• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANITIA KHUSUS RUU TENTANG PROTOKOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANITIA KHUSUS RUU TENTANG PROTOKOL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BELlM.DIKOREKSI IEW .. 4.l.~ PERW.AKILL\N RAKYAT REPUBLIK INOONES1A

C.A.TATAN RAPAT

PANITIA KHUSUS RUU TENTANG PROTOKOL

Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke Jen.is Rapat Sif at Rapat Hari, tanggal Waktu Temp at Ketua Rapat Sekretaris Acara Hadir .ANGGOrA TETAP 1. Warsito Puspoyo, ) . Danciwar, SH 3. H.A. Pu.Thosa.snito 4. Achnad Subagyo SH 1986-1987 Ke- N 13 Raker PANSUS Ke 5 Terbuka "' Rabu, 15 Juli 1987 09.00 WIB

Ruang Rapat THADARI'A SAMITI I Ged. MPR, Jakarta Warsito Puspoyo, SH

Drs. Noer Fata

Laporan Panj a kepada Pansus - PanitiaKhusus DPR-RI

- 19 dari 24 orang anggota tetap; - 10 dari 12 orang anggota pengganti. --Pemerintah cq Men.pan beserta Staf .

11. Drs. Yuwono Asparin. 12. A.S.S. Tambtman

13. Prof. Soehard j 0 SS' SH

14 .. Ny.H.S.A. Legowo 5. Drs. H.B.Tanan Achda 15. Ir. Soerad.:]i 6. Maniur Pasaribu, SH 16. R.A. Rivai 7. Dra. Ny.Roeknini K.A.S. 17. Soetano HR, SH

8. M.S. Siturrorang, SH 18. Drs. H. Ridwan Saidi 9. Drs. Aloysius Aloy '19. Abdul Hay Dj aj amenggala 10. Drs. H. Iman Soedarwo, PS

(2)

2 -ANGGOTA PENGGANTI 1. Soeharto 2. Pudiartano 3. A. Latief, SH 4. Drs. H. Hasanuddin 5. Drs. I Wayan Dhana 6. Suhadi Hardj osut8.J1[1~

7. Dra. Ny. Fn<dang Dwiasnara }J1ggraheni Abimanyu

8. Adipranoto

9. Ny.H.Musyrifah Ali Masyhar 10. Asri , Tj ikman

PEMERINTAH

1. Saleh Afif f - MENP.AN 2. A. E. Manili.rruk Ka. BAKN

--.

3. A Hamid S.A. Waseskab 4. Alex Rumarnby Dirj en Prot.

5. Soebagyo Ses Menpan.

6. Ktmtoro St~ Menp<t-1!

7. R.lbbani R. Staf Menpct 1. ( ,

8. Sud:U:m!tn( Staf Seskab 9. lanbock V.N. Ste£ Menpan

& Konsuler Deplu

10. Ny. Men Maria Farida Indrati Staf ~ rMenpan

11. Is Rachnat Sesditj en· Prot KOns . Deplu

(3)

3

-) .

KETUA RAPAT (WARSITO PUSPOJO, SH) : Membuka rapat pANSUS RUU te~­

tang Protokol bersama dengan Pemerintah pada pukul 09.15 WIB.

Seperti telah disepakati bersama pada waktu menyusun jadwa1 aca ra rapat-rapat PANSUS ini, maka sudah ditetapkan bahwa pada bar ini adalah Rapat PANSUS dengan 2 acara.

Acara pertama, adalah mendengarkan laporan dari Panitia Kerja d

acara kedua adalah menyusun jadwa1 acara rapat-rapat PANSUS se-lanjutnya.

Acara pertama pnqa hari ini adalah mendengarkan Laporan dari PA: ja, dalam hal ini akan dilaporkan oleh Bp.Poerwosasmito yang me· mimpin rapat-rapat PANJA.

Kepada Bp. Poerwosasmito dipersilakan untuk menyampaikan laporaj nya.

KETUA PANJA (H.A. POERWOSASMITO) : Pertama-tama mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk melaporkan basil

pe-laksanaan tugas PANJA.

Di dalam laporan ini dimaksudkan untuk menyampaikan apa-apa yani telah dilakukan oleh PANJA , yaitu dimulai tugas dari PANJA itu sendiri, di mana forum PANJA ini sebetulnya tgl. 9-7-1987 sudah bertugas yang waktu itu di dalam rapat PANSUS dan kemudian di-lanjutkan dengan--pembentukan PANJAe Kemudian PANJA sudah meng-ambil sikap memberikan penugasan kepada pelaksanaan rapat-rapat pANJA berikutnya.

Karena pada hari itu belum siapnya materi maka kepada Sekre•arii diberi kesempatan hari Jum'at tgl. 10-7-1987 untuk menyiapkan materi-materi, sehingga rapat PANJA baru bisa dimulai pada hari Sabtu tgl. 11-7-1987.

Da1nm rapat PANJA yang pertama yaitu tgl. 11-7-1987 menghasilka~

kesepakatan tenta.ng.penggunaan waktu, yaitu : Hari Sabtu, jam 09.00 - 13.00

- Hari Sen~n~ ae1aaa, Rabu, dan Kamis rapat dun kali, yaitu pagi jam u9.oo - 1,.oo kemudian sore jam 14.30 - 17.00

Hari :tum•at dua kali rapat, yaitu pagi jam OS.JO - 11.00 dan sore jam 14.30 - 17.00.

Sehingga kalau kita lihat jam-jamnya mnka : - Hari Sabtu

4

jam.

Hari tienin, Selasa, Rabu dan Kamis setiap harinya

6t

ja~. - Hari Jum'at 5 jam.

Penentuan ini didasarkan kepada kebutuhan untuk penyelesaian ma-teri yang jumlahnya itu kalau dilihat dari Inventarisasi Perma-salahan Panja sebagai lieputusan dari PANSUS adalah 21 butir,

(4)

4

-di mana tiap butirnya berisikan substansi-substansi yang lain, sehingga ka1au dilihat daripada usul-usu1 Fraksi sebetulnya ada, sekitar 60 butir masalah.

Kemudian yang kedua, pada hari itu dilakukan pembentukan Tim Ke-cil dan Tim Perumus.

Tim Keci1 terdiri dari 6 orang, dengan susunan FKP 2 orang, FABRI 1 orang, FPP 1 orang dan FPDI 1 orang dipimpin oleh unsur Pim-pinan yaitu Drs.H.B. TAMA..~ ACHDA.

Selanjutnya dibentuk juga Tim Perumus yang terdiri dari 7 orang, dengan susunan dari FKP J orang, FADRI 1 orang, F~P 1 orang dan FPDI 1 orang , dipimpinan oleh unsur Pimpinan yaitu Damciwar,SH. Mengenai saat mulai bekerjanya Tim Kecil dan Tim Perumus ini akan ditentukan kemudian.Di dalam rapat PANJA permulaan ini juga di-adakan pembahasan supaya baik itu Anggota Tim Perumus maupun Tim Kecil mengikuti rapat-rapat PANJA , sehingga nanti dalam

melak-sanakan tugasnya Haik di Tim Kecil maupun di Tim Perumus sudah bisa mengetabui keadaan yang sebenarnya apa yang telah dirumus-kan di dalam PANJA itu.

Kemudian berikutnya adalah pembnhasan materi PANJA.

Dalam pembahnsan materi PANJA telah di1akukan pembahasan mengenai judul yang akbirnya masalah judul dan masalah konsiderans menim-bang dnn mengingat disepnknti oleh PANJA untuk disernhkan kepada Tim Kecil untuk dibicnrakan atnu dibahns lebih lanjut.

Setelah PANJA selesai mernbahas Judul dan Konsiderans , maka pem-bicaraan selanjutnyn nembahas Pasal l yang meliputi 9 butir sebagai hasil pernbnhnsnn dalnm PANSUS yang mencnkup usul-usul dari semun Fraksi.

Dalam pembahasan Pasal l tersebut pada dnsnrnyn sudah dapnt di-setujui prinsip-prinsipnya, namun demikinn runusan yang konkrit agar diselesuikan nelalui lobby, dengan mengutarakan butir l ten-tang protokol.

Mengingat hari itu wnktu sudah bnbis makn rnpnt diakhir pada jam

13.00

dan dilanjutkan bari Senin tgl.

13-7-1987.

Pada hari Senin tgl.

13-7-1987

PANJA sengaja tidak melakukan rapat sore hari, knrenn dalam pembahasan mnteri Pnsal l butir 1 itu sendiri sajn sudab menga~ami suatu keadaan yQng cukup1pnnas knrenn memnng nlot sekali, sehingga kalau tokh sorenya

dilan-jutkan untuk membnhas itu, ini sudah tidak ada artinya oleh ka-rena itu kemudian disepnkati untuk sore hari itu tidak melnku-kan rnpat tetnpi diberimelnku-kan waktu untuk mengendapmelnku-kan nasnlnh itu;

(5)

5

-( ' ',

dan nnsalah itu dilnnjutknn pembahasannyn pada hari Senin tgl. 13-7-1987.

Kemudian pada rapat PANJA pada bari Senin tgl. 13-7-1987 pngi hari membahas dalam lobby Pasal l butir l yang kemu-dinn dapnt dilnporkan basil rumusnnnya dnlnn rapnt PANJA dan ~etelah mendnpatkan tanggapan darii Frnksi-fraksi ter-nyata nkhirnya dapat disepakuti dalam PANJA.

Adnpun bunyi Pasal l butir l tentnng Protokol, adalah sbb. Protokol adalnh sernngkaian aturnn dalo.m acnra kenega-raan ntau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tnta upacnra, dnn tata penghormatan se-hubungan dengan penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya dalam Regara, peme-rintahan atau masyarakat.

Itulah rumusan butir l Pasal 1.

Setelah ini disepakati karena memang masih ada waktu , kemu-dian dilakukan pembahnsan dalam lobby Pasal l butir 2 snmpai 9. Namun sampai jam 13.00 belurr juga ada ke~epnkatan, meski-pun baru membicnraknn butir 2 tentnng acara kencgaraan inimeski-pun

satiJ;ai~ ~a.in 13;iOQ1-:masih' belum mendo.pntkan basil yang positif. Oleh karena itu makn di dnlnm PANJA disepakati untuk diendnp-knn dulu dan tidak tidak diadadiendnp-knn rapat sore hari dengnn mak-sud memberi kesernpntan kepada Fraksi-fraksi dan Pemerintah untuk merumuskan lagi butir 2 tentang acara kenegaraan, dan

juga ditambahkan butir 3 tentang acara resmi, agar di dalam pembahasnn esok haririya pnda hari Selnsa tgl. 14-7-1987 ini sudah ada materi-mnteri yang akan dinjuknn oleh Fraksi-frnksi secara tertulis sehingga hnl ini akan memudahkan di dalnm lobby. Kemudinn pnda hari Selasn tgl. 14-l-1987, pagi hari di dalam lobby untuk membahas Pasal l butir 2 sudnh dapat dilnporknn kepada PANJA yane akhirnya dapat disepakati rumusannya.

Adapun rumusan butir 2 tentang mnsalah Acara Kenegaraan, ada-lah sebagni berikut :

Acara kenegaraan adalah acara yang bersifat kenegaraan yang dintur dan dilnksanakan secara terpusat dihadiri oleb Presiden dan Wnkil Presiden serta Pejabat Negara dan undangan lainnya dnlam nelaksanaknn acnrn tertentu. Itulah rumusan yang dnpat disepakati baik di dalam lobby yang kenudian dilaporknn kepada.PANJA dnn di FANJA pun hal ini

da-pat disepakati.

(6)

- 6

P~da siang hnri itu sudah dapnt diselesaiknn butir yang. ketiga, di mana butir 3 itu rnasalah tentang Acara Resmi, ynng rumusannyn adalah sebagai berikut :

Acnra resmi ndalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan oleb Pemerintah atau Lembngn Tinggi Negara lainnya dalam me-laksanakan tugas dan fungsi tertentu dan di-hadiri oleh Pejabat Negara dan atau Pejabat Pemerintah serta undangnn lainnya.

Dernikianlah bunyi butir 3 mengenai Acnra Resmi.

Kemudian sore harinya dilnnjutkan untuk mengadakan lobby mernbabas Pasal 1 butir 4 sampai dengan 9, berarti 6 butir. Yang akhirnya setelah melalui berbagai debntan di dalnm lobby itu pada jam 16.45 dilaporknn kepada PANJA yang ha-silnya adalah bahwa butir

4

tentang Pejabat Negara dan butir 5 tentang Pejabat Pemerintah,oasuk Ketentuan Umum. Jndi.sudah diterima dengan konsep yang ada di dalam RUU

dan itu masuk di dalam.Ketentuan Umum.

Sedangkan butir 6, butir 7, butir 8, dan butir 9 tentang Tokoh Masyarakat tertentu, Tata_Ternpat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan akan dibabas lebib lanjut dan dimasukkan di daaam pasal-pasal serta Penjelasannya.

Adapun mengenai butir ke-4 dan ke-5 ini tidnk akan diba-cakan dalam laporan ini karena sudnb sesuai dengan RUU

tinggal nanti Penjelasannya akan dibahas tersendiri pada waktu PANJA mengadakan pembahasan mengenai Penjelasan

Pa-sal demi PaPa-sal mnupun Penjelasan Umum.

Sebagai kesimpulan dnri laporan PANJA ini adalah bahwa rapnt P~NJA selama 3 bari ini telah menghnsilkan :

- Judul, Konsiderans Menimbnng dnn Mengingat diserahkan ke-pada Tim Kecil.

- Kemudian Pasnl 1 seluruhnya selesai terdiri dari 5·butir yaitu ; pengertian tentang protokol, acara kenegaraan, acnra resmi, pejabat negara, dan pejabat pemerintnh. Dengan dernikinn maka materi PANJA ynng terdiri dari 21 bu-tir dalnm Inventarisasi Perr1asalaban PANJA baru dnpat1

di-selesaikan 6 butir Baja. Inipun yang butir l yaitu menge-nni Judul dan butir 2 mengenai Konsiderane ~engingan dnn Meniobang ini rnnsih disernhkan kepada Tim Kecil, berarti belurl selesni.

(7)

7

-Oleh karena itu yang nyatn-nyata sudah dapat,diselesaikan oleh PANJA baru satu Pasnl yaitu Pasal l saja, yang ini su-dnh konkrit dengan rumusnnnya yang terdiri dari 5 butir itu tad! • Oleh karena itu tentunya masih memerlukan waktu un-tuk bisa menyelesaikan dari 21 butir secara keseluruhan da-ri Inventarisasi Permasalahan yang ditugaskan oleh PANSUS

kepada PANJA.

Selanjutnyn PANJA setelah mendapntknn petunjuk berikutnya nkan mulni nenbahns dengnn butir 7 dnn seterusnya, yaitu dimulai kalau di dalam RUU adalah :Pasal 2 ayat (1) RUU.

Demikinn lnporan Ketua. FANJA dengan harapan do.pat mem-berikan gambaran kepada Anggota PANSUS demikinn jugn pihak Pemerintah, sekalipun belum menggembirnkan.

KETUA RAPAT : Mengucapkan terimn kasih atas laporan PANJA yang

telnh disampaikan oleh Sdr.Poerwosasmito. Yang intinya ialah bahwu PANJA sampni hnri kemarin, hnri Selnsa tgl. 14-7-1987,

belum dapat menyelesaikan tugasnya.

Kepada·, Ffaksi..;.fraksi yang :masih ingin menambah di beri ke-sempatan.

FRAKSI

(8)

B

-FPP (DRS. RIDWAN SAIDI) :

Laporan yang disampaikan oleh Pimpinan Panja saya kira sudah lengkap, tapi ada sedikit tambahan dari kami bahwa rumusan "acara kenegaraan" yang dibacakan bahwa "Acara kenegaraan adalah acara yang bersifat kenegaraan yang diatur dan dilaksanakan secara ter-pusat dihadiri Presiden dan/atau ••••••• dst".

KETUA :

Silakan FKP.

FKP (DRS. YUWONO ASPARIN) :

Sedikit tambahan dari

FKP

pada waktu membicarakan Pasal

1

bu-tir mengenai "acara kenegaraan", maka di dalam lobby selain rumus-. an yang akhirnya diterima ini, FKP juga mengemukakan suatu ..

rumus-an

yang pokoknya bahwa yang bersifat kenegaraan dikandung maksud oleh FKP agar supaya ada pengertian "acara kenegaraan itu adalah acara yang persifat kenegaraan yang p~nting bagi kehidupan kenega-raan". Ini yang dikemukak.1:ln dalam rumusan FKP, akhirnya menjadi ~ musan yang-s'eperti dibacakan oleh Ketua Panja tadi dengan catatan dan catatan ini diterima di lobby maupun di Panja sehiagga,

ada·-.:e ...

~aeam.:--keterangan demikian dan oleh karena itu nantinya akan diper-juangkan supaya bisa masuk. dalem "penjelasan" dalam arti ulasan le bih lanjut mengenai 0acara kenegaraan".

Kemud.ian mengenai "tokoh masyarakat", "tata upacara", "tata tempat", dan "tata penghormatan" sungguhpun keputusan lobby mau-pun Panja keempat butir ini tidak dimasukkan di dalam ketentuan umum, namun telah disetujui bahwa empat butir ini nantinya akan di-cantumkan dalam pasal-pasal. Actapun cantolannya mengapa bisa diru-muskan d alam pasal adalah tafsiran bahwa ketentuan umum tentang protokol itu sudah cukup memberikan rumusan yang bisa menjadi can-tolan bagi keempat butir ini untuk dijabarkan lebih lanjut di da-lam pasal-pasal.

KETUA :

FABRI dipersilakan.

FABRI (M.S. SITUMORANG, SH) :

Kami menyetujui sepenuhnya apa yang dibacakan oleh Pimpinan dengan ada perubahan-perubahan sedikit menurut hemat kami bahwa masalah protokol atau butir protokol "acara kenegaraan", "acara resmi", "pejabat negara", dan "pejabat pemerintah" itu kam! ang-gap sudah konkrit diterima oleh Panja rumusannya semua. Hanya ka-dang-kadang ada embel-embelnya bahasa penjelasan-penjelasan akan ditambah, tapi rumusan ini sudah diterima oleh Panja.

(9)

9

-Kemudian benAr apa yang dibacakan oleh FKP tadi bahwa

menge-nai "tokoh masyarakat",dan ketiga tata ini akan dimunculkan dalam

pasal dan akan dibicarakan nanti. Dan pasal-pasal ini akan

dimung-kinkan berisi dua bentuk-bentuk rumusan atau lebih, yaitu apa arti

"tokoh masyarakat~· dan ketiga tata yang untuk selanjutnya

diserah-kan kepada Pemerintah mengaturnya lebih lanjut, ini keputusan yang kemarin.

Dan ada beberapa hal _rwausan-rumusan yang diajukan oleh FKP

akan diambil over di dalam penjelasan-penjelasan, apakah itu penj~

-lasan umum menurut situasi dan kondisinya dan akan ditampung.

Ja-di ini sekedar catatan dari

FABRI

bahwa tidak akan dibicarakan

la-gi sebenarnya masalah-masal~ rumusan dari protokol, acara

kenega-raan, acara resmi, pejabat negara, dan pejabat pemerintah, karena kita anggap sudah matang dibicarak.an dan konkrit dibicarakan di da-lam Panja kemarin.

KETUA ~

Demikian_. tambahan laporan atau keterangan dari FABRI. Silakan FPDI.

: _,. ' _J: ;

FPDI (SOETOMO HR~SH) :

Laporan dari Ketua Panja sudah cukup ditambah dengan catatan

kecil baik dari FPP, FKP, FABRI mempePlengkap sehingga FPDI tidak

perlu menambah. KETUA :

Silakan pihak Pemerintah.

Pfil1ERINTAH (A.E. MANIHURUK) :

Laporan itu betul dengan catatan bahwa rumusan protokol ditB.!!! bah dengan catatart kecil sebagaimana aikemukakan oleh Sdr. Ridwan

Saidi tadi " dan/atau n. Sedangkan yang lain itu sudah cocok.

KE'TUA :

Kita semua sudah mendengar laporan dari Panja dengan

keleng-kapan atau tambahan-tambahan dari fraksi-fraksi dan Pemerintah. 1

Intinya bahwa Panja sampai dengan kemarin belum bisa menyelesaikan tugasnya sehingga diperlukan tambahari waktu bagi Panja dan Pansus pada umumnya. Dan yang dilaporkan itu kita terima semua dengan ca-tatan bahwa rumusan yang tadi dibacakan yang menyangkut Pasal 1 belum kita sahkan sekarang, nanti akan disahkan secara keseluruhan

sesudah Panja selesai melakukan tugasnya dan melaporkan rumusan

fi-nal daripada seluruh RUU kepada Pansus. Hal-hal yang akan

(10)

10

-kan oleh Panja besok pagi oleh Pimpinan a-kan dilapor-kan kepada Ba-dan Musyawijrah bahwa Pansus tidak bisa menyelesaikan tugasnya se-suai dengan jadwal acara yang sudah ditentukan oleh Bamus yang la-lu. Dengan demikian besok pagi Pimpinan Pansus akan minta kepada Bamus untuk memberikan tambahan waktu.: ~ ·

Dan dalam hal ini kami beritahukan bahwa rencana jadwal acara yang besok pagi dibicarakan dalam Bamus sudah disampaikan kepada

kami sehingga kami bisa mengetahui bahwa di dalam jadwal acara ra-pat-rapat DPR sesudah reses atau masa sidang yang akan datang su-dah sampai kepada kami yang besok pagi akan disahkan oleh Bamus.

Dari rencana jadwal acara itu bisa kita lihat bahwa Pansus masih diberi waktu untuk kerja terus di dalam masa sidang yang akan datang. Bahwa dalam rapat paripurna DPR yang akan mengesahkan ha-sil rapat tingkat III ini (Pembicaraan tingkat IV) akan dilaku.~an pada tanggal

8

September

1987.

Sebelumnya pada tanggal

3

September

1987

Pimpinan Pansus harus melapor kepada Ba.mµs mensenai basil da-ripada rapat-rapat Pansus. Dan apabila pada tanggal

3

itu Pimpinan Pansus akan melaporkan kepada Bamus bahwa Pansus sudah

menyelesai-. ,

kan tugasnya-:,s·erta

tiaax:

·ada~-perubahan~ maka pada tanggal 8 Septel!l ber

1987

akan disahkan dalam Rapat Paripurna DPR.

Inilah rencana rapat-rapat sesudah reses yang besok pagi akan dibahas 9-i ~alam Bamus. Pimpinan Bamus besok pagi akan menanyakan Pimpinan Pansus yang hadir mengenai rencana acara ini dan Pimpinan Pansus akan mengemukakan persetujuan terhadap rencana jadwal acara yang dibuat Pimpinan DPR ini.

Sehubungan dengan itu, ma.~a sampailah kita sekarang pada aca-ra yang kedua .p~da ,rapat.· ini ·tmtuk membicarakan rencana acara ra-pat-rapat Pansus selanjutnya yang naskahnya sudah dibagikan kepada kita semua. Dengan persetujuan Saudara•saudara maka rencana ini yang sudah dikonsultasikan dengan Pimpinan Pansus akan kami jelas-kan dalam rapat ini.

Seperti tertµlis dalam rencana acara rapat-rapat Pansus ini, maka rencana acara ini dimulai hari ini

15

Juli

1987

sampai dengan

24

Juli

1987

satµ_hari sebelum Penutupan Masa Sidang sekarang in! berjumlah

9

hari, dan ini w~tu yang masih bisa dipergunakan untuk Panja meneruskan.rapat-rapatnya. Setelah reses dan akan dibuka kem-bali masa sidang yang dimulai tanggal

15

Agustus

1987

dengan Pida-to Kenegaraan Presiden. Tanggal 18 Agustus 1987 diberikan kesempat-an kepada Pkesempat-anja untuk meneruskkesempat-an rapat-rapatnya sampai dengkesempat-an tkesempat-ang- tang-gal 28 Agustus

1987,

ini juga berarti

9

hari kerja. Tanggal 29 Agu~ tus

1987

hari berikutnya sampai dengan tanggaI 1 September

1987,

3

hari kerja diberikan kepada Tim ~erumus dan Tim Kecil serta untuk mengetik naskah terakhir hasil karya Panja untuk dilaporkan pada ·,_

(11)

11

-hari berikutnya dalam rapat Pansus yang terakhir tanggal 2 Septem-ber

1987.

·Tanggal

3

September

1987

Pimpinan Pansu~ akan melaporkan kepada Bamus bahwa Insya Allah Pansus sudah menyelesaikan tugasnya

/;;'

sehingga hasil karya Pansus ini dapat disahkan oleh Rapat Paripur-na DPR tanggal

8

September

1987.

Sebelum itu mulai tanggal~3 sampai dengan

7

September

1987

selama

4

hari diberikan kesempatan kepada fraksi-fraksi untuk menyiapkan stemmotiveringnya dan juga untuk mem berikan kesempatan kepada Pimpinan Pansus menyusun laporan yang akan disampaikan kepada Rapat Paripurna DPR.

Perlu saya tambahkan penjelasan bahwa pada angka 2 dan 3 renT cana jadwal acara yaitu tanggal

18

Agustus

1987

sampai dengan tang-gal 28 Agustus

1987

adalah rapat Panja, dan tanggal 29 Agustus

1987

sampai dengan 1 September 1987 adalah rapat Timus dan Timcil dan pengetikan, ini agak kurang tepat ditulis di sini. Sebab seal ra-pat Timus dan Timcil itu adalah wewenang Panja untuk menentukan, bukan rapat Pansus sekarang in!. Oleh karena kadang-kadang kita bertindak sebagai anggota Panja, kadang-kadang bertindak sebagai anggota Pansus, maka pada waktu menyusun ini agak kurang persis. Sedangkanyang persis adalah

No.

2 berbunyi : Tanggal 8 Agustus sampai dengan 1 September

1987

adalah rapat-rapat Panja. Di anta-ra anta-rapat-anta-rapat Panja itulah maka Panja sendiri yang menentukan ada hari-hari untuk rapat Timcil dan Timus, dan ada juga hari-ha-ri yang dibehari-ha-rikan kepada Sekretahari-ha-riat untuk mengetik draft terakhir daripada hasil karya Panja itu, ini yang persis.

Ingin kalni tambahkan penjelasan lagi bahwa oleh karena nanti pada tanggal

24

Juli

1987

itu hari terakhir rapat Panja dalam ma-sa sidang sekarang dan juga hari terakhir untuk mama-sa sidangnya sendiri, maka rapat Panja selesai begitu saja tidak ada rapat Pan-sus lagi seperti sekarang untuk melapor kepada Panja. Di samping i tu pada permulaan masa sidang yang akan d atang Panja dapat lang-sung mulai dengan rapatnya lagi untuk meneruskan ra:r:at-rapat Pan-ja pada masa sidang sekarang ini, tanpa didahului dengan rapat .

.

Pansus·~}.agi,- jadi langsung selesai dan langsung dimulai pada masa sidang yang akan datang.

Ingin kami jelaskan lagi bahwa tanggal-tanggal ini adalah an-cer-ancer, konkritnya Panja boleh menentukan pada suatu hari meng~

dakan rapat atau tidak, Panja sendiri yang menentukan. Misalnya pa-da masa sipa-dang yang akan pa-datang tertulis di sini mulai tanggal

18

Agustus

1987

adalah Rapat Panja, maka Panja bisa menentukan dan berwenang bahwa tanggal 18 Agustus

1987

sebaiknya tidak usah ada rapat, karena mungkin masih ada suasanaTujuhbelasan adalah hak

Pan-ja untuk menentukan itu. Artinya tanggal-tanggal yang tertulis di sini adalah ancer-ancer. Waktu yang diberikan kepada Panja untuk mengadakan rapat namun Panja sendiri yang menentukan apakah akan ada rauat

..

"-""" a~au-tidak.

""""- Lain

(12)

12

-Lain lagi sebagai ancer-ancer ialah bahwa tidak harus Panja

sele-sainya betul-betul tanggal

1

September

1987

seperti yang tertulis

di sini. Panja boleh menyelesaikan tugasnya sebelum itu. Dan:; ka-.

,,

lau Panja misalnya sudah selesai secara tuntas sebelum itu boleh saja mengajukan usul agar supaya diadakan rapat Pansus untuk me -ngesahkan rapat-rapat Panja.

Inilah penjelasan mengenai rencana rapat-rapat Panja dan Pan-sus mulai tanggal 15 Juli 1987 dan Insya Allah akan disahkan nanti

pada tanggal

8

September

1987

pada masa sidang yang akan datang.

Demikian penjelasan dari Pimpinan mengenai rencana acara rapat-rapat Pansus yang mohon disahkan dalam rapat ini.

Namun sebelum itu, sudah barang tentu diberi kesempatan kepada Fraksi-1raksi untuk menyampaikan pendapatnya masing-masing, dimillai dari sebelah kanan FPDI, silakan.

FPDI (ADIPRANOTO) :

Setelah disuguhi rancangan acara ·tadi kami ingat bahwa

lapor-an

dari Panja mengemukakan bahwa Pemerintah supaya digembira-gembir~

kan. Ini supaya tiada catatan itu dan ini pada lazimnya

Pansus/Pan-ja kalau pertama memang alot. Jadi nanti kalau sudah berPansus/Pan-jalan 1

Pa-sal kena akan lancar, sehingga gembira itu pasti. Walaupun demikian

karena rangkaian acara ini diperkirakan sudah bisa mencakup

selu-rur,,nya bisa menyelesaikan, tidak menimbulkan pasas-panas lagi, san-tai tapi mengena FPDI dapat menyetujui rancangan acara ·yang disugui dengan koreksi yang sudah dikoreksi oleh Pimpinan sendiri.

Jadi jangan sampai Pansus kuo-kuo merumuskan Timus dan Timcil, jadi ini memang wewenang Panja untuk menentukan·sesuatu dengan ke-tentuan juga apakah nanti Panja mengadakan rapat sore atau tidak, itu wewenangnya Panja sebab melihat situasi dan kondisi. Kalau

nam-paknya makin panas dienda~~an itu upaya yang paling baik.

Karena FPDI sudah menyetujui ini, nanati kalau Pimpinan Pansus

lapor ke Bamus kata "stemmotivering" in! disesuaikan dengan Tata

tertib 11kata akhir", saya kira Ketua tidak menentang usul yang

ba-ik ini.

KETUA :

FPDI menyetujui rencana acara yang diajukan Pimpinan Pansus, FPP persilakan.

FPP (DRS. RIDWAN SAIDI) :

FPP menyetujui rancangan acara ini.

(13)

13

-KETUA :

Silakan ~.

FKP (DRS. YUWONO ASPARIN) :

FKP dapat menyetujui rencana ini sebagai ancer-ancer.

KETUA :

Silakan FABRI.

FABRI (M.S. SITUMORANG, SH) :

Sebelum berbicara mengenai acara rapat ini kami tertarik tadi yang dikatakan oleh Pimpinan bahwa sekarang ini tidak kita sahkan apa yang dilaporkan oleh Ketua Panja, karena sebenarnya kita di da lam rapat Pan~us telah memberikan wewenang sepenuhnya kepada Panja. Jadi kaitannya wewenang penuh dengan pengesahan ini, kami mohon pen-jelasan, karena pengesahan saya rasa kalau memang begitu tidak perlu ada·hanya tinggal melaporkan saja, ini· satu.

Kedua, mengenai ancer-ancer acara dengan penjelasan-penjelasan Pimpinan kami dapat menyetujui dan ini sangat bijaksa.rl~ pengaturan pola pokok-pola pokoknya. Hanya ada satu pertanyaan bahwa tanggal

15

Juli sampai dengan

24

Juli

1987

Panja akan rapat kemudian akan disusul dengan reses, apakah tidak seyogyanya apa yang telah kita capai di dalam

9

hari berturut-turut rapat siang dan malam hari ini dilaporkan kepada Pansus ? Dengan demikian Pansus mendapat gambar~

an. Catatn yang tadi dikemukakan Pimpinan memang No. 3 tidak seyog-yanya ada di sini, karena itu memang wewenang daripada Panja ini sangat kami hargai, karena memang semestinya Timus dan Timcil me-lapor kepada Panja, dan Panja inilah yang bertanggungjawab kepada Pansus,sebagai alat kelengkapan yang membentuk Panja itu sendiri.

Demikian dan sepenuhnya kami dapat menyetujui dengan perminta-an atas catatperminta-an yperminta-ang kecil tad!.

KETUA :

Jadi kesimpulan yang terakhir dari FABRI bahwa FABRI menyetu-jui rencana acara yang dikemukakan, termasuk rapat terakhir pada

24

Juli

1987

sebelum masa sidang ini berakhir tidak ada rapat Pan-sus seperti tertulis di sini.

Jadi apa yang diajukan oleh FABRI tadi apakah tidak perlu ada rapat Pansus ? Sudah dijawab sendiri oleh FABRI dengan persetu-juan ini, maka tidak ada rapat Pansus sebelum reses.

Kedua, FAB~I rnengemukakan istilah pengesahan. Memang yang kami maksud bahwa nanti rapat Pansus ini akan mendengarkan laporan Fanja

(14)

14

-pada rapat Pansus yang terakhir yang menurut acara ini tanggal 2 September

1987.

Di situlah nant! Pansus akan mengesahkan hal-hal yang dilaporkan oleh Panja, tanpa ada perubahan satupun karena Pansus sudah memberi mandat penuh kepada Panja.

Nampaknya FABRI mempermasalahkan istilah pengesahan ini. Ini memang perlu digunakan istilah ini dengan maksud supaya ba-sil daripada Panja ini diambil alih oleh Pansus sebagai baba-sil Pansus. Dengan pengesahan daripada rapat Pansus ini secara forma-li tas tanpa ada perubahan satupun, maka basil Panja pada saat itu menjadi hasil Pansus. Dan basil Pansus ini nanti akan disahkan da-lam rapat Pleno DPR tanggal

8

September

1987

sehingga menjadi hasil DPR. Inilah mengapa kami menggunakan istilah pengesahan dengan

ca-tatan tidak akan ada perubahan koma_ satupun, karena sudah mandat penuh kepada Panja.

Demikian penjelasan kami dan yang penting bukan istilahnya, tapi maksud yang terkandurig di dalamnya.

Selanjutnya kami akan memberikan·kesempatan kepada Pemerintah untuk memberikan sambutannnya.

PEMER INT AH ( MENP AN) :

Pemerintah dapat menyetujui acara yang tadi disampaikan oleh

L

Pimpinan mengenai pembahasan tentang RUU ttg. Protokol ini dengan ~

catatan Pemerintah akan lebih bergembira kalau bisa selesai pada tanggal

24

Juli

1987.

KETUA :

Moga-moga Pemerintah juga berusaha kekuat tenaga agar membuat RUU selesai lebih cepat.

Dengan demikian acara keduapun sudah selesai kita bahas bahwa rencana acara yang diajukan oleh Pimpinan tadi sudah dapat disetu-jui oleh rapat Pansus ini, setuju

?

( Rapat : Setuju )

Dan dengan demikian rapat Pansus ini selesai dengan membahas 2 acara : Laporan Panja dan Acara rapat-rapat Pansus selanjutnya. Sesudah rapat Pansus ini dischors, maka sesuaiciiengan jadwal abara yang sudah kita tentukan mulai rapat-rapat Panja lagi supaya cepat menyelesaikan tugasnya. Dan juga Pimpinan Pansus akan melapor kepa• da Pimpinan DPR nanti siang kira-kira jam. 12.00 WIB mengenai ba-sil karya Pansus sampai hari ini.

(15)

15

-Kalau sudah tidak ada apa-apa lagi dari Fraksi-fraksi maupun Pemerintah, maka dengan persetujuan Sauiara-saudara sekalian rapat Pansus kita schors sampai nanti ada undangan lagi.

Terima kasih.

Rapat dischors jam 10.05 WIB.

=============================

Jakarta, 15 Juli 1987

KABAGSET PANSUS,

DRS. NOER FATA

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip metode ELISA untuk pemeriksaan prealbumin ini adalah Protein prealbumin pada sampel akan berikatan dengan anti-prealbumin yang telah dicoating pada permukaan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada konsumsi pakan, bobot badan, konversi pakan, karakteristik karkas, dan persentase kematian antara

Hasil dari penelitian komposit serat tangkai ilalang menunjukkan bahwa, kekuatan bending yang paling optimal pada fraksi volume 40% (serat) dan 60% (matrik) yaitu dengan

Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau terdapat hubungan yang bermakna diantara kedua variabel “prematur merupakan faktor risiko gangguan fungsi pendengaran pada

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa knalpot sepeda motor Honda New Mega Pro tahun perakitan 2008 yang menggunakan metallic catalytic

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini akan membahas bagaimana memperoleh premi tahunan untuk asuransi berjangka -tahun dengan tingkat suku bunga diubah menjadi

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Negara (2011) yang berjudul “Karakteristik Diksi dalam Rubrik “Email dari Amerika” Surat Kabar Harian Surya Edisi Tahun 2009”

Uji kompaksi statik disini adalah suatu pengujian dengan menggunakan mold yang sama dengan mold yang digunakan pada uji Standard atau Modified Proctor, dimana