• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II. Deskripsi Proyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab II. Deskripsi Proyek"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Bab II. Deskripsi Proyek

2.1 Deskripsi Umum

Judul kasus : Perpustakaan Umum Provinsi Kalsel di Banjarmasin Status kasus : Semi fiktif

Pemilik : Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Sumber dana : APBD

Lokasi/lahan : Jl. Veteran, Banjarmasin Batas utara : kantor

Batas selatan : Jl. Veteran Batas barat : Jl. KP Tendean Batas timur : ruko

Luas lahan : 5.246,78m2 Luas bangunan : 5006,6 m2

KDB : 60%

KLB : 1,5

2.2 Interpretasi Kasus

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), perpustakaan adalah: 1) tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan pendayagunaan koleksi buku, dsb. 2) koleksi buku, majalah dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan. Menurut RUU Perpustakaan, perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu bangunan yang disediakan untuk melihara dan mendayagunakan koleksi pengetahuan tercetak dan terekam yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan dan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

2.3 Program Kegiatan

Kegiatan yang diwadahi di Perpustakaan Umum Provinsi ini antara lain: 1. Layanan perpustakaan

(2)

2. Umum

Kegiatan umum adalah kegiatan yang dilakukan untuk menarik masyarakat agar datang ke perpustakaan dan yang dapat memicu minat baca. Acara dalam kegiatan ini mencakup bedah buku, pameran buku, seminar, acara mendongeng, acara kunjungan ke perpustakaan oleh sekolah-sekolah, dan lomba-lomba seperti lomba mewarna, lomba mendongeng. Kegiatan umum diadakan secara rutin diadakan untuk mendukung kegiatan utama.

3. Komersial

Kegiatan komersial adalah untuk memenuhi kebutuhan penggunjung perpustakaan serta menjadi masukan keuangan bagi perpustakaan agar bisa men-self-support biaya operasionalnya. Selain itu, kegiatan komersial bisa juga berperan sebagai kegiatan penarik pengunjung. Fasilitas untuk kegiatan komersial antara lain kantin dan toko buku dan alat tulis.

2.3 Pengguna

Perpustakaan Umum Provinsi Kalsel direncanakan digunakan oleh: 1. Pelajar

Pelajar merupakan pengunjung perpustakaan yang potensial. Semakin dini diperkenalkannya buku, semakin mudah menanamkan budaya baca dalam masyarakat.

2. Mahasiswa

Sama seperti halnya pelajar, mahasiswa juga merupakan pengunjung perpustakaan yang potensial.

3. Masyarakat umum

Tujuan pembuatan perpustakaan ini adalah untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Jumlah penduduk Banjarmasin pada tahun 2004 adalah 572.300 jiwa.

4. Pengelola

Pengelola yang dimaksud di disini meliputi pengelola perpustakaan, pengelola fasilitas komersial, dan panitia penyelenggara kegiatan umum.

2.4 Studi Banding Proyek Sejenis

2.4.1 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Bangunan ini adalah gabungan antara Perpustakaan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan dan Kantor Arsip Daerah Propinsi Kalimantan Selatan.

(3)

o Luas lahan: 9.930 m2 o Luas bangunan: 1.950 m2

o Lokasi: Jl. A. Yani, jalan arteri kota di pinggir kota o Kegiatan layanan perpustakaan ini antara lain:

- layanan anak, remaja, dan dewasa - layanan bercerita

- layanan referensi (rujukan)

- layanan deposit, koleksi khusus tentang daerah Kalsel atau terbitan lokal

- layanan surat kabar, majalah, kliping dan lembar lepas berjilid - layanan arsip

- layanan perpustakaan keliling

- layanan terpadu perpustakaan sekolah (LTPS) o Bangunan

Bangunan perpustakaan terdiri dari bangunan utama, bangunan pengelola dan beberapa bangunan penunjang seperti musholl, RSG, dan lain-lain. Bangunan utama terletak ditengah-tengah lahan dengan parkir di depan dan belakangnya. Dari jalan ke pintu masuk berjarak kurang lebih 30 m.

Gambar 2.1 Sketsa kasar keadaan lahan.

o Akses dan sirkulasi

Akses ke dalam bangunan ada tiga, yaitu akses utama, akses untuk koleksi anak dan akses khusus pengelola. Pintu masuk utama dan pengelola langsung menuju lantai dua .

(4)

Gambar 2.2 Pintu masuk utama perpustakaan

Sirkulasi pada perpustakaan ini agak membingungkan karena koleksi anak tidak bisa dicapai dari pintu masuk utama dan sebaliknya. Koleksi anak terletak di lantai dasar.

Gambar 2.3 Skema hubungan ruang dan sirkulasi

o Susunan ruang

Bangunan utama terdiri dari 3 lantai, pada lantai 1 terdapat koleksi anak, ruang pengelola, ruang perpustakaan keliling, dan pilotis. Pada lantai 2 terdapat area penerima, koleksi referensi dan periodikal ruang audiovisual, dan ruang pengelola dari ruang kepala perpustakaan sampai tata usaha. Pada lantai 3 terdapat ruang koleksi dewasa dan remaja, tempat peminjaman dan pengembalian. Di sekeliling bangunan utama terdapat bangunan lainnya yang berfungsi sebagai musholla, kantin, dan gedung serba guna.

o Letak rak buku dan area baca

Pada ruang koleksi utama (dewasa, remaja), rak buku terletak di pinggir ruangan dekat jendela dan area baca di bagian tengah. Untuk ruang

Area mendongeng Koleksi anak Staf & TU Audiovisual Periodikal Deposit Referensi

Koleksi & baca remaja Meja

layanan

Koleksi & baca umum Lobi & penitipan pengunjung anak pengelola

(5)

koleksi lainnya seperti ruang referensi, periodikal, dan deposit, tidak ada pengaturan khusus.

Gambar 2.4 Skematik letak rak buku dan area baca.

o Bukaan

Dinding luar dipenuhi dengan jendela yang memperhatikan tampak luar saja dan kurang memperhitungkan fungsi di dalamnya

Gambar 2.5 Bukaan dari luar Gambar 2.6 Bukaan dari dalam

o Eksterior

Bangunan perpustakaan mengadaptasi bentuk rumah banjar bubungan tinggi secara penuh.

(6)

2.4.2 Badan Perpustakaan Daerah Jawa Barat

Gambar 2.7 Tampak depan perpustakaan

o Lokasi: Jl. Soekarno Hatta, jauh dari pengunjung dan berada di pinggir kota.

o Luas bangunan: ± 2.000 m2

o Akses dan sirkulasi: untuk bangunan utama, akses dari satu pintu utama, dan menggunakan sistem double loaded.

o Bangunan

Bangunan perpustakaan terdiri dari tiga massa, yaitu massa utama perpustakaan, massa kantor pengelola, dan massa pendukung untuk kantin. Bangunan utama terletak di tengah lahan, bangunan kantor berada di belakangnya, dan kantin terletak di pinggir lahan dekat tempat parkir. Orientasi bangunan utama memanjang utara-selatan, sehingga bukaan yang banyak menghadap barat-timur

Gambar 2.8 Sketsa kasar keadaan lahan

o Susunan ruang:

Tiap koleksi memiliki ruang tersendiri. Tiap ruang memiliki meja layanan untuk peminjaman dan pengembalian buku.

o Letak rak buku dan area baca:

(7)

Tidak ada pengaturan khusus untuk peletakan area baca dan rak buku. Ada beberapa rak buku yang terkena sinar matahari langsung.

Gambar 2.9 Letak rak buku

Letak rak buku yang berada di depan jendela dan terkena sinar matahari langsung

o Eksterior: formal dan simetris (gambar 2.7) 2.4.3 Perpustakaan Pusat ITB

o Lokasi: dalam kampus ITB o Susunan ruang

Pada bagian koleksi dan ruang baca, ruangnya bersifat open layout. Adanya pembagian yang jelas antara daerah pengunjung dan pengelola.

Gambar 2.10 Ruang baca

Gambar 2.11 Ruang koleksi periodikal

(8)

o Bukaan: cuma ada di bagian utara-selatan, dinding barat-timur masif kecuali pada pintu masuk dan lobi.

Gambar 2.13 Area baca

Area baca di dekat jendela yang menghadap utara terhindarkan dari sinar matahari langsung

2.4.4 Hyde Park Mirriam Matthews Library, Los Angeles (Sumber: Architectural Record No 05 tahun 2006) o Arsitek: Hodgetts + Fung Design and Architecture o Luas bangunan: 950 m2

o Lokasi dan orientasi

Perpustakaan berada di daerah permukiman. Letak lahan di dua pojok dengan empat arah orientasi, tiga dari jalan dan satu dari parkir.

o Peletakan bangunan: langsung di pinggir jalan dengan parkir di belakang bangunan

o Akses dan sirkulasi

Akses masuk ke bangunan ada tiga. Dua akses menuju lobi, satu dari jalan dan satunya dari plaza dari parkir. Akses terakhir masuk dari courtyard.

(9)

Sirkulasi pengunjung di dalam perpustakaan dibedakan antara pengunjung dewasa dan anak.

Gambar 2.15 Skema hubungan ruang dan sirkulasi

o Susunan ruang

Perpustakaan ini terdiri dari satu lantai dengan konsep open layout pada bagian koleksi perpustakaan.

o Letak rak buku dan area baca

Rak buku dijauhkan dari jendela. Ada beberapa rak yang terletak di dekat jendela, namun jendela tersebut diletakkan tinggi di atas rak sehingga sinar matahari yang terkena rak juga tidak banyak.

Gambar 2.16 Peletakan rak buku dan bukaan.

Rak buku berada dekat jendela yang terletak di bagian atas dinding

o Eksterior

Perpustakaan ini menggunakan warna yang menarik untuk menarik pengunjung. Selain itu, karena bangunan terletak pas di pinggir jalan (GSB = 0), bangunan ini lebih terlihat.

Courtyard

Koleksi & baca remaja Koleksi & baca

anak Koleksi & baca umum Plaza R. pertemuan Staf Meja layanan Lobi Lobi Parkir pengunjung anak pengelola

(10)

Gambar 2.17 Tampak luar bangunan Gambar 2.18 Tampak luar bangunan

o Interior

Perpustakaan ini menggunakan karpet untuk meredam kebisingan.

Gambar 2.19 Interior perpustakaan

2.4.5 Phoenix Central Library, Phoenix o Arsitek: William P. Bruder

o Lokasi: di pinggir kota antara Adobe Mountain Dam dan formasi Hedgpeth Hills

o Luas 25.200 m2

o Orientasi: sesuai arah mata angin

o Peletakan bangunan: merapat pada salah satu jalan dengan parkir di depan

o Akses dan sirkulasi

Akses utama ada satu, sirkulasi vertikal terdapat di tengah bangunan dan di sisi timur dan barat.

o Susunan ruang

Tidak ada partisi antar ruang pada area perpustakaan o Letak rak buku dan area baca

Rak buku diletakkan pada dua sisi dinding yang tidak ada jendela. Meja membaca berada di tengah ruangan dan di dekat sisi dinding yang dipenuhi bukaan.

(11)

Gambar 2.20 Penempatan rak buku dan area baca pada lantai 2.

Gambar 2.21 Penempatan rak buku dan area baca pada lantai 5

o Eksterior: 2 sisi solid pada arah barat timur, dan 2 sisi viod pada arah utara selatan dengan sun shading.

Gambar 2.22 Eksterior bangunan

Sisi bangunan yang seluruhnya kaca dengan sun shading

(12)

Struktur bangunannya dibiarkan ekspos. Pada tiap meja baca terdapat lampu baca.

Gambar 2.23 Area baca Gambar 2.24 Rak-rak buku

2.4.6 Kesimpulan Studi Banding

Dari studi banding beberapa di atas, didapat kesimpulan sebagai berikut: • Lokasi perpustakaan sebaiknya tidak terlalu jauh dari sasaran

pengunjung.

• Massa bangunan perpustakaan disesuaikan dengan fungsinya.

• Orientasi bangunan memanjang barat-timur, bukaan barat-timur dikurangi.

• Akses masuk cuma satu agar keluar-masuk koleksi dan manusia bisa dikontrol.

• Meletakkan ruang baca dekat jendela dan ruang koleksi di tengah supaya pembaca mendapat cahaya untuk membaca sedangkan koleksi bisa terhindar dari sinar matahari.

Open layout pada area koleksi dan ruang baca dapat memaksimalkan fungsi perpustakaan.

Gambar

Gambar 2.1 Sketsa kasar keadaan lahan.
Gambar 2.3 Skema hubungan ruang dan sirkulasi
Gambar 2.5 Bukaan dari luar  Gambar 2.6 Bukaan dari dalam
Gambar 2.7 Tampak depan perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Batubara dalam Blaang (1986:5-6) menyatakan fungsi rumah dalam kehidupan manusia adalah sebagai tempat tinggal yang diperlukan oleh manusia untuk memasyarakatkan

Tanpa analisa yang jelas terhadap seluruh kekuatan atau institusi yang mungkin mengharapkan sesuatu dari proses penganggaran, upaya advokasi dapat terhalang oleh

Pengadukan dengan menggunakan hotplate stirrer dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam larutan sehingga diperoleh larutan yang

1. Berkonsultasi dengan guru pembimbing mengenai hasil dan praktik proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam berkonsultasi dengan guru pembimbing mahasiswa

menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Latihan Vokal dan Deteksi Nada Real-time Berbasis Android Menggunakan Mcleod Pitch Method” ini adalah karya ilmiah

Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Hari Besar Islam berpengaruh Terhadap Komoditas Utama

Berdasarkan 10 jurnal nasional dan internasional yang sudah di-review dimana dapat disimpulkan bahwasanya Natural Language Processing dapat diimplementasikan dalam

Laki-laki berumur 38 tahun dengan keluhan nyeri perut hebat terutama bagian kanan atas yang menjalar ke punggung didiagnosis menderita abses