HOT WORKING
HOT WORKING
Royyan NasutionRoyyan Nasution(080401001)(080401001)Dan Dan Ficky hamdhani Ficky hamdhani (080401097) (080401097)
HOT WORKING
HOT WORKING
Suatu pengerjaan logam dimana
Suatu pengerjaan logam dimana
suhu operasi pengerjaan berada pada
suhu operasi pengerjaan berada pada
suhu rekristalisasi logam tersebut (untuk
suhu rekristalisasi logam tersebut (untuk
Suhu rekristalisasi baja berkisar antara 500°C
Suhu rekristalisasi baja berkisar antara 500°C
dan 700°C). dan tidak terjadi kenaikan
dan 700°C). dan tidak terjadi kenaikan
tegangan lulur karena kekerasan dan
tegangan lulur karena kekerasan dan
keuletan
bahan
menurun
akibat
di
keuletan
bahan
menurun
akibat
di
panaskan.
KELEBIHAN HOT WORKING
KELEBIHAN HOT WORKING
Porositas dalam logam dapat dikurangi. BatanganPorositas dalam logam dapat dikurangi. Batangan
hasil cor biasanya memiliki banyak lubang berisi hasil cor biasanya memiliki banyak lubang berisi udara. Lubang tersebut akan tertekan dan hilang udara. Lubang tersebut akan tertekan dan hilang akibat gaya kerja yang tinggi.
akibat gaya kerja yang tinggi.
Sifat fisis logam akan meningkat, diakibatkanSifat fisis logam akan meningkat, diakibatkan
adanya penghalusan butir logam. adanya penghalusan butir logam.
Jumlah energi untuk menghasilkan kerja dalamJumlah energi untuk menghasilkan kerja dalam
mengubah bentuk baja lebih sedikit ketimbang mengubah bentuk baja lebih sedikit ketimbang proses pembentukan dingin.
proses pembentukan dingin.
Butir yang kasar dan butir berbentuk kolumButir yang kasar dan butir berbentuk kolum
diperhalus. Karena hal ini berlangsung di daerah diperhalus. Karena hal ini berlangsung di daerah rekristalisasi, pengerjaan panas berlangsung terus rekristalisasi, pengerjaan panas berlangsung terus sampai limit bawah tercapai dan menghasilkan sampai limit bawah tercapai dan menghasilkan struktur butir yang halus.
KEKURANGAN HOT WORKING
KEKURANGAN HOT WORKING
Terjadi oksidasi
Terjadi oksidasi
Toleransi besar
Toleransi besar
Struktur dan sifat logam uniform
Struktur dan sifat logam uniform
Perlu peralatan tahan panas
Perlu peralatan tahan panas
Kontaminasi tidak dapat dikurangi
Kontaminasi tidak dapat dikurangi
Pengerjaan panas dibagi menjadi
Pengerjaan panas dibagi menjadi
beberapa bagian antara lain:
beberapa bagian antara lain:
Rolling, Pipe Welding, Forging, Piercing,
Rolling, Pipe Welding, Forging, Piercing,
Drawing, Extrusion dan Spinning
ROLLING
Proses ini sering digunakan sebagai langkah awal dalam mengubah ingot dan billet menjadi produk setengah jadi/akhir.
Rolling biasanya merupakan proses pertama yang digunakan untuk mengubah material menjadi produk kasar. Material yang tebal diroll menjadi blooms, billets, atau slab
Prinsip kerjanya menekan bahan dasar dengan menggunakan 2 rol atau lebih dengan arah putaran yang berlawanan sehingga terjadi perubahan dimensi (dimensi penampang).
BERBAGAI CARA PENYUSUNAN ROL.
A.Mesin bertingkat dua, kontinu atau bolak-balik.
B.Mesin bertingkat empat dengan rol pendukung untuk lembaran yang lebar.
C.Mesin bertingkat tiga bolak-balik.
RING ROLLING
Pada proses pengerolan cincin, satu roll ditempatkan
melalui lubang dari cincin yang tebal dan roll kedua menekan
dari luar. Sejalan dengan penjepitan roll dan berputar ketebalan
dinding cincin direduksi dan diameter ring bertambah besar.
Hasilnya cincin tanpa sambungan yang biasa digunakan untuk
roket, turbin, pesawat terbang, jalur perpipaan, dan ketel
tekanan dan lain-lain.
PIPE WELDING
Pipe welding adalah proses pengerjaan panas
pembuatan pipa yang dibentuk dari lembaran logam,
dilengkungkan sehingga penampangnya berbentuk lingkaran
dan kemudian kedua sisinya disambungkan dengan
pengelasan.
Pipa dirol dari bahan pelat sehingga memiliki ketebalan
pelat yang lebih seragam dan dapat diinspeksi cacat-cacat
sebelum pembentukan dan pengelasan. Metode ini dibutuhkan
saat membentuk pipa yang tipis dan panjang.
PRINSIP Butt-welded pipe :
Mula-mula skelp sudah mempunyai bentuk sudut sepanjang kedua sisinya, dilewatkan pada furnace dan setelah itu ditarik diantara roll-roll sehingga berbentuk silinder dengan tepinya saling tertindih.
Sambil dipanaskan kembali, skelp yang ditekuk bergerak melalui dua buah roll dimana terdapat mandrel untuk mengatur diameter dalam pipa. tepi-tepi dilas dengan tekanan antar roll dan mandril.
Proses ini digunakan untuk membuat pipa berdiameter 2″ s/d 16″ dengan panjang pipa maksimum 7 m dan biasanya untuk
Spiral-welded pipe dibuat dengan cara memuntir strip logam (pelat panjang dengan lebar sempit, seperti pita), menjadi bentuk spiral, kemudian dilas dimana ujung-ujung sambungan satu-sama lain membentuk sebuah sambungan. Pipa-pipa jenis ini terbatas
pada sistem pemipaan yang menggunakan tekanan rendah karena tebal pipa yang tipis.
Diagram berikut ini menunjukkan spiral-welded pipe sebelum dilas :
FORGING
FORGING adalah proses pembentukan logam secara
plastis dengan memberikan gaya tekan pada logam yang akan
dibentuk .
Gaya tekan yang diberikan bisa secara manual maupun secara
mekanis (HIDROLIS ataupun PNEUMATIS)
Klasifikasi Forging :
1.Hammer Forging
2.Drop Forging
3.Press Forging
4.Upset Forging
Hammer Forging / Penempaan Palu
Proses ini merupakan forging yang paling sederhana.
Pada umumnya landasan (anvil) dan hammer/palu yang
dipakai berbentuk datar. Sehingga proses ini diprioritaskan untuk
membuat benda kerja yang sederhana dan skala produksi kecil.
Prosesnya lama dan hasilnya tergantung dari skill operator.
Drop Forging
Prinsip :
Memaksa logam panas yang plastis memenuhi dan
mengisi bentuk die dengan cara penempaan. Proses ini yang
diperlengkapi dengan die.
Die umumnya dibagi dua bagian dimana satu bagian
diletakkan pada hammer, yang lainnya pada anvil.
Press Forging
Prinsip press forging :
Dilakukan penekanan secara perlahan-lahan pada
benda kerja sampai menghasilkan aliran logam yang uniform.
Press forging biasanya dikerjakan tanpa die dan hammer
maupun anvilnya berbentuk datar
Pada hammer forging maupun drop forging energi yang
diberikan pada saat penempaan sebagian besar terserap oleh
anvil, pondasi mesin dan permukaan luar benda kerja
sedangkan bagian dalam benda kerja belum terdeformasi.
karena itu untuk benda kerja dengan penampang tebal dan
besar digunakan press forging.
Upset Forging
Proses forging yang dikhususkan untuk pembesaran
diameter pada ujung batang logam ditekan dalam arah
memanjang.
Pada dasarnya benda kerja yang diupset berupa bar
bulat, wire ataupun benda kerja berbentuk silindris.
Ada 3 hal yang diperhatikan pada saat melakukan
upset forging :
1. Panjang benda yang diupset tidak lebih dari 3 kali
diameter batang.
2. Diameter upset tidak lebih dari 1,5 kali diameter
batang
3. Panjang benda kerja yang tidak ditumpu oleh die
tidak lebih dari diameter batang
PIERCING
Merupakan proses pengerjaan panas untuk membuat
pipa tanpa sambungan (seamless pipe) dengan bahan baku
berupa billet (batang bulat dan padat) Dengan demikian hasil
dari proses ini tidak terdapat suatu garis penghubung hasil
Prinsip kerja : Batang logam padat yang telah dipanasi dengan
salah satu ujungnya berlubang ditengah-tengahnya sebagai
penunjuk bagi mandrel, dimasukkan ke dalam roll yang
sumbunya membentuk 6 % terhadap sumbu benda kerja. Roll
berputar searah, dan bentuk roll lebih kecil dibandingkan
dengan diameter bahan.
Pada saat batang dimasukkan, batang akan terbawa
oleh putaran dari roll dan karena adanya sudut kemiringan
batang seakan-akan ditarik oleh kedua roll.
PIERCING EXTRUSION
Merupakan bagian dari ekstrusi langsung, tetapi menggunakan mandril untuk membuat lubang bagian dalam pipa. Bilet diletakkan dalam die, mandril didorong melalui bilet dan ram mengekstrusi logam melalui die disekeliling mandril. Kecepatan ekstrusi pipa sampai 180 m / menit,
DRAWING
Deep Drawing atau biasa disebut drawing adalah salah
satu jenis proses pembentukan Logam, dimana bentuk pada
umumnya berupa silinder dan selalu mempunyai kedalaman
tertentu,
Proses Drawing
Proses drawing dilakukan dengan menekan material benda kerja yang berupa lembaran logam yang disebut dengan blank sehingga terjadi peregangan mengikuti bentuk dies, bentuk akhir ditentukan oleh punch sebagai penekan dan die sebagai penahan benda kerja saat di tekan oleh punch.
pengertian dari sheet metal adalah lembaran logam dengan ketebalan maksimal 6 mm, lembaran logam (sheet metal) di pasaran dijual dalam bentuk Lembaran dan gulungan. Terdapat berbegai tipe dari lembaran logam yang digunakan, pemilihan dari jenis lembaran tersebut tergantung dari :
1. Strain rate yang diperlukan 2. Benda yang akan dibuat 3. Material yang diingginkan
4. Ketebalan benda yang akan dibuat 5. Kedalaman benda
Pada umumnya berbebagai jenis material logam dalam bentuk lembaran dapat digunakan untuk proses drawing seperti stainless stell, alumunium, tembaga, perak, emas, baja. Maupun titanium.
EXTRUSION
Proses ekstrusi adalah proses dimana logam dibentuk dengan cara menekannya melalui rongga cetakan. Tekanan yang digunakan sangat besar. Proses ini dapat digunakan untuk membuat batang
silinder, tabung atau profil-profil tertentu.
Ada dua jenis proses ekstrusi, yaitu ekstrusi langsung (direct
extrusion) dan ekstrusi tidak langsung (indirect extrusion, back extrusion). Secara skema dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Pada ekstrusi langsung, logam dan penekan bergerak sepanjang
kontainer, sedangkan pada ekstrusi tidak langsung kontainer dan logam yang diekstrusi bergerak bersama, sehingga tidak ada gerakan relatif antara logam dengan dinding kontainer. Dengan demikian, gesekan antara kontainer dengan logam dapat dihilangkan.
Faktor-faktor utama yang berperanan dalam proses ekstrusi adalah: (a)Jenis proses ekstrusi (langsung/tidak langsung),
(b) Rasio ekstrusi (extrusion ratio), (c) Temperatur, dan
(d) Gesekan antara logam dengan kontainer dan antara logam dengan cetakan.
IMPACT EXTRUSION
Pada proses ini slug ditekan sehingga bahan slug terdorong keatas . Ekstrusi Impak merupakan proses pengerjaan dingin meskipun begitu, pada beberapa jenis logam dan benda kerja, khususnya dengan dinding yang tebal, slug dipanaskan dan menjadi pengerjaan panas.