• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. i

P E N G A D I L A N A G A M A T A H U N A

(2)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. ii

KATAPENGANTAR

ismillahirrahmanirrahiim, dengan memanjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan hidayahNya kami telah dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Agama Tahuna selama setahun sebagai realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2016.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini merupakan laporan capaian kinerja tahun pertama dari keseluruhan rencana selama lima tahunan yang tertuang didalam Renstra Pengadilan Agama Tahuna 2016 -2020.

Dalam penyusunan laporan ini kami telah berusaha semaksimal mungkin memenuhi peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah. Laporan ini juga merupakan integrasi antara sistem perencanaan, sistem AKIP dan sistem penganggaran. Dari laporan ini bisa terekam berapa dana yang dibelanjakan dan apa hasil unjuk kerjanya.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan LKjIP ini kami ucapkan terimakasih.

Tahuna,11Januari2016

Ketua Pengadilan Agama Tahuna

Drs. SATRIO A.M. KARIM NIP 19660101 199303 1 011

B

(3)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. iii

IKHTISAR EKSEKUTIF (EXCUTIVE SUMMARY)

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 Pengadilan Agama Tahuna, merupakan istilah baru berdasarkan Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 516-1/SEK/KU.01/11/2015 tanggal 17 Nopember 2015 perihal Penyampaian LKjIP Tahun 2015 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016, yang pada tahun sebelumnya masih menggunakan nama Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP). LKjIP Tahun 2016 Pengadilan Agama Tahuna, merupakan manifestasi LAKIP dari Renstra tahun 2010-2014 yang sudah di reviu sesuai Renstra 2016 - 2020 yang disusun dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ), serta surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 516-1/SEK/KU.01/11/2015 tanggal 17 Nopember 2015, perihal Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

Pengadilan Agama Tahuna berupaya untuk mencapai target tertinggi dari LKjIP yang berdasarkan SAKIP, karena dengan mewujudkan LKjIP yang proporsional dan profesional akan semakin transparan dalam mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Agama Tahuna sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016. Dengan berakhirnya Tahun 2016, maka LKjIP Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016, menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang terekam oleh Tim LKjIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Tahuna disusun berdasarkan dan bersifat Laporan terhadap Pencapaian Kinerja, kurun waktu dari bulan Januari s/d Desember 2016 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya, terutama menyangkut penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama Tahuna.

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2017. Sebagai bentuk kesadaran dalam mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Agama Tahuna telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Mahkamah Agung yaitu :

(4)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. iv

“ MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG PADA CERMINAN PENGADILAN AGAMA TAHUNA YANG AGUNG”.

Dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Pengadilan Agama Tahuna selaku salah 1 (satu) lembaga dari 4 (empat) lingkungan peradilan dibawah Mahkamah Agung RI, telah membuat rencana strategis untuk 5 tahun kedepan (2016 -2020). Dari rencana strategis tersebut, setiap tahunnya Pengadilan Agama Tahuna telah membuat Perjanjian Kenerja atau Penetapan Kinerja (PK) yang mengarah kepada satu sasaran yaitu terselesaikannya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel di lingkungan peradilan agama.

Untuk mencapai serta merealisasikan sasaran dan target yang diinginkan Pengadilan Agama Tahuna telah menetapkan indikator-indikator target capaian yang harus diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Adapun indikator-indikator target capaian tersebut adalah: Indikator 1. Persentase perkara yang dimediasi dan yang berhasil dimediasi

Indikator 2. Persentase sisa perkara yang diselesaikan dan Persentase perkara yang diselesaikan

Indikator 3. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan dan lebih dari 5 bulan

Indikator 4. Persentase berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

Indikator 6. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Indikator 7. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Indikator 8. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Indikator 9. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

Indikator 10. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

Indikator 11. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

(5)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

IKHTISAR EKSEKUTIF (EXCUTIVE SUMMARY) DAFTARISI iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tugas Pokok dan Fungsi 3

C. Sistematika Penyajian 5

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 6

1. Visidan Misi 6

2. Tujuan dan Sasaran Strategis 8

3. Program Utama & Kegiatan Pokok 8

A. Indikator Kinerja Utama 9

B. Penetapan Kinerja Tahun 2016 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 14

A. Pengukuran Kinerja 14

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja 16

C. Akuntabilitas Keuangan 31 BAB IV PENUTUP 38 A. Kesimpulan 38 B. Saran – Saran/Rekomendasi 38 LAMPIRAN-LAMPIRAN 40 1. Struktur Organisasi

2. Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017

3. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 4. Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU)

(6)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 1 B AB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah dokumen yang berisi gambaran Perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Agar AKIP dapat terwujud dengan baik, harus dipenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

1. Beranjak dari sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara;

2. Komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan;

3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan; 4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang

diperoleh;

5. Jujur, obyektif, transparan dan akurat;

6. Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Undang-Undang Nomor25Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, setiap Lembaga Publik berkewajiban menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada dibawah kewenangannya serta menyediakan informasi publik yang akurat, benar dan tidak menyesatkan.

Mahkamah Agung selaku Lembaga Publik dan sebagai salah satu dari 3 (tiga) pilot project dari Reformasi Birokrasi telah menetapkan 5 (lima) quick wins dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi yaitu Transparansi Putusan/Peradilan; Pengembangan Teknologi Informasi; PNBP (Pengelolaan Penerimaan Bukan Pajak); Kode Etik Hakim; Manajemen SDM (khususnya Analisa Pekerjaan, Evaluasi Pekerjaan dan Remunerasi (Tunjangan Kinerja). Dari kelima program tersebut akan tergambar tentang keberhasilan, kelemahan, tantangan dan peluang terhadap program kerja Pengadilan Agama Tahuna selaku institusi peradilan dari 4 (empat) lingkungan peradilan dibawah Mahkamah Agung RI selama tahun 2015 serta langkah-langkah kebijaksanaan apa yang akan dilakukan pada tahun 2016.

(7)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 2

Dasar Hukum

1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 24;

2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Mahkamah Agung;

4. Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik; 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Nasional; 8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

9. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

11. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 Tentang Sekretariat Mahkamah Agung;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan AnggaranKementerian Negara/Lembaga;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja InstansiPemerintah;

16. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government;

17. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

18. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

19. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1-144 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan;

20. Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor MA/SEK/07/III/2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Mahkamah Agung;

21. Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;

22. Keputusan Kepala LAN Nomor 589/1X/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (disempurnakan melalui

(8)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 3

keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 dalam klausul menimbang bagian b;

23. KepMenPAN No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja;

24. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010;

25. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, disebutkan bahwa "Tugas Serta Tanggung Jawab, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Diatur Lebih Lanjut Oleh Mahkamah Agung". Tugas Serta Tanggung Jawab, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat,baru diatur pada Tahun 2015 berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan Kesekretariatan Peradilan, setelah begitu lama belum ada pengaturan yang jelas sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006.Sehingga berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI di atas, susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kepaniteraan Dan Kesekretariatan Pengadilan Agama Tahuna sudah mengacu pada ketentuan peraturan yang baru tersebut.

Berdasarkan ketentuan pasal 9 ayat (I) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, disebutkan Susunan Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris dan Juru Sita, sedangkan dalam pasal 10 ayat (1) disebutkan bahwa Pimpinan Pengadilan terdiri dari seorang Ketua dan Wakil Ketua. Dalam pasal 26 ayat (2) disebutkan bahwa "Dalam melaksanakan tugasnya panitera Pengadilan Agama dibantu oleh seorang wakil panitera dan beberapa orang panitera muda, beberapa orang panitera pengganti dan beberapa orang juru sita". Dalam Pasal 44 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 disebutkan bahwa "Panitera Pengadilan merangkap Sekretaris Pengadilan", hal ini berbeda dengan ketentuan dalam Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2006 yang telah diperbaharui lagi dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, yakni Panitera Pengadilan tidak merangkap Sekretaris Pengadilan. Berdasarkan hal tersebut diatas serta berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015, Struktur Organisasi Pengadilan Agama Tahuna adalah sebagaimana pada Lampiran I.

(9)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 4

Berdasarkan pasal 49 Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 50 tahun 2009, tugas pokok Peradilan Agama adalah menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan setiap perkara antara orang-orang yang beragama Islam di bidang :

- Perkawinan - Zakat

- Waris - Infaq

- Wasiat - Shadaqah, dan - Hibah - Ekonomi Syari'ah. - Wakaf

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, maka Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Fungsi Mengadili (judicialpower)

Pengadilan Agama berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara di tingkat pertamaterhadap perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama (Pasal 26 ayat (1) UU Nomor 48 tahun 2009 jo Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009).

2) Fungsi Pengawasan

Pengadilan Agama sebagai kawal depan Mahkamah Agung(provoost) bertugas untuk mengawasi jalannya peradilan dalam daerah hukumnya dan juga bertugas untuk mengawasi tingkah laku para hakim dan aparat peradilan lainnya (Pasal 53 Undang- Undang Nomor 50 tahun 2009 jo. KMA No. KMA:080/SK/VIII/2006).

3) Fungsi Memberikan Keterangan, Pertimbangan dan Nasehat Hukum

Yakni, memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat hukum (hukum Islam) kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. (Pasal 52 ayat (1) Undang- Undang Nomor 50 tahun 2009).

4) Fungsi Administratif

Yakni, menyelenggarakan administrasi umum, keuangan, dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok tekhnis peradilan dan administrasi peradilan. (Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 303 Tahun 1990) 5) Fungsi Lainnya

a) Pelayanan penyuluhan hukum, pelayangn riset/ penelitian dan sebagainya. (Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/004/SK/II/1991).

b) Memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan hijriyah ( Pasal 52 A Undang-undang No. 50 tahun 2009).

(10)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 5

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan pencapaianPengadilan Agama Tahuna selama tahun 2016 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Pengantar Ikhtisar Eksekutif.

BAB I Pendahuluan, menggambarkan Latar Belakang hal-hal umum tentang keadaan Pengadilan Agama Tahuna , Tugas dan Fungsi dan sistematika dari penyajian LKjIP.

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,menggambarkan : 1. Visi dan Misi

2. Tujuan dan Sasaran Strategis

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Tahuna B. Penetapan Kinerja Tahun 2016

BAB III Akuntabilitas Kinerja yang menjelaskan :

A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja) B. Analisa Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran‐sasaran

organisasidengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja).

C. Akuntabilitas Keuangan.

BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan saran‐saran, tinjauan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengankinerja Pengadilan Agama Tahuna serta strategi pemecahan masalah.

BAB V Lampiran yang terdiri dari : 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Rencana Kinerja Tahun 2017

4. Matriks Rencana Strategis 2016 – 2020

(11)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 6

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

encana Strategis Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016 -2020 merupakan komitmenbersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Tahuna diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005-2025dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2016 - 2020, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2016 - 2020.

1. VISI DAN MISI

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Tahuna.

Adapun Visi dari Pengadilan Agama Tahuna tetap mengacu pada Visi dari Mahkamah Agung RI,yaitu: "Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung pada cerminan Pengadilan Agama Tahuna yang Agung"

Untuk mencapai Visi tersebut, Pengadilan Agama Tahuna harus memiliki dan menetapkan Misi. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai Visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Agama Tahuna, adalah sebagai berikut :

1 Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatanpelayanan pada masyarakat.

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien.

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

(12)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 7

2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai Visi dan Misi Pengadilan Agama Tahuna. Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Tahuna adalah sebagaiberikut:

1. Penyelesaian perkara

2. Peningkatan aksesbilitas Putusan Hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan 6. Meningkatnya kualitas pengawasan

Sasaran adalahpenjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2016 sampai dengantahun 2020 menuju sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Tahuna tahun 2016 – 2020 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK

Enam (6) sasaran strategis tersebut diatas merupakan indikator kinerja untuk mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Tahuna dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah :

1. Penyelesaian Perkara; 2. Penyelesaian Sisa Perkara;

3. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu; 4. Pengiriman berkas perkara banding dan kasasi disampaikan secara lengkap

dan tepat waktu,

(13)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 8

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MahkamahAgung

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis, menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai hasil guna yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk

3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.

A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA TAHUNA

Pengadilan Agama Tahuna telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK Ketua Nomor : W18-A3/72a/OT.01.2/I/2015 tanggal 12 Januari 2016, dapat dilihat sebagai berikut:

KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang dilaksanakan b. Persentase mediasi yang berhasil

Didamaikan

c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

d. Persentase perkara yang diselesaikan e. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 5 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu yang lebih dari 5 bulan Peningkatan aksepbilitas putusan

Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

(14)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 9

- Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali (PK) Peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara

a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas perkara yang diajukan

Kasasi yang disampaikan secara lengkap c. Persentase berkas perkara yang diajukan

PK yang disampaikan secara lengkap d. Persentase berkas perkara yang deregister

dan siap didistribusikan ke Majelis

e. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

f. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat

g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara h. Persentase responden yang puas terhadap

proses peradilan Peningkatan aksesibilitas masyarakat

terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan Sidang Keliling

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetapyang ditindaklanjuti

Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti.

B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tetentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan

(15)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 10

AgamaTahuna, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan AgamaTahuna, sebagai berikut:

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang

dilaksanakan 100%

b. Persentase mediasi yang

berhasil didamaikan 15% c. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 100%

d. Persentase perkara yang

diselesaikan 92%

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

100%

f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih dari 5 bulan

0%

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

- Verzet 0%

- Banding 0%

- Kasasi 0%

- Peninjauan Kembali (PK) 0% Peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara

a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap

0%

b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi yang disampaikan secara lengkap

0%

c. Persentase berkas perkara yang diajukan PK yang disampaikan secara lengkap

0%

d. Persentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

0%

(16)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 11

pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak f. Persentase penyitaan tepat

waktu dan tempat 0%

g. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara 1 : 50

h. Persentase responden yang

puas terhadap proses peradilan 100% Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo

yang diselesaikan 100%

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan Sidang Keliling

75%

Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

0%

Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti 0% b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan internal/ eksternal yang ditindaklanjuti.

(17)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 12

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Tahuna tahun 2016, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja,namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan 100 15 15 b. Persentase mediasi yang berhasil didamaikan 100 10 10 c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 100 100 d. Persentase perkara yang diselesaikan 100 240 240

(18)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 13

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

100 240 240

f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih dari 5 bulan

0 0 0

Peningkatan

aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Verzet 100 0 0 - Banding 100 0 0 - Kasasi 100 0 0 - Peninjauan Kembali (PK) 100 0 0 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap 100 0 0 b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi yang disampaikan secara lengkap 100 0 0 c. Persentase berkas perkara yang diajukan PK yang disampaikan secara lengkap 100 0 0 d. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100 100 100 e. Persentase penyampaian relaas 100 100 100

(19)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 14

pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak f. Persentase penyitaan

tepat waktu dan tempat

100 0 0

g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

1 : 50 1 : 50 1 : 50

h. Persentase

responden yang puas terhadap proses peradilan 100 0 0 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 100 100 b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan Sidang Keliling 100 100 100 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100 0 0 Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100 0 0 b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti. 70 70 70

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Agama

(20)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 15

Tahuna telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut: SASARAN 1 : MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA

Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2016 sebagai berikut: SASARAN TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) a. Persentase mediasi yang dilaksanakan 10 15 15 b. Persentase mediasi yang berhasil

didamaikan 10 10 10

c. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 100 100 100

d. Persentase perkara yang diselesaikan 100 96 163,3 e. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 5 bulan 100 100 100 f. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu yang lebih dari 5 bulan

0 0 0

a. Persentase Mediasi yang dilaksanakan.

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan,perkara yang masuk ke Pengadilan harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan diluar persidangan.

Pada tahun 2016 PengadilanAgamaTahuna menerima perkara sebanyak 185 (seratus delapan puluh lima) perkara. Dari jumlah perkara yang masuk, hanya 16 (enam belas) perkara yang layak untuk dimediasi. Selain itu ada perkara yang tidak dimediasi seperti perkara Verstek (perkara yang dihadiri oleh 1 (satu) pihak saja) dan perkara volunter (permohonan) seperti isbat (pengesahan) nikah, pengangkatan anak dan lain-lain. Perkara yang layak dimediasi telah di upayakan diselesaikan dengan proses mediasi. Namun dari 16 (enam belas) perkara tersebut, sebagian besar gagal diselesaikan dengan perdamaian. Hanya 1 (satu) perkara saja yang berhasil didamaikan.

(21)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 16

Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai berikut:

1. Ketidakhadiran pihak yang beperkara langsung atau yang bersangkutan dan hanya mewakilkan kepada kuasa hukum, ini menjadikan kurang maksimalnya mediator dalam menggali informasi secara langsung berkaitan keinginan yang sesungguhnya dari pihak yang bersengketa, meski bukan berarti hal ini mengurangi kepercayaan terhadap kuasa hukum, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu disini ada perbedaan kepentingan. Oleh karena itu, diperlukan kearifan, kebijaksanaan dan etikad baik dari semua pihak termasuk kuasa hukum;

2. Dalam hal perkara perceraian para pihak sudah tidak mau berkomunikasi, atau bertemusatu sama lain, karena faktor perasaan dan ego emosional; 3. Pandangan tentang keberadaan mediasi sebagai hal yang formal saja, yang

mesti dijalani, sehingga mempengaruhi kesungguhan dalam melaksanakan mediasi sebagaisarana untuk mencapai perdamaian;

4. Pandangan yang kurang yakin terhadap mediasi karena sebelum sengketa masuk ke pengadilan sudah pernah dilakukan upaya penyelesaian sengketa secara damai baik dikeluarga, dengan tokoh-tokoh masyarakat, di desa, atau di tingkat kecamatan;

5. Ketidaktahuan dan pemahaman dari para pihak yang bersengketa tentang proses mediasi.

6. Perlu adanya spesialisasi dari mediator tentang kasus-kasus tertentu, hal ini memberi konsekuensi bahwa seorang mediator harus mengetahui banyak hal atau mempunyaibanyak pengetahuan.

b. Persentasi Mediasi yang berhasil didamaikan

Adapun faktor-faktoryang mendasari sehingga proses pelaksanaan mediasi berhasil dengan perdamaian, di antaranya sebagai berikut :

1. Masih adanya keinginan suami isteri untuk rujuk dan membina kembali rumah tangga dalam perkara perceraian;

2. Profesionalismenya mediator dalam mencari dan menggali serta menganalisa sumber permasalahan yang ditanganinya;

3. Mampunya mediator dalam menyatukan perbedaan pemahaman menjadi satu kesepahaman antara pihak yang bersengketa;

4. Mampunya mediator untuk mengkomunikasikan sumber permasalahan dari fase emosional menjadi fase kebatinan (hati nurani).

(22)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 17

Sebagai bahan perbandingan, perkara yang dilaksanakan mediasi dan berhasil didamaikan sebagai berikut :

Tahun Jumlah

Perkara Perkara Dimediasi Mediasi Berhasil

Persentase Keberhasilan (%)

2014 37 6 0 0%

2015 71 12 2 17%

2016 186 16 1 6%

Berdasarkan data tersebut di atas, digambarkantidak adanya peningkatan capaian akuntabilitas kinerja pada perkara yang dilaksanakan mediasi dan berhasil didamaikan dari capaian tahun 2014 dan capaian tahun 2015 hanya sebesar 0 % meningkat untuk capaian tahun 2016 menjadi sebesar 6 %.

Dengan kata lain capaian indikator dari persentase perkara dilaksanakan mediasi dan persentase perkara berhasil dimediasi adalah masing-masing sebesar 169% dan 167%, itu menunjukan adanya peningkatan karena melebihi dari target yang ditentukan sebesar 10% sedangkan hasil capaiannya sebesar masing-masing 16,90% dan 16,66%.

c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Perkara yang masuk Tahun 2015 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun berkenaan merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya. Penyebab adanya sisa perkara tahun sebelumnya, karena masih dalam proses persidangan (masih dalam proses replik, duplik maupun pembuktian (pemeriksaansaksi dll).

Penanganan sisa perkara tahun 2015 adalah sebanyak 4 (empat) perkara yang telah diselesaikan pada tahun 2015. Sehingga capaian kinerjanyasebesar100 %. Hal ini berarti bahwa sisa perkara pada tahun 2015 sejumlah 4 perkara,

37 71 186 6 0 12 2 16 1 0 50 100 150 200

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Grafik : Perkara

Yang Masuk & Dimediasi serta Mediasi Berhasil

Perkara Masuk Perkara Dimediasi MediasiBerhasil

(23)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 18

seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2016.

Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2016 yang mencapai target sebesar 100% menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Agama Tahuna telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya.

Sebagai bahan pertimbangan persentase sisa perkara yang diselesaikan, sebagai berikut : Sisa Perkara Target Penyelesaian Realisasi Penyelesaian Perkara Permohonan 0 0 0% Perkara Gugatan 2 2 100%

Penyelesaian Sisa Perkara Di Tahun 2016 Jenis Perkara

d. Persentase perkara yang diselesaikan.

Persentase Perkara yang diselesaikan Pengadilan Agama Tahuna pada tahun 2016 adalah sebesar 97 % yaitu perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan jumlah perkara yang masuk ditambah sisa perkara tahun sebelumnya = 185 (perkara masuk) + 4 (sisa perkara tahun 2015) = 189 perkara : 189 perkara (185 (perkara masuk) + 4 (sisa perkara tahun 2015) = 189. Dengan keterangan jumlah 189 perkara, diselesaikan sebanyak 187 perkara dan sisa 2 perkara capaian kinerjanya tahun 2016 sebesar 97%.

0 0,2 0,4 0,6 0,81 1,2 1,4 1,6 1,82 0 2 0 2

Jenis Perkara

Grafik : Penyelesaian Sisa Perkara Di Tahun 2016

Sisa Perkara Penyelesaian

(24)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 19 No . Bulan Sisa Tahun Lalu

Masuk Dicabut Gugur Putus Sisa

Akhir 1 Januari 4 13 0 1 7 9 2 Februari 9 9 0 0 5 13 3 Maret 13 8 0 0 12 9 4 April 9 46 0 0 46 9 5 Mei 9 15 0 0 13 11 6 Juni 11 2 0 1 5 7 7 Juli 7 3 1 0 1 8 8 Agustus 8 41 0 0 4 45 9 September 45 35 0 0 70 10 10 Oktober 10 5 0 0 6 9 11 Nopember 9 8 0 0 7 10 12 Desember 10 0 0 0 8 2 3 185 1 2 184 Jumlah

KEADAAN PERKARA PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2016

Ditinjau dari kacamata matematika, capaian kinerja perkara yang diselesaikan belum mencapai target 100%. Akuntabilitas dari target sasaran ini adalah karena perkara yang masuk sebelum atau di bawah bulan Desember 2016 masih dalam proses persidangan/pemeriksaan (masih tahapan replik, duplik dan pembuktian bahkan masih ada perkara dalam tahapan panggilan dikarenakan para pihak banyak yang dari luar Kabupaten Kepulauan Sangihe dan termasuk perkara ghaib.

Walaupun belum mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, Pengadilan Agama Tahuna sudah berusaha dan berupaya semaksimal mungkin, namun apa hendak dikata payung sedia hujanpun tak turun. Artinya kebijakan ada tapi pelayanan kepada masyarakat harus tetap “Number One”.

Sebagai bahan pertimbangan persentase perkara yang diselesaikan, sebagai berikut :

Mas uk Seles ai CapaianMas uk Seles ai Capaian Mas uk Seles ai Capaian

Perm ohonan 2 2 100% 4 4 100% 117 117 100%

Gugatan 32 32 100% 67 63 94% 68 66 97%

Tahun 2014 Tahuna 2015 Tahun 2016

(25)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 20

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka Waktu maksimal 5 bulan

Perkara yang diselesaikan Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016 secara keseluruhan diselesaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 5 (lima) bulan. Karena itu persentase capaian kinerja penanganan perkara Pengadilan Agama Tahuna sebesar 100% dan itu berarti sasaran target ini, sebagaimana yang ditetapkan dengan kata lain berhasil dilaksanakan.

Sebagai bahan pertimbangan persentase perkara yang diselesaikan, sebagai berikut : 2014 Capaian (%) 2015 Capaian (%) 2016 Capaian (%) Permohonan 100 100 100 Gugatan 100 100 98 Tahun Jenis Perkara 0 20 40 60 80 100 120

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Permohonan Gugatan

(26)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 21

f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka lebih dari 5 bulan Meskipun berbanding terbalik dengan capaian kinerja perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan sebesar 100% dengan jumlah perkara yang diselesaikan sebesar 185 perkara, sedangkan capaian kinerja penyelesaian perkara dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan ini hanya sebesar 0%, adalah juga merupakan capaian luar biasa karena dengan nilai realisasi 0% otomatis sudah memenuhi Target kinerja yang sudah ditetapkan.

Jumlah perkara yang diselesaiakan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan pada Pengadilan Agama Tahuna Tahun 2016sebanyak 0 Perkara, karena semua perkara dapat diselesaikan kurang dari 5 bulan.

SASARAN2 : PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM

Pencapaian target kinerjaatas sasaranini pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) Peningkatan Akseptabilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Verzet 100 0 0 - Banding 100 0 0 0 20 40 60 80 100 2016 Capaian (%) 2015 Capaian (%) 2014 Capaian (%) Ta h u n

Grafik : Perkara Yang Diselesaikan Maksimal 5 Bulan

Gugatan Permohonan

(27)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 22

- Kasasi 100 0 0

- Peninjauan Kembali (PK)

100 0 0

Pada tahun 2016 jumlah perkara yang diputus sejumlah 189 perkara yang terdiri dari : 1. Sisa perkara tahun 2015 yang diputus sebanyak 4 perkara dan

2. Perkara yang masuk tahun 2016sebayak 185 perkara dan yang diputus sebanyak 183 perkara. Ditambah dengan sisa perkara tahun 2015 sebanyak 4 perkara keseluruhan perkara yang diputus tahun 2016 sebanyak 187 perkara.

Dari jumlah perkara tahun 2016yang diputus sebanyak 187 perkara itu, secara keseluruhan tidak mengajukan upaya hukum, baik itu Verzet, Banding, Kasasi maupun Peninjauan Kembali (PK).

Ukuran capaian kinerja padapeningkatan aksepbilitas putusan hakim persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Verzet, Banding, Kasasi maupun Peninjauan Kembali (PK) adalah jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum sejumlah 187 putusan dikali 100% dibagi jumlah putusan sejumlah 187 putusan = 189x100 : 187 = 101,1%

Jenis Perkara Putus Menerima Upaya Hukum

Permohonan 117 4 0 Gugatan 66 66 0 0 20 40 60 80 100 120 Permohonan Gugatan 117 66 4 66 0 0

Grafik : Aksepbilitas Putusan Hakim

Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

Perkara Putus Menerima Putusan Upaya Hukum

(28)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 23

SASARAN 3 : PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

SASARAN TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) Persentase berkas yang diajukan

Banding, Kasasidan PK yang disampaikan secara Lengkap

100 0 0

Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 100 100

Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan

para pihak.

100 100 100

Prosentase penyitaan tepat waktu dan Tempat

100 0 0

Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1 : 35 1 : 35 1 : 35 Persentase responden yang puas

terhadap proses peradilan

100 0 0

a. Persentase berkas yang diajukan verzet, banding, kasasi dan peninjauan kembali yang disampaikan secara lengkap

Ukuran pencapaian kinerja pada prosentase berkas perkara yang diajukan verzet, banding, kasasi dan peninjauan kembali yang disampaikan secara lengkappada Pengadilan Agama Tahunatidak bisa diukur akuntabilitasnya, karena pada tahun 2016 tidak ada perkara setelah batas akhir pengajuan upaya hukum mengajukan upaya verzet, banding, kasasi dan peninjauan kembali. Meskipun tetap ditargetkan setiap tahunnya sebagai acuan pencapaian kinerja pada tahun-tahun mendatang.

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Ukuran capaian indikator kinerja Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis adalah perbandingan antara berkas yang didistribusikan ke Majelis Hakim dengan berkasperkara yang di Terima sehingga siap untuk dipersidangkan oleh majelis Hakim sesuai dengan alur prosedur perkara.

(29)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 24

Di Pengadilan Agama Tahuna jumlah seluruh berkas yang diterima tahun 2016 sebanyak 185 Berkas dan telah didistribusikan ke majelis Hakim sebanyak 185 Berkas Perkara Penyelesaian administrasi semua perkara yang masuk pada tahun 2016 dapat diselesaikan walaupun ada sisa 2 berkas perkara sehingga akuntabilitas capaiannya 98% hal tersebut sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 100%. Semua berkas perkara yang diterima secara lengkap di Pengadilan Agama Tahuna langsung dapat diregister didalam register buku bantu dan register buku induk perkara tanpa sisa sehingga semua perkara dapat didistribusikan kepada Majelis Hakim dan siap untuk disidangkan sesuai target yang telah ditentukan, hal tersebut dapat membuktikan bahwa register dan pendistribuan perkara kepada Majelis Hakim di Pengadilan Agama Tahuna sudah berjalan dengan baik;

b. Persentase penyampaian relaas panggilan sidang, pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.

Ukuran pencapian indikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu adalah sejauh mana proses pemanggilan dapat dilaksanakan sesuai denganUndang–Undang Hukum acara yang berlaku. Di Pengadilan Agama Tahuna semua pemanggilan kepada para pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan sesuai dengan undang-Undang Hukum Acara, sehingga dapat dikatakan bahwa Prosentase Penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu capaiannya dapat 100% sesuai dengan target indicator yaitu 100%. Ukuran pencapian Indikator ProsentasePenyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan tepat waktu, tempat dan para pihak samadengan idikator prosentase penyampaian pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu yaitu sejauh mana proses Pemberitahuan dapat dilaksanakan sesuai dengan Undang–Undang Hukum acara yang berlaku. Di Pengadilan Agama Tahuna semua pemberitahuan putusan kepada para pihak sudah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, Tempat dan para pihak juga sesuai dengan Undang–Undang Hukum Acara, sehingga dapat dikatakan bahwa prosentase pencapaian pemberitahuan putusan capaiannya dapat 100% sesuai dengan target indicator yaitu 100%.

c. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat

Ukuran indikator Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat adalah sejauhmana ketepatan tempat dan waktu penyitaan itu dilaksanakan oleh petugas jurusita di pengadilan apakah sesuai dengan data dan apakah sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang.

(30)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 25

dilaksankan dengan akuntabilitas kinerjanya karena dari 185 perkara yang masuk dan telah dilaksanakan proses persidangan bahkan ada yang sudah putus/selesai, tidak ada satupun yang mengajukan permohonan penyitaan.

d. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Pada tahun 2016 jumlah perkara yang diproses di Pengadilan Agama Tahuna sebanyak 185 perkara dan diputus sebanyak 183 perkara, terdiri dari:

No. Jenis Perkara Sisa Tahun

2015 Masuk Putus Sisa Tahun 2016 Permohonan 0 117 117 0 Gugatan 4 66 68 2 4 183 185 2

REKAP JUMLAH PERKARA

PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2016

Jumlah

Ukuran Ratio Majelis hakim terhadap perkara :

Perkara yang ada di Pengadilan Agama Tahuna pada tahun 2016 adalah 185 Perkara, sedang Majelis Hakim yang ada di Pengadilan Agama Tahuna tahun 2016 terdiri dari 2 Majelis Hakim saja, sehingga rasio Majelis Hakim terhadap perkara adalah perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara yaitu 2 (dua) Majelis Hakim dibagi sama untuk 185 Perkara = 1 : 92,5 per 1 (satu) Majelis Hakim.

f. Persentase Responden Yang Puas Terhadap Proses Peradilan

Pengadilan Agama Tahuna pada prinsipnya belum melaksanakan target kinerja pada point ini, yang disebabkan kurangnya koordinasi dan sosialisasi dari Bagian Kepaniteraan ke Bagian Kesekretariatan tentang fasilitas dan instrument-instrumen yang harus disiapkan oleh Bagian Kesekretariatan dalam rangka penyediaan dan pengadaan instrument pendukungnya sekaligus pendistribusiannya.

Karena itu, akuntabilitas dari capaian kinerja ini tidak dapat dilaksanakan sebagaimana target yang telah ditetapkan.

(31)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 26

SASARAN 4 : PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP

PERADILAN (ACCES TO JUSTICE)

INDIKATOR KINERJA TARGET (%)

REALISASI (%)

CAPAIAN (%) a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan

10 121 644

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

100 124 67

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Penyelesaian perkara prodeo pada Pengadilan Agama Tahuna tahun anggaran 2016, mendapat sokongan anggaran dari DIPA 04 (Dirjen Badilag) sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) untuk pembiayaan penanganan perkara prodeo sejumlah 121 (seratus dua puluh satu) perkara.

Persentase serapan anggaran sebesar 100% atau sebesar Rp. 30.000.000,- (tigapuluh jutarupiah), dengan capaian kinerja sebesar 121 (seratus dua puluh satu) perkara.

Dengan jumlah perkara prodeo yang ditangani dan diselesaikan sebanyak 121(seratus dua puluh satu) perkara ini, Ukuran capaian indikator kinerjanya adalah Prosentase perkara prodeo yang diselesaikan dibagi jumlah perkara yang masuk dikalikan 100% = 121 : 185 x 100% = 65,41.

Jadi dari data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk capaian indicator kinerja ini, Pengadilan Agama Tahuna pada tahun 2016 sudah melebihi target yang ditetapkan sebesar 10%, sedangkan hasil yang dicapai sebesar 65,41% dengan capaian kinerja sebesar = 65,41 : 10 x100% = 644%.

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

Penyelesaian perkara dengan cara sidang keliling pada Pengadilan Agama Tahuna tahun anggaran 2016, mendapat sokongan anggaran dari DIPA 04 (Dirjen Badilag) sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah), untuk pembiayaan penyelesaian perkara sejumlah 124 (seratus dua puluh empat) perkara.

(32)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 27

Persentase serapan anggaran sebesar 100% atau sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah), dengan capaian kinerja sebesar 124 (seratus dua puluh empat) perkara.

Dengan jumlah perkara disidangkan sebanyak 124 perkara ini, ukuran capaian indikator kinerjanya adalah prosentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling yang diselesaikan dibagi jumlah perkara yang masuk dikalikan 100% = 124 : 185 x 100% = 67%.

Jadi dari data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk capaian indicator kinerja ini, Pengadilan Agama Tahuna pada tahun 2016 sudah melebihi target yang ditetapkan sebesar 10%, sedangkan hasil yang dicapai sebesar 67% dengan capaian kinerja sebesar = 67 : 124 x 100% = 54%.

SASARAN 5 : MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN

PENGADILAN

Pencapaian sasaran meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan pada tahun 2016 sebagai berikut :

SASARAN TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%) Persentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

1 0 0

Ukuran akuntabilitas meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan dalam indikator persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti adalah jumlah permohonan eksekusi perkara yang ditindaklanjuti dibanding jumlah sisa permohonan eksekusi tahun sebelumnya ditambah permohonan eksekusi perkara tahun ini .

Pengadilan Agama Tahuna pada tahun 2016 tidak ada perkara yang mengajukan permohonan eksekusi.

(33)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 28

SASARAN 6 : MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN

Pencapaian sasaran meningkatnya kualitas pengawasan pada tahun 2016 sebagai berikut:

Sasaran Kinerja Indikator Kinerja Target (%) Realisasi (%) Capaian (%) Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 1 0 0

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

internal/eksternal yang ditindaklanjuti.

1 0 0

Untuk mencapai sasaran Pengawasan yang berkualitas,digunakan 2 (dua) indikator kinerjayaitu :

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti

a. Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai aparatur peradilan teknis dan non teknis dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Perlu diketahui bahwa Pengadilan Agama Tahuna telah menyediakan sarana Pengaduan melalui kotak pengaduan dan saran.

Indikator kinerja persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti tahun 2016 yang ditargetkan 100%. Adapun data pengaduan tersebut adalah sebagai berikut :

(34)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 29

No. Bulan Pengaduan

Masuk Pengaduan Ditelaah/Proses Pengaduan Belum Ditelaah/Proses 1 Januari - - -2 Februari - - -3 Maret - - -4 April - - -5 Mei - - -6 Juni - - -7 Juli - - -8 Agustus - - -9 September - - -10 Oktober - - -11 Nopember - - -12 Desember - -

-Nihil Nihil Nihil

Jumlah

Berdasarkan data pengaduan diatas, dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2016 tidak ada pengaduan.

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti.

Persentase Temuan pemeriksaan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan internal dan eksternal yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan internal dan eksternal dengan jumlah temuan internal dan eksternal yang dilaporkan.

Persentase temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2016 mencapai target sebesar 100%. Karena seluruh temuan yang diperoleh saat pengawasan internal dan eksternal pada tahun2016, telah ditindaklanjuti.

(35)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 30

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

REALISASI ANGGARAN

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2016 yang terdiri dari :

1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal ;

2. DIPA (04) Badan Peradilan Agama, meliputi Belanja Barang.

Pada awal tahun 2016, jumlah anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 5.480.070.000,- (lima milyar empat ratus delapan puluh juta tujuh puluh ribu rupiah), dengan rincian Pagu DIPA 01 sebesar Rp. 5.191.070.000,- (lima milyar seratus sembilan puluh satu juta tujuh puluh ribu rupiah) dan Pagu DIPA 04 sebesar Rp. 289.000.000,-, namun adanya revisi pada belanjapegawai dan barang DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, sehingga jumlah anggaran DIPA tahun 2016 menjadi Rp. 5.971.095.000,- (lima milyar sembilan ratus tujuh puluh satu juta sembilan puluh lima ribu rupiah).

Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Agama Tahuna tahun anggaran 2016, rincian pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi danDIPA (04) Badan Peradilan Agama adalah sebagai berikut :

1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI

Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai berikut :

No. Kegiatan Pagu Awal

(Rp.) Pagu Revisi (Rp.) Realisasi (Rp.) Sisa Anggaran (%) 1 Belanja Pegawai 4.634.389.000 4.634.389.000 2.839.565.760 39% 2 Belanja Barang 450.681.000 475.681.000 461.709.703 3% 3 Belanja Modal 106.000.000 861.025.000 860.975.000 0% 5.191.070.000 5.971.095.000 4.162.250.463 Jumlah

(36)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 31

1. Belanja Pegawai

Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan dan lembur.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Agama Tahuna sebesar Rp. 4.634.389.000,- (empat milyar enam ratus tiga puluh empat juta tiga ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah).

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2016 yang telah direvisi, anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 2.839.565.760,- (dua milyar delapan ratus tiga puluh sembilan juta lima ratus enam puluh lima ribu tujuh ratus enam puluh rupiah). Total belanja pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 2016, dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah terserap sebesar 61,27% dengan rincian belanja sebagai berikut:

No. Akun Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi

(Rp.)

Capaian (%)

1 511111 Belanja Gaji Pokok PNS 1.232.414.000 869.145.960 70,52%

2 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 27.000 9.066 33,58%

3 511121 Belanja Tun. Suami/Istri PNS 51.638.000 48.854.050 95%

4 511122 Belanja Tun. Anak PNS 18.248.000 17.783.404 97,45%

5 511123 Belanja Tun. Struktural PNS 22.949.000 19.320.000 84%

6 511124 Belanja Tun. Fungsional PNS 1.638.325.000 841.495.000 51,36%

7 511125 Belanja Tun. PPh PNS 413.491.000 207.357.000 50,15%

8 511126 Belanja Tun. Beras PNS 49.303.000 42.293.280 86%

9 511129 Belanja Uang Makan PNS 196.416.000 170.300.000 86,70%

10 511151 Belanja Tun. Umum PNS 11.993.000 4.810.000 40,11%

11 512211 Belanja Tun. Kemahalan Hakim 960.000.000 578.650.000 60%

12 512211 Belanja Lembur 39.585.000 39.548.000 100%

4.634.389.000 2.839.565.760 61,27%

(37)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 32

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah Rp. 1.794.823.240,- (satu milyar tujuh ratus sembilan puluh empat juta delapan ratus dua puluh tiga ribu dua puluh empat rupiah), atau sebesar 38,73 % dari total pagu yang tersedia. Sisa pagu belanja pegawai tersebut disebabkan karena terlalu besarnya estimasi revisi pagu untuk menambah pagu minus belanja pegawai.

2. Belanja Barang

Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Agama Tahuna sebesar Rp. 450.681.000,-(empat ratus lima puluh juta enam ratus delapan satu ribu rupiah), setelah revisi khususnya penambahan pada belanja pemeliharaan gedung dan bangunan kantor, Pagu DIPA untuk belanja barang berubah menjadi Rp. 475.681.000,- (empat ratus tujuh puluh lima juta enam ratus delapan puluh satu ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional satuan kerja Pengadilan Agama Tahuna.

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2016, anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 461.709.703,- (empat ratus enam puluh satu juta tujuh ratus sembilan ribu tujuh ratus tiga rupiah). Totalbelanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2016, dapat kita lihat pada pagubelanja barang yang telah terserap 97% , dengan rincian belanja barang sebagaiberikut :

(38)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 33

No. Akun Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi

(Rp.)

Capaian (%)

1 524111 Bel. Perjalanan Biasa 50.956.000 50.956.000 100%

2 521211 Belanja Bahan 7.320.000 7.320.000 100%

3 522111 Bel. Langganan Listrik 32.400.000 23.872.600 74%

4 522112 Bel. Langganan Telefon 11.100.000 6.849.603 62%

5 522113 Bel. Langganan Air 3.000.000 1.902.500 63%

6 521111 Bel. Keperluan Kantor 182.400.000 182.304.000 100%

7 521115 Bel. Honor Operasional

Satker 31.200.000 31.200.000 100% 8 523111 Bel. Biaya Pemeliharaan Gedung& Bangunan 75.805.000 75.805.000 100% 9 523121 Bel. Biaya Pemeliharaan Peralatan & Mesin 40.000.000 40.000.000 100%

10 521114 Bel. Pengiriman Surat

Dinas

1.500.000 1.500.000 100%

11 521118 Bel. Barang Persediaan 40.000.000 40.000.000 100%

475.681.000

461.709.703 97,06% Total Belanja Barang

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 13.971.297,- (tiga belas sembilan tujuh puluh satu ribu dua ratus sembilan puluh tujuh rupiah), atausebesar 2,94% dari total pagu yangtersedia.

3. Belanja Modal

Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan nonfisik yang mendukung untuk tupoksi. Pada Tahun Anggaran 2016, Pengadilan Agama Tahunahanya mendapatkan Pagu Belanja Modal sebesar Rp. 861.025.000,- (delapan ratus enam puluh satu juta dua puluh lima ribu rupiah) untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung perangkat pengolah data dan komunikasi dan pembebasan tanah.

Realisasi serapan anggaran pada Belanja Modal ini sebesar Rp. 860.975.000,- (delapan ratus enam puluh juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) atau sebesar 100%,dengan rincian belanja modal sebagaiberikut :

(39)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 34

No. Akun Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi

(Rp.)

Capaian (%)

1 532111 Belanja Modal Peralatan &

Mesin

106.000.000

106.000.000 100%

2 531111 Belanja Modal Tanah 755.025.000 755.025.000 100%

861.025.000

861.025.000 100%

Total Belanja Barang

2. PAGU DAN REALISASI DIPA (04) BADAN PERADILAN AGAMA

Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (04) Badan Peradilan Agama adalah sebagai berikut :

No. Akun Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi

(Rp.)

Capaian (%)

1 521219 Bel. Barang Non Operasional

Lainnya

30.000.000

30.000.000 100%

2 524111 Belanja Perjalanan Biasa 259.000.000 259.000.000 100%

289.000.000

289.000.000 100%

Total Belanja Barang

Belanja barang pada DIPA (04) Badan Peradilan Agama ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional persidangan peradilan, dan meningkatkan kualitas aparatur teknis peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Agama.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA (04) Badan Peradilan Agama Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Agama Tahuna adalah Rp. 289.000.000,- (dua ratus delapan puluh sembilan juta rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Agama Tahuna.

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2016, anggaran belanja barang yang mampu terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 289.000.000,- (dua ratus delapan puluh sembilan juta rupiah), sebesar 100 % dari Total Pagu Tahun 2016.

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp. 0,-

(40)

Laporan Kinerja Pengadilan Agama Tahuna (LKjIP) Tahun 2016 Hal. 35

(nol rupiah), atau sebesar 0% dari total pagu yang tersedia.

Adapun kendala yang sangat mempengaruhi tersisanya anggaran DIPA (04) ini, karena kurangnya koordinasi dan pemahaman dari Bagian Kepaniteraan selaku pelaksana teknis dalam hal tata cara permintaan anggaran dan pertanggungjawabannya kepada Pengelola Anggaran, sehingga Pengelola Anggaran hanya bisa memintakan dan mempertanggungjawabkan sesuai dengan dukungan bukti pertanggungjawaban yang ada. Padahal semua kegiatan teknis yang tersedia anggarannya dalam DIPA, sudah dialaksanakan oleh bagian kepaniteraan.

Gambar

Grafik : Perkara
Grafik : Penyelesaian Sisa Perkara Di Tahun 2016
Grafik : Perkara Yang Diselesaikan Maksimal 5 Bulan
Grafik : Aksepbilitas Putusan Hakim  Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Tahunan Pengadilan Agama Tahuna tahun 2016 ini memberikan gambaran umum tentang pelaksanaan sistem manajemen peradilan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan

Setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi mempelajari dan mencermati dengan seksama seluruh berkas perkara, salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Pinrang Nomor :

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding menelaah dan memeriksa berkas perkara dengan seksama terutama Putusan Pengadilan Agama Sukabumi Nomor

Berkas perkara yang diterima, dilengkapi dengan formulir penetapan Majelis Hakim, disampaikan kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Ketua Pengadilan Agama

Konsep kreatif dalam buku ini adalah memberikan konten edukatif yaitu memberikan pertanyaan–pertanyaan seputar cerita rakyat tersebut, memberikan halaman mewarnai,

Tekanan adalah besaran fisika yang merupakan perbandingan antara gaya normal (tegak lurus) yang bekerja pada suatu bidang permukaan dengan luas bidang permukaan tersebut..

OUTPUT Pasaran untuk Minyak Sawit Lestari Pengurangan pencemaran & Pelepasan GHG Ekosistem dilindungi lebih baik Penggunaan sumber diminimumkan Produktiviti

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu, apakah sarana dan prasarana di Perpustakaan SD Netral D Yogyakarta sudah sesuai