PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
HEPATITIS VIRUS B
HEPATITIS VIRUS B
AKUT
AKUT
TUJUAN
TUJUAN
- Mengurangi angka kematianMengurangi angka kematian
- Menghilangkan keluhan dan gejala klinikMenghilangkan keluhan dan gejala klinik
- Memperpendek perjalanan penyakitMemperpendek perjalanan penyakit
- Mencegah terjadinya komplikasi/mencegah Mencegah terjadinya komplikasi/mencegah
perkembangan kearah penyakit hati kronis
Pada dasarnya ada 3 cara untuk
Pada dasarnya ada 3 cara untuk
Hepatitis Virus akut :
Hepatitis Virus akut :
1.
1. Tirah baringTirah baring
2. Diet : 30-35 kalori/kg BB, protein 1 gr/kg BB
2. Diet : 30-35 kalori/kg BB, protein 1 gr/kg BB
3. obat-obatan :
3. obat-obatan :
a.
a.Kortikosteroit : penyakit hati yang klasik Kortikosteroit : penyakit hati yang klasik
sebaiknya jangan diberikan, bahkan berbahaya
sebaiknya jangan diberikan, bahkan berbahaya
sebab dapat menyebabkan:
sebab dapat menyebabkan:
masa prodromal yg panjangmasa prodromal yg panjang lebih banyak kambuhlebih banyak kambuh
menyebabkan komplikasi beratmenyebabkan komplikasi berat
b.
b. Imunomudulator : belum terbukti khasiatnyaImunomudulator : belum terbukti khasiatnya
c. Obat-obat non spesifik :
c. Obat-obat non spesifik : Methicol, Methioson, Methicol, Methioson,
Lesichol, Lipofood, Cursil, Curcuma, Urdafalk, dapat
Lesichol, Lipofood, Cursil, Curcuma, Urdafalk, dapat
memberikan rasa enak, serta penurunan tes faal hati
memberikan rasa enak, serta penurunan tes faal hati
d. Obat-obat simptomatik menghilangkan gejala dan
d. Obat-obat simptomatik menghilangkan gejala dan
keluhan penderita, misalnya sistanol, obat-obat yang
keluhan penderita, misalnya sistanol, obat-obat yang
memperbaiki motilitas lambung
PENATALAKSANAAN HEPATITIS
PENATALAKSANAAN HEPATITIS
VIRUS B KRONIK
VIRUS B KRONIK
Tujuan : penyembuhan total
Tujuan : penyembuhan total
menghilangkan virusmenghilangkan virus
Tanda klinis : HBsAg(-), HBV-DNA(-),
Tanda klinis : HBsAg(-), HBV-DNA(-),
SGPT normal, HBeAg(-), anti HBs(+), anti SGPT normal, HBeAg(-), anti HBs(+), anti
Obat – obatan :
Obat – obatan :
1.
1. Mencegah replikasi virus /anti virus : IFN, Mencegah replikasi virus /anti virus : IFN,
Acyclovir, Ribavirin, Adenin Arabinose
Acyclovir, Ribavirin, Adenin Arabinose
2. Modulasi, sistem imun (imunomodulasi):
2. Modulasi, sistem imun (imunomodulasi):
Levamisole, Imune RNA
Levamisole, Imune RNA
3. Biological Response Modifiers : Thymosin alfa
IMUNISASI HEPATITIS VIRUS B
IMUNISASI HEPATITIS VIRUS B
*
*
DitujukanDitujukan Resiko tinggi : Resiko tinggi : bayi yang lahir dari ibu dengan bayi yang lahir dari ibu dengan
HBsAg(+), HBeAg (+)
HBsAg(+), HBeAg (+)
Daerah endemis tinggiDaerah endemis tinggi
Hubungan seksual dgn penderita hepatitis BHubungan seksual dgn penderita hepatitis B
Anak – anak/pekerja laboratorium, rumah sakit, unit Anak – anak/pekerja laboratorium, rumah sakit, unit
hemodialisa, thalassemia, hemofilia, adiksi obat
hemodialisa, thalassemia, hemofilia, adiksi obat
dengan suntikan
MACAM VAKSIN
MACAM VAKSIN
DARI PLASMA DARAH :
DARI PLASMA DARAH :
Hepa B Hepa B (Korea)(Korea)
Vaksin hepatitis B Vaksin hepatitis B (Biofarma)(Biofarma)
Hepaccine – B Hepaccine – B (Cheil chemical)(Cheil chemical)
DARI REKAYASA GENETIKA :
DARI REKAYASA GENETIKA :
HB Vax II HB Vax II (MSD)(MSD)
Engeric – B Engeric – B (SKB)(SKB)
Bimmugen Bimmugen (Kaketsuken)(Kaketsuken)
CARA PEMBERIAN
CARA PEMBERIAN
Imunisasi aktif : Imunisasi aktif : vaksin HBvaksin HB Imunisasi pasif : Imunisasi pasif : HBIG (hepatitis B Imuno Globulin)HBIG (hepatitis B Imuno Globulin) Imunisasi aktif pasif : pemberian keduanya.Imunisasi aktif pasif : pemberian keduanya.
Pada bayi sebaiknya diberikan HBIG dulu, baru Pada bayi sebaiknya diberikan HBIG dulu, baru
vaksin, atau dapat diberikan bersama-sama untuk
vaksin, atau dapat diberikan bersama-sama untuk
membentuk anti HBs segera
VAKSINASI PADA DEWASA
VAKSINASI PADA DEWASA
HBsAg (-)
HBsAg (-)
Anti HBs (-)
Anti HBs (-)
Atau HBsAg (-)
Atau HBsAg (-)
Anti HBs (+) titer < 100
Anti HBs (+) titer < 100
Kalau HBsAg (-) titer anti – HBs >
Kalau HBsAg (-) titer anti – HBs >
100 tidak perlu diberikan
100 tidak perlu diberikan
vaksinasi.
SKEMA PENCEGAHAN DENGAN
SKEMA PENCEGAHAN DENGAN
VAKSIN HEPATITIS B
VAKSIN HEPATITIS B
Endemik rendah Endemik sedang Endemik tinggi Sebelu m terpapa r Sebelum terpapa r Sesudah terpapa r Sesudah terpapa r Bayi Bayi /anak /anak Bayi dari ibu HBsAg(+) Pada saat terjadi infeksi VBHPada saat terjadi infeksi VBH, didalam sirkulasi , didalam sirkulasi
darah virion mengadakan ikatan dengan pHSA
darah virion mengadakan ikatan dengan pHSA
(polymerized human serum albumin)
(polymerized human serum albumin) untuk untuk selanjutnya menuju hepatosit.
selanjutnya menuju hepatosit.
ReplikasiReplikasi genome virus terjadi didalam sel hati yang genome virus terjadi didalam sel hati yang
menghasilkan virion yang utuh serta proteksi virus
menghasilkan virion yang utuh serta proteksi virus
yang bebas seperti HBsAg dan HBeAg. Dengan
yang bebas seperti HBsAg dan HBeAg. Dengan
timbulnya protein virus ini tubuh terangsang untuk
timbulnya protein virus ini tubuh terangsang untuk
membentuk antibodi baik humoral maupun seluler
membentuk antibodi baik humoral maupun seluler
melalui suatu proses “immune recognition” yang
melalui suatu proses “immune recognition” yang
melibatkan antigen presenting cells
Reseptor
Reseptor
pHSA pada pHSA pada virion pHSA pada pHSA pada virion utuh yang baru terbentuk, ini pula yang merangsangutuh yang baru terbentuk, ini pula yang merangsang
respon imun dengan timbulnya antibodi yang
respon imun dengan timbulnya antibodi yang
disebut anti PAR
disebut anti PAR
(anti reseptor pHSA)
(anti reseptor pHSA)
yang dapat menahan masuknya VHB ke dalam
yang dapat menahan masuknya VHB ke dalam
sel-sel hati yang belum mengalami infeksi.
Dalam prosesDalam proses penghancuran sel hati, terjadi penghancuran sel hati, terjadi
pertarungan antar sel T sitotoksik dengan
pertarungan antar sel T sitotoksik dengan
faktor-faktor penghambat
faktor penghambat
(misalnya anti HBc
(misalnya anti HBc
dan Rosetta Inhibiting Factor)
dan Rosetta Inhibiting Factor)
yang diproduksi oleh linfosit dan faktor yang
yang diproduksi oleh linfosit dan faktor yang
dikeluarkan oleh sel hati sendiri yaitu Liver Derived
dikeluarkan oleh sel hati sendiri yaitu Liver Derived
Inhibitory Protein
Pada hepatitis akutPada hepatitis akut sel sel T T sitotoksik berhasil sitotoksik berhasil
membersihkan semua sel hati yang terinfeksi yang
membersihkan semua sel hati yang terinfeksi yang
akhirnya terjadi penyembuhan. Kalau
akhirnya terjadi penyembuhan. Kalau
sel T
sel T
ini tidak berhasil, maka proses ini ini tidak berhasil, maka proses ini akan menjadi kronikINTERPRETASI SEROLOGI HVB
Pola
Pola HBsAgHBsAg Anti Anti HBs
HBs Anti HBcAnti HBc InterfretasiInterfretasi 1
1 ++ -- -- Hepatitis B akut diniHepatitis B akut dini
2
2 ++ -- ++ a.a.Hepatitis B akutHepatitis B akut b.
b.Hepatitis B kronisHepatitis B kronis
3
3 -- ++ ++ Sembuh dari Hepatitis BSembuh dari Hepatitis B 4
4 -- ++ -- a.a.Infeksi yg sudah lama Infeksi yg sudah lama
berlangsung
berlangsung
b.
b. Sesudah sembuhSesudah sembuh
5
5 -- -- ++ ++
++
a.
a. Imun sesudah sembuh Imun sesudah sembuh
Hepatitis (IgG)
Hepatitis (IgG)
b.
b. Baru sembuh dari Baru sembuh dari
Hepatitis pada masa
Hepatitis pada masa
Jendela (IgM)
Jendela (IgM)
c.
c. Pengidap HBsAg tingkat Pengidap HBsAg tingkat
rendah
GAMBARAN SERULOGI HVB
GAMBARAN SERULOGI HVB
AKUT
AKUT
0 1 2 3 4 5 6 12 24 HBsAg HBsAg HBV-DNA HBV-DNA HBsAg HBsAg ALT ALT ALT ALT Jaundice Jaundice Jaundice Jaundice Symptome Symptome Symptome Symptome Anti- HBc Anti- HBc IgM Anti - IgM Anti - HBc HBc Anti - Anti - HBc HBc (PCR) (PCR) Anti- Anti-HBs HBs Months after Months after Months after Months afterDari gejala klinik HVB akut :
1.
1. HVB akut simptomatikHVB akut simptomatik
2. HVB akut asimtomatik
2. HVB akut asimtomatik
3. Karier/pengidap HBsAg
POLA SEROLOGO HVB
ASIMPTOMATIK
0 1 2 3 4 5 6 12 24 0 1 2 3 4 5 6 12 24 HBeAg HBeAg HBsAg HBsAg GPT Bulan setelah Infeksi
Bulan setelah Infeksi
Anti-HBe Anti-HBe Anti -HBc Anti -HBc Anti HBs Anti HBs
POLA SERULOGI HVB
PENGIDAP/KARIER
HVB PADA NEONATUS DAN
DEWASA
Infeksi Neonatal Hepatitis subklinis Hepatitis fulminan Infeksi akut (2%) Infeksi kronis 98%) HKA HKB Hepatitis minimalInfeksi pada anak dan dewasa Infeksi Neonatal Hepatitis subklinis Hepatitis subakut fulminan Infeksi akut (90%) Infeksi kronis 10%) HKA HKBHepatitis minimal
PERJALANAN VHB PADA
DEWASA
Klinis Hepatitis Klinis Hepatitis Klinis Hepatitis Klinis Hepatitis Hepatitis kronis Hepatitis kronis Infeksi HVB Infeksi HVB Pengidap HVB Pengidap HVB perbaikan perbaikan Bukan pengidap Bukan pengidap Bukan pengidap Bukan pengidap KHP KHP Sirosis hati Sirosis hati Infeksi subklinis Infeksi subklinis Bukan Bukan pengidap pengidap Bukan Bukan pengidappengidap perbaikanperbaikan Sembuh Sembuh Sembuh
PENATALAKSANAAN HVB AKUT
TUJUAN :
TUJUAN :
1.
1. Mengurangi angka kematianMengurangi angka kematian
2.
2. Menghilangkan keluhan dan gejala klinikMenghilangkan keluhan dan gejala klinik
3.
3. Memperpendek perjalanan penyakitMemperpendek perjalanan penyakit
4.
4. Mencegah terjadinya komplikasiMencegah terjadinya komplikasi
~
Tirah baring~Diet
PENATALAKSANAAN HVB
KRONIK
TUJUAN :
TUJUAN :
1.
1. Mencegah replikasi virusMencegah replikasi virus
2.
2. Modulasi sistem imunModulasi sistem imun
3.
3. Biological response ModifiersBiological response Modifiers
~
Obat anti-virus: Interferon (IFN),Adenin, arabinose, ribavirin
~ Obat yang mempengaruhi sistem imun : kortikosteroid (?)
SYARAT PEMBERIAN
INTERFERON
1. 1. HBsAg (+)HBsAg (+) 2. 2. HBcAg (+) HBcAg (+) 3. 3. HBV – DNA (+)HBV – DNA (+) 4.4. SGPT persisten tinggiSGPT persisten tinggi
5.
5. Histologi = hepàtitis kronikHistologi = hepàtitis kronik
6.