• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOAKULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOAKULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR

KECAMATAN LOAKULU KABUPATEN

KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh

WAWAN SETIAWAN NIM. 070500091

PROGAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang yang telah dilaksanakan di PT. Budiduta Agromakmur Kecamatan Loakulu Kabupaten Kutai Kartanegara yang dilaksanakan dari tanggal 13 Maret sampai 13 Mei 2010.

Menyetujui,

Mengesahkan, Direktur

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Wartomo, MP NIP.19631028 198803 1 003

Lulus ujian pada tanggal 21 mei 2010 Dosen Pembimbing,

F. Silvi Dwi Mentari, S.Hut. MP NIP. 19770723 200312 2 002

.

Dosen Penguji,

Rusli Anwar SP, M. Si NIP. 19701101 200501 1 003

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Budiduta Agromakmur Kecamatan Loakulu Kabupaten Kutai Kartanegara.

Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan PKL ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Keluarga ya ng telah banyak memberikan motivasi dan do’a kepada penulis selama ini

2. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

3. Ibu Ir. Budi Winarni, MSi selaku Ketua Progam Studi Budidaya Tanaman Perkebunan

4. Ibu F. Silvi Dwi Mentari, S. Hut, MP selaku dosen pembimbing PKL 5. Bapak Rusli Anwar SP, M.Si selaku dosen penguji

6. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam penyusun ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang... 1

B. Tujuan ... 2

C. Hasil yang diharapkan... 2

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN... .. 3

A. Tinjauan umum perusahaan ... 3

B. Manajemen Perusahaan... 3

C. Lokasi dan waktu kegiatan PKL ... 5

III. HASIL PRAKTEK... .. 6

A. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) ... 6

1. Rawat Piringan, Gawangan dan Pasar Pikul ... 6

2. Tunas Pemeliharaan ... 8

3. Pemupukan... 9

B. Panen dan Pengangkutan... 19

1. Panen... 19

2. Pengangkutan ... 22

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... .. 25

A. Kesimpulan... 25

B. Saran... 26

DAFTAR PUSTAKA... 28

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Tubuh Utama Halaman

1. Peta PT. Budid uta Agromakmur ... 30 2. Struktur organisasi PT. Jaya Budiduta Agromakmur ... 31

(6)

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR

No. Tubuh Utama Halaman

1. Gambar Tandan Buah Segar dan Brondolan... 32

2. Gambar Prunning, Pemanenan dan Pengangkut TBS ... 33

3. Gambar Pupuk di CR, Pembagian Pupuk dan Penaburan Pupuk ... 34

(7)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Tabel 1. Jadwal Pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM) tahap satu (1) ... 10 2. Tabel 1. Jadwal Pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM) tahap

(8)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perekonomian Indonesia komoditi kelapa sawit memegang peranan yang cukup penting terutama untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama di Desa Jahap selain itu peranan kelapa sawit untuk peningkatan Devisa Negara, minyak kelapa sawit serta lemak yang dihasilkan merupakan kebutuhan pokok hidup manusia sehari- hari. Kelapa sawit merupakan salah satu tumbuhan yang dapat tumbuh subur di daerah tropis khususnya di Indonesia.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan berupa pengelolaan perkebunan khususnya kelapa sawit secara besar di pulau Kalimantan dan Sumatera, karena kedua pulau tersebut memiliki luasan lahan dan keadaan tanah ya ng cukup baik sebagai perkebunan kelapa sawit.

Sehubungan dengan hal di atas maka Politeknik Pertanian Negeri Samarinda mempunyai progam Praktek Kerja Lapang ke perkebunan dengan harapan agar para alumnusnya memiliki keterampilan yang bisa diandalkan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya selama PKL di dunia kerja khususnya perkebunan.

(9)

B. Tujuan Praktek

1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kegiatan yang ada di perkebunan kelapa sawit, khususnya pemeliharaan tanaman.

2. Mahasiswa dapat menerapkan antara teori yang diperoleh di perkuliahan dan praktek langsung di lapangan.

3. Mahasiswa dapat memahami tata cara penggunaan alat-alat, bahan dalam pelaksanaan praktek seperti penggunaan alat semprot, dodos, dan penggunaan traktor.

4. Menambah pengetahuan mahasiswa agar mampu berpikir secara kreatif dan kritis dalam mengenai kegiatan yang sesungguhnya terjadi di lapangan.

C. Hasil Yang Diharapkan

1. Mahasiswa dapat menguasai kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit.

2. Dapat menjadi tenaga kerja yang terlatih.

3. Menjadi mahasiswa yang terampil dan mempunyai kedisiplinan dalam melakukan pekerjaan.

(10)

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Budiduta Agro Makmur dulunya disebut dengan PT. Hasfarm Products LTD yang didirikan pada tanggal 30 April 1978 dan diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur H.A. Wahab Syahranie, dengan luas areal 12.000 Ha.

Secara administrasi pemerintahan, Lokasi perkebunan PT. Budiduta Agro Makmur terletak di Desa Jahab Kecama tan Loakulu Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur.

B. Manajemen Perusahaan

1. Plantation Manager

Plantation Manager merupakan pemegang jabatan tertinggi di PT. Budi Duta Agromakmur, yang saat ini dijabat oleh Bapak

Kunasegaran K.R.Sockalingam, dengan membawahi seluruh organisasi lainnya yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di lapangan dan administrasi.

2. Estate Manager

Estate manager merupakan pemegang jabatan tertinggi kedua setelah plantation manager. Estate Manager saat ini dijabat oleh Bapak Saptanto Puguh Wardoyo.

(11)

3. Kepala Tata Usaha dan Keuangan

Kepala tata usaha dan keuangan bertanggung jawab atas semua permasalahan yang ada di Kantor Besar, seperti masalah Pembukuan, Bagian Tanaman, Personalia, Kasir, Pembelian, Pergudangan, dan Office Boy.

4. Asisten Lapangan

Asisten lapangan merupakan bawahan dari Estate manager, Asisten Lapangan merupakan pemegang jabatan tertinggi di Divisinya masing-masing Asisten Lapangan bertanggung jawab atas Divisi yang dipegangnya

5. Mandor

Mandor adalah pembantu Asisten Lapangan Yang bertugas di lapangan untuk mengarahkan dan mengawasi karyawan yang bekerja.

6. Workshop

Workshop tempat memperbaiki alat-alat pertanian dan mobil angkut yang rusak.

7. Humas

Humas mengatasi masalah internal perusahaan yang terjadi dengan masyarakat.

8. Karyawan

(12)

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

PKL dilaksanakan di PT. Budiduta Agro Makmur.

Desa : Jahab

Kecamatan : Loakulu

Kabupaten : Kutai Kartanegara Propinsi : Kalimantan Timur

Kegiatannya dilaksanakan kurang lebih dua bulan, dimulai pada tanggal 13 Maret 2010 sampai dengan tangga l 13 Mei 2010.

(13)

III. HASIL PRAKTEK

A. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)

Menurut Risza (1995), yang dimaksud pemeliharan tanaman menghasilkan adalah umur 3 tahun sampai umur 25 tahun (sampai diremajakan). Di mana kegiatan pemeliharan tanaman menghasilkan meliputi: rawat piringan, pasar pikul, tunas pemeliharaan (prunning), pemupukan, rawat jalan, panen dan pengangkutan.

1. Rawat Piringan, Gawangan dan Pasar Pikul (Semprot) a. Tujuan

Rawat piringan dan pasar pikul pada tanaman menghasilkan bertujuan untuk mempermudah aktivitas panen, pemupukan, dan pengawasan serta mengurangi kompetisi dengan gulma dalam penyerapan unsur hara, air dan cahaya matahari.

b. Dasar teori

Menurut Lubis dan Hutaruk (1992), pengendalian gulma adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk membunuh gulma yang tumbuh di sekitar bibit atau tanaman kelapa sawit menggunakan herbisida kontak atau sistemik sesuai dengan jenis gulma yang menjadi sasaran agar tidak dapat merugikan tanaman pokok, bahkan tidak menurunkan produksinya.

Menurut Anonim (2008), pengendalian gulma secara kimia di lapangan untuk semprot piringan tanaman < 12 bulan menggunakan

(14)

jenis herbisida kontak, untuk tanaman yang = 12 bulan menggunakan herbisida sistemik, pada jalan rintis dan gawangan menggunakan herbisida kontak atau sistemik sesuai dengan jenis gulma yang menjadi sasaran

c. Alat dan bahan

Alat : Kap Solo 15 L, ember takaran, takaran dosis. Bahan : Supremo, Abolisi dan air.

d. Prosedur kerja

1) Menentukan blok yang akan dilakukan penyemprotan

2) Sebelum melakukan penyemprotan terlebih dahulu melakukan identifikasi gulma di blok yang akan di semprot untuk menentukan jenis herbisida yang akan digunakan pada pengendalian gulma. 3) Penyiapan sekaligus pengecekan alat-alat yang akan digunakan dan

memastikan alat yang akan digunakan dalam kondisi baik.

4) Menyiapkan bahan herbisida Supremo dan Abolisi dengan jumlah bahan disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja.

5) Pencampuran herbisida ke dalam kep.

Pertama memasukan air ? 5-10 liter ke dalam kep. Setelah itu memasukan herbisida dengan dosis 100 ml/kep larutan Supremo, Abolisi kemudian tambahkan air hingga batas 15 liter. Selanjutnya kep di guncang-guncang hingga larutan tercampur merata.

6) Pengaplikasian mengunakan nozzle warna hitam dengan lebar semprotan 1,5 m. Karyawan memasuki jalur gawangan dan pasar

(15)

pikul terlebih dahulu dan melakukan penyemprotan sampai 1 jalur, setelah itu karyawan masuk kembali menyemprot piringan tanaman.

e. Hasil yang dicapai

Frekuensi kerja 1 hari, berhasil melakukan penyemprotan sebanyak 8 kep untuk 2 jalur piringan, pasar pikul dan gawangan

Hasil kerja mahasiswa didapat dalam melakukan penyemprotan tanaman seluas 1,4 hektar dalam 1 hari kerja.

2. Tunas Pemeliharaan (Pruning) a. Tujuan

Penunasan bertujuan untuk mempermudah aktivitas panen dan memperlancar penyerbukan.

b. Dasar teori

Tunas pemeliharaan adalah kegiatan pemotongan pelepah daun dengan alat dodos atau egrek, dengan rotasi sebaiknya 12 bulan sekali. Pada saat penunasan harus diusahakan sampai batas songgo 2 sehingga setelah penunasan pelepah daun masih tersisa 48-56 pelepah. Bekas tunasan harus mepet dengan pokok kelapa sawit

(Risza, 1994). c. Alat dan bahan

Alat : Dodos ukuran 10 cm.

(16)

d. Prosedur kerja

1) Penentuan blok yang tanamannya akan ditunas 2) Persiapan peralatan penunasan

3) Pelaksanaan penunasan

a). Karyawan memasuki ancak masing- masing, kemudian melakukan pemotongan pelepah menggunakan dodos dengan hanya menyisakan songgo 2, potongan pelepah dekat dengan pohon sekitar ±15 cm.

b). Pelepah yang sudah terpotong disusun di gawangan mati dengan arah membujur.

e. Hasil yang dicapai

Melakukan pengawasan penunasan dengan frekuensi kerja 2 hari sebanyak 4 orang dengan sistem boronga n dan untuk tanaman kelapa sawit diberi harga Rp 1000,-/ pokok. Dalam satu hari kerja mahasiswa memperoleh prestasi kerja 42 tanaman.

3. Pemupukan

Salah satu tindakan perawatan tanaman yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan berproduksi tanaman adalah pemupukkan. Pemupukan bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara di dalam tanah terutama agar tanaman dapat menyerap sesuai dengan kebutuhan. Dengan pemupukan dapat meningkatkan produktifitas tanaman (Pahan, 2008)

(17)

Menurut Anonim (2010), Kekurangan atau defisiensi unsur hara tanaman, dapat diketahui dari gejala- gejala yang tampak pada tanaman. Defisiensi unsur hara yang berlebihan dapat menurunkan produktifitas tanaman bahkan dapat menyebabkan kematian.

Adapun jadwal pemupukan Tanaman Menghasilkan(TM) tahap pertama (1) situa si umum tanah mineral dengan dosis (g/pohon):

Tabel 1. Jadwal Pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM) tahap pertama (1) :

Tahun ke

Bulan Urea RP MOP Kieserite HGFB

1 Lubang tanam - 600 - - - 1 250 - - - - 3 - - 400 300 15 4 300 - - - - 6 - - - - - 7 - - - - 35 8 - - - - - Total tahun 1 1000 1350 400 300 50 2 13 450 750 - - 50 14 - - 550 400 - 15 - - - - - 17 550 - - - - 18 - 900 - - - 19 - - - - 50 20 - - 850 - - 21 700 - - - - Total tahun 2 1700 1650 1400 400 100 3 25 - 1000 - - 75 26 750 - 1250 450 - 31 850 1000 - - 75 34 - - 1850 - - Total tahun 3 1600 2000 3100 450 150

Adapun jadwal pemupukan TBM situasi umum tanah mineral situasi umum dengan dosis (g/pohon):

Tabel 2. Jadwal Pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM), tahap Ke dua (2) :

Tahun ke

Bulan Urea RP MOP Kieserite HGFB

1 Lubang

tanam

(18)

Lanjutan Tabel 2. Jadwal Pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM), tahap ke dua (2) : 1 200 - - - - 3 - - 350 250 - 4 250 - - - 15 6 - 650 - - - 7 - - - - 35 8 350 - - - - Total tahun 1 800 1150 350 250 50 2 13 350 650 - - 50 14 - - 450 350 - 15 - - - - - 17 450 - - - - 18 - 750 - - - 19 - - - - 50 20 - - 700 - - 21 600 - - - - Total tahun 2 1400 1400 1150 350 100 3 25 - 900 - - 75 26 650 - 1000 400 - 31 750 900 - - 75 34 - - 1500 - - Total tahun 3 1400 1800 2500 400 150

Pemupukam di TM, ditentukan berdasarkan rekomendasi pemupukan oleh balai Penelitian Pemupukan Manajemen (PPM) dengan konsep keseimbangan hara (nutrien blance), dengan faktor-faktor yang digunakan dalam penapsiran pemberian pupuk adalah :

1). Hasil analisa daun dan tanah 2). Hasil pengamatan lapangan 3). Potensi produksi

4). Pelaksanaan pemupukan sebelumnya

5). Hasil percobaan pemupukan pada tanaman kelapa sawit 6). Aspek finansial

(19)

Pelaksananan pemupukan akan mencapai sasaran apabila dilakukan dengan prinsip 5T yaitu :

1). Tepat jenis : sesuai kebutuhan 2). Tepat dosis : sesuai rekomendasi

3). Tepat waktu : curah hujan (100-200 ml/bulan)

4). Tepat cara : merata melingkari piringan ± 30 cm dari tajuk tanaman dan terpupuk tuntas

5). Tepat tempat : di piringan

A. Aplikasi Pupuk Urea

Pupuk urea merupakan pupuk makro, pupuk urea mengandung 40% unsur N .

1. Tujuan

Pemberian pupuk urea bertujuan untuk penambahan unsur N pada tana man, yang mana unsur N sangat diperlukan oleh tanaman terutama dalam pembentukan protein, sintesa klorofil dan fotosintesis.

2. Dasar teori

Menurut Anonim (2005), pupuk urea adalah pupuk yang

mudah sekali menguap dan pupuk menjadi mengeras atau membatu karena mengandung bahan kimia amonia, sehingga pengaplikasian pupuk ini harus tepat waktu berdasarkan jadwal yang ada.

(20)

3. Alat dan bahan

Alat : Traktor langsir pupuk, ember, dan gayung

Bahan : Pupuk urea dengan dosis 1000 gr/pokok berdasar hasil analisa daun dan uji kadar abu.

4. Prosedur kerja

a. Penentuan blok yang akan dipupuk.

b. Pengorganisasian kerja pemupukan, dimana organisasi pemupukan terdiri dari 1 orang mandor, dan 11 orang karyawan.

c. Persiapan alat dan bahan yang akan dipupuk dilakukan sehari sebelum pemupukan dilaksanakan.

d. Pelaksanaan pemupukan

1). Pupuk di angkut dari gudang besar menuju blok yang akan dipupuk, pengangkutan menggunakan traktor dan diecer setiap 4 jalur di collection road (CR) blok yang akan dipupuk, pengeceran disesuaikan dengan keperluan pupuk perjalur tanaman.

2). Karyawan mengambil pupuk yang sudah ditakar dan mengangkatnya menggunakan ember menuju jalur tanaman yang telah ditentukan.

3). Pupuk ditabur merata mengelilingi piringan tanaman menggunakan gayung dengan jarak ± 1,5 m dari tajuk tanaman.

(21)

5. Hasil yang dicapai

Aplikasi pemupukan harus segera dilakukan setelah penyiangan gulma di piringan, dengan demikian harus direncanakan dengan baik jadwal penyiangan gulma dan pemupukan. Pupuk disebar merata di sekeliling (melingkar) pokok sawit 1,5 m sampai ke proyeksi ujung pelepah agar penyerapan unsur hara tanaman maksimum. Dosis yang digunakan harus sesuai dengan rekomendasikan perusahaan yaitu 1kg/pokok tanaman mendapatkan frekuensi kerja 30 Ha.

B. Aplikasi pupuk CIRP

Pupuk CIRP merupakan pupuk yang menga ndung unsur P (phospor) 36%.

1. Tujuan

Unsur P yang terdapat pada pupuk CIRP berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan akar, juga berperan sebagai proses respirasi pada saat kematangan buah Risza (1995).

2. Dasar teori

Kekurangan unsur P pada tanaman tidak bisa dilihat secara visual, namun dapat diketahui secara analisa laboratorium

Risza (1995). 3. Alat dan bahan

(22)

Bahan : Pupuk CIRP dengan dosis 1000 gr/pokok berdasar hasil analisa daun dan uji kadar abu.

4. Prosedur kerja

a. Penentuan blok yang akan dipupuk,

b. Penentuan pupuk yang akan digunakan dan dosis, c. Sebelumnya pupuk sudah diecer menggunakan traktor, d. Pupuk dibagi ke dalam ember,

e. Pemupukan dilakukan /jalur.

Pupuk ditabur di piringan dengan menggunakan gayung, dengan dosis yang telah ditentukan

5. Hasil yang dicapai

Dosis yang digunakan harus sesuai dengan rekomendasikan perusahaan. 1 hari kerja (HK) dengan jumlah karyawan 11 orang dan dosis 1 kg/pokok mendapatkan frekuensi 30 Ha.

C. Aplikasi Pupuk KCL (MOP)

Pupuk KCL (MOP) adalah pupuk makro dengan kandungan unsur K2O 60%.

1. Tujuan

Pupuk KCL (MOP) dengan unsur makro K diberikan

kepada tanaman untuk merangsang pertumbuhan buah, memperkuat akar, dan juga untuk memacu proses fisiologi seperti fotosintesis dan meningkatkan produksi tandan buah.

(23)

2. Dasar teori

Unsur K banyak terkandung dalam berbagai bagian tanaman. Berpengaruh terhadap respirasi serta berfungsi sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biokimia. Bagian tanaman yang banyak mengandung K adalah tandan buah terutama gagang, serabut dan cangkang. Kekurangan K akan membatasi produksi

(Anonim, 2008). 3. Alat dan bahan

Alat : Traktor langsir pupuk, ember, dan gayung

Bahan : Pupuk KCL (MOP) dengan dosis 1000 gr/pokok berdasar hasil analisa dan uji kadar abu daun.

4. Prosedur kerja

a. Penentuan blok yang akan dipupuk.

b. Pengorganisasian kerja pemupukan, dimana organisasi pemupukan terdiri dari 1 orang mandor, dan 11 orang karyawan.

c. Persiapan alat dan bahan yang akan dipupuk dilakukan sehari sebelum pemupukan dilaksanakan.

d. Pupuk diangkut dari gudang besar menuju blok yang akan dipupuk, pengangkutan menggunakan traktor dan diecer setiap 4 jalur di collection road (CR) blok yang akan dipupuk, pengeceran disesuaikan dengan keperluan pupuk perjalur tana man.

(24)

e. Karyawan mengambil pupuk yang sudah ditakar dan mengangkatnya menggunakan ember menuju jalur tanaman yang telah ditentukan.

f. Pupuk ditabur merata mengelilingi piringan tanaman menggunakan gayung dengan jarak ± 1,5 m dari tajuk tanaman.

5. Hasil yang dicapai

Pupuk disebar merata di sekeliling (melingkar) pokok sawit 1,5 m sampai ke ujung pelepah agar penyerapan unsur hara tanaman maksimum. Dosis yang digunakan harus sesuai dengan rekomendasikan perusahaan. 1 hari kerja (HK) dengan dosis 1000 g/pokok mendapatkan frekuensi kerja 30 Ha dengan jumlah karyawan 11 orang.

4. Rawat Jalan dan Rawat Jembatan a. Tujuan

Tujuannya adalah dari rawat jalan dan rawat jembatan adalah untuk mempermudah jalannya transportasi seperti, mempermudah dalam transportasi panen, me mpermudah dalam pemupukan dan untuk memudahkan dalam pengontrolan.

b. Dasar teori

Rawat jalan dan rawat jembatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempermudah dalam pemeliharaan tanaman, karena jalan merupakan penghubung dari kegiatan satu dengan kegiatan yang lain. Misalnya pada kegiatan saat menjelang panen jalan harus bagus agar

(25)

lancar dalam pengangkutan buah di TPH ke Loading Ram

(Anonim 2007).

Perbaikan jalan Main Road (MR) dan Collection Road (CR) dapat menggunakan Grader dengan rotasi 2 kali setahun, pembentukan jalan harus cembung (camber) agar air tidak tergenang di badan jalan. Anonim (2008).

c. Alat dan bahan

Alat : Cangkul, gergaji, palu

Bahan : Badan jalan CR dan MR ,Tanah, paku, papan dan balok

d. Prosedur kerja

1) Ditentukan blok yang akan dilakukan rawat jalan dan rawat jembatan

2) Disiapkan alat dan bahan

Alat di ambil dari gudang divisi, di persiapkan oleh mandor agar pekerjaan menjadi mudah dan mengetahui alat-alat yan baik untuk digunakan.

3) Dilaksanakan rawat jalan dan rawat jembatan

Masing- masing karyawan berada di posisi masing- masing untuk melakukan kegiatan kerja, yaitu dengan membuang air yang menggenang, dan menutupnya dengan tanah, menimbun tanah yang berlubang,dan meratakan tanah-tanah yang terlalu tinggi sedangkan untuk rawat jemb atan yang rusak menutupnya dengan balok atau papan kemudian menutupnya kembali dengan tanah

(26)

e. Hasil yang dicapai

Pelaksanaan rawat jalan yang dilakukan dalam 1 hari dari 7 jam kerja dengan prestasi kerja karyawan dapat menyelesaikan 1 blok dari jalan MR dan CR dari 11 orang karyawan.

B. Panen dan Pengangkutan 1. Panen

a. Tujuan

Panen bertujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal dari kegiatan pmeliharaan yang di lakukan, panen untuk memeproleh uang dari buah segar yang di panen, atau hasil dari penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan minyak inti kelapa sawit (IKS) Fadli dkk (2006).

b. Dasar teori

Panen merupakan kegiatan yang berurutan yaitu meliputi pemotongan tandan buah segar (TBS), pengutipan brondolan, pemotongan dan penyusunan pelepah serta pengangkutan tandan buah dan brondolan ketempat penumpukan hasil (TPH).

Untuk mencapai hasil panen yang baik maka pelaksanaan ketentuan panen mencakup sistem panen, rotasi panen, kriteria matang panen, persentase matang panen, dan persentase brondolan serta pelaksanaan penga ngkutan dan pengolahan harus dilakukan secepat mungkin agar mencapai hasil, kualitas dan kuntitas yang tinggi

(27)

c. Alat dan bahan

Alat : Dodos ukuran 10-12 cm panjang gagang 2 m, gancu, batu asahan, angkong, tojok, dan pikulan

Bahan : Buah kelapa sawit.

d. Prosedur kerja

1) Disiapkan alat, bahan, tenaga kerja dan blok yang akan dilakukan panen, agar tidak ada kesalahan dalam bekerja.

2) Pengorganisasian panen terdiri dari 1 orang mandor panen, dan 1 pemanen sekaligus pengutip brondola n.

3) Disiapkan karyawan pada jalur sawit yang dipanen dan sistem panen yang di gunakan menggunakan sistem menuju ancak tetap, di mana seorang pemanen harus menylesaikan panen yang telah di tentukan, satu orang pemanen telah mendapt 2HK/Ha/ancak atau 8 jalur tanaman.

4) Dalam panen harus sesuai rotasi panen atau pusingan panen, dimana rotasi panen 9/10 hari sekali baru dilakukan panen di tempat yang telah di panen pertama.

5) Pelaksanaan panen.

a) Pemanen memasuki ancak yang telah di bagi pada blok yang akan di panen, berjalan memasuki jalur sawit melihat buah yang siap untuk di panen dan sekaligus pengutip brondolan.

(28)

b) Pemanen harus memotong tandan buah, ketika melihat tandan buah yang siap untuk di panen dan memotongnya, meletakakannya di pasar pikul.

c) Buah yang siap di panen buah matang yang warnannya kuning kemerahan walaupun tidak jatuh brondolan, buah yang sudah jatuh brondolan yaitu setiap 1 kg ada 2 brondolan yang jatuh. d) Setelah pemanen sampai di pasar tengah, buah yang sudah di

panen dikeluarkan terlebih dahulu, agar tidak terlalu banyak yang di keluarkan, buah di susun di tempat penumpukan hasil (TPH).

e) Setelah buah di keluarkan semua dari dalam jalur, tandan buah segar (TBS) di susun di TPH dengan 5 baris menghadap kearah jalan dan 5 baris ke belakang, tangkai bua h yang terlalu panjang harus di potong.

f) Tandan buah segar (TBS) yang telah terkumpul dan selesai di susun harus di beri nama pemanen dan jumlah buah yang telah di panen, dengan boarmarket, atau yang bisa di tuliskan untuk tanda pemanen dan ancaknya.

g) Mandor panen menghitung hasil buah yang sudah di panen dan mencatat nama pemanen.

e. Hasil yang dicapai

Setiap hari pemanen berhasil menyelesaikan ancaknya masing- masing, dengan buah yang diperoleh sesuai basis yang

(29)

telah ditentukan yaitu 140 tandan/Hk. Dengan ukuran 1 tandan ± 15 kg.

2. Pengangkutan a. Tujuan

Kegiatan pengangkutan bertujuan untuk mengangkut segera mungkin tandan buah segar (TBS) beserta berondolanya untuk diolah di pabrik, sehingga diharapkan tidak terjadi restan buah.

b. Dasar teori

Pengangkutan buah (TBS dan brondolan) dari lapangan ke pabrik harus segera dilakukan pada hari itu juga setelah buah di panen. Operasi pengangkutan saling mendukung dengan operasi panen dan pengolahan, karena sifat pengoprasianya merupakan 3 sub sistem induk yaitu Panen-Angkut-Olah (PAO). Bua h yang sudah ada di TPH harus segera mungkin di angkut ke pabrik karena kalau buah sampai bermalam di kebun akan menyebapkan asam lemak bebas (ALB) meningkat dan kandungan rendemen minyak menurun

(Anonim, 1995 dalam Sam’ani, 2008)

Menurut Anonim (2008), pelaksanaan pengangkutan TBS dari lapangan ke PKS bisa dilakukan pengangkutan dengan kendaran kebun yaitu pengangkutan TBS di awasi dan di laksanakan oleh kebun.

(30)

c. Alat dan bahan

Alat : Traktor langsir buah, truk angkut buah, jaring pengaman buah alat tulis dan timbangan.

Bahan : TBS yang ada di TPH.

d. Prosedur kerja

1) Pencatatan jumlah TBS setiap TPH sekaligus penimbangan buah untuk sampel berat janjang rata-rata (BJR) dimana BJR berfungsi untuk keperluan pembuatan surat penga ntar buah (SPB) dan pemesanan alat angkut (truk).

2) Persiapan alat angkut yang mana jumlahnya disesuaikan dengan hasil panen dalam satuan ton.

3) Pelangsiran buah menggunakan traktor menuju tempat pemuatan buah pada blok yang jalannya tidak bisa dimasuki dengan truk. sedangkan blok yang jalannya bisa dimasuki truk buah langsung dimuat ke truk pengangkut.

4) Pemuatan buah ke truk

a) Buah di muat menggunakan tojok kedalam truk dan dicatat jumlah janjang yang termuat dan yang afkir.

b) Brondolan dimuat kedalam truk tanpa disertai karung dan di catat kilogram brondolan yang termuat kedalam truk.

c) Setelah bag truk penuh di isi dengan buah dan brondolan, bak truk kemudian di tutup menggunakan jaring penutup buah.

(31)

5) Setelah semua kegiatan di atas selesai, krani panen membuatkan surat pengantar buah yang di berikan kepada operator truk, yang menyatakan bahwa buah siap di angkut ke pabrik kelapa sawit (PKS).

e. Hasil yang dicapai

Semua buah berhasil di angkut ke PKS setiap hari tanpa bermalam di lokasi penumpukan buah atau di TPH.

Penga ngkutan dilakukan dengan sistem yaitu pengangkutan dengan kendaraan kebun (Truk).

(32)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan di salah satu perusahaan perkebunan PT. Budiduta Agromakmur terletak di Desa Jahab Kecamatan Loakulu Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur dapat disimpulkan sebagi berikut :

1. Perawatan Tanaman Menghasilkan (TM)

a. Untuk penyemprotan piringan, pasar pikul dan gawangan sesuai karena menggunakan bahan herbisida kontak dan sistemik (Supremo, Abolisi dan air), harus di bedakan sesuai dengan jenis gulma sasaran.

b. Pemupukan di PT. Budiduta Agromakmur sudah sesuai dengan standar operasional perusahaan (SOP), dengan rotasi 4 bulan dimana jenis dan dosis pupuk ditentukan berdasarkan hasil uji kadar abu daun atau life sampel unit (LSU).

Adapun jenis pupuk yang digunakan: (a). Pupuk Urea

(b). Pupuk KCl (MOP) (c). Pupuk CIRP 2. Panen dan Pengangkutan.

a. Pemanenan di PT. Budiduta Agromakmur menggunakan sistem ancak tetap dimana setiap ancak terdiri dari 2 Ha yang dikerjakan oleh seorang pemanen sekaligus pengutip brondolan

(33)

b. Pengangkutan di perkebunan PT. Budiduta Agromakmur menggunakan pengangkutan dengan kendaraan kebun

B. Saran

1. Untuk Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (POLTANESA)

Kegiatan PKL ini dirasakan sangat bermanfaat bagi mahasiswa/i, oleh karena itu penyusun menyarankan untuk POLTANESA umumnya dan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan untuk mengadakan kerja sama dengan pihak perusahaan perkebunan negeri maupun swasta bukan hanya dalam hubunga n sebagai tempat kegiatan PKL namun lebih mengarah kepada hubungan kerja. Hal ini diharapkan mahasiswa/i lulusan dari POLTANESA khususnya lulusan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan dapat direkrut sebagai staf atau tenaga kerja di perusahaan-perusahaan tersebut.

2. Untuk PT. Budiduta Agromakmur

Semua kegiatan pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM) yang dilakukan sudah cukup baik hanya saja perlu beberapa perbaikan dalam sistem pelaksanaan kerja, seperti :

1. Perlu penambahan kendaraan pengangkut buah yang jumlahnya disesuaikan dengan produksi tanaman, karena kalau pengangkutan dengan sistem kendaraan perusahaan (truk) akan memperlambat proses pengangkutan dan sebaiknya melakukan kerja sama dengan kontraktor, sehingga mempercepat pengangkutan

(34)

2. Untuk pelaksanaan kegiatan perawatan tanaman menghasilkan (TM) sebaiknya disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan untuk budidaya kelapa sawit.

3. Perlu adanya penambahan kemp/mes untuk karyawan bertempat tinggal guna memperlancar/mempercepat sampai ke lokasi kebun sawit

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Draft Budidaya Tanaman Kelapa Sawit PT. Jaya Mandiri Sukses. Anonim. 2008. Pedoman Teknis Budidaya Kelapa Sawit PT. Jaya Mandiri

Sukses.

Anonim. 2010. Pedoman Teknis Budidaya Kelapa Sawit PT. Budiduta

Agromakmur

Anwar, R. 2007. Diktat Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Politeknik Pertanian

Negeri Samarinda. Samarinda.

Fadli. L.M, Sutarta. S.E, Darmosarkore. W, Purba. P, Ginting. N. E. 2006.

Panen kelapa sawit. PPKS.

Pahan, I. 2008. Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga Hilir.

Jakarta.

Rizsa, S. 1994. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta

Rizsa, S. 1995. Upaya Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit. Kanisius.

Yogyakarta

Sam’ani, 2008. Laporan PKL di PTP. Nusantara XIII. Mendik. Paser

(36)
(37)

Lampiran 1. Peta Lokasi PT.Budiduta Agromakmur

(38)

Lampiran 2. Struktur Organisasi PT. Budiduta Agromakmur

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Budiduta Agromakmur

Fy Plantation Manager Estate Manager Humas & Ka. Personalia

Kep. Workshop Aslap

Mandor Mekanik KTU Krani Personalia Tenaga Kerja

Driver Elektrik, Air & Bangunan

(39)

Lampiran 3. Tandan Buah Segar dan Brondola

Gambar 3. Tandan buah segar

(40)

Lampiran 4. Pemanenan dan Pengangkutan TBS ke Truk Pengangkut

Gambar 5. Prunning

(41)

Lampiran. 5 Pupuk di CR, Pembagian Pupuk Dan Penaburan Pupuk

Gambar 8. Pupuk di CR

(42)

Lampiran 6. Penyemprotan dan Karyawan Semprot

Gambar 11. Penyemprotan

Gambar

Tabel  1.  Jadwal  Pemupukan  Tanaman Menghasilkan (TM) tahap  pertama (1) :
Gambar 1.Peta okasi PT.Budiduta Agromakm
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Budiduta Agromakmur
Gambar 3. Tandan buah segar
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui model yang terbaik berdasarkan nilai keakuratan dalam melakukan peramalan data temperatur Kota Surabaya maka antara model ARIMA dan ANN dibandingkan.

Dosen tetap/tidak tetap, Doktor, Profesor, S2 Reguler = 3 SKS Honorarium Bruto Maksimum per Sesi (Bulan/4 Sesi)... Tarif honorarium kelas independen sudah termasuk honor pembuatan

Adapun tujuan dari kegiatan ini, yaitu untuk lebih mengenalkan Museum Seni yang terdapat di Desa Ayunan terhadap masyarakat lokal, nasional maupun di kancah

Analisis data menggunakan analisis varians ganda (anova) dan uji lanjut Duncan. Untuk mengetahui kandungan protein, karbohidrat, lemak, serat, kadar air, kadar abu,

Selanjutnya, dilakukan uji signifikansi parameter sehingga diperoleh hasil seperti yang tertera pada Tabel 4.Karena setiap parameter signifikan, maka dapat dilakukan

Hasilnya adalah telah berhasil dirancang dan dibuat fluorescence imaging system berbasis high power RGB-LED dan kamera digital menggunakan high power RGB-LED, switching power supply,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap penilaian pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan hotel Avilla Pangkalan Bun, dapat diambil kesimpulan

Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama pada kelompok eksperiman kemudian diberikan posttest untuk mengetahui apakah ada peningkatan