Tujuan penataan ruang adalah mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman,
nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional dengan, terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan
lingkungan buatan; terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam
dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap
lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2009,
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota merupakan rencana tata ruang yang
bersifat umum dari wilayah kota, yang merupakan penjabaran dari RTRW provinsi, dan
yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kota, rencana struktur
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 2
kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah kota, dan ketentuan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah kota.
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 yang merupakan undang-undang yang
mengatur tentang penataan ruang, maka RTRW Jayapura merupakan penjabaran dari
ketiga rencana tersebut. Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Jayapura
2013-2033 mengacu pada rencana-rencana sebagai berikut:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Propinsi;
2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang;
3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kebijaksanaan dan arahan pembangunan
yang ada di dalam keempat produk rencana tersebut yang berhubungan dengan
pengembangan wilayah Kota, sebagai konsideran Papua serta penjelasan kebijakan
penataan ruang Kota Jayapura yang dituangkan dalam Tujuan, Kebijakan, dan Strategi
penataan ruang Kota Jayapura.
2.1
TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA JAYAPURA
Adapun tujuan penataan ruang Kota Jayapura 2013-2033, yaitu:
“Mewujudkan Kota Jayapura sebagai pusat pelayanan regional pendidikan, perdagangan dan jasa, pariwisata, serta beranda depan negara yang aman,
nyaman, produktif, berkelanjutan, serta menjaga kelestarian alam dan kearifan lokal.”
Makna yang terkandung dalam tujuan tersebut adalah:
a. pendidikan memiliki makna aktivitas yang berhubungan dengan pengembangan
sumber daya manusia dalam pendidikan formal maupun nonformal agar menjadi
lebih terampil dan mandiri;
b. perdagangan dan jasa memiliki makna berbagai aktivitas yang berhubungan dengan
kegiatan menjual dan membeli barang dengan memanfaatkan komoditi unggulan dan
potensi yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan, serta menjadi jasa penunjang
perdagangan, keuangan, pendidikan, perkantoran, kesehatan, pariwisata,
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 3
c. pariwisata memiliki makna sebagai aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan
memanfaatkan dan mengelola alam maupun budaya;
d. beranda depan negara memiliki makna bahwa Kota Jayapura berbatasan langsung
dengan negara PNG menjadi wajah dari negara Indonesia;
e. aman memiliki makna bahwa situasi masyarakat dapat menjalankan aktivitas
kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman;
f. nyaman memiliki makna bahwa keadaan masyarakat dapat mengartikulasikan nilai
sosial budaya dan fungsinya dalam suasana yang tenang dan damai;
g. produktif memiliki makna bahwa proses produksi dan distribusi berjalan secara
efisien, sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan
masyarakat, sekaligus meningkatkan daya saing;
h. berkelanjutan memiliki makna bahwa kondisi kualitas lingkungan fisik dapat
dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, termasuk pula antisipasi untuk
mengembangkan orientasi ekonomi kawasan setelah habisnya sumber daya alam
tak terbarukan; dan
i. menjaga kelestarian alam dan kearifan lokal memiliki makna bahwa kondisi fisik
lingkungan hidup yang dikelola dan dilindungi secara lestari, serta menjaga nilai-nilai
luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat tertentu dalam mengelola
lingkungan hidup.
2.2
KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
Kebijakan penataan ruang merupakan arahan pengembangan wilayah yang
ditetapkan pemerintah daerah kota guna mencapai tujuan penataan ruang wilayah kota
dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun. Kebijakan penataan ruang Kota Jayapura
adalah:
1. penetapan fungsi kawasan perkotaan yang sinergis dan menunjang fungsi
pelayanan regional;
Kegiatan yang menjadi ciri kawasan perkotaan meliputi tempat permukiman
perkotaan serta tempat pemusatan dan pendistribusian kegiatan bukan pertanian,
seperti kegiatan pelayanan jasa pemerintahan, kegiatan pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
Penetapan fungsi kawasan perkotaan dilakukan terhadap aktivitas pelayanan
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 4
adalah Kota Jayapura tidak hanya melayani wilayah administrasi Kota Jayapura,
melainkan juga wilayah Papua bahkan di luar Papua.
2. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sarana dan prasarana kota yang
terpadu dan merata;
Untuk mengantisipasi perkembangan kota yang diikuti dengan permintaan sarana
dan prasarana, maka penyediaan sarana dan prasarana diantisipasi dengan
standar-standar perencanaan kota yang berlaku.
3. peningkatan pengelolaan kawasan yang berfungsi lindung;
Penentuan kawasan lindung dilakukan sesuai dengan arahan peta kawasan hutan
dan perairan sesuai dengan SK Menteri Kehutanan serta peraturan yang berlaku.
Peningkatan pengelolaan dilakukan untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan.
4. pengembangan kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung, daya tampung,
dan kearifan lokal;
Sejalan dengan penentuan kawasan lindung, dalam menentukan arahan
pengembangan kawasan budidaya dilakukan dengan mempertimbangkan daya
dukung, daya tampung, dan kearifan lokal.
Daya dukung merupakan kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain yang ada di dalamnya.
Daya tampung merupakan kemampuan lingkungan untuk
menampung/menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau
dimasukkan ke dalamnya.
Kearifan lokal merupakan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan
masyarakat tertentu untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara
lestari.
Agar keterpaduan, keterikatan, dan nilai produktif antarkegiatan budidaya dapat
diwujudkan, diperlukan integrasi rencana pengembangan, sinkronisasi program,
dan koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan diantara para pemangku
kepentingan.
5. pengembangan kawasan strategis kepentingan ekonomi, sosial budaya, serta
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup;
Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan
yang mempunyai pengaruh besar terhadap:
a. tata ruang di wilayah sekitarnya;
b. kegiatan lain dibidang yang sejenis dan kegiatan dibidang lainnya; dan/atau
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 5
Dalam menetapkan kawasan strategis harus dipertimbangkan kebijakan yang
berada di atasnya, serta nilai strategis kawasan kota yang diukur berdasarkan
aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan.
6. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara;
Dalam skala nasional, Kota Jayapura termasuk ke dalam kawasan strategis dari
sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, karena berada di perbatasan
dengan negara PNG.
2.3
STRATEGI PENATAAN RUANG
Strategi penataan ruang merupakan penjabaran kebijakan penataan ruang ke
dalam langkah-langkah pencapaian tindakan yang lebih nyata yang menjadi dasar
dalam penyusunan rencana struktur dan pola ruang wilayah kota. Penjabaran strategi
penataan ruang dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.
2.3.1
STRATEGI PENETAPAN FUNGSI KAWASAN PERKOTAAN YANG
SINERGIS DAN MENUNJANG FUNGSI PELAYANAN REGIONAL
Strategi penetapan fungsi kawasan perkotaan di Kota Jayapura adalah:
1. mempertahankan aktivitas pelayanan perkotaan skala regional eksisting di Kota
Jayapura, yaitu:
a. Pusat Pemerintahan
Kota Jayapura di samping sebagai kota otonom, juga merupakan Ibukota
Provinsi Papua yang dikukuhkan sejak Tahun 1972. Dengan demikian semua
fasilitas perkantoran, baik Pemerintah Kota maupun Pemerintah Provinsi
berada di Kota Jayapura, sehingga kota ini berfungsi dan berperan sebagai
pusat pemerintahan.
b. Pusat Kebudayaan, Akomodasi, dan Pariwisata
Pengembangan Kota Jayapura sebagai pusat kebudayaan, akomodasi dan
pariwisata, karena Kota Jayapura memiliki potensi wisata alam dam wisata
budaya dan menjadikan Kota Jayapura sebagai transit bagi wisatawan.
Wisata budaya dan wisata alam di Kota Jayapura, yaitu Wisata Pantai Base-G,
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 6
(Kabupaten Jayapura) adalah Tugu Mc. Arthur, Air Terjun Kemiri. Wisata
di luar kota adalah tujuan wisata Wamena maupun Merauke (Agats, Edera,
dan Tanah Merah).
c. Pusat Pendidikan
Pengembangan Kota Jayapura sebagai pusat pendidikan, karena didukung
oleh keberadaan lembaga pendidikan perguruan tinggi, seperti Universitas
Cenderawasih (Uncen) dan sekolah tinggi swasta lainnya. Kota Jayapura juga
akan dibangun sekolah unggulan bertaraf internasional sebagai barometer
peningkatan SDM di Tanah Papua.
d. Pusat Perdagangan Regional dan Lintas Batas
Dalam RTRWN, Kota Jayapura ditetapkan sebagai pusat dari salah satu
Kawasan Andalan Nasional, yakni Kawasan Jayapura dan sekitamya, dengan
sektor unggulan perkebunan, kehutanan, tanaman pangan, perikanan, dan
pariwisata. Di samping itu, dari Hasil Kesepakatan Konreg 2001, Kota
Jayapura termasuk dalam Kawasan Tertentu Prioritas, yakni Kawasan
Perbatasan Provinsi Papua dan PNG. Dengan mengacu pada arahan
kebijaksanaan tersebut, serta berdasarkan hasil kajian terhadap potensi dan
kecenderungan perkembangan yang ada saat ini, maka Kota Jayapura perlu
diarahkan sebagai pusat perdagangan regional, yang tidak hanya melayani
berbagai kebutuhan penduduk dalam skala pelayanan kota, Kabupaten
Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Provinsi Papua, melainkan juga memanfaatkan
posisi strategisnya yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua
Neuw Guinea.
e. Pusat Pelayanan, Pengumpul (Koleksi), dan Distribusi
Terjadinya aglomerasi sektor-sektor kegiatan di Kota Jayapura menyebabkan
Kota Jayapura berfungsi dan berperan sebagai pusat pengumpul, pusat
pelayanan dan pendistibusian segala kebutuhan penduduk, baik di wilayah
Kota Jayapura sendiri, hinterland, maupun daerah-daerah pedalaman. Fungsi
dan peran ini ditunjang oleh tersedianya pelabuhan laut dan bandar udara di
Sentani.
Apabila dikaitkan dengan penetapan fungsi dan peran Kota Jayapura
sebelumnya (sebagai pusat perdagangan lintas batas), maka Kota Jayapura
perlu diarahkan sebagai pusat pengumpul, pusat pelayanan, dan
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 7
2. mempertahankan lahan produktif pertanian dan perikanan untuk mendukung
pengembangan kegiatan pariwisata dan ketahanan pangan Kota Jayapura.
Kegiatan pariwisata yang dikembangkan merupakan pariwisata buatan, seperti
pemancingan dan wisata agro. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya
pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.
3. mengembangkan pelayanan regional pendidikan, perdagangan dan jasa, dan
pariwisata.
2.3.2
STRATEGI
PENINGKATAN
KUALITAS
DAN
JANGKAUAN
PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KOTA YANG TERPADU
DAN MERATA
Pelayanan prasarana yang dibutuhkan oleh penduduk Kota Jayapura belum
seluruhnya terakomodir dalam satu sistem pelayanan yang memadai. Untuk
kebutuhan pada saat sekarang saja masih terdapat fasilitas yang tersebar kurang merata
dengan jangkauan dan kemudahan yang tidak seimbang.
Sejalan dengan perkembangan kota yang diikuti dengan permintaan fasilitas
dan prasarana yang semakin besar, maka untuk mengantisipasi agar fasilitas dan
prasarana yang dibutuhkan tersebut secara proporsional dengan standar-standar
perencanaan kota yang berlaku dapat didistribusikan, sehingga tujuan rencana kota
yang efektif dan efisien dapat diwujudkan sesuai fungsi dan peran Kota Jayapura
saat ini. Strategi terhadap kebijakan ini adalah:
1. meningkatkan sarana lingkungan di setiap pusat kegiatan sesuai fungsi kawasan
dan hirarki pelayanan. Sarana lingkungan tersebut adalah:
a. Pengembangan Sarana Sosial
Fasilitas pendidikan
Fasilitas pendidikan yang secara khusus dibahas adalah TK, SD, SLTP, dan
SMA. Untuk mengetahui beberapa besar kebutuhan fasilitas pendidikan
termasuk kebutuhan ruang sampai dengan tahun 2033 sesuai dengan
proyeksi perkembangan penduduk, sedangkan untuk distribusinya
disesuaikan dengan konsep rencana struktur tata ruang kota. Konsep sekolah
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 8
Jayapura untuk meningkatkan SDM yang dapat bersaing di era pasar bebas.
Diharapkan sekolah unggulan ini menjadi barometer peningkatan SDM di
tanah Papua.
Fasilitas Peribadatan
Sarana peribadatan di Kota Jayapura terdiri dari, gereja protestan, gereja
katholik, masjid, musholla, kuil/pura. Sarana ini merupakan tempat
untuk para pemeluk agama yang bersangkutan yang akan menunaikan
kegiatan keagamaan sehari-harinya. Tersedianya sarana peribadatan yang
memadai memberikan konsekuensi positif terhadap kesejahteraan dan
kepuasan batiniah umat pemeluknya. Hal ini merupakan salah satu faktor
yang sangat mendorong terciptanya kerukanan umat beragama di Kota
Jayapura. Hal ini mutlak dipertahankan dan diteruskan, sehingga kerukunan
umat beragama yang telah tercipta dengan baik itu dapat diterapkan di
kota-kota lain. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan peribadatan,
masing-masing jenis sarana telah tersebar secara merata, sehingga mudah dijangkau
dari tempat-tempat permukiman penduduk.
Fasilitas Kesehatan
Jangkauan pelayanan fasilitas kesehatan yang tersedia di Kota Jayapura
bukan hanya untuk dalam kota saja, akan tetapi juga untuk melayani dalam
skala regional, khususnya fasilitas rumah sakit. Mengingat bahwa perhatian
masyarakat pada umumnya yang mengharapkan hidup sehat, maka
pelayanan bidang kesehatan perlu ditingkatkan agar menjangkau seluruh
lapisan masyarakat. Pelayanan kesehatan mulai dari tingkat
kampung/kelurahan sampai tingkat lokal kota/regional harus digiatkan
melalui pelayanan-pelayanan mulai dari puskesmas, puskesmas pembantu,
posyandu, praktek dokter, apotik, serta rumah sakit secara proporsional
dengan jumlah penduduk yang membutuhkan.
b. Taman dan Lapangan Olahraga
Taman sebagai tempat bermain atau lapangan olahraga dapat disediakan
ditingkat Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Distrik, maupun Kota.
Mengenai pengadaan lahan, perencanaan, pemanfaatan serta pemeliharaan
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 9
Taman RT disediakan untuk tiap 250 penduduk dan luasnya 250 m2 yang
berfungsi untuk memberikan kesegaran pada kota, baik udara segar maupun
cahaya matahari, sekaligus tempat bermain anak-anak.
Taman RW disediakan untuk tiap 2.500 jiwa dan luasnya 1.250 m2 yang
berfungsi sebagai taman tempat bermain anak-anak dan kegiatan olah raga.
Taman Distrik disediakan untuk tiap 30.000 jiwa dan luasnya 9.000 m2. Lingkup
tingkat distrik, terdiri dari taman untuk bermain, lapangan olahraga, dan
dapat juga direncanakan di sepanjang pantai, laut dan bukit, serta
keterpaduan dengan jalan-jalan lokal.
c. Sarana Ekonomi Fasilitas Perdagangan
Sesuai dengan fungsi Kota Jayapura, dimana salah satunya adalah sebagai
pusat kegiatan ekonomi/perdagangan, maka tentu saja perlu penyediaan
berbagai fasilitas perdagangan yang dapat melayani kebutuhan penduduk
kota maupun daerah sekitamya. Adapun fasilitas perdagangan dimaksud antara
lain pasar tradisional, pasar modern, pertokoan, warung, dan sebagainya.
Dari segi jumlah dan jangkauan pelayanan pusat perdagangan skala regional
(pusat kota) dan pusat perdagangan skala kota masih mencukupi. Namun
mengingat tuntutan pelayanan yang semakin meningkat, maka upaya yang
dapat dilakukan adalah peningkatan kualitas fasilitas yang ada, yaitu dengan
cara renovasi, penyediaan sarana penunjang yang lebih modern, sedangkan
untuk fasilitas perdagangan skala lokal (sebagian kota), yaitu pertokoan, dan
warung masih dibutuhkan penambahan-penambahan. Pertokoan khusus perlu
dikembangkan, sehingga toko-toko yang tersebar secara sporadis di wilayah
kota dapat dipusatkan pada lokasi khusus secara terpadu;
2. mengembangkan sistem transportasi yang terpadu yang mengintegrasikan
angkutan darat, angkutan air, dan angkutan udara. Angkutan udara yang dimaksud
adalah Bandar Udara Sentani yang terletak di Kabupaten Jayapura. Sistem
transportasi angkutan darat, air, dan udara perlu diintegrasikan untuk memberikan
kemudahan pergerakan barang dan jasa;
3. mengembangkan dan meningkatkan jaringan energi untuk menjamin keandalan dan
kesinambungan penyediaan energi bagi pengembangan kegiatan perkotaan.
Pengembangan jaringan energi dilakukan dengan memanfaatkan energi terbarukan
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 10
penyediaan tenaga listrik. Energi tak terbarukan antara lain meliputi minyak bumi,
gas bumi, dan batubara, sedangkan energi terbarukan antara lain meliputi tenaga air,
angin, surya, panas bumi, dan biomassa;
4. mengembangkan dan meningkatkan sistem jaringan telekomunikasi. Telekomunikasi
dengan jaringan kabel maupun nirkabel diselenggarakan dengan tujuan untuk
mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan,
serta meningkatkan hubungan antar bangsa;
5. meningkatkan kualitas jaringan sumberdaya air, sehingga keberlanjutan keberadaan
air dan sumber air, termasuk potensi yang terkandung di dalamnya dapat terjaga.
Sumber daya air yang dimaksud diantaranya sumber air permukaan (embung,
waduk, telaga, mata air) dan air tanah;
6. meningkatkan pelayanan sistem pelayanan air minum yang sehat dan berkelanjutan;
7. mengembangkan sistem drainase kota, sehingga tidak hanya melancarkan air ke
saluran pembuangan, melainkan juga meresapkan air ke dalam tanah untuk
mendukung kelestarian sumberdaya air dan meminimalkan banjir;
8. mengembangkan dan mengoptimalkan pengelolaan air limbah, yaitu air limbah
domestik, air limbah bukan domestik, dan limbah beracun;
9. mengembangkan sistem pengelolaan persampahan. Pengelolaan sampah
merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah, baik sampah rumah tangga,
sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik.
Sampah rumah tangga atau sampah domestik berasal dari kegiatan sehari-hari
dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.
Sampah sejenis sampah rumah tangga atau sampah nondomestik berasal dari
kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas
umum, dan/atau fasilitas lainnya.
Sampah spesifik meliputi sampah yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun, sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun,
sampah yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang
secara teknologi belum dapat diolah, dan/atau sampah yang timbul secara tidak
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 11
2.3.3 STRATEGI
PENINGKATAN
PENGELOLAAN
KAWASAN
YANG
BERFUNGSI LINDUNG
Peningkatan pengelolaan kawasan yang berfungsi lindung dilakukan dengan
strategi sebagai berikut:
1. mempertahankan kawasan lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya;
2. mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung, dalam rangka
mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah, serta mencegah
dampak negatif yang menimbulkan kerusakan lingkungan hidup;
3. mengembangkan kerjasama antar wilayah perbatasan dalam mempertahankan
fungsi lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya, terutama dengan Kabupaten
Jayapura dan Kabupaten Keerom;
4. memberi perlindungan dan melestarikan nilai-nilai budaya asli, situs warisan budaya
asli sebagai bagian dari masyarakat adat; dan
5. meningkatkan ruang terbuka hijau paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas
kawasan perkotaan. Tiga puluh persen yang dimaksud adalah paling sedikit 20%
(dua puluh persen) untuk ruang terbuka hijau publik dan paling sedikit 10% untuk
ruang terbuka hijau privat.
2.3.4
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA SESUAI
DENGAN DAYA DUKUNG, DAYA TAMPUNG, DAN KEARIFAN
LOKAL
Pengembangan kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung, daya tampung,
dan kearifan lokal dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
1. mengembangkan kawasan pendidikan agar sumberdaya manusia di Kota Jayapura
dan Papua dapat bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia bahkan di dunia,
serta mengembangkan pertahanan dan keamanan untuk mendukung kepentingan
pertahanan dan keamanan negara;
2. mendorong pengembangan kawasan budidaya secara vertikal di kawasan
kepadatan tinggi. Pengembangan dilakukan sesuai dengan daya dukung kawasan.
Pemanfaatan ruang secara vertikal yang dimaksud adalah pemanfaatan ruang
secara tegak lurus, baik di atas permukaan tanah maupun di dalam bumi dengan
batas geometri tertentu yang disesuaikan dengan kondisi geografis daerah;
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 12
kawasan rawan bencana;
4. mengembangkan pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata buatan;
5. meningkatkan pusat-pusat perdagangan, baik pusat perdagangan modern,
tradisional, maupun sektor informal agar tetap produktif mendukung kesejahteraan
masyarakat asli Papua maupun masyarakat Kota Jayapura pada umumnya;
6. meningkatkan kawasan budidaya pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan
dan lumbung padi Kota Jayapura;
7. mengembangkan kegiatan perikanan dan minapolitan di Kota Jayapura.
Pengembangan minapolitan dilakukan dengan melihat potensi sumberdaya alam di
Kota Jayapura dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan minapolitan di Kota Jayapura dikembangkan dengan berbasis
perikanan budidaya dan perikanan tangkap;
8. mengendalikan kegiatan pertambangan secara terbatas. Secara bertahap dialihkan
untuk fungsi perkotaan lainnya sesuai dengan daya dukung fisik kawasan.
2.3.5
STRATEGI
PENGEMBANGAN
KAWASAN
STRATEGIS
DARI
KEPENTINGAN EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, SERTA FUNGSI DAN
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP
Dalam menetapkan strategi pengembangan kawasan strategis harus
dipertimbangkan kebijakan yang berada di atasnya. Kawasan strategis merupakan
kawasan yang diprioritaskan pengembangannya dan diharapkan dari pengembangan
kawasan tersebut dapat memicu pertumbuhan kegiatan-kegiatan lain di sekitar
kawasan yang dikembangkan. Adapun strategi terhadap kebijakan pengembangan
kawasan strategis dari perspektif ekonomi, sosial budaya, serta fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup adalah:
1. menetapkan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi yang berbasis perdagangan
dan jasa dan potensi sumberdaya alam dengan dan kearifan lokal;
2. menetapkan kawasan strategis sosial budaya yang menjadi ciri masyarakat Port
Numbay;
3. menetapkan kawasan strategis pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 13
2.3.6
STRATEGI
PENINGKATAN
FUNGSI
KAWASAN
UNTUK
PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
Dalam skala nasional Kota Jayapura termasuk ke dalam kawasan tertentu
prioritas, karena berada di perbatasan dengan negara Papua Neuw Guinea. Strategi
peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara adalah:
1. mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus
pertahanan dan keamanan;
2. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar
kawasan pertahanan dan keamanan;
3. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya yang tidak
terbangun di sekitar kawasan pertahanan sebagai zona penyangga yang
memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun; dan
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 14
TABEL II.1 TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI
Mewujudkan Kota Jayapura sebagai pusat pelayanan regional pendidikan, perdagangan dan jasa, pariwisata, serta beranda depan negara yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan, serta menjaga kelestarian alam dan kearifan lokal
1. Penetapan fungsi kawasan perkotaan yang sinergis dan menunjang fungsi pelayanan regional.
a. Mempertahankan aktivitas pelayanan perkotaan skala regional di Kota Jayapura.
b. Mempertahankan lahan produktif pertanian dan perikanan pendukung kegiatan pariwisata dan ketahanan pangan Kota Jayapura.
c. Mengembangkan pelayanan regional pendidikan, perdagangan dan jasa, dan pariwisata.
2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sarana dan prasarana kota yang terpadu dan merata
a. Meningkatkan sarana lingkungan di setiap pusat kegiatan sesuai fungsi kawasan dan hirarki pelayanan.
b. Mengembangkan sistem transportasi terpadu yang mengintegrasikan angkutan darat, angkutan air, dan angkutan udara.
c. Mengembangkan dan meningkatkan jaringan energi.
d. Mengembangkan dan meningkatkan sistem jaringan telekomunikasi. e. Meningkatkan kualitas jaringan sumberdaya air.
f. Meningkatkan pelayanan sistem pelayanan air minum. g. Mengembangkan sistem drainase kota.
h. Mengembangkan dan mengoptimalkan pengelolaan air limbah. i. Mengembangkan sistem pengelolaan persampahan.
3. Peningkatan pengelolaan kawasan yang berfungsi lindung
a. Mempertahankan kawasan lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya.
b. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah, serta mencegah dampak negatif yang menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.
c. Mengembangkan kerjasama antar wilayah perbatasan dalam mempertahankan fungsi lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya.
d. Memberi perlindungan dan melestarikan nilai-nilai budaya asli, situs warisan budaya asli sebagai bagian dari masyarakat adat.
e. Meningkatkan ruang terbuka hijau paling sedikit 30% dari luas kawasan perkotaan.
4. Pengembangan kawasan budi daya sesuai dengan daya dukung, daya tampung, dan kearifan lokal.
a. Mengembangkan kawasan pendidikan, pertahanan dan keamanan.
b. Mendorong pengembangan kawasan peruntukan perumahan secara vertikal di kawasan kepadatan tinggi.
c. Mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana di kawasan rawan bencana.
d. Mengembangkan pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata buatan. e. Meningkatkan pusat-pusat perdagangan.
f. Meningkatkan kawasan budidaya pertanian.
Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah
Kota Jayapura 2013-2033 |
II - 15
TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI
5. Pengembangan kawasan strategis kepentingan ekonomi, sosial budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
a. Menetapkan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi yang berbasis perdagangan dan jasa dan potensi sumberdaya alam, dan kearifan lokal.
b. Menetapkan kawasan strategis sosial budaya yang menjadi ciri masyarakat Port Numbay.
c. Menetapkan kawasan strategis pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
6. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan.
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan.
c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya yang tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun.
Contents
2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA JAYAPURA ... 2 2.2 KEBIJAKAN PENATAAN RUANG ... 3 2.3 STRATEGI PENATAAN RUANG ... 5
2.3.1 STRATEGI PENETAPAN FUNGSI KAWASAN PERKOTAAN YANG
SINERGIS DAN MENUNJANG FUNGSI PELAYANAN REGIONAL ... 5 2.3.2 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN JANGKAUAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KOTA YANG TERPADU DAN MERATA ... 7 2.3.3 STRATEGI PENINGKATAN PENGELOLAAN KAWASAN YANG BERFUNGSI LINDUNG ... 11 2.3.4 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA SESUAI DENGAN DAYA DUKUNG, DAYA TAMPUNG, DAN KEARIFAN LOKAL... 11 2.3.5 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DARI
KEPENTINGAN EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, SERTA FUNGSI DAN DAYA