• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permeabilitas dan Rembesan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Permeabilitas dan Rembesan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Permeabilitas dan

Rembesan

Mekanika Tanah I Norma Puspita, ST.MT

Aliran Air Dalam Tanah

 Salah satu sumber utama air ini adalah air hujan yang meresap ke dalam tanah lewat ruang pori diantara butiran tanahnya.

 Air biasanya sangat berpengaruh pada sifat-sifat teknis tanah, khususnya tanah berbutir halus.

 Demikian juga, air merupakan faktor yang sangat penting dalam masalah-masalah teknis yang berhubungan dengan tanah seperti :

 Penurunan  Stabilitas pondasi  Stabilitas lereng, dll

 Terdapat 3 zone penting di lapisan tanah yang dekat dengan permukaan bumi yaitu :

 Zone Jenuh Air  Zone Kapiler

(2)

Aliran Air Dalam Tanah

Pada Zone Jenuh Air, atau zone di bawah muka air tanah, air mengisi seluruh rongga-rongga tanah.

 Pada zone ini tanah dianggap dalam kedudukan jenuh sempurna.

Batas atas dari zone jenuh adalah permukaan air tanah (water table) atau permukaan freatis.

Pada permukaan air tanah, tekanan hidrostatis adalah nol.

Zone Kapiler terletak di atas zone jenuh. Ketebalan zone ini tergantung dari

jenis tanahnya.

 Akibat tekanan kapiler, air terhisap ke atas mengisi ruangan diantara butiran tanah. Pada keadaan ini, air mengalami tekanan negatif.

Zone tak jenuh atau zone jenuh sebagian, berkedudukan paling atas,

adalah zone di dekat permukaan tanah, dimana air dipengaruhi oleh penguapan dan akar tumbuh-tumbuhan.

Gradien Hidrolik

 Menurut persamaan Bernoulli, tinggi energi total pada suatu titik di dalam air yang mengalir dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari tinggi tekan, tinggi kecepatan, dan tinggi elevasi, yaitu :

z

2g

v

γ

p

h

2 w

Tinggi tekanan Tinggi

kecepatan elevasiTinggi Dimana :

h = tinggi energi total p = tekanan

v = kecepatan

g = percepatan gravitasi γ = berat volume air

(3)

 Apabila persamaan Bernoulli tersebut dipakai untuk air yang mengalir melalui pori-pori tanah, bagian pearsamaan yang mengandung tinggi kecepatan dapat diabaikan.

 Hal ini disebabkan karena kecepatan rembesan air di dalam tanah adalah sangat kecil. Sehingga tinggi energi total pada suatu titik dapt dinyatakan sbb :

 hubungan antara tekanan, elevasi, dan tinggi energi total dari suatu aliran air di dalam tanah.

• Tabung pizometer dipasang pada titik A dan titik B.

• Ketinggian air di dalam tabung pizometri A dan B disebut sebagai muka pizometer (piezometric level) dari titik A dan B. • Kehilangan energi antara titik A dan B :

Gradien Hidrolik

z

γ

p

h

w









B w B A w A B A

Z

p

Z

p

h

h

h

Kehilangan energi Δh tersebut dapat dinyatakan balam bentuk persamaan tanpa dimensi yaitu :

L

h

i

Dimana :

i = gradien hidrolik

L = jarak antara titik A dan B, yaitu panjang aliran air dimana

kehilangan tekanan terjadi

Gradien Hidrolik

(4)

Hukum Darcy

 Darcy (1956) memperkenalkan hubungan antara kecepatan aliran air dalam tanah (v) dan gradien hidrolik, sbb :

Selanjutnya, debit rembesan (q) dapat ditulis dengan :

Koefisien permeabilitas/koefisien rembesan, (k) mempunyai satuan yang sama dengan satuan kecepatan yaitu cm/detik atau mm/det, dan menunjukkan ukuran tahanan tanah terhadap aliran air.

 Bila pengaruh sifat-sifat air dimasukkan, maka : dimana :

v = kecepatan aliran air dalam tanah (cm/det) k = koefisien permeabilitas (cm/det)

i = gradien hidrolik

i

k

v

A

i

k

q

dengan A = luas penampang tanah.

g

K

det

cm

k

w

)

/

(

dengan :

K = koefisien absolut (cm2), tergantung dari sifat

butirannya.

ρw = kerapatan air (gr/cm3)

μ = koefisien kekentalan air (gr/cm det)

g = gravitasi (cm/det2)

Karena air hanya dapat mengalir lewat ruang pori, maka kecepatan

nyata rembesan lewat tanah (vs) adalah, sbb :

Beberapa nilai koefisien permeabilitas (k) dari berbagai jenis tanah diperlihatkan pada tabel berikut, dimana nilai k tersebut biasanya dinyatakan pada temperatur 20 0C.

Hukum Darcy

n

i

k

v

atau

n

v

v

s

s

dengan n = porositas tanah

Jenis Tanah k(mm/det)

Butiran kasar 10 – 103

Kerikil halus, butiran kasar bercampur

pasir butiran sedang 10-2– 10 Pasir halus, lanau longgar 10-4– 10-2

Lanau padat, lanau berlempung 10-5– 10-4

(5)

Contoh Soal

 Tentukan banyaknya air yang mengalir persatuan waktu yang melalui lapisan tanah tembus air seperti yang terlihat pada gambar,

 Dimana koefisien permeabilitas (rembesan) tanah k = 0,08 cm/det, kemiringan lapisan tanah (α) = 80, tinggi lapisan tanah tembus air = 3 m, perbedaan tinggi air pada tabung pizometer (Δh) = 4 m, dan jarak antara tabung pizometer (L) = 50 m.

 Penyelesaian :

Gradien hidrolik (i) : 00792 8 50 4 0 , cos / m m L/cos h i   

Banyaknya air mengalir persatuan waktu persatuan lebar profil tanah (q) : lebar m m q m m q A i k q det/ / 10 188 , 0 ) 1 8 cos 3 ( 0792 , 0 det / 01 , 0 08 , 0 3 3 2 0         

Uji Permeabilitas

Terdapat empat macam cara pengujian untuk menentukan koefisien permeabilitas di laboratorium, yaitu :

a) Pengujian tinggi energi tetap (Constan-head)

b) Pengujian tinggi energi turun (falling-head)

(6)

Pengujian Tinggi Energi Tetap

(Constant Head)

Pengujian constant-head ini cocok untuk jenis tanah granular (berbutir).

• Prinsip pengujiannya, tanah benda uji diletakkan di dalam silinder.

• Pemberian air dari pipa masuk dijaga sedemikian rupa sehingga perbedaan tinggi air pada pipa masuk dan pipa keluar (h) selalu konstan selama percobaan.

Pada kedudukan ini tinggi energi hilang adalah h.

• Setelah kecepatan aliran air yang melalui contoh tanah menjadi konstan, banyaknya air yang keluar ditampung dalam gelas ukur (Q) dan waktu pengumpulan air dicatat (t).

Volume air yang terkumpul adalah : t A i k t q Q

Dengan A adalah luas penampang benda uji, dan L adalah panjangnya.

Karena i = h/L, maka : Q = k (h/L) A t sehingga : t A h L Q k

Contoh Soal

Hitung besarnya koefisien permeabilitas suatu contoh tanah berbentuk silinder mempunyai Ø 7,3 cm dan panjang 16,8 cm akan ditentukan permeabilitasnya dengan alat pengujian permeabilitas constant-head.

Tinggi tekanan konstan sebesar 75 cm di kontrol selama masa pengujiannya.

Setelah 1 menit pengujian berjalan, air yang tumpah pada gelas ukur ditimbang, beratnya 940 gram.

Temperatur pada waktu pengujian 200C.Solusi :

- Luas penampang benda uji (A) = ¼ π D2= ¼ π 7,32= 41,9 cm2. - Volume air pada gelas ukur = 940 cm3, karena γw= 1 gr/cm3. - Koefisien permeabilitas :

det

/

cm

,

,

,

t

A

h

L

Q

k

0

08

60

1

9

41

75

8

16

940

(7)

Pengujian Tinggi Energi Turun

(Falling Head)

Pengujian falling-head ini cocok untuk jenis tanah berbutir halus.

• Prinsip pengujiannya, tanah benda uji diletakkan di dalam silinder.

• Pipa pengukur didirikan di atas benda uji kemudian air dituangkan ke dalamnya dan air dibiarkan mengalir melewati benda uji.

• Perbedaan tinggi air pada awal pengujian (t1= 0) adalah h1.

• Kemudian air dibiarkan mengalir melewati benda uji sampai waktu tertentu (t2)

dengan perbedaan tinggi muka air adalah h2.

• Debit air yang mengalir melalui benda uji pada waktu t adalah sbb :

dt

dh

a

dv

a

A

L

h

k

A

i

k

q

kLhAadhdt Sehingga : Dimana :

h = perbedaan tinggi muka air pada sembarang waktu

A = luas penampang contoh tanah a = luas penampang pipa pengukur L = panjang contoh tanah

 

h

dh

k

A

L

a

dt

 

2 1 0 h h t

h

dh

k

A

L

a

dt

2 1 10 2 1

2

303

h

h

log

k

A

L

a

,

h

h

ln

k

A

L

a

t

2 1

303

2

h

h

log

t

A

L

a

,

k

Falling Head

(8)

Contoh Soal

Pada pengujian permeabilitas falling-head diperoleh data sbb :

Luas penampang benda uji A = 20 cm2; Luas pipa pengukur a = 2 cm2;

Sebelum contoh tanah diuji, tahanan saringan alat pengujian falling-head diuji terlebih dahulu. Hasilnya, waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan air di pipa bagian atas dari 100 cm menjadi 15 cm adalah 5 detik.

Kemudian controh tanah tebal 5 cm dimasukkan ke dalam tabung silinder untuk diuji.

Waktu yang diperlukan untuk penurunan muka air dari 100 cm menjadi 15 cm adalah 2,5 menit.

Hitunglah koefisien permeabilitas tanah ini dengan cara pengujian

falling-head.

Solusi :

- Dianggap bahwa air mengalir vertikal ke bawah, melewati dua lapis

tanah dengan luas penampang yang sama, tetapi dengan nilai k yang berbeda.

Debit air yang lewat adalah sama pada masing-masing potongan tanahnya. Dimana debit = luas x kecepatan.

Oleh karena kedua tanah terletak pada luas tabung yang sama, maka kecepatan pada masing-masing tanah juga sama.

Berdasarkan hukum Darcy :v= k i

• Untuk Tanah 1 : 1 h k vh1  l1 • Untuk Tanah 2 : 2 h k vh2  l2

i

k

v

L h i

L

h

k

v

Contoh Soal

(9)

Contoh SoalJika kzadalah koefisien permeabilitas rata-rata untuk kedua lapisan,

maka :

• Substitusi pers (1) ke pers (2) : L h k l l h h k v z z         2 1 2 1 (1) ... k L v h z  2 2 1 1 2 1 k l k l v h v h    2 2 1 1 2 1 ) ( 1 k l k l h h v    (2) 2 2 1 1 ... k l k l v h (3) ... k l k l k L z 2 2 1 1  

Dari persamaan koefisien permeabilitas untuk falling head :

• Untuk aliran lewat kedua lapisan tanah,t= 2,5 menit = 150 detik

2 2 1 1 k l k l k L z   2 1

303

2

h

h

log

t

A

L

a

,

k

• Untuk aliran hanya lewat tanah 1 (pengukuran tahanan saringan) :

15

100

150

20

2

303

2

,

L

log

k

z

15

100

5

20

2

303

2

1 1

log

l

,

k

26,35

1 1

k

l

790,53

z

k

L

• Dari persamaan (3) : 2

5

35

26

53

790

k

,

,

Jadi,

k

2= 6,5 x 10-3cm/det Contoh Soal

Referensi

Dokumen terkait

BEBAN YANG ADA DIATAS TANAH Seperti timbunan (pondasi menerus), bangunan gedung, jembatan (pondasi telapak) dan lain lain menyebabkan terjadi penurunan tanah. Keluarnya air

Parameter penting yang dibutuhkan dalam analisis stabilitas lereng adalah kuat geser, geometri lereng, tegangan air pori atau gaya rembesan, beban serta kondisi

Tanah berpasir dan tanah berliat mungkin mempunyai porositas yang hampir sama, akan tetapi sifat-sifatnya yang berhubungan dengan simpanan air, ketersediaan air dan

Faktor yang sangat penting terhadap proses penurunan konsolidasi adalah muka air tanah, permeabilitas tanah, drain pada tanah dan beban yang

setiap simulasi yang dibuat nilai faktor keamanan lereng memiliki nilai lebih besar pada kondisi penurunan muka air tanah (dewatering) hal ini disebabkan air

Menurut anda sebagai Owner manakah yang lebih penting antara kriteria Kondisi tanah dengan Teknis Pondasi dalam menentukan pemilihan jenis pondasi.. ™ Pertanyaan Kriteria

Hasil yang didapatkan dari analisis pondasi adalah penulangan pondasi, daya dukung pondasi yang memenuhi faktor keamanan minimal dan penurunan tanah yang masih di

Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alamhewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu – batuan, dll dalam bentuk gambar,  Cara mengenali masalah  Mengelompokan