Reka-Karsa - 1
Aplikasi Sistem Modular Unit Pada Rancangan
Rusunami Valido Bagusrangin, Bandung
ZAHRA FITRA ASTRINI, ERWIN YUNIAR RAHADIAN
J
urusan Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil Dan PerencanaanInstitut Teknologi Nasional astrinizahra@gmail.com
ABSTRAK
Perkembangan pembangunan kota yang semakin meluas serta lajunya pertumbuhan penduduk penyebab meningkatnya kebutuhan tanah di perkotaan. Hal tersebut menimbulkan permasalahan, salah satunya semakin meningkatnya harga tanah di perkotaan. Dari tahun ke tahun kenaikan harga tanah semakin tinggi. Kota Bandung merupakan salah satu kota dengan kepadatan penduduk terpadat di Indonesia. Upaya pemerintah daerah (pemda) dalam menangani permasalahan tersebut, pembangunan rusunami. Rusunami merupakan suatu bangunan hunian yang disusun secara vertikal, sebagai alternatif penataan kawasan menjadi lebih baik. Kawasan Jl. Bagusrangin merupakan salah satu kawasan yang terletak di tengah Kota Bandung. Kawasan ini termasuk kawasan padat penduduk. Rancangan rusunami ini, memiliki konsep Rusunami dengan menerapkan modular unit ditinjau secara visual. Dengan modular unit pekerjaan konstruksi pun akan menjadi efisiensi dan efektif dalam waktu pembangunan yang cepat, biaya yang murah, serta tenaga kerja namun tetap memperhatikan nilai-nilai arsitektur yang baik secara fungsi dan estetika bangunan yang dapat ditojolkan melalui visual. Melalui konsep visual, permainan dalam bentuk fasad bangunan, serta adanya taman-taman yang berada di dalam permainan dari fasad tersebut, diharapkan dapat menjadi suatu ciri khas dari rusunami ini.
Kata Kunci : Rusunami, Kota Bandung,Modular Unit.
ABSTRACT
The high development of the city and urban growth are being the main factor of higher land use needs issue.This issue are bring some new problems, such as land prices rising in an urban place but in a low available space of lands. Land prices are getting higher every years.Bandung is one of the City of Indonesia. One of the local government’s effortregarding of this problems are to build some Flats. Flats (owned-flats) is a rise-type of residential building which built vertically. Flats is built as an alternative solution to rearrange the area into a better arrangement.Bagusrangin’s street is one of the urban area in Bandung City.It’s has a large number of population. With the modular unit construction work will be efficient and effective in the rapid development time, cost, and labor but still consider the architectural values that both the function and aesthetics of the building that can be ditojolkan through visual.The concept of this Flats are a modular buildings which be inspected in a visual as an owned-flats. With this visual concept, a good design of façade and some unique vegetation touch in it,hope it could be an icon of this building.
Reka-Karsa - 2 1. PENDAHULUAN
Gambar 1 Rusunami Valido Bagusrangin
Sesuai dengan namanya, Rusunami Valido Bagusrangin dirancang khusus untuk menjadi sebuah tempat tinggal / Rumah namun disusun secara vertikal (Lihat gambar 1). Pembangunan Rusunami menjadi salah satu upaya Pemerintah Daerah
Kota Bandung untuk menangani masalah yang terjadi pada Kota Bandung. Perkembangan pembangunan kota saat ini semakin meluas serta lajunya pertumbuhan penduduk merupakan faktor meningkatnya akan kebutuhan tanah dan harga tanah dari tahun ke tahun makin meningkat.
Kawasan Bagusrangin, Kota Bandung merupakan suatu kawasan yang tingkat kepadatan penduduknya tergolong padat, mayoritas penduduk di kawasan ini adalah masyarakat golongan menengah, dengan perkerjaannya adalah pegawai swasta, dan mahasiswa. (Lihat gambar 2)
Gambar 2 Lokasi Rusunami Valido Bagusrangin
Sumber: Google Earth (diakses pada tanggal 15/08/2016)
Lokasi site berada ditengah kota dan berdekatan dengan perkantoran dan pendidikan, sehingga olahan pada fasade bangunan harus diperhatikan untuk menarik penghuni luar Bagusrangin untuk dapat tinggal di Rusunami ini. Namun keberadaan objek pada area tersebut harus memperhatikan dan menghormati keberadaan lingkungan yang telah terbentuk sebelumnya dengan suatu area yang nilai kesejarahannya tinggi, Kawasan Bagusrangin ini memiliki keterikatan tinggi
Gbr 21.a Tapak dan lingkungan sekitar Daerah Bagusrangin
Reka-Karsa - 3
pada bentuk arsitektur bangunan Gedung Sate, dimana bangunan gedung sate termasuk bangunan cagar budaya, dan memiliki sejarah yang kuat pada Kota Bandung(Lihat gambar 3) agar hasil perancangan tetap kontekstual pada
bangunan Gedung Sate dan lingkungan sekitarnya.
Gambar 3. Gedung Sate
Sumber: wikipedia (diakses pada tanggal 15/08/2016)
Tema dari Rusunami Valido Bagusrangin ini adalah “Rumah Susun Dengan Modul Unit Ditinjau Secara Visual”. Penerapan konsep adalah (1) sebuah “Rumah” dimana rumah berfungsikan sebagai tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi penghuninya. (2) Konsep struktur yang di gunakan menggunakan Modul Unit dengan panel-panel precast, (3) penerapan teori Analogi, dimana Analogi yang di pakai adalah “terasiring”, bangunan dibuat berundak-undak seperti terasiring. Penerapan konsep di gunakan untuk mengkombinasikan / mentranformasikan tema kedalam rancangan, (“rumah” “Modul Unit” “Terrasiring”) (Lihat gambar 4).
Penggunaan modul dalam perancangan ini adalah Modular Unit atau dapat disebut dengan modular prefabrikasi. Pengaplikasian modular unit pada rancangan Rusunami ini selain efisiensi waktu pembangunan yang cepat, biaya, serta tenaga kerja namun tetap memperhatikan nilai-nilai arsitektur yang baik secara fungsi dan estetika bangunan. Penerapan pada rusunami ini adalah modular unit yang berfungsi sebagai unit hunian, yang dibuat dalam betuk modular yang sesuai dengan ukuran hunian. [1]
Gambar 4. Penerapan Konsep dan Tema
Sumber : www.stadobjectart.nl (diakses pada tanggal 15/08/2016) Gbr 4.a Contoh Rumah
Sumber : Data Pribadi
Gbr 4.b Modul Unit / Box
Reka-Karsa - 4
2. EKSPLORASI DAN PROSES PERANCANGAN
2.1 Konsep Orientasi dan Tata Letak Bangunan
Bangunan memiliki orientasi yang kuat terhadap jalan utama. Hal tersebut di karenakan angunan berada pada kawasan yang memiliki sumbu kuat sebagai area pusat pemerintahan.
Memanfaatkan potensi – potensi yang terdapat pada site (1) angin, (2) orientasi Matahari, (3) aksis x, y. Berdasarkan beberapa aspek tersebut maka diperoleh penempatan massa dengan bentuk linier yang sesuai karena fungsi bangunan yaitu rusunami.(1) bangunan adanya perbedaan peletakan masa, (2) Konsep terasiring dengan berada di sisi timur dan barat, (3) posisi bangunan dengan linear mengikuti aksis.
Gambar 5. Konsep Orientasi Masa Bangunan Terhadap Tapak
2.2 Konsep Bentuk
Konsep bentuk pada Rusunami Valido Bagusrangin ini berawal dari konsep terasiring yang mengkombinasikan dengan konsep modular unit. Konsep ini memberikan efek bentuk kepada gubahan masa bangunan dengan permainan tinggi rendah massa bangunan dan penambahan subtractive dan addictive seperti yang tertulis pada buku [2] addictive merupakan penggabungan antara beberapa bentuk dasar,
sedangkan substractive merupakan pengurangan bentuk dasar sehingga
menghasilkan bentuk masa bangunan yang tidak monoton (lihat gambar 6).
Konstruksi Modular diterapkan pada modul Unit Hunian dengan aplikasi beton pracetak. Konstruksi dapat disebut dengan Modular prefabrikasi, dimana pembuatan modul ini di dalam pabrik, dengan ukuran yang telah dipesan oleh perancang. Pada bagian subtractive bangunan terlihat permainan pada modul unit dengan maju-mundur (lihat gambar 6). Sistem modular yang berbentuk kotak tentunya akan
mempengaruhi bentuk keseluruhan bentuk bangunan yang dirakit. Maka selain subtractive pada unit hunian, permainan bentuk masa bangunan di pengaruhi dengan sistem modular akan di kombinasikan dengan terasiring, sehingga memiliki nilai arsitektur yang baik.(lihat gambar 7)
Reka-Karsa - 5
Masa bangunan rusunami ini mengikuti bentuk site yang relatif memanjang, Bangunan memiliki 1 massa bangunan dan 2 tower,(Lihat gambar 7). Akibat
bentuk masa banunan yang memanjang maka pada setiap panjang 50 m ada dilatasi untuk mengantisipasi terjadinya gempa, seperti yang dijelaskan pada peraturan [3]. Masa bangunan menyesuaikan dengan Zonning dan fungsi tiap ruang. (Zonning publik, Zonning Hunian, Zonning Service, Zonning Area PKL, dan Zonning Area Bermain) (Lihat gambar 8).
Gambar 6.a Addictive Gambar 6.b Substractive
Gambar 6. Konsep Penerapan Subtraktive dan Addictive pada Denah
Gambar 7. Konsep Gubahan Bangunan, Permainan Tinggi Rendah Bangunan
Gambar 8. Konsep Pembagian zonning
Sumber : Distarcip (Diedit tgl 29-05-2016)
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Reka-Karsa - 6
2.3 Konsep Struktur Modular Unit
Struktur yang digunakan pada rusunami ini adalah Konstruksi Modular Unit dimana modular unit diterapkan pada unit hunian. Unit hunian ini berukuran 36 m2 disesuaikan dengan pengguna/penghuni rusun. Di Indonesia memiliki keterbatasan untuk pemasangan Modular Unit ini, maka cara pemasangan modular unit hunian ini dengan cara perpanel/perbagian. Modul unit hunian ini disesuaikan dengan kegiatan penghuni bangunan serta ditentukan dengan kebutuhan panel precast (lihat gambar 9). Menggunakan panel precast dengan ukuran 1,2 m x 6 m, dengan
ketebalan 0,15 digunakan untuk lantai (Lihat gambar 10 ).
Gambar 9. Konsep Pembagian Ruangan pada Unit Hunian berdasarkan Aktifitas Penghuni
Gambar 10. Konsep Pembagian Panel Precast Lantai
Untuk dinding menggunakan 2 macam, yaitu (1) Dinding Precast, (2) Dinding B-Panel. Dinding precast digunakan untuk fasad bangunan, sedangkan dinding B-Panel digunakan untuk pemisah antar ruang (lihat gambar 11). Panel precast dinding
fasad menggunakan ukuran custom dimana ukuran tiap perpanelnya memiliki 2m x 3,5m (lihat gambar 12). Metoda pemasangan dari modular unit ini menjadi
perpanel, dengan memiliki tahapan (Lihat gambar 14).
Kamar Tidur
R. Tamu dan R. Keluarga Balkon
Dapur Kamar Mandi
Reka-Karsa - 7
Gambar 11. Konsep Pembagian Panel Dinding
Gambar 12. Konsep Panel Dinding Precast
Gambar 13. Konsep Pembagian Panel Dinding fasad dan Pemasangan Panel Dinding fasad
Reka-Karsa - 8
Gambar 14. Proses pemasangan Modul Unit menggunakan Panel Precast
2.4 Konsep Fasad
Sistem modular yang berbentuk kotak tentunya akan mempengaruhi bentuk keseluruhan bentuk bangunan. Bentuk kotak dari modular yang ada merupakan modul unit kamar yang dibuat dengan bahan beton pracetak. Modul tersebut membentuk fasad bangunan itu sendiri sehingga memiliki bentuk berundak / terasiring. Di setiap undakan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau pada bangunan.
Gambar 15. Konsep Penerapan konsep terasiring pada bangunan
Gambar 16. Konsep Fasad Bangunan
Penerapan Sistem Modular dengan tema Terasiring pada bangunan rusunami Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 1
Reka-Karsa - 9
Material yang digunakan pada fasade bangunan Rusunami Valido Bagusrangin ini diantaranya adalah (1) Dindingbata (2) Kaca (3) Precast, (4) B-Panel.Dinding precast digunakan sebagai elemen masif pada sebuah bangunan untuk mengolah fasad, kaca digunakan sebagai penerangan cahaya secara alami pada siang hari dan untuk mengurangi kelembaban dalam bangunan sedangkan penggunaan precast untuk fasad bangunan. Seperti pada peraturan [4], dinding luar rusuna bertingkat tinggi menggunakan beton pracetak sedangkan dinding pembatas antar unit/satu rusun menggunakan beton ringan, sehingga beban struktur dapat lebih ringan dan menghemat biaya pembangunan.
2.5 Konsep Ruang Luar
Konsep ruang luar bangunan ini dikengkapi dengan fasilitas penunjang yang berada pada peraturan [2], menjelaskan bahwa ruang terbuka yang direncanakan dengan suatu tujuan atau maksud tertentu, mencakup kualitas ruang yang dihendaki dan fugsi ruang yang dihendaki, fasilitas yang berada di luar bangunan. Seperti taman, jalan, pendestrian, jalur hijau, lapangan bermain dan parkir. Konsep tatanan luar bangunan ini dilandaskan SNI, maka pada bangunan rusunami ini memiliki (1) Taman, (2) Jalan pendestrian, (3) Jalur Hijau, (4) lapangan Bermain, dan (5) Parkir.
Gambar 17. Konsep Ruang Luar
Sumber : Distracip (diedit pada tanggal 15/08/2016) 3 Hasil Perancangan
Dari hasil pemikiran tema dan konsep, maka hasil rancangan dipengaruhi adanya konteks terhadap kawasan sekitar termasuk bangunan Gedung Sate dengan mengikuti warna, konteks terhadap bangunan yang ada di depannya yaitu BICC, Hotel Pullman dan Ibis, dan memperlihatkan seni arsitektur dan struktur dalam rumah susun pada umumnya. Adanya Rusunami Valido Bagusrangin mempengaruhi aspek-aspek desain seperti konsep fasad bangunan, konsep sirkulasi, dan konsep struktur bangunan. Struktur modular unit pada rusunami ini lebih ditekankan pada modular unit, dimana modular unit tersebut berfungsikan sebagai hunian dengan
pendestrian Parkir Taman
bermaindan area hijau
Reka-Karsa - 10
memiliki ukuran 36m2. Pemasangan dari hunian tersebut dengan cara pemasangan perpanel.
Hal itu menghasilkan bentukan fasad yang menarik yang didapat dari konsep awal yaitu berupa bentuk terasiring dengan menggunakan sistem konstruksi modular unit menghasilkan masa bangunan yg be undak, dimana fungsi dari setiap undak-undak yaitu sebagai ruang bersama, serta menjadi sebuah estetika.(lihat gambar 18)
Gambar 18. Konsep Undak-undak sebagai Ruang Bersama dan Estetika Bangunan
Gambar 19. Hasil sebuah Konsep perancangan.
SIMPULAN
Rancangan rusunami ini memiliki nama Rusunami Valido Bagusrangin, berlokasikan di jl. Bagusrangin, Bandung. Rusunami ini memiliki tema Aplikasi Modular Unit pada Racangan Rusunami Valido Bagusrangin yang di tinjau secara visual. Hal tersebut lebih ditekankan pada Modular Unit, yang berfungsikan sebagai hunian. Pemasangan Modular Unit menggunakan panel precast yang disambung menjadi kesatuan unit. Dari bentuk modular unit, bentuk bangunan banyak undak-undakan, modul unit hunian ditumpuk menjadi sebuah bangunan tinggi dan memiliki konsep bentuk seperti terasiring.
Reka-Karsa - 11 DAFTAR PUSTAKA
[1] Sustisna, Sutarki dan Purnama, Lina. 1983. Modul Dalam Arsitektur, Jakarta: Perpustakaan F.T Untar.
[2] D.K Ching, Francis. 1999. ArsitekturBentukRuangdansusunanya. Jakarta
:Erlangga
[3] Anonim (2007), Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/Prt/M/2007.
Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi,. Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Cipta Karya.
[4] Anonim (2004). SNI 03-7013-2004 Tata Cara Perencanaan Fasilitas Lingkungan Rumah Susun Sederhana.