• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sukses, berproduksi dengan ekonomis, berproduksi dengan dapat. pembuatan cat-cat dekoratif, arsitektur dan mobil.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sukses, berproduksi dengan ekonomis, berproduksi dengan dapat. pembuatan cat-cat dekoratif, arsitektur dan mobil."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu berproduksi dengan sukses, berproduksi dengan ekonomis, berproduksi dengan dapat menyelesaikan proses produksi tepat waktu, dan tentunya berproduksi dengan harapan memperoleh keuntungan. Hal ini juga diharapkan oleh Pacific Paint sebagai salah satu dari beberapa perusahaan cat terbesar di Indonesia. Pacific Paint mulai berdiri pada bulan Agustus 1943 dan saat ini memfokuskan dalam pembuatan cat-cat dekoratif, arsitektur dan mobil.

Untuk mencapai tujuan perusahaan, banyak sekali permasalahan yang dihadapi Pacific Paint, antara lain karena Pacific Paint terkadang tidak mampu atau kurang tanggap menghadapi perkembangan dunia industri yang sangat pesat dengan diikuti perkembangan teknologi yang semakin maju. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi mencakup seberapa besar investasi modal yang harus ditanam, perancangan tata letak fasilitas, perencanaan dan pengendalian produksi, pemasaran hasil produksi, dan lain sebagainya.

Seperti halnya perusahaan lain, Pacific Paint juga memiliki departemen yang selama ini diharapkan dapat saling mendukung agar

(2)

perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Departemen yang ada adalah departemen personalia, departemen manajemen, departemen akutansi atau keuangan, dan departemen manufaktur. Departemen manufaktur dibagi menjadi bagian desain, bagian jaminan kualitas, bagian pemasaran, dan bagian produksi. Bagian produksi dibagi lagi menjadi bagian proses produksi dan bagian perencanaan dan pengendalian produksi. Dimana bagian proses produksi bertugas mengawasi aktivitas membuat produk jadi dari bahan baku, sedangkan bagian perencanaan dan pengendalian produksi bertugas mengawasi aktivitas mengelola proses peroduksi.

Melalui skripsi ini akan dicoba memecahkan permasalahan yang dihadapi Pacific paint dalam hal perencanaan dan pengendalian produksi, sehingga diharapkan skripsi ini dapat membantu pihak perusahaan untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Sampai saat ini banyak sekali masalah yang dihadapi Pacific Paint dalam menjalankan produksinya. Masalah yang terpenting ada pada perencanaan dan pengendalian produksi. Didalam perencanaan dan pengendalian produksi terdapat berbagai macam aktivitas, dimana Pacific Paint belum menggunakan aktivitas tersebut dalam menjalankan produksinya sehingga menjadi hambatan untuk mencapai tujuan perusahaan. Aktivitas-aktivitas yang tidak terdapat dalam Pacific Paint tersebut antara lain adalah :

(3)

1. Peramalan permintaan. Permintaan ini perlu diramalkan agar skenario produksi dapat mengantisipasi fluktuasi permintaan. Dimana Pacific Paint aadalah perusahaan yang tipe produksinya make to stock.

2. Penyusunan rencana agregat. Rencana agregat mempunyai tujuan membuat skenario pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga kerja (reguler, lembur, dan subkontrak) secara optimal untuk keseluruhan produk dan sumber daya secara terpadu (tidak per produk).

3. Jadwal Induk Produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci mengenai apa dan berapa unit yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap item produksi.

4. Merencanakan kebutuhan. Perencanaan kebutuhan material bertujuan untuk menentukan apa, berapa, dan kapan komponen, sub assembly, dan penunjang harus disiapkan.

5. Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi urutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu penyelesaian, prioritas pengerjaan, dan lain-lainnya.

Pada skripsi ini dirumuskan suatu permasalahan hanya pada penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi yang ada di Pacific Paint ini.

(4)

1.3 Ruang Lingkup

Merupakan sesuatu yang sangat ideal bila penelitian pada Pacific Paint dilakukan secara menyeluruh. Namun karena adanya keterbatasan terutama dalam masalah waktu, maka ruang lingkup penelitian dalam skripsi ini akan dibatasi. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh penulis terbatas pada pabrik cat dekoratif (waterbase) saja yang terdiri dari 10 jenis warna, dan dilakukan pada tahun 2002 sampai selesai.

2. Data proses produksi cat air diperoleh dari departemen engineering.

3. Tenaga kerja dan komponen produk diasumsikan dalam kondisi selalu tersedia selama periode kerja.

4. Penjadwalan yang dilakukan hanya sebatas untuk menentukan urutan produk mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, tanpa memperhatikan keterlambatan dan jumlah pekerjaan yang terlambat.

Ruang lingkup yang tidak dibahas dalam penulisan dan pengembangan skripsi ini adalah masalah biaya.

(5)

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh gambaran mengenai faktor terpenting yang mempengaruhi suatu perusahaan untuk menjalankan proses produksinya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

2. Menganalisis penjadwalan produksi dengan kondisi Pacific Paint yang ada saat ini.

3. Dengan adanya sistem penjadwalan, Pacific Paint dapat menentukan pekerjaan mana terlebih dahulu dan urutan pekerjaan setelahnya yang harus diselesaikan.

Semua tujuan diatas tidak lain megarah pada manfaat sebagai berikut :

1. Menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pimpinan Pacific Paint dalam melakukan proses produksinya untuk dapat menunjang pencapaian tujuan perusahaan secara efektif.

2. Sebagai acuan dalam menentukan faktor yang dapat menjadi salah satu bagian terpenting dalam menjalankan proses produksi di lingkungan Pacific Paint di kemudian hari untuk mengantisipasi perubahan permintaan yang tidak sama dalam setiap periodenya.

(6)

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

Pacific Paint adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri cat. Di Pacific Paint terdapat 3 plant (pabrik) cat, yaitu pabrik cat decorative, pabrik cat automotive, dan pabrik cat industri (kapal). Yang di produksi pada pabrik cat decorative adalah cat air (decorative water base paint) dan cat minyak (decorative solvent base paint). Sedangkan di pabrik cat automotive dan pabrik cat industri di produksi cat solvent base.

Pacific Paint berdiri sejak bulan Agustus, tahun 1943; merupakan satu perusahaan cat lokal yang tertua dan berkedudukan kuat. Dalam tahun 1950-an, Pacific Paint telah memperluas usahanya ke Singapura dan Malaysia, yang sekarang dikenal sebagai Federal Paint Singapore Pte Ltd dan Federal Paint Malaysia Sdn Bhd. Semenjak itu persekutuan strategis dengan perusahaan asing besar dibentuk, seperti dengan Dainippon Ink Chemical of Japan; Hempel Marine Paint of Denmark; cat akhir mobil BASF of Glasurit; lapisan anti-karat heavy-duty Carboline dan Transocean Marine Paint.

Pada saat ini, bidang utama usaha Pacific Paint adalah dalam pembuatan cat-cat dekoratif, arsitektur dan mobil. Pabrik-pabrik Pacific Paint berlokasi di Jl. Industri I No. 1 Laks. RE Martadinata, Tanjung Priok Jakarta Utara. Pabrik ini memiliki areal lahan seluas 85.200 m2 dan luas bangunan 13.591 m2, didalamnya terdapat pabrik gabungan yang canggih, fasilitas penelitian, pengembangan dan pengepakan. Kapasitas produksi untuk cat

(7)

dekoratif dan mobil berkisar antara 33.000 hingga 40.000 metrik ton per tahun.

Pacific Paint sekarang merupakan salah satu dari beberapa perusahaan cat terbesar di Indonesia, mempekerjakan tenaga kerja diatas 1000 pekerja dan memproduksi cat lebih dari 30000 ton setahun. Akhir tahun, aliansi kuat dengan berbagai macam perusahaan internasional lebih memperkuat kedudukan Pacific Paint di dalam pasar cat.

Hasil yang memuaskan telah terbukti sampai saat ini, dan perusahaan terdorong untuk melanjutkan dengan perluasan wilayah. Sehubungan dengan itu, perusahaan bahkan telah membangun pabrik-pabrik di Batam dan Surabaya yang keduanya akan segera beroperasi.

Pacific paint telah memperoleh pengakuan mutu internasional tertinggi ditahun 1994 melalui ISO 9002 Quality Management System Certification oleh SGS dan sesudah itu ISO 9001 tahun 1996.

1.5.1 Deskripsi Proses

Proses pembuatan cat di pabrik Pacific Paint ini, dilakukan secara tidak kontinu dan masih bersifat padat karya. Diperkirakan perusahaan ini akan menunggu karyawannya pensiun dan mulai mengubah sistem kerja dari sistem manual yang menggunakan tenaga manusia menjadi sistem otomatis yang dikendalikan secara komputerisasi. Hal tersebut terlihat dari tidak merekrut lagi karyawan yang akan dipekerjakan di produksi dan mulai

(8)

dipasangnya alat–alat baru. Pabrik ini membuat cat dengan peruntukan yang berbeda. Produk cat dekoratif, seperti cat tembok, kayu, dan besi. Produk auto untuk kendaraan, dan produk cat untuk industri yang sangat membutuhkan fungsi cat sebagai perlindungan dari korosi dan bahan kimia lainnya, produk ini memiliki spesifikasi heavy duty.

Proses yang dilakukan hampir sama untuk produksi cat–cat tersebut di atas, tapi yang membedakan adalah tambahan dan sedikit tahap proses. Misalnya untuk proses cat auto, tidak mengalami grinding untuk membuat efek mengkilap pada cat mobil. Untuk cat industri diberikan tambahan seperti aditif untuk menambah ketahanan terhadap benturan dan panas.

Proses yang dilakukan secara umum untuk membuat cat, terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap produksi cat, dan tahap penyimpanan.

1 Tahap Persiapan Bahan Baku D Formulasi

Penentuan formula yang akan digunakan untuk suatu produk ditentukan terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap produksi. Pada tahap ini dilakukan oleh technical lab. Formula yang telah dibuat akan diuji cobakan di dalam lab. Dan bila telah memenuhi standar mutu yang diinginkan maka formula masuk kedalam tahap produksi. Formula baru ini akan mengalami supervisi selama tiga kali proses produksi yang akhirnya dilepas dari pengawasan ketat technical lab.

(9)

D Penyelesaian Bahan Baku

Bahan baku yang diterima pabrik harus melewati Quality

Control Row Material (QCRM), tahap ini dilakukan agar kualitas cat

yang diproduksi akan tetap terjaga dengan baik. Pengetesan ini lebih banyak dilakukan terhadap sifat fisik dari bahan baku cat. Untuk bahan resin pengetesan dilakukan dengan cara menentukan mengambil sampel untuk setiap tangki pembawa resin, dan kemudian dilakukan pengukuran terhadap kandungan padatan dalam resin yang ada. Penentuan specific gravity, viskositas, warna yang dimiliki resin, peruntukannya, waktu kering dan kemurniannya.

Sedangkan untuk aditif yang dikirim per paket diambil sampel untuk setiap paket kiriman bahan, yang dilihan adalah sifat aditif, bilangan asamnya, bilangan kompleknya dan specific gravity. Untuk filler kualitas ditentukan dengan warna dari filler, daya tutup, daya serap minyak, dan kehalusannya. Untuk pelarut indeks biasnya, titik didih, specific gravity, dan kemurniannya, sedangkan untuk kualitas air pelarut ditentukan pH, kesadahan, dan jumlah bakteri yang terkandung didalamnya.

Sedangkan untuk pigmen dilakukan penentuan kualitas dengan menentukan kekuatan warna yang akan dihasilkan. Bila pengetesan yang dilakukan tidak sesuai dengan standar maka bila suplier terdiri dari beberapa perusahaan maka produknya akan ditolak, sedangkan

(10)

bila suplier hanya ada satu dan bahan baku masih bisa diakali untuk digunakan maka bahan baku akan digunakan dengan pengawasan

technical lab.

Bila kualitas dari bahan baku cat telah terpenuhi, maka bahan baku yang telah datang siap untuk diumpankan ke dalam proses pembuatan cat.

D Penyimpanan Bahan Baku

Setelah bahan baku yang dibeli telah melalui tes dari QCRM, bahan baku disimpan untuk digunakan pada saat yang dibutuhkan. Penyimpanan ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan bahan baku produksi, sehingga tidak terjadi produksi berhenti karena bahan baku yang dibutuhkan tidak tersedia.

2. Tahap Produksi Cat D Pre Mixing

Pada proses ini bahan baku yang telah dicek kualitasnya dimasukkan kedalam mixer untuk membuat produk intermediet yaitu pasta cat yang akan menjadi bahan dasar dari cat. Pasta cat ini akan berwarna putih tanpa ada campuran resin dalam pastanya. Bahan baku yang dicampurkan adalah filler, pelarut, dan sebagian aditif. Pembuatan pasta cat ini dilakukan, agar pada saat pencetakan warna yang berbeda, dapat dilakukan dengan menggunakan pasta yang sama.

(11)

Pembuatan pasta cat pada pre mixing ini terlihat tidak dilakukan lagi pengukuran berat bahan baku yang diumpankan, hal ini dimungkinkan karena bahan baku yang diumpankan telah dalam bentuk kantong yang tertentu ukurannya. Selain itu pekerja yang mengumpankan telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dibidang itu jadi cukup dengan perkiraan untuk penambahan pelarut telah diketahui berapa banyak pelarut yang diumpankan.

Seluruh proses pada tahap pre mixing tidak dilakukan pengendalian terhadap temperatur dan tekanan, semuanya dilakukan pada keadaan temperatur lingkungan dan pada tekanan atmosfer. Walaupun pada saat pencampuran dimungkinkan terjadi perpindahan panas dari impeler ke cairan. Tapi, hal tersebut masih dapat diabaikan karena perpindahan panasnya tidak terlalu besar.

Satu–satunya pengendalian yang dilakukan adalah pengendalian terhadap kualitas pasta yang dihasilkan. Pasta yang dihasilkan harus memiliki kehalusan antara 6 – 6.5 NS atau setara dengan 20μm. Waktu pengadukan juga tidak diukur dengan baik, penghentian pengadukan dilakukan bila kehalusan telah tercapai dalam waktu yang tidak terlalu lama, waktu yang diambil berkisar 2–3 jam pengadukan. Bila pasta yang dihasilkan tidak memenuhi syarat kehalusan maka dilakukan penggerusan dengan menggunakan mesin grinding dengan menggunakan media pasir. Pengendalian putaran motor hanya

(12)

dilakukan pada saat motor dipasang. Pada saat beroperasi putaran motor tidak dikendalikan. Berbeda dengan mixer yang baru putaran dapat dikendalikan dari mixernya. Tapi, perubahan putaran sangat jarang terjadi, sehingga sangat jarang dilakukan pengaturan ulang putaran motor.

D Grinding

Tahap grinding dilakukan untuk mendapatkan kehalusan dari cat yang akan dibuat. Pada saat ini proses grinding jarang dilakukan, karena pada tahap pre mixing pasta cat telah mencapai kehalusan yang diinginkan yaitu sebesar 20μm.

D Make Up atau Let Down

Tahap ini merupakan tahap akhir sebelum dilakukan penyaringan ulang dan pengepakan. Pada tahap ini, akan ditambahkan resin dan warna pada pasta untuk mencetak warna sesuai dengan lembar kerja yang diperintahkan. Selain penambahan resin dan pewarna, akan ditambahkan juga aditif–aditif yang akan memberikan sifat khusus pada cat yang akan diproduksi. Sebelum produk dari make

up ini dikalengkan, produk harus melewati kontrol kualitas. Kualitas

yang dikontrol adalah warna yang didapatkan, waktu pengeringan, daya tutup, kekerasan, daya rekat dan specific gravity.

Sistem pemberian warna dan penambahan aditif lain dilakukan secara manual yang memiliki keakuratan yang relatif rendah dan

(13)

peralatan yang tidak steril dari kontaminan zat lain. Pigmen yang telah disiapkan akan mengalir ke bak–bak penampung yang disiapkan dan telah dilengkapi dengan imopeler berjenis propeler yang dipasang sebanyak dua buah. Tangki ini mampu menampung pasta, resin, aditif, dan pigmen berjumlah 8 ton.

3. Tahap Pengemasan dan Penyimpanan D Penyaringan

Setelah produk yang dibuat disempurnakan di tahap make up dan telah melewati tahap pengendalian mutu, maka cat yang telah jadi disaring untuk menghilangkan pengotor maupun partikel cat yang menggumpal. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan saringan dengan ukuran 150–200 mesh. Diharapkan dengan ukuran sebesar itu, partikel padatan cukup halus sehingga tidak terjadi pengendapan selama penyimpanan.

D Pengisian dan Pengepakan

Setelah seluruh tahap dilaksanakan dan cat telah melewati standar kualitas yang ditetapkan pabrik, maka cat menghadapi tahap akhir yaitu tahap pengemasan. Cat yang dihasilkan akan dimasukkan ke dalam alat pengisian yang kemudian akan diisikan kedalam kaleng dalam berbagai ukuran bergantung pada jenis cat dan merek catnya. Pengisian ini dilakukan pada kaleng dengan ukuran antara 1-20 liter

(14)

untuk cat air dan 0.050–1 liter untuk cat minyak. Setelah cat diisikan kedalam kaleng, cat tersebut akan mengalami penyegelan dan pemberian cat tanggal pembuatan dan no produksi yang kemudian akan dimasukkan kedalam kemasan ukuran karton. Setelah kaleng cat masuk ke dalam karton besar, karton tersebut akan disimpan di gudang

finish good, dan akan keluar untuk dijual maksimal selama 6 bulan.

1.5.2 Organisasi dan Manajemen Perusahaan

• Organisasi Perusahaan

Untuk mendapatkan hasil dan pengaturan yang baik tentang produksi dan menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien untuk menghasilkan keuntungan optimal, perlu dibentuk suatu organisasi. Pembentukan organisasi ini dilakukan untuk menghasilkan jalur komando yang baik dan tidak simpang siur. Struktur organisasi yang diterapkan di pabrik ini adalah sebagai berikut:

(15)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pacific paint

Selain karyawan tetap yang diterima ada karyawan lepas yang digunakan bila dibutuhkan. Seperti halnya satlamtib, status karyawan ini merupakan karyawan yang diambil dari perusahaan lain yaitu perusahaan yang menyediakan jasa pengamanan.

Organisasi ini dipimpin oleh seorang presiden direktur yang melaksanakan perintah dari pemegang saham yang tergabung di komisaris. Presiden direktur ini dibantu oleh tiga direktur yang membawahi beberapa manajer. Sedangkan manajer akan membawahi beberapa staf dan bertanggungjawab atas semua pekerjaannya.

(16)

Beberapa tugas dari pejabat–pejabat dalam organisasi pabrik ini adalah sebagai berikut:

1. Komisaris, tugas komisaris adalah memberikan tugas pada pelaksana, yaitu presiden direktur dan mengawasi apa yang dilakukan telah sesuai dengan kehendak dari para pemegang saham atau tidak.

2. Presiden Direktur, jabatan ini diisi oleh orang yang telah ditunjuk dan dipercayai untuk melaksanakan tugas yang dibebankan komisaris. Presiden Direktur ini bertanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi di pabrik. Untuk menjalankan tugasnya presiden direktur mendelegasikan tugasnya kepada tiga direktur. Ketiga direktur itu adalah direktur operasi, marketing, dan keuangan.

3. Direktur Operasi, bertanggungjawab pada kelangsungan produksi dari perencanaan sampai produk yang dihasilkan. Untuk melaksanakan tugasnya direktur operasi dibantu oleh empat manajer yaitu manajer produksi, dekoratif, automotif, procurenment dan manajer sumber daya manusia. Tugas dari manajer produksi baik di bagian dekoratif maupun di bagian automotif, bertanggungjawab atas pelaksanaan produksi dan kelancarannya, penyediaan produksi kualitas dan kuantitas produk. Untuk melaksanakan tugasnya manajer produksi dibantu oleh penyelia produksi laboratorium technical, kendali mutu dan gudang. Manajer penyediaan bertanggungjawab untuk menyediakan semua kebutuhan produksi yang dilakukan oleh penyelia

(17)

pembelian dan logistik. Tugas dari manajer HR dan GA, adalah menyediakan sumber daya manusia untuk menjalankan produksi dan lainnya, serta mengurusi semua hal yang berkenaan dengan karyawan, misalnya urusan cuti, jamsostek, penerimaan karyawan baru, pengurusan kerja praktek dan sebagainya. Untuk melaksanakan tugasnya manajer HR dan GA dibantu oleh maintenance, legal, kantin, dan umum.

4. Direktur Keuangan, tugas dari direktur ini adalah mengurusi berbagai hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan dan pengaturannya. Tugasnya itu adalah pengaturan aliran dana (cash

flow), menghitung dana yang keluar dan masuk, yang akan

mengakibatkan naik turunnya kas perusahaan, menentukan harga dasar produk dan harga jualnya. Untuk melaksanakan tugasnya direktur keuangan dibantu oleh manajer keuangan dan manajer dibantu oleh kasir, penyelia A/R, dan petugas pajak.

5. Direktur Pemasaran, tugas dari Direktur Pemasaran adalah memasarkan dan mempromosikan produk yang telah dibuat oleh pabrik. Menentukan pasar untuk produk tersebut dan cara penjualannya. Untuk melaksanakan tugasnya Direktur Pemasaran dibantu oleh manajer pemasaran produk dekoratif dan manajer pemasaran produk automotif.

(18)

• Jam Kerja

Walaupun perusahaan ini merupakan perusahaan padat karya, tapi jam kerja tidak memiliki pergantian karyawan, sehingga produksi tidak berjalah terus sepanjang hari. Jam kerja karyawan adalah:

Hari Senin sampai Kamis Jam Kerja : 07.00 – 15.30 Istirahat : 12.00 – 12.30 Hari Jumat

Jam Kerja : 07.00 – 15.30 Istirahat : 11.45 – 12.30

Jam kerja ini berlaku untuk semua karyawan baik tetap maupun tidak tetap. Untuk karyawan yang bekerja lebih dari delapan jam per hari atau empat puluh jam per minggu, ditetapkan sebagai jam lembur.

Walaupun tidak ada shift, perusahaan dapat mengadakan shift bila dalam keadaan diperlukan. Bahkan merubah jam kerja sesuai dengan kesepakatan dengan serikat pekerja. Untuk keterlambatan dihitung permenit untuk setiap bulan. Sedangkan untuk keterlambatan yang lebih dari jam 07.00 karyawan harus mengisi formulir keterlambatan dan memberikan ke administrasi personalia untuk dipertimbangkan alasan keterlambatannya. Kerja lembur dilakukan bila ada pekerjaan yang mendesak untuk dikerjakan dan dalam keadaan darurat.

(19)

Hari kerja efektif adalah lima hari perminggu, yaitu hari senin sampai jumat, dengan hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur, kecuali bila ada pekerjaan seperti maintenance peralatan.

• Kesejahteraan

Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang optimal, perlu dilakukan pemenuhan kesejahteraan karyawan. Hal ini menjadi penting agar karyawan tidak berpikir tentang hal lain selain pekerjaan pada saat bekerja. Pemenuhan kesejahteraan sebagian dilakukan perusahaan seperti Pemberian gaji, pembayaran gaji dilakukan setiap akhir bulan oleh manajemen. Setiap karyawan berhak mendapatkan kenaikan gaji, kenaikan gaji ini akan dihitung berdasarkan inflasi dan indeks harga konsumen yang akan dibicarakan dengan serikat pekerja sesuai dengan kemampuan perusahaan. Kenaikan gaji ini akan disesuaikan dengan

konduite karyawan seperti disiplin, prestasi kerja, kreativitas, tingkah laku

dan sebagainya. Kenaikan gaji juga berlaku untuk karyawan rutin, sesuai dengan kemampuan perusahaan.

Fasilitas makan, perusahaan akan menyediakan makan siang untuk karyawan yang terdaftar di perusahaan baik karyawan tetap maupun tidak. Besarnya fasilitas makan ini akan ditentukan oleh manajemen perusahaan, penyedia makan, dan serikat pekerja. Bagi karyawan yang bekerja di luar kantor seperti pengemudi technical sales, yang karena tugasnya tidak

(20)

memungkinkan untuk makan di perusahaan, maka fasilitas makan akan diuangkan sesuai dengan besaran fasilitas makan yang akan dihitung per bulan. Begitu pula bagi karyawan shift yang bekerja diluar waktu makan yang telah ditentukan perusahaan. Bagi karyawan lembur, yang bekerja lebih dari tiga jam pada hari kerja biasa dan lima jam pada hari libur serta tidak dapat disediakan makan, maka fasilitas makan akan diuangkan. Pada bulan Ramadhan fasilitas makan tidak disediakan dan akan diganti dengan uang yang senilai dengan fasilitas makan tersebut.

Tunjangan Hari Raya, perusahaan berkewajiban untuk memberikan Tunjangan Hari Raya, yang besarannya adalah satu setengah kali gaji global terakhir. Bila tunjangan ini masih dibawah ketentuan minimum maka perusahaan akan menyesuaikan dengan ketentuan minimum. Karyawan yang berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya adalah karyawan yang telah bekerja dua belas bulan atau lebih dan telah melewati masa percobaan.

Karyawan berhak untuk mengambil cuti, baik karena sakit, terkena musibah, perayaan keagamaan, kehamilan, urusan pribadi dan sebagainya. Sesuai dengan kesepakatan antara serikat pekerja dengan manajemen perusahaan.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pacific paint

Referensi

Dokumen terkait

juga mencakup seleksi atas tenaga konsultan baik konsultan perorangan (individual consultant) maupun perusahaan konsultan (firm consultant) sesuai dengan prosedur

Nuniek Luthy Naftali, CIMI PENGERTIAN Mengumpulkan blanko diit pasien (makanan) yang telah diisi1. oleh perawat ruangan sesuai

Proses pembuatannya membutuhkan perangkat lunak yang mampu memodelkan struktur dan hubungan antar formasi geologi, mampu melakukan integrasi model dengan data sumur

Berdasarkan pengujian dengan menggunakan uji independent sample t diperoleh nilai p = 0,000 (nilai p<0,05) dan menggunakan uji mann-whitney diperoleh nilai p = 0,000

Data sekunder dalam jurnal yang di riset atau dijadikan refensi sangat signifikan karena E-learning Adaptive berbasis Web Moodle dengan menggunakan gaya belajar

a. Pembangunan komitmen Bupati, Perangkat Daerah Lintas Sektor, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pati, Camat,

Menjadikan kegiatan sukan dan kokurikulum Bola Sepak sebagai satu kegiatan yang Menjadikan kegiatan sukan dan kokurikulum Bola Sepak sebagai satu kegiatan

Mitra perubahan cukup memahami kebutuhan pasar, sudah mampu melihat persaingan yang semakin ketat, oleh karena itu mitra perubahan menyadari bahwa Bank Jateng