PEDOMAN PENGORGANISASIAN
BAGIAN AKUNTANSI
RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013
RS BAPTIS BATU JL RAYA TLEKUNG NO 1
SURAT KEPUTUSAN
No. 147/8/III/SK_DIR/2013 TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN BAGIAN AKUNTANSI
DIREKTUR RS BAPTIS BATU
MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu Pengorganisasian Dan Pelayanan Rumah Sakit Baptis Batu, maka diperlukan penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan Bagian Akuntansi yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar Pengorganisasian Dan Pelayanan Bagian Akuntansi di Rumah Sakit Baptis Batu dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Pengorganisasian Dan Pelayanan Bagian Akuntansi di Rumah Sakit Baptis Batu;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Baptis Batu.
MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
c. Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 156 /Menkes/SK/I2003 Tentang Pedoman Akuntansi Rumah Sakit.
d. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu
MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas
Pengorganisasian Dan Pelayanan di Rumah Sakit Baptis Batu.
MEMUTUSKAN MENETAPKAN :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS BATU
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN BAGIAN AKUNTANSI RUMAH SAKIT BAPTIS BATU
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Bagian Akuntansi Rumah Sakit Baptis Batu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Bagian Akuntansi ini harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan Bagian Akuntansi Rumah Sakit Baptis Batu dilaksanakan oleh Wakil Direktur Umum Keuangan Rumah Sakit Baptis Batu.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Batu
Pada tanggal : 08 Maret 2013 Direktur RS. Baptis Batu
Arhwinda Pusparahaju A.dr.SpKFR.,MARS
DAFTAR ISI
Halaman Judul... i Surat Keputusan Direktur RS. Baptis Batu... ii
Daftar Isi... iv
BAB I. Pendahuluan... 1
BAB II. Gambaran Umu RS. Baptis Batu... 2
2.1. Deskripsi RS. Baptis Batu... 2
2.2. Sejarah Institusi RS. Baptis Batu... 3
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RS. Baptis Batu... 5
3.1. Misi... 5 3.2. Misi... 5 3.3. Falsafah... 5 3.4. Nilai-Nilai... 6 3.5. Tujuan... 6 3.6. Motto... 6
BAB IV. Struktur Organisasi RS. Baptis Batu... 7
4.1. Bagan Organisasi... 7
4.2. Keterangan / Pengertian... 8
BAB V. Visi, Misi, Nilai, Falsafah, Tujuan Bagian Akuntansi... 11
5.1. Visi... 11
5.2. Misi... 11
5.3. Nilai... 11
5.4. Falsafah... 11
Bab VI. Struktur Organisasi Bagian Akuntansi... 13
Bab VII. Uraian Jabatan... 14
7.1. Kepala Bagian Akuntansi... 14
7.2. Akuntansi Keuangan... 16
7.3. Akuntansi Hutang, Piutang & Pajak... 17
Bab VIII. Tata Hubungan Kerja... 19
8.1. Skema Hubungan Kerja... 19
8.2. Hubungan Internal... 19
8.3. Hubungan Eksternal... 20
Bab IX. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil... 21
Bab X. Kegiatan Orientasi... 22
Bab XI. Jadwal Pertemuan... 24
BAB I PENDAHULUAN
Sebagai bagian dari RS.DKT yang mampu memberikan informasi maka Bagian Akuntansi Berkewajiban untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pusat informasi data keuangan di RS. DKT. Kewajiban tersebut
dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan keuangan secara tertulis, dan periodic. Pelaporan keuangan dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan pencapaian keuangan yang telah didapat dari operasional RS.DKT dan kewajiban yang muncul dikarenakan operasional RS.DKT serta pelaporan pelaporan yang berkaitan dengan keuangan RS. DKT .
Tugas pokok bagian Akuntansi membantu pelayanan khususnya dibidang keuangan yang berkaitan dengan rumah sakit yang bertujuan untuk membantu bagi manajemen RS.DKT untuk membuat keputusan didalam hal keuangan.
Mematuhi aturan-aturan dan kepatuhan perundang-undangan yang mengikat atas kegiatan dan pelaporan akuntansi yang berstandar akuntansi keuangan dan peraturan perpajakan serta mengacu kepada peraturan menteri kesehatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS. DKT. 2.1.Sejarah berdirinya rumah sakit .
Berdasarkan Skep Pangdam V/Brawijaya Nomer Skep/147/VIII/2003 >tgl 26 Agustus 2003 nama DKT diganti menjadi Rumah Sakit TK.III Baladhika Husada yang mempunyai tugas pokok melasanakan peleyanan kesehatan bagi
anggota TNI,PNS-TNI beserta keluarganya berhak dan dukungan kesehatan bagi Komando Atas.
Rumah Sakit TK III Baladhika Husada di bawah Detasemen Kesehatan Wilayah Malang .sesuai Keputusan Menkes RI Nomer HK>03.051/I/2422/11 tgl. 19 September 2011 Rumah Sakit TK III Baladhika Husada Jember ditetapkan sebagai rumah sakit type C yang berhak melaksanakan pelayanan bagi masyarakat Umum.
Analisa Situasi .
Kekuatan Rymah Sakit (Strenght):
1.Rumah Sakit pemerintah ( Rumah Sakit TNI AD ) a. SDM sebagian pegawai/ abdi negara.
b. Listrik ,air dan telepon sebagian pemenuhan kebutuhan oleh negara. c. Sebagai intansi kesehatan TNI AD yang terletak di wilayah Timur Propensi Jawa Timur merupakan rujukan bagi satuan tempur dan lembaga pendidikan TNI-AD di area servisnya.
2. Terakriditasi
3. Ijin Operasional tetap 4. Klasifikasi type C.
Peluang Rumah Sakit (Opportunity ):
1.Kepercayaan masyarakat
- Masyarakat masih menaruh kepercayaan terhadap instansi kesehatan TNI AD karena :
a. Kecepatan pelayanan. b. kebersihan tempat pelayanan.
c. Keamanan,kenyamanan selalu berobat di tempat perawatan. - Animo masyarakat di dukung opini bahwa sebagian besar
medis/paramedis adalah prajurit TNI AD yang sejak dini telah ditanamkan jiwa disiplin yang tinggi termasuk juga dalam hal penanganan pasien yang cepat,tepat dan akurat.
2.Kondisi Sosial Masyarakat.
- Letak strategis Rumah Sakit yang di tengah kota dan mudah dijangkau dari berbagai akses serta tingkat sosial masyarakat yang tinggi mendorong reaksi positif untuk pemenuhan fasilitas
kesehatan.Tingkat sosial masyarakat yang tinggi berdampak terhadap paisen.yaitu kemampuan untuk membayar lebih tinggi yang penting terpenuhi kepuasan dengan tidak meninggalkan pelayanan yang professional.
3.Rujukan bagi satuan kesehatan TNI AD di wilayah bagian timur propensi Jawa Timur.
- Sebagai rujukan bagi 4 satuan tempur,1 bantuan tempur dan 2 lembaga pendidikan TNI-AD di area servisnya.Rumah Sakit berpeluang menjadi rumah sakit “ Trauma Center “ dengan meningkatkan fasilitas kesehatan yang
berhubungan dengan cedera akibat latihan.
Kondisi sosial Ekonomi
Pada umumnya mata pencarian penduduk di Kabupaten Jember
Adalah petani,dengan tingkat ekonomi 80% menengah ke bawah dan 20% menengah ke atas
Ringkasan pencapaian / kinerja.
Berdasarkan Undang – Undang Nomer 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit ,Rumah Sakit TK III Baladhika Husada Jember:
1. Berdasarkan Keputusan Menkes RI Nomor HK.03.05/I/2422/ii tgl 19 september 2011,Rumah Sakit Umum Kelas C
2. Sesuai Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Nomer : KARS – SERT/56/VII/2011 tanggal 25 Agustus 2011 Rumah Sakit TK III 05.04.03 Baladhika Husada Jember telah terakreditasi penuh 5 pelayanan dasar.
3. Berdasarkan Keputusan Bupati Jember Nomor
188.45/252/012/2011,tanggal 15 Nopember 2011 ,Rumah Sakit TK III 05.04.03 Baladhika Husada jember telah memiliki ijin Operasional tetap.
Ringkasan hambatan
1. Pengadaan / pemeliharaan prasarana dan sarana secara berhatap baik secara mandiri maupun pengajuan secara vertikal.
2. Mengupayakan SDM baik kualitatif dan kuantitatif sesuai kebutuhan rumah sakit dengan standar type C dengan pengangkatan maupun pengajuan secara vertikal.
Visi,Misi,Motto Visi :
Rumah Sakit TK III Baladhika HusadaKebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani kebutuhannya secara tuntas dengan
menyediakan keperluan perawatan dan pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada sejak RS Baptis Kediri berdiri dan
merupakan nilai dasar bagi RS Baptis.
2.2. SEJARAH INSTITUSI RS. BAPTIS BATU.
RS Baptis Batu mulai dibangun pada tahun 1996, berlokasi di Jl. Raya Tlekung No. 1 Desa Tlekung Kec. Junrejo, Batu 65327, Jawa Timur, Indonesia. Di atas areal tanah seluas +/-7 hektar. Secara legalitas disahkan pada tanggal 11 Mei 1999.
RS Baptis Batu didirikan sebagai pengembangan RS Baptis Kediri, diprakarsai oleh dr. Sukoyo Suwandani, selaku direktur RS Baptis Kediri, yang didukung oleh seluruh staf RS Baptis Kediri. Jabatan direktur dirangkap oleh direktur RS Baptis Kediri, yaitu dr. Sukoyo Suwandani. Pada awal pembukaan, RS Baptis Batu sebagian besar karyawan adalah karyawan RS Baptis Kediri yang bersedia dipindah tugas. Jumlah seluruh karyawan saat itu 143 orang.
Visi RS Baptis Batu saat itu sama dengan visi RS Baptis Kediri, visi ini merupakan visi yang tumbuh dari hati para misionaris yang mendirikan RS Baptis Kediri yaitu :
1. Menyatakan kasih Tuhan Yesus dalam pelayanan kesehatan. 2. Terwujudnya kasih Tuhan Yesus kepada setiap orang melalui
pelayanan rumah sakit. Misinya adalah:
1. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang prima dengan dasar
kasih Kristus tanpa membedakan status sosial, golongan, suku, agama.
2. Menumbuhkembangkan aset yang ada.
Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik spesialis (bedah, kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak), klinik gigi, instalasi gawat darurat, rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP, serta dilengkapi pelayanan laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, kamar obat, fisioterapi. Sebagian besar peralatan medis dan non medis berasal dari RS Baptis Kediri.
Pada saat pendirian RS Baptis Batu, dicanangkan target kemandirian dicapai tahun 2009. Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan untuk
menutupi biaya operasional sendiri. Mulai awal berdiri tahun 1999 sampai tahun 2009, RS Baptis Batu masih mendapat bantuan dana operasional dari Rumah Sakit induk yaitu RS Baptis Kediri yang sudah berdiri sejak tahun 1957.
Sebagai rumah sakit yang baru berdiri maka jumlah pasien yang dilayani tidak terlalu banyak. Pada waktu itu pasien lebih memilih berobat di rumah sakit yang berada di Malang yang lebih lengkap peralatannya. Setelah ada kerjasama dengan PT ASKES yang melayani askes sukarela, askes sosial, Jamkesmas dan Jamkesda jumlah pasien meningkat pesat mulai April 2006.
Pada tanggal 11 Mei 2007 bertepatan dengan ulang tahun RS Baptis Batu yang ke-8, ditunjuk pejabat direktur RS Baptis Batu yaitu dr. Arhwinda
Pusparahaju Artono, Sp.KFR, MARS, yang menjabat direktur sampai saat ini. Pada tahun 2008 disusunlah Rencana Strategis RS Baptis Batu 2008-2013. Sesuai dengan target, pada tahun 2009 RS Baptis Batu mencapai target kemandirian. Seluruh manajemen diserah terimakan dari direktur RS Baptis Kediri dr. Sukoyo Suwandani selaku induk organisasi kepada direktur RS Baptis Batu yaitu dr. Arhwinda Pusparahaju Artono, Sp. KFR, MARS. Sejak saat itu biaya operasional harus diusahakan sendiri. Apabila ada kekurangan dana operasional dapat
meminta bantuan RS Baptis Kediri yang diperhitungkan sebagai pinjaman. Dengan target kemandirian ini RS Baptis Batu mulai berbenah sesuai dengan rencana strategis yang sudah dicanangkan.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS. BAPTIS BATU 3.1. VISI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki visi :
“Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Malang Raya karena Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan
Keselamatan Pasien”
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki misi :
a) Memberikan pelayanan kesehatan prima secara holistik berlandaskan
Kasih Kristus kepada setiap orang, tanpa membedakan status sosial, golongan, suku dan agama.
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien. c) Mengelola aset secara efektif dan efisien bagi Kesejahteraan dan
Pengembangan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi Kota Wisata Batu.
d) Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara utuh yang memiliki belas kasih, asertif, profesional, bekerja dalam tim, integritas dan sejahtera.
3.3. FALSAFAH.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki falsafah :
a) Menjadikan Rumah Sakit Baptis Batu pilihan utama masyarakat Malang Raya.
b) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. c) Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan
profesionalisme.
d) Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam berkarya.
e) Bekerja secara tim berdasarkan kebersamaan dan saling menghargai antar profesi.
f) Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan rumah sakit. g) Keselarasan dalam melaksanakan tugas.
3.4. NILAI – NILAI.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki nilai-nilai :
B = Belas Kasih
P = Profesional
T = Tim Kerja
I = Integritas
S = Sejahtera
3.5.TUJUAN.
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani
3.6. MOTTO.
Rumah Sakit Baptis Batu memiliki Motto :
“Memberikan pelayanan dengan belas kasih”
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. BAPTIS BATU
4.2. KETERANGAN/PENGERTIAN.
a. Unit Struktural i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Baptis Batu
ii. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing – masing, yaitu :
1. Wakil Direktur Pelayanan : membantu direktur dalam bidang pelayanan medis dan keperawatan
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur dalam bidang umum dan keuangan
iii. Manajer
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu :
1. Manajer Rawat Jalan, Medikal Check Up dan Klinik Satelit 2. Manajer Rawat Inap dan Keperawatan
3. Manajer Gawat Darurat dan Out Care 4. Manajer ICU dan Kamar Operasi
5. Manajer Pemasaran, Komplain dan Pelayanan Perusahaan Asuransi
6. Manajer Wellness Center iv. Unit Kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RS Baptis Batu dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan dan seluruh Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum Keuangan. Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja. Berikut adalah daftar Unit Kerja :
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi Rawat Inap Ibu & Anak. - Instalasi Rawat Inap Kelas 1 & 2. - Instalasi Rawat Inap Lantai 2 ICU. - Instalasi Rawat Inap Kelas 3. - Instalasi Gawat Darurat. - Instalasi Kamar Operasi. - Instalasi Farmasi.
- Instalasi Rehabilitasi Medik. - Instalasi Laboratorium. - Instalasi Radiologi. - Instalasi Gizi
- Bagian Administrasi.
- Bagian Sumber Daya Manusia. - Bagian Rekam Medik.
- Bagian Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit. - Bagian Pemeliharaan Sarana.
- Bagian Layanan Perusahaan & Asuransi. - Bagian Akuntansi.
- Bagian Inventory. - Bagian Keuangan. - Bagian Pemasaran. - Bagian Humas.
v. Unit Kerja Outsourcing
Cleaning Service, Satpam, Taman
b. Unit Non Struktural i. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RS Baptis Batu adalah sebagai berikut :
1. Komite Pastoral.
2. Satuan Pemeriksa Internal. 3. Komite Etik Rumah Sakit. 4. Komite Medik.
5. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
6. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit. 7. Komite Keperawatan
ii. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis di RS Baptis Batu dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok Staf Medis Bedah. 2. Kelompok Staf Medis Non Bedah. 3. Kelompok Staf Gigi dan Mulut. iii. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3. Panitia Rekam Medik.
4. Panitia Farmasi dan Therapi.
5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.
BAB V
5.1. VISI.
Menjadi Bagian yang tidak terpisahkan didalam Rumah Sakit Baptis Batu dalam menyajikan Laporan Keuangan yang berstandart Internasional Financial Report Statment (IFRS).
5.2. MISI.
1. Menjadi Bagian Akuntansi RS. Baptis Batu yang mampu menyediakan data yang akurat dan relevan.
2. Menjadi Bagian Akuntansi RS. Baptis Batu yang berpedoman dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
3. Menjadi Bagian Akuntansi RS. Baptis Batu yang memiliki SDM yang profesional yang berkompeten dibidangnya.
4. Menjadi Bagian Akuntansi RS. Baptis Batu yang dapat melayani dalam hal laporan keuangan bagi pihak internal Rumah Sakit maupun pihak eksternal Rumah Sakit Baptis Batu.
5.3. NILAI.
Akuntabel, Kerjasama, Terintegrasi
5.4. FALSAFAH.
Falsafah Akuntansi
Bahwa partisipasi bagian akuntansi didalam Rumah Sakit Baptis Batu adalah kita bekerja dalam dunia ini dalam kerangka kreatifitas Tuhan merupakan sebuah keberkatan karena pada dasarnya bekerja merupakan panggilan Tuhan. ( Jurnal Akuntansi; Agung Budianto;Peran Keikutsertaan Akuntan didalam bidang kegamaan)
Akuntansi sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang syarat nilai tentu dapat dijadikan sebuah upaya untuk mengokohkn institusi dalam rangka Pengelolaan keuangan Rumah Sakit Baptis Batu sehingga akuntabilitas dalam kehidupan perusahaan dapat diwujudkan.
Tujuan Akuntansi Rumah Sakit Baptis :
Pusat sumber data laporan keuangan yang terintergarsi membentuk suatu sistem informasi akuntansi rumah sakit berkesinambungan dan berhubungan, sehingga menciptakan laporan keuangan yang relevan, laporan keuangan yang akuntabel dan memberikan informasi yang akurat.
Ka. Bag. Akuntansi
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
UMUM KEUANGAN
BAB VI
BAB VII URAIAN JABATAN
7.1. KEPALA BAGIAN AKUNTANSI.
Hasil kerja : penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan (RKAP), bahan penyusunan laporan manajemen.
Uraian tugas :
1. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen, Keuangan, Sistem Informasi Keuangan 2. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan
laporan akuntansi manajemen perusahaan.
3. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan. 4. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP).
5. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan dan bentuk-bentuk pelaporan.
6. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas) secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan
maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi kepada Wadir Umum & Keuangan.
7. Mengevaluasi kajian kelayakan investasi.
8. Melaporkan kinerja manajemen unit operasi terhadap anggaran dan standar biaya dan memberikan
penjelasan disertai rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
Tanggung jawab :
1. Terkendalinya kegiatan Akuntansi Manajemen,
2. Terselenggaranya proses keuangan yang akuntabel. 3. Tersusunnya anggaran perusahaan sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Direksi.
4. Tersajinya laporan manajemen yang bermakna bagi
Direksi untuk menyusun kebijakan.
5. Tersusunnya sistem informasi akuntansi dan keuangan
yang up to date.
6. Terpenuhinya semua kewajiban dan
pertanggungjawaban keuangan perusahaan kepada pihak yang berwenang.
7. Terlaksananya penyusunan RKAP yang benar,
memadai, dan tepat waktu.
8. Tersajinya kajian kelayakan investasi dalam surat-surat
berharga, akuisisi, merger, dan privatisasi. Wewenang
1. Mengusulkan perubahan / penggeseran anggaran kepada Kepala Bidang Umum & Keuangan. 2. Melakukan perubahan Kode Akun.
3. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan. 4. Meneliti dan menandatangani Surat Perintah Bayar
(SPB) Bukti Penerimaan Kas.
5. Mengusulkan mata anggaran Wadir Keuangan & Umum.
6. Meneliti / memeriksa dan mengusulkan perubahan kebijakan akuntansi kepada Wadir Umum.& Keuangan 7. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen
Perusahaan.
8. Menerima atau menolak permintaan pembayaran dari unit kerja.
Syarat jabatan :
Sarjana Ekonomi Akuntansi dan memahami Sistem Informasi Akuntansi, mempunyai pengalaman dibidang Akuntanasi Rumah Sakit minimal 3 Tahun.
7.2. AKUNTANSI KEUANGAN.
Hasil kerja : penyusunan laporan keuangan. Uraian tugas :
1. Membuat laporan keuangan yang berstandar PSAK 45. 2. Membuat Analisa keuangan.
3. Menyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
4. Mampu membuat sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan dan bentuk-bentuk pelaporan.
5. Menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas) secara berkala beserta perinciannya (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan kebijakan akuntansi keuangan
6. Mengevaluasi kajian kelayakan investasi.
7. Melaporkan kinerja manajemen unit operasi terhadap anggaran dan standar biaya dan memberikan
penjelasan disertai rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
Tanggung jawab :
1. Membuat Akuntansi Manajemen, Keuangan, Sistem
Informasi Keuangan.
2. Akuntansi keuangan yang akuntabel.
3. Menyusun anggaran perusahaan sesuai dengan
kebijakan.
4. Menyelesaikan laporan manajemen yang tepat waktu. 5. Tersusunnya sistem informasi akuntansi dan keuangan
yang up to date.
6. Terpenuhinya semua kewajiban dan
pertanggungjawaban keuangan perusahaan kepada pihak yang berwenang.
7. Terlaksananya penyusunan RKAP yang benar,
memadai, dan tepat waktu.
8. Tersajinya kajian kelayakan investasi dalam surat-surat
berharga, akuisisi, merger, dan privatisasi. Wewenang
1. Mengusulkan perubahan / penggeseran anggaran kepada Kepala Bagian Akuntansi.
2. Melakukan perubahan Kode Akun.
3. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan. 4. Meneliti dan menandatangani Surat Perintah Bayar
(SPB) Bukti Penerimaan Kas. Syarat jabatan :
Sarjana Ekonomi Akuntansi dan memahami Sistem Informasi Akuntansi, PSAK
7.3. AKUNTANSI HUTANG, PIUTANG & PAJAK.
Hasil kerja : Laporan Hutang, Pihutang dan Pajak (Pph dan Ppn). Uraian tugas :
1. Membuat dan menginput laporan Pihutang 2. Membuat dan menginput laporan Hutang 3. Menganalisa Laporan Pihutang.
4. Menganalisa Laporan Hutang.
5. Menghitung Laporan yang berkaitan dengan pajak. 6. Menyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP).
7. Mampu membuat sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai untuk pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan dan bentuk-bentuk pelaporan.
Tanggung jawab :
1. Bertanggungjawab pembayaran hutang.
2. Pelaporan Pihutang
3. Perhitungan dan pelaporan yang tepat waktu 4. Tersusunnya sistem informasi akuntansi pelaporan
pihutang, pelaporan hutang.
5. Terpenuhinya semua kewajiban dan
pertanggungjawaban pelaporan pajak perusahaan kepada pihak yang berwenang.
Wewenang
1. Mengusulkan perubahan / penggeseran aturan perpajakan kepada Kepala Bagian Akuntansi.
2. Mengusulkan penghapusan pihutang kepada Kepala Bagian Akuntansi.
Syarat jabatan :
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
8.1. SKEMA HUBUNGAN KERJA.
INTERN
EKSTERN
Hubungan tata kerja di Bagian Akuntansi bersifat garis
komunikasi, koordinasi dan informasi dalam pelaksanaan kegiatan. Dilakukan melalui pertemuan, pelaporan.
8.2. HUBUNGAN INTERNAL.
Akuntansi menyediakan data-data sebagai bahan komunikasi, koordinasi dan informasi yang dibutuhkan IRJ, IRNA, Keuangan dan Manajemen dalam mengambil keputusan.
Misal: Dengan adanya SOP yang berkenaan dengan Dokumen Akuntansi dalam Laporan keuangan, Realisasi anggaran yang berkaitan dengan IRJ, IRNA maupun IRD dan seluruh bagian instalasi unit Rumah Sakit Baptis Batu. 8.3. HUBUNGAN EKSTERNAL . Keuangan Manajemen IRNA IRJ Bagian Akuntansi
REKANAN RUMAH SAKIT
BAPTIS LAIN-LAIN
Akuntansi menyediakan data-data sebagai bahan komunikasi, koordinasi dan informasi yang dibutuhkan pihak luar untuk melihat kepatuhan, kinerja dan laporan keuangan terhadap peraturan perundang-undangan yang mengaturt tentang laporan keuangan Rumah Sakit Baptis Batu.
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
NAMA
JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JUMLAH KEBUTUHA N Ka Unit S1 Ekonomi Akuntansi Pendidikan Profesi Akuntansi 1 Penata Laporan Keuangan S1 Akuntansi Pelatihan PSAK 45 1 Akuntansi Hutang S1 Akuntansi Pelatihan Brevet 1
pihutang dan perpajakan
BAB X
20 Hari Ke M a t e r i Waktu Metoda Penanggung Jawab 1 Pengenalan Akuntansi
07.00-15.30 Tanya jawab Kepala Bagian Akuntansi 2 Kasir Rawat Jalan 07.00-15.30 Visualisasi proses kasir Kepala Bagian keuangan / koordinator Kasir. 3 Kasir Rawat Jalan 07.00-15.30 Visualisasi proses kasir Kepala Bagian keuangan / koordinator Kasir. 4 Kasir Rawat Jalan
07.00-15.30 proses kasir Kepala Bagian keuangan / koordinator Kasir. 5 Kasir Rawat Inap 07.00-15.30 Visualisasi proses kasir Kepala Bagian keuangan / koordinator Kasir. 6 Kasir Rawat Inap 07.00-15.30 Visualisasi proses kasir Kepala Bagian keuangan / koordinator Kasir. 7 Kasir Rawat Inap
07.00-15.30 proses kasir Kepala Bagian keuangan / koordinator Kasir. 8 Inventori 07.00-15.30 Visualisasi proses
inventori/Logisti k Kepala Bagian Inventori / koordinator Gudang. 9 Inventori 07.00-15.30 Visualisasi proses
inventori/Logisti k Kepala Bagian Inventori / koordinator Gudang. 10 LPA 07.00-15.30 Visualisasi proses
LPA
Kepala Bagian LPA .
BAB XI
JADWAL PERTEMUAN
Rapat berkala terdiri dari : 1. Rapat Rutin 2. Rapat Insidentil
1. Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Senin ke dua setiap bulan Jam : 14.00 - selesai
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja
Peserta : Kepala Bagian, Kepala Urusan, Supervisor, Pelaksana yang tidak bertugas.
Materi : Laporan Bulanan, Laporan kinerja Unit
2. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas segera. Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Senin ke dua setiap bulan Jam : 14.00 - selesai
Tempat : Ruang Wakil Direktur
Peserta: Kepala Bagian keuangan, Kepala Bagian Inventori, Kepala Instalasi Farmasi, Kepala Bagian LPA. Materi : Evaluasi Penerimaan dan Pengeluaran, Pendapatan
dan Biaya
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas segera.
BAB XII PELAPORAN
1. Laporan Bulanan Laporan Keuangan 1.1 laporan Aktivitas
1.2 Laporan Posisi Keuangan 1.3 Laporan Arus Kas
1.4 Laporan Realisasi Anggaran 1.5 Laporan Pajak
1.6 Laporan Evaluasi Tor Bulanan 2. Laporan Triwulan
2.1 Laporan Aktivitas.
2.2 Laporan Posisi Keuangan 2.3 Laporan Arus Kas
2.4 Laporan Realisasi Anggaran 2.5 Laporan Kinerja Keuangan 3. Laporan tahunan
3.1 laporan Aktivitas.
3.2 Laporan Posisi Keuangan 3.3 Laporan Arus Kas
3.4 Laporan Realisasi Anggaran 3.5 Laporan Kinerja Keuangan 3.6 Laporan Perpajakan