Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
8156
Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Furnitur Pada CV UD
Hidayah
Alfurizma Ramadhani1, Adam Hendra Brata2 , Eriq Muhammad Adams Jonemaro3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Email: 1alfurizma@student.ub.ac.id, 2adam@ub.ac.id, 3eriq.adams@ub.ac.id .
Abstrak
Dalam sebuah bisnis furnitur, pemasaran adalah hal yang sangat penting, dengan pemasaran yang baik diharapkan dapat mencapai banyak konsumen, sehingga penjualan furnitur semakin banyak dan pendapatan menjadi lebih tinggi. Serta komunikasi antara produsen dan konsumen. Semakin baik dan teratur sebuah komunikasi, diharapkan tidak adanya kesalah pahaman dalam proses bisnis furnitur. Begitu pula dengan kenyamanan dalam proses jual beli furnitur. Semakin nyaman konsumen dalam melakukan proses jual beli furnitur, diharapkan konsumen menjadi puas dan memberikan kesan yag baik, sehingga konsumen lain akan tertarik, sehingga pendapatan produsen menjadi lebih tinggi. Dengan begitu dibutuhkan sebuah sistem informasi berupa website untuk memenuhi kebutuhan CV UD Hidayah Banyuwangi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi saat ini. Sistem informasi ini dibuat dengan harapan agar proses pemasaran pada CV UD Hidayah menjadi lebih baik, komunikasi terekam dengan teratur, serta kenyamanan dalam proses jual beli furnitur pada CV UD Hidayah itu sendiri. Dalam proses jual beli furnitur, sistem hanya menggunakan metode create read update delete, namun untuk proses pesanan spesial, sistem menggunakan metode klasifikasi rule base. Metode rule base merupakan metode yang menggunakan IF-Route untuk mengklasifikasikan hasil berdasarkan masukan konsumen. Pada penelitian kali ini, hasil pengujian diukur menggunakan pengujian akurasi. Diambil 10 macam sampel IF-Route dan diuji tingkat ketepatan dari sistem informasi tersebut. Dan hasil yang didapat dari pengujian 10 macam sampel sudah benar, sehingga pengujian akurasi pada sistem informasi penjualan furnitur sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kata kunci:
rule base, website, furnitur, if-routeAbstract
In a furniture business, marketing is very important, with a good marketing, writer hope it can reach many buyers, so the furnitur sales will be more and the income will rise up higher. Also communication between seller and buyer. The better and tidier of communication, writer hopes there is will be no miss communication in the furniture business process. And also with convenience in selling and buying furniture process. The more convenience in buying and selling furniture, the writer hopes the buyer will be satisfied and gives a good impression, so the other buyer will be intererested and the seller’s income rises up higher. With that it will be needed an information system with a form of website to fulfill the requirements of CV UD Hidayah Banyuwangi on solving their problem now. This information system is made for hope to CV UD Hidayah’s marketing becomes better, communication is recorded tidily, also convenience in a process of buying and selling furniture for CV UD Hidayah it self. In the process of buying and selling the furniture, the system uses create read update delete method, but on the special order process, the system uses a classification method, named rule base. Rule base method is a method that uses IF-Route to classify result based on buyer’s input. In this experiment this time, the result of test is measured with accuracion testing. Took 10 samples of IF-Route and test the accuracion rate from the information system. And the result from the testing of 10 kind of samples are already correct, so the accuracion testing for information system of furnitur sales is already suitable with user’s need.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1. PENDAHULUAN
Di era millennial, pemanfaatan E- Commerce sangatlah popular untuk memasarkan barang ataupun jasa. Cukup dengan adanya akses internet dasn browser, pengguna dengan mudahnya membeli, menjual barang ataupun jasa di E-Commerce yang tersedia (Widagdo Prasetyo Budi, 2016 ). E- Commerce menyuguhkan kepada pengguna sebuah kemudahan dalam hal jual beli tidak langsung. Banyak hal yang dapat dijual pada E- Commerce, dan salah satu yang dipasarkan adalah Furnitur. Bisnis Furnitur merupakan bisnis yang umum di Indonesia, setelah observasi langsung terhadap seni bisnis furnitur, didapatkan beberapa gambaran tentang bagaimana cara bisnis furnitur berlangsung. CV UD Hidayah menjual barang dan jasa, khususnya furnitur berupa meja, kursi dan lemari. CV UD Hidayah tidak lah jauh berbeda dengan produsen bisnis furnitur pada umumnya. Pada pemesanan, konsumen secara langsung berkomunikasi lewat telephone atau bertemu langsung dan menanyakan tentang furnitur apa yang diinginkan konsumen. Produsen belum bisa melakukan pekerjaan secara penuh, seperti membuat sebuah karya tersendiri untuk dipamerkan, dikarenakan tidak adanya tempat yang bagus untuk memasarkan karya-karyanya. Kalaupun di pasarkan di tempat produksi, kemungkinan terburuknya tidak terpasarkan dengan baik dikarenakan calon konsumen yang sedikit. Sehingga untuk saat ini, produsen hanya melakukan mode pemesanan saja.
Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukanlah sebuah media untuk dapat mempermudah proses transaksi furnitur berupa website pemesanan, Showroom, yang menggunakan ABC Class grading, yang diharapakan nantinya akan meningkatkan jumlah calon konsumen yang memesan ataupun membeli dari Showroom yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan untuk CV UD Hidayah Banyuwangi. Serta mengajari para konsumen akan kualitas sebuah karya furnitur, yang nantinya dapat menghapus anggapan yang import lebih berkualitas, sehingga tidak hanya menyelamatkan CV UD hidayah, CV-CV yang lain di Indonesia yang berkecimpung di dunia bisnis furnitur pula akan terselamatkan, sehingga yang lokal pun tidak akan kalah dengan produk import luar negri.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
Penelitian ini dibuat berdasar pada penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki teori-teori yang bervariasi dan referensi-referensi yang bisa
diambil untuk penelitian berikutnya. Sehingga penelitan berikutnya diharapkan akan semakin baik dan mendapatan hasil yang diharapkan
2.1 Kajian Literatur
Empat referensi didapatkan sebagai kajian literatur untuk penelitian ini. Yang pertama dengan judul System design and implementation automation system of expert system on hydroponics nutrients control using rule base method. Output yang didapatkan dari penelitian tersebut adalah sebuah nutrient control. Yang kedua dengan judul Expert System of Quail Disease Diagnosis using rule base method. Output yang didapat dari penelitian terebut adalah Quail Disease Diagnosis. Untuk yang ke tiga dengan judul Pemanfaatan Web E- Commerce untuk meningkatkan strategi pemasaran. Output yang dihasilkan berupa kenaikan strategi pemasaran. Untuk yang keempat dengan judul Pengembangan Sistem Informasi Penggalangan Donasi pada Yayasan Gerakan Nurani Orang Tua Asuh (GN-OTA) Kabupaten Lumajang. Dengan output berupa pemasaran yang berhasil.
2.2 Profil CV UD Hidayah
CV UD Hidayah adalah salah satu Produsen bisnis furnitur terletak di Banyuwangi. Lebih tepatnya terletak pada Kalirejo Kecamatan Kabat RT.02 RW.01 Banyuwangi. Pemilik CV bernama Nanang Nurdiansyah, SH. CV UD Hidayah baru bisa menawarkan pemesanan furnitur. Umumnya CV UD Hidayah melayani pembuatan furnitur berupa meja, kursi, dan lemari.
2.3 Rule Base
Rule base merupakan suatu metode untuk
mengklasifikasikan berdasarkan pada jalan rute if
yang aktor masukan. Rute-rute if tersebut akan
diproses berdasarkan rule atau aturan dari yang
sudah dibuat sebelumnya, sehingga mengarahkan
aktor kepada salah satu hasil klasifikasi dari
masukan yang aktor lakukan.
2.4 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu rangkaian
proses yang terdiri dari beberapa komponen yaitu
human,
computer,
technology,
dan
work
procedure, yang terdapat pula suatu proses
pengubahan data-data tersebut menjadi sebuah
informasi untuk mencapai sebuah tujuan. Dengan
adanya sistem informasi tersebut, diharapkan
dapat mempermudah kerja hal yang complex
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
menjadi
lebih
sederhana
dan
mudah.
(wikipedia, 2018).
2.5 Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat Lunak adalah sebuah ilmu mengenai hal atau tata cara membuat dari sketsa perangkat lunak yaitu sebuah spesifikasi sistem hingga bagian akhir yaitu memelihara sistem atau maintenance (Perestoika, 2018). Rekayasa perangkat lunak memberi para stake holder sebuah jembatan antara pemahaman konsumen dengan programmer yang membuat sistem informasi tersebut.
2.6 SDLC Iterative Model
SDLC Iterative ialah sebuah SDLC dimana mirip seperti waterfall namun terdapat looping dari proses studi literatur sampai dengan pengujian. SDLC Iterative sangat cocok digunakan apabila skala perusahaan tergolong kecil sehingga apabila ingin menyampaikan pendapat mengenai sistem bisa lewat implementasi lalu diuji, dan apabila terdapat kesalahan bisa secara langsung membuat loop baru dan menyuguhkan kepada stake holder. Dan apabila disetujui maka loop selesai.
2.7 Code Igniter
Code Igniter adalah sistem informasi yang memantu pengguna untuk mempermudah pengguna menggunakan pemrograman bahasa php. Code Igniter pula menyediakan MVC untuk mempermudah penanganan maintenance. Terdapat beberapa main file yang memiliki tugas tersendiri. (codeigniter, 2006).
2.8 Unified Modeling Language
Unified Modeling Language adalah Bahasa
yang memodelkan Teknik pemrograman OOP.
Dengan menggunakan UML diharapkan dapat
menjelaskan
sebuah
skema
dan
dapat
meningkatan konsistensi dari data dan artifak.
UML terdiri dari (Lee, 2018).
2.9 Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak adalah sebuah pengujan yang didasarkan untuk menguji sebuah sistem sudah berjalan sukses atau gagal. Terdapat beberapa macam pengujian perangkat lunak yang dapat digunakan oleh para penguji.
Pengujian perangkat lunak adalah bagian terpenting karena hal ini adalah yang mendasari apakah aplikasi sudah baik dan benar. Pengujian ini ditujukan sebagai pencari secara detail kemungkinan kesalahan pada sistem yang telah dibuat, sehingga mengurangi biaya tambahan dari hal-hal yang tidak penting seperti kegagalan yang menyebabkan pekerjaan tambahan. (TestingExcelence, 2017).
3. METODOLOGI PENELITIAN
Pada tahap ini, terdapat beberapa langkah yaitu diawali dengan studi literatur, pengumpulan data, menganalisis kebutuhan, lalu merancangan sistem, mengimplementasi, menguji, dan terkahir menarik kesimpulan dan saran. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Proses dilakukan dua kali, dikarenakan SDLC yang dipakai adalah SDLC Iterative.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Penelitian
4. ANALISIS KEBUTUHAN 4.1 Gambaran Umum
Sistem Informasi penjualan furnitur pada CV UD Hidayah adalah sebuah sistem penjualan furnitur untuk produsen, serta pembelian dan pemesanan furnitur untuk konsumen. Sistem penjualan ini memiliki 3 fungsi utama yaitu 2 untuk konsumen, dan 1 untuk produsen. Konsumen dapat membeli secara langsung furnitur yang sudah dipasang pada menu home. Menu home didesain untuk Showroom, yang memiliki banyak contoh tampilan furnitur yang siap untuk dibeli oleh konsumen. Serta ada pula menu Special Order atau pesanan spesial untuk konsumen pada produsen. Pesanan spesial ini adalah sebuah fungsi untuk konsumen agar konsumen dapat memesan sebuah furnitur dari awal sebelum furnitur tersebut sudah jadi dan siap
untuk dibeli.
4.2 Identifikasi Aktor
Konten identifikasi aktor, dijelaskanlah terkait para stake holder dan perananya dalam pengoperasian sistem penjualan furnitur. Identfikasi aktor akan menjelaskan tiap aktor dan deskripsi dari aktor tersebut. Serta aktifitas aktor secara umum atau general akan dijelaskan secara deskriptif beserta perananya.
Tabel 1 Identifikasi Aktor
No Aktor Deskripsi 1 Produsen Produsen merupakan
sebuah stake holder yang dapat unggah furnitur, konfirmasi pesanan, mengatur website, dan memiliki fitur-fitur utilitas untuk melihat pendapatan dari penjualan furnitur. 2 Konsumen konsumen merupakan
sebuah aktor yang dapat membeli furnitur serta memesan furnitur 3 Guest Untuk iterasi ke 2, aktor
guest dihapus.
4.3 Use Case Diagram
Usecase diagram merupakan bentuk kebutuhan yang sudah dimodelkan dalam pemodelan kebutuhan dalam bentuk case. Use case diagram dibutuhkan untuk menjelaskan tiap fungsi agar dapat dipahami oleh stake holder. Use case dibuat berdasarkan tiap kebutuhan fungsionalitas pada sistem yang dibuat. Dalam use case, terdapat aktor yang dilambangkan sebagai stake holder, dan terdapat pula aktifitas tiap aktor yang digambarkan berdasar pada tiap kebutuhan fungsionalitas tiap aktor. Gambar use case diagram dapat dilihat pada Gambar 2.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 2 Use Case Diagram System
5. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 5.1 Perancangan
Perancangan sistem merupakan sebuah tahap dimana harus merancangan sebuah sistem yang datanya didapat dari proses analisis kebutuhan. Perancangan yang dilakukan adalah merancang arsitektur sistem, lalu merancang diagram dari sequence, class. Diagram yang dibuat dirancang berdasarkan pada use case scenario. Lalu dilanjutkan dengan merancang komponen, data, antarmuka dan merancang klasifikasi ABC Class Grading.
Perancangan yang dibuat nantinya akan dibuat implementasinya, oleh karena itu perancangan harus detail dan complete, agar pada saat implementasi, tidak ada sebuah kesalahan yang fatal yang berakibat pada perubahan perancangan.
5.2 Implementasi
Implementasi dikerjakan setelah tahap perancangan telah terbuat. Implementasi terdiri dari spesifikasi sistem, implementasi basis data, implementasi kode program, dan implementasi antarmuka.
Spesifkasi sistem berisi minimum spesifikasi untuk perangkat keras dan lunak. Implementasi basis data berisi basis data yang didapat dari mysql designer. Implementasi kode program berisi kode-kode program dari beberapa fungsi main dari sistem informasi yang dibuat. Serta untuk implementasi antarmuka yang berisi interface setiap fungsi dari sistem informasi yang dibuat.
Implementasi antarmuka halaman home dapat dilihat pada Gambar 3. Implementasi halaman pesanan spesial bisa dilihat pada Gambar 4. Implementasi antarmuka yang terlihat pada gambar merupakan implementasi antarmuka iterasi kedua, yang artinya implementasi tersebut sudah diterima oleh pihak CV UD Hidayah Banyuwangi itu sendiri.
Gambar 3 Interface Home Gambar 4 Interface special_order
6. PENGUJIAN
Pada tahap pengujian, tahap dilakukan
setelah
melalui
tahap
implementasi
sebelumnya. Pengujian memiliki tujuan
untuk
menyesuaikan
antara
analisis
kebutuhan dan perancangan ke implementasi.
pengujian yang akan dilakukan antara lain
adalah
pengujian
whitebox
pengujian
validasi, serta pengujian akurasi. tiap-tiap
pengujian akan dijelaskan secara detail pada
tiap-tiap sub bab berikut.
6.1 Pengujian Unit
Pengujian unit ini merupakan sebuah pengujian terkecil, yaitu menguji sebua method dari tiap kelas yang ingin diuji. Pengujian unt biasanya disebut pula dengan pengujian whitebox, yang artinya pengujian bersifat transparan. Terdapat beberapa langkah untuk melakkan pengujian unit. Yaitu antara lain :
1.
Membuat diagram alir yang berasal dari
perancangan atau kode program.
2.
Menentukan cyclomatic complexcity dari
Flowgraph yang menghasilkan beberapa
V(G).
3.
Menentukan
independent
path
dari
diagram alir.
Berikut pseudocode fungsi index
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 6 flowgraph fungsi index Dari gambar tersebut dapat dihitung hasil cyclomatic complexity berupa V(G). terdapat tiga V(G), apabila V(G) dari ketiga tersebut sama, maka hasil cyclomatic complexity sudah dianggap benar.
Cyclomatic Complexity
V(G) = 4 REGION
V(G) = 14 EDGE – 12 NODE +2 =
4
V(G) = 3 PREDICATE NODES +
1= 4
Independent Path Jalur 1 = 1-2-3-4-6-7-8-9
Jalur 2 = 1-2-3-4-6-7-8-10-11
Jalur 3 = 1-2-3-4-5-12
Jalur 4 = 1-12
6.2 Pengujian ValidasiPengujian Validasi dilakukan untuk memastikan atau untuk mengecek apakah implementasi sudah sesuai dengan use case scenario. Pengujian validasi disebut pula sebagai pengujian blackbox yang artinya proses untuk mendapatkan hasil tidak diketahui atau tidak transparan. Hasil yang didapat pada pengujan validasi adalah sebuah kata valid atau tidak valid, berdasar pada apakah kriteria sudah memenuhi.
Tabel 2 Pengujian Validasi Unggah
Furnitur
Nama Kasus Uji Berhasil unggah furnitur Prosedur 1. produsen mengisi form
untuk unggah furnitur 2. produsen menekan tombol
unggah
3. Sistem menampilkan pages furnitur yang berkonten furnitur yang sudah diunggah pada
menu furnitur. Hasil yang
diharapkan
Produsen berhasil unggah furnitur
Hasil Produsen berhasil unggah furnitur
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 6.3 Pengujian Akurasi
Pengujian akurasi adalah sebuah pengujian untuk menguji tingkat keakuratan metode rule base untuk menangani masalah pada sistem penjualan furnitur di CV UD Hidayah Banyuwangi. Terdapat 10 macam route yang akan diuji. Pegujian dilakukan berdasarkan pada lampiran tabel ABC Class Grading.
Tabel 3 Pengujian Akurasi Route no.1
Route [1]-[1]-[0]-[1]-[0]-[1]-[1]
Data Wood : Kayu Jati [1] Wood source :
Perhutani [1] Wood glue : Lem Fox
Putih [0]
Wood politure : Plitur Bio Varnish [1] Politure technique :
Manual [0]
Wood filler : Dempul Bio Colour [1] Style : Ukiran [1]
Lampiran JIKA Konsumen memilih Kayu Jati, Sumber Perhutani, Lem Fox Putih, Plitur Bio Varnish, Teknik Plitur Manual, Dempul Bio Colour, Style Memakai Ukiran.
Implementasi IF wood AND wood_source AND wood_glue AND wood_politure AND politure_technique AND wood_filler AND style ARE same with
LastFetchDatabaseData Hasil
Perancangan
Score : 5 [A Grade] Sangat Bagus
Hasil
Implementasi
4. Turn all database data into INT 5. Put Value 6. Sum Value 7. Get result : [5] 8. Get score : [A Grade] EXCLUSIVE 9. 10. Status Precise 7. KESIMPULAN
Setelah melewati hasil dari analisis kebutuhan sampai dengan pengujian, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang akan disimpulkan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan, sistem informasi penjuala furnitur pada CV UD Hidayah mempunyai 44 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non fungsional.
Setelah perancangan yang dilakukan berdasarkan dari analisis kebutuhan, maka didapatkan beberapa implementasi. Dari implementasi tersebut dilakukanlah beberapa pengujian yaitu pengujian unit atau whitebox, pegujian validasi atau blackbox, dan pengujian akurasi. pengujian validasi ditinjau berdasarkan use case scenario, sedangkan pengujian akurasi ditinjau berdasarkan pada tabel ABC Class Grading.
Algoritma Rule base digunakan untuk membuat sebuah klasifikasi untuk penentuan grade untuk tiap furnitur yang dipesan oleh konsumen. Terdapat 1728 macam route if untuk fungsi Pesanan Spesial. Fungsi Pesanan Spesial adalah sebuah fungsi untuk para konsumen dalam membuat sebuah pesanan furnitur dari sebuah sketsa dan pilihan-pilihan mengenai bahan, Teknik, serta style untuk furnitur yang dipesan. Namun dengan adanya bantuan dari database untuk mengerucutkan route, maka dalam implementasi didapatkan route yang lebih sedikit dari pada saat pada perancangan.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya DAFTAR PUSTAKA
Aswati, A, 2014, Rancang Bangun
Sistem Informasi Data Karyawan
Kantor Notaris/PPAT Mulia Ginting
Suka, Jurteksi vol1no1 2014
E-Journal
Collections
-
Sistem
Informasi ITS, vol.1, 2-5.
Bender, 2006, Implementation of an
Iterative
and
Incremental
SDLC
(Systems Development Life Cycle)
Model Development Project for a
Financial
Services
Organization,
Integrated Action Learning Project
Documentation, 3-6.
Codeigniter, 2006, CodeIgniter, www.codeigniter.com.
Komputerhope, 2019, Page size, https://www.komputerhope.com/jargon/p/p agesize.html.
Ilmuskripsi, 2016, algoritma rule
base dan kembaliward
chaining,
https://www.ilmuskripsi.com/2016/05/algor itma-forward-chaining-dan-kembaliward- chaining.html.
Egwoh, 2017, A SOFTWARE SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE MODEL
FOR IMPROVED STUDENTS’
COMMUNICATION AND
COLLABORATION,International Journal of Komputer Science & Engineering Survey (IJCSES), vol 8.
Existek, 2012, SDLC Model Explained : Agile, Waterfall, V-Shaped, Iteratve spiral ,
Dilihat 7 Mei 2018,
,https://existek.com/blog/sdlc-
models/.
ISTQB Exam Certification , 2017, Iterative Model Advantage, dilihat 23 April 2018,http://istqbexamcertification.com /what
-is-iterative-model-advantages-
disadvantages-and-when-to-use-it/
Jakimi, A, El Koutbi, M, 2009, An
Object- Oriented Approach to UML
Scenarios Engineering and Code
Generation, International Journal
of
Komputer
Theory
and
Engineering, vol. 1, 35-36.
Lucid Software Inc, 2018, Use Case Diagram, dilihat 17 April 2018, https://www.lucidchart.com/pages/use-case- diagram.
Lucid Software Inc, 2018, Sequence
Diagram, dilihat 17 April 2018,
https://www.lucidchart.com/pages/s
equence- diagram.
Lee, S, 2012, Unified Modeling
Language (UML) for Database
Systems
and
Komputer
Applications , Repencarian Institute
of
Industrial
Science
and
Technology Pohang, 158-159.
Lucid Software Inc, 2018, UML
Class Diagram,
dilihat
17
April
2018,
https://www.lucidchart.com/pages/u
ml- class-diagram.
Oracle, 1995, Lesson : Object Oriented Programming Concept, Dilihat 7 Mei 2018,
https://pencarianmicroservices.tech target. com/definition/object-oriented- programming-OOP.
Perestoika, Y, 2018, Pengembangan
Sistem Informasi Penggalangan
Donasi pada Yayasan Gerakan
Nurani Orang Tua Asuh (GN-OTA)
Kabupaten
Lumajang,
Jurnal
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Informasi dan Ilmu Komputer,
Vol.2, 1835-1838.
Pratama, F, 2016, Analisis Peranan Aktor
Pada Proses SDLC Terhadap
Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Bisnis, Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan
Ilmu Komputer, 13-14
Rasthogi, 2015, Software Development
Life
Cycle
ModelsComparison,
Consequences,
Vanshika
Rastogi
/
(IJCSIT)
International
Journal
of
Komputer Science and Informasirmation
Technologies, vol 6, 168-
172.
RePencarianGate,2016,MODEL
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PONDOK PESANTREN MAHASISWA, dilihat 23 April 2018, https://www.repencariangate.net/publication/2 67962477_MODEL_PENGEMBANGAN _SISTEM_INFORMASI_PENGELOLAAN_ PONDOK_PESANTREN_MAHASISWA Mei2018, https://en.wikipedia.org/wiki/Informasirmatio n_system.