• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP ORNAMEN II (hasil revisi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPP ORNAMEN II (hasil revisi)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

RPP ORNAMEN II

(hasil revisi)

Program Studi : Keris dan Senjata Tradisional

Mata Kuliah : Ornamen II

M.K. Prasyarat : Ornamen I dan Nirmana I.

Smt : II,

SKS : 3.

Kode : MKK 12201

Dosen : Drs. Sumadi, M.Sn dan Kuntadi WD, S.Sn. M. Sn.

Kompetensi : Mahasiswa dapat membuat ornamen kreatif pada berbagai benda.

Ming gu ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Bahan Kajian (materi ajar)

Bentuk Pembelajaran Kriteria

Penilaian

Bobot Nilae 1 Mahasiswa dapat mengidentifikasi

dan memilh obyek visual sebagai bahan pembentukan karya ornamen yang kreatif, inovatif dan estetik

Gambar atau bentuk flora, fauna, bentuk terakota, logam tempa dan kerisnya, busana batik, kapal laut, huruf, angka, rajah dsb.

Ceramah, diskusi, literature dan penugasan didiskusikan pertemuan berikutnya Pro aktif kondusif 35 % 65 %

2-4 Mahasiswa dapat membuat ornamen kreatif untuk media keramik grabah

Membuat ornamen kreatif untuk grabah, teknik sungging (cat tembok, cat air, cat minyak)

Praktik, membuat ornamen kreatif pada produk kriya grabah teknik sging

Kreatifitas Ketrampilan estetik 30 % 30 % 40 % 5-8 Mahasiswa dapat membuat ornamen

kreatif untuk media kayu

Membuat ornamen kreatif untuk benda terbuat dai kayu diwujudkan dg teknik cat air / cat minyak dan cat tembok

Praktik, membuat ornamen kreatif pada produk kriya kayu teknik sungging

Kreatifitas Letrampilan Estetik karya 30 % 30 % 40 % 9 Mid semester

10-13 Mahasiswa dapat membuat ornamen kreatif untuk media tekstil

Membuat ornamen kreatif untuk batik teksil diwujudkan dg teknik cat air / cat minyak, cat tembok

Praktik, membuat ornamen kreatif untuk produk kriya batik teknik cat tembol Kreatifitas Letrampilan Estetik karya 30 % 30 % 40 % 14-16 Mahasiswa dapat membuat ornamen

kreatif untuk media logam

Membuat ornamen kreatif untuk kriya logam diwujudkan dengan teknik teknik ukir, etsa, cukit, cat minyak, cat tembok

Praktik, membuat ornamen kreatif untuk produk kriya logam teknik sungging

Kreatifitas Letrampilan Estetik karya 30 % 30 % 40 %

(2)

2 Kontrak Perkuliahan

1. Perkuliahan dilaksanakan pada waktu dan menempati ruang yang telah dijadwalkan, 2. Jumlah tatap muka sekurang-kurangnya 75% dari 16x pertemuan yang disediakan, 3. Setiap perkuliahan berlangsung, mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruang

tanpa izin sebelum jam perkuliahan berakhir,

4. Bila berhalangan hadir, mahasiswa wajib menyampaikan keterangan. Dan bila dosen berhalangan hadir, wajib memberitahukan kepada mahasiswa sebelum jam perkuliahan dimulai.

5. Mahasiswa diperbolehkan mengenakan pakaian bebas, santai (T-shirt), rapi, dan bersepatu.

6. Mahasiswa tidak diperkenankan makan, minum, ataupun merokok di dalam kelas 7. Mahasiswa wajib menyediakan peralatan sendiri untuk praktik

8. Mahasiswa wajib memelihara kebersihan kelas selama dan sesudah perkuliahan berlangsung.

9. Permasalahan dalam perkuliahan dimusyawarahkan bersama antara dosen dengan mahasiswa.

10. Mahasiswa berhak menyampaikan saran maupun kritik tentang perkuliahan, baik secara lisanmaupun tulisan.

11. Surakarta, 5 Januari

2014 Dosen Pengampu Perwakilan Mahasiswa

Drs. Sumadi, M.Sn

(3)

3

PEMBELAJARAN NAMEN I (hsl prbahan )

Program Studi : Keris dan Senjata Tradisional

Mata Kuliah : Ornamen I dan Nirmana I

Smt, Sks : I, Sks: 3

Kode Mata Kuliah : Keris06

Dosen : Drs. Sumadi, M.Sn dan Kuntadi WD, S.Sn, M.Sn.

Kompetensi : Pemahaman tentang penguasaan teknik membuat ornament Nusantara. Ming gu ke- Kemampuan akhir yang diharapkan Bahan Kajian (materi ajar)

Bentuk Pembelajaran Kriteria enilaian

(indikator) B o b ot N il ai 1 Mahasiswa dapat mengidentifikasi

serta menguasai teknik menggambar bentuk dan pewarnaan ornamen tradisional berbagai daerah Nusanttara.

penguasaan teknik

menggambarm karakter bentuk dan pewarnaan ornamen daerah Nusantara

Ceramah ruang lingkupdan sejarah ornamen, kontrak perkuliah diskusi, serta penugasan pada pertemuan berikutnya

Pro aktif mhs kondusif

35 % 65 %

2-4 Mahasiswa dapat mengidentifikasi serta menguasai teknik menggambar bentuk dan pewarnaan ornamen berbagai daerah Jawa Tengah

Penguasaan teknik menggambar karakter bentuk dan pewarnaan ornamen candi/Kraton daerah Jawa Tengah

Praktik, menggambar corak ornamen Srakarta teknik dua warna gelap terang

Keluwesan Letrampilan Estetik karya 30 % 30 % 40 % 5-8 Mahasiswa dapat mengidentifikasi

serta menguasai teknik menggambar bentuk dan pewarnaan ornamen berbagai daerah Jawa Barat

penguasaan teknik menggambar karakter bentuk dan pewarnaan anornamen daerah Jawa Barat (Pejajaran)

Praktik, menggambar corak ornamen Pejajaran degan teknik dusel (gradasi warna)

Kreatifitas Letrampilan Estetik karya 30 % 30 % 40 % 9 Mid semester

10-13 Mahasiswa dapat mengidentifikasi serta menguasai teknik menggambar bentuk dan mewarnai ornamen berbagai daerah Bali

Penguasaan teknik menggambar karakter bentuk dan pewarnaan ornamen daerah Bali

Praktik, menggambar corak ornamen Bali dengan teknik sungging (gradasi warna berlapis dr wrn tua kew mda)

Kreatifitas Letrampilan Estetik karya 30 % 30 % 40 %

(4)

4 14-16 Mahasiswa dapat mengidentifikasi

sertta menguasai teknik menggambar bentuk dan mewarnai ornamen berbagai daerah Irian Batarat

Penguasaan teknik menggambar karakter bentuk dan pewarnaian ornamen daerah Irian (Asmat) dan daerah lainnya

Praktik, menggambar corak ornamen Irian (Asmat) dg teknik sungging (gradasi wrn berlapis dr wrn tua ke w mda)

Kreatifitas Letrampilan Estetik karya 30 % 30 % 40 %

(5)

5

KONTRAK PERKULIAHAN ORNAMEN I

Nama Mta Kuliah : Onamen I. Kode Mta Kuliah : Keris06.

Pengajar : Drs. Sumadi, M.Sn dan Kuntadi WD, S.Sn. Semester : 1, Sks : 3.

Hari : Selasa.

Prodi : Keris dan senjata tradisional Nusantara. Tempat Kuliah : G 11. 3 D.

Sasaran Mata Kuliah : Pemahaman tentang penguasaan teknik membuat ornament Nusantara. 1. Manfaat Mata Kuliah

Membentuk penguasaan dan ketrampilan mahasiswa kriya dalam teknik menggambar bentuk dan pewarnaan ornamen tradisional berbagai daerah nusantarasecara secara professional. Diharapkan mahasiwa akan memahami dan trampil membuat karya ornamen tradisional berbagai daerah yang indah (estetik) didukung reverensi. Untuk mencapai keberhsilannya perlu dibentuk melalui pendidikan kuliah praktik membuat gambar ornamen tradisional di studio secara terstruktur, mandiri dikendalikan dosennya. Mata kuliah ini bertujuan membentuk penguasaan profesi cipta karya ‘ornamen’tradisional daerah nusantara, nantinya dapat menciptakan karya ‘ornamen’ murni dan karya ‘ornamen’ sebagai penghias produk kriya (logam, kayu, kulit, batik, mebel /perabot rumah tangga) dan sebagainya. Sudah pasti keberhasilan perkuliahan ini harus didukung ketrampilan, ketelitian /xecermatan, kerapian dan disiplin kerja serius didukung berbagai disiplin ilmu.

2. Deskripsi Perkuliahan

Mata kuliah ini ditawarkan untuk membantu mahasiswa menjadi ‘kriyawan’ yang trampil menguasai teknik menggambar bentuk dan pewarnaan ornamen berbagai daerah Nusanyara sebagai karya kriya. Kuliah praktik membuat ornamen Nusantara ini dilakukan tahapan kerja berurutan, sesuai jadwalnya. Maka bagi mahasiswa yang tidak melaksanakan tugas sesuai procedur dan tidak pro-aktif melakukan kuajiban tugas, aturan dan disiplin akademis akan tertinggal (tidak lulus).

(6)

6 3. Tujuan Instruksional

Pada akhir perkuliahan ini, anda diharapkan dapat memiliki ketrampilan:

1. Dapat menguasai menje n laskapengertian ornament tradisional, teknik menggambar bentuk dan pewarnaan ornamen tradisional berbagai nusantara.

2. Mahasiswa dapat memilih tema beserta reverensinya untuk dasar ciptaan karya ornamen tradisi kedaerahan yang akan dikerjakan.

3. Mahasiswa dapat melaksanakan menggambarnya, menghasilkan gambar bentuk dan warna ornament tradisional berbagai daerah secara sistematik mandiri.Dapat melakukan pemilihan bahan /alat dan pembentukdan pewarna ornamennya.

4. Strategi Perkuliahan.

Metode perkuliahan ini banyak melaksanakan aktifitas latihan praktik (dril), diskusi teknik kerja perwujudan karya ornamennya. Fokus latihahan mencermati ciri khusus bentuk tradisi dan praktik pada teknik pembuatan karakter bentuk ornament tradisional dan teknik pewarnaa ornamen tradisional asal daerahnya.

5. Sumber Acuan/ Bacaan.

1. Tjahjono Gunawan. Arsitektur, Indonesian. Heritage, Buku antar Bangsa, Jayakarta Agung Offset, Jakarta, 2002.

2. Mengamati benda-benda koleksi mosium, bangunan peninggalan purbakala candi-candi, bangunan tradisional benda dan jenis lainnya di Nusantara.

3. Mengamati sanggar dan bengkel kerja logam, industry kerajinan logam Kotagede Yogyakarta, kerajinan logam di desa Tumang Cepogo Boyolali dan sejenisnya.

4. Mengamati/baca buku, JE, jasper En Mas Pirngadie, De Inllandshe Kunstnijnerheid In Nederlndsch Indie, 1927. (ada lima jilid buku) wajib, kemudian buku-buku lainnya.

5. Cari reverensi lainnya untuk acuan (reverensi) yang dapat mendukung karya ornamennya. 6. Guntur.Ornamen,sebuah pengantar,P2AI,STSI.O3.

7. Damid Susanto,Pengetahuan Ornamen, untuk SMIK, Depdikbud Diejen Pendidikasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Proyek Pengadaan Buku Menengah Kejuruas, Edisi Pertama, 1984.

6.Tugas Mahasiswa

Mahasiswa yang datang kuliahterlambat 30 menit tidak diperbolehkan menandatangani presensi, tetapi boleh mengerjakan karyanya.

(7)

7 1. Setiap mahasiswa diberi kebebasan menentukan ide kreatifnya tema (ornament Nusantara)

untuk dasar penciptaan karya ornamennya.

2. Minggu pertama Mahasiswa diperkenalkan pandangan umum ruang lingkup ornament, kontrak perkuliahan secara ceramah, dilsnjutksn diskusi dan penugasan, dibahas menggu berikutnya.

3. Pada minggu ke 9 mid semester.

4. Ujian dilaksanakan sesuai jadwal ujian semester.

5. Bagi mahasiswa yang kehadiran kuliahnya kurang dari 75 % tidak boleh mengikuti ujian semester dan dinyatakan tidak lulus.

7.Kriteria Penilaian

Aktivitas dan hasil karya praktik mahasiswa akan dinilai dosen dengan criteria sebagai berikut:

Pembuatan proposal dan desain kerja penciptaan karya bobot 20 %.

Penguasaan. ketrampilan teknik garap karya bobot 30 % .

Hasil karya bobot 25 % .

Ujian semester pertanggungjawaban hasil karya bobot 25 %.

6. Kriteria Penilaian: Nilai Poin Range. A 4 8 B 3 70-79. C 2 60-69. D 1 50-59. E 0 > 49 .

(8)

8

ANALISIS INSTRUKSIONAL

Mata Kuliah Ornamen 1

TIU: 3 Sks

Mahasiswa dapat mengidentifiksikan karakter bentuk dan pewarnaan ornamen derah nusantara(Jawa Tengah (Jepara, jepara, Surakarta), Jawa Barat (Pekalongan,Cirebon, Pejajaran), Jwa Timur (motif Majapahit), daerah (Bali, Kalimantan, Irian/Asmat) digambar, diwarnai dengan teknik warna kering

(bahan pensil) dan teknik basah sungging (gradasi warna berlapis bahan cat) menghasilkan karya Ornamen daerah nusantara yang indah.

Mahasiswa dapat mengidentifikasi karakter bentuk dan pewarnaan ornamen daerah (Bali, kalimantan, Irian (asmat) digambar, diwarnai dengan teknik warna kering (bahan pensil) dan

teknik basah sungging (gradasi warna berlapis bahan cat)

Mahasiswa dapat mengidentifikasi karakter bentuk dan pewarnaan ornamen daerah Jawa Timur (motif majapahit) digambar, diwarnai dengan teknik warna kering (bahan pensil) dan teknik

basah sungging (gradasi warna berlapis bahan cat)

Mahasiswa dapat mengidentifikasi karakter bentuk dan pewarnaan ornamen daerah Jawa Barat (Pekalongan, Cirebon, Pejajaran) digambar, diwarnai dengan teknik warna kering

(bahan pensil) dan teknik basah sungging (gradasi warna berlapis bahan cat)

Mahasiswa dapat mengidentifikasi karakter bentuk dan pewarnaan ornamen daerah Jawa Tengah (Surakarta,Yogyakarta,Jepara) digambar, diwarnai dengan teknik warna kering (bahan pensil) dan teknik basah sungging (gradasi warna berlapis bahan cat) .

... Entry Behavieor Mahasiswa dari lulusan SLTA telah mendapat pelajaran menggambar.

(9)

9

Garis-Garis Besar Program Perkuliahan

Judul Mata Kuliah : Ornamen 1 No Kode MK / Sks 3 SKS

Deskripsi singkat: Mahasiswa dapat mengidentifiksikan karakter bentuk ornamen tradisionsl derah nusantara(Jawa Tengah (Jepara, jepara, Surakarta), Jwa Barat

(Pekalongan,Cirebon, Pejajaran), Jwa Timur (motif Majapahit), daerah (Bali, Kalimantan, Irian/Asmat) digambar, diwarnai dengan teknik warna kering (bahan pensil) dan teknik basah sungging (gradasi warna berlapis bahan cat) menghasilkan karya Ornamen daerah nusantara yang indah.

No Tujuan TIK Pokok bahasan Sub pokok

bahasan

Waktu jam

Kepustakaan 1 Kontrak kuliah Kontrak kuliah Kontrak kuliah 6 jam Kontrak kuliah

2

Setelah menempuh mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi karakter bentuk ornamen trdisionl daerah Jawa Tengah (Surakarta, Jepara, yogyakarta) digambar, diwarnai dengan teknik warna kering (bahan pensil) dan

teknik basah sungging (gradasi warna berlapis bahan cat) Penjelasan sekilas berbagai bentuk ornamen tradisional yang terdapat di daerah Jawa Tengah.

Menggambar bentukmotif hias tradisional daerah

Jawa Tengah.

Mewarnai motif hias tradisional daerah

Jawa Tengah.

Pemahaman bentuk ornamen hias tradisi Jepara, Yogyakarta dan Sursksrts (pilih satu) Praktik enggambar bentuk motif traisional Jepara, Yogyakarta dan Surakarta (pilih dua). Praktik mewarna kering dg pensil. (dusel, arsir, tektur dan blok) dan

2 jam

5 jam

5 jam

Tjahjono Gunawan.

Arsitektur, Indonesian.

Heritage, Buku antar Bangsa, Jayakarta Agung Offset, Jakarta, 2002. Guntur.Ornamen sebuah pengantar, P2AI,STSI.O3. Damid Susanto, Pengetahuan Ornamen, untuk SMIK, Depdikbud, Edisi Pertama, 1984. Indrayana,.Revitalisas asi RagamHias Tradisional Gaya

(10)

10 mewarna teknik

basah sungging (gradasi warna berlapis) dg cat air/tembok dan cat minyak (pilih satu). Mataram: Laporan Akhir Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas asional, (ISI) Surakarta. 2009. 3 Setelah menempuh kuliah ini, mahasiswa mengidentifikasi karakter bentuk ornamen tradisional daerah Jawa Barat (Pekalongan, Cirebon, Pejajaran) digambar, diwarnai dengan teknik warna kering (bahan pensil) dan teknik basah sungging (gradasi warna berlapis bahan cat) Penjelasan sekilas berbagai bentuk ornamen hias tradisional yang terdapat di daerah Jawa Barat. Menggambar bentukmotif hias tradisional daerah Jawa Barat.

Mewarnai motif hias tradisional daerah Jawa Barat. Pemahaman karakter bentuk ornamen (Pekalongan, Cirebon, Pejajaran) (pilih satu) Praktik menggambar bentuk ornamen tradisional (Pejajaran, Cirebon, Pekalonga) (pilih satu) Praktik mewarnai ornamen tradisional daerah Jawa Barat teknik warna kering bahan pensil.dan teknik warna basah sungging bahan cat air dancat

1 jam

6 jam

5 jam

Tjahjono Gunawan.

Arsitektur, Indonesian.

Heritage, Buku antar Bangsa, Jayakarta Agung Offset, Jakarta, 2002. Guntur.Ornamensebua h pengantar, P2AI,STSI.O3. Damid Susanto, Pengetahuan Ornamen, untuk SMIK, Depdikbud, Edisi Pertama, 1984. Indrayana,.Revitalisas asi RagamHias Tradisional Gaya Mataram: Laporan Akhir Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas asional, (ISI) Surakarta. 2009

(11)

11 minyak. (pilih

satu)

Mid semester Mid semester Mid swmwater 6 jam 4 Setelah menempuh

kuliah ini, ahasiswa dapat

mengidentifikasi karakter bentuk ornamen daerah Jawa Timur (motif majapahit)

digambar, diwarnai dengan teknik warna kering (bahan pensil) dan teknik basah sungging (gradasi warna berlapis bahan cat) Penjelasan sekilas berbagai bentuk ornamen hias klasik tradisional yang terdapat di daerah Jawa Timur. . Menggambar bentukmotif hias tradisional daerah Jawa Timur. Mewarnai motif hias tradisional daerah Jawa Timur Pemahaman karakter bentuk ornamen tradisional Majapahit Praktik menggambar bentuk ornamen tradisional Majapahit. Praktik mewarna ornamen tradisional Majapahit. teknik warna kering bahan pensil.dan teknik warna basah sungging bahan cat air dan cat minyak. (pilih satu). 1 jam 5 jam 6 jam Tjahjono Gunawan. Arsitektur, Indonesian.

Heritage, Buku antar Bangsa, Jayakarta Agung Offset, Jakarta, 2002. Guntur.Ornamensebua h pengantar, P2AI,STSI.O3. Damid Susanto, Pengetahuan Ornamen, untuk SMIK, Depdikbud, Edisi Pertama, 1984. Indrayana,.Revitalisas asi RagamHias Tradisional Gaya Mataram: Laporan Akhir Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas asional, (ISI) Surakarta. 2009 5 Setelah menempuh kuliah ini, ahasiswa dapat mengidentifikasi Penjelasan sekilas berbagai bentuk ornamen hias tradisional yang Pemahaman karakter bentuk ornamen tradional Bali, kalimantan

2 jam Tjahjono Gunawan.

Arsitektur, Indonesian.

Heritage, Buku antar Bangsa, Jayakarta

(12)

12 karakter bentuk ornamen daerah (Bali, kalimantan, Irian (asmat) digambar, diwarnai dengan teknik warna kering (bahan pensil) dan teknik basah sungging (gradasi warna berlapis bahan cat) terdapat di daerah Bali, Kalimantan, Irian (Asmat). Menggambar bentukmotif hias tradisional daerah Bali, Kalimantan, Irian (Asmat).

Mewarnai motif hias tradisional daerah . Bali, Kalimantan, Irian (Asmat). dan Irian. Praktik menggambar ornamen tradisional Bali, Kalimantan dan Irian (Asmat) (pilih dua). Praktik mewarna Ornamen tradisional Bali, Kalimantan dan Irian (Asmat) teknik warna. kering bahan pensil.dan teknik warna basah sungging bahan cat air dan cat minyak. (pilih satu)

26 jam

20jam

Agung Offset, Jakarta, 2002. Guntur.Ornamensebua h pengantar, P2AI,STSI.O3. Damid Susanto, Pengetahuan Ornamen, untuk SMIK, Depdikbud, Edisi Pertama, 1984. Indrayana,.Revitalisas asi RagamHias Tradisional Gaya Mataram: Laporan Akhir Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas asional, (ISI) Surakarta. 2009.

Gambar

Gambar atau bentuk flora, fauna, bentuk   terakota, logam tempa dan kerisnya,   busana batik, kapal laut, huruf, angka,  rajah   dsb

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian, penelitian mengenai kinerja yang menggunakan pengukuran hasil evaluasi SAKIP oleh Kemenpan RB dilakukan oleh Riantiarno dan Azlina (2011) serta

Puji Syukur Kepada ALLAH (Tuhan Yang Maha Esa) yang dengan Rahmat dan Karunia-Nya Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya telah dapat menyusun dokumen Rencana Terpadu dan Program

Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012, dengan kami ini minta kepada Saudara Direktur untuk hadir dalam melakukan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa berkas asli data perusahaan pada

Multiplexer pertama memiliki 3 input yaitu flux linkage motor (psiqm) yang dilambangkan dengan u[1], tegangan stator pada sisi konfigurasi q yang dilambangkan dengan u[2],

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kualitas sumber daya manusia, sistem informasi pengelolaan keuangan daerah, pemanfaatan teknologi informasi

Sediaan Biofarmaka bentuk sediaan infusa untuk obat luar (cuci mata) yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit mata pada kambing bisa menggunakan beberapa campuran bahan

HARI LESMONO Lulus KPT-A STAR ENERGY (KAKAP) LTD Sudah Jadi.. 2 002/KPT/13 ASWAR Lulus KPT-A STAR ENERGY (KAKAP) LTD