• Tidak ada hasil yang ditemukan

2-Tujuan, Kebijakan, Strategi RTRW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2-Tujuan, Kebijakan, Strategi RTRW"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tujuan penataan ruang adalah mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman,

nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan

Ketahanan Nasional dengan, terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan

lingkungan buatan; terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam

dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan

terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap

lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2009,

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota merupakan rencana tata ruang yang

bersifat umum dari wilayah kota, yang merupakan penjabaran dari RTRW provinsi, dan

yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kota, rencana struktur

(2)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 2

kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah kota, dan ketentuan pengendalian

pemanfaatan ruang wilayah kota.

Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 yang merupakan undang-undang yang

mengatur tentang penataan ruang, maka RTRW Jayapura merupakan penjabaran dari

ketiga rencana tersebut. Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Jayapura

2013-2033 mengacu pada rencana-rencana sebagai berikut:

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah

Propinsi;

2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang;

3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.

Dalam bab ini akan dibahas mengenai kebijaksanaan dan arahan pembangunan

yang ada di dalam keempat produk rencana tersebut yang berhubungan dengan

pengembangan wilayah Kota, sebagai konsideran Papua serta penjelasan kebijakan

penataan ruang Kota Jayapura yang dituangkan dalam Tujuan, Kebijakan, dan Strategi

penataan ruang Kota Jayapura.

2.1

TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA JAYAPURA

Adapun tujuan penataan ruang Kota Jayapura 2013-2033, yaitu:

“Mewujudkan Kota Jayapura sebagai pusat pelayanan regional pendidikan, perdagangan dan jasa, pariwisata, serta beranda depan negara yang aman,

nyaman, produktif, berkelanjutan, serta menjaga kelestarian alam dan kearifan lokal.”

Makna yang terkandung dalam tujuan tersebut adalah:

a. pendidikan memiliki makna aktivitas yang berhubungan dengan pengembangan

sumber daya manusia dalam pendidikan formal maupun nonformal agar menjadi

lebih terampil dan mandiri;

b. perdagangan dan jasa memiliki makna berbagai aktivitas yang berhubungan dengan

kegiatan menjual dan membeli barang dengan memanfaatkan komoditi unggulan dan

potensi yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan, serta menjadi jasa penunjang

perdagangan, keuangan, pendidikan, perkantoran, kesehatan, pariwisata,

(3)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 3

c. pariwisata memiliki makna sebagai aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan

memanfaatkan dan mengelola alam maupun budaya;

d. beranda depan negara memiliki makna bahwa Kota Jayapura berbatasan langsung

dengan negara PNG menjadi wajah dari negara Indonesia;

e. aman memiliki makna bahwa situasi masyarakat dapat menjalankan aktivitas

kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman;

f. nyaman memiliki makna bahwa keadaan masyarakat dapat mengartikulasikan nilai

sosial budaya dan fungsinya dalam suasana yang tenang dan damai;

g. produktif memiliki makna bahwa proses produksi dan distribusi berjalan secara

efisien, sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan

masyarakat, sekaligus meningkatkan daya saing;

h. berkelanjutan memiliki makna bahwa kondisi kualitas lingkungan fisik dapat

dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, termasuk pula antisipasi untuk

mengembangkan orientasi ekonomi kawasan setelah habisnya sumber daya alam

tak terbarukan; dan

i. menjaga kelestarian alam dan kearifan lokal memiliki makna bahwa kondisi fisik

lingkungan hidup yang dikelola dan dilindungi secara lestari, serta menjaga nilai-nilai

luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat tertentu dalam mengelola

lingkungan hidup.

2.2

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG

Kebijakan penataan ruang merupakan arahan pengembangan wilayah yang

ditetapkan pemerintah daerah kota guna mencapai tujuan penataan ruang wilayah kota

dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun. Kebijakan penataan ruang Kota Jayapura

adalah:

1. penetapan fungsi kawasan perkotaan yang sinergis dan menunjang fungsi

pelayanan regional;

Kegiatan yang menjadi ciri kawasan perkotaan meliputi tempat permukiman

perkotaan serta tempat pemusatan dan pendistribusian kegiatan bukan pertanian,

seperti kegiatan pelayanan jasa pemerintahan, kegiatan pelayanan sosial, dan

kegiatan ekonomi.

Penetapan fungsi kawasan perkotaan dilakukan terhadap aktivitas pelayanan

(4)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 4

adalah Kota Jayapura tidak hanya melayani wilayah administrasi Kota Jayapura,

melainkan juga wilayah Papua bahkan di luar Papua.

2. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sarana dan prasarana kota yang

terpadu dan merata;

Untuk mengantisipasi perkembangan kota yang diikuti dengan permintaan sarana

dan prasarana, maka penyediaan sarana dan prasarana diantisipasi dengan

standar-standar perencanaan kota yang berlaku.

3. peningkatan pengelolaan kawasan yang berfungsi lindung;

Penentuan kawasan lindung dilakukan sesuai dengan arahan peta kawasan hutan

dan perairan sesuai dengan SK Menteri Kehutanan serta peraturan yang berlaku.

Peningkatan pengelolaan dilakukan untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan.

4. pengembangan kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung, daya tampung,

dan kearifan lokal;

Sejalan dengan penentuan kawasan lindung, dalam menentukan arahan

pengembangan kawasan budidaya dilakukan dengan mempertimbangkan daya

dukung, daya tampung, dan kearifan lokal.

 Daya dukung merupakan kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung

perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain yang ada di dalamnya.

 Daya tampung merupakan kemampuan lingkungan untuk

menampung/menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau

dimasukkan ke dalamnya.

 Kearifan lokal merupakan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan

masyarakat tertentu untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara

lestari.

Agar keterpaduan, keterikatan, dan nilai produktif antarkegiatan budidaya dapat

diwujudkan, diperlukan integrasi rencana pengembangan, sinkronisasi program,

dan koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan diantara para pemangku

kepentingan.

5. pengembangan kawasan strategis kepentingan ekonomi, sosial budaya, serta

fungsi dan daya dukung lingkungan hidup;

Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan

yang mempunyai pengaruh besar terhadap:

a. tata ruang di wilayah sekitarnya;

b. kegiatan lain dibidang yang sejenis dan kegiatan dibidang lainnya; dan/atau

(5)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 5

Dalam menetapkan kawasan strategis harus dipertimbangkan kebijakan yang

berada di atasnya, serta nilai strategis kawasan kota yang diukur berdasarkan

aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan.

6. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara;

Dalam skala nasional, Kota Jayapura termasuk ke dalam kawasan strategis dari

sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, karena berada di perbatasan

dengan negara PNG.

2.3

STRATEGI PENATAAN RUANG

Strategi penataan ruang merupakan penjabaran kebijakan penataan ruang ke

dalam langkah-langkah pencapaian tindakan yang lebih nyata yang menjadi dasar

dalam penyusunan rencana struktur dan pola ruang wilayah kota. Penjabaran strategi

penataan ruang dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.

2.3.1

STRATEGI PENETAPAN FUNGSI KAWASAN PERKOTAAN YANG

SINERGIS DAN MENUNJANG FUNGSI PELAYANAN REGIONAL

Strategi penetapan fungsi kawasan perkotaan di Kota Jayapura adalah:

1. mempertahankan aktivitas pelayanan perkotaan skala regional eksisting di Kota

Jayapura, yaitu:

a. Pusat Pemerintahan

Kota Jayapura di samping sebagai kota otonom, juga merupakan Ibukota

Provinsi Papua yang dikukuhkan sejak Tahun 1972. Dengan demikian semua

fasilitas perkantoran, baik Pemerintah Kota maupun Pemerintah Provinsi

berada di Kota Jayapura, sehingga kota ini berfungsi dan berperan sebagai

pusat pemerintahan.

b. Pusat Kebudayaan, Akomodasi, dan Pariwisata

Pengembangan Kota Jayapura sebagai pusat kebudayaan, akomodasi dan

pariwisata, karena Kota Jayapura memiliki potensi wisata alam dam wisata

budaya dan menjadikan Kota Jayapura sebagai transit bagi wisatawan.

Wisata budaya dan wisata alam di Kota Jayapura, yaitu Wisata Pantai Base-G,

(6)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 6

(Kabupaten Jayapura) adalah Tugu Mc. Arthur, Air Terjun Kemiri. Wisata

di luar kota adalah tujuan wisata Wamena maupun Merauke (Agats, Edera,

dan Tanah Merah).

c. Pusat Pendidikan

Pengembangan Kota Jayapura sebagai pusat pendidikan, karena didukung

oleh keberadaan lembaga pendidikan perguruan tinggi, seperti Universitas

Cenderawasih (Uncen) dan sekolah tinggi swasta lainnya. Kota Jayapura juga

akan dibangun sekolah unggulan bertaraf internasional sebagai barometer

peningkatan SDM di Tanah Papua.

d. Pusat Perdagangan Regional dan Lintas Batas

Dalam RTRWN, Kota Jayapura ditetapkan sebagai pusat dari salah satu

Kawasan Andalan Nasional, yakni Kawasan Jayapura dan sekitamya, dengan

sektor unggulan perkebunan, kehutanan, tanaman pangan, perikanan, dan

pariwisata. Di samping itu, dari Hasil Kesepakatan Konreg 2001, Kota

Jayapura termasuk dalam Kawasan Tertentu Prioritas, yakni Kawasan

Perbatasan Provinsi Papua dan PNG. Dengan mengacu pada arahan

kebijaksanaan tersebut, serta berdasarkan hasil kajian terhadap potensi dan

kecenderungan perkembangan yang ada saat ini, maka Kota Jayapura perlu

diarahkan sebagai pusat perdagangan regional, yang tidak hanya melayani

berbagai kebutuhan penduduk dalam skala pelayanan kota, Kabupaten

Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Provinsi Papua, melainkan juga memanfaatkan

posisi strategisnya yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua

Neuw Guinea.

e. Pusat Pelayanan, Pengumpul (Koleksi), dan Distribusi

Terjadinya aglomerasi sektor-sektor kegiatan di Kota Jayapura menyebabkan

Kota Jayapura berfungsi dan berperan sebagai pusat pengumpul, pusat

pelayanan dan pendistibusian segala kebutuhan penduduk, baik di wilayah

Kota Jayapura sendiri, hinterland, maupun daerah-daerah pedalaman. Fungsi

dan peran ini ditunjang oleh tersedianya pelabuhan laut dan bandar udara di

Sentani.

Apabila dikaitkan dengan penetapan fungsi dan peran Kota Jayapura

sebelumnya (sebagai pusat perdagangan lintas batas), maka Kota Jayapura

perlu diarahkan sebagai pusat pengumpul, pusat pelayanan, dan

(7)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 7

2. mempertahankan lahan produktif pertanian dan perikanan untuk mendukung

pengembangan kegiatan pariwisata dan ketahanan pangan Kota Jayapura.

Kegiatan pariwisata yang dikembangkan merupakan pariwisata buatan, seperti

pemancingan dan wisata agro. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya

pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,

baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

3. mengembangkan pelayanan regional pendidikan, perdagangan dan jasa, dan

pariwisata.

2.3.2

STRATEGI

PENINGKATAN

KUALITAS

DAN

JANGKAUAN

PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KOTA YANG TERPADU

DAN MERATA

Pelayanan prasarana yang dibutuhkan oleh penduduk Kota Jayapura belum

seluruhnya terakomodir dalam satu sistem pelayanan yang memadai. Untuk

kebutuhan pada saat sekarang saja masih terdapat fasilitas yang tersebar kurang merata

dengan jangkauan dan kemudahan yang tidak seimbang.

Sejalan dengan perkembangan kota yang diikuti dengan permintaan fasilitas

dan prasarana yang semakin besar, maka untuk mengantisipasi agar fasilitas dan

prasarana yang dibutuhkan tersebut secara proporsional dengan standar-standar

perencanaan kota yang berlaku dapat didistribusikan, sehingga tujuan rencana kota

yang efektif dan efisien dapat diwujudkan sesuai fungsi dan peran Kota Jayapura

saat ini. Strategi terhadap kebijakan ini adalah:

1. meningkatkan sarana lingkungan di setiap pusat kegiatan sesuai fungsi kawasan

dan hirarki pelayanan. Sarana lingkungan tersebut adalah:

a. Pengembangan Sarana Sosial

 Fasilitas pendidikan

Fasilitas pendidikan yang secara khusus dibahas adalah TK, SD, SLTP, dan

SMA. Untuk mengetahui beberapa besar kebutuhan fasilitas pendidikan

termasuk kebutuhan ruang sampai dengan tahun 2033 sesuai dengan

proyeksi perkembangan penduduk, sedangkan untuk distribusinya

disesuaikan dengan konsep rencana struktur tata ruang kota. Konsep sekolah

(8)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 8

Jayapura untuk meningkatkan SDM yang dapat bersaing di era pasar bebas.

Diharapkan sekolah unggulan ini menjadi barometer peningkatan SDM di

tanah Papua.

 Fasilitas Peribadatan

Sarana peribadatan di Kota Jayapura terdiri dari, gereja protestan, gereja

katholik, masjid, musholla, kuil/pura. Sarana ini merupakan tempat

untuk para pemeluk agama yang bersangkutan yang akan menunaikan

kegiatan keagamaan sehari-harinya. Tersedianya sarana peribadatan yang

memadai memberikan konsekuensi positif terhadap kesejahteraan dan

kepuasan batiniah umat pemeluknya. Hal ini merupakan salah satu faktor

yang sangat mendorong terciptanya kerukanan umat beragama di Kota

Jayapura. Hal ini mutlak dipertahankan dan diteruskan, sehingga kerukunan

umat beragama yang telah tercipta dengan baik itu dapat diterapkan di

kota-kota lain. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan peribadatan,

masing-masing jenis sarana telah tersebar secara merata, sehingga mudah dijangkau

dari tempat-tempat permukiman penduduk.

 Fasilitas Kesehatan

Jangkauan pelayanan fasilitas kesehatan yang tersedia di Kota Jayapura

bukan hanya untuk dalam kota saja, akan tetapi juga untuk melayani dalam

skala regional, khususnya fasilitas rumah sakit. Mengingat bahwa perhatian

masyarakat pada umumnya yang mengharapkan hidup sehat, maka

pelayanan bidang kesehatan perlu ditingkatkan agar menjangkau seluruh

lapisan masyarakat. Pelayanan kesehatan mulai dari tingkat

kampung/kelurahan sampai tingkat lokal kota/regional harus digiatkan

melalui pelayanan-pelayanan mulai dari puskesmas, puskesmas pembantu,

posyandu, praktek dokter, apotik, serta rumah sakit secara proporsional

dengan jumlah penduduk yang membutuhkan.

b. Taman dan Lapangan Olahraga

Taman sebagai tempat bermain atau lapangan olahraga dapat disediakan

ditingkat Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Distrik, maupun Kota.

Mengenai pengadaan lahan, perencanaan, pemanfaatan serta pemeliharaan

(9)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 9

 Taman RT disediakan untuk tiap 250 penduduk dan luasnya 250 m2 yang

berfungsi untuk memberikan kesegaran pada kota, baik udara segar maupun

cahaya matahari, sekaligus tempat bermain anak-anak.

 Taman RW disediakan untuk tiap 2.500 jiwa dan luasnya 1.250 m2 yang

berfungsi sebagai taman tempat bermain anak-anak dan kegiatan olah raga.

 Taman Distrik disediakan untuk tiap 30.000 jiwa dan luasnya 9.000 m2. Lingkup

tingkat distrik, terdiri dari taman untuk bermain, lapangan olahraga, dan

dapat juga direncanakan di sepanjang pantai, laut dan bukit, serta

keterpaduan dengan jalan-jalan lokal.

c. Sarana Ekonomi Fasilitas Perdagangan

Sesuai dengan fungsi Kota Jayapura, dimana salah satunya adalah sebagai

pusat kegiatan ekonomi/perdagangan, maka tentu saja perlu penyediaan

berbagai fasilitas perdagangan yang dapat melayani kebutuhan penduduk

kota maupun daerah sekitamya. Adapun fasilitas perdagangan dimaksud antara

lain pasar tradisional, pasar modern, pertokoan, warung, dan sebagainya.

Dari segi jumlah dan jangkauan pelayanan pusat perdagangan skala regional

(pusat kota) dan pusat perdagangan skala kota masih mencukupi. Namun

mengingat tuntutan pelayanan yang semakin meningkat, maka upaya yang

dapat dilakukan adalah peningkatan kualitas fasilitas yang ada, yaitu dengan

cara renovasi, penyediaan sarana penunjang yang lebih modern, sedangkan

untuk fasilitas perdagangan skala lokal (sebagian kota), yaitu pertokoan, dan

warung masih dibutuhkan penambahan-penambahan. Pertokoan khusus perlu

dikembangkan, sehingga toko-toko yang tersebar secara sporadis di wilayah

kota dapat dipusatkan pada lokasi khusus secara terpadu;

2. mengembangkan sistem transportasi yang terpadu yang mengintegrasikan

angkutan darat, angkutan air, dan angkutan udara. Angkutan udara yang dimaksud

adalah Bandar Udara Sentani yang terletak di Kabupaten Jayapura. Sistem

transportasi angkutan darat, air, dan udara perlu diintegrasikan untuk memberikan

kemudahan pergerakan barang dan jasa;

3. mengembangkan dan meningkatkan jaringan energi untuk menjamin keandalan dan

kesinambungan penyediaan energi bagi pengembangan kegiatan perkotaan.

Pengembangan jaringan energi dilakukan dengan memanfaatkan energi terbarukan

(10)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 10

penyediaan tenaga listrik. Energi tak terbarukan antara lain meliputi minyak bumi,

gas bumi, dan batubara, sedangkan energi terbarukan antara lain meliputi tenaga air,

angin, surya, panas bumi, dan biomassa;

4. mengembangkan dan meningkatkan sistem jaringan telekomunikasi. Telekomunikasi

dengan jaringan kabel maupun nirkabel diselenggarakan dengan tujuan untuk

mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan,

serta meningkatkan hubungan antar bangsa;

5. meningkatkan kualitas jaringan sumberdaya air, sehingga keberlanjutan keberadaan

air dan sumber air, termasuk potensi yang terkandung di dalamnya dapat terjaga.

Sumber daya air yang dimaksud diantaranya sumber air permukaan (embung,

waduk, telaga, mata air) dan air tanah;

6. meningkatkan pelayanan sistem pelayanan air minum yang sehat dan berkelanjutan;

7. mengembangkan sistem drainase kota, sehingga tidak hanya melancarkan air ke

saluran pembuangan, melainkan juga meresapkan air ke dalam tanah untuk

mendukung kelestarian sumberdaya air dan meminimalkan banjir;

8. mengembangkan dan mengoptimalkan pengelolaan air limbah, yaitu air limbah

domestik, air limbah bukan domestik, dan limbah beracun;

9. mengembangkan sistem pengelolaan persampahan. Pengelolaan sampah

merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang

meliputi pengurangan dan penanganan sampah, baik sampah rumah tangga,

sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik.

 Sampah rumah tangga atau sampah domestik berasal dari kegiatan sehari-hari

dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

 Sampah sejenis sampah rumah tangga atau sampah nondomestik berasal dari

kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas

umum, dan/atau fasilitas lainnya.

 Sampah spesifik meliputi sampah yang mengandung bahan berbahaya dan

beracun, sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun,

sampah yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang

secara teknologi belum dapat diolah, dan/atau sampah yang timbul secara tidak

(11)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 11

2.3.3 STRATEGI

PENINGKATAN

PENGELOLAAN

KAWASAN

YANG

BERFUNGSI LINDUNG

Peningkatan pengelolaan kawasan yang berfungsi lindung dilakukan dengan

strategi sebagai berikut:

1. mempertahankan kawasan lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya;

2. mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung, dalam rangka

mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah, serta mencegah

dampak negatif yang menimbulkan kerusakan lingkungan hidup;

3. mengembangkan kerjasama antar wilayah perbatasan dalam mempertahankan

fungsi lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya, terutama dengan Kabupaten

Jayapura dan Kabupaten Keerom;

4. memberi perlindungan dan melestarikan nilai-nilai budaya asli, situs warisan budaya

asli sebagai bagian dari masyarakat adat; dan

5. meningkatkan ruang terbuka hijau paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas

kawasan perkotaan. Tiga puluh persen yang dimaksud adalah paling sedikit 20%

(dua puluh persen) untuk ruang terbuka hijau publik dan paling sedikit 10% untuk

ruang terbuka hijau privat.

2.3.4

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA SESUAI

DENGAN DAYA DUKUNG, DAYA TAMPUNG, DAN KEARIFAN

LOKAL

Pengembangan kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung, daya tampung,

dan kearifan lokal dilakukan dengan strategi sebagai berikut:

1. mengembangkan kawasan pendidikan agar sumberdaya manusia di Kota Jayapura

dan Papua dapat bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia bahkan di dunia,

serta mengembangkan pertahanan dan keamanan untuk mendukung kepentingan

pertahanan dan keamanan negara;

2. mendorong pengembangan kawasan budidaya secara vertikal di kawasan

kepadatan tinggi. Pengembangan dilakukan sesuai dengan daya dukung kawasan.

Pemanfaatan ruang secara vertikal yang dimaksud adalah pemanfaatan ruang

secara tegak lurus, baik di atas permukaan tanah maupun di dalam bumi dengan

batas geometri tertentu yang disesuaikan dengan kondisi geografis daerah;

(12)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 12

kawasan rawan bencana;

4. mengembangkan pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata buatan;

5. meningkatkan pusat-pusat perdagangan, baik pusat perdagangan modern,

tradisional, maupun sektor informal agar tetap produktif mendukung kesejahteraan

masyarakat asli Papua maupun masyarakat Kota Jayapura pada umumnya;

6. meningkatkan kawasan budidaya pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan

dan lumbung padi Kota Jayapura;

7. mengembangkan kegiatan perikanan dan minapolitan di Kota Jayapura.

Pengembangan minapolitan dilakukan dengan melihat potensi sumberdaya alam di

Kota Jayapura dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan minapolitan di Kota Jayapura dikembangkan dengan berbasis

perikanan budidaya dan perikanan tangkap;

8. mengendalikan kegiatan pertambangan secara terbatas. Secara bertahap dialihkan

untuk fungsi perkotaan lainnya sesuai dengan daya dukung fisik kawasan.

2.3.5

STRATEGI

PENGEMBANGAN

KAWASAN

STRATEGIS

DARI

KEPENTINGAN EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, SERTA FUNGSI DAN

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP

Dalam menetapkan strategi pengembangan kawasan strategis harus

dipertimbangkan kebijakan yang berada di atasnya. Kawasan strategis merupakan

kawasan yang diprioritaskan pengembangannya dan diharapkan dari pengembangan

kawasan tersebut dapat memicu pertumbuhan kegiatan-kegiatan lain di sekitar

kawasan yang dikembangkan. Adapun strategi terhadap kebijakan pengembangan

kawasan strategis dari perspektif ekonomi, sosial budaya, serta fungsi dan daya

dukung lingkungan hidup adalah:

1. menetapkan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi yang berbasis perdagangan

dan jasa dan potensi sumberdaya alam dengan dan kearifan lokal;

2. menetapkan kawasan strategis sosial budaya yang menjadi ciri masyarakat Port

Numbay;

3. menetapkan kawasan strategis pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya

(13)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 13

2.3.6

STRATEGI

PENINGKATAN

FUNGSI

KAWASAN

UNTUK

PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

Dalam skala nasional Kota Jayapura termasuk ke dalam kawasan tertentu

prioritas, karena berada di perbatasan dengan negara Papua Neuw Guinea. Strategi

peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara adalah:

1. mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus

pertahanan dan keamanan;

2. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar

kawasan pertahanan dan keamanan;

3. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya yang tidak

terbangun di sekitar kawasan pertahanan sebagai zona penyangga yang

memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun; dan

(14)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 14

TABEL II.1 TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG

TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

Mewujudkan Kota Jayapura sebagai pusat pelayanan regional pendidikan, perdagangan dan jasa, pariwisata, serta beranda depan negara yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan, serta menjaga kelestarian alam dan kearifan lokal

1. Penetapan fungsi kawasan perkotaan yang sinergis dan menunjang fungsi pelayanan regional.

a. Mempertahankan aktivitas pelayanan perkotaan skala regional di Kota Jayapura.

b. Mempertahankan lahan produktif pertanian dan perikanan pendukung kegiatan pariwisata dan ketahanan pangan Kota Jayapura.

c. Mengembangkan pelayanan regional pendidikan, perdagangan dan jasa, dan pariwisata.

2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sarana dan prasarana kota yang terpadu dan merata

a. Meningkatkan sarana lingkungan di setiap pusat kegiatan sesuai fungsi kawasan dan hirarki pelayanan.

b. Mengembangkan sistem transportasi terpadu yang mengintegrasikan angkutan darat, angkutan air, dan angkutan udara.

c. Mengembangkan dan meningkatkan jaringan energi.

d. Mengembangkan dan meningkatkan sistem jaringan telekomunikasi. e. Meningkatkan kualitas jaringan sumberdaya air.

f. Meningkatkan pelayanan sistem pelayanan air minum. g. Mengembangkan sistem drainase kota.

h. Mengembangkan dan mengoptimalkan pengelolaan air limbah. i. Mengembangkan sistem pengelolaan persampahan.

3. Peningkatan pengelolaan kawasan yang berfungsi lindung

a. Mempertahankan kawasan lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya.

b. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah, serta mencegah dampak negatif yang menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.

c. Mengembangkan kerjasama antar wilayah perbatasan dalam mempertahankan fungsi lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya.

d. Memberi perlindungan dan melestarikan nilai-nilai budaya asli, situs warisan budaya asli sebagai bagian dari masyarakat adat.

e. Meningkatkan ruang terbuka hijau paling sedikit 30% dari luas kawasan perkotaan.

4. Pengembangan kawasan budi daya sesuai dengan daya dukung, daya tampung, dan kearifan lokal.

a. Mengembangkan kawasan pendidikan, pertahanan dan keamanan.

b. Mendorong pengembangan kawasan peruntukan perumahan secara vertikal di kawasan kepadatan tinggi.

c. Mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana di kawasan rawan bencana.

d. Mengembangkan pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata buatan. e. Meningkatkan pusat-pusat perdagangan.

f. Meningkatkan kawasan budidaya pertanian.

(15)

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Kota Jayapura 2013-2033 |

II - 15

TUJUAN KEBIJAKAN STRATEGI

5. Pengembangan kawasan strategis kepentingan ekonomi, sosial budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

a. Menetapkan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi yang berbasis perdagangan dan jasa dan potensi sumberdaya alam, dan kearifan lokal.

b. Menetapkan kawasan strategis sosial budaya yang menjadi ciri masyarakat Port Numbay.

c. Menetapkan kawasan strategis pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

6. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan.

b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan.

c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya yang tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun.

(16)

Contents

2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA JAYAPURA ... 2 2.2 KEBIJAKAN PENATAAN RUANG ... 3 2.3 STRATEGI PENATAAN RUANG ... 5

2.3.1 STRATEGI PENETAPAN FUNGSI KAWASAN PERKOTAAN YANG

SINERGIS DAN MENUNJANG FUNGSI PELAYANAN REGIONAL ... 5 2.3.2 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN JANGKAUAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KOTA YANG TERPADU DAN MERATA ... 7 2.3.3 STRATEGI PENINGKATAN PENGELOLAAN KAWASAN YANG BERFUNGSI LINDUNG ... 11 2.3.4 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA SESUAI DENGAN DAYA DUKUNG, DAYA TAMPUNG, DAN KEARIFAN LOKAL... 11 2.3.5 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DARI

KEPENTINGAN EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, SERTA FUNGSI DAN DAYA

Gambar

TABEL II.1

Referensi

Dokumen terkait

Dengan telah ditetapkannya klasifikasi RSUD dari Kelas C menjadi Kelas B dan dalam rangka upaya optimalisasi kinerja serta untuk meningkatkan pelayanan dan keberadaan RSUD

Berdasarkan pada sumber yang di dapatkan pH optimum untuk bakteri tumbuh adalah pada pH 7, dan jika pH di atas 8 bakteri akan mati.. Berarti hasil

berkesinambungan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan,

Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon sudi kiranya Bapakllbu berkenan mengiiinkan untuk menyebarkan angket di tempat Bapak/lbu yang selanjutnyd akan digunakan

Melalui konsep free culture dan keterbukaannya, dokumen yang ada di Aural Archipelago dapat diakses untuk berbagai kepentingan sehingga salah satu misi dari Aural Archipelago

Kesimpulan dari penelitian ini adalah fraksi n-heksana, etil asetat, dan etanol biji jintan hitam memiliki aktivitas antifungi terhadap jamur Candida albicans, tetapi aktivitas yang

Penambahan prebiotik dalam pakan bertujuan untuk meningkatkan populasi bakteri yang menguntungkan (probiotik) di dalam saluran pencernaan ikan nila sehingga mekanisme aksi