PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
OTOMOTIF PLASTIK INJEKSI DI PT TAKAGI SARI
MULTI UTAMA
Muhammad Kholil dan Fadli MauladiTeknik Industri
Universitas Mercu Buana Jakarta Email: fadlimauladi@yahoo.com
ABSTRAK
PT Takagi Sari Multi Utama merupakan perusahaan Jepang yang terletak di tiga tempat (Tan-gerang, Cimanggis, dan Cikarang). Perusahaan tersebut bergerak di bidang Otomotif Plastik Injeksi. Penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan produk baru plastik injeksi otomotif. Dimana inti proses adalah injection, painting dan assembling. Plastic Injection tersebut meru-pakan sebuah proses pembuatan barang yang terbuat dari material biji plastic dan dicetak men-jadi part otomotif seperti bumper.
Penelitian dilakukan dengan observasi yaitu pengamatan langsung dilapangan, bagaimana proses perencanaan dan pengembangan berjalan dari awal, pengambilan data-data dan referensi yang didapat dari customer sebagai bahan acuan pengambilan data.Pada akhir peneliatian ini telah berhasil merancang & mengembangkan project D80N yang dilengkapi den-gan dokumentasi sampai mass production.
Kata kunci: New Product Development, Perancangan dan pengembangan Produk, Plastik In-jeksi Otomotif, Otomotif Komponen.
ABSTRACT
Takagi Sari Multi utama is Japan company which at three places (Tangerang, Cimanggis, and Cikarang). That company is moving at automotive Part plastic Injection. Resident writer at New Product Development Departement, the research is develop automotive Part plastic Injection and takagi have process core is injection, painting and assembling. This plastic Injection made from plastic and molding becomes part otomotif, example is Bumper.
The research of observation which is direct watch at field, how is planning process and walking development from the beginning, downloading and reference that is gotten from cus-tomer as material as downloading basis. At the early the research was successful being de-signed & developed of project D80N who is proveded with documents until mass production. Keywords: New Product Development, Design and product development, Automotive Part In-jection, Automotive Component.
1. PENDAHULUAN
Perancangan dan pengembangan produk meliputi semua proses yang berhubungan dengan keberadaan produk dengan segala aktivitas mulai dari identifikasi keinginan konsumen, penjualan dan pengiriman dari produk itu sendiri. Cara untuk memahami aktivitas perancangan modern adalah den-gan memulai dari bagian akhir, bekerja mundur dari titik dimana perancangan su-dah selesai dan proses pembuatan bisa dimulai. Bila pembuatan tidak bisa dimulai sebelum perancangan selesai, maka
seti-daknya jelas apa yang harus dicapai dalam proses perancangan.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan produk industri otomotif yang semakin pesat di Indonesia secara tidak langsung menuntut sumber daya ma-nusia yang mampu mengimbangi pertum-buhan tersebut. Produk merupakan titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam in-dustri manufaktur. Oleh karena itu, ke-suksesan dalam persaingan industri terse-but akan ditentukan oleh keberhasilan
mengembangkan produk sesuai dengan keinginan dan harapan dari para konsu-men.
Tujuan
a. Mengetahui alur proses development (perancangan & pengembangan ) suatu
part plastik dari awal hingga part
tersebut mampu dicetak dalam jumlah yang banyak (Mass Production)
b. Untuk mengetahui proses pembuatan atau perancangan produk plastik injeksi terutama untuk pembuatan produk demi mendapatkan hasil yang maksimal.
c. Mengetahui sejauh mana penggunaan
teknologi yang dapat digunakan untuk perancangan sebuah produk plastik otomotif.
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Perancangan dan Pengembangan Produk Baru
Perancangan produK baru (New Product
Design) sebagian besar adalah berkenaan
dalam hal operasional yang antara lain membuat spesifikasi produk-produk yang akan dibuat dimana hal tersebut adalah sebuah persyaratan untuk melakukan produksi.
Pengembangan produk baru (New
Product Development) adalah suatu bagian
yang penting dalam dunia bisnis. Produk-produk baru dapat memberikan dan menyediakan kesempatan bertumbuh dan keuntungan kompetitif kepada perusahaan. Dengan bertambahnya produk-produk baru, maka timbul sebuah tantangan untuk dapat memperkenalkan produk baru secara lebih cepat tanpa mengurangi sisi kualitas. Sebagai contoh para penghasil automobile dunia sekarang dapat memperkenalkan sebuah rancangan mobil baru dalam dua tahun, dimana dahulu akan membutuhkan waktu sekitar empat tahun lamanya.
b. Definisi & Teori Produk
Pengertian produk itu sendiri, ditinjau dari sudut pandang pemasaran, yang dikemu-kakan oleh Kotler dan Armstrong (1997;274) yang disadur oleh Sindoro se-bagai berikut:
“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
menda-patkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan dapat memuaskan keingi-nan atau kebutuhan konsumen”.
Produk merupakan suatu perwujudan dari hasil designer dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
c. Proses Perancangan dan Pengem-bangan Produk
Proses pengembangan produk adalah urutan langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan dimana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun, merancang, dan mengkomersialkan suatu produk. Menurut Ulrich (2000), proses pengembangan produk umumnya terdiri dari enam tahap, yang antara lain adalah: • Perencanaan
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zerofase” karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
• Pengembangan konsep
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target didentifikasi, alternative konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
• Perancangan tingkat system
Fase ini mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen. Gambaran rakitan akhir untuk system produksi biasanya didefinisikan selama fase ini.
• Perancangan Detail
Fase ini mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.
• Pengujian dan perbaikan
Fase ini melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk. Prototype awal biasanya dibuat dalam fase ini.
• Produksi awal
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sebenarnya. Tujuan dari produksi
awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya.
Dalam tahap pengembangan konsep, pada tahap tersebut harus melalui proses-proses seperti identifikasi kebutuhan pelanggan, Spesifikasi produk, Penyusunan konsep dan sebagainya. Untuk dapat lebih jelas dan menyeluruh dapat diperhatikan dalam diagram proses pengembangan produk pada gambar [1] berikut ini.
Gambar 1 Proses pengembangan dan perancangan produk.
Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan adalah produk berbasis teknologi (technology push) yaitu
keberadaan teknologi mendorong untuk dapat melakukan pengembangan produk, sehingga tahapan yang digunakan tidaklah berangkat dari tahapan penyusunan konsep, tetapi dimulai dari proses perancangan produk yaitu arsitektur produk, desain industri, desain untuk proses manufaktur dan prototype.
d. Karakteristik Pengembangan Produk yang Sukses
Dari sudut investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun, laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung. Lima dimensi spesifik yang lain, yang berhubungan dengan laba dan biasa
digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
• Kualitas Produk • Biaya Produk
• Biaya produk yaitu biaya untuk modal peralatan dan alat
• Waktu Pengembangan Produk • Biaya Pengembangan • Kapabilitas pengembangan
e. Teori Keuntungan dan Kekurangan dalam NPD
Perusahaan harus selalu berusaha untuk mengembangkan produknya sesuai dengan selera dan keinginan konsumen sehingga dapat terus bersaing dengan perusahaan lain. Pengembangan produk tersebut dimaksudkan agar perusahaan dapat selalu memenuhi selera pasar sehingga konsumen dapat terus tertarik pada produk tersebut.
Menurut Kotler (1999;274), mengemukakan beberapa sebab yang bisa mengakibatkan makin sulitnya keberhasilan pengembangan produk dimasa yang akan datang yaitu:
− Kurangnya gagasan pada jenis barang tertentu.
− Pasar yang terpecah-pecah. − Kendala sosial dan pemerintah − Mahalnya proses pengembangan
produk.
− Kurangnya modal.
− Pendeknya rentang waktu menyelesaikan produk.
− Pendeknya masa manfaat bagi produk yang berhasil.
f. Isu-Isu Yang Berkaitan Dengan De-sain Produk
Untuk mengembangkan sistem dan struktur organisasi yang efektif, maka ada beberapa isu penting yang harus dipahami yaitu antara lain:
1. Desain yang tangguh(Robus Design) merupakan sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pad kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.
2. Desain Modular (Modular Design) merupakan bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi
komponen yang dengan mudah dapat ditukar atau digantikan.
3. Computer Aided Design (CAD)
merupakan penggunaan sebuah computer secara interaktif untuk
mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk.
4. Computer Aided Manufacturing (CAM) merupakan penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin. 5. Teknologi Virtual Realitas (Reality
Virtual Technology)
merupakan bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapt menanggapi secara interaktif. 6. Analisis Nilai (Value Analysis)
merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi.
7. Desain yang ramah lingkungan
(Envi-rontmentally Friendly Design)
merupakan perancanagn produk yang telah memasukkan unsure kepekaan terhadap permasalan lingkungan yang sangat luas pada proses produksi. Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan:
a) Membuat produk yang dapat didaur ulang
b) Menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang.
c) Menggunakan komponen yang tidak membahayakan.
d) Menggunakan komponen yang lebih ringan.
e) Menggunakan energi yang lebih sedikit. f) Menggunakan bahan baku yang lebih
sedikit.
g. Persaingan Berdasar Waktu (Time-Based Competition)
Manajer operasi yang menguasai seni pen-gembangan produk secara bertahap akan memenangkan persaingan dari para pe-saingnya yang lebih lambat berarti bisa dis-ebut manajer yang menguasai konsep per-saingan berdasarkan waktu.
h. Mengorganisir Inovasi Produk
Agar program-program produk baru dapat berhasil, manajemen puncak harus
mendu-kung secara terus menerus dan mau ber-tanggungjawab atas program-program. Ra-sa terikat kepada program harus tetap ada meskipun dihantui oleh kemungkinan gagal, hal yang wajar terjadi dalam usaha produk baru. Agar keterkaitan ini bisa berjalan efektif, program produk baru harus terorganisir secara efektif.
i. Dokumentasi Produksi
Aktifitas dalam perusahaan diusahakan agar dapat terjadi kesinambungan maka perlu dokumentasi yang memadai, oleh karena itu dokumentasi produksi perlu se-kali dilakukan dalam program pengemban-gan produk. Adapun dokumentasi yang lazim dilakukan antara lain:
1. Gambar Perakitan (Assembly Drawing) yaitu pandangan produk yang dilepas masing-masing komponennya bi-asanya melalui gambar tiga dimensi atau isometris.
2. Diagram Perakitan (Assembly Chart) yaitu sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan bagaimana komponen mengalir menjadi subperakitan dan akhirnya menjadi produk jadi.
3. Lembar Rute (Route Sheet) yaitu me-rupakan daftar operasi yang dibutuh-kan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill
of material.
4. Perintah Kerja (Work Order) yaitu se-buah instruksi untuk membuat sejum-lah kuantitas produk tertentu biasanya untuk jadwal tertentu.
5. Engineering Change Notices (ECN) yaitu sebuah perbaikan atau peruba-han dari gambar teknik atau bill of ma-terial.
6. Manajemen Konfigurasi (Configuration
Management) yaitu suatu sistem
di-mana sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifi-kasi secara akurat sementara pengen-dalian dan pertanggung jawaban suatu perubahan tetap terjaga.
j. Faktor-faktor Pendukung dan Peng-hambat dalam Pengembangan Pro-duk Baru
Beberapa faktor diluar perusahaan akan mempercepat pengembangan dan usaha
memperkenalkan produk baru, faktor-faktor pendukung ini antara lain:
• Kemajuan dalam teknologi
Semakin mudahnya perusahaan mengelola sistemnya dengan menggunakan peralatan yang berteknologi modern maka perusahaan lebih banyak mendapatkan keuntungan dalam kecepatan memproduksi, akurasi yang menunjang dari segi kualitas produk yang dihasilkan. (orang digantikan dengan mesin-mesin berat). • Perubahan dalam kebutuhan
konsumen.
Konsumen semakin dihadapkan dengan segala hal yang mudah atau instant, maka semakin dituntut pula sebuah perusahaan untuk segera menunjukkan segala macam strategi pada produk mereka agar mampu mengambil alih perhatian pasar.
( kemasan makanan yang instant). • Hidup Produk yang sangat pendek.
Dikarenakan faktor kemajuan teknologi dan permintaan konsumen yang semakin variatif jelas disini akan menyebabkan umur produk akan cepat bermetamorfosis. Jika tidak maka produk tersebut dengan sendirinya akan segera hilang dari pasaran yang tentunya berakibat buruk pada branding atau imej perusahaan itu sendiri. (TV, Phone Cell dan lain-lain). • Meningkatnya persaingan pasar
inter-national.
Persaingan semakin banyak maka pen-jual akan semakin kesulitan untuk mendapatkan pelanggan. Prinsip itu tentunya telah berlaku jika telah menurunkan faktor-faktor tersebut diatas. Satu- satunya jalan adalah mereka harus segera menciptakan model atau trend pasar yang sangat berbeda dari yang sudah ada.
(persaingan perusahaan mobil).
Pada waktu yang sama, faktor di luar dan didalam perusahaan juga dapat meng-hambat pengembangan produk di masa yang akan datang. Dari luar faktor-faktornya antara lain;
• Semakin tingginya biaya modal
Bahan baku yang semakin sulit dida-patkan, bahan baku yang berkualitas akan menentukan hasil produk sebuah perusahaan akan berdampak kepada
kepusan pelanggan dan loyalitas ter-hadap produk. Namun hal ini semakin sulit karena ketatnya kompetisi dalam memperebutkan lahan dan modal. • Peraturan-peraturan Pemerintah,
Pajak yang tinggi, Undang-undang Hak cipta, Izin pengembangan Produk yang sangat bertele-tele akan menyebabkan sebuah perusahaan untuk mengurung-kan niat melanjutmengurung-kan proses produk yang sudah berupa model.
• Biaya tenaga kerja yang mahal Tekh-nologi dan SDM yang berkembang seir-ing kemajuan zaman tentunya akan semakin dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendapatkan ide dan kualitas barang yang prestisius. SDM tersebut akan didapatkan oleh perusahaan sete-lah melalui berbagai macam seleksi dan akan terekrut dengan biaya gaji yang mahal.
Dari dalam perusahaan sendiri adalah kurangnya perhatian pada orientasi produk baru, ini tercermin dari riset pemasaran yang tidak memadai, keterlambatan dalam memutuskan produk baru, dan kekurangan dalam strategi produk baru.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan ada 2 (dua) teknik pengumpulan , yaitu:
a. Penelitian Lapangan
Teknik Observasi, yaitu pengamatan langsung dilapangan, bagaimana proses perencanaan dan pengembangan berjalan dari awal, pengambilan data-data dan referensi yang didapat dari customer sebagai bahan acuan pengambilan data.
b. Penelitian kepustakaan
Penelitian kepustakaan adalah proses penelitian yang dilakukan penulis untuk mempelajari berbagai bentuk bahan-bahan tertulis yang ada kaitannya terhadap pokok masalah yang akan dibahas.
4. PEMBAHASAN a. Permintaan Customer
Kegiatan pengembangan produk dijemba-tani oleh bagian marketing dari customer.
Customer memberikan project keputusan
bagian perancangan dan pengembangan produk/new product development. Keputu-san tersebut berupa document official atau surat permohonan untuk dibuatkan pena-waran (RFQ/Request for Quotation). Dari surat customer tersebut diteruskan ke dept
new product development berupa
docu-ment NPP (New Project Proposal)
NPP merupakan dokumen yang me-nyatakan project tersebut belum fix dipro-duksi tetapi dijadikan guide kepada dept
new product development part/project apa
saja yang akan dianalisa sebagai bahan pembuatan penawaran marketing.
Adapun dokumen NPWO (New Project
Work Order) adalah dokumen yang
dikelua-rkan marketing ke bagian lain sebagai in-formasi bahwa project benar-benar fix akan diproduksi masal (mass production), NPWO.
b. Proses Perancangan dan Pengem-bangan Produk
Proses perancangan dan pengembangan mulai dilakukan setelah dapat informasi dari marketing berupa dokumen NPP. Dept NPD akan melakukan review project den-gan mengundang meeting semua departe-men terkait seperti Quality, Enginering,
Purchasing, Marketing & Produksi. Semua
departemen dikumpulkan dalam satu ruan-gan untuk menruan-ganalisa dan membahas perancangan yang akan didesain. Mulai dari desain, manufaktur sampai pengiriman dan mass production. Dalam pembahasan desain review mengumpulkan semua ar-gumen dari berbagai departemen terkait untuk mendiskusikan mengenai kesanggu-pan perusahaan. Adapun media penyam-paian desain review menggunakan Drawing 2D atau 3D Modeling atau Sample part jika ada. Setelah meeting desain review sele-sai, jika OK semua dept melakukan
meet-ing Feasibility Study guna mempelajari
le-bih lanjut. Setelah itu dokumen NPWO dari Marketing dikeluarkan yang berfungsi se-bagai informasi bahwa project benar-benar fix untuk didevelopt lebih lanjut sampai pro-duksi. NPD mengundang meeting kickoff guna membahas persiapan yang akan dila-kukan sebelum home line trial. Setelah di-ketahui apa saja yang disiapkan kemudian dibuatkan Schedule berdasarkan kesepa-katan bersama antar departemen terkait.
Kemudian Schedule tersebut diajukan ke customer untuk approval. Dan aktivitas
de-velopment mulai dijalankan mulai dari
pem-butan tooling sampai dengan home line trial dan massproduction. Setelah dokumen be-serta part tersebut sudah sempurna secara kualitas dan proses maka siap untuk di PPAP (Production Part Approval Process). Gambaran proses perancangan dan pen-gembangan produk baru adalah seperti Gambar [2] sebagai berikut:
Gambar 2. Proses perancangan dan pen-gembangan produk baru
c. Perancangan Produk Plastik Injection Pembuatan Section Planning
Section planing adalah proses pembuatan
konsep yang akan diterapkan pada suatu
part, seperti konsep pemasangan part ke
unit mobil, konsep part-part kecil pembantu pemasangan, sampai konstruksi part se-hingga dapat memperkirakan kemungkinan
yang terjadi pada proses pembuatan
mold-part tersebut dan lain-lain, semua di
laku-kan di proses section planing ini.
Proses pembuatan section planing di-lakukan setelah kita mendapatkan surface
styling dan surface related part dari cus-tomer. Pada proyek perancangan ornament wheel hub ini, data yang di kirim customer
adalah berupa surface styling dan drawing untuk referensi. Disini pembuatan section
planning dilakukan dengan menggunkana software CATIA V5R20 dengan modul wire-frame and surfacedesign dan modul draw-ing. Prosesnya adalah dengan memotong
bagian surface styling ornament wheel hub tersebut yang posisinya diperhitungkan se-suai dengan posisi terpasangnya ornament
wheel hub, dengan begitu kita dapat
me-rancang bentuk part tersebut sehingga mampu dengan maksimal terpasang pada
velg yang dimensinya mengacu pada
perhi-tungan design plastic part dimana dimensi bagian-bagian part tersebut, seperti rib atau ketebalan part harus sesuai dengan mem-perhitungkan proses injeksinya nanti, se-hingga ketika part tersebut sudah mampu cetak, akan menghasilkan part dengan mu-tu yang baik.
Berikut adalah Gambar [3] surface
styling ornament wheel hub.
Gambar 3 Surface styling ornament
wheel hub.
Dalam pembuatan section planing mengacu pada beberapa landasan teori mengenai design part plastik, seperti stan-dar ketebalan part, stanstan-dar ketebalan rib, standar pemberian radius, dan sebagainya,
seperti Gambar [4] berikut.
Gambar 4. Design dan standar ukuran part plastik
Selain data – data pendukung yang dimiliki diatas, biasanya dalam permintaan-nya customer mencantumkan drawing yang dapat dijadikan referensi atau acuan pem-buatan part, dalam kasus ornament wheel
hub ini, customer memberikan drawing
se-bagai dimensi acuan pembuatan 3D Data. Dimensi tersebut hanya dimensi kasar yang diperbolehkan seperti panjang, lebar & tinggi.
Proses Desain Review
Adalah tahap lanjut dari hasil proses
sec-tion planing, dimana design review
dilaku-kan sekurang-kurangnya tiga kali, design
review dilakukan secara bersama-sama
oleh stylingdesigner, design engineer dan
management.
Pada design review dibahas semua hal mengenai proses pemasangan part ke unit, kemungkinan yang terjadi ketika pembua-tan mold(cetakan), apabila ditemukan hal yang tidak bisa dibuat pada proses pembu-atan mold dikarenakan styling surfacenya,
design enggineer akan mengajukan
per-mintaan perubahan kepada styling
engi-neer, sampai mereka mencapai titik temu
untuk proses pembuatan part tersebut.
Design review biasanya dilakukan
dengan menggunakan drawing draft yang telah dibuat untuk dibahas bersama-sama pada satu waktu, dengan memberikan cata-tan – catacata-tan secara langsung didrawing
draft tersebut, catatan berupa usulan –
usu-lan dalam perancangan part yang nantinya realisasi dari usulan tersebut akan ditua-ngkan dalam 3D Data. Proses design
re-view akan menyaring berbagai macam ide
dan masukan untuk perancangan part, oleh karena itu kerjasama dalam team dan ko-munikasi yang baik antar anggota sangat dibutuhkan.
Pembuatan 3D Data
Dengan mengacu pada hasil dari pembua-tan konsep dan masukan – masukan yang sudah dibahas pada design review dan
section planning, designengineer dapat
memulai membuat 3D Data. Pembuatan 3D
Data dilakukan dengan menggunakan soft-ware CATIA V5R20 dan modul yang
digu-nakan adalah Part Design dan Wireframe
Surface Design. Dalam pembuatan 3D Da-taOrnament Wheel Hub ini dibutuhkan
wak-tu 7 hari kerja mulai dari awal pembuatan hingga 3D Data ornament wheel hub siap untuk di review kembali seprti Gambar [5].
Gambar 5. Hasil pembuatan 3D Data.
3D Data yang sudah dibuat selanjut-nya akan direview kembali, selain itu akan dianalisa flow material plastik mengguna-kan software Moldflow Plastic Analisys dengan begitu kita bisa memperkirakan atau mengestimasi masalah–masalah yang mungkin akan timbul pada saat proses in-jeksi plastik berlangsung, diantara berbagai masalah yang bisa terjadi pada proses in-jeksi plastik, ada beberapa masalah yang bisa dianalisa menggunakan software ini, diantaranya:
a. Sink Mark
Adalah kondisi cacat pada hasil injeksi plastik, dimana tampilan pada cavity part terlihat mencekung, hal ini dapat terjadi dikarenakan tegangan permukaan pada saat material mengisi mold, karena keteba-lan pada beberapa bagian part tidak sesuai. Sehingga ketika hasil part injeksi dingin, terjadi beberapa penyusutan di area yang ketebalannya tidak sesuai tersebut.
b. Flow Mark
Istilah “flow marks”digunakan untuk menje-laskan fenomena palstik yaitu terdapat be-lang di area gate bila plastik dialirkan keda-lam mold. dakeda-lam hal ini plastik sudah dingin dari sprue dan runner akan lebih dingin lagi saat masuk kedalam cavity dan menyebab-kan viskositas menjadi lebih tinggi. Akibat-nya, saat plastik menyentuh permukaan mold yang diberi tekanan dalam kondisi relatif mengeras mengarah ke aliran ma-terial yang dibentuk ke permukaan produk.
c. Weld Line
Pertemuan material dengan temperatur yang tidak sama pada saat proses injeksi ini yang menyebabkan weld line, yang jika dilihat pada produk plastik hasil injeksi akan terlihat seperti garis–garis halus seukuran rambut manusia. Fenomena ini selalu terja-di ketika konstruksi produk plastik menggu-nakan insert, kisi-kisi, atau multi point gate dan juga lubang. Weld line tidak dapat
di-hindari, namun kita dapat mengurangi fe-nomena weld line yang terjadi atau mem-posisikan weld line tersebut dengan men-gatur area gate dan parameter injeksi pada mesin.
d. Air Trap
Fenomena ini dapat terjadi dikarenakan adanya udara yang terjerembab pada saat proses injeksi berlangsung, udara yang terjerembab ini akan menyebabkan bintik membulat putih pada hasil injeksi plastik, kecepatan aliran material yang masuk ke dalam mold yang tidak stabil menjadi salah satu penyebabnya.
Material untuk ornament wheel hub ini
ada-lah PC + ABS, ada berbagai macam
ma-terial dan jenis mama-terial yang sesuai untuk
komposisi PC + ABS ini, yang dipilih untuk
material ornament wheel hub ini adalah material dari Taralon.
Pembuatan 2D Data
Setelah 3D Data selesai dapat langsung dibuat 2D Data atau sering kita sebut seba-gai drawing, pembuatan drawing dilakukan sebagai acuan pembuatan dokumen-dokumen yang dibutuhkan seperti untuk referensi data ukur, pembuatan
pack-ingstandart, pembuatan checking fixture
dan sebagainya. Sama dengan pembuatan 3D Data dan section planing, pembuatan
drawing ini pun menggunakan software
CATIA V5R20 dengan modul drawing.
Approval Design
Hasil review 3D Data dan 2D Data,
cus-tomer akan memutuskan atau menyetujui 3D Data dan 2D Data tersebut sebagai
acuan pembuatan mold. Dengan menggu-nakan form Approval 3D Data Sheet, 3D
Data yangsudah dibuat dapat diajukan
per-setujuannya kepada pihak customer. Fung-sinya adalah sebagai pertanggung jawaban bahwa data yang akan dijadikan acuan pembuatan mold sudah benar – benar dike-tahui dan disetujui oleh kedua belah pihak. Tooling Manufacturing
3D Data dan 2D Data yang sudah approval
tersebut dapat dikirim ke mold maker seba-gai data acuan pembuatan mold. Pembua-tan mold berjalan kurang lebih 3 bulan, dis-ini proses design belum selesai, akan ada masukan dari mold maker sebagai bahan
pertimbangan, apabila masukan tersebut harus merubah bentuk 3D Data atau bagian pada produk, kita akan mempelajari, dan bila memungkinkan akan ada pengajuan perubahan ke customer.
Hasil dari pembuatan 3D Data dan spesifikasi untuk produk ornamentwheel
hub ini dapat kita lihat setelah mold selesai
dibuat, akan ada trial untuk proses injeksi, dan berikut sampel produk ornament wheel
hub yang sudah dibuat dapat dilihat pada
Gambar [6] dan Gambar [7]
Gambar 6. Hasil percobaan proses injeksi
setelah mold selesai dibuat.
Gambar 7. Sampel hasil painting dan
as-sembling proses spring penguat.
5. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Dari proses perancangan dan pengemban-gan yang sudah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Proses untuk menciptakan sebuah produk baru membutuhkan waktu yang tidak sebentar, harus ada rencana yang matang agar dapat menghasilkan produk yang memenuhi standar kuali-tas dengan mutu yang baik, kuncinya adalah perencanaan dengan memper-hitungkan segala aspek yang mem-pengaruhi dan dengan parameter yang jelas sebagai acuan.
b. Pembuatan 3D Data untuk suatu pro-duk harus mempertimbangkan proses produksi dari produk itu sendiri, kita harus menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi den-gan produk tersebut saat produksi
da-lam jumlah massal selain faktor kuali-tasnya.
c. Kualitas dari suatu produk, terutama produk plastik ini dapat dikontrol dari awal perancangan, dengan pengeta-huan, pengalaman dan teknologi soft-ware seperti CATIA dan Mold Flow
Analisys yang sudah ada sekarang ini,
kita dapat menganalisa sejauh mana kualitas dari suatu produk plastik sebe-lum kita mulai membuat sebuah mold (cetakan) atau memulai produksi.
d.
Pengembangan dasar produk baruti-dak jauh dari Desain, Market dan Ma-nufaktur.
Saran
Saran yang dapat disampaikan untuk PT Takagi Sari Multi Utama:
a. Sistem manajemen yang belum terinte-grasi dengan baik, terlihat dari kooordi-nasi project dengan action tidak sesuai dead line atau schedule.
b. Dalam pembuatan 3D Data sebuah produk plastik, PT Takagi Sari Multi Utama belum menggunakan sistem
da-ta base untuk 3D Dada-ta, sehingga saat
mengerjakan pembuatan 3D Data, op-erator CAD yang mengerjakan akan kesulitan bila ingin bergantian, akan le-bih efektif apabila setiap operator CAD yang tidak hadir bisa digantikan dengan operator CAD lain, karena dengan sis-tem data base yang terkoordinir gan baik, operator CAD lain bisa den-gan mudah melacak sejauh mana
pe-kerjaan 3D Data yang sudah dikerjakan oleh operator CAD yang sebelumnya. c. Pengadaan training, terutama training
mengenai pembuatan 3D Data dan analisa plastik sangat bermanfaat untuk meningkatkan skill individu staff opera-tor CAD yang ada di PT Takagi Sari Multi Utama, dengan training –training tersebut diharapkan mampu mempen-garuhi kualitas produk yang diproduksi ke arah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Kroemer, 2001, Ergonomics: How to
De-sign for Easy and Efficiency, Second
Edition, Prentice-Hall,Inc.,New Jersey, USA.
Pulat, Mustafa B.,1992, Fundamentals
ofIndustrial Ergonomics, Prentice-Hall,
Inc, New Jersey,USA.
Sindoro (1999;274) , Manajemen
Pemasa-ran Analisis, Perencanaan, Implemen-tasi, dan Kontrol.
Sutalaksana, 2006, Teknik Perancangan
Sistem Kerja, Edisi Kedua, Penerbit
ITB, Bandung.
Tahid, Suwarno dan Dwie Nurcahyanie, Yunia. 2007, Konsep Teknologi dalam
Pengembangan Produk Industri, Edisi
Pertama, Jakarta.
Ulrich K.T, Eppinger S.D, 2000, Product
Design and Development,
McGraw-Hill, Second Edition.
Y , Popy, 2012, Perancangan &
Pengem-bangan Produk, Modul Kuliah