66
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel
Menurut Y.W, Best yang disunting oleh Sanpiah Faisal yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik-sarenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian. Sedang Direktetorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Dari kedua pengertian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Cholid Narbuko (2009:118).
Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya. Menurut Cholid Narbuko (2009:129) “Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat- sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi)...”.
Agar lebih memperjelas suatu penelitian dan tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan suatu istilah pokok, maka diperlukan adanya definisi operasional variabel. Adapun variabel dan operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan Kas
Penerimaan kas pada Shireen Bakery di Banjarmasin dapat melalui penerimaan kas Tunai. SIA penerimaan kas dari penjualan tunai yang terjadi pada Shireen Bakery di Banjarmasin yaitu prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai dengan menggunakan prosedur over- the-counter sales yaitu pada saat pelanggan datang langsung ke perusahaan untuk membeli barang dan melunasinya dengan sejumlah uang kemudian transaksi ini dicatat oleh fungsi kasir ke buku laporan penjualan harian. Sedangkan prosedur cash-on-delivery sales (COD sales) yaitu pada saat pelanggan menelepon atau datang langsung ke perushaan untuk memesan barang dengan membayar sejumlah uang DP maupun tidak, namun pelunasan pembayaran dilakukan pada saat barang yang dipesan telah selesai di buat oleh perusahaan dan kemudian pelanggan atau costumer bisa mengambil nya di perusahaan tersebut.
2. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan dilakukan secara berulang-ulang. Fungsi kasir menginputkan data pemesanan hingga penjualan barang kedalam program aplikasi penerimaan kas hingga dilakukannya pembayaran dan menghasilkan nota penjualan sebagai output yang diserahkan kepada pelanggan beserta barang yang dibeli. Berdasarkan nota penjualan, dapat dihasilkan laporan penjualan yang berisi informasi yang lengkap sesuai dengan yang diinginkan seperti laporan penjualan keseluruhan, per tanggal, per barang, per pelanggan, dan berbagai laporan lainnya sebagai hasil olahan program aplikasi penerimaan kas.
3. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015
Merupakan kegiatan merancang dan mengimplementasikan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemprograman Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan SQL Server 2014 sebagai back end untuk menangani kegiatan penerimaan kas pada sebagai salah satu media yang terkomputerisasi untuk menghasilkan nota penjualan, laporan penjualan harian, laporan penjualan per barang, dan berbagai laporan lainnya dapat memudahkan bagian yang terlibat dalam pengoperasian sistem tersebut.
B. Jenis Penelitian
Studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang“.(Sugiyono:2013:15).
Mengenai penjelasan tentang definisi di atas maka penulis memilih untuk melakukan penelitian studi kasus. Hal tersebut dikarenakan penulis dapat melakukan penelitian secara terperinci terhadap obyek yang diamati yaitu tentang sistem informasi akuntansi penerimaan kas serta melakukan rancang bangun sistem informasi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Shireen Bakery di Banjarmasin.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Kuantitatif
“Data kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik” (Sugiyono,2013:7. Dalam penelitian ini, data kuantitatif yang diperoleh berupa , nota penjualan, data pesanan, data pelanggan,.dan laporan penjualan harian dari Shireen Bakery Banjarmasin.
b. Data Kualitatif
“ Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar” (Sugiyono,2013 :14). Dalam penelitian ini adalah sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, Surat Izin Usaha,(SIUP), Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan sistem yang diterapkan terhadap penerimaan kas dari penjualan tunai 2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Primer
“Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Husein Umar, 2014 :42).Data primer dalam penelitian ini adalah struktur organisasi , prosedur yang digunakan dan fungsi-fungsi yang terkait. semua data tersebut diperoleh oleh penulis langsung dari pemilik usaha yang ditemui secara langsung oleh penulis dari hasil interview (wawancara) dengan melakukan wawancara
langsung tentang hal yang berhubungan dengan penerimaan kas pada Shireen Bakery Banjarmasin.
a. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data primer yang telah di olah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain(Husein Umar, 2014 :42). Data yang dikumpulkan oleh penulis adalah nota penjualan, datar harga barang, datar nama barang ,data laporan penjualan tunai .
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara (Interview)
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif lebih menekankan pada teknik wawancara, khususnya wawancara mendalam. Wawancara adalah kegiatan tanya jawab untuk memperoleh informasi atau data.”. (Dr. Widodo, 2017:74).
Wawancara dilaksanakan penulis dengan proses tanya jawab secara langsung dengan pimpinan serta para karyawan untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat. Materi wawancara berkaitan langsung dengan obyek penelitian yang akan dibahas, yaitu tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi, sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang berjalan pada Shireen Bakery di Banjarmasin.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti”. (Dr. Widodo, 2017:75).
Dokumentasi dilaksanakan Penulis dengan mengumpulkan data-data, menyalin dan mengolah data dari Shireen Bakery Banjarmasin , laporan penjualan harian dan struktur organisasi serta membaca dan mempelajari literature-literature pendukung yang sesuai dengan masalah dalam penelitian ini, baik data yang diperoleh dari obyek penelitian maupun data atau teori yang ada dalam literature pendukung yang telah dikumpulkan.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sugiyono (2013:88)
Tahap analisis data merupakan keseluruhan tahap pengembangan sistem informasi. Data yang telah dikumpulkan dari hasil dokumentasi, wawancara dianalisis secara kualitatif maupun kuantitatif dengan pendekatan teori-teori yang ada kaitannya dengan permasalahan pokok yang akan dibahas.
Adapun tahapan dalam menganalisa data yang dilakukan penulis dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjulan tunai menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Shireen Bakery Banjarmasin adalah sebagai berikut :
1. Analisis Sistem yang Berjalan
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang berjalan akan dianalisis kelemahan dan efektivitasnya dengan mengumpulkan data seperti: Struktur organisasi, fungsi-fungsi yang terkait, jaringan prosedur yang membentuk sistem, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan, dan sistem pengendalian intern dan bagan alir pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Shireen Bakery Banjarmasin.
2. Desain yang Disarankan
Pada tahap ini maka penulis akan merancang sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang disarankan dengan berdasarkan ide rancangan yang didapatkan pada tahap analisis sistem, literature / teori sistem informasi akuntansi, penelitian terdahulu, dan kondisi / keperluan perusahaan, adapun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang disarankan dapat dilihat dari penjelasan berikut ini yaitu:
a. Transaksi penerimaan kas
Penulis merancang sistem informasi penerimaan kas yaitu memasukan transaksi pada program aplikasi dengan mengisi faktur transaksi penjualan tunai. Setelah fungsi kasir menginput transaksi penjualan tersebut maka pelanggan akan melakukan pembayaran.
b. Informasi yang diperlukan menajemen perusahaan
Penulis merancang sistem informasi penerimaan kas berdasarkan informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan, untuk mengetahui informasi tentang kas dari penjualan tunai.
c. Fungsi yang terkait
Penulis merancang sistem berdasarkan fungsi-fungsi terkait pada perusahaan untuk menggunakan aplikasi penerimaan kas.
d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Penulis merancang sistem berdasarkan jaringan prosedur yang telah ada tanpa mengubah jaringan prosedur yang telah ada sebelumnya
e. Dokumen yang digunakan
Penulis merancang sistem berdasarkan dokumen - dokumen yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai agar memudahkan pencarian dan pembuatan laporan - laporan yang berhubungan dengan transaksi penerimaan kas yang diperlukan oleh Shireen Bakery Banjarmasin.
f. Catatan akuntansi yang digunakan
Penulis merancang sistem yang berguna untuk pencatatan akuntansi, misalnya catatan akuntansi tentang laporan penerimaan kas keseluruhan, laporan penerimaan kas per tanggal, dan berbagai catatan akuntansi lainnya.
Penulis merancang sistem berdasarkan sistem pengendalian intern yang telah ada, namun sedikit mengubah sistem yang telah ada dengan harapan akan dapat mengubah sistem pengendalian intern menjadi lebih baik dari sebelumnya
h. Bagan alir dokumen
Penulis merancang sistem berdasarkan bagan alir dokumen yang dibuat oleh penulis yaitu dengan adanya pembuatan flowchart penerimaan kas dari penjualan tunai.
i. Sistem berbasis komputer
Merancang program aplikasi sesuai dengan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang telah didesian sebelumnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.) Mendesain relasi antar tabel
Relasi antar tabel dibuat setelah dibuatnya database yang berisi informasi tentang data – data yang akan digunakan penulis untuk membantu dalam pembuatan program aplikasi, seperti data barang, data jenis barang, data jenis barang, data pelanggan dan data penjualan. 2.) Mendesain interface
Mendesain interface merupakan tahapan salanjutnya yang harus dilakukan penulis, desain interface dilakukan dengan cara mendesain form – form yang akan digunakan dalam sebuah program aplikasi.
Mendesain desain keluaran merupakan tahapan terakhir yang dilakukan penulis, yaitu dengan mendesain hasil dari program aplikasi yang telah dibuat, yaitu berupa faktur, laporan per barang, laporan penjualan dan beberapa laporan lainnya yang diperlukan oleh sebuah perusahaan.
3. Implementasi yang Disarankan
Implementasi merupakan tahap pengembangan yang meliputi proses pembuatan program, pengujian dan pengoperasian. Dalam tahap ini penulis membuat program berdasarkan desain - desain yang telah dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015. Kemudian setelah program dibuat maka akan dilakukan pengujian dan pengoperasian terhadap program telah dibuat berdasarkan data yang telah didapat oleh penulis.