• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) (Kasus : Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) (Kasus : Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat)"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus)

(Kasus : Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung,

Propinsi Jawa Barat)

Oleh :

RUILLAH

A14102570

PROGRAM SARJANA EIGTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

(2)

"Jadir5,anlith sa6ar h n

sholitt se6agai penolbngmu.

Dan sesungguhnya yang demikjun itu sungguh berat,

&cuali 6agi orang-orang yang khusu,

baitu) orang-orang yang mqa&ni 6ahwa mereka akan

menemui luhannya,

h n 6ahwa mereka akan &m6ali k q a h

-

Fya.

>J

(QS.

AC-

Baqarah

:

45

-

4 6 )

Se6agai tanda syu<u< k r y a b d i t r i kupersem6aK~n untuk.@dua orang tua teninta, scrta 16u Ir:

q.

j , ' ~ c K m i n a , NYiyang tc&K 6cgitu sa6ardan *[hr dalhm mcm6im6ingpenu& untu<mcnyehai&an skipsi ini, (arya ini tlihkakan ada tanpa i6u, t a u b t a yang dapatpetlulis

ucapkn sebin ucapan tetima!&iKyang t u l u dun do'a, snnoga)lahK M m e m u l i a k n i6u. muat Kelmiscmoga menjad? a n a b a n g solhi ya..

(3)

RINGKASAN

RUILLAH. Analisis Usahatani Jamur Tirnm Putih (Pleurotus ostreatus) (Kasus :

Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat). Dibawah bimbingan DWI RACHMINA.

Jamur tiram merupakan salah satu jenis produk hortikultura yang dapat dikembangkan dan diarahkan untuk memperbaiki keadaan gizi melalui penganekaragaman jenis bahan makanan. Indonesia sebagai salah satu negara yang berada di daerah tropis memiliki potensi untuk budidaya jamur tiram.

Kabupaten Bandung merupakan salah satu daerah sentra produksi jamur tiram putih di Propinsi Jawa Barat. Kecamatan Cisarua merupakan penghasil jamur tiram putih terbesar yaitu 90 persen dari keseluruhan total produksi, sehingga secara tidak langsung sangat berpengaruh dalam menyokong pendapatan masyarakat Kabupaten Bandung. Usahatani jamur tiram putih didukung oleh agroklimat yang cocok serta tersedianya sumber daya manusia.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis usahatani jamur tiram putih dan menganalisis faktor produksi yang berpengaruh terhadap usahatani jamur tiram putih. Penelitian ini dilakukan di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung dengan dasar pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah sentra yang mengembangkan usahatani jamur tiram putih.

Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan metode stratifikasi (Strat$ed Random Sampling). Berdasarkan luas kumbung yang dimiliki petani diperoleh ragam populasi (6) cukup besar, yang berarti kepemilikan luas kumbung tidak homogen atau beragam. Total populasi petani jamur tiram putih dilokasi penelitian berjumlah 142 petani. Adapun jumlah petani yang dijadikan responden dalam penelitian sebanyak 36 petani, yaitu dengan proporsi 25 persen dari total

populasi yang diklasifikasikan menjadi tiga skala. Besarnya jumlah contoh yang diambil dalam setiap skala tersebut ditentukan secara proporsional. Analisis yang dilakukan adalah analisis pendapatan, analisis R/C rasio, dan analisis fungsi produksi.

Berdasarkan hasil analisis pendapatan diketahui ternyata pendapatan atas biaya tunai untuk petani skala I paling besar dibandingkan skala I1 dan skala 111, maka usahatani yang lebih menguntungkan adalah petani skala I. Apabila dilihat dari imbangan penerimaan dan biaya (R/C rasio) diketahui bahwa RlC rasio atas biaya tunai untuk petani skala I11 lebih besar dibandingkan skala I dan skala I1 yaitu sebesar 3,75. Hal ini berarti bahwa dari setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan

oleh petani skala 111 akan memberikan penerimaan sebesar Rp 3,75, maka usahatani jamur tiram putih yang lebih efisien adalah petani skala 111.

Pendugaan model fungsi produksi menggunakan model fungsi produksi regresi linier berganda, model Cobb-Douglas, dan model transendental dengan menggunakan penduga metode kuadrat terkecil (MKT). Faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap produksi jamur tiram putih adalah tenaga kerja (XI),

bibit (X2), serbuk kayu (X,), kapur (X4), bekatul (Xs), dan gips (X6). Faktor produksi gips

(Xs)

tidak dimasukkan ke dalam model karena nilainya sama dengan faktor produksi kapur (X4) sehingga kemungkinan terjadi multikolinieritas akan sangat tinggi. Sedangkan yang dimasukkan ke dalam model adalah faktor produksi

(4)

kapur (X4) karena kapur lebih berpengaruh dalam memproduksi jamur tiram putih dibandingkan gips. Sehingga, faktor produksi yang dimasukkan ke dalam model adalah tenaga kerja (XI), bibit (Xz), serbuk kayu (X3), kapur (&), dan bekatul (Xs). Variabel bebas lain yang dimasukkan ke dalam model adalah variabel dummy yaitu luas lahan. Untuk petani skala I (D=O), skala I1 (D=l), dan skala I11 (D=2).

Berdasarkan pemeriksaan asumsi-asumsi, diperoleh bahwa model linier berganda yang paling memenuhi asumsi, yaitu asumsi kenormalan sisaan dan kehomogenan sisaan; nilai koefisien determinasi ( x Z ) paling tinggi yaitu 99,9 persen; untuk uji F hitung memiliki nilai terbesar yaitu sebesar 9179,28; dan untuk uji t hitung menunjukkan hanya ada satu variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi yaitu variabel tenaga kerja (XI). Sehingga dari sudut statistika disimpulkan bahwa model fungsi produksi pada penelitian ini dapat di duga dengan model linier berganda.

Nilai VIF untuk variabel bibit (Xz) dan variabel serbuk kayu (X3) lebih besar dari 10 mengindikasikan bahwa terjadi korelasi yang sangat tinggi antar variabel (multikolinieritas). Untuk mengatasi ha1 ini koefisien regresi dapat diduga dengan menggunakan metode analisis komponen utama.

Hasil pendugaan model linier berganda dengan menggunakan metode komponen utama diperoleh koefisien determinasi ( x ') sebesar 99,O persen. Hal ini berarti bahwa 99,O persen variasi produksi dapat dijelaskan oleh variasi faktor produksi yang digunakan dan sisanya 1,O persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Uji F menunjukkan bahwa model nyata pada tingkat kepercayaan 95 persen yang berarti bahwa faktor-faktor produksi secara bersama-sama mempengaruhi produksi. Pengaruh faktor produksi secara parsial untuk model ini dengan uji t menunjukkan bahwa faktor produksi bibit, serbuk kayu, kapur, bekatul, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat kepercayaan 95 persen. Variabel dummy menunjukkan bahwa antar skala tidak berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa luas kumbung dalam usahatani jamur tiram putih tidak berpengaruh terhadap produksi, tetapi yang berpengaruh adalah jumlah log yang diproduksi petani.

Berdasarkan hasil analisis pendapatan, usahatani jamur tiram putih menguntungkan. Akan tetapi, kenyataannya produksi masih belum dapat memenuhi permintaan pasar. Hal ini dikarenakan petani masih kekurangan modal untuk menambah produksi serta tidak adanya informasi permintaan pasar yang diterima petani secara tepat.

Usahatani jamur tiram putih di Desa Kertawangi barada pada kondisi

increasing return to scale atau berada pada tahap kenaikan hasil yang meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh penjumlahan elastisitas produksi sebesar 1,06, yang berarti setiap penambahan faktor-faktor produksi secara bersama-sama sebesar satu persen akan meningkatkan produksi sebesar 1,06 persen.

Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah hendaknya paguyuban jamur tiram putih di Desa Kertawangi lebih berfungsi sebagai pemberi informasi pasar jamur tiram putih kepada petani. Selain itu, untuk meningkatkan usaha diperlukan talnbahan modal seperti pinjaman kredit dari bank atau dari paguyuban ataupun dana kolektif petani.

(5)

ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus)

(Kasus

:

Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung,

Propinsi Jawa Barat)

Oleh

RUILLAH

A14102570

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa shipsi yang disusun oleh : Nama : Ruillah

NRP : A14102570

Program Studi : Ekstensi Manajemen Agribisnis

Judul : Analisis Usahatani Jamur Tirarn Putih (Pleurotus ostreatus)

(Kasus : Desa Kertawangi, Kecamatan Cisa~ua, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat)

Dapat diterima sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, D o s e n m m b i n g

Ir. Hi.

~ w i M i n a . MSi NIP. 131 918 503

(7)

PERNYATAAN

DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL "ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurofus

ostreatus) (KASUS : DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG, PROPINSI JAWA BARAT)" BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, 5 April 2006

RUILLAH NRP. A14102570

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)

Referensi

Dokumen terkait

Besarnya pengaruh dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah adalah sebesar 92,07% dan sisanya sebesar 7,93%

rRabnb.&amp;,a'l!h!/gPiP!ru*.

Penelitian tersebut mengingatkan bahwa serum kebal memainkan peranan utama sebagai suatu faktro keamanan kehidupan pada orang yang terkena rabies ganas dan menunjukkan bahwa dengan

[r]

Riki Juliansen Girsang , “Biologi Serangga Penyerbuk Elaeidobius kamerunicus (Coleoptera: Curculinidea) setelah 33 tahun diintroduksi.. di Sumatera Utara“, dibawah

Karakter privat lebih dominan dibentuk dalam proses kaderisasi dan ukhuwah, (2) Proses pembinaan karakter publik pada dasarnya melalui kegiatan yang sama dengan

Tabel 2 : Rancangan Skala Peran Ayah Dalam Pendidikan Seksualitas 41 Tabel 3 : Sebaran item Skala Perilaku Seksual Pranikah Remaja Putri. 46 Tabel 4 : Sebaran Item Peran