dengan Cara Mendaur Ulang.

No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 25

Tabel 4.38 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Sering Mengganti Barang-barang Sekali Pakai dengan Barang yang Lebih Tahan Lama.

No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

(17)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

3.3 Pembahasan

3.3.1 Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah di Kelurahan Kamonji

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan berupa informasi dari Kepala Kelurahan

Kamonji, bapak H. Muchsen Achmad, SH (57 Tahun) menjelaskan bahwa:

“Peran masyarakat dalam menanggulangi sampah dan menjaga kondisi lingkungan di

Kelurahan Kamonji agak cukup baiklah sedikit, artinya 50 % masyarakat berpartisipasi dan 50 % pihak pemerintah Kelurahan selalu tangani langsung lingkungannya melalui Ketua-ketua RT/RW yang mengurus, mengontrol dan

memberikan pengarahan kepada masyarakat yang membuang sampah sembarang”,

disamping itu kesadaran masyarakat tentang kepedulian lingkungan terutama dalam menanggulangi/mengelolah sampah “sangatlah kurang, dalam hal ini masyarakat kami sangat cuek terhadap penanggulangan ataupun pengelolaan sampah, karena mereka hanya mengharapkan Program Padat Karya. Sedangkan yang seharusnya mereka juga terlibat langsung dalam membersihkan lingkungannya. Kemudian dari pada itu terdapat program khusus di Kelurahan Kamonji yaitu sabtu bersih yang langsung di koordinir oleh Pak Lurah, Babinsa, Babinkandikmas, dan Tokoh-tokoh masyarakat sampai terlibat pula Komunitas Padat Karya untuk turun langsung menggerakan masyarakat Kelurahan Kamonji dalam melaksanakan kegiatan kerja bakti seperti membersihkan halaman rumah masing-masing, membersihkan selokan

air dan sebagainya” (Hasil wawancara hari Kamis, 06 Oktober 2016. Jam 15.00

Wita).

Kemudian dari pada itu hasil tersebut diperkuat dari salah satu pemerintah Kelurahan

Kamonji yaitu ketua RW, bapak Syafrudin (67 Tahun) menjelaskan bahwa:

“Peran masyarakat di Kelurahan Kamonji dalam menanggulangi sampah dikatakan

kurang menjanjikan, artinya masih banyak masyarakat yang membuang sampah bukan pada tempatnya melainkan masyarakat yang membuang sampah disaluran

air/drainases sehingga menyebabkan air yang meluap bahkan terjadi banjir”. Hal ini

sesuai dengan pertanyaan bagaimana keterlibatan masyarakat selama ini dalam menjaga lingkungan. selain itu adapula masyarakat yang sering melanggar aturan tentang kebersihan lingkungan. Kemudian dari pada itu pemerintah juga belum menyediakan tempat pembuangan sampah di Kelurahan Kamonji. (Hasil wawancara hari Sabtu, 08 Oktober 2016. Jam 08.00 Wita).

Adapun peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji

Kecamatan Palu Barat dapat dilihat dari tanggapan responden yang terlihat bahwa, sebanyak

25 masyarakat (55,6 %) menyatakan setuju mempunyai hak dalam menanggulangi debit

sampah di Kelurahan Kamonji, disamping itu tak lupa pula sebanyak 31 masyarakat (68,9 %)

menyatakan setuju dengan kewajiban mereka dalam menanggulangi sampah di Kelurahan

Kamonji, sebanyak 22 masyarakat (48,9 %) menyatakan setuju ikut terlibat dalam

memikirkan masalah tentang sampah, sebanyak 23 masyarakat (51,1 %) menyatakan setuju

(18)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

26 masyarakat (57,8 %) menyatakan dibiarkan saja dekat bak sampah, sebanyak 22

masyarakat (48,9 %) menyatakan setuju membersihkan lingkungan sekitar wilayah kamonji,

sebanyak 29 masyarakat (64,4 %) menyatakan bahwa ada program khusus di Kelurahan

Kamonji yaitu program sabtu bersih dimana semua masyarakat dan pemerintah Kelurahan

Kamonji ikut terlibat dalam program ini. Menurut pandangan bapak/ibu yaitu masyarakat

harus meningkatkan nilai kesadaran dalam menjaga lingkungan yang bersih.

3.3.2 Bentuk-bentuk Peranan Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah di

Kelurahan Kamonji.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan berupa informasi dengan pak Jamal (47

Tahun), selaku ketua RW 04 dan Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat menjelaskan

bahwa:

“Bentuk peranan masyarakat Kamonji dalam menanggulangi sampah dikatakan masih

kurang memuaskan hal ini dikarenakan belum ada bentuk usaha pengelolaan sampah untuk mengembangkan keterampilan masyarakat, dikarenakan oleh pemerintah Kelurahan belum menerapkan dan mengajarkan cara-cara mendaur ulang sampah kepada masyarakat Kamonji sehingga belum ada kegiatan dan tempat pengelolaan sampah, seperti daur ulang, akan tetapi anggapan dari pihak Kelurahan pemulunglah sebagai daur ulang sampah. Kemudian dari pada itu tidak ada sumbangan atau bantuan berupa uang atau harta benda untuk perbaikan/pembangunan TPS, hal ini dikarenakan sudah ada bantuan dari pihak Kelurahan Kamonji berupa tong-tong sampah yang ditempatkan disetian RT/RW, dan bentuk partisipasi masyarakat Kelurahan Kamonji terhadap peduli lingkungan yaitu mengikuti sosialisasi kebersihan dan keamanan lingkungan, memberikan sumbangan tenaga kerja, menyatukan pemikiran-pemikiran untuk menuju lingkungan yang aman, bersih, nyaman dan tentram.” (Hasil wawancara pada hari Jumat, 07 Oktober 2016. Jam 09.00 Wita).

Bentuk peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji dapat

dilihat dari tanggapan responden yang terlihat bahwa, sebanyak 16 orang (35,6 %)

menyatakan kurang sering memberikan sumbangan berupa uang untuk perbaikan atau

pembangunan tempat pembuangan sampah, sebanyak 26 orang (57,8 %) menyatakan tidak

sering memberikan sumbangan berupa harta benda misalnya lahan yang kosong untuk

pembangunan TPS, sebanyak 32 orang (71,8 %) menyatakan setuju memberikan bentuk

partisipasi dalam bentuk buah pikiran, sebanyak 27 orang (60 %) menyatakan setuju

memberikan sumbangan tenaga kerja untuk menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji,

sebanyak 24 orang (53,4 %) menyatakan masih kurang setuju membentuk usaha untuk

mengembangkan keterampilan dalam mengelolah sampah rumah tangga, dan sebanyak 16

orang (35,5 %) menyatakan tidak terlibat dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau

(19)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

akan membantu dalam rangka memberikan sosialisasi tentang penanggulangan sampah.

Dengan demikian saran dari pak Jamal bahwa pihak pemerintah Kota harus menyediakan

TPS khusus setiap Kelurahan paling tidak maksimal satu Kelurahan satu TPS, salain itu perlu

ada pembinaan tentang pemberdayaan masyarakat untuk mendaur ulang sampah maksimal

satu bulan sekali.

3.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Masyarakat dalam

Menanggulangi Sampah di Kelurahan Kamonji.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan pengamatan

langsung di lapangan dengan mendapatkan informasi dari ketua RW 03, bapak Muh Taufik

(48 Tahun) menjelaskan bahwa:

“Faktor-faktor yang mempengaruhi peranan masyarakat Kamonji terhadap

menanggulangi sampah terbilang cukup bagus dan aman, akan tetapi masalah kebersihan lingkungan di Kelurahan Kamonji terutama di saluran air/drainase harus perlu diperhatikan lagi, karena hal ini sering terjadi banjir yang berasal dari tersumbatnya saluran air. Selain dari pada itu masyarakat pernah mengikuti kegiatan sosialisasi atau pertemuan rapat dengan pihak Kelurahan Kamonji, hanya saja masyarakat punya cara tersendiri, misalnya semua RT/RW diundang untuk mengikuti kegiatan sosialisasi di Kelurahan. Kemudian masing-masing RT/RW menyampaikan

hasil sosialisasi tersebut kepada masyarakat di Seluruh Kelurahan Kamonji.” (Hasil

wawancara hari Sabtu, 08 Oktober 2016. Jam 15.00 Wita).

Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan mengenai faktor yang mempengaruhi

keterlibatan masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji dapat dilihat

dari tanggapan responden yang terlihat bahwa, sebanyak 21 orang (46,6 %) menyatakan

kurang bersih kondisi pemukiman penduduk di Kelurahan Kamonji, sebanyak 23 orang (51,1

%) menyatakan kurang terhadap sikap masyarakat di Kelurahan Kamonji dalam menjaga

kebersihan lingkungannya, sebanyak 26 orang (57,8 %) mereka yakin menyatakan baik

terhadap lokasi lingkungan mereka, sebanyak 21 orang (46,7 %) menyatakan setuju bahwa

pihak Kelurahan sering melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang kepedulian

lingkungan, sebanyak 22 orang (48,9 %) menyatakan sering terjadi bencana banjir, sebanyak

19 orang (42,2 %) menyatakan kadang ikut/datang apabila ada kegiatan kerja bakti dalam

mebersihkan lingkungan dan sebanyak 21 orang (46,7 %) menyatakan pernah melakukan

kegiatan kerja bakti dalam membangun bak tempat pembuangan sampah (TPS).

3.3.4 Sistem Pengelolaan Sampah di Kelurahan Kamonji

Berdasarkan hasil penelitian dengan pengamatan langsung di lapangan oleh bapak

(20)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

“Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji masih terbilang rendah, karena selama saya tinggal di Kelurahan Kamonji kurang lebih 20 tahun tidak ada kegiatan pengelolaan sampah seperti mendaur ulang sampah, karena masyarakat kurang berpatisipasi ditambah pihak Kelurahan tidak mengadakan sosialisasi mengenai cara-cara mendaur ulang kepada masyarakat, padahal sampah tersebut menurut saya memiliki nilai ekonomis yang tinggi, contohnya dikota-kota besar seperti jakarta dan bandung banyak pemuda yang sangat menginsperasi membuat berbagai macam bentuk binkai-bingkai foto dari sampah plastik, kemudian dari pada itu jika dilihat dari karakteristik wilayah palu maka yakinlah sangat cukup mudah mengelolah sampah baik sampah organik maupun anorganik, karena belum terlalu banyak

penduduk”. (Hasil Wawancara hari Kamis, 18 Oktober 2016. Jam 09.30 Wita)

Hasil tersebut juga diperkuat oleh ketua RW 05, bapak Sahril (47 Tahun),

menjelaskan bahwa:

“Cara pengelolaan sampah yang ramah lingkungan yaitu kalau rumahnya dekat dari

TPS buanglah sampah pada tempatnya sedangkan rumahnya yang jauh dari TPS, silahkan tarulah sampah didalam karung/kantongan plastik kemudian ditempatkan

atau taruh dipinggir jalan ataupun sambil menunggu truk Armada sampah lewat”.

(Hasil wawancara, Kamis 18 Oktober 2016. Jam 16.00 Wita).

Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji dapat dilihat dari tanggapan

responden yang terlihat bahwa, sebanyak 25 orang (55,6 %) mengatakan semua benar

(membuang sampah pada tempatnya, mendaur ulang sampah dan mengurangi barang-barang

sekali pakai dibuang), sebanyak 32 orang (71,1 %) menyatakan pemerintah harus menambah

tenaga kerja serta armada pengangkutan hal ini sebagai salah satu alternatif yang paling

memungkinkan untuk sementara lama, sebanyak 29 orang (64,5 %) menyatakan setuju

mengurangi jumlah sampah di Kelurahan Kamonji, sebanyak 22 orang (49,9 %) menyatakan

setuju dengan adanya sistem pengelolaan sampah dengan cara memakai barang-barang yang

bisa di pakai kembali, sebanyak 18 orang (40 %) menyatakan kurang sering dengan adanya

sistem pengelolaan sampah dengan cara mendaur ulang sampah yang tidak terpakai lagi,

sebanyak 24 orang (53,4 %) menyatakan sering menggunakan sistem pengelolaan sampah

dengan cara mengganti barang-barang yang hanya sekai pakai dengan barang yang lebih

tahan lama. Menurut masyarakat yaitu tidak perlu musyawarah tetapi langsung di intruksikan

saja yang harus dilakukan dan dikerjakan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:

4.1.1 Peran masyarakat di Kelurahan Kemonji dalam menanggulangi sampah yang

(21)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

melaksanakan dan mengevaluasi program-program kemasyarakat secara keseluruhan

masih kurang berperan.

4.1.2 Bentuk peranan masyarakat di Kelurahan Kamonji dalam menanggulangi sampah

dikatakan masih kurang memuaskan, hal ini dapat dilihat dari bentuk masyarakat yang

masih kurang setuju membetuk usaha untuk mengembangkan keterampilan dalam

mengelolah sampah dan masyarakat tidak pernah terlibat dalam Lembaga Swadaya

Masyarakat atau Badan Keswadayaan Masyarakat. Disamping itu anggapan

masyarakat dalam bentuk berupa uang dan harta menjadi tanggung jawab pemerintah

Kota.

4.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat Kelurahan Kamonji dalam

menanggulangi sampah masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari

pengetahuan, pengalaman dan budaya masyarakat yang kurang berpatisipasi dalam

melestarikan lingkungan yang bersih, indah dan ramah lingkungan.

4.1.4 Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat terbilang

kurang memuaskan, hal ini dikarenakan masyarakat Kamonji belum menerapkan daur

ulang sampah, padahal mendaur ulang sampah memiliki nilai ekonomis yang sangat

tinggi bahkan mencapai jutaan rupiah dan dapat mengurangi debit sampah.

4.2 Saran

Adapun saran yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

4.2.1 Bagi Pemerintah daerah agar berupaya berinisiatif menyediakan tempat pembuangan

sampah khusus Kelurahan Kamonji begitupun dengan Kelurahan lain, sehingga

masyarakat lebih mudah dan lebih terarah membuang sampahnya, karena selama ini

masyarakat bingung membuang sampah kemana. Kemudian dari pada itu pemerintah

juga menambah jumlah armada pengangkutan sekurang-kurangnya 2 truk sesuai

dengan pernyataan Bapak Muh Taufik dan Bapak Muchsen serta segenap warga

Kamonji. Dengan demikian petugas pengangkutan sampah dapat lebih cepat

mengangkut sampah warga ke TPA, sehingga lingkungan dapat lebih mudah

dipandang. Selain dari pada itu saran terakhir bagi Pemerintah Daerah, agar diadakan

sosialisasi kepada seluruh masyarakat tentang daur ulang sampah anorganik menjadi

barang yang bernilai ekonomis. Kepada seluru warga dihimbau untuk terus

meningkatkan kesadaranya tentang arti penting menjaga kebersihan lingkungan,

(22)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

4.2.2 Bagi masyarakat diharapkan turut membantu kerja pemerintah daerah dalam rangka

membenahi masalah-masalah lingkungan terkhususnya masalah menanggulangi

sampah di Kelurahan Kamonji dan kemudian perlu adanya kepedulian dan kerjasama

dalam mebersihkan lingkungan tempat tinggal agar tercipta suasana yang bersih dan

nyaman.

4.2.3 Peneliti mengharapkan melalui penelitian ini sekiranya dapat menjadi salah satu

bentuk partisipasi kepada pemerintah daerah dalam rangka penanggulangan dan

pangelolaan sampah sehingga dengan demikian sekiranya dapat membantu

masyarakat dalam menghadapi masalah sampah disamping itu sekiranya juga dapat

membantu kerja pemerintah daerah.

V. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta: Jakarta.

Azwar, A. (2003). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Dwiyatmo, B.K. (2007). Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya. Yogyakarta: PT

Citra Aji Parama.

Faud Amsyari. (1981). Prinsip-Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan Hidup. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hadiyanto. (1993). Sampah Masalah kita Bersama. PT Mediatma Sarana Pustaka,Jakarta. Latief. (2008). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah.Unjung Pandanag:

Erlanga.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat; Ilmu dan Seni Jakarta: Rieneka Cipta.

Nuring, Septyasa. (2010) Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat Jurnal Kebijakan dan Manajeman Publik Volume 1, Nomor 1, Januari 2010 (Online) diakses 23 Maret

2014 pukul 17.40 WITA.

Slamet J,S. (2002). Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada Universty Press, Yogyakarta. Slamet, Y. (1994) Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas

Maret Universty Press.

Soedjajadi. (2005). Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Vol 2, No 1: 42. Sudjana, Nana. (2007). Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta.

(23)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email Kifli.Yunde@yahoo.co.id

Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD

Wardhana, W.A. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Jogjakarta: Andi.

Yul, H. Bahar. (2006). Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: PT Wacana Utama Pramesti.

Tobing, I. (2005). Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan Dan Manusia. Makalah

pada Lokakarya “ Aspek Lingkungan dan Legalitas Pembuangan Sampah serta

Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Organik sebagai Bahan Baku Pembuatan

Kompos”, Jakarta. [Online]. Tersedia:

hhtp://www.google.com/m?q=Dampak%sampah%20terhadap%20kesehatan%20li

ngkungan%20dan%20manusia.pdf. [20 September 2014].

Sri Wahyuni, (2015). Peran Pemulung dalam Menanggulangi Sampah di Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.

Novi Puji Lestari. (2015). “Studi Tentang Kepedulian Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi”.

Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gambar

Tabel 4.13 Tanggapan Responden mengenai Hak masyarakat dalam Penanggulangan Sampah
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Kewajiban Masyarakat dalam Penanggulangan Sampah
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai sumbangan Lahan Kosong Untuk Membangun TPS di Kelurahan Kamonji
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Masyarakat Berupa Keterampilan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan kegiatan pengelolaan sampah program KSM Hanjuang di Lingkungan Margaluyu Kelurahan Cicurug adalah cukup baik, hal

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagimana pengeloaan bank sampah; (2) Mengetahui bagaimana peran pemerintah kelurahan terhadap pengelolaan Bank Sampah;

Dengan mencermati tindakan para nasabah, Anggota, dan pengurus Bank Sampah Gading Resik yang berada di Kelurahan Menanggal Kecamatan Gayungan Kota Surabaya, maka

Pemberian pelatihan pengelolaan limbah anorganik (sampah plasik, kertas, besi dan kaca) dalam bentuk workshop sehingga sampah yang berada di TPS dapat kembali di manfaatkan

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan Bank Sampah memberi dampak sebagai pemberdaya masyarakat untuk kesejahteraan dalam pengelolaan sampah, seperti lingkungan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi (2016) sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Palabuhanratu

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, partisipasi masyarakat Kelurahan Kawangkoan dalam bentuk pikiran dan ide masih sangat kurang, dimana masih

Hasil dari pengelolaan Bank sampah untuk kesejahteraan masyarakat pulau barrang lompo, Kelurahan Barrang lompo, Kecamatan kepulauan sangkarrang, Kota makassar, dapat