• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR REDAKSI. Juli Redaktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR REDAKSI. Juli Redaktur"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Waca/Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 3 Juli 2019 telah diterbitkan. Mulai tahun 2018, Buletin Udayana Mengabdi terbit 4 (empat) kali setahun, yaitu bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Edisi ini memuat 30 artikel di bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berupa implementasi, penyuluhan dan sosialisasi konsep, model/prototipe, dan alat, yang merupakan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Desain konsep, model/prototipe dan alat merupakan hasil pemikiran/ide ataupun hasil dari penelitian yang kemudian diimplementasikan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

Penghargaan setinggi-tingginya kami haturkan kepada Penyunting, Penulis dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Buletin Udayana Mengabdi Volume 18 Nomor 3 Juli 2019. Semoga Buletin ini dapat menambah wawasan dibidang keilmuan dan teknologi, dan penerapannya di masyarakat. Untuk meningkatkan mutu baik dari segi isi maupun tampilan, kami harapkan saran dan kritik untuk perbaikan di edisi berikutnya.

Juli 2019 Redaktur

(4)

Buletin Udayana Mengabdi, E-ISSN: 2654-9964 P-ISSN: 1412-0925

Volume 18 Nomor 3, Juli 2019

D A F T A R I S I

Pengembangan Teknologi Terintegrasi pada Kelompok Tani

Mattirowalie dan Sipakainge di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

1-6 St. Rohani, M.I. Saiddan A. Kasirang

Air Terjun Jaga Satru Sebagai Salah Satu Destinasi Wisata Alternative di Wilayah Bali Timur

7-14 I Gusti Ketut Sukadana, I Made Astika, I Gusti Ngurah Dwijana

Pelatihan Budidaya Kaktus Mini bagi Ibu-Ibu Anggota PKK Banjar Kerthabuana Kaja Denpasar Utara

15-20 Rindang Dwiyani, Hestin Yuswanti, I Nyoman Gede Astawa, Ni Nyoman Ari

Mayadewi

Peningkatan Pengetahuan Tentang Sejarah bagi Siswa-Siswi SMP Negeri 2 Kelapa Dua Tangerang Melalui Wisata Edukasi

21-26 Yustisia Kristiana

Program Penyuluhan Teknologi Fermentasi Dedak Padi dengan Mengunakan Probiotik di Desa Ayunan Kecamatan Abiasemal Badung

27-32 I.K.H.Valentino, I.D.N.A.Purnata, H.Daniel, L.Jasa

Program Sosial Budaya Pengembangan Objek Wisata Museum Tjok Agung Tresna di Desa Ayunan Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

33-37 L.G.M. Karisma, A.N Marhaeni, I.P. Kuswara A P, Y. Lapian, A. Andriani, I.G.N.S.

Bramantha P , L. Jasa

Penataan Keindahan Lingkungan Desa Ayunan melalui Perencanaan Pembuatan Telajakan di Jalan Desa Ayunan

38-42 I. K. A. Sukariawan, P. A. S. Cempaka, I. K. A. Handayana, L.Jasa

Pemberdayaan Petani Jagung melalui Pengembangan Usaha Diversifikasi Produk Olahan Jagung di Labuapi Kabupaten Lombok Barat

43-48 Yeti Kurniasih, Citra Ayu Dewi

(5)

33

VOLUME 18 NOMOR 3, JULI 2019

PROGRAM SOSIAL BUDAYA PENGEMBANGAN OBJEK WISATA

MUSEUM TJOK AGUNG TRESNA DI DESA AYUNAN

KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG

L.G.M. Karisma1 , A.N Marhaeni2 , I.P. Kuswara A P3, Y. Lapian4, A. Andriani5,

I.G.N.S. Bramantha P6 , L. Jasa7

ABSTRAK

Desa Ayunan merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Memiliki alam yang indah, suasana pedesaan yang masih asri dan sejuk, dan lahan pertanian yang masih bertahan sampai saat ini ditengah pembangunan kota yang terjadi. Keberadaan Keadaan Desa yang seperti ini tidak terlepas dari banyaknya sejarah yang dimiliki Desa Ayunan. Dari keadaan seperti ini, maka mendorong Desa untuk membangun sebuah Museum di kawasan Desa yang diberi nama Museum Tjok Agung Tresna. Museum Tjok Agung Tresna berdiri atas gagasan seorang seniman yang sadar akan sejarah dan potensi yang dimiliki Desa. Kata kunci : Seni, Budaya, Museum, Sejarah, Pengabdian Kepada Masyarakat, Desa Ayunan.

ABSTRACT

Ayunan village is a village located at Abiansemal District, Badung Regency. It has a beautiful nature, cool and great village atmosphere, and farmland that still survive to this day amid urban development occurs. The existence of this village inseparable from the great history of Ayunan Village. From these circumstances, it is encouraging the village to build a museum in the village named Tjok Agung Tresna Museum. Tjok Agung Tresna Museum stands on the idea of an artist who is aware of the history and potential of the village. Keywords: art, culture, museum, history, community service, Ayunan Village.

1. PENDAHULUAN

KKN-PPM merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Udayana sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Salah satu kegiatan inti dari kuliah kerja nyata KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII adalah kegiatan Inventarisasi dan publikasi Museum yang ada di Desa Ayunan. Museum Tjok Agung Tresna adalah museum seni lukisan yang satu-satunya ada di

1Mahasiswa PSi Ilmu Hukum, FH UNUD, Denpasar, megakarisma8@gmail.com

2Mahasiswa PS Ilmu Komunikasi, FISIP UNUD, Denpasar

3Mahasiswa PS Ilmu Komputer, FMIPA UNUD, Denpasar

4Mahasiswa PS Management, FEB UNUD, Denpasar

5Mahasiswa PS Sastra Inggris, FIB UNUD, Denpasar

6Mahasiswa PS Management, FEB UNUD, Denpasar

(6)

Program Sosial Budayan Pengembangan Objek Wisata Museum Tjok Agung Tresna di Desa Ayunan Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

34 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

Desa Ayunan tepatnya berlokasi di Banjar Badung, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Museum ini berdiri pada tahun 1984 dengan luas tanah 14 are dan merupakan museum milik pribadi yang bersifat “mini gallery”. Sejarah berdirinya museum ini dikarenakan sang pemilik, I Ketut Murah, S.Sn, memiliki keinginan yang besar untuk dapat melestarikan tradisi dan kebudayaan Bali serta memperdalam pengetahuan generasi muda akan budaya yang diwarisi oleh nenek moyang.

Pada awalnya, koleksi museum yang dimiliki adalah berupa alat-alat pertanian tradisional daerah Bali, seperti bubu, lampit, tengala, ketam (ani-ani), gerejag, alu, lesung, nyiu, keroncongan sampi, dan lain-lain, yang mungkin saat ini tidak bisa ditemui lagi selain di museum. Seiring berjalannya waktu, koleksi yang dimiliki oleh museum semakin bertambah, mulai dari lukisan, patung, dan ukiran. Setiap karya seni memiliki keanekaragaman karya, diantaranya secara realis, naif, dan abstrak. Karya realis merupakan karya seni yang bersifat keindahan dan menarik. Kemudian Naif merupakan karya seni yang bersifat mistis, angker, atau seram. Sedangkan abstrak adalah karya seni yang menggambarkan sebuah wujud yang tidak natural dan realistis.

Museum Tjok Agung Tresna ini didalamnya terdapat karya seni lukisan dan patung, dimana untuk lukisan jumlahnya mencapai kurang lebih 500 buah dan untuk patung jumlahnya mencapai kurang lebih 200 buah. Harga lukisan yang terdapat di museum berkisar mulai dari puluhan ribu sampai puluhan juta. Lukisan ini berasal dari bermacam-macam daerah mulai dari dalam negeri sampai luar negeri.

Museum Tjok Agung Tresna ini mempunyai ciri dan sangat menarik karena adanya bangunan sangkep setinggi 17 meter. Menurut bapak I Ketut Murah, S.Sn, (Pendiri dan Pemilik Museum Tjok Agung Tresna), museum ini didirikan untuk melestarikan budaya dan menyalurkan hobi beliau karena kegemarannya tentang seni. Museum ini sangat berpotensi untuk dijadikan objek wisata. Namun, kurangnya dana pembangunan untuk memadai fasilitas karena bersifat pribadi sehingga tidak adanya campur tangan pemerintad daerah setempat. Akan tetapi museum ini telah di resmikan oleh Gubernur Bali pada 07 Juli 2008.

Meskipun demikian, hal tesebut tidak mempunyai dampak significant karena museum ini masih belum di promosikan dan di kenal kalangan masyarakat. Oleh karena itu hanya sedikit masyarakat yang tau tentang keberadaan museum ini, bahkan masyarakat di desa itu sendiri. Dengan kondisi ini program inventarisasi dan publikasi museum di buat. Program ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan adanya aset wisata yang ada di Desa Ayunan ini.

(7)

L.G.M. Karisma , A.N Marhaeni , I.P. Kuswara A P, Y. Lapian4, A. Andriani, I.G.N.S. Bramantha P , L. Jasa

VOLUME 18 NOMOR 3, JULI 2019 | 35 2. METODE PEMECAHAN MASALAH

Ekonomi keluarga merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga masyarakat pedesaan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada aspek ekonomi keluarga yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga. Salah satu kegiatan berupa Publikasi dan Inventarisasi Museum Seni Tjok Agung Tresna. Adapun bertujuan untuk lebih mengenalkan Museum Seni yang terdapat di Desa Ayunan terhadap masyarakat lokal, nasional maupun di kancah internasional melalui publikasi serta dapat meningkatkan kualitas diri bagi para seniman yang ada di Desa Ayunan agar tetap berkreasi serta melestarikan segala tradisi di Desa Ayunan yang nantinya dapat menjadi potensi Desa Seni. Metode yang digunakan adalah pendekatan secara individu yaitu melakukan wawancara dengan pihak pemilik museum.

Berdasarkan atas permasalahan yang dihadapi, metode yang digunakan adalah penerapan model: Metode pemecahan masalah yang digunakan adalah metode langsung, yaitu dengan melakukan wawancara tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan museum Tjok Agung Tresna. Kemudian membuat akun media sosial melalui akun instragram, wordpress dan video tentang museum Tjok Agung Tresna agar lebih terkenal dikalangan masyarakat lokal, nasional bahkan dunia. Selanjutnya membuat plang (arah petunjuk jalan) menuju museum ini agar memudahan wisatawan yang ingin berkunjung. Hal ini diharapkan agar museum ini terutama desa Ayunan menjadi lebih dikenal dan maju pariwisatanya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun tujuan dari kegiatan ini, yaitu untuk lebih mengenalkan Museum Seni yang terdapat di Desa Ayunan terhadap masyarakat lokal, nasional maupun di kancah internasional melalui publikasi serta dapat meningkatkan kualitas diri bagi para seniman yang ada di Desa Ayunan agar tetap berkreasi serta melestarikan segala tradisi di Desa Ayunan yang nantinya dapat menjadi potensi Desa Seni. Metode yang digunakan adalah pendekatan secara individu yaitu melakukan wawancara dengan pihak pemilik museum. Disamping itu, untuk meningkatkan daya tarik wisata mahasiswa KKN melakukan publikasi di media sosial melalui post-an foto dan video.

(8)

Program Sosial Budayan Pengembangan Objek Wisata Museum Tjok Agung Tresna di Desa Ayunan Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

36 | BULETIN UDAYANA MENGABDI

Adapun kendala yang ada selama pelaksanaan program ini yaitu karena masih terdapat renovasi di beberapa bagian Museum sehingga kegiatan interview bersama pemilik museum sedikit terganggu. Hasil dari adanya progam Publikasi dan Inventarisasi Museum Tjok Agung Tresna yaitu mahasiswa mampu mengenalkan Museum Seni yang terdapat di Desa Ayunan terhadap masyarakat local, nasional maupun di kancah internasional melalui media sosial. Serta dapat meningkatkan kualitas diri bagi para seniman yang ada di Desa Ayunan agar tetap berkreasi seni serta melestarikan tradisi di Desa Ayunan yang dapat menjadi potensi Desa Seni

Gambar 1. Wawancara sekaligus inventarisasi dengan pemilik museum.

Hasil dari progam Publikasi dan Inventarisasi Museum Tjok Agung Tresna yaitu

mahasiswa mampu mengenalkan Museum Seni yang terdapat di Desa Ayunan terhadap

masyarakat local, nasional maupun di kancah internasional melalui media sosial. Serta

dapat meningkatkan kualitas diri bagi para seniman yang ada di Desa Ayunan agar tetap

berkreasi seni serta melestarikan tradisi di Desa Ayunan yang dapat menjadi potensi Desa

Seni. Selain dari adanya hasil tersebut, mahasiswa KKN juga sudah membuat wordpress

dan Instagram pribadi untuk Museum serta telah membuat video Youtube sebagai media

promosi seperti :

• Link Wordpress:

https://museumtjokagungtresna.wordpress.com

• Link Instagram:

http://Instagram.com/tjokagungtresnamuseum

Link youtube :

https://youtu.be/mFymBgsNOAk

(9)

L.G.M. Karisma , A.N Marhaeni , I.P. Kuswara A P, Y. Lapian4, A. Andriani, I.G.N.S. Bramantha P , L. Jasa

VOLUME 18 NOMOR 3, JULI 2019 | 37 Program pengembangan potensi seni melalui publikasi dan inventarisasi Museum Tjok Agung Tresna berguna untuk meningkatkan kualitas diri bagi para seniman yang ada di Desa Ayunan agar tetap berkreasi serta melestarikan segala tradisi di Desa Ayunan yang nantinya dapat menjadi potensi Desa Seni. Selain itu, dengan adanya program pengembangan potensi seni melalui publikasi dan inventarisasi Museum Tjok Agung Tresna, mahasiswa KKN PPM telah mampu membuat wordpress khusus mengenai sejarah singkat Museum Tjok Agung Tresna serta telah membuat bebrapa akun media social seperti Instagram dan Youtube.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana melalui Ketua LPPM UNUD dan Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Perbekel Desa Ayunan beserta jajarannya, Pendiri dan Pemilik Museum Tjok Agung Tresna, para kelian banjar di Desa Ayunan, dan rekan-rekan mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Desa Ayunan periode XIII Tahun 2016.

DAFTAR PUSTAKA

Crimm, L. Walter, 2009, Planning Successful Museum Bilding Project, Altamira press, America. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19, 1995, Pemeliharaan dan Pemanfaatan benda

Cagar Budaya di Museum, Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

LPPM Unud 2016, Laporan Akhir Kegiatan KKN PPM Pediode XIII Desa Ayunan,

Kecamatan Abian semal Kabupaten Badung.

(10)

Gambar

Gambar 1. Wawancara sekaligus inventarisasi dengan pemilik museum.

Referensi

Dokumen terkait

Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Desa Pering. Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis kondisi

Metode pelaksanaan pengabdian melalui penyuluhan dan pelatihan yang mendukung kreativitas dan kemandirian masyarakat desa Tista, seperti penyuluhan metode SRI dalam penanaman padi,

Hasil menunjukkan bahwa kegiatan alih teknologi dalam pengolahan pupuk organik cair berbasis eceng gondok dan ganggang hijau sebagai upaya menunjang pengembangan

Berdasarkan kondisi ini maka melalui pelatihan “Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Bahan Biogas Skala Rumah Tangga” ini diharapkan masyarakat Subak Banyumati Desa Uma Anyar mampu

Kegiatan pengabdian masyarakat “Sosialisasi Penyakit Zoonosis Escherichia coli O157:H7 serta Pelayanan Kesehatan Sapi di Dusun Lampu Desa Catur Kintamani Bangli

Sebagai catatan soal prauji dan pascauji memiliki tingkat kesulitan yang sama dan pada kegiatan pengabdian ini ingin dilihat apakah metode Polya yang telah

berjumlah 40 orang, flat foot berjumlah 40 orang, dan cavus foot berjumlah 33 orang. Karakteristik yang diamati dalam pengabdian ini adalah usia, berat badan, tinggi badan,

Untuk alasan tersebut telah dilakukan sosialisasi dan praktek langsung pemanfaatan limbah jerami sebagai pakan ternak dengan teknologi biofermentasi dengan melibatkan narasumber yang