• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Kawasan Strategis Provinsi Hutan Batang Toru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengelolaan Kawasan Strategis Provinsi Hutan Batang Toru"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Pengelolaan Kawasan Strategis Provinsi Hutan Batang Toru

Disampaikan oleh :

Dr. Ir. Hj. R. SABRINA, M.Si

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA Pada acara :

“Fahutan Talks dengan tema Konservasi Orangutan Tapanuli dalam

Kerangka Pengelolaan Lansekap Berkelanjutan“

(2)

14 Kawasan Strategis Provinsi Sumatera Utara (berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2017

tentang RTRW Provsu)

FUNGSI KAWASAN STRATEGIS PROVINSI EKONOMI 1. KAWASAN AGROPOLITAN

2. SIMALUNGUN-BATUBARA-ASAHAN 3. LABUHAN BATU DAN SEKITARNYA 4. PANTAI BARAT DAN SEKITARNYA 5. KEPULAUAN NIAS

LINGKUNGAN 6. LEUSER-BAHOROK 7. HUTAN BATANG TORU 8. TN BATANG GADIS

9. KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG API SINABUNG DAN SIBAYAK, KABUPATEN KARO

BUDAYA 10. KAWASAN SITUS BERSEJARAH KOTA MEDAN- DELI

SERDANG

11. KAWASAN SITUS CANDI/BIARA DI PADANGLAWAS DAN PADANGLAWAS UTARA

12. KAWASAN TRADISIONAL BAWOMATALUO 13. KAWASAN RELIGI /BERSEJARAH BARUS

14. KAWASAN RELIGI /BERSEJARAH PUSUK BUHIT

(3)

➢ Secara geografis, berada di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan. Terletak antara 1

0

24’0” - 2

0

12’0” Lintang Utara sampai 96

0

36’0” - 99

0

24’0” Bujur Timur dengan batas administrasi sebagai berikut

• Sebelah Utara berbatasan dengan sebagian Kecamatan Tarutung dan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara

• Sebelah Selatan berbatasan dengan sebagian

Kecamatan Angkola Barat dan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan

• Sebelah Barat berbatasan dengan sebagian Kecamatan Pandan, sebagian Kecamatan Tukka, Sebagian

Kecamatan Badiri dan Sebagian Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah

• Sebelah Timur berbatasan dengan sebagian Kecamatan Arse, sebagian Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan

➢ Dari segi ruang lingkup kebijakan kehutanan memiliki 5 fungsi Kawasan diantaranya adalah fungsi kawasan sebagai Hutan Suaka Alam/HSA, Hutan Lindung/HL, Hutan Produksi Terbatas,/HPT), Hutan Produksi Tetap/HP, dan Areal Penggunaan Lainnya /APL

Gambaran Umum Kawasan Ekosistem Batang Toru

(4)

27 Komposisi Luas (ha) Kawasan Inti 146.771,82

HL 131.441,70

HSA 15.330,13

Kawasan

Penyangga 94.213,39

APL 88.151,98

HP 5.796,75

HPT 264,65

Total 240.985,21

Kawasan Inti

Kawasan Penyelenggara

PEMBAGIAN KAWASAN INTI DAN PENYANGGA

(5)

RENCANA POLA RUANG

70,73 % Kawasan Lindung 29,27 % Kawasan Budidaya

ID Kawasan Zona Sub_Zona Kode Luas (Ha) %

1

Kawasan Lindung

Zona Kawasan Lindung Hutan Suaka Alam Perlindungan HSA-1 14.500,00 6,02

2 Zona Kawasan Lindung Hutan Suaka Alam Rehabilitasi HSA-2 473,03 0,20

3 Zona Kawasan Lindung Hutan Suaka Alam Khusus HSA-3 357,09 0,15

4 Zona Kawasan Lindung Hutan Lindung Inti HL-1 1.682,40 0,70

5 Zona Kawasan Lindung Hutan Lindung Khusus HL-2 1.237,44 0,51

6 Zona Kawasan Lindung Hutan Lindung Pemanfaatan HL-3 128.473,26 53,31

7 Zona Perlindungan Bawahannya Resapan Air RA 1.832,05 0,76

8 Zona Perlindungan Bawahannya Buffer Hutan Lindung BHL 4.771,15 1,98

9 Zona Perlindungan Setempat Sempadan Sungai SS 8.942,47 3,71

10 Zona Perlindungan Setempat Sempadan Waduk DW 49,92 0,02

11 Zona Perlindungan Setempat Sempadan Transmisi Listrik ST 697,10 0,29

12 Zona Perlindungan Setempat Sungai - 901,89 0,37

13 Zona Ruang TerbukaHijau RTH Hutan Kota RTH-1 545,11 0,23

14 Zona Ruang TerbukaHijau RTH Pemakaman RTH-7 14,38 0,01

15 Zona Ruang TerbukaHijau Konservasi KS 4.004,02 1,66

16 Zona Ruang TerbukaHijau Koridor Satwa KR 1.978,94 0,82

Sub Total Kawasan Lindung 170.460,28 70,73

17

Kawasan Budidaya

Zona Hutan Produksi Hutan Produksi Tetap Perlindungan HP-1 1.399,68 0,58

18 Zona Hutan Produksi Hutan Produksi Tetap Pemberdayaan HP-2 4.335,18 1,80

19 Zona Hutan Produksi Hutan Produksi Terbatas Perlindungan HPT-1 70,42 0,03

20 Zona Hutan Produksi Hutan Produksi Terbatas Pemberdayaan HPT-2 243,35 0,10

21 Zona Hutan Produksi Hutan Produksi Terbatas Pemanfaatan HPT-3 12,77 0,01

22 Zona Permukiman Permukiman Perkotaan PK 1.978,57 0,82

23 Zona Permukiman Permukiman Perdesaan PD 1.090,05 0,45

24 Zona Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan Jasa K 81,84 0,03

25 Zona Perkantoran Perkantoran KT 10,91 0,00

26 Zona Peruntukan Lainnya Pertanian Lahan Basah PL-1.1 6.299,92 2,61

27 Zona Peruntukan Lainnya Pertanian Lahan Kering PL-1.2 24.286,62 10,08

28 Zona Peruntukan Lainnya Perkebunan PL-1.3 29.151,27 12,10

29 Zona Peruntukan Lainnya Pertambangan PL-2 1.029,95 0,43

30 Zona Peruntukan Lainnya Pembangkit Listrik PL-11 161,05 0,07

31 Zona Sarana Pelayanan Umum Sarana Pelayanan Umum SPU 98,18 0,04

32 Zona Sarana Pelayanan Umum Jalan - 275,17 0,11

Sub Total Kawasan Budidaya 70.524,93 29,27

Grand Total 240.985,21 100,00

Kawasan Luas (Ha) %

Kawasan Inti 146.749,34 60,90

Kawasan Penyangga 94.235,87 39,10

Grand Total 240.985,21 100,00

(6)

Keanekaragaman Hayati di Kawasan Ekosistem Batang Toru

Berdasarkan Permen LHK No.

P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018 tentang Perubahan atas Permen LHK

No..20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi, terdapat 12 spesies tumbuhan dan 42 spesies hewan yang dilindungi

Berdasarkan Red List of Threatened Species dari IUCN (International Union for the Conservation of Nature

and Natural Resources), terdapat 14 spesies tumbuhan dan 80 spesies hewan dengan status Hampir Terancam/Near Threatened hingga kritis/Critically Endangered

Berdasarkan CITES (Convention on

International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), terdapat 12 spesies tumbuhan dan 28 spesies hewan yang dilindungi /dilarang diperjualbelikan

Status 1

Status 2

Status 3

(7)

ISU STRATEGIS

KAWASAN EKOSISTEM BATANG TORU

• Perubahan tutupan lahan (deforestasi), penebangan pohon (logging)

• Ancaman terhadap keanekaragaman haati dengan maraknya kegiatan perburuan satwa liar dan dilindungi

• Keseimbangan antara aktivitas budidaya dan fungsi

konservasi, antara lain : kegiatan eksplorasi pertambangan, pembangkit listrik, pariwisata, perkebunan

• Pemberdayaan masyarakat dalam upaya menjaga fungsi konservasi Hutan Batang Toru sekaligus memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam untuk kehidupan

• Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber daya

alam dan penanggulangan kerusakan lingkungan

(8)

"Mewujudkan Dan Menjaga Kelestarian Lingkungan Serta Mengembalikan Keseimbangan Ekosistem Kawasan Batang

Toru Yang Berbasis Komuditi Unggulan dan Sumberdaya Alam Yang Berwawasan Lingkungan Dengan Memperhatikan

Kesatuan Ekosistem Esensial Batang Toru"

Tujuan Penataan Ruang KSP Batang Toru

(9)

1. Perwujudan kesatuan ekosistem Batang Toru/Ekosistem Esensial Batang Toru berupa zona inti 2. Pengembangan pemanfaatan potensi sumberdaya alam berbasis konservasi yang memberikan

manfaatkan bagi keadialan dan kesejahteraan masyarakat

3. Perwujudan Pola ruang yang akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat dan keberlangsungan kesatuan ekosistem esensial Batang Toru

4. Pengembangan dan pengendalian kawasan budidaya yang serasi dengan kawasan lindung, dengan optimalisasi memanfaatkan lahan dan meminimalisir resiko bencana secara berkelanjutan, untuk memberikan manfaat secara adil bagi kebutuhan pembangunan daerah dan masyarakat setempat dengan memperhatikan pelestarian dan peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

5. Pengembangan dan peningkatan kualitas pusat kegiatan permukiman dan perekonomian yang optimal dan sesuai dengan daya dukung daya tampung lahan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.

6. Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana wilayah dan perkotaan dalam mendukung pengembangan dan pelestarian fungsi ekonomi, sosial dan ekologis kawasan

Kebijakan Penataan Ruang KSP Batang Toru

(10)

STRATEGI PENGEMBANGAN UNTUK MENDUKUNG

KAWASAN KONSERVASI HUTAN BATANG TORU

1. Mengendalikan perubahan bentang alam dan tutupan dikawasan konservasi hutan batang toru;

2. Membatasi pengembangan prasarana dan sarana didalam dan disekitar kawasan konservasi hutan batang toru yang dapat memicuperkembangan kegiatan budidaya;

3. Mengembangkan kegiatan budidaya yang tidak terbangun disekitar kawasan konservasi hutan kawasan Batang Toru yang berfungsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budidaya terbangun;

4. Merehabilitasi fungsi lindung kawasan konservasi hutan batang toru yang menurun akibat dampak pemanfaatan ruang yang berkembang didalam dan disekitar kawasan konservasi hutan Batang Toru;

5. Meningkatkan fungsi konservasi habitat dan jalur satwa terlindungi seperti harimau dan orang utan.

(RKPD PROVSU 2020)

(11)

BENTUK PENGELOLAAN LANSEKAP BATANG TORU YANG BEKELANJUTAN

1. Pengelolaan Kawasan Konservasi (Kawasan Suaka Alam)

2. Pengembangan Konservasi Spesies dan Genetik → Konservasi Orangutan Tapanuli, Harimau, dll

3. Pengamanan dan Perlindungan Hutan

4. Pengendalian Kebakaran Hutan

5. Pengembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan, Wisata Alam dan kegiatan ekonomi alternatif

6. Penguatan Koridor Hidupan Liar

7. Penguatan kelembagaan pengelolaan keragaman hayati

8. Tata Ruang yang bersinergi dan padu serasi

(12)

KONSERVASI ORANGUTAN TAPANULI

• Pemetaan para pihak

• Survey populasi orangutan

• Monitoring populasi dan habitat

• Penguatan Satgas penanggulangan konflik

• Membangun Kerjasama para pihak

• Pembinaan habitat

• Pembangun koridor hidupan liar (CA. Dolok Sibual Buali & SA. Dolok Lubuk Raya – Batang Toru)

• Sosialisasi

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman Jenis dan Karakteristik Habitat Kelelawar di Kawasan Hutan Batang Toru Bagian Barat (HBTBB), Sumatera Utara adalah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana persepsi masyarakat terhadap pembukaan pertambangan emas di kawasan Hutan Batang Toru dan untuk mendeskripsikan

Jenis-jenis Rotan yang dimanfaatkan dan Bentuk Pemanfaatannya Oleh Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan Batang Toru, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara .....

Pengelolaan kolaboratif dilakukan berdasarkan 5 zona peruntukan utama, yaitu: (1) Kawasan Konservasi; (2) Kawasan Lindung Gambut; (3) Kawasan Lindung dalam Kawasan Budidaya;

penelitian dan penulisan skripsi yang ber judul “Keanekaragaan Burung Di Hutan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara”.. Pada kesempatan ini penulis

Oleh karena itu, tujuan dari pembuatan zona inti, zona penyangga dan zona transisi/rehabilitasi dalam penelitian ini adalah untuk melindungi kawasan konservasi Cagar Alam

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman Jenis dan Karakteristik Habitat Kelelawar di Kawasan Hutan Batang Toru Bagian Barat (HBTBB), Sumatera Utara adalah

Dari Tabel 11 menunjukkan bahwa status hutan lindung dikelola oleh pemerintah kabupaten, sedangkan kawasan konservasi dikelola oleh pemerintah provinsi. Kawasan hutan