• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sketsa Budaya, Batak Toba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sketsa Budaya, Batak Toba"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Sketsa Budaya, Batak Toba

Sebuah ide dan pemikiran yang dituangkan dalam sketsa dan lukisan.

Kumpulan sketsa ini merupakan wujud kebanggaan atas kelimpahan

dan kekayaan budaya Indonesia khususnya seni dan budaya Batak

Toba. Melalui buku ini, penulis berusaha mendokumentasikan

sejumlah karya seni dan peninggalan sejarah yang berasal dari tanah

Batak Toba untuk diperkenalkan kepada masyarakat secara artistik

dengan sentuhan desain. Buku ini juga memuat karya seni dan desain

yang terinspirasi dari kebudayaan Indonesia, khususnya seni dan

kebudayaan Batak Toba.

Sebagai buku yang mengutamakan desain dan ide karya seni, penulis

menyadari buku ini tidak luput dari kesalahan dan interpretasi yang

berbeda dari setiap pembaca. Untuk itu, maaf atas kesalahan dan besar

harapan penulis untuk terus mengembangkan buku ini dengan

dukungan, saran, dan kritik dari semua pihak.

Syukur kepada Tuhan, atas berkat-Nya buku ini dapat diselesaikan.

Terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta memberi dukungan

atas penulisan buku ini.

(4)

BUDAUA

Batak

Totn, North Sumatera

hrdonesia

2mB

(5)

Batak Toba adalah sebuah suku di Pulau Sumatera, Indonesia. Suku ini

kebanyakan bermukim di Tapanuli, di sekitar Danau Toba. Sejak

masuknya penginjil I. L. Nomensen ke tanah Batak, mayoritas orang

Batak Toba beragama Kristen. Namun ada juga yang tetap menganut

kepercayaan asli suku Batakyang disebutParmalim.

Batak Toba merupakan salah satu sub suku dari Suku Batak yang

berada di Sumatera Utara yang terdiri dari Batak Toba, Batak Karo,

batak Mandailing, Batak Pakpak, dan Batak Simalungun.

Sub suku Batak Toba berdiam di Kabupaten Tapanuli Utara yang

wilayahnya meliputi Ajibata (berbatasan dengan Parapat), Pulau

Samosir, Pakkat, serta Sarulla. Hingga tahun 2008, Kabupaten Tapanuli

Utara sendiri telah dimekarkan menjadi empat Kabupaten yakni

Kabupaten Tapanuli Utara (ibukota Tarutung), Kabupaten Toba

Samosir (ibukota Balige), Kabupaten Samosir (ibukota Pangururan),

Kabupaten Humbang Hasundutan (ibukota Dolok Sanggul).

Petn Indonesin

L r - . : - . 5

.5;'

Ramba na poso naso tu.bu.nn lata, Hnlak nn poso dope ahu naso urnboto hata.

Tnngan do botohon ulunSna lnrt-lnn, Laho tnandok hntn jumolo mn marsantabi !

Petn Dannu Toba dnn Pulnu Snrnosir di Sumatern

Utarn, tempat seaagian besnr mnsynraknt Batnk

Tobn berrnukirn r - ' # { l

(6)

DALIHAN NA TOLU

Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat

DnlihnnNnToluyakni:

Somba

Marhula-hula

Manat Mardongan Tubu

EIek

Marboru

Dalam kehidupan sehari-hari, falsafah ini

dipegang teguh dan hingga kini menjadi landasan

k e h i d u p a n s o s i a l d a n b e r m a s y a r a k a t d i

lingkungan orang Batak.

Secara letterlijk, Dalihan Ns Tolu adalah tungku

tempat memasakyang

ditumpu dengantiga buah

b a t u . D n l i h s n N a T o l u p a o p a t s i h a l - s i h a l

4erupakan falsafah dalam masyarakat Batak

yang bermakna sebagai kebersamaan yang adil

dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan

peranan masing-masing.

Dalam prakteknya, Kestailan Dalihan Na Tolu

sering terganggu karena bentuk dan ukuran batu

t u m p u a n y a n g b e r b e d a - b e d a . U n t u k i t u

diperlukan s ihnl- sihal

Dalihan Na Tolu mengajarkan orang Batak

bagaimana harus menempatkan diri danberperan

dalam bermasyarakat, kegiatan adat, dan

k e h i d u p a n

s e h a r i - h a r i .

(7)

Tiniptip sanggor bnlrcn huru-hurunn Itilo sinungkun morgo

nsn hinoto partuturan S o r i r n n n u n g k u t t

Sori runntlapot M n r f u n t n n t t t L n g k u n r u n

Nn ro tu nnnidnpot Bnngun hnngun sinuan Bnrtgun bangun do salongnn

Molo nauli sinuan Lnos nauli do jaloon

MARGA DAN TAROMBO

Sistem kekerabatan Batak Toba menganut garis kekerabatan secara

patrilinear. Marga adalah kelompok kekerabatan menurut garis

keturunan ayah (patrilineal). Sistem kekerabatan patrilineal menentukan

garis keturunan selalu dihubungkan dengan anak laki laki. Dalam

Masayrakat Batak, sesuai dengan falsafah Dalihan Na Tolu, sesama satu

marga dilarang saling mengawini.

Marga sangat berperan dalam mementukan posisi seorang Batak dalam

lingkungan bermasyarakat. Misalnya dalam mementukanan tarombo.

Tarombo adalah silsilah, asal usul menurut garis keturunan ayah. Ada hal

yang tidak jarang jika seorang Batak berkenalan untuk pertama kalinya

dengan orang Batak lain, mereka biasanya saling menanyakan Marga dan

Tarombo. Hal tersebut dilakukan bukan untuk sekedar tahu saja. Namun

hal tersebut dilakukan untuk saling mengetahui posisi mereka satu sama

lain, apakah mereka saling "mardongan

sabutuhu"

(semarga)

atau"marhuln-h u l n " .

Dengan tarombo, seseorang mengetahui apakah ia harus memanggil

O mpun g, T ulan g, N amb

o r u, Am a n gb oru, Aman g;tu

a, Ar n n n gu dn, ito atau ib o to,

Pariban

(8)

Dari setiap panggilan dan posisi seorang Batak tersebut, ia

akan mengetahui bagaimana dia harus bersikap terhadap

orang lain. Perlakuan seseorang

akan berbeda kepada

hula-hulanya daripada kepada dongan tubu. Misalnya dalam

perkataan, cara berkomunikasi, sikap dan

batasan-batasannya.

Peranan marga dalam kehidupan budaya Batak sangat

berpengaruh dan memiliki peranan yang sangat penting.

Marga dan Tarombo sebenarnya tidak hanya sekedar

identitas seorang Batak saja. Seharusnya Marga dan

Tarombo berperan lebih dalam mengatur kehidupan

bermasyarakat

Batak.

Mar g a dan T ar omb

o rnerupakan suatu warisan budaya Batak

yang tidak boleh dipandang dipandang hanya sebagai

identitas semata. Di samping sebagai identitas marga

merupakan suatu bentuk terjemahan dan penerapan dari

Dalihan Natolu sebagai landasan budaya Batak. Coba

bayangkan jika seandainya orang Batak tidak memiliki

marga. Jika demikian, maka penerapan Dalihan Natolu

adalah hal yang sangat sulit, bahkan bisa dikatan mustahil.

Bagaimana orang Batak bisa mendefenisikan posisinya

dalam adat batak tanpa mengetahui marga dan tarombo?

Marga dan tarombo adalah salah satu harta yang memiliki

nilai-nilai luhur.

Binsar

ma mata

nr grt

Poltak

mata

ni bulan

Sai horas

ma angka

lahi-lahi

Sai horas

ma ndang angka

parompuan

(9)

Ajartambun, Akarbejadi, Ambarita, Angkat, Aritonang, Aruan

Bako, Banjarnahor, Banuarea, Barasa, Bagariang, Bakkara, Bangurt

Barus, Barutu, Batubara, Butarbutar, Bukit, Brahmana ,

BanciryBoliala

Capah, Cibero

Damanik, Dalimunthe, Debataraja,

Daulay, Doloksaribu, Depari

Ginting, Girsang, Gultom, Gurning, Gurusinga

Harianja, Harahap, HasibuarL Hasugiary Hotmatua, Hutabarat,

Hutagaol,HutahaearyHutajulu, Hutasoit, Hutapea, Hutasuhuf Hutauruk,

Hutagalung

Kaban, Kacaribu, Kacinambun, Karokaro, Kasilan, Keloko,

Kembarery Ketaren, Kudadiri, Karo, Karosekali, Kombara

Limbong, Lingga, Lubis, Lumbanbatu, Lumbangaol, Lumbannahor,

Lumbanpea, Lumbanraja, Lumbansiantar, Lumban Tobing, Lumbantoruary

Lumbantungkup

Malau, Manalu, Manik, Manullang, Manurung, MarburL MarburL

Marpaung, Matondang, Meliala, Munthe

Nababaru Nadapdap, Nadeak, Naibaho, Naiborhu, Nainggolary Naipospos,

Napitupulu, Nasution, Napitu

Padang, Pakpahan, Pandia, Pandiangan, Pane, Pangaribuary

Panggabeary Panjaitary Parapat, Pardede, Pardomuan, Pardosi,

Pasaribu, Perangin-angirn,

Pinem, Pohary Pulungary Purba

Rambe,

Rangkuti, Ritonga, Rumahorbo, Rumapea,

Rumasingap, Rumasondi

m o r g o d o n t o r o m b o

Sagala, Samosir, Saragi, Saragih, Saruksuk, Sarumpaet, Sembiring, Siadari, Siagiary Siahaan, Siallagary SiambatorL Sianipar, Sianturi,

Sibabiat, Sibagariang, Sibangebange, Sibarani, Sibayang, Sibero, Siboro, Siburian, Sibuea, Sibutarbutar, Sidabalok, Sidabutar,

Sidabungke, Sidahapintu, Sidauruk, Sigalingging, Sihaloho, Sihite, Sihombing, Sihotang, Sljabat, Silabaru Silaery Silalahi, Silitonga,

SinaBang, Simalango, Simamora, Simandalahi, Simangunsong, Simanjorang, Simanjuntak, Simanungkalit, Simaremare,

Simargolang, Simarmata, Simatupang, Simbolory Simorangku, Sinabariba, Sinaga Sinambela, Singarimbury Sinuhaji, Sinulingga,

S i n u k a b a n , S i n u k a p a r , S i n u p a y u n g , S i n u r a t , S i p a y u n g , S i r a i t , S i r e g a r , S i r i n g o - r i n g o , S i t a n g g a n g , S i t e p u ,

Sitindaoru Sitinjak, Sitohang, Sitompul, Sitorus, Situmeang, Situmorang, Situngkir, Solia, SolirL Sormiry Sukatendal, Surbakti,

Sinuraya, Silitonga

Tamba, Tambak, Tambury Tambunary Tampubolon, Tanjung, Tarigan, Tarihoran, Tinambunary Tinendung, Tobing, Togatorop,

Togar, Torong, Tumangger, Tumanggor, Turnip, Turutan, Tigalingga, Ujung

I

{

l ' r

I t

l t r

. /

, . '

l

' ,

. t ( l ,

. . 1 1 t

(10)

BUDAUA

Batak

Totn, North Sumatera

hrdonesia

2mB

(11)

g o n d o n g s o b o n g u n o n

I I

AlatMusikBatakToba

Pada umumnya setiap acara adat Batak Toba, diiringi dengan

musik-musik tradisional yang disebut dengan uning-uningan. Misalnya pada

acara pernikahary pemakaman orang meninggal, dan acara adat lainnya.

Biasanya suhut (pihak penyelenggara upacara adat) menyediakan

seperangkat alat musik Batak Toba yang dimainkan oleh pargonsi

(sekelompok orang yang memanikan alat musik Batak).

. -!

Pada acara adat tersebut, uning-uninggan dimainkan untuk mengiringi

tor tor (tarianBatak Toba).

(12)
(13)

Tnganing,

Dari segi teknis, instrumen taganing memiliki tanggung jazuab dalam penguasaan repertoar dan memoinkan melodi bersama-sama dengon slrune. Walaupun tidnk seluruh repetoar berfungsi sebogni pembnwa melodi, nalnun pada setiap penyajian gondang, tnganing berfungsi sebagai "pengoba" atau " dirigen" (pemain groult gondang) dengan isyarat- isyarnt ritme yang harus dipatuhi olelt seluruh anggota ensambel dan pemberi semangnt kepadapemninlainnya.

Cordang,

Cordang ini berfungsi sebagai instrumen ritme aariabel, yaitu memainkan iringan musik lagu yang beraariasi.

GONDANG

Condang merupakan alat musik Batak Toba

berupa gendang yang sering disebut dengan

tngading. Gondang adalah alat musik gendang

yang terdiri dari enam buah gondang yang

biasanya dimainkan oleh dua orang secara

bersamaan.

Selaput gondang terbuat dari kulit hewan yang

telah dikeringkan.

(14)

, a

@ @ I

o

GARANTUNG

Alat musik ini terbuat dari kayu yang digantung dengan tali.

Balok-balok kayu yang telah diukur sedemikian rupa berfungsi sebagai tuts

dengan nada tertentu. Untuk menghasilkan bunyi balok-balok kayu

tersebut harus dipukul dengan sepasang kayu yang menyerupaistick

(15)

HASAPI

Alat musik Batak Toba ini merupakan alat musik petik dengan tabung

resonansi yang mirip dengan sebuah soft.r

(perahu/sampan). Berberda

dengan alat musik petik lainnya, hnsnpi yang mirip dengan kecapi ini

sangat sederhana karena hanya memiliki dua dawai. Hasapi dihiasi

dengan ornamen ukiran khas Batak.

(16)

o c

SULIM

Mirip

dengan seruling yang terbuat dari

bambu berukuran kira-kira

diameter 3 cm.

Dengan 6 buah lubang yang berfungsi untuk

menentukan nada-nada dan satu lubang untuk

tempat meniup, alat musik ini sangat identik

dengan parmahan (penggembala). Pnrmahan

biasanya memainkan sulim untuk mengisi

waktu selama diladang.

(17)

SARUNE

Selain sulim, Batak Toba memiliki alat musik tiup yang lain yang

disebut sarune. Tidak banyak orang batak yang mahir menggunakan

alat musik ini karena diperlukan teknik pernapasanyang khusus untuk

meniupnya. Selama memainkannya, seorang peniup sarune harus

meniup dalam satu hembusan napas saja, tidak boleh terputus. Bunyi

yang keluar dihasilkan oleh lembaran bambu yang tipis dan suara yang

melewati semacamcerobong pada terompetyang terbuat dari kayu.

_"

@ u

Snrttne,

Snrune berfungsi sebngni nlat ttntttk rnernainknn melodi lagu ynng dibnroakan oleh taganing.

(18)

OCUNC

Alat musik ini sangat sering kita jumpai di daerah lain.

Ogung, atau gong, terbuat dari logam. Pada saat upacara

adat yang menggunakan alat musik Batak Toba,

terdapat beberapa bwah ogung dimainkan

secara

bersama-sama dengan alat musik Batak yang lain.

Ogttttg Olontt (pernimpitt atnu Ynng Harus D i t u r t L t i )

Ogung Oloatt rnempunyni fungsi sebngni instrune n rihne konstnn, ynitu rnernninknn iringnn iranta lngu dengnn rnodel ynng tetnp. FtLngsi ogtutg olonn ini urnutnlyn s0nrn dengnn fungsi ogung iltutan, ogutlg panggorl dnn ogung donl dnn sedikit seknli perbednnnnrla.

Mttsik dari gondnng sabnngunnn, pndn umunnrla dinrninknn dnlnn tempo yang cepnt, rnnkn para pennri rnnupun pendengnr Imnya berpcgang pada btttryi ngung oloan dnn ihutan snja. Berdnsarknn lml ini, nrnkn ogtLng olonn ynng berhtutyi lehih rendalt i tu be rn r ti " p enr i rrrpi n " n tntL " Y a n g h n ru s d i tu ru ti ", sedang ogung ilttttnn ynng herbuttyi lebih tinggi, itu "Yang mcnjnzoab" atnu. "Ynng ntenttruti". Mnka dapat disinrpulknn bahu,n perntlnn dnn fungsi ynng berlnngstLng nntarn ogung dnn ihutnn dinnggap ttlelt orang Batnk Tobn sebngni suntu pernrninnn "tnnrla jnzoab"

Ogung lhutnn atnu Ogung pangalusi (Yang me nj nzo ab nt n u. y nn g me nu. ru.tt ).

Ogung plnggorn ntau Ogung Panottggnlti (Ynng berseru atnu ynng nrernbunt orang tcrkejut)

(19)
(20)

UMPASA

SIDEDENG

Merupakan karya sastra berupa cerita rakyat dalam bentuk syair lagu.

Sidedeng atau ende (lagu) merupakan

salah satu cara yang

dipergunakan untuk menceritakan suatu kisah. Biasa karya sastra

berupa cerita rakyat Batak diperankan dalam sebuah drama yang lebih

deikenal denganopera (seni peran BatakToba).

Sekarang ini, karya sastra ini sangat jarang kita temui, untuk itu penulis

secara khusus menyajikan sebuah cerita rakyat Batak Toba Sidedeng'Si

Boru Tombaga' yar.9 berasal dari Tapanuli. Cerita ini menggambarkan,

bagaimana seorang ayah yang tidak mempunyai anak laki-laki, tidak

dihargai oleh saudara-saudaranya yang berusaha merampas harta

kekayaannya dari tangan putri-putrinya

sehingga putri-putrinya

terpaksa melarikan diri ke hutan.

Karya sastra Batak berupa pantun yang berisikan pasu-pasa (berkat), berupa

tangiang (doa) dan harapan semoga Tuhan berkenan atas doa tersebut. Setiap

orang yang memberikan pasu-pasu hendaknya mengimani bahwa Tuhan adalah

sumber dariberkat dan anugerah.

Tubu ma harisra

diholang-holang

ni huta,

dqkkqn

ai t an

g go p in ar ai t- aithon,

Tubu ma di hamu anak

na marsahala

dohot

boru namartua,

s it o n gka p an

ahi

t -n ahit

on.

UMPAMA

Karya sastra yang beriskian falsafah hidup orang Batak. Pada umumnya

merupakan

hasil dari pengalaman

orang tua yang bisa dipergunakan

seba

gaipoda

(pesan

moral) bagi generasi

muda.

Hotang binebe-bebe,

hotang nipulos-pulos

Unnnghamu mnndele

ai godang do tudos-tudos.

(21)

SI BORU TOMBAGA

lf

\.,,

J l o r u ni n.t surtlr.rrultll, lala boru rrl r..r j.r, I ' , t r ' 1 , , r 1 1 1 r , 1 r t . t ttt,trttrtnjriltg, N ; r g a r r j a n s , j a n t b r r J a r t r r ; . l i i n r p u r jai.i_jari n a , ' f o g o 5 1 1 . 1 1 1 g p i t ; t . t f i 1 ) l t . t i l . ' . t r r g t ' a l l t i g(uttilrlltu > o . t t l . r .trri.r L t r r . t . ( , o . i 1 . 111 n . t [ ( ) r . ] s n . t , I n r a Ilaja ()nrpr,r Gulasa, Siar r t.rt ro Sr-r e.r_s trga, r / ( ) t ( ' l \ l)t l,tttil ff,1fL.11-,,. D i s i rn.r inc.r na r.rn.r, I I Lr t . r lt.r tr-r b u a uu.r, D i t a n o lti on1p1111;1, J a i a t a n o n i irnt.rn.r Dohot h.rc.lrrrna()nlta

N.-L pur.ru tlo ib.tn._r, Nlatc tuirn barur.r.r, Ndang tu rtrerclingkon anak,

Holan ciua do borun;r. Boru lri Onrpu Culasa,

Siclua sabutuha, Sihalrrran si Tonrbitgn, Si Butrtulau arlgglrla. t . L , T{ J .

\

(22)

Dung dibege natorasna, Hata ni siubeonna, Dialusi ma tangkas, Didok ma tu nasida Na marunggali lombu, Laho tu pudi ruma, Mangoli ahu nimmu, Dagingku rlungga matua. Jolo sampulu pitu, Jumadi sarnpulu ualu, Mangoli ahu nimrnu,

Nungga sabur clol-rot ubanhu. Ise be olo tu ahu,

Pamatang naung rnatua, Ninna Ompu Gulasa, Mangalusi boruna Ianggo i alc arnang, Amang na sumuan ahu, Adong do sibahen hata, Ima bao domu-domu. Mangalap rnanaruhon, Ulaon ni clomu-domu, Pangoli ni naung matua, Pagodang c-larnang sinamotmu. Huhut ma usungonmu,

Dorma sipanogu-nogu, Mandasdas sian jabu, Manogihor.r laho tu toru Topik-topik ni pinggan, Binaen tu para-para, Mandok i do si Tombaga, Marsahit rna Ornpu Culasa.

Ianggo sahit na i, Ima parro hamateanna, Mamipis butuhana, Barobuni do goarna. Diinum pe angka ubat, So ada tarhilala,

Huhut do morong-orong, P o s a d o p a n g k i l a l a a n n a Tingki di tonga arian, Di jou ma si Tombaga, Na paboahon sahitna, Hansit ni pangkilalaanna. Dung diboto nasida, Tangis ma si Tombaga, Na sumarihon amana, Iboto na pe soada. Adong pe paribotoanna, Tubu ni amang udana, Diingot ma i sogot, Na so boi hasurutanna. Sai ambal lagu ni jolma, Na so dongan sarurutna, Huhut tangis si Tombaga, Morong-orong nang amana. Tinangishon ni si Tombaga, Siteanon do amana,

Ai nang pe adong ugasanna, Uarisna nampunasa Dipingkir ma sasudena, Pangalaho ni uarisna, Na so mangharingkothon, Parsahiton ni amana

s i d e d e n g

" s i b

Niorongkon ni Ompu Culasa, Lam hansit pangkilalaanna, Nungga masuk dohot sigurbak,

(23)

Amang lahi-lahi, Sian dia dalan nami Laho manjou datu, M a n g u b a t i a m a n t a h a m . . Datu sijouon nami, Ima Raja Partungkot bosr Dingkan dia inganan na Asa huboto hami. Na marluga parsolu, Solu parsidua-dua, Sian siamun on ma da, Dalan tu Lintong ni Huta. Ai disi do diingani, Raja Partungkot bosi, Datu na sumurung, Jala datu na lumobi. Digogo ma mardalan, Jadi sahat ma nasida, Tu huta ni Partungkot bosi Di luat Lintong ni Huta, Didapot ma datu i, Hundul do jolo ruma, Sahat si Buntulan,

Dipahombar tu lambungna. Marluga ma datu i,

Solu parsidua tali, Hamu ale amang datu, Beta hamu tu hutanami. Asa hamu mambahen ubat Di sahit ni amantahami, Poso do nuaeng sahitna, Asi ma roham di hami.

Didapot datu i,

Toho do mambarbar hudali, Anggo di intean ni datu, I ma siunang na manundati. Sombangku da amang datu, Beta ma tu hutanami, Sai asi ma rohamu. M a n g u b a t i a m a n t a h a m i . Hamu do ninna datu, Na ummalo mangubati, Pandokmu di upamu, A s a l h i p a s a m a n t a h a n m i .

s i d e d e n g" s i b o r u to m b o g o "

Manang horbo manang mas, Dohot ringgit tabilangi, Saguru tu pandokmu, M a n a n g d i a b u a t o n n a m i . Dung dibege datu i, Hata janji tu ibana, Pintor las ma nang rohana, Mingot balga ni upana. Na marluga solu, Solu marlima lima, Marhobas datu i, Mardalan ma nasida. Diboan ma taoarna, Dibagasan guri-gurina. Nunga pangkiahiaon, Di uli sijaloonna, Sipusuk ni bulu, Pusuk ni arsam na tata, Sahat ma antong nasida, Tu huta ni Ompu Culasa.

(24)

s i d e d e n g

" s i boru tombogo"

Dung diida si Tombaga, Humalaput ma ibana, Laho pahembang amak, Dingkan jabu tonga-tonga, Hundul ma datu i,

Dohot na tinogihonna, Marsalin si Buntulary Cabe marpahean borua. Dung diida datu i, Marbuluk do taroktokna, Ai dirimpu lahi-lahi, Hape pungu holan borua. Marhobas si Buntulan, Pature ingkau nasida, Dung masak sipanganon, Jadi mangan ma nasida. Dung sae marsipanganon.

M a r n a p u r a n m a n a s i d a , Maungkun ma disi, Halak Siboru Tombaga. Pusuk ni rugi-rugi Tu pusuk ni antalada Disungkun ma datu i Taringot tu sahit ni amana. Na marluga solu

Marluga marsiadu, Sahit ni damang on, Beha boi do ubatanmu? Anggo boi ubatanmu Jalo parhangkunganmu. Manang sadia pandokmu, Asa huboto lehononku!

Mangkuling ma datu i Mangalusi si Tombaga Siala sungkun sungkun i. Pandokna songon on ma: Jurangkat mandondoni, Tula-tula manjombai. Inang boru Tombaga. Anggiat ada tua nami. Sahit ni amanta on, Angiat boi ubatan nami, Malum bahenon ni ubat, I ma na huboto hami! Tapangido asi ni roha. Sian Ompunta Mulajadi. Ubat na huboto on. Sahat diparbadiai. Taho ma i amang datu, Sai sahat ma i tutu, Alai beha do rohamu, Bege ma jolo hatangku. Ale amang datu,

Unang bahen sialangalang, Lao sumungkun sombaon, Dohot pardebataon. Asa tatilik ma nian.

Marhite manuk di ampang. Anggiat laba manaem,

M a l u m s a h i t n i d a m a n g . Boru Buntulan,

Jou amanta Silitonga, Mangangkupi datu on, Ai tumangkas binotona

Sian aek dalan ni solu Sian tur dalan ni hoda, Ai nunga sambor nipinta,

Na so adong on ibotonta. Habang sitinda ulok, Ngiak-ngiak anak ni lali Ummoto na barua, Sai umbisuk lahilahi.

Marluga ma parsolu, Marluga marsada-sada, Manang dia didok datu,

Naeng diboto alusanna. Mardalan si Buntulan,

Manjou mamlohon, Amana Silitonga, Huhut ma diarahon.

Amang Silitonga, Beta hita tu lumban nami, Disi nuaeng amanta datu, M a n g u b a t i a m a n t a h a m i Naeng hamu angkupna,

Donganna mangkatai, Ai hami na borua, Hamu do anak lahilahi.

Na marluga solu, Marluga baen dalanku

Laho ma ho ito, Ai dapong dape lolangku. Songon ia ma i didok, Amana silitonga, So adong na diansuhon Ringkot ni panjauonna.

(25)

'$a marluga solu. "Solu marsada-sada,

Sinamotni damang i, Laho,hdmu do nampunasa. Nunga sambor nlpini

Ndang adong anak ni amanta Aut ulang ala ni i

Ndang pasombuonna hami loja. Naung bangko ni adat,

Di jolma sibirong mata, Molo so ada anakna, Siteaonon pinungkana. Manang sinamot ni angina, Manang sinamot ni hahana, Molo so ada anakna, Uarisna nampunasa. Hamu ndada uaris,

Tangkas tinodohon ni amanta. ]adi ala ni i !

Ndang boi ho mandok lola. Haru laho ma ho ito. Unang dison be ho marhata, Mabiar si Buntulan,

]adi laho ma ibana. Handis ni Barumun, Sirohot ni Banua tonga, Hata ni amana Silitonga i, Ndada na tartaonsa. Hata ni amana i, Dipaboa tu hahana, Tangis si Buntulary Marabur ilu sian matana.

Boasa tangis ho anggi,

Ninna Siboru Tombaga,

Huhut do marsuap-suap

Ilu sian simalolongna.

Mangukuling si Buntulan,

Paboahon binalungunna.

Tu hahana si Tombaga,

Naung huhut marsak rohana. Aha ma so tangis iba,

Ai ndang olo amanta, Hata i do hupaboa, Gabe ahu hona laga. Sinamot ni damang i Laho ibana nampunasa: Hape holan uli i, Do huroha ni ongopna. Habang ma haluang Sian dolok ni Pagarbatu Mangkuling si Buntulan Dompak amanta Datu, Beha amang datu, Songon dia pardalanna, Amanguda pe so olo, Ibotongku pe so ada. Ia tole parmanuhory Ise sialusi hata, Iba on do na borua, Ndang binoto pardalanna. Huhut do morong-orong, Posa sahit ni amanta, So ada na maniop uluna, So ada na manjama patna.

Asa hupatupa

Olat ni na huboto hami.

Tano ni huta Tinggi,

Tano ni Ompu Taradu,

Dung didok sisongon I,

Mangkuling ma amanta dafu,

Ue boru ni rajanami,

Hamu nunga marsintuhu,

Molo patindang parmanuhon,

Patimak hasea na pitu.

Hasea na pitu i,

Paboa damang ma goarna,

Ninna Siboru Tombaga,

Asa diboto buatonna.

Golang-golang paiduana.

Mas do sihahaanna,

Patimak ma dohot bunti,

Nang dohot parasomanna.

.Dohot ulos

'Dohot hujgr na

Dohot pardupaanna,

got haeeEna

I r4g

pulqrg-hn

|ou ma Dohot

Oh he ale

datu,

Ba, ise ma si juongku So adong na mangoloi, Ninna si Tombhga mangalusi. Ai husuru do anggikku; Mulak'ibana mangalapi; \ Manjou damang Silitonga, So na olo mangalusi. Hamu do na asi roha, fala na giot basa; Di siulaonta on,

Manang beha ma pardalanna. . Ai ulos lobuJobu,

So ada dipulosi, Disuru na manjou, Ndang olo mangalusi. Iamu,

namr;

(26)

Molo i ma hape inang, Ndang labana diulahi, Si Buntulan ma paningtingi, Ba, hamu ma pamboli. Ba, songon i ma molo boti, Ninna si boru Buntulan, Mangalusi datu i, Raja Partungkot Bosi. Songon i ma ajar muna, Songon i ma huoloi, Horas ma amanta ory Sai dialusi tondi.

Nunga di ginjang panintipan, Di toru pambarbaran, Nunga pandokkon ni tondi, Pangoloi ni sibaran.

Dua hami holan borua,

Ndang adong anak ni damang. Dohot na so hea ni ula,

Nunga pinarsiajaran. Ndang hea nian borua,

Mangadopi manuk di ampang, Ba, ulaon nama i,

Asal ma horas damang. Masisungkunan ma hita, Asa marsintuhu siulaon, Sumungkun Debata,

Dohot naga-naga ni sombaon. Manuk di ampang ory

Sai torang ma on idaon, Marboa-boa tu na uli, Asa adong parharoanon.

s i d e d e n g

" s i b o r u to m b o g o "

Tano Aji-bata, Tu tano Parpiloary Manumpak ma Debata, Sai dioloi pangidoan. Ipe hamu ale inang, Masisungkunan ma hita, Nunga tipak hasea na pitu, Dohot buntibuntina.

Masisungkunan ma amang/ Hata maniar bahen hita, Ninna Siboru Tombaga, Dohot si Buntulan angina. Naung sampulu pitu, Jumadi sampulu ualu Nunga tipak parmanuhon Martonggo ma amanta datu.

AIe sumangot ni ompunami! Sumangot ni ompu-boru, sumangot ni ompu doli: Paisada, paidua, paitolu, paiopat, pailima, paionom, na papitu parsadaary sibaso na bolon. Pangulubalang suan-suanary debata idup marorot. Ia nunga rade dison parmanuhon siaji nangka piring, nai boru sinomba ni poda inang sinumba ni parmanuhon. Horas do Raja i, paboa madison!

Manat alu-alum

Tangkas robo-robom,

Paboa

hahipason,

Di sahit ni Raja

on.

Diungkap sitapangi

Tarisa ma dengkena,

Diungkap ma ampang i,

Parose parturena.

Dung dibuat manuk i, Jadi marhata ma nasida, Di jaha-jahaani I, i ma sipatorangonna. Topik-topik ni pinggan. Binaen tupara-para, Marhata ma nasida, Dipaboa ulpuhanna. Beha amang datu, Ninna Siboru Tombaga, Unang da mauhom hamu, Dok hamu do ulpuhanna.

Tangkas paboa hamu, Manang dia ginoarna, Parulian do na ro? Asa binuat haroanna. "TurIu." ninna anduhur, Songgop di dangka-dangka, Saguru tu pandokmu, Manang sadia pe balgana.

Olo boti ma da, inang. Hudok ma jaha-jahana,

Ninna amanta datu i, Tu Siboru Tombaga. Tano Sigompulory Tu tano Lobu-lobu, Ianggo ulpuhan ni ory Didokkon do manggallang lombu.

Paluon godang sabangunary Peleon sormagot ni ompu, Manumpak ompunta Debata, Sai leleng hita mangolu.

, t '

# t

(27)

Manjangkit gompang batu, Tu hau antahasi, Asal pinasahat i amang datu,

Hipas do amantahami? Songon i ma sungkun-sungkun,

Ni si boru Buntulan, manungkun amanta datu, manang na boi hangkungonna.

Tonggi na hona pijor, Dohot pinggan harungguan,

Sandok horas amanta i, Jalo ma pasu-pasuan. Manumpak ma Debata,

Dioloi pangidoan, Sahat patupaonta, Las ni roha marharoan. Umbege i boru Tombaga,

Las do nian rohana, Ala ibana na borua, Ndang pintor mangundukhon.

Ba, unang ho tarngongong, Naeng sigop ma marharoarl Ninna datu pangabang-abang,

Tu si boru buntulan. Pahinsa pangalahom, Unang ahu sai ngolngolary

Inang boru Buntulan, Dohot boru Tombaga.

Na marluga solu Marluga marduadua Ulpuhan mangan lombu.

I m a n a h u h a s u s a .

s i d e d e n g

" s i

Ise manjou pargansi.

Ise ma manogu lombu.

So ada hami lahi-lahi.

Pungu do holan na boru.

Sahit ni amanta on.

Parpungu ni hinamagongku;

Tulus pe pingkiranku.

Dokdok anggo di pamanganku.

Nunga tu jolo tu pudi,

Songon

pardalan ni horbo:

Ise ma manogu lombu,

Ise ma martonggo-tonggo.

Ahu na borua.

So sadia na huboto.

Aut na olo amanguda,

Nunga i martonggo-tonggo.

Dipaula so diida,

Dipaula so diboto,

Holan na marnida uli

Do nasida na gumogo.

Sinuru do manjou

So na olo mangalusi:

Nang pe iba na boru

Bang ingkon sinauti,

Topik-topik ni pinggan,

Binahen tu para-para

Ala soada ibotona.

Martonggo Siboru Tombaga,

Ditompihon do ulosna

Ditiop pinggan partonggoanna.

Martonggo ma ibana,

Laos dibege angka Raja

boru tombogo"

Mulak do panjouna.

Di tinodohon ni amana.

Umbahen ibana martonggo.

Paboahon saritana

E, amang Raja,

Unang bahen ahu tu hata,

Ibotongku soadong,

Umbahen ahu marhata

Nungga landit porhot,

Gota ni simargala-gala

Nungga hansit ngotngot,

Posa sahit ni amanta

Ulpuhan mangan lombu,

I ma ninna parhorasanna,

Umbahen hu suru manjou

Halak damang Silitonga

So na olo mangalusi,

Gabe anggiku hona laga,

Sinamot ni damang ory

Laho nasida nampunasa.

Asa ditangihon na torop,

Ditangihon angka Raja.

Ndatung ahu na lupa,

Hupaboa pardalananna.

Dung didok hatana i,

Manortor Siboru Tombaga,

Utang na so tarjua,

Ro ilu sian matana

Ai manortor si Tombaga,

Dipuhung do tanganna,

Ndada pola mangurdot,

Tungki simanjujungna

Donda pangalahona.

Hurang hinsa pardalananna,

Naung margorak do huroha,

Di parmate ni amana.

Naung sampulu pitu,

Manjadi sampulu ualu,

Manortor si Tombaga,

Mate amana di jabu.

Maringkat

do angina.

Naeng mangalu-alu,

Dihusiphon tu hahana,

Mate amana di jabu.

Tu jolo tu pudi,

Songon pardalan ni horbo,

Nang pe dihusiphon angina,

Dipaula so diboto.

Na marluga solu,

Marluga marsiadu,

Panggual pargonsi,

Hubuat jolo napuranku.

Manang ise namanortor,

Nangkok ahu jolo tu jabu,

Mambuat napuranku.

Asa adongdo panganonku.

Mardalan si Tombaga,

Nangkok ibana tu jabu;

Di dapot do amana,

Naung tangkas mate di jabu.

Diida dohot patna"

Nunga dingatngati asu,

Nang pe songoni parirna,

Sip ibana mardabu-dabu.

(28)

Si Boru Buntularl Na pintor lao hapogan; Ditaruhon tu pargadongary Mambahen tu pananoman. Topik-topik ni pinggan, Binahen tu para-para; Dung dibahen songoni, Tangis ma Siboru Tombaga. Umbege tangisna i,

Tarsonggot ma angka Raja: Mansohot ma pargonsi, Dipaso ula-ulana Maringkat datu i,

Diluahon parhankunganna, Malua lombu i,

Dipalua angka raja Naung pitu hali hansit, Di halak Siboru Tombaga, Nungga suda rugirugina, Mate muse dohot amana Hinamago ni si Tombaga, Dang adong tarandunghonsa Di parmate ni amana, Tamba hancit hinadangolna. Dipambahen ni amana, I ma amana Silitonga, Jolma naso maruhum, Na so sioli di jolma. Na so olo marnarugi, Holan uli ginopgopna, Nanggo pala mangurupi, Pasauthon ulhupanna

Sian aek dalan ni solu, Sian tur dalan ni hoda, Hinamago ni si Tombaga, Paima jolo hu paboa. Dung mate Ompu Gulasa. Ro ma angina Silitonga, Lao manggulut sinamot, Na lao siteanonna. Asa songon i ma hape, Roa ni deba jolma. Molo so di ingot uhum, Nang pet u sisolhotna. Ia tu ulaon loja, Dokdohan do rohana, Ia manean uli, Maringkat do ibana. Si bulung ni bulu, Si dangka ni antalada, Sip ma ho jolo ito, Ito boru Tombaga. Ninna amana i, Amana Silitonga, Na girgiran di uli, Barang i pasinohonna. Ba aha ma di ahu, Amang Silitonga, Nuaeng ho ro tu jabu, Nantuari ho so ro. Nungga tonggi tabo; Songon aek ni holi-holi, Na hudok ale ito,

A d o n g m a d a n a h u u s o i .

Nungga tonggi tabo, Songon dai ni pora-pora. Na huusoi ale ito,

Tardok ma on Raja na mora Mas dohot ringgit na, Nda lehet papunguonta? Patudu ma tu ahu ito, Asa ahu pajophonsa! Oi ale daba amang/ Ninna Siboru Tombaga, Mangalusi sungkun2, Ni amana Silitonga. Na marluga solu, Solu maradu-adu, Umbege hatami,

Tung longang do rohangku. Habang si tinda ulok. Sian parsonggopan ni lali, Ringgit dohot mas. Ndang hupasari-sari. Damang na mate on do, Nahuandungi hami, Ringgit mas nidokmi, Unang pausoi tu hami. Laho manean sinamot i, Maringkati ho tu jabu. Nialapan ho amang, So olo ho mangalusi datu. Ndang na so olo ahu, Hudok godang si ulaonku, Unang sarita ahu,

(29)

Habang si tinda ulok, Sioksiok anak ni lali, Sinamot ni dahahang i, lngkon lehon saonari.

Marlojong ma horbo. Habang anak ni lali, Molo so di lehon ho. Ho bobohon dohot tali. Marluga ma parsolu, Solu parsada-sada. Lagami ale amang, Paboaonku i tu raja. Ndada na hupangan,

Sinamot ni amanta. Sombangku da amang, Unang tu ahu ho marlaga. Ramba na so tinoto, Ndang huboto ulaonku, Dibahen na so huboto, Ndang huboto paboanku. Molo manuntun ho rnarlaga, Nda na lupa ho marboru? Aut ro ma ho di ngolu ni amanta. Nda tangkas i boto onmu? Sibulung ni bulu: Sidangka ni antalada. Tung paboa ma tu ahu Ito boru Tombaga. Jurangkat mandondoni,

Tula-tula manjombai, Tangkas do i diboto ho.

Ai ho do manigati.a

s i d e d e n g

" s i boru tombogo"

Ringgit ni dahahang i,

Ingkon lehon saonari.

Molo so dilehon ho i.

Jabuon

surbuon

tu api.

Tutu do ndang diboto,

Siboru Tombaga ingananna.

Ai anggina si Buntulan do,

Na manabunihonsa.

Hau sian jolo sopo,

Dibahen tu pudi ruma.

Dibahen na so huboto,

Horas do au marsumpa.

Ndang adong huboto,

Ndang huida ingananna,

Sombangku da amang

Unang ho marlaga-laga.

Topik-topik ni pinggao

Binahen tlopara-para,

Dung so tarida ringgit i.

Tu beangan si Tombaga.

Ro ma pasi gadong,

Sian porlak sibun-buni.

Boru Buntulary

Laho dainang

martabuni.

Molo diida ho anon.

Dohot muse ho dirahuti;

Asa pahatop ma mardalary

Lao ma ne ho martabuni.

Laho si buntulary

Humatop maringkati,

Unang sanga diida,

Asa sanga

martabuni.

Pat ni si Tombaga tu beangan, Tangan na i dibobok tali, Rohana so marhasonangan, Luhutna di pasari-sari. Habang ma ambaroba, Mangangkat di atas batu, Oh amang Silitonga, Tanggal beangan sian pat hu. Ia so ditanggal ho, Ingkon hona sapatanghu, Ai so adong huboto. Tu ho hasalaanku. Sinamot ni hahami, Ndang haoraan au; Pahumpuonmu sian toru, Papungu dohot sian jabu. Na so huboto i, Unang i pausoi tu ahu, Oh amang Silitonga, Tanggal beangan sian pat hu, Tangis Siboru Tombaga, Mangandung ibana manungki,

Amana Silitonga, Suda sinamot di tarui. Tu beangan si Tombaga, Si Buntulan pe martabuni. Mangangguhi si Tombaga,

So adong na mangalusi. Mata Ompu Gulasa,

Boruna di pukpuhi, Sai dibagasan mara, Nang pe laho martabuni.

(30)

Dihatahon na jumolo, Ditorsahon na dipudian. D i a o n l a o n n i a r i , Songon turi-turian. A d o n g m a s a d a h a l a k , Isi ni luat parbotihan.

Laho marburu hije, Tu harangan na bidang. Toho dapot langkana,

J o l m a d i l i a n g l i a n g , Di rimpu begu so jolma, Bodil di tangan hambirang.

Naeng ma bodilhononna. Dompak jolma na diliang,

Hape pintor marsuara, Angguk na marsirainan.

Jadi roma baoa i, Na sian Parbotihan, Dipatangkas ma diida, Dua boru masiabingan.

Dipajonok ma diida, Asa tangkas masisiean, Pajumpang ma nasida, Dapot ma sipangkulingan.

Mangkuling ma baoa i, Na sian Parbotihan, Boan na ginjang na bolon, Goarna Aman Tornaginjang.

Na tinitip sanggar/ Bahen huruhuruan, Jolo siningkun marga/ Asa binoto partuturan.

Inang boru-boru, Dia marga ni dainang, T a m a d o n a m a n i s e , Lehet masisungkunan.

Na mangkuling imbo, Sian atas ni sidulang, Atik beha na mariboto, Manang marboru ni tulang. Na marluga solu, Marluga marsiadu; Amang doli-doli, Ndada huboto margakku. Tu jolo tu pudi, Songon pardalan ni horbo, Dainang so na hutanda, Damang pe so na huboto. Unang longang ho amang, Ndatung ahu na mamorso, Ba, laos timbang roham, H r m i n e m i r n dison do. Pusuk niramba poso, Sipusuk ni arsam natata, Tanda ni na so mamorso, Horas do ahu nang marsumpa. la molo songon i, Boru ni Raja nami, Songon hodong songon pahou, Songon i do ho, songon i ahu.

Margam pe so diboto ho, Ahu pe ndang huboto margakku;

Dia ma dohononku tu ho, Pariban nama di rohangku.

Ro ahu tu Toba on, Sian jau harorongku, Sian ladang do ahu ro, Jabu pe so ada ingananku.

S o n g o n i m a i d i d o k , Paserephon rohana; Laho mambuat roha, Ni Siboru Tombaga. Na marluga solu, S o l u m a r s a d a - s a d a ; Pajumpang hita inonge,

Ba beha pangalohana ? Sada dua tolu, S o n g o n n i d o k n i p a m i l a n g i ,

Boru ni Raja nami, Donganku ho marpadi-padi.

Hinorhon ni sitaonon, Pajumpang hita be;

Asi roha ni Tuhan, Anggiat ma hita gabe.

Olo tubuan laklak, Jala tubuan singkoru,

Olo tubuan anak, Jala tubuan boru. Olo tubuan laklak, Di dolok ni Purbatua; Olo tubuan anak, Dongan sarimatua. Poltak ma bulan i, Dohot bintang sihapu-hapu;

Ndang boi ahu di ho, Ai so ada panggulmitangku.

(31)

Damang pe so hutanda, So na huboto margakku;

Ahu pe boru ni Toba, Ba hamu pe anak ni jau. Hita on na mian di ladang, Ndada na domu di jabu; Beha ma partupana.

Hita marjabu-jabu. langgo siala i, Ndada tu hata bahenonku,

Asa tung hot hata i, Cana dia tolononku.

Ima sidohononku, Hata siingotonmu. Paboa na so oseonku, Padan sibahenonmu. Nungga balintang pagabe,

Tumandanghon sitadoary Nungga arinta gabe,

Molo masipaoloan. Topik-topik ni pinggan,

Binahen tu para-para, Molo domu hita doli, Ba, ise sipadomu hata.

Nungga tonggi tabo, Songon dai ni pora-pora.

Boru ni Raja nami, Ba, ise ma sijuonta. Inanta pe soada, Sae pambahenan ni rohanta,

Dua do hita di sory Jala patolu anggitta. Tombak do ingananta on, Ndang adong jolma ni ida, Domu pe hita dison, Holan panjou ni tonditta.

Hudapot pe hamu dison, Ndada jolo huida, Tung i ma partupana, Pandokkon ni parsorionta. Dung songon i be hata i,

Marpadan ma nasida, Marhata sigabe-gabe, Masiommaan ma nasida. Topik-topik ni pinggan, Binahen tu para-para, Taringot tu si Tombaga, Songon i ma pardalananna.

Halak Siboru Tombaga, Sahat tu huta ma nasida, Ia dung sahat tu huta, Digondangi do nasida.

Aman Tornaginjang, Harajaan ni si Tombaga, Anggi ni Aman Tornaginjang,

Ima Aman Dolok Maria. Si Buntulan angina, Cabe di Aman Dolok Maria,

Songon i ma didok barita i, Gabe mamora do nasida. Ai boi do dialap, Ringgit mas na tinanomna, Jolo margelleng do nasida,

Asa dibuat sibunianna. Laos dipatorang-torang,

Diparmate ni amana, Dohot na hansit ditaon, Di pambahen ni udana. Ditumpak Debata, Maulibulung do nasida, Gabe tubuan anak, Angkupna sarimatua.

Ujung ni si Tombaga, Songon i ma pardalananna,

Ndatung na huida, Ahu pe na umbege hata.

Marende na jumolo, Songon i ma pardalanna, Hurang lobi sian i, Ndang huboto baritana. Dia ma poda sian i; Di angka Tuan-tuan panjaha, Canup ma marpinkir, Na tumbuk tu rohana.

Na dapot hupingkir, Ima na hupaboa, Dijaha tuan pamasa, Songon na tarsurat di toru on ma: Na todos do hape, Halak Siboru Tombaga,

Mangulahon binoto na, Nang pasangaphon amana. Ndang adong dihabiari,

Manang dia pe marana, Naung lompo do dipingkir,

(32)

BUDAUA

Batak Toba, North Sumatera

(33)

p u s u k

b u h i t & b o t u h o b o n

BATU HOBON

Terlertak di kaki gunung Pusuk Buhit, di daerah Sinnjur

Mula-mukt. Terlintas hanya berupa bongkahan batu besar.

Namun jika diamati lebih detail, bongkahan batu itu terdiri

dari lapisan-lapisan batu yang tersusun sedemikian rupa.

Konon kabarnya, Batu hobon merupakan tempat yang

diyakini orang Batak sebagai tempat penyimpanan harta

S ir aj n B atak (orang Batak pertama).

Pusuk Buhit merupkan daerah yang diyakini dalam kebudayaan ornng Batok

sebagoi tempat asal mula orang Batak

Sirnja Batak adalah orang pertnma dalam silsilah Batak. Siraja Bntak memiliki dua orang anak yaitu Curu Tateabulam dan

Raja Isombaon.

Sianjur Mula-muln, Sianjur mulo jndi. Diyakini sebagai asal mula orang Batak.

Di daerah ini terdapat juga beberapa peninggolan sejarah lainya, yaitu Aek Sipitu dni, Perkampugan Sirajo Batak,

don lain-lnin

Aek Sipitu Doi merupakan mual (mnta air) yang unik di daernh Perkampungln

Limbong. Air yangberasal dari satu sumber ini memiliki tujuh rasa. Dalam bahasa Batak, Aek Sipitu Dai berarti Air

Tujuh Rasa

t

\

(34)

MAKAM RAJA SIDABUTAR

Makam Raja Sidabutar dapat kita

jumpai di Tomok, Samosir. Makam

R a j a

S i d a b u t a r

m e r u p a k a n

peninggalan sejarah Batak Toba pada

zaman batu. Makan ini terbuat dari

batu besar yang dipahat dan bientuk

sedemikian rupa dengan ornamen

Batak yang sederhana

Rnjn Sidnhutnr rneruytnknn snlnh sntu Rnjn d n l n n t S i L s i l n l r B n t n k . K e t u r u n n n R n j n Sidnbutnr ittilnlr ynn,o, nnntinyn utenjndi rtnrgn Sidnbutnr, snLLtlt sntu dnrise kinn bnnynk nn rgn Vntrg tcrrnnsuk dnlnut ntmpun Pnrnn Parnn rtterupnknn ru.Lilput1 tnfirgn ynng terbnnynk dnlnnr budnyn Bntnk, stkitnr 60 rtnrgn. Selnin Sitlnbutnr, tnnrgn lnin rlnttg t e r r n n s u k k e d n L n u t P n r t t n , S i r n b o l o n , S i t n n g g n n,o' S i g n I i n g,", i n g, d n t t I n i n - I n i n .

Snntttsir ndnlnh sebunh pulnu tlnng terdnpnt di D n n n u T o b n . D n n n u T e k t o - n t L l k n n i k i n i rtteru.pnknn dnnnu te rluns di Intlone sin.

(35)

{.\

\\

O ! la G rD Menurut ceritaRakyat,

Sigale-gale dibuat oleh seorang Raja. Rnja tersebut tidak memiliki anak laki-Iaki, yang menurut orang Bntak anak laki-Iaki adalah penerus marganya. Oleh karena itu raja tersebut berusaha membuat patung yang menyerupai manusia (laki-laki) yang terbunt dariknyu. Pntung tersebut dibuat sedemian rupa agar dapat bergerak layaknya seornng rnanusia yang hidup. Patung tersebut disebut Sigale-gale dan dnpnt manortor (menari).

{,

Sekarang ini, kita dapat menyaksikan pertunjukan tari Sigale-gale sebagai objek wisata budaya di

(36)
(37)

Mata Telinga Mulut Perut Tangan Kaki Rambut :Simalolong : Sipareon : Simangkudap, Pamangan : Siubeon :Sipangido :Simanjojak :Sitarupon

(38)

h u t o

t

I

n o u o l u & p e m b o g i o n w o k t u ( t i n g k i )

e<zAQOVr, -^ t\ . t D r ^ .

- Z \ = o a <

'

' r )

\

\

x

- -rq.\e . r 9 = : -ro€Fo5<o

.{?<o-.l.

HUTA NA UALU

rimur

Tenggara Selatan Barat Daya Barat Barat Laut Utara TimurLaut : Purba : Angoni :Dangsina :Nariti :Pastima :Manabia :Utara :Irisanna

(39)

t u n g g o l p o n o l u o n

TUNGGAL PANALUAN

Tunggnl

Panaluan

merupakan sebuah peninggalan budaya

Batak. Berupa sebuah tongkat yang dipahat dengan

bentuk yang yang menggambarkan manusia. Pada bagian

paling atas diberikan ijuk. Tunggal Pqnqluon

terbuat dari

unok

ni hsu (lapisan

kambium kayu) yang sangat

keras.

(40)

BUDAUA

Batak Toba, North Sumatera

(41)

RUMA

Seperti sebagian besar suku di Indonesia, Batak Toba juga

memiliki rumah adat yang disebut rums. Dalarn budaya

Batak, dikenal juga sopo.

Sopo

adalah bangunan yang mirip

seperti Ruma tetapi fungsinya berbeda. Ruma berfungsi

sebagai tempat tinggal sedangkan sopo befiungsi sebagai

tempat penyimpanan, lumbung.

Pada perkampungan Batak, rumn dibangun berderet secara

sejajar dan di depan deretan rumah dibangun sopo.

Ruang

luar antara dan sopo dinamakan alnman (halaman) yang

difungsikan sebagai ruang bersama. Alamnn digunakan

juga sebagai tempat penyelenggaraan upacara adat warga

di perkampungan tersebut.

Bara ,

Merupnkan kolong rurna, ynng dp e r gun akan seb a gni tet np at ti n ggal ternak padn zoaktu malarn hari: kandnng.

labu,

berarti rurnnh tenpat tinggal lstilnh ini sekar an g I ebi h se r in g di p e r gtrn aknn d a ri

ynda rtrnrn

Atnp rumah ndat Bntnk Toba terbunt dnri ijuk dengnn rnngkn atnp yang terbunt

dari knyu dnn barnbu. Atap yang berbentuk soltt.

Sopo,

Adalah tenapt penyintpanln, berbentuk rnirip dengan ruma. Perbednannya ndnlah

fttngsi rutna sebngai tentpnt huninn, tetnpat tinggal sedangknn sopo difu ngsikan sebngai ternapt penimpannn

hasil pertanian.

Dnlnrn perknrnpungon Batnk, runta dibangu n berderet, seda ngkan deretan sopo tepat berlmdnpnn dengnn deretan runta. Di nntnra runta dan sopo, terdnpnt splce Unng disebut nlaman, atau Inlaman. Spnce ini sebngni ruang terbuakn bersarna

yang jugn difungsikan sebngai ternpnt penyelen ggaraan u pnca r n ad at.

(42)

PERKAMPUNCAN BATAK

Perkampungan Batak merupakan suatu teritori yang disebut hutn, sosor,

bius, luntbnn.

Hutnnterupakan kesatuan teritorial yang dihuni oleh keluarga yang berasal dari satu

klen. Di suatu perkampungan huta, batas teritori ditandai dengan pnrit. Pnrit

rnerupakn dinding yang tinggti, terbuat dari tanah atau batu dan ruumpun-rulnpun

b a m b u y a n g t u m b u h t i n g g i .

Parit dibangun sebagai upaya untuk mernberi batas teritorial perkampungan dan

sebagai pertahan huta tersebut dari serangan musuh.

D i s e k i t a r g e r b a r r g m a s u k h u t a b i a s a n y a d i t a n a r n l r n r i t r r t r

( p o h o n b e r i n g i L t )

y a n g

rnelambangkan alam semesta. Di dalam seuah perkampungan terdapat juga

pnrtungkttnn. Pnrtungkonz aclalah sebidang tanah tempat penghuni perkampungan

tersebut bersidang. Partungkoan bisa difungsikan sebagai balai desa.

Untuk mendirikan perkampungan yang baru, harus clilakukan upacara adat khusus

dengan mendapat izin dari ltutn asal berupa membayar hutang. Hutn yang baru

didirikan larena huta asal sudah nenuh.

(43)

I b , l I R

BALATUK

Bnlatuk,

Berarti tangga. Ruma Batak Toba, merupakan ruma

panggung. dengan perbedaan level lantai dari halaman

relatif tinggi. Balatuk diperguakan sebagai penghubung

arft ar a al am nn dengan r u m a.

Pint.u ruma dirancang tidak sesuai dengan tinggi

manusia, sehingga seseorang harus menunduk terlebih

dahulu ketika masuk ke dalam ruma. Hal ini

melambangkan bahwa kita harus hormat kepada

penguhi ruma ketikabertamu.

Jumlah anak tangga sesuai keyakinan budaya Batak,

haruslah berjumlah ganjil. Hal ini menggambarkan

bahwasanya penghuni ruma tersebut adalah raja (orang

yang dihormati). Jika seandainya jumlah anak tangga

genap, maka penghuni ruma tersebut adalah hatoban.

Hntoban,

Budak, atau pembantu, atu babu dalam masyarakat

Batak. Dahulu Batak mengenal istilah p arhatob

anon y ang

berati oerbudakan.

(44)

GORGA

Merupakan ukiran khas Batak yang

biasa digunakan sebagai dekorasi

pada banguttan r u ma atau atau s o p o.

Corga di pahat pada kayu. Warna

yang dipergunakan pada gorga hanya

terdiri dari tiga warna, yaitu warna

khas Batak, merah, puti, danhitam.

Corga memiliki

makna tertentu.

Misalnya, gorga yang berbentuk sasr.r

( p a y u d a r a

p e r e m p u a n )

y a n g

m e l a m b a n g k a n

k e s u b u r a n

d a n

kemakmuran. Bentuk gorga yang

m e n y e r u p a i k e p a l a s i n g a , y a n g

b e r m a k n a

k e b e r a n i a n

d a n

keperkasaan, dan lain-lain.

(45)

TATARING

Dalam interor ruma Batak Toba, tidak terdapat sekat yang membagi ruang tersebut. Kita tidak tidak

menemukan bagian ruang yang didefenisikan secara jelas dengan pembagian ruang dengan sekat.

Pada pojok ruangan bagian belakang ruma, kita akan menjumpai tataring. Tatnring adalah perapiary

dapur, tungku, tempat penghuni ruma tersebut memasak. Peralatan masak terdiri dari

barang-barang tradisional, sepefiihudon tano,

pinggan tano, sonduk,

dan lain-lain.

Hudon tano adalah wadah untuk memasak yang terbuat dari tanah liat. Saat ini sangat jarang

ditemukan karena telah tergantikan dengan hudon yang terbuat dari logam. Pinggan merupakan

piring yang terbuat dari tanah liat juga, berupa piring porselen. Sedangkan sonduk adalah sendol

yang terbuat dari kayu atau dari tempurung kelapa.

Masyarakat Batak menggunakan kayu bakar untuk memasak. Dnlihnn diletakkan di atas pasir dan

debu sisa pembakaran kayu bakar yang disebut sirabun. Di bagian atas tataring biasanya diletakkan

kayu bakar yang belum kering.

(46)

LOSUNG

M a y o r i t a s m a s y a r a k a t B a t a k b e r m a t a

pencaharian sebagai petani. Oleh karena

itu, tidaklah mengherankan jika kita akan

s e r i n g

m e n e m u k a n

l o s u n g

p a d a

perkampungan masyarakat Batak. Biasanya

diletakkan di sopo atau di nlaman di depan

ruma.

Losung adalah alat penumbuk padi. Untuk

menumbuk padi biasanya dilakukan secara

b e r s a m a - s a m a d e n g a n m e n g g u n a k a n

losung terbuat dari kayu dan memanjang.

Nilai gotong royong dan bekerjasama telah

ditanamkan dalam masyarakat Batak.

Lain halnya dengan manduda itak. Losung

yang digunakan terbuat dari batu besar

d e n g a n s a t u b u a h l u b a n g . B i a s a n y a

dilakukan

sendiri, maksimal oleh dua

orang.

(47)

f,

PEMAKAMAN

Makam orang Barak sering disebut sfurin. Makam orang Batak biasanya dibuat untuk

setiap keluarga besar dalam satu silsilah. Bentuk makam mirip dengan ruma yang

berukuran kecil dan clibuat permanen (beton). Setiap anggota keluarga dalam satu

silsilah yang meninggal dimakamkan cli tempat ini.

(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)

LINGKARAN

Merupakan sketsa

freehand, dengan efect

ukiran dan tekstur pada bidang gambar

yang menyerupai sebuahbukku

laklak.

(54)

fr

(55)
(56)

Kita sudah sepantasnya berbangga hati atas kekavaan seni

dan buclaya Indonesia, khususnya Batak Toba. Narnun belum

saatnya kita rnerasa puas dengan apa yang sudah kita capai

dalam berkarya dan melayani. Melangkah ke depan dalam

upaya melestarikan buclaya Batak Toba menjadi sebuah upava

menunjukkan kepedulian kita terhadap seni dan budava

Batak Toba.

Banyak cara dan solusi untuk meningkatkan kembali animo

masyarakat untuk rnenggali dan rnengangkat seni dan

kebudayaan Batak Toba lebih ke perrnukaan lagi. Misalnva

melalui tulisan, komunikasi ilmiah, penelitian, seminar, jalur

pertunjukan, pesta budaya atau pesta tahunan) dan jalur

atraktif lainnya. Penulisan buku ini hanyalah sebagaian kecil

dari upaya pelestarian budaya Indonesia, khususnva Batak

Toba.

Referensi

Dokumen terkait

Perkawinan dalam adat Batak Toba tidak terlepas dari musik-musik yang mengiringi proses upacara tersebut berlangsung, yang mana alat musik yang digunakan memiliki

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pembingkaian media online The Jakarta Post dan The Jakarta Globe pada Kasus Pelecehan Seksual Siswa Jakarta International School..

Seluruh dosen Program Ganda Teknik Informatika dan Matematika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa di Universitas Bina

11.7 Parametric Approaches to Asset Pricing 11.8 Summary

[r]

Simbol digunakan untuk merepresentasikan unsur-unsur yang tercantum di dalam peta. Simbol unsur-unsur peta rupa bumi skala 1:250.000 disajikan dalam Lampiran A. 1) Jika tidak

Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Sejalan dengan

Ketika seseorang bertanya kepada orang lain tentang bagaimana dirinya maka, sseorang tersebut akan menjawab “ Saya seseorang yang pendiam” , “ saya seorang yang