• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. benar, dimana data yang dikumpulkan harus benar dengan masalah yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. benar, dimana data yang dikumpulkan harus benar dengan masalah yang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan cara sistematis, mempunyai tujuan tertentu yang menunggunakan metode yang tepat dan benar, dimana data yang dikumpulkan harus benar dengan masalah yang dihadapi. Metode adalah suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pengumpulan data, merumusan masalah, analisis data.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus sesuai dengan yang di sampaikan oleh Robert K Yin (2008). Studi kasus digunakan sebagai suatu penjelasan komprehensif yang berkaitan dengan berbagai aspek seseorang, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu situasi kemasyarakatan yang diteliti, diupayakan dan ditelaah sedalam mungkin. Studi kasus juga memiliki pengertian berkaitan dengan penelitian yang terperinci tentang seseorang atau suatu unit sosial dalam kurun waktu tertentu.

Studi kasus menurut Yin (2018:18) studi kasus adalah suatu inquiry empiris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antar fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan dimana: multi sumber bukti dimanfaatkan. Sebagai suatu inquiry studi kasus tidak harus dilakukan dalam waktu yang lama dan tidak pula harus tergantung pada data etnografi atau observasi partisipan. Bahkan menurut Yin seorang peneliti bisa saja melakukan studi kasus yang valid dan

(2)

berkualitas tinggi tanpa meninggalkan kepustakaan, tergantung pada topik yang akan diselidiki.

Yin (2008:29), menyarankan lima komponen penting dalam mendesain studi kasus yaitu: (1)Pertanyaan-pertanyaan penelitian, (2)Proporsi penelitian, hal yang harus diteliti, (3)Unit analisis penelitian, (4)logika yang mengaitkan data dengan proposisi, dan (5)Kriteria menginterpretasi temuan.

3.1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian tanpa menggunakan angka statistic tetapi dengan pemaparan secara deskriptif yaitu mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi di saat sekarang, dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian menjadi focus perhatiannya untuk kemudian dijabarkan sebagaimana adanya. Noor (2009: 32) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan era antara peneliti dengan subjek yang diteliti.

3.2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan peneliti ialah tipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kualitatif deskriptif lebih tepat digunakan untuk meneliti masalah-masalah yang membutuhkan studi mendalam, seperti permasalahan berkomunikasi interpersonal antara anak dan orang tua tiri.

(3)

3.3. Fokus Penelitian

Penelitian kualitatif tentunya berpegang kepada sebuah fokus. Guna untuk membatasi studi dan penetapan fokus berfungsi untuk memenuhi inklusi-inklusi atau kriteria atau informasi yang didapatkan di lapangan sebagaimana dikemukakan ( Moleong, 2014, 93-94 ). Tanpa adanya fokus penelitian, peneliti akan terjebak oleh banyaknya data yang diperoleh pada saat terjun langsung di lapangan.

Dalam penelitian ini peneliti memakai fokus penelitian yaitu “Teori Penetrasi Sosial” yang di terangkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor yang sudah peneliti paparkan di bab 2.

3.4. Subjek Penelitian

Subjek data dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politiki Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2015 yang berada dalam kondisi keluarga yang memiliki orang tua tiri di dalamnya dan bertempat tinggal yang sama. Dalam penelitian ini untuk memilih subjek maka dilakukan dengan cara teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah menentukan subjek dengan pertimbangan tertentu. Menurut De Vito (2011:67) ada beberapa faktor yang memengaruhi

self disclosure salah satu adalah jenis kelamin bahwa pria kurang terbuka

dari pada wanita, pria cenderung lebih diam dan wanita lebih senang membagi informasi. Berdasarkan teori tersebut peneliti akan memilih beberapa dari subjek dengan kriteria sebagai berikut:

(4)

B. Satu Laki-Laki yang memiliki seorang ibu tiri C. Satu Perempuan yang memiliki seorang ayah tiri D. Satu Perempuan yang memiliki seorang ibu tiri E. Tempat tinggal yang sama selama 2 tahun

F. Bersedia diwawancarai/ bersedia menjadi subjek penelitian 3.5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang yang berlokasi di Jl. Raya Tlogomas 246 Malang, khususnya pada mahasiswa jurusan ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). 3.6. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Yin (2008:103) pengumpulan data untuk studi kasus berupa dokumen, rekaman arsip, wawancara, observasi dan perangkat fisik. Untuk itu prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.

A. Wawancara

Salah satu sumber informasi studi kasus yang sangat penting ialah wawancara. Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara yang terfokus, dimana subjek diwawancarai dalam waktu yang pendek, open- ended. Dalam situasi ini, pertanyaan-pertanyaan spesifik yang harus disusun dengan hati-hati agar peneliti tampak aneh terhadap topik tersebut dan memungkinkan responden memberikan komentar yang segar tentang hal yang bersangkutan.

(5)

B. Observasi Langsung

Dengan membuat kunjungan lapangan terhadap situs studi kasus, penelitian menciptakan kesempatan untuk observasi langsung. Observasi semacam itu berperan sebagai sumber bukti lain bagi suatu studi kasus. Bukti observasi sering kali bermanfaat untuk memberikan informasi tambahan tentang topik yang akan diteliti.

C. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data yang tidak didapatkan dengan teknik wawancara maupun teknik observasi. Teknik dokumentasi diperoleh berupa foto, gambar, bagan, struktur dan cacatan yang diperoleh dari subjek penelitian Menurut Moleong (2000:105) dokumen dapat digunakan sebagai sumber data dan dapat dimanfaatkan sebagai pembuktian, menafsirkan, dan memaknai suatu peristiwa.

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara untuk mengolah data menjadi informasi, sehingga data tersebut dapat dipahami. Menurut Miles dan Huberman (1984) mengatakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Terdapat empat teknik analisis data kualitatif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

(6)

Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian dituliskan dalam catatan lapangan yang berisi tentang apa yang dilihat, disaksikan dan temuan apa yang didapat selama penelitian.

B. Reduksi Data

Mereduksi data yaitu memilih dan merangkum hal pokok lalu memfokuskan pada hal-hal penting dan selanjutnya membuang yang tidak perlu. Gambaran yang jelas dari data yang telah direduksi mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya.

C. Penyajian Data

Langkah selanjutnya setelah mereduksi data ialah menyajikan data. Penyajian data sendiri ialah penyusunan sekumpulan informasi sehingga mendapatkan kemungkinan akan adanya kesimpulan yang ditarik. Bentuk penyajian data dari hasil wawancara ialah dalam bentuk catatan lapangan. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2014:249), yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif yaitu dengan teks yang bersifat naratif. Dengan demikian penelitian ini, penyajian data dilakukan secara naratif untuk memudahkan peneliti untuk menentukan kinerja berdasarkan data sementara yang telah dipahami.

D. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Selanjutnya ialah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bisa berubah bila tidak ditemukan bukti- bukti yang kuat pada tahapan selanjutnya karena sifatnya yang masih sementara. Apabila kesimpulan telah didukung oleh bukti valid serta

(7)

konsisten pada saat penelitian kembali kelapangan untuk mengumpulkan data, maka dengan demikian kesimpulan yang disampaikan merupakan kesimpulan yang kredibel. Seperti yang dijelaskan gambar 3.1:

Gambar 3.1: Model Analisis Miles dan Huberman 3.8. Uji Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data, peneliti akan melakukan dengan teknik pemeriksaan, menurut Muslimin (2016:68) menyebutkan dalam memperoleh keabsahan data pada penelitian kualitatif dapat dilihat dari derajat validitas internal, validitas eksternal, kebergantungan, dan kepastian. Menurut Lexy J. Moleong (2009:330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu.

Peneliti menggunakan Triangulasi Teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

(8)

dicek dengan observasi langsung dan dokumentasi. Bila dari ketiga instrumen yang peneliti gunakan menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan.

Gambar

Gambar 3.1: Model Analisis Miles dan Huberman  3.8.  Uji Keabsahan Data
Gambar 3.2: Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Terhadap usulan pemberian fasilitas Pajak Penghasilan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di Kawasan Ekonomi Khusus

10.000.000,00 yang diberikan oleh pihak developer Nuansa Alam Setiabudi Clove, dengan ketentuan apabila pelunasan jual beli rumah tinggal di Nuansa Alam Setiabudi

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan serat tangkai lada sebanyak 0,5%, 1%, 1,5%, 2% dan 2,5% pada campuran beton mampu meningkatkan: (1)kuat tekan beton,

Diceriterakan, konon, sudah lama beliau mengembara mencari putra beliau itu tidak juga dijumpai, sampai akhirnya tiba di kawasan Tohlangkir pengembaraan beliau Setibanya di

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Agama Mataram diselaraskan dengan arah

Tentang Kewarisan dalam UU Sipil Turki diatur dalam buku ketiga. Buku ini memuat tentang aturan kewarisan tanpa wasiat, yang diadopsi dari UU Sipil Swiss. Dalam UU kewarisan ini,

(2000) ada tiga hasil penelitian breeding domba yang siap dipakai peternak. Hasil-hasil penelitian itu adalah: 1) bibit domba prolifik untuk meningkatkan produksi domba, 2)

Perlindungan Pernafasan : Gunakan perlindungan pernafasan melainkan jika pengalihan udara setempat yang mencukupi disediakan atau penilaian pendedahan menunjukkan bahawa