Topik hari ini (minggu 6)
Topik hari ini (minggu 6)
Sistem Partikel
Fisika Dasar I (FI-321)
Sistem Partikel
dan
Persoalan Dinamika
Persoalan Dinamika
Konsep Gaya
Konsep Gaya
Konsep Energi
Konsep Energi
Gaya berkaitan dengan
Gaya berkaitan dengan Lebih mudah pemecahannyaLebih mudah pemecahannya
Konsep
Konsep
Momentum
Momentum
Dan
Dan
Impuls
Impuls
Gaya berkaitan dengan Gaya berkaitan dengan
perubahan gerak perubahan gerak (Hukum Newton) (Hukum Newton)
Lebih mudah pemecahannya Lebih mudah pemecahannya karena kita hanya bekerja karena kita hanya bekerja dengan besaran
dengan besaran--besaran skalarbesaran skalar
Kehilangan informasi Kehilangan informasi tentang arah tentang arah
Impuls
Impuls
Besaran Besaran--besaran besaran Vektor, jadi Vektor, jadi Informasi tentang Informasi tentang Arah tetap Arah tetap dipertahankan dipertahankan Besaran Besaran--besaran besaran Vektor, jadi Vektor, jadi Informasi tentang Informasi tentang Arah tetap Arah tetap dipertahankan dipertahankanHk II Newton dalam Bentuk Impuls dan
Hk II Newton dalam Bentuk Impuls dan
Momentum
Momentum
dt
p
d
F
r
r
=
∫
∫
t prr
r
r
r
r
r
Hk II Newton : Hk II Newton :Bila diketahui gaya sebagai fungsi waktu, maka Hk II Newton menjadi : Bila diketahui gaya sebagai fungsi waktu, maka Hk II Newton menjadi :
∫
t=
∫
=
−
=
−
0 p p 0 0 0v
m
v
m
p
p
p
d
dt
F
rr
r
r
r
r
r
∫
=
t 0I
dt
F
r
r
Dikenal sebagaiDikenal sebagai ImpulsImpuls dan sebagai dan sebagai
momentum linier momentum linier
v
m
p
r
=
r
p
p
p
I
r
r
0r
r
∆
=
−
=
Sehingga bentuk integral Hk II Newton menjadi Sehingga bentuk integral Hk II Newton menjadi
Momentum Linier
Momentum Linier
►
►
Dari Hukum Newton: Gaya harus hadir untuk mengubah
Dari Hukum Newton: Gaya harus hadir untuk mengubah
kecepatan sebuah benda (laju dan/atau arah)
kecepatan sebuah benda (laju dan/atau arah)
Ingin meninjau efek dari tumbukan dan kaitannya
Ingin meninjau efek dari tumbukan dan kaitannya
dengan perubahan kecepatan
dengan perubahan kecepatan
Bola golf pada awalnya diam, energi kinetik dari
Untuk menjelaskannya digunakan konsep
Untuk menjelaskannya digunakan konsep
momentum
momentum
linier
linier
×
skalar vektor
Momentum Linier = massa kecepatan
Momentum Linier = massa kecepatan
diam, energi kinetik dari tongkat golf ditransfer untuk menghasilkan gerak dari bola golf (mengalami perubahan kecepatan)
Momentum (lanjutan)
Momentum (lanjutan)
►
►
Besaran Vektor
Besaran Vektor
, arah momentum sama dengan arah
, arah momentum sama dengan arah
kecepatan
kecepatan
v
m
p
=
kecepatan
kecepatan
►►
Diaplikasikan dalam gerak dua dimensi menjadi:
Diaplikasikan dalam gerak dua dimensi menjadi:
y y
x
x
mv
dan
p
mv
p
====
====
Besar momentum: bergantung pada massa
Impuls
Impuls
►
►
Untuk
Untuk
mengubah
mengubah
momentum dari sebuah benda
momentum dari sebuah benda
(misal bola golf), sebuah
(misal bola golf), sebuah
gaya harus dihadirkan
gaya harus dihadirkan
►
►
Laju perubahan momentum sebuah benda sama
Laju perubahan momentum sebuah benda sama
dengan gaya neto yang bekerja pada benda tsb
dengan gaya neto yang bekerja pada benda tsb
Memberikan pernyataan lain Hukum II Newton
Memberikan pernyataan lain Hukum II Newton
(F ∆t)
(F ∆t)
didefinisikan sebagai
didefinisikan sebagai
iimpuls
mpuls
Impuls adalah
Impuls adalah
besaran vektor
besaran vektor
, arahnya sama dengan
, arahnya sama dengan
arah gaya
arah gaya
∆t
F
p
∆
:
atau
a
m
∆t
)
v
v
m(
∆t
p
∆
F
net i f net=
=
−
=
=
Interpretasi Grafik dari Impuls
Interpretasi Grafik dari Impuls
►
► Biasanya gaya tidak konstan Biasanya gaya tidak konstan
(bergantung waktu) (bergantung waktu)
►
► Jika gaya tidak konstan, Jika gaya tidak konstan,
(((( ))))
t F kurva bawah di luas ∆t F impuls i i ∆t i ==== ∑ ∑ ∑ ∑ ==== ►► Jika gaya tidak konstan, Jika gaya tidak konstan,
gunakan
gunakan gaya ratagaya rata--rata rata
►
► Gaya rataGaya rata--rata dapat dikatakan rata dapat dikatakan
sebagai gaya konstan yang sebagai gaya konstan yang
memberikan impuls yang sama memberikan impuls yang sama pada benda dalam selang waktu pada benda dalam selang waktu seperti pada gaya sebenarnya seperti pada gaya sebenarnya (bergantung waktu)
(bergantung waktu)
Latihan 1
Latihan 1
s m 3 2 vr0 = iˆ+ jˆ /Sebuah benda yang bermassa 5 kg mula
Sebuah benda yang bermassa 5 kg mula--mula bergerak dengan kecepatan mula bergerak dengan kecepatan , kemudian mengalami gaya dengan komponen x
, kemudian mengalami gaya dengan komponen x berubah terhadap waktu seperti pada gambar, dan komponen y yang berubah terhadap waktu seperti pada gambar, dan komponen y yang berubah terhadap waktu menurut
berubah terhadap waktu menurut F 4t N
y = F Fxx(N)(N) 10 10 t (sekon) t (sekon) 5 5 4 4 3 3 2 2 --1010 10 10 Tentukanlah: Tentukanlah: a.
a. Impuls yang dialami benda antara t=0 dan t=5 s!Impuls yang dialami benda antara t=0 dan t=5 s! b.
b. Momentum linier dan kecepatannya saat t=5 s!Momentum linier dan kecepatannya saat t=5 s! c.
Contoh: Impuls diaplikasikan
Contoh: Impuls diaplikasikan
pada Mobil
pada Mobil
►
►
Faktor terpenting adalah
Faktor terpenting adalah
waktu benturan
waktu benturan
atau
atau
waktu yang diperlukan pengemudi/penumpang
waktu yang diperlukan pengemudi/penumpang
untuk diam
untuk diam
Ini akan mengurangi kemungkinan kematian pada tabrakan mobilIni akan mengurangi kemungkinan kematian pada tabrakan mobil
Cara untuk menambah waktu
Cara untuk menambah waktu
►
►
Cara untuk menambah waktu
Cara untuk menambah waktu
Sabuk pengamanSabuk pengamanKantung udaraKantung udara
kantung udara menambah kantung udara menambah waktu tumbukanwaktu tumbukan dan dan menyerap energi menyerap energi
dari
Sistem Banyak Partikel
Sistem Banyak Partikel
∑
==
+
+
+
=
N 1 i i N 2 1p
p
p
p
P
r
r
r
r
r
...
( ) ( )r
r
( )r
Tinjau sistem yang terdiri dari N buah partikel, momentum total sistem Tinjau sistem yang terdiri dari N buah partikel, momentum total sistem dituliskan
dituliskan
Untuk melihat bagaimana evolusi momentum total ini, Untuk melihat bagaimana evolusi momentum total ini,
sebagai ilustrasi kita tinjau sistem yang terdiri dari 3 partikel (N=3) sebagai ilustrasi kita tinjau sistem yang terdiri dari 3 partikel (N=3)
( ) ( ) ( )i 13 i 12 e 1
F
F
F
r
r
r
,
,
( ) ( ) ( )i 32 i 31 e 3F
F
F
r
r
r
,
,
GayaGaya--gaya yang bekerja pada partikel 1: gaya yang bekerja pada partikel 1:
Gaya
Gaya--gaya yang bekerja pada partikel 2: gaya yang bekerja pada partikel 2:
Gaya
Gaya--gaya yang bekerja pada partikel 3: gaya yang bekerja pada partikel 3:
( ) ( ) ( )i 23 i 21 e 2
F
F
F
r
r
r
,
,
Hk II Newton partikel 1: Hk II Newton partikel 1: ( ) ( ) ( )i 13 i 12 e 1 1F
F
F
dt
p
d
r
r
r
r
+
+
=
Hk II Newton partikel 2:Hk II Newton partikel 2: Hk II Newton partikel 3:Hk II Newton partikel 3:
( ) ( ) ( )i 23 i 21 e 2 2
F
F
F
dt
p
d
r
=
r
+
r
+
r
( ) ( ) ( )i 32 i 31 e 3 3F
F
F
dt
p
d
r
r
r
r
+
+
=
Lanjutan Sistem Banyak Partikel
Lanjutan Sistem Banyak Partikel
(
p
p
p
)
F
( )F
( )F
( )(
F
( )F
( ))
(
F
( )F
( ))
(
F
( )F
( ))
dt
d
i 32 i 23 i 31 i 13 i 21 i 12 e 3 e 2 e 1 3 2 1r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
+
+
+
+
+
+
+
+
=
+
+
Jumlahkan Hk II Newton pertikel 1, 2 dan 3: Jumlahkan Hk II Newton pertikel 1, 2 dan 3:
Ruas kiri adalah laju perubahan momentum total sistem. Ruas kiri adalah laju perubahan momentum total sistem. Di ruas kanan, gaya
Di ruas kanan, gaya--gaya di dalam kurung adalah pasangan aksigaya di dalam kurung adalah pasangan aksi--reaksi.reaksi. Akhirnya diperoleh: Akhirnya diperoleh:
(
+
+
)
=
( )+
( )+
( )=
∑
( )=
e e 3 e 2 e 1 3 2 1p
p
F
F
F
F
p
dt
d
P
dt
d
r
r
r
r
r
r
r
r
Jadi, evolusi dari momentum total sistem hanya
Jadi, evolusi dari momentum total sistem hanya
dipengaruhi oleh gaya
(
N N)
N N N N N i i Nr
m
r
m
r
m
dt
d
dt
r
d
m
dt
r
d
m
dt
r
d
m
v
m
v
m
v
m
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
+
+
+
=
+
+
+
=
+
+
+
=
=
+
+
+
=
∑
=...
...
...
p
p
...
p
p
P
2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1∑
=
+
+
+
=
m
m
m
N Nm
iM
1 2...
Pusat Massa Sistem
Pusat Massa Sistem
Momentum total sistem:
Momentum total sistem:
Bila Massa Total Sistem
Bila Massa Total Sistem M
M,,
∑
=
=
+
+
+
=
i i Nm
m
m
m
M
1 2 1...
(
)
pm pm N NV
M
R
dt
d
M
M
r
m
r
m
r
m
dt
d
M
r
r
r
r
r
r
=
=
+
+
+
=
...
P
1 1 2 2Momentum total sistem menjadi:
Momentum total sistem menjadi:
Momentum total sistem banyak partikel sama dengan momentum
Momentum total sistem banyak partikel sama dengan momentum
sebuah partikel bermassa
sebuah partikel bermassa M
M (jumlah massa anggota sistem)
(jumlah massa anggota sistem) yang
yang
terletak di pusat massanya
terletak di pusat massanya
Lanjutan Pusat Massa Sistem
Lanjutan Pusat Massa Sistem
Posisi pusat massa sistem adalah:
Posisi pusat massa sistem adalah:
Secara fisis, pusat massa menunjukkan rata
Secara fisis, pusat massa menunjukkan rata--rata letak massa
rata letak massa
sistem dan juga menunjukkan posisi tempat seolah
sistem dan juga menunjukkan posisi tempat seolah--olah
olah
∑
∑
= ==
+
+
+
=
N i i N i i i N N pmm
r
m
M
r
m
r
m
r
m
R
1 1 2 2 1 1...
r
r
r
r
r
Catt:Catt:Persamaan di samping adalah persamaan Persamaan di samping adalah persamaan vektor, jadi kita dapat menuliskannya
vektor, jadi kita dapat menuliskannya dalam bentuk komponen.
dalam bentuk komponen.
Animasi 6-1
sistem dan juga menunjukkan posisi tempat seolah
sistem dan juga menunjukkan posisi tempat seolah--olah
olah
massa sistem terkumpul
massa sistem terkumpul
Untuk sistem yang terdiri dari benda kontinu, pusat massanya dapat dihitung Untuk sistem yang terdiri dari benda kontinu, pusat massanya dapat dihitung dengan menganggap benda terdiri dari elemen
dengan menganggap benda terdiri dari elemen--elemen kecil bermassa dm danelemen kecil bermassa dm dan notasi sigma di atas diganti dengan integrasi
notasi sigma di atas diganti dengan integrasi
dm r M dm dm r Rpm
∫
∫
∫
= = r r r 1 Catt:Catt:Persamaan di samping adalah persamaan Persamaan di samping adalah persamaan vektor, jadi kita dapat menuliskannya
vektor, jadi kita dapat menuliskannya dalam bentuk komponen.
Latihan 2
Latihan 2
1.
1. Empat buah partikel dengan massa dan posisi (x,y) masingEmpat buah partikel dengan massa dan posisi (x,y) masing--masing sebagai berikutmasing sebagai berikut m
m11= 1 kg posisi (0 m,0 m), m= 1 kg posisi (0 m,0 m), m22= 2 kg posisi (1 m,0 m), m= 2 kg posisi (1 m,0 m), m33= 3 kg posisi (1 m,1 m),= 3 kg posisi (1 m,1 m), dan m
dan m44= 4 kg posisi (0 m,1 m). Tentukan posisi pusat massa sistem!= 4 kg posisi (0 m,1 m). Tentukan posisi pusat massa sistem!
2.
2. Sebuah batang yang panjangnya 10 m terletak pada sumbu x dengan pangkal Sebuah batang yang panjangnya 10 m terletak pada sumbu x dengan pangkal batang pada posisi x = 0 dan ujung batang pada posisi x = 10 m. Anggap batang batang pada posisi x = 0 dan ujung batang pada posisi x = 10 m. Anggap batang hanya berdimensi satu (x), tentukan posisi pusat massanya apabila!
hanya berdimensi satu (x), tentukan posisi pusat massanya apabila! a.
a. Rapat massa batang homogenRapat massa batang homogen a.
a. Rapat massa batang homogenRapat massa batang homogen b.
b. Rapat massa batang merupakan fungsi posisi menurut Rapat massa batang merupakan fungsi posisi menurut λλ(x) = 6x kg/m(x) = 6x kg/m
3.
3. Tentukan pusat massa sepotong kawat homogen (rapat massa konstan) yangTentukan pusat massa sepotong kawat homogen (rapat massa konstan) yang berbentuk setengah lingkaran berjejari R!
berbentuk setengah lingkaran berjejari R!
R R
(
)
pm pm N NR
M
V
dt
d
M
M
r
m
r
m
r
m
dt
d
M
r
r
r
r
r
r
=
=
+
+
+
=
...
P
1 1 2 2Gerak Pusat Massa
Gerak Pusat Massa
Momentum total sistem:
Momentum total sistem:
Hk II Newton:
Hk II Newton:
(
)
=
=
=
∑
( )=
e pm pm pmM
a
F
dt
V
d
M
V
M
dt
d
dt
d
r
r
r
r
r
P
Pusat massa sebuah sistem bergerak seperti sebuah partikel
Pusat massa sebuah sistem bergerak seperti sebuah partikel
bermassa
bermassa M
M = ∑
= ∑
m
m
iidi bawah pengaruh gaya eksternal
di bawah pengaruh gaya eksternal
yang bekerja pada sistem
yang bekerja pada sistem
Kekekalan Momentum
Kekekalan Momentum
►
►
Definisi: sebuah sistem terisolasi adalah sistem yang tidak
Definisi: sebuah sistem terisolasi adalah sistem yang tidak
dikenai gaya eksternal padanya
dikenai gaya eksternal padanya
(
)
( )Konstan
P
0
P
0
P
=
⇒
=
=
=
=
=
=
∑
r
r
r
r
r
r
r
dt
d
F
a
M
dt
V
d
M
V
M
dt
d
dt
d
e pm pm pmTumbukan merupakan kontak fisik antara dua benda (atau lebih)Tumbukan merupakan kontak fisik antara dua benda (atau lebih) Dalam setiap tumbukan, suatu gaya yang relatif besar bekerja pada Dalam setiap tumbukan, suatu gaya yang relatif besar bekerja pada
masing
masing--masing partikel yang bertumbukan dalam waktu yang relatif masing partikel yang bertumbukan dalam waktu yang relatif singkat
singkat
Contoh: “Kontak” dapat timbul dari interaksi eletrostatikContoh: “Kontak” dapat timbul dari interaksi eletrostatik
Momentum dalam sebuah sistem terisolasi dimana
Momentum dalam sebuah sistem terisolasi dimana
terjadi peristiwa tumbukan adalah konstan
terjadi peristiwa tumbukan adalah konstan
Kekekalan Momentum (lanjutan)
Kekekalan Momentum (lanjutan)
Prinsip
Prinsip kekekalan
kekekalan momentum
momentum menyatakan
menyatakan
bahwa
bahwa ketika
ketika gaya
gaya eksternal
eksternal neto
neto yang
yang
bekerja
bekerja pada
pada sebuah
sebuah sistem
sistem yang
yang terdiri
terdiri dari
dari
dua
dua
benda
benda
(atau
(atau
lebih)
lebih)
yang
yang
saling
saling
dua
dua
benda
benda
(atau
(atau
lebih)
lebih)
yang
yang
saling
saling
bertumbukan
bertumbukan adalah
adalah nol,
nol,
momentum
momentum total
total
dari
dari sistem
sistem sebelum
sebelum tumbukan
tumbukan adalah
adalah sama
sama
dengan
dengan momentum
momentum total
total sistem
sistem setelah
setelah
tumbukan
Kekekalan Momentum (lanjutan)
Kekekalan Momentum (lanjutan)
►
►
Secara matematik (untuk sistem yang terdiri dua partikel):
Secara matematik (untuk sistem yang terdiri dua partikel):
Momentum adalah konstan untuk
Momentum adalah konstan untuk
sistem
sistem
benda
benda
Sistem mencakup semua benda yang saling berinteraksi satu
Sistem mencakup semua benda yang saling berinteraksi satu
f f i i
m
v
m
v
m
v
v
m
1r
1+
2r
2=
1r
1+
2r
2Sistem mencakup semua benda yang saling berinteraksi satu
Sistem mencakup semua benda yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya
dengan yang lainnya
Diasumsikan hanya gaya internal yang bekerja selama
Diasumsikan hanya gaya internal yang bekerja selama
terjadi tumbukan
terjadi tumbukan
Dapat digeneralisasi untuk jumlah benda lebih dari dua
Dapat digeneralisasi untuk jumlah benda lebih dari dua
Jenis Tumbukan (lanjutan)
Jenis Tumbukan (lanjutan)
►
►
Tumbukan
Tumbukan
Elastik (Lenting Sempurna)
Elastik (Lenting Sempurna)
Momentum dan Energi kinetik kekalMomentum dan Energi kinetik kekal
►
►
Tumbukan
Tumbukan
Inelastik (Tidak Lenting)
Inelastik (Tidak Lenting)
Momentum kekal sedangkan Energi kinetik Momentum kekal sedangkan Energi kinetik tidaktidak kekalkekal
Animasi 6.4
Momentum kekal sedangkan Energi kinetik Momentum kekal sedangkan Energi kinetik tidaktidak kekalkekal
►
► Diubah menjadi jenis energi yang lain seperti panas, suaraDiubah menjadi jenis energi yang lain seperti panas, suara
TumbukanTumbukan inelastik sempurna (tidak lenting sama sekali)inelastik sempurna (tidak lenting sama sekali) terjadi terjadi ketika setelah tumbukan benda saling menempel
ketika setelah tumbukan benda saling menempel
►
► Tidak semua energi kinetik hilangTidak semua energi kinetik hilang
Tumbukan Tumbukan inelastik sebagian (tidak lenting sebagian),inelastik sebagian (tidak lenting sebagian), terjadi terjadi antara elastik dan inelastik sempurna (tumbukan yang
antara elastik dan inelastik sempurna (tumbukan yang sebenarnya) sebenarnya) hilang energi EK EKi ==== f ++++ Animasi 6.5
Tumbukan 1 Dimensi
Tumbukan 1 Dimensi
Tumbukan elastik sempurna, inelastik sempurna, inelastik sebagian Tumbukan elastik sempurna, inelastik sempurna, inelastik sebagian
Koefisien restitusi e
Koefisien restitusi e merupakan ukuran keelastikan suatu tumbukan, merupakan ukuran keelastikan suatu tumbukan,
didefinisikan sebagai rasio antara kelajuan saling menjauh relatif dan kelajuan didefinisikan sebagai rasio antara kelajuan saling menjauh relatif dan kelajuan saling mendekat relatif
saling mendekat relatif
1i 2i 1f 2f
v
v
v
v
e
−
−
−
=
Tumbukan 2 dan 3 Dimensi
Tumbukan 2 dan 3 Dimensi
Tumbukan elastik sempurna, inelastik sempurna, inelastik sebagian Tumbukan elastik sempurna, inelastik sempurna, inelastik sebagian
Strategi Pemecahan Masalah Tumbukan 2 & 3 Dimensi
Strategi Pemecahan Masalah Tumbukan 2 & 3 Dimensi
Uraikan kekekalan momentum dalam tiap komponen Uraikan kekekalan momentum dalam tiap komponen
Terapkan hukum kekekalan energi untuk kasus tumbukan elastik sempurna Terapkan hukum kekekalan energi untuk kasus tumbukan elastik sempurna
Latihan 3
Latihan 3
Sebuah benda bermassa m1 = 2 kg bergerak dengan kecepatan v1 = (3 i) m/s. Benda lain bermassa m2 = 4 kg bergerak dengan kecepatan v2 = (3 i + 6 j) m/s. Kedua benda bertumbukan dan tetap bersatu setelah tumbukan. Hitunglah
a. Kecepatan kedua benda setelah bertumbukan!
b. Energi kinetik benda sebelum dan sesudah tumbukan! 1.
2. Sebuah bola bilyar bergerak dengan kecepatan u = (4 i) m/s. Bola menumbuk 2. Sebuah bola bilyar bergerak dengan kecepatan u1 = (4 i) m/s. Bola menumbuk
bola lain yang identik dalam keadaan diam. Setelah tumbukan, bola pertama
membentuk sudut 300 dengan arah semula. Bila tumbukan bersifat elastik sempurna,
►
► Jika gaya eksternal neto sama dengan nol, maka Jika gaya eksternal neto sama dengan nol, maka kecepatan pusat massa konstankecepatan pusat massa konstan ►
► Dipilih sistem koordinat dengan titik asal di pusat massa (Dipilih sistem koordinat dengan titik asal di pusat massa (Kerangka acuan pusat Kerangka acuan pusat
masa masa))
►
► Kerangka acuan pusat massa dinamakan juga Kerangka acuan pusat massa dinamakan juga kerangka acuan momentum nolkerangka acuan momentum nol
(
)
( ) Konstan P 0 P 0 P = ⇒ = = = = = =∑
r r r r r r r dt d F a M dt V d M V M dt d dt d e pm pm pmKerangka Acuan Pusat Massa
Contoh Contoh
Sistem dua partikel, dimana bergerak dengan kecepatan dan bergerak Sistem dua partikel, dimana bergerak dengan kecepatan dan bergerak dengan kecepatan .
dengan kecepatan .
Kecepatan pusat massa: Kecepatan pusat massa:
Kecepatan
Kecepatan--kecepatan dalam kerangka pusat massa:kecepatan dalam kerangka pusat massa:
1 m v1 r 2 m 2
v
r
2 1 2 2 1 1 m m v m v m Vpm + + = r r r pm pm V v u V v u r r r r r r − = − = 2 2 1 1►
► Energi kinetik sistem partikel adalah jumlah energi kinetik masingEnergi kinetik sistem partikel adalah jumlah energi kinetik masing--masing masing
partikel partikel
Energi Kinetik Sistem Partikel
2 2 2
.
1
1
)
).(
(
2
1
)
.
(
2
1
2
1
i i pm i i pm i i pm i pm i i i i i i i i iu
m
V
u
m
V
m
u
V
u
V
m
v
v
m
v
m
K
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
∑
∑
∑
∑
∑
∑
+
+
=
+
+
=
=
=
►► Suku pertama adalah energi kinetik yang berhubungan dengan gerakan Suku pertama adalah energi kinetik yang berhubungan dengan gerakan
pusat massa dan suku kedua adalah energi kinetik sistem partikel relatif pusat massa dan suku kedua adalah energi kinetik sistem partikel relatif terhadap pusat massa
terhadap pusat massa
2 2 2 2
2
1
2
1
2
1
2
1
.
2
2
i i i pm i i i pm i i i i i pm i i i pm i iu
m
V
M
u
m
V
m
u
m
V
u
m
V
m
r
r
r
r
∑
∑
∑
∑
∑
∑
+
=
+
=
+
+
=
PR
PR
Buku Tipler
Buku Tipler
Hal 258
Hal 258--259 no: 52, 54, 58
259 no: 52, 54, 58
Hal 260 no: 78
Gerak dengan Massa Berubah
Gerak dengan Massa Berubah
Hukum II Newton :
( )
dt
dM
v
dt
v
d
M
v
M
dt
d
dt
P
d
F
eksternalr
r
r
r
r
+
=
=
=
∑
Ruas kiri menyatakan resultan gaya-gaya luar yang bekerja
pada sistem
Suku pertama ruas kanan menyatakan perubahan momentum
sistem akibat perubahan kecepatannya
Suku kedua ruas kanan menyatakan perubahan momentum
sistem akibat perubahan massanya
Dorongan Roket
Dorongan Roket
►
►
Prinsip roket berdasarkan pada
Prinsip roket berdasarkan pada
hukum
hukum
kekekalan momentum
kekekalan momentum
yang diaplikasikan
yang diaplikasikan
pada sebuah sistem, dimana sistemnya
pada sebuah sistem, dimana sistemnya
adalah roket sendiri ditambah bahan bakar
adalah roket sendiri ditambah bahan bakar
Berbeda dengan dorongan yang terjadi di
Berbeda dengan dorongan yang terjadi di
permukaan bumi dimana dua benda saling
permukaan bumi dimana dua benda saling
mengerjakan gaya satu dengan yang lain
mengerjakan gaya satu dengan yang lain
►
►
Jalan pada mobil
Jalan pada mobil
►Dorongan Roket (lanjutan)
Dorongan Roket (lanjutan)
►
►
Roket dipercepat sebagai hasil dari
Roket dipercepat sebagai hasil dari
hentakan buangan gas
hentakan buangan gas
►
►
Ini merepresentasikan kebalikan dari
Ini merepresentasikan kebalikan dari
tumbukan inelastik
tumbukan inelastik
tumbukan inelastik
tumbukan inelastik
Momentum kekal
Momentum kekal
Dorongan Roket (lanjutan)
Dorongan Roket (lanjutan)
Pada saat t :
m
►
►
Massa awal roket (+ bahan bakar) adalah m
Massa awal roket (+ bahan bakar) adalah m
►
►
Kecepatan awal roket adalah
Kecepatan awal roket adalah v
v
►
►
Momentum awal sistem
Momentum awal sistem
P
P
i
i
= m
= m v
v
m vDorongan Roket (lanjutan)
Dorongan Roket (lanjutan)
Pada saat t + ∆t
∆t :
m ̶ ∆m ∆m
u
►
►
Massa roket sekarang adalah adalah m
Massa roket sekarang adalah adalah m ̶
̶ ∆
∆m
m
►►
Massa gas yang keluar
Massa gas yang keluar ∆
∆m
m
►►
Kecepatan roket bertambah menjadi
Kecepatan roket bertambah menjadi v + ∆v
v + ∆v
►►
Momentum akhir sistem
Momentum akhir sistem P
P
f
f
= momentum roket + momentum
= momentum roket + momentum
gas buang
gas buang
P
P
Dorongan Roket (lanjutan)
Dorongan Roket (lanjutan)
(
)
[
]
(
)
[
]
dm
m
-t
m
t
m
t
-m
m
-eks eks i f∆v
v
u
v
F
F
∆v
v
u
v
P
P
−
=
∆
→
∆
⇒
→
∆
+
∆
∆
+
∆
∆
=
∆
=
+
∆
+
∆
=
[ ]
dt
dm
-)
(m
dt
d
dt
dm
dt
dm
dt
d
m
dt
dm
dt
d
m
-dt
dm
dt
d
m
dt
dm
t
m
0
0
t
eks eksu
v
u
v
v
F
v
v
v
u
v
F
v
=
−
+
=
−
=
−
=
−
=
∆
∆
→
∆
⇒
→
∆
relatifdan
Limit
Dorongan Roket (lanjutan)
Dorongan Roket (lanjutan)
relatif
v
v
F
dt
dm
dt
d
m
eks=
−
=
Persamaan umum gerak roket :
roket
terhadap
relatif
keluar
yang
gas
Kecepatan
=
relatifv
dorong
Gaya
gas
pembakaran
Laju
relatif=
=
v
dt
dm
dt
dm
Latihan
Latihan
1. Sebuah roket bergerak dalam ruang bebas tanpa medan gravitasi dengan 1. Sebuah roket bergerak dalam ruang bebas tanpa medan gravitasi dengan
kecepatan awal kecepatan awal vv
0
0= 500 = 500 i i m/sm/s. . Roket menyemburkan gas dengan laju Roket menyemburkan gas dengan laju
relatif terhadap roket sebesar 1000 m/s dalam arah berlawanan gerak relatif terhadap roket sebesar 1000 m/s dalam arah berlawanan gerak roket.
roket.
a. Berapa kecepatan akhir roket ketika massanya tinggal ½ kali semula! a. Berapa kecepatan akhir roket ketika massanya tinggal ½ kali semula! b. Berapa besar gaya dorong selama perjalanan bila laju pembakaran gas b. Berapa besar gaya dorong selama perjalanan bila laju pembakaran gas
10 kg/s 10 kg/s 10 kg/s 10 kg/s 2.
2. Roket bermassa 6000 kg disiapkan untuk peluncuran vertikal. Jika laju Roket bermassa 6000 kg disiapkan untuk peluncuran vertikal. Jika laju semburannya 1000 m/s, berapakah banyaknya gas yang harus
semburannya 1000 m/s, berapakah banyaknya gas yang harus
disemburkan tiap detik agar dapat diperoleh dorongan yang dibutuhkan disemburkan tiap detik agar dapat diperoleh dorongan yang dibutuhkan untuk:
untuk:
a. mengatasi berat roket! a. mengatasi berat roket!
b. memberikan percepatan awal pada roket sebesar 20 m/s b. memberikan percepatan awal pada roket sebesar 20 m/s22! !