KAMUS
KAMUS
BAHASA INDONESIA
PUSAT BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
JAKARTA, 2008
499.213
KAM Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun k Kamus Pusat Bahasa.
Jakarta: Pusat Bahasa, 2008 xvi, 1826 hlm.; 21,5 cm ISBN 978-979-689-779-1
TIM REDAKSI
KAMUS BAHASA INDONESIA
Pemimpin Redaksi Dendy Sugono Penyelia Sugiyono Yeyen Maryani Redaksi Pelaksana Ketua
Meity Taqdir Qodratillah Anggota
Cormentyna Sitanggang, Menuk Hardaniwati Dora Amalia, Teguh Santoso, Adi Budiwiyanto
Azhari Dasman Darnis, Dewi Puspita
Pembantu Pelaksana Endang Supriatin, Dede Supriadi
PRAKATA
Satu bahasa besar atau bahasa utama memiliki kamus, tata bahasa, dan uji bahasa yang standar. Kamus memuat khazanah kosakata bahasa yang dapat menjadi lambang atau indikator kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai sebagai sarana pikir, ekspresi, dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan. Kamus Bahasa Indonesia ini merupakan buku rujukan yang memuat khazanah kata bahasa Indonesia. Selain kosakata umum bahasa Indonesia, kamus ini memuat berbagai istilah dari bidang ilmu yang pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa.
Dibandingkan dengan kamus yang terbit sebelumnya, kamus ini telah mengalami penyempurnaan definisi atau penjelasan lema/sublemanya, penambahan makna (akibat perkembangan pemakaian bahasa), perbaikan penulisan latin untuk nama tumbuhan dan hewan, serta perubahan urutan susunan sublema. Semua itu dilakukan atas dasar masukan dari para pengguna kamus, baik melalui surat, pos-el, telepon, surat kabar/majalah maupun melalui forum atau pertemuan ilmiah. Sublema yang merupakan derivasi dari lema pokok disusun berdasarkan paradigma pembentukan kata, tidak lagi diurutkan berdasarkan abjad. Dengan demikian, sublema petinju ditampilkan di bawah sublema bertinju, sedangkan peninju di bawah meninju dan meninjukan, serta tinjuan yang merupakan hasil meninju diletakkan di bawah peninjuan (perbuatan meninju).
Dari segi isinya, kamus ini diperkaya istilah bidang ilmu fisika, kimia, matematika, dan biologi yang sudah sangat lazim digunakan. Definisi kata-kata itu diambil dari kamus istilah bidang ilmu yang dikembangkan oleh para pakar bersama Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Dengan memasukkan istilah-istilah itu, kamus ini dapat menjadi rujukan awal yang dapat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk memahami konsep-konsep dasar keilmuan itu. Dengan demikian, sumbangan kamus ini bagi upaya pencerdasan bangsa akan lebih dapat dirasakan.
Untuk menghasilkan kamus seperti itu diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya kamus ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan kamus ini. Selain itu saya memberikan ucapan terima kasih kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang telah mengubah kamus ini ke format elektronik sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui layanan buku murah Departemen Pendidikan Nasional. Semoga penerbitan kamus ini dapat memberi manfaat besar bagi upaya pencerdasan bangsa menuju insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.
Jakarta, 28 Oktober 2008 Kepala Pusat Bahasa
Dendy Sugono Pemimpin Redaksi
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PENERBITAN
KAMUS BAHASA INDONESIA
Perkembangan bahasa mencerminkan perkembangan kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu tampak pada perkembangan kosakata. Perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah pesat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang, antara lain, dipacu oleh perkembangan ilmu dan teknologi serta seni. Perkembangan kosakata itu dapat dilihat pada bertambahnya lema dalam kamus bahasa Indonesia dari satu edisi ke edisi berikutnya. Tanpa kita rasakan ternyata Kamus Besar
Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam
maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari 62.000 lema pada edisi pertama (1988) hingga 91.000 lema pada edisi keempat (2008). Hal itu menunjukkan bahwa kamus tersebut selalu memutakhirkan kandungan lemanya. Menurut catatan Pusat Bahasa, dari edisi pertama hingga edisi ketiga kamus itu mengalami cetak ulang hingga puluhan kali. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat memang memerlukan kamus tersebut sebagai sumber rujukan dalam dunia pendidikan ataupun dunia kerja.
Di samping pengguna, respons masyarakat terhadap kamus itu juga muncul dalam bentuk upaya penerbitan kamus serupa untuk keperluan bisnis. Beberapa kamus bahasa Indonesia bermunculan, bahkan beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan kepopuleran Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tampaknya sudah merebut hati masyarakat. Jika kamus yang bermunculan itu disusun dengan standar perkamusan yang memadai, peran masyarakat dalam menyediakan kamus bahasa Indonesia seperti itu dapat menjadi aspek positif bagi pengembangan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia. Sebaliknya, kamus serupa itu akan menjadi aspek negatif apabila penyusunannya hanya memperhatikan aspek bisnis semata.
Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan
kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban
bangsa Indonesia.
Atas terbitnya kamus ini, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada para penyusun. Dalam semangat 100 tahun Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia dan semangat 80 tahun Sumpah Pemuda, terbitnya Kamus Bahasa Indonesia yang disertai terbitnya Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa sungguh merupakan persembahan yang amat berharga bagi bangsa Indonesia. Semoga buku ini membawa manfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Jakarta, 28 Oktober 2008 Menteri Pendidikan Nasional
Daftar Isi
Tim Redaksi v
Prakata vii
Sambutan Menteri Pendidikan Nasional ix
Daftar Isi xi
Petunjuk Pemakaian Kamus xiii
PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS
A. Ejaan
Ejaan yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini adalah
ejaan bahasa Indonesia yang didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah.
B. Bentuk Susunan Kamus
Susunan kada dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa
Indonesia disusun seperti berikut.
1. Kata Dasar dan Kata Turunan
Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan
kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya
(kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai
sublema atau subentri. Contoh: sabar adalah kata dasar dan kata
bersabar, menyabarkan, penyabar, dan kesabaran adalah bentuk
derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai
berikut.
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus
asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;
tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl
menghadapi setiap masalah;
menyabarkan
v menenangkan perasaan (pikiran dsb);
menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;
penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak
lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap
kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang
(sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;
tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan
temanku yg ~di antara teman-temanku
2. Kata Ulang atau Bentuk Ulang
Kata
ulang
atau
bentuk ulang di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini
diatur atau disusun sebagai berikut.
a) Bentuk kata yang seolah-olah merupakan bentuk ulang, seperti
alap-alap, laba-laba, kupu-kupu diperlakukan sebagai lema.
b) Bentuk ulang seperti pontang-panting diperlakukan sebagai lema.
c) Kata ulang yang menunjukkan jamak dalam hal proses diperlakukan
sebagai sublema. Contoh:
bersaf-saf diletakkan sesudah saf
tersedeng-sedeng diletakkan sesudah sedeng
3. Gabungan Kata
a) Gabungan kata atau kelompok kata yang mempunyai derivasi
diper-lakukan sebagai lema. Contoh:
salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak
sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg
diberikan;
penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;
penyelewengan
b) Gabungan kata atau kelompok kata yang tidak berderivasi di
per-lakukan sbg sublema. Letaknya langsung di bawah lema yang
berkaitan dan disusun berderet ke samping secara berurutan menurut
abjad. Unsur pertama gabungan kata itu dicetak dengan tanda
hubung ganda (--) Contoh:
sagu n 1 pohon yg hati batangnya dapat dibuat tepung; 2 hati batang
pohon palem; 3 tepung (dr pati hati batang enau, rumbia, dsb);
-- hati ki pemberian (tanda mata, hadiah, dsb) sbg hiburan (tanda
penghargaan, kenangkenangan, dsb); pisang hati batang pisang;
-- tampin pati sagu yg dibungkus dng daun nipah;
c) Gabungan kata atau kelompok kata yang dibentuk dari kata turunan
atau sublema diperlakukan sebagai sublema dan diletakkan di
bawah kata turunan tersebut. Unsur pertama kata turunan itu dicetak
dengan tanda tilde (~). Contoh:
saji n ...;
menyajikan v ...;
tersaji v ...;
sajian n ...;
penyaji n ...;
-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan
ilmiah
C. Tanda Baca
1. Tanda Hubung (-)
a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
a) main-main
b) saban-saban
b) Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan
tingkat atau urutan. Contoh:
ke-4
ke-7
ke-9
2. Tanda Hubung Ganda (--)
Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat
dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2
tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia
menjalankan usahanya;
3. Tilde (~)
Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam
contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:
sabar a ...;
bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~
dl menghadapi setiap masalah;
4. Cetak Miring
Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label
kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat.
Contoh:
a) Label Kelas Kata
a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p
(par-tikel), pron (pronomina), dan v (verba)
b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak
lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini
dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu:
dng – ia menjalankan usahanya;
5. Cetak Tebal
Contoh:
piring n 1 perabot rumah tangga berbentuk bundar pipih
dan
sedikit cekung, terbuat dr porselen, beling, dsb, untuk
meletakkan nasi, lauk-pauk, dsb: -- yg dipakai untuk jamuan
malam sudah disiapkan;
...;
b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem
(kata yg memiliki lebih dari satu makna).
Contoh
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus
asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;
tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;
c. Huruf yg dicetak tebal menunjukkan gabungan kata.
Contoh:
saji n ...;
menyajikan v ...;
...
penyaji n ...;
-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan
ilmiah
6. Koma (,)
1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf
kecil pada lema pertama setiap abjad. Contoh:
a) D, d /dé/ n huruf ke-4 abjad Indonesia
b) G, g /gé/ n huruf ke-7 abjad Indonesia
2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan lema beserta kelas kata
yang tidak diberi deskripsi dengan sublema. Contoh:
3)
Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian
sebagai pilihan bentuk kata. Contoh:
sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum
disiarkan
7. Titik Koma (;)
1) Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang
bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada
penjelasan makna.
Contoh:
salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak
sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg
diberikan;
penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;
penyelewengan
2) Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir penjelasan makna
sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk derivasi
terakhir (penjelasan makna sublema yang merupakan bentuk
derivasi terakhir sebuah lema tidak diakhiri dengan tanda apa pun).
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2
tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan
usahanya;
bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl
menghadapi setiap masalah;
menyabarkan
v menenangkan perasaan (pikiran dsb);
menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;
penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak
lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap
kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang
(sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;
tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku
yg ~di antara teman-temanku
8. Titik Dua (:)
Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir
deskripsi dan sebelum contoh pemakaian.
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2
tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan
usahanya;
9. Tanda Kurung ((...))
Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau
bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh
tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau
pernyataan yang terdapat di depannya.
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2
tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan
usahanya;
10. Garis Miring (/.../)
Garis miring (/.../) dipakai untuk lafal kata yang mengandung unsur
bunyi /e/ atau /é/ agar tidak terjadi kesalahan di dalam melafalkan
kata.
Contoh:
sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum
11. Tika Atas atau Superskrip
Tika atas atau superskrip (
1...,
2...,
3...) dipakai untuk menandai bentuk
homonim yang homograf dan homofon. Tanda ini diletakkan di
depan kata lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke
atas.
Contoh:
a)
1bisa a mampu; dapat: dia
C berenang;
2
bisa n zat racun dr binatang (spt ular);
b)
1seri a tidak ada yg menang atau kalah: pertandingan sepak bola
itu berakhir ─
2
seri n cahaya:
─ wajahnya;
12. Angka Arab
Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3, ...) dipakai untuk menandai
makna polisemi (yaitu arti kesatu, arti kedua, arti ketiga, dan
seterusnya).
Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas
putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2
tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan
usahanya;
D. Label dan Singkatan Kata
1) Label Kelas Kata
n
nomina
v
verba
a
adjektiva
adv adverbia
num numeralia
p
partikel
pron pronomina
2) Singkatan Kata
dl
dalam
dng dengan
dp
daripada
dr
dari
dsb dan sebagainya
kpd kepada
krn karena
msl misalnya
pd
pada
sbg sebagai
spt seperti
thd terhadap
tt
tentang
yg
yang
1580 T, t /té/ n huruf ke-20 abjad
Indonesia
taa
jangan
jul adv segera; lekas-lekas:
-- membenarkan yg belum pasti
taala a Isl Mahatinggi (biasa disebutkan
se-sudah menyebut nama Allah): Allah --, Allah Mahatinggi
taaruf n perkenalan taasub a fanatik
taat a 1 senantiasa tunduk (kpd Tuhan,
pe-merintah, dsb); patuh: perempuan itu
sa-ngat -- kepada suaminya; 2 tidak berlaku
curang; setia; 3 saleh; kuat beribadah:
ja-dilah Anda seorang muslim yg --;
menaati v mematuhi; menurut (perintah,
aturan, dsb): setiap pemakai jalan harus
~ peraturan lalu lintas;
ketaatan n 1 kepatuhan; 2 kesetiaan; 3 kesalehan
taat asas a tidak berubah dr ketentuan yg
sudah ditetapkan; konsisten;
ketaatasasan n keadaan tidak mudah
berubah dr ketentuan yg sudah ditetap-kan; kekonsistenan:
taawud ĺ taawuz
taazur 1 v terhalang; 2 n halangan; uzur tabah a tetap dan kuat hati (dl menghadapi
bahaya dsb); berani: kita harus -- dl
menghadapi berbagai cobaan hidup;
menabahkan v menjadikan tabah;
mem-pertetap (hati); memberanikan: sikap
te-nang, sabar, dan tawakal ~ hati kita dl menghadapi segala kesulitan hidup;
ketabahan n perihal tabah; keadaan ta-bah; ketetapan hati; kekuatan hati
1tabak n talam besar tempat
menghidang-kan mamenghidang-kanan
2
tabak n kuali (belanga) tempat memasak
nasi
tabal kl n tabuh (beduk) yg dipalu ketika
meresmikan penobatan raja;
menabalkan v mengumumkan penobatan
raja; menobatkan;
penabalan n pengumuman penobatan
ra-ja; penobatan
taban n pohon yg menghasilkan getah
perca; Palaquium;
-- merah balam merah; Palaquium gutta; -- putih pohon, digunakan untuk
mem-buat balok; Palaquium obovatum; --
sutra sj taban putih, tetapi getahnya lebih
kental; Palaquium oxleyanum
tabarak v mendapat berkah; diberkahi tabaruk n keberkatan; keselamatan;
kesen-tosaan
tabe /tabé/ ĺ 1tabik
tabel /tabél/ n daftar berisi ikhtisar
se-jumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yg tersusun secara bersistem, urut ke bawah dl lajur dan deret tertentu dng garis pembatas sehingga dapat dng mudah disimak;
-- alfabetis tabel yg susunannya menurut
abjad; indeks; -- periodik Kim susunan unsur kimia berdasarkan kenaikan nomor atomnya, unsur seperiode diletakkan dl garis mendatar dan unsur-unsur sego-longan diletakkan dl kolom tegak; --
referensi tabel yg berfungsi sbg sumber
segala keterangan yg terperinci dan di-gunakan untuk penunjukan; -- warna tabel yg berisi beberapa contoh warna; menabelkan v menyusun (data) dl
ben-tuk tabel; menempatkan ke dl tabel;
bertabel v berisi tabel tabela n peti mati; peti mayat
tabelaris /tabélaris/ a Adm dl bentuk tabel;
berlajur
tabernakel n 1 Kat lemari kecil yg
diletak-kan di tengah altar untuk menyimpan hosti; 2 kemah tempat penyimpanan peti perjanjian sebelum Baitullah dibangun di
1581
Yerusalem; 3 tempat ibadah orang Yahudi
tabia n gendang kecil
tabiat n 1 perangai; watak; budi pekerti; 2 perbuatan yg selalu dilakukan;
ke-lakuan; tingkah laku;
bertabiat v 1 berperangai; berwatak; 2 bertingkah laku
tabib n 1 orang yg pekerjaannya
mengo-bati orang sakit secara tradisional, spt dukun; 2 dokter;
-- Cina sinse;
pertabiban n perihal bertabib: menurut
teori ~ Cina kuno pukul 300—500 dini hari disebut waktu ginjal;
ketabiban n 1 ilmu tabib; 2 hal mengenai
obat-obatan dan cara mengobati penyakit
tabii a menurut sifat (pembawaan, kodrat)
yg asli: ilmu --, fisika
tabiin n 1 penganut ajaran Nabi
Muhammad saw. yg merupakan generasi kedua dr jemaah muslimin setelah ge-nerasi para sahabat yg hidup sezaman dng Nabi Muhammad saw.
1
tabik n 1 (ungkapan untuk memberi)
sa-lam; selamat (pagi, siang, malam); assalamualaikum; sepada; 2 perbuatan menghormati; 3 maaf (dikatakan apabila masuk ke tempat yg keramat dsb);
bersitabik v menyambut kedatangan
ta-mu dan memberi salam (hormat);
menabik v 1 memberi salam; 2 memberi
hormat
2
tabik n pengikut; penganut
tabir n tirai penyekat (pendinding) atau
pe-nutup dinding: -- itu memisahkan ruang
kaum wanita dng ruang kaum pria;
-- asap asap yg dikeluarkan untuk
melin-dungi kapal perang, gerakan pasukan, dsb; -- besi dinding besi (batas pemisah yg seolah-olah ada untuk memisahkan negara yg sudah masuk blok Rusia dng
yg mengikuti blok Barat); -- surya ra-muan (cairan dsb) untuk menghalangi pe-ngaruh cahaya matahari yg merusak kulit; tabir-mabir n macam-macam tabir;
bertabir v 1 memakai tabir; 2 ki
menye-lubungi; menyelimuti: tindakan itu hanya
~ maksud jahatnya;
menabiri v 1 memberi bertabir;
mema-sang tabir pada; 2 ki menutupi; menye-lubungi; menyelimuti
tabla n Mus alat musik pukul berupa dua
gendang kecil, satu berbentuk silinder dan satu lagi berbentuk mangkuk, di-mainkan dng cara diketuk dng jari
tablet /tablét/ n 1 obat dl bentuk butiran
atau pipih; gentel (obat padat); pil; 2 lem-peng tanah liat; 3 bidang papan kayu;
-- isap tablet yg diisap;
tablig n 1 penyiaran ajaran agama Islam; 2 penyampaian;
bertablig v menyiarkan ajaran agama
Islam;
menabligkan v bertablig
tablo n pertunjukan lakon tanpa gerak atau
tanpa dialog;
bertablo v melakukan tablo: para model
itu diminta bergerak, ~, dan berpose bak dl lukisan
tabloid n 1 surat kabar ukuran kecil
(sete-ngah dr ukuran surat kabar biasa) yg ba-nyak memuat berita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah dibaca umum; su-rat kabar sensasi; susu-rat kabar kuning;
2 tulisan dl bentuk ringkas dan padat (tt
kritik, paparan, dsb)
tabo n 1 inai; Lawsonia inermis; 2 daun
ta-bo
tabok v menabok;
menabok v memukul (kepala dsb) dng
telapak tangan; menampar
tabrak v sentuh antarmuka dua benda dr
1582 -- lari peristiwa tabrakan, yg menabrak
pergi meninggalkan korbannya;
tabrak-tubruk v berbagai macam
pe-langgaran mobil dsb;
bertabrakan v saling menabrak;
berlang-garan: kedua bus itu ~ krn mau saling
mendahului;
menabrak v menubruk; menumbuk:
se-pedanya ~ tukang bakso;
menabrakkan v menubrukkan; tertabrak v tertubruk: ia ~ becak; tabrakan n hasil bertabrakan;
tumbuk-an; tubrukan (mobil dng sepeda motor dsb): dl ~ itu dua orang meninggal dan
tiga orang luka parah;
penabrak n orang dsb yg menabrak tabu n hal yg tidak boleh yg disentuh,
di-ucapkan, dsb krn berkaitan dng kekuatan supernatural yg berbahaya (ada risiko kutukan); pantangan; larangan;
menabukan v menganggap sbg larangan;
memantangkan
tabu kayu n perdu, tinggi mencapai 8 m,
digunakan untuk pakan ternak dan pagar, digunakan sbg gayung; Crescentia cujete
tabuh n 1 gendang raya; beduk (dl masjid,
surau, dsb): memukul -- sambil bertakbir;
2 alat untuk menabuh bunyi-bunyian
(ga-melan dsb); 3 bunyi beduk sbg alamat:
terdengar -- panjang, siapa gerangan yg meninggal?;
makan dijadikan -- singkat, akan
dija-dikan genderang berlebih, pb serba
tang-gung; masuk meliang penjahit keluar
meliang --, pb membelanjakan uang lebih
banyak dp pendapatan;
-- larangan tabuh yg tidak dipakai
se-hari-hari (baru dipakai apabila ada peris-tiwa penting);
menabuh v memalu (tabuh, gamelan,
dsb);
penabuh n orang yg menabuh;
tabuhan n hasil menabuh;
tabuh-tabuhan n bunyi-bunyian yg
dita-buh;
tetabuhan n tabuh-tabuhan
tabuhan n lebah (tawon) besar, biasanya
bersarang di pohon;
~ meminang anak labah-labah, pb tidak
seimbang (tt perjodohan); menjolok
sa-rang --, pb sengaja mencari bahaya atau
kesusahan
tabularasa n Dik teori yg menyatakan
bah-wa setiap individu dilahirkan dng jibah-wa yg putih bersih dan suci (yg akan men-jadikan anak itu baik atau buruk adalah lingkungannya)
tabulasi n penyusunan menurut lajur yg
telah tersedia; penyajian data dl bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan pengamatan dan evaluasi;
menabulasi v membuat tabulasi
tabulator n kunci yg menggerakkan
pe-rangkat cetak atau kursor ke pember-hentian tabulator berikutnya; pengatur kolom pd mesin tulis
tabun v menabun;
menabun v 1 membubung
berkepul-ke-pul (tt asap): berdentum bedil berbunyi,
asap naik ~; 2 membakar timbunan
sam-pah dsb; memasang api unggun;
tabun-menabun v membubung
berke-pul-kepul; terus-menerus menabun;
tabunan n timbunan sampah dsb yg
di-bakar; api unggun
tabung n 1 bambu seruas atau lebih (untuk
menaruh sesuatu); bumbung; 2 tempat sesuatu yg bentuknya spt bumbung; 3 bis (kotak surat dsb); 4 celengan (tempat menyimpan uang); 5 Tek silinder (dl mesin);
-- damak tabung tempat menyimpan
da-mak (peluru sumpit); -- elektron kompo-nen elektronik yg terdiri atas tabung
ham-1583
pa yg dilengkapi elektrode atau ion; --
gambar tabung gelas berlubang tempat
dikonversikannya sinyal video ke dl sinar elektron untuk menghasilkan gambar pd layar; -- gas tabung tempat menyimpan gas (untuk memasak atau mengelas); --
jangkar tabung atau pipa yg terbuat dr
baja atau besi, terletak pd haluan kapal, tempat lewat rantai jangkar yg diturunkan ke luar; -- kimia pembuluh kaca, untuk mengadakan percobaan, panjangnya be-berapa sentimeter; -- lucutan Kim tabung gelas hampa udara bertekanan tinggi yg di dalamnya mengalir arus listrik dr ano-de ke katoano-de; -- madat pipa untuk meng-isap madat (candu); pengudut; -- pekak celengan yg pd mulanya dibuat dr bambu;
-- pemadam kabakaran tabung ringan
yg digunakan untuk memadamkan api dng menggunakan cairan, serbuk, atau gas yg dikeluarkan dng tekanan tinggi; --
pemancar tabung radio yg khusus
diran-cang untuk memancarkan gelombang radio; -- pemilihan 1 bumbung tempat memasukkan lidi yg dipakai sbg ganti surat pemilihan; 2 kotak tempat mema-sukkan surat suara; -- pengering Kim tabung kaca berbentuk U atau bentuk lain yg diisi penuh dng zat pengering, untuk mengeringkan gas atau uap; -- penguat tabung radio untuk memperkuat tegangan lemah; -- radio tabung elektron vakum yg dilengkapi dng sebuah atau beberapa elektroda; -- reaksi Kim tabung yg ter-tutup pd salah satu ujungnya, dan digu-nakan untuk melangsungkan uji kimia; --
seruas ki tidak dapat menyimpan rahasia; -- surat kotak surat; -- tablet tabung
ke-cil dr kaca dsb tempat tablet; -- takaran tabung pengukur bahan yg tembus sinar, diberi guratan yg menunjukkan volume cairan yg diisikan ke dalamnya;
menabung v menyimpan uang (di
ce-lengan, pos, bank, dsb): setiap Senin
anak-anak ~ di sekolah;
menabungkan v memasukkan uang sbg
uang simpanan: setiap bulan ayah ~
se-bagian dr gajinya di bank;
penabung n orang yg menabung;
pe-nyimpan uang;
penabungan n proses, cara, perbuatan
menabung; penyimpanan uang;
tabungan n 1 tempat menabungkan
uang; celengan; 2 uang tabungan; uang simpanan;
~ masjid uang dana untuk keperluan
masjid; ~ pos simpan-menyimpan uang yg diurus oleh pos
tabur v menabur; -- bunga ziarah;
bertabur v 1 berkurik-kurik (hitam, me-rah, dsb): ayam ~; 2 bersungkit (tt kain):
kain ~; 3 ki membagi-bagikan (uang,
se-dekah, dsb): ~ berderma;
~ bijan ke tasik, pb membuang-buang
uang (waktu dan tenaga);
~ segan-segan nama corak kain tenun; ~ urai banyak berderma (bersedekah,
men-jamu, dsb);
bertabur-tabur v bertaburan;
bertaburkan v 1 dihambur dng: duduk di
hamparan yg ~ bunga aneka warna; langit ~ bintang; 2 diberi atau dipasangi
(permata) banyak-banyak: di dadanya
tersemat bros yg ~ intan berlian;
bertaburan v berhamburan ke sana-sini;
berserakan: karungnya pecah dan isinya
~ di lantai;
menabur v menghamburkan sesuatu pd;
menyebarkan (benih, bunga, dsb): ~
be-nih padi; ~ bunga di pekuburan; ~ biji di atas batu, ki pekerjaan yg sia-sia;
~ tenaga membuang-buang tenaga; ~
1584
menaburi v menghamburkan (bunga dsb) pd: ~ peti mati dng bunga mawar dan
melati;
menaburkan v 1 menghamburkan (benih dsb); menyebarkan (bunga dsb); 2 ki menyiarkan pendapat (paham, pengeta-huan, dsb);
penabur n 1 orang yg menabur (benih
dsb); 2 alat untuk menabur; 3 mimis berukuran kecil;
penaburan n proses, cara, perbuatan menabur: ~ benih padi dilakukan pd
musim hujan;
taburan n sesuatu yg ditaburkan;
tertabur v terhambur; terserak-serak: dia
memunguti remah-remah roti yg ~ di lantai
tabut n 1 peti yg dibuat dr anyaman bambu
atau burung-burungan burak yg terbuat dr kayu yg dibawa berarak pd peringatan terbunuhnya Hasan-Husen (tanggal 10 Muharam); 2 perarakan untuk mempe-ringati terbunuhnya Hasan-Husen dng membawa tabut;
-- perjanjian peti berisi dua keping batu
yg bertatahkan Sepuluh Perintah Tuhan yg difirmankan kpd Nabi Musa as di Gurun Sinai, bertutup emas dng dua ke-rubim emas pd kedua ujungnya sbg lam-bang janji Allah untuk menyertai Bani Israel selama mereka tidak melanggar firman
tabzir v berlaku mubazir; berbuat mubazir taci n kakak perempuan
tadabur v merenung;
menadaburkan v merenungkan: di
sam-ping membaca Alquran, Anda juga harus ~ makna-maknanya
tadah n barang untuk menampung sesuatu; -- cangkir piring alas cangkir; -- embun
sisir pisang yg tersusun di bagian paling atas; -- gelas piring atau alas gelas; --
ke-ringat kain (cita) yg dirangkapkan pd
punggung baju sebelah dalam; --
mang-kuk piring atau alas mangmang-kuk;
bertadah v memakai tadah (alas, lapik); ~ amin memadukan kedua belah tangan
selaku orang yg mengucapkan amin; ~
tangan bertadah amin;
menadah v 1 menerima barang yg jatuh
atau dilemparkan; menampung: di daerah
kering itu orang ~ air hujan untuk per-sediaan di musim kemarau; 2 ki
(menam-pung) menerima barang hasil curian (untuk menjualnya lagi);
~ matahari ki melawan orang yg
ber-kuasa;
menadahkan v memakai sesuatu untuk
menadah; menampungkan;
~ amin mengucapkan amin;
tadahan n hasil atau pendapatan
mena-dah;
penadah n 1 yg dipakai untuk menadah
atau menampung; 2 Olr pemain yg me-nadah bola (dl permainan kasti); 3 orang yg menerima atau memperjualbelikan ba-rang-barang curian; tukang tadah;
penadahan n proses, cara, perbuatan
me-nadah
tadarus n Isl pembacaan Alquran secara
bersama-sama (dl bulan puasa);
bertadarus v melakukan tadarus: hampir
di setiap masjid terdengar orang ~
tadbir Ar n perihal mengurus atau
meng-atur (memimpin, mengelola); pemerin-tahan; administrasi;
menadbirkan v 1 mengurus dan meng-atur; memerintah; mengelolakan: ia ~
ne-geri itu selama dua puluh tahun; 2
me-mutuskan: manusia mengikhtiarkan,
te-tapi Allah ~;
penadbir n pengurus; pengelola;
1585 tadi n 1 waktu yg belum lama berlalu; baru
saja: -- ia duduk di sini; 2 saat yg baru saja lalu: sejak -- ia sudah kuperingatkan;
dr -- ia belum duduk; 3 yg baru lalu: malam --; pagi --; siang --; orang -- pergi;
tadinya adv 1 pd mulanya: walaupun ~
tidak mau mengaku, akhirnya ia mengaku juga; 2 sedianya: ~ kami bermaksud menemui kakakmu; 3 dahulu: ~ rumah ini berlantai tanah, tetapi sekarang sudah ubin
tadung v tertadung;
tertadung v tersandung: ia ~ batu lalu
terjatuh
taekwondo /taékwondo/ n olahraga bela
di-ri berasal dr Korea
taf kp tafeta
tafahus n pemeriksaan dng teliti
menafahus v memeriksa; menyelidik;
menggeledah: Baginda menyuruh ~
orang-orang itu dr mana datang- nya
tafakur n 1 renungan; perenungan; 2
peri-hal merenung, memikirkan, atau me-nimbang-nimbang dng sungguh-sungguh;
3 pengheningan cipta;
bertafakur v melakukan tafakur; menafakurkan v memikirkan
(menim-bang-nimbang) dng sungguh-sungguh
tafeta /taféta/ n kain sutra tipis, halus,
ringan, permukaannya berkilap, biasanya untuk busana wanita
tafonomi n ilmu yg mempelajari
pem-fosilan
tafsir n 1 keterangan atau penjelasan tt
ayat-ayat Alquran agar maksudnya lebih mudah dipahami; 2 keterangan; penje-lasan;
-- harfiah tafsir kata demi kata; -- mimpi
penggunaan ciri-ciri modern untuk meng-uraikan arti mimpi;
menafsirkan v 1 menerangkan maksud
ayat-ayat Alquran atau kitab suci lain;
2 menangkap maksud perkataan (kalimat
dsb) tidak menurut apa adanya saja, me-lainkan diterapkan juga apa yg tersirat (dng mengutarakan pendapatnya sendiri); mengartikan: setiap orang ~ pasal itu
me-nurut kepentingannya sendiri;
tafsiran n penjelasan atau pendapat (tt
suatu kata, kalimat, cerita, dsb); inter-pretasi; hasil menafsirkan;
penafsir n orang yg menafsirkan;
penafsiran n proses, cara, perbuatan
menafsirkan; upaya untuk menjelaskan arti sesuatu yg kurang jelas
taftah ĺ tafeta tagak v tahan;
menagak v menahan; menghadapi atau
menempuh (bahaya, kesukaran, dsb);
menagak-nagak v menahan-nahan
(pe-kerjaan dsb);
tertagak-tagak v tertahan-tahan
(peker-jaan dsb)
tagal n batu-batu besar yg dilemparkan
om-bak ke tepi pantai pd waktu datang angin ribut dan gelombang besar mengempas ke pantai
1tagan n 1 taruhan (dl perjudian); 2 uang
dsb yg dimasukkan untuk modal bersama atau untuk bersama-sama mengadakan suatu kegiatan usaha
2tagan v menagan;
menagan v menahan (lapar, haus, dsb):
ia sering ~ makan krn sulitnya penghi-dupan
tagar n (bunyi) guruh atau guntur: --
ber-degar-degar antara ada dan tidak ada bunyinya;
bertagar v bergemuruh; berdegar-degar:
1586 tageh /tagéh/ n ikan yg hidup di sungai,
tidak bersisik, spt limbat atau ikan sem-bilang; Macrones micriceps
tagih v menagih;
menagih v 1 meminta (memperingatkan,
mendesak) supaya membayar (utang, pa-jak, iuran, dsb): belum tanggal satu ia
sudah ~ uang langganan koran; 2 me-
nuntut atau menggugat supaya melaksa-nakan janji (pernyataan dsb): kami ~ janji
Ayah untuk pergi sekeluarga ke Ancol;
tagihan n 1 hasil menagih; 2 uang dsb
yg harus ditagih;
penagih n orang yg menagih;
penagihan n 1 proses, cara, perbuatan
menagih; 2 permintaan (peringatan dsb) supaya membayar utang dsb; 3 tuntutan supaya memenuhi janji;
tertagih n orang yg wajib membayar
ta-gihan;
ketagihan 1 v terus-menerus meminta
(ingin): sekali diberi kau pasti ~; 2 a me-rasa sangat ingin akan sesuatu (merokok, minum kopi, dsb) krn sudah menjadi kebiasaan: ia ~ makan durian
tagma n Bio sederetan ruas berurutan yg
membentuk bagian berbeda pd tubuh se-rangga (kepala, toraks, abdomen)
tagmosis n Bio spesialisasi fungsional yg
terjadi pd hewan yg beruas secara me-tamer
tah ark pron kata tanya untuk bertanya pd
diri sendiri: apa -- salahku, maka ia
me-ninggalkan daku
tahadi ĺ tadi
tahajud 1 v tidur sambil berjaga agar siap
melakukan salat tengah malam atau membaca Alquran; 2 n Isl (huruf awal ditulis dng kapital) salat sunah pd tengah malam, seusai tidur;
bertahajud v melakukan salat Tahajud
tahak n serdawa;
bertahak v beserdawa
tahalul 1 v mencukur atau menggunting
rambut kepala; 2 a Isl dl keadaan menjadi boleh; diperbolehkan seseorang melaku-kan pekerjaan atau kegiatan yg tadinya terlarang selama mengerjakan ibadah haji atau umrah (ditandai dng bercukur atau memotong beberapa helai rambut); 3 n Isl penghalalan;
bertahalul v bercukur atau memotong beberapa helai rambut sbg pertanda telah bebas dr larangan dl ibadah haji (umrah):
selesai sai ia mengambil gunting untuk ~
1
tahan a 1 tetap keadaannya
(kedudukan-nya dsb) meskipun mengalami berbagai-bagai hal: kayu spt ini tidak -- kena panas
matahari; 2 kuat atau sanggup menderita
(menanggung) sesuatu; 3 dapat menya-barkan (menguasai) diri; betah: ia tidak --
tinggal di asrama; 4 sanggup dan tidak
lekas merasa jijik (kasihan dsb): dia tidak
-- melihat mayat korban pembunuhan itu;
5 cukup (sampai atau hingga): sediaan
air hanya -- untuk lima hari;
-- air tidak dapat rusak oleh air; tidak
dapat kena (kemasukan) air; kedap air; --
api tidak dapat terbakar; -- banting ki
ti-dak mudah menyerah dl menghadapi tantangan perubahan; -- besi tidak dapat terluka oleh senjata tajam; kebal; -- cuaca tahan thd reaksi kimia dan proses fisika, spt pengaruh udara, air, bakteri, cahaya, panas, dan perubahan suhu; -- cuci tidak luntur (rusak dsb) apabila dicuci; --
gelombang dapat berlayar dng baik;
tidak oleng (tt perahu, kapal, dsb); --
harga 1 tetap pd harga semula; tidak mau
menurunkan harga; 2 ki mempertahankan harga diri (gengsi); -- hati tetap teguh hati; -- hina tidak lekas marah oleh penghinaan; -- karat tahan thd gangguan karat atau thd kerusakan akibat karat (tt
1587
campuran logam); -- kias tidak lekas ma-rah apabila disindir; -- lama tidak lekas rusak; awet; -- lapar kuat menanggung lapar; -- lasak tidak mudah lusuh (tt pa-kaian); awet; -- ombak tidak mabuk krn gelombang (kecil); -- palu tidak berasa sakit oleh pukulan; tidak rusak krn pu-kulan; -- peluru tidak dapat ditembus peluru; -- pukul tahanpalu; -- sabar tidak pemarah; -- sesah tahan (tidak luntur) apabila dicuci; -- tangan tidak berasa sakit kena pukulan; kebal; -- tapa tahan pukul; kebal; -- turut Lay tali dr puncak tiang ke bibir perahu (kapal); -- uji 1 su-dah terbukti kebaikannya (mutu, kekuat-annya (mutu, kekuatkekuat-annya); 2 berani di-uji; sanggup didi-uji;
bertahan v 1 tetap pd tempatnya
(ke-dudukannya dsb); tidak beranjak (mundur dsb): kita akan ~ di benteng ini sampai
titik darah penghabisan; 2
memperta-hankan diri (thd serangan, godaan, dsb):
mereka ~ thd serangan itu; 3 tidak mau
menyerah; berteguh hati; berkeras hati: ia
tetap ~ pd pendiriannya; 4 cukup untuk
beberapa waktu (tt persediaan dsb): kalau
kita berhemat, air ini akan ~ juga satu minggu;
bertahan-tahan v berhenti-henti; tidak
sekaligus;
~ larat sedikit demi sedikit mengurangi
kesukaran; mempertahankan lebih lama lagi (dng jalan berhemat dsb): uang
sebe-gitu cukup juga untuk ~ larat;
kebertahanan n ihwal bertahan;
menahan v 1 menghentikan: kami tidak
dapat ~ kuda yg sedang berlari cepat itu;
2 mencegah; menanggulangi: dibuatkan
tanggul untuk ~ banjir; 3 tidak
mem-biarkan lepas (terus berlangsung):
Perintah berusaha ~ kenaikan harga; 4
me-nopang (menyangga) supaya tidak rebah:
carilah bambu untuk ~ pohon ini; 5
mem-biarkan tidak terjadi (terwujud dsb); me-ngekang (hawa nafsu, keinginan, dsb);
6 tidak meneruskan; tidak
menyam-paikan: kepala subbagian kepegawaian
itu ~ kenaikan pangkat karyawan yg sering membolos; 7 tidak mengizinkan
(untuk pergi, berangkat, dsb): biarkan dia
pergi, jangan Ibu ~nya lagi; 8
me-ngurung (memenjarakan) untuk semen-tara: yg berwajib telah ~ beberapa orang
yg diduga terlibat dl perampokan itu;
9 tidak memberikan sesuatu (gaji dsb)
kpd yg berhak: bendaharawan pun tidak
berhak ~ gaji pegawai tanpa sebab yg jelas; 10 menyimpan (untuk persediaan,
cadangan, dsb): dia ~ sebagian dr panen
itu untuk persediaan musim paceklik;
11 menderita; menanggung: dia tidak
sanggup lagi ~ malu seberat itu; 12
me-nguatkan diri supaya tahan: ~ lapar dan
haus;
~ alir memasang tali alir (umpan alir); ~ diri menjaga diri agar tidak terlibat dl
perkara orang lain dsb; ~ gelak berusaha supaya tidak sampai tertawa terbahak-bahak; ~ hati mengekang diri sendiri (bersabar diri) untuk tidak berbuat se-suatu; ~ hawa nafsu berusaha tidak sam-pai melakukan sesuatu yg didorong oleh hawa nafsu; ~ jerat berusaha mencela-kakan orang; ~ mulut berusaha tidak mengatakan sesuatu (membuka rahasia dsb); ~ napas menghentikan napas bebe-rapa saat lamanya (krn situasi yg men-debarkan dsb); ~ ragam dapat menahan penderitaan; sabar;
menahani v 1 mengekang (nafsu dsb);
merintangi; menegahkan: tidak dapat ~
barang apa yg dikehendaki; 2
1588
pergi: gerombolan itu ~ semua orang yg
lalu di situ;
menahankan v 1 menjadikan tertahan; 2 menahan dng; memakai sesuatu untuk
menahan; 3 menahan akan: tidak sanggup
aku ~ derita seberat ini;
tahanan n 1 sesuatu yg menahan
(merintangi dsb); hambatan; rintangan;
2 orang yg ditahan krn dituduh
mela-kukan tindak pidana atau kejahatan; ba-rang dsb yg ditahan; 3 lembaga pema-syarakatan; tempat menahan; penjara;
~ alur volume air yg dapat disimpan
sementara dl alur sewaktu banjir; ~ kota penahanan di dl kota (yg ditahan tidak diizinkan meninggalkan kota); ~ listrik resistans; ~ muka penahanan thd sese-orang sebelum perkaranya diputuskan oleh hakim; ~ pemberat hambatan men- stabilkan arus dl rangkaian listrik; ham-batan pemberat; ~ politik orang yg dita-han krn alasan politik; ~ rumah pena-hanan di dl rumah sendiri (yg ditahan ti-dak boleh meninggalkan rumah);
tertahan v 1 terhambat; terhenti: lama
kami ~ di Bogor krn hujan; 2 terkekang;
terkendali (keinginan, hawa nafsu, dsb):
tidak ~ lagi kemarahannya;
tertahan-tahan v terhenti-henti;
tersen-dat-sendat; tidak berlangsung dng lancar:
akhir-akhir ini buang air kecilnya ~;
tertahankan v dapat ditahan;
penahan n 1 orang yg menahan; 2
se-suatu yg menahan;
penahanan n proses, cara, perbuatan
menahan; penghambatan;
mempertahankan v 1 mengusahakan
su-paya tetap tidak berubah dr keadaan se-mula: ~ tradisi lama; 2 membela; me-megang teguh: ia tetap ~ haknya; ~
pen-diriannya di muka umum; 3 menjaga atau
melindungi supaya selamat: setiap warga
negara berkewajiban ~ negara dan bang-sa;
pemertahanan n proses, cara, perbuatan
mempertahankan;
pertahanan n 1 perihal bertahan
(mem-pertahankan); 2 pembelaan (negara dsb);
3 kubu atau benteng (yg dipakai untuk
membela diri atau menangkis serangan);
~ nasional segala usaha untuk mencegah
dan menangkis lawan, melindungi dan membela kepentingan nasional thd segala macam paksaan dng kekerasan dan se-rangan dr pihak lain;
ketahanan n perihal tahan (kuat);
ke-kuatan (hati, fisik); daya tahan;
~ budaya kekuatan dan keteguhan sikap
suatu bangsa dl mempertahankan budaya asli, termasuk budaya daerah, dr penga-ruh budaya asing yg kemungkinan da- pat merusak atau membahayakan kelang-sungan hidup bangsa; ~ nasional kuatan, kemampuan, daya tahan, dan ke-uletan yg menjadi tujuan suatu bangsa untuk menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yg datang dr luar ataupun dr dalam, yg secara langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara
2
tahan, menahankan v memasang jerat
(bubu, belat, dsb)
tahana kl n kedudukan; martabat
(kebe-saran, kemuliaan, dsb);
bertahana v bersemayam; duduk
1
tahang n pasu dr kayu; tong 2
tahang n jurang; lurah
tahap n bagian dr perkembangan
(pertum-buhan); bagian dr sesuatu yg ada awal dan akhirnya; bagian dr urutan (menegak atau menyamping) tingkat; jenjang:
1589
bertahap v ada tahapnya; bertingkat; berjenjang: peningkatan mutu pegawai
akan dilaksanakan secara ~;
menahapkan v membagi dl beberapa
tahap;
tahapan n tingkatan; jenjang;
penahapan n proses, cara, perbuatan
me-nahapkan: ~nya disesuaikan dng
ang-garan yg tersedia setiap tahun;
setahap n setingkat; sejenjang:
permain-annya belum ~ kemampuan lawan-la-wannya
tahar v menaharkan;
bertahar v Lay berlayar terus (dl angin
ribut dsb);
menaharkan v melayarkan terus (dl angin
ribut dsb): ia ~ perahu
taharah 1 a suci; bersih; 2 n Isl kesucian
badan yg diwajibkan bagi orang yg ber-ibadat;
bertaharah v bersuci: sebelum
menger-jakan salat, kita harus ~ dahulu
tahbis v menahbiskan;
menahbiskan v 1 Kris menyucikan (memberkati) sesuatu (orang, air) untuk upacara keagamaan: ~ imam; ~ air suci;
2 menobatkan;
tahbisan n 1 upacara menahbiskan; 2 upacara penobatan;
penahbisan n 1 Kris pengesahan disertai
doa dan pembacaan pujian kpd Tuhan;
2 penobatan
tahi n 1 ampas makanan dr dl perut yg
ke-luar melalui dubur; tinja; 2 berbagai-ba-gai kotoran, endapan, atau barang yg di-anggap sbg ampas (sisa, karat, buangan, dsb);
-- angin 1 awan tipis yg dibawa angin; 2 gerimis kecil; 3 benalu berbentuk sulur
dan berwarna kuning; -- ayam 1 kotoran ayam; 2 tumbuhan yg ditanam untuk pa-gar, berguna sbg tanaman yg
memper-baiki struktur tanah dan menghasilkan kayu bakar, bunganya berwarna merah dan kuning semarak; Lantana camara; --
babi 1 kotoran babi; 2 terna kecil, akar
dan daunnya digunakan sbg obat berbagai penyakit, spt batuk, kolik, bisul;
Ande-nostemma lavenia; -- besi karat pd besi
(berwarna kuning); -- bintang 1 benda la-ngit yg tampak berkilauan spt bintang dan melayang di angkasa untuk beberapa saat; bintang beralih; 2 kaki seribu, sebesar lidi, panjangnya sekitar 20 mm, berwarna hitam, kakinya cokelat, aktif malam hari mencari makan, bersembunyi di bawah tanah sedalam 3—4 cm atau pd tempat lembap; Orthomorpha gracilis; -- candu sisa atau bekas bakaran madat pd pipa pengisap; -- gagak mekonium; -- gergaji serbuk gergaji; -- gigi kotoran yg melekat di sela gigi; -- hidung ingus kering di dl hidung; -- kerbau 1 kotoran kerbau;
2 terna spt rumput yg tumbuh di
tempat-tempat yg becek atau tergenang air, di-gunakan sbg pakan ternak; Fimbristylis
miliacea; 3 ular, Coluber radiatus; --
ketam serutan; tatal; -- kikir serbuk dr
besi dsb yg dikikir; -- kuku kotoran pd kuku; -- kuping tahi telinga; -- lalat bintil hitam pd kulit; noda hitam pd kulit; andeng-andeng; -- mata kotoran pd mata;
-- minyak 1 endapan pd minyak; 2 ampas
dl pembuatan minyak; -- palat najis yg melekat pd kemaluan; -- tangki kotoran yg mengendap pd dasar tangki penyim-panan minyak bumi (residu dsb); --
telinga kotoran dl telinga; -- tembaga
karat tembaga (berwarna biru kehijauan); terusi
tahiat n Isl bacaan dl salat untuk
meng-hormati Allah Swt, doa untuk Nabi Muhammad saw beserta keluarga, dan doa untuk hamba Allah yg saleh
1590 tahil n satuan ukuran berat 37,8 g
tahir a bersih; suci; murni;
penahiran a pembersihan; penyucian:
sapi yg disembelih itu merupakan ~ nama kepala desa;
ketahiran n kebersihan, kesucian; ke-murnian
tahkik 1 n penetapan (penentuan)
kebenar-an dng bukti; 2 a sah: keputuskebenar-an --; menahkikkan v 1 menetapkan
(menen-tukan) kebenaran dng bukti; 2 menge-sahkan
tahkim Ar n 1 perihal menjadikan hakim; 2 keputusan (pertimbangan);
bertahkim v mempergunakan hakim (dl persengketaan)
1
tahlil n 1 Isl pengucapan kalimat tauhid
la ila ha illallah ‘tidak ada Tuhan selain
Allah’ secara berulang-ulang; 2 nyanyian pujian;
tahlilan n pembacaan ayat-ayat suci Al-quran untuk memohonkan rahmat dan ampunan bagi arwah orang yg meninggal
2tahlil n pengesahan perkawinan antara
suami dan istri yg telah menjatuhkan talak tiga kali dng perantaraan muhalil
tahmid n pengucapan pujian kpd Allah
secara berulang-ulang dng menyebut
alhamdulillah ‘segala pujian hanya untuk
Allah’ dan wa lillahil-hamd ‘dan bagi Allahlah segala pujian’
tahniah n ucapan selamat: ia memberi --
kpd sahabatnya yg baru kembali dr Mekah
tahsil n 1 hal mendapat; 2 pengumpulan
ha-sil (pajak dsb)
tahta ĺ takhta 1
tahu v 1 mengerti sesudah melihat
(me-nyaksikan, mengalami, dsb): ia -- bahwa
saya yg menolongnya; 2 kenal (akan);
mengenal: ia tidak -- akan sanak
sau-daranya lagi; 3 mengindahkan;
meme-dulikan: ia sudah tidak mau -- lagi kpd
anaknya; 4 mengerti; berpengertian: sia-pa yg -- asia-pa maksud tanda ini?; 5 sia-pandai;
cakap: sedikit-sedikit saya -- juga tt
me-sin; 6 insaf; sadar: dia tidak -- akan kekurangannya;
-- di asin garam, pb banyak pengalaman; -- makan -- simpan, pb dapat menyimpan
rahasia baik-baik;
-- adat sopan; beradab; -- angin bertiup
tahu ke mana arah perkataan (pikiran dsb) orang; tahu; -- balas mau membalas budi;
-- beres tidak usah berpayah-payah
sen-diri, melainkan tinggal mendapati bahwa segala-galanya sudah beres; -- di alif da-pat membaca dan menulis; tidak buta huruf; -- di alif lempang mengerti dasar-dasar suatu ilmu; mengerti mana yg baik dan mana yg buruk; -- di angin berkisar tahu akan perubahan hati (maksud, ke-inginan) seseorang; -- di kadar diri mengerti keadaan dirinya, kedudukannya, dsb; -- diri mengerti akan keadaan di-rinya; -- di untung memedulikan keun-tungan atau kebaikan; -- mata huruf da-pat membaca dan menulis; -- sama -- 1 kedua pihak sudah tahu; 2 kedua pihak tidak akan saling mengganggu (sebab keduanya sama-sama mendapat untung); sudah sekongkol;
tahu-tahu adv dng tidak diduga-duga; tanpa diketahui lebih dahulu; tiba-tiba: ~
dia sudah muncul di depan kami;
tahu-menahu v mengetahui suatu hal; bertahu-tahu v 1 berlagak tahu (pandai
dsb); 2 dng setahu; bertahuan v berkenalan; bertahukan v memberitahukan;
setahu adv 1 sepanjang atau sebanyak yg
diketahui (oleh): ~ku dia orang baik; 2 dng diketahui atau disaksikan oleh: jual
1591
camat; tidak dng ~nya, tanpa dike-tahuinya;
ketahu v tahu;
mengetahui v 1 memaklumi;
menyak-sikan; tahu akan: kami belum ~ sebabnya
dia tidak datang; 2 tahu dng menilik
ciri-ciri (tanda-tanda dsb); mengenal: saya ~
Ali dr suaranya; 3 menyadari;
mengin-safi: dia belum ~ bahwa pencuri itu
su-dah berada di kamarnya; tidak ~ daratan lagi, ki tidak sadar lagi;
pengetahuan n 1 segala sesuatu yg
di-ketahui; kepandaian: dia mempunyai ~ dl
bidang teknik; 2 segala sesuatu yg
dike-tahui berkenaan dng hal (mata pelajaran):
di sekolah kami diajarkan ~ jahit-men-jahit;
berpengetahuan v mempunyai pengeta-huan; berilmu; terpelajar;
sepengetahuan adv dng pengetahuan; atas pengetahuan; seizin
ketahuan v 1 sudah diketahui; dikenali:
belum ~ benar salahnya; 2 diketahui;
didapati: akhirnya ~ juga perbuatan
cu-rang itu; 3 kelihatan; tecu-rang (bukan
ra-hasia lagi): dr jauh sudah ~ bahwa
me-mang dialah yg datang; tidak ~, tidak
tentu; tidak keruan; porak-poranda;
~ budi ketahuan sifat-sifat buruknya 2
tahu n makanan dr kedelai putih yg
di-giling halus-halus, direbus, dan dicetak;
-- bacem tahu yg dimasak dng cara
di-bacem; -- cina tahu yg agak keras, biasa-nya dicetak segi empat agak besar, di-bungkus dng kain kasa, rasanya lebih enak dp tahu biasa; -- isi tahu yg diisi, biasanya dng wortel, taoge, kol, dan di-beri bumbu; -- jepang tahu sutra; --
kedi-ri tahu yg padat, berasal dr Kedikedi-ri
ber-bentuk segi empat, biasanya berwarna kuning atau putih; -- petis tahu goreng yg dimakan dng sambal petis; -- pong tahu
goreng yg di dalamnya berongga, ber-bentuk segi empat; -- sumedang tahu yg berasal dr Sumedang, apabila digoreng, terdapat rongga di dalamnya, rasanya gu-rih; -- susu produk olahan dng bahan ba-ku susu krim yg memiliki nilai gizi sa-ngat baik, bentuk dan warnanya menye-rupai tahu; -- sutra tahu yg memiliki tekstur yg sangat lembut
1
tahun n 1 masa yg lamanya dua belas
bulan; 2 bilangan yg menyatakan tarikh;
3 masa dua belas bulan yg ke: majalah
Tempo -- II Nomor 6; 4 masa dua belas
bulan untuk ; 5 musim (dl arti masa sela-ma tanasela-man atau tumbuh-tumbuhan hi-dup): -- jagung (3 atau 4 bulan);
-- ajaran tingkatan masa siswa belajar;
masa belajar dl tahun tertentu; -- baru hari permulaan tahun; -- basah tahun dng curah hujan atau aliran sungai yg jauh melampaui batas normal; -- berjalan waktu menurut perhitungan tahun yg sedang berlangsung; tahun yg belum ha-bis hari bulannya; -- cahaya satuan ukur-an dl astronomi, di ukur-antarukur-anya 1 detik ca-haya atau 300000 km; -- dasar Stat tahun tertentu, msl 1990, yg ditetapkan sbg wa-kil angka 100%, apabila tahun 1991 ter-jadi 10% lebih besar dp tahun 1990, ha-silnya menjadi 110%; -- fiskal jangka waktu selama dua belas bulan yg digu-nakan oleh dunia usaha atau pemerintah untuk pembukuan dan masa dsb tidak perlu sama dng tahun takwim; --
Geofisika Internasional periode (1 Juli
1957—31 Desember 1958) yg ditetapkan oleh Himpunan Geodesi dan Geofisika Internasional sbg periode dilakukannya program pengamatan geofisika secara luas oleh seluruh stasiun geofisika di du-nia; -- Hijriah tahun (kalender) yg perhitungannya dimulai sejak Nabi
1592
Muhammad saw hijrah dr kota Mekah ke kota Medinah; -- jagung masa usia jagung, yaitu masa selama 3—4 bulan; --
kabisat tahun yg lamanya 366 hari (krn
bulan Februari 29 hari), terjadi empat tahun sekali; -- kamariah tahun Islam yg berdasarkan perjalanan bulan mengeli-lingi bumi, lamanya 354 atau 355 hari; --
kering tahun kemarau yg curah hujan
atau aliran sungainya kurang dr keadaan normal; -- kutub internasional periode tahun 1882—1883 dan tahun 1932— 1933 yg ditetapkan berdasarkan perse-tujuan internasional sbg periode dila-kukannya pengamatan geofisika secara luas di stasiun geofisika, terutama di dae-rah kutub; -- Masehi tahun (kalender) yg perhitungannya dimulai sejak lahirnya Isa Almasih; -- matahari tahun Syamsiah; --
panjang tahun kabisat; -- Qamariah
ta-hun dl sistem penanggalan Islam yg berdasarkan peredaran bulan; -- Saka hun (kalender) menurut perhitungan ta-hun Jawa yg kalau dipindahkan ke tata-hun Masehi ditambah 78 tahun; -- Syamsiah tahun Masehi yg berdasarkan perjalanan bumi mengelilingi matahari, lamanya 365 hari; -- takwim tahun berdasarkan kalen-der (berawal dr 1 Januari dan berakhir pd 31 Desember); -- wada tahun perpisahan, saat nabi Muhammad saw melaksanakan haji perpisahan sebelum meninggal;
bertahun-tahun num beberapa tahun
la-manya;
bertahunan num sifat tumbuhan yg hi-dupnya lebih dr dua tahun (bahkan sam-pai ratusan tahun), biasanya berbunga se-tiap tahun;
menahun v 1 tinggal sampai satu atau
beberapa tahun; 2 lama sekali; 3 (tt pe-nyakit) untuk waktu yg lama (bertahun-tahun); kronis;
tahunan n 1 (yg terjadi) tiap-tiap tahun atau setahun sekali: rapat ~; laporan ~;
2 bertahun-tahun; lama sekali: sudah ~
lamanya ia meninggalkan kampung ha-laman;
setahun n satu tahun;
~ jagung 1 selama masa 3—4 bulan; 2 ki
seumur jagung; tidak lama; ~ padi selama masa 5—6 bulan
2
tahun, bertahun v bertanam padi;
pertahunan n hasil sawah; panenan
taici n olahraga yg berasal dr Cina,
gerak-annya khas dng ritme pelan, lembut, dan lemah gemulai
taifun n Met siklon tropis dr Filipina atau
di Laut Cina Selatan
taiga n daerah hutan pohon jarum-jarum di
Siberia, terdapat di antara daerah tundra di utara dan stepa di selatan
taiko n kusta; lepra tais ark a kotor
taiso n gerak badan (pd zaman Jepang);
se-nam
taja v menaja;
menaja v 1 memulai; memelopori; 2 mengatur; merancangkan; 3 mengurus
segala keperluan (material); membiayai; mensponsori;
tajaan n sesuatu yg ditaja;
penaja n orang yg menaja; sponsor;
penajaan n proses, cara, perbuatan me-naja;
kepenajaan n hal yg berhubungan dng penaja atau sponsor
tajak n cangkul bertangkai lurus untuk
me-ngerjakan sawah, membersihkan rumput, dsb;
-- kebat cagaran; jaminan;
menajak v mengerjakan tanah dng tajak; penajakan n proses, cara, perbuatan
menajak; kegiatan awal membuat lubang sumur