• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KONVERSI BAHASA PEMROGRAMAN DAN DESAIN ANTARMUKA SISTEM PAKAR ANALISIS DAMPAK INDUSTRI SEMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII KONVERSI BAHASA PEMROGRAMAN DAN DESAIN ANTARMUKA SISTEM PAKAR ANALISIS DAMPAK INDUSTRI SEMEN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

KONVERSI BAHASA PEMROGRAMAN

DAN DESAIN ANTARMUKA

SISTEM PAKAR ANALISIS DAMPAK INDUSTRI SEMEN

7.1. Konsolidasi Program

Program ESC-2 merupakan konsolidasi dari basis pengetahuan ESC-1 dengan algoritma pencarian dan antarmuka pengguna baru yang didesain dalam bahasa Visual Prolog. Proses konsolidasi ini rentan terkena masalah, karena filosofi desain Visual Prolog dan PROLOG memang memiliki banyak perbedaan. Untuk mencegah munculnya kesalahan, penyusun menciptakan beberapa algoritma yang menjembatani algoritma VisualProlog serta PROLOG. Algoritma-algoritma ini merupakan Function-Procedure Converter, Fungsi ListMake, Prosedur TableWrite serta Prosedur TextboxWrite.

Fungsi Function-Procedure Converter dipergunakan dalam proyek ini karena sebuah program Prolog acap kali memanggil fungsi dari dalam variabel, sedangkan program VisualProlog tidak mampu melakukan hal ini. Fungsi ini disusun untuk mengubah fungsi menjadi prosedur selagi program berjalan, sehingga sebuah prosedur lain dapat memanggilnya.

Fungsi ListMaker amat penting dalam proyek ini karena PROLOG menampilkan segala hasil yang mungkin dari prosedur dan fungsi dengan mudah, sedangkan VisualProlog hanya mampu menampilkan satu buah hasil saja. Fungsi ini bertujuan mengubah segala hasil prosedur yang ada menjadi sebuah daftar yang dapat dipergunakan dalam algoritma VisualProlog.

Prosedur TextboxWrite merupakan cara untuk menampilkan output program di dalam jendela program. Fungsi yang digunakan sangat berbeda dengan fungsi yang digunakan dalam program PROLOG. Bahasa PROLOG mempergunakan aturan write() untuk menuliskan teks di layar, sedangkan dalam bahasa VisualProlog perintah serupa adalah perintah stdio:write(). Permasalahannya, fungsi ini belum merupakan fungsi

(2)

visual karena teks akan ditampilkan pada jendela konsol yang berbasis teks. Di sisi lain, penyusun berniat untuk menuliskan teks dalam jendela grafis program.

Prosedur TableWrite merupakan cara untuk menuliskan opsi-opsi pemilihan dalam jendela program dengan menggunakan tabel. Program ESC-2 sepenuhnya mempergunakan antarmuka grafis yang berbeda dengan antarmuka ESC-1 yang berdasarkan teks. Pada tahap interaksi pengguna, ESC-2 tidak mengharuskan pengguna mengetikkan jawaban. Melainkan, jawaban dapat dipilih dari daftar jawaban yang ditampilkan dengan menggunakan mouse.

7.2. Desain Antarmuka Pengguna Program

Sistem pakar ESC-2 mempergunakan Windows API (Application Programming Interface), sehingga memiliki tampilan standar sebuah program Microsoft® Windows™. Jendela yang ditampilkan pada aplikasi ini merupakan dua jendela-anak (child window) yang berada di dalam sebuah jendela-orangtua (parent window). Jendela pertama merupakan jendela ESC-2 yang berisi segala keluaran, menu, serta masukan dari pengguna. Sedangkan, jendela kedua merupakan jendela Messages yang berfungsi untuk menampilkan laporan singkat interaksi antara pengguna dengan sistem pakar.

Jendela ESC-2 memiliki sebuah kotak keluaran, dua buah kotak daftar, sebuah kotak login, sebuah kotak input, serta satu buah tombol Next. Kotak keluaran berfungsi untuk menampilkan keluaran program yang terpenting. Biasanya, keluaran ini sudah lebih terfokus sehingga hanya terdiri dari satu atau dua kalimat. Keluaran tersebut juga dapat berupa instruksi bagi pengguna. Kotak daftar berfungsi ganda, untuk menampilkan keluaran yang berjumlah lebih dari satu maupun untuk menampilkan menu yang dapat dipilih pengguna. Sistem pakar menggunakan dua kotak daftar agar meningkatkan fleksibilitas tampilan. Kotak login berfungsi untuk memasukkan nama dan kata kunci pengguna. Kotak indput hanya muncul untuk masukan numerik, sedangkan pada saat tidak dipakai elemen ini tak akan muncul di layar. Tombol Next ditekan setiap selesai memilih opsi atau memasukkan data. Penekanan tombol ini akan menginstruksikan

(3)

7.3. Alur Interaksi Pengguna dan Sistem Pakar

Setelah pengguna memasukkan nama pengguna serta kata kunci yang valid, maka sistem pakar akan memasuki menu utama. Menu utama program ini memberikan dua pilihan, yaitu peninjauan dari proses-proses industri semen serta peninjauan dari dampak lingkungan yang teramati. Bila pengguna memilih untuk meninjau dari segi proses-proses industri semen, program akan menyajikan sebuah sub-menu proses. Sub-menu proses berisi proses-proses yang umum dipergunakan dalam industri semen. Pengguna dapat memilih salah satu proses untuk meninjaunya lebih lanjut.

Setelah pengguna memilih proses yang ingin ditinjau, sistem pakar akan menyajikan sub-menu polutan. Pada sub-menu polutan, program menyajikan pencemar yang muncul akibat proses yang ditinjau. Untuk menentukan hal ini, sistem pakar mengakses basis pengetahuannya dan mencari hubungan antara proses terpilih serta pencemar-pencemar yang terkait kepadanya. Setelah menampilkan semua pencemar yang dihasilkan proses, program kembali menunggu masukan dari pengguna.

Pada tahap selanjutnya, pengguna akan memilih salah satu pencemar yang ingin diperiksa lebih lanjut. Sistem pakar akan mengakses kembali basis pengetahuannya untuk mendapatkan golongan serta dampak pencemar tersebut terhadap kesehatan. Sistem pakar juga akan menanyakan konsentrasi pencemar tersebut agar mendapatkan angka dampak yang tepat berdasarkan basis data. Penyusun juga menambahkan fitur baru pada tahap ini, yaitu instrumentasi observasi pencemar. Pengguna diminta memasukkan teknik serta alat yang dipakai dalam pengamatan polutan tersebut.

Selanjutnya, dilakukan perhitungan semi-numerik ketika sistem pakar membandingkan angka konsentrasi yang dimasukkan dengan angka konsentrasi baku mutu serta angka dampak. Sistem juga memeriksa skala terkecil serta ketelitian instrumen dan teknik pengamatan yang dipakai. Dari data-data yang didapat, sistem pakar akan menyajikan semua komponen lingkungan serta sosial yang mungkin terkena dampak, berikut angka kepentingannya.

(4)

Dalam sub-menu selanjutnya pengguna dapat menilik lebih dalam mengenai salah satu komponen sosial yang ingin ditinjau. Setelah pengguna memilih, sistem pakar akan menyajikan semua perubahan sosial yang mungkin terjadi pada komponen sosial tadi. Sebagai contoh, pada komponen perumahan dapat terjadi perubahan tata guna lahan serta penurunan harga tanah.

Sedangkan, pada sub menu selanjutnya pengguna juga dapat memeriksa dampak tidak langsung akibat pengaruh polutan terhadap salah satu komponen lingkungan. Pengguna memilih salah satu komponen yang akan diperiksa, kemudian sistem pakar mengakses basis data untuk mendapatkan komponen-komponen lingkungan lain yang terkena dampak tidak langsung.

Pada tahap terakhir tinjauan maju ini, sistem pakar menampilkan semua komponen lingkungan yang terkena dampak tidak langsung. Sistem pakar juga menyajikan semua upaya mitigasi yang mungkin dilakukan untuk mengurangi semua dampak yang dihasilkan oleh proses. Kemudian, program mengulang kembali dari menu utama.

Alternatif peninjauan yang dapat dipilih oleh pengguna merupakan tinjauan mundur. Tinjauan ini berguna bagi pekerja AMDAL yang memeriksa komponen lingkungan terlebih dahulu atau menemukan gejala kerusakan pada lingkungan. Untuk melakukan tinjauan mundur, pengguna memilih opsi tinjauan dari sumber polutan. Sub-menu pertama akan menampilkan komponen lingkungan yang mungkin terpengaruh oleh industri semen. Pengguna dapat memilih komponen mana yang ingin ditinjau lebih lanjut. Kemudian, sistem pakar akan memeriksa basis pengetahuan untuk mendapatkan segala kemungkinan polutan yang dapat mempengaruhi komponen lingkungan tersebut. Misalnya, mikrofauna dipengaruhi oleh SO2, CO, partikulat, H2S, hidrokarbon, temperatur air, serta TSS.

Sub-menu selanjutnya menampilkan polutan-polutan tersebut berikut angka kepentingannya. Pengguna diminta untuk menentukan polutan mana yang akan ditinjau

(5)

lingkungan berikut observasi kondisi pencemar pada lokasi proyek. Industri semen yang diperiksa juga harus mencantumkan kandungan efluennya.

Pada tahap selanjutnya, sistem pakar memeriksa polutan yang diberikan dan menentukan kelompok pencemarnya, pengaruh polutan terhadap lingkungan, unit perhitungannya, serta segala metode pengamatan yang mungkin. Pengguna kini diminta memilih salah satu metode yang telah digunakan untuk melakukan observasi, serta memasukan kuantifikasi pencemar (konsentrasi, temperatur, maupun pH).

Kemudian, sistem pakar akan melakukan perhitungan semi-numerik untuk mencari magnitudo dampak pencemar. Sistem pakar juga mencari unit terkecil serta akurasi alat observasi yang dipakai. Selain itu, sistem pakar mencari komponen lingkungan yang juga terpengaruh oleh pencemar tersebut, berikut angka dampak masing-masing. Semua data tersebut ditampilkan, berikut dengan segala kemungkinan proses yang dapat menghasilkan pencemar tersebut. Pengguna kini diminta untuk memilih proses yang akan ditinjau lebih lanjut.

Hasil akhir dari peninjauan ini adalah mitigasi dari dampak-dampak yang dihasilkan oleh proses. Sebagai contoh dapat kita teliti proses pengolahan mineral yang acap kali dipakai dalam industri semen. Proses ini dapat menghasilkan banyak polutan, termasuk CO, H2S, dan kenaikan temperatur air. Untuk meminimasi dan mitigasi dampak, sistem pakar dapat menyarankan untuk mengimplementasikan fabric filter collectors untuk mengurangi partikulat, atau menggunakan presipitator elektrik untuk mengumpulkan debu.

Semenjak awal eksekusi dan selama pengulangan sesi, laporan singkat interaksi program dan pengguna senantiasa dituliskan pada jendela Message. Pada pengulangan program terakhir, modul Warner-Preston akan menghasilkan nilai-nilai kriteria yang disimpulkan dari hasil pengamatannya. Nilai-nilai ini diletakkan dalam jendela Message. Semua interaksi ini dapat disalin ke program lain seperti Microsoft® Word™.

(6)

7.4. Evaluasi dan Verifikasi Program

Verifikasi program ESC-2 dilakukan berulang kali untuk menguji efektivitas algoritma program utama serta modul Warner-Preston, serta mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan. Di sisi lain, evaluasi program dilakukan untuk memeriksa kenyamanan penggunaan program serta komprehensivitas basis data. Dalam penggunaannya kelak, program ESC-2 akan dipergunakan berulang kali untuk kasus-kasus yang sangat bervariasi. Sehingga, fungsionalitas program harus mengalami pengujian yang berulang-kali.

Perlu diketahui bahwa evaluasi dan verifikasi program hanya dilakukan di dalam laboratorium tanpa pengujian di lapangan. Sistem pakar ESC-2 tidak mengalami masalah yang berarti; semua kesalahan program dapat diperbaiki sebelum penerbitan laporan ini. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan simulasi pemakaian program dalam industri semen yang nyata dapat dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Kota Surabaya pada beberapa lokasi dengan tingkat endemisitas bertingkat (strata I, II dan III), strata I adalah wilayah DBD dengan kasus tinggi (≥100) yang diwakili

water proofing walls (dinding tahan air), karton/ kertas pembungkus yang dilapisi lemak / lilin), pelapis batang las, bahan pengisi untuk sabun, sebagai

Kebijakan pengelolaan sampah di Kota Bandung ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.

Gambar 5 Pola pita DNA hasil ekstraksi dan isolasi dari daun Shorea laevis Untuk dapat melakukan analisis PCR diperlukan DNA dengan tingkat kemurnian dan berat molekul

• 17-24 Juni diadakan Kongres yang ketiga di Bandung ini dinamakan kongres (S.I) Nasional yang pertama 80 SI daerah mengirimkan utusan dengan jumlah anggota 360.000 jumlah

Biaya untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka perlindungan dan pelestarian hewan Beluku sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dibebankan pada