• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOMOR 57 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU SIDRAP 75 MW. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOMOR 57 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU SIDRAP 75 MW. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA,

CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA BAYU

SIDRAP

75 MW

(2)

Pengantar dari Petikan Berita:

ENERGI BARU TERBARUKAN

Porsi Energi Baru terbarukan (EBT), meliputi tenaga

surya, tenaga angin, arus air, dan panas bumi dalam bauran energi pembangkit listrik terus mengalami peningkatan pada 2017. Peningkatan terjadi di pembangkit listrik milik PLN dan yang dibangun oleh perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP). Tercatat realisasi porsi EBT dalam bauran energi pembangkit listrik mencapai 12,52 persen per November 2017

Bauran EBT tersebut, terdiri dari PLTP sebesar 5 persen, PLTA sebesar 7,27 persen, dan EBT lainnya sekitar 0,25 persen.

Pemerintah menetapkan bauran EBT pada 2025 sebesar 23 persen. Tentu, butuh rencana dan pelaksanaan yang konsistenagar angka ini dapat tercapai. Penetapan target bauran energi ini sendiri telah disahkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN).

Ada sejumlah upaya , diantaranya dilakukan oleh Pertamina dalam mengembangkan EBT, di antaranya dengan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti dalam pengadaan sumber daya listrik. Dalam target jangka menengah, pengembangan EBT Pertamina difokuskan pada geothermal, bioenergi dan solar panel.

Geothermal menjadi salah satu potensi EBT yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan transisi energi. Dengan demikian, ketersediaan energi serta kebersihan lingkungan dapat terus dijaga. Hingga kini, Pertamina telah meraih peningkatan produksi

geothermal sebesar 31 persen yakni 2.932 GWh. Pencapaian tersebut menjadi salah satu tolok ukur Pertamina dalam pengembangan EBT yang ramah lingkungan.

Di lain pihak, konsumsi biodiesel dalam negeri mencapai 2,7 miliar liter pada 2016. Pada 2020 diproyeksikan konsumsinya mencapai 3,9 miliar liter Biodiesel 30 (B30). Sejauh ini Pertamina mengelola operasi pasokan Biodiesel di 60 terminal di seluruh Indonesia. Tantangan akan muncul dalam

implementasi mencapai standar Biodiesel 30 yang akan diterapkan pada tahun 2020.

Karena sinergi antara pelaku usaha dan pemangku kepentingan amat dibutuhkan demi tercapainya iklim investasi yang baik. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga diharapkan mampu menjaga industri energi ini berkembang pesat sehingga perkembangan ekonomi serta kelestarian lingkungan dapat cepat tercapai.

Pertamina yang mendapatkan tugas dalam

mendorong kemandirian energi Indonesia, berupaya melakukan inisiatif dengan menggali permasalahan yang menjadi tantangan dalam pengembangan energi baru terbarukan dan mengadirkan solusi bagi hal ini.

Dipetik dari Liputan 6 dan Harian Republika 10 Desember 2017: Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia

(3)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU

SIDRAP -

75 MW

Aries R. Prima – Engineer Weekly

2

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

“Ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

(PLTB) pertama terbesar di Indonesia. Tidak

banyak negara di Asia yang punya wind power” –

Ignasius Jonan

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 MW adalah pembangkit listrik tenaga bayu (angin) yang berada di Desa Mattirotasi dan Lainungan, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan.

Pembangkit ini merupakan PLTB pertama di

Indonesia dengan kapasitas 75 MW. Pembangkit ini masih dalam tahap konstruksi dengan target operasi pada triwulan pertama tahun 2018.

(4)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU

SIDRAP -

75 MW

TUJUAN PEMBANGUNAN

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 MW adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) yang berada di Desa Mattirotasi dan Lainungan, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan.

(5)

4

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU

SIDRAP -

75 MW

Pembangkit ini merupakan PLTB pertama di

Indonesia dengan kapasitas 75 MW. Pembangkit ini masih dalam tahap konstruksi dengan target operasi pada triwulan pertama tahun 2018.

DESKRIPSI TEKNIS

PLTB Sidrap 75 MW dibangun di wilayah Pabbaresseng yang mencakup dua desa dengan perkiraan kecepatan angin sampai dengan 7 m/s. PLTB ini terdiri dari 30 buah turbin angin yang memiliki kapasitas masing-masing 2,5 MW. Setiap turbin angin memiliki tinggi tiang 80 m, 3 buah bilah kincir dengan panjang masing-masing 57 m dan berat 20 ton, sehingga ketinggian maksimum yang dicapai kincir adalah 137 m.

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap I dipastikan bakal segera beroperasi setelah

dilakukannya uji coba interkoneksi dengan jaringan PT PLN (Persero ).

Sebanyak 20 turbin dari 30 turbin tenaga angin yang direncanakan dan Gardu Induk (GI) telah siap untuk koneksi dengan jaringan PLN sejak minggu lalu. Masing-masing turbin bila terkoneksi berkapasitas 2,5 Mega Watt (MW) atau 50 MW secara total.

“(PLTB) Tahap 1 tarifnya USD 11 sen per kWh flat, (tahap) kedua diharapkan bisa menjadi lebih rendah.

Proyek dengan investasi USD 150 juta (sekitar Rp 2 triliun) yang dioperasikan PT UPC Sidrap Bayu Energi ini bila sudah beroperasi semuanya (30 turbin), mampu melistriki sekitar 70.000 pelanggan rumah tangga di Sulawesi Selatan.

Turbin yang digunakan adalah turbin angin Kelas IIA.Setelah PLTB Sidrap I beroperasi, maka kapasitas terpasang PLTB secara nasional

bertambah menjadi 76,1 MW dari tahun lalu yang baru teroptimalkan sebesar 1,1 MW. (HG)

(6)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU

SIDRAP -

75 MW

PROSES PEMBANGUNAN

Proses pemindahan bilah kincir dari pabrik asal di Spanyol menuju ke Pelabuhan Cappa Ujung, Parepare, Sulawesi Selatan melibatkan proses yang cukup sulit. Setiap bilah kincir dikirim

menggunakan kendaraan khusus menuju ke lokasi

pembangunan yang berjarak 10 km dari pelabuhan dan membutuhkan waktu tempuh 5 jam. Sampai dengan September 2017 baru 16 buah bilah kincir yang telah tiba di lokasi dari 90 buah bilah kincir yang akan digunakan.

(7)

6

Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung

IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU

SIDRAP -

75 MW

Kontraktor yang menangani pembangunan PLTB Sidrap 75 MW ini adalah PT UPC Sidrap Bayu Energi yang merupakan konsorsium dari UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison, dan Binatek Energi Terbarukan.

Untuk kontraktor saja, membutuhkan sumber daya manusia sedikitnya 100 orang. Selain banyak menyerap tenaga kerja, juga memacu multiplier effect. Warga lokal dan usaha rakyat banyak yang ikut

diberdayakan. Pedagang lokal bisa beraktivitas di sana, dan banyak lagi efek ekonomisnya. Baik masa pembangunan maupun saat dioperasikan.

Jika berhasil sesuai dengan survey angin dan perancangan-nya, pembangunan PLTB ini juga akan dibangun pada beberapa daerah lain di Sulsel. Di antaranya Jeneponto dan Selayar.

(8)

Bauran Energi

Baru Terbarukan

Target 2025:

15%

Target 2050:

31%

Engineer Weekly

Pelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin Pemimpin Umum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Aryo

ENERGI AIR

(75.091 MW)

4.826 megawatt

6,4%

GELOMBANG

LAUT

(17.989 mw)

0,3 megawatt 0,002%

MINI&MIKRO

HIDRO

(19.385 MW)

197,4 megawatt

1%

ENERGI BIO

(32.654 mw)

1.671 megawatt 5,1%

POTENSI ENERGI ALTERNATIF INDONESIA (2015)

ENERGI SURYA

(Potensi 207.898 MW)

78,5 megawatt

Persentase pemanfaatan 0,04%

Minyak Bumi;

46%

Batubara; 26%

Gas Bumi; 23%

Energi

Terbarukan; 5%

KONSUMSI

ENERGI

PRIMER

NASIONAL 2015

ENERGI ANGIN

(60.647 MW)

3,1 megawatt 0,01%

PANAS BUMI

(29.544 MW)

1.438,5 megawatt 4,9%

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis dari penulis adalah sebagai berikut: Pola produksi untuk produk Pagar Ornamen yang tepat tahun 2001 adalah pola produksi moderat karena memiliki total Incremental

Tema ini merupakan rincian lanjut dari kegiatan yang sudah diidentifikasikan yang terkait dengan tugas-tugas perkembangan. Tema secara spesifik dirumuskan dalam bentuk materi

merupakan dosen dari Jurusan.. Pendidikan Bahasa Inggris. Sebagai akhir dari kegiatan pelatihan ini, peserta diharapkan merancang dan membuat media ajar berbasis internet

Ditinjau dari jumlah dana yang terserap dan jumlah kegiatan penelitian, sebanyak lebih dari 500 judul kegiatan dalam waktu tiga tahun terakhir yang telah dilakukan oleh para

Tujuan kegiatan PPM Unggulan ini adalah Tujuan dari kegiatan program PPM dalam bentuk PPM Unggulan berbasis TTG ini adalah untuk membantu pemecahan masalah yang dihadapi

Kegiatan PkM dengan judul “Penyuluhan Dan Pelatihan Teknologi Pemanfaatan Tanaman Obat Berbasis Kearifan Dan Sumber Daya Alam Lokal Untuk Perbaikan Tingkat

• Berada pada jalur untuk mencapai target volume produksi batubara sebesar 21,8 juta ton untuk tahun 2018.. • Persetujuan pemerintah Indonesia untuk produksi dalam konsesi BIB

Penelitian yang dilakukan oleh Das Salirawati, dkk (2010) terhadap berbagai kadar zat gizi yang terkandung dalam teh bunga sepatu, baik yang dioven maupun disangrai,