PROSIDING SENASTEK ICoSTH 2019
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI
INTERNATIONAL CONFERENCE OF SCIENCE,
TECHNOLOGY AND HUMANITIES
Chair
Ni Nyoman Pujianiki
General Secretary
Agoes Ganesha Rahyuda
Putu Yadnya
TPC Chair
Gusti Ayu Made Suartika
I Nyoman Udayana
Treasury
I Wayan Sariasih
Conference Management System
Nyoman Putra Sastra
Duman Care Khrisne
Program Chair
Ngakan Ketut Acwin Dwijendra
Proceeding
Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti
Komang Oka Saputra
Nyoman Pramaita
Widyadi Setiawan
IGAK Diafari Djuni Hartawan
I Wayan Nico Fajar Gunawan
I Made Budi Arsika
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
Penerbit
Udayana Press
Universitas Udayana, Jalan PB. Sudirman, Denpasar
ISBN : 978-602-294-385-3Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK) – The International Conference on Science, Technology and Humanities (ICoSTH)
Bali, Indonesia, 14-15 November 2019
ISBN : 978-602-294-385-3
Pengukuran Pendapat Siswa SMA/SMK tentang Berbusana Adat Bali Ke Sekolah
047-1 – 047-4
Luh Putu Ida Harini, Kartika Sari
Perencanaan Dan Pengendalian Produksi Pada Usaha Kerajinan Tedung Khas Bali
048-1 – 048-4
Ni Ketut Purnawati, I Gusti Bagus Wiksuana
Peringkasan Teks Secara Ekstraktif Dengan TF-ISF Dan Fuzzy C-Means 049-1 – 049-3
I Made Suwija Putra, Ni Putu Sutramiani, Yonathan Adiwinata
Pola Penggunaan Media Sosial Di Denpasar 050-1 – 050-4
Ni Made Ras Amanda Gelgel
Potensi Penerapan Sistem Budidaya Ikan Kombinasi Akuaponik Pada Skala Rumah Tangga
051-1 – 051-4
Gde Raka Angga Kartika, Ayu Putu Wiweka Khrisna Dewi
Pemantauan Dosis Pasien Radiologi
Untuk Penyususnan Drl (Diagnostic Reference Level) Lokal
052-1 – 052-4
Suryatika I B M, Sutapa G N, Kasmawan I G A
Rancang Bangun Meter Air Bersama dilengkapi Ponsel berbasis Mikrokontroler
053-1 – 053-4
I Gusti Agung Putu Raka Agung, I Gst A. Komang Diafari Djuni H, I Gusti Agung Made Yoga Mahaputra, Fachri Zamzami
Niat Beli Remaja Terhadap Makanan Tradisional Bali Dengan Inovasi Yang Berorientasi Pelanggan
054-1 – 054-4
Ni Made Rastini, I Nyoman Nurcaya
Sistem Pengenalan Batik berbasis Mobile Menggunakan Metode Deep Learning
055-1 – 055-4
Dewa Made Sri Arsa, Anak Agung Ngurah Hary Susila, Made Prastha Nugraha, I Kadek Sastrawan, Henrico Aldy Ferdian
Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness) Pada Beberapa Variasi Umur Tanaman
056-1 – 056-4
Putu Sanna Yustiantara, I G. N. Agung Dewantara P, 3. Andika Dhananjaya, N. L. G. Wiwin Pebriani
Standar Pengaturan Penyelesaian Sengketa Investasi Asing Berdasarkan Hukum Internasional
057-1 – 057-4
Made Suksma Prijandhini Devi Salain, Anak Agung Sri Utari
Strategi Kesantunan Berbahasa dalam Drama Jepang 058-1 – 058-4
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK) – The International Conference on Science, Technology and Humanities (ICoSTH)
Bali, Indonesia, 14-15 November 2019 Paper No. 050
050-1
Pola Penggunaan Media Sosial Di Denpasar
1Ni Made Ras Amanda Gelgel Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP
Universitas Udayana Denpasar, Bali, Indonesia rasamanda13@unud.ac.id
Abstrak—Data tahun 2018 menyatakan bahwa 50 persen penduduk Indonesia atau sekitar 143 juta orang di Indonesia telah terhubungan dengan jaringan internet. Pengguna internet pun dihantui oleh maraknya informasi bohong atau hoax hingga ujaran kebencian. Melihat hal ini, gerakan literasi media digital telah kerap kali diadakan baik oleh pemerintah, LSM, swasta hingga pendidik. Namun tingkat efektifitas gerakan media literasi belum terukur dengan pasti. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan media digital di Denpasar. penelitian bersifat kuantitatif dengan populasi pengguna internet di Denpasar, dengan sampel sebesar 140 responden. Metode pengumpulan data dengan menggunakan alat kuesioner. Media sosial yang kerap digunakan adalah whatsapp dengan lama penggunaan perhari mencapai lebih dari delapan jam. Media digital lainnya adalah aplikasi youtube. Untuk itu maka dalam meningkatkan literasi digital, maka fokus gerakan literasi adalah pada penggunaan kedua aplikasi tersebut.
Kata kunci—Denpasar, media sosial, pola penggunaan I. PENDAHULUAN
Data tahun 2018 yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan bahwa 50 persen penduduk Indonesia atau sekitar 143 juta orang di Indonesia telah terhubung dengan jaringan internet. Data ini juga menyebutkan bahwa mayoritas pengguna internet masih berada di kalangan masyarakat urban, atau sekitar 72,41 persen 1. Internet pun tidak hanya digunakan sebagai media komunikasi saja tetapi melakukan transaksi ekonomi, seperti berbisnis hingga membeli barang, bahkan memesan alat transportasi atau media alternative dalam penentuan rencana liburan. APJII juga mengeluarkan data bahwa sebagian besar wilayah geografis masyarakat yang terpapar internet adalah di Pulau Jawa, yakni sebesar 57,7 persen, kemudian Sumatera 19,09 persen, Kalimantan 7,97 persen, Sulawesi 6,73 persen, Bali-Nusa 5,63 persen dan Maluku Papua 2,49 persen. Bila dipilah dari usia, usia 19-34 tahun adalah usia yang paling banyak terpapar media internet, yakni sebesar 49,52 persen. Kelompok usia kedua adalah pada kelompok usia 35 hingga 54 tahun dengan sebesar 29,55 persen.
Di Bali sendiri tingkat pengguna internet pun cukup tinggi. Denpasar dalam data yang dikeluarkan BPS Bali pada tahun 2018 adalah daerah yang paling tinggi tingkat penggunaan internetnya.
TABEL 1. PERSENTASE PENDUDUK USIA 5 TAHUN KE ATAS YANG MENGAKSES TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM 3 BULAN TERAKHIR MENURUT
KABUPATEN/KOTA, 2018
Kabupaten/Kota Jenis Aktivitas / Type of Activity
Regency/ Menggunakan Telepon Seluler Menggunakan Komputer* Mengakses Internet**
Municipality Using Celluler Phone Using Computer Internet Access
Jembrana 75.09 16.38 33.99
Tabanan 75.02 20.10 41.18
050-2 Gianyar 74.90 21.27 47.44 Klungkung 64.87 17.54 38.29 Bangli 66.52 17.52 30.94 Karangasem 75.43 11.61 28.89 Buleleng 73.40 16.85 30.84 Denpasar 86.76 30.79 66.11 Jumlah / Total : 77.51 22.44 46.42 Sumber: BPS Bali, 2019
Namun hingga kini belum terdapat data mengenai pola penggunaan media digital di Bali, khususnya di Denpasar. Untuk itu dalam mengukur efektifitas dan pemetaan gerakan literasi media digital menjadi hal yang mendesak untuk di lakukan yakni dengan mengukur bagaimana pola penggunaan media digital atau media sosial masyarakat Denpasar.
Beberapa manfaat dari penelitian ini adala
1. Menjadi kajian mendasar dalam memetakan program literasi media digital di Bali khususnya di Kota Denpasar ke depannya yang lebih efektif dan efisien.
2. Mendapatkan data base pola penggunaan media digital masyarakat di Denpasar yang berguna untuk memetakan potensi kerentanan dan ketangguhan masyarakat di Denpasar atas ancaman informasi hoax dan ujaran kebencian.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian berparadigma positivis, maka riset yang diinginkan adalah riset survey dengan pendekatan terstandarisasi untuk mewawancarai berdasarkan kuesioner dan pertanyaan tertutup yang telah ditentukan sebelumnya.
A. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian mencakup seluruh kecamatan yang ada di Kota Denpasar, yakni kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar Timur, Denpasar Utara, dan Denpasar Barat.
B. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan efektif selama 5 minggu dari mulai persiapan, proses pengumpulan data, proses pengolahan data, hingga analisa dan persiapan pembuatan laporan dan seminar hasil penelitian.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian [2]. Dalam penelitian ini, populasinya adalah masyarakat Kota Dari populasi tersebut akan diambil sampel untuk mewakili populasi dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik penarikan sampel yang dijelaskan di bawah ini. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 140 responden dengan tingkat kepercayaannya 95% dan Margin of Errornya 8,5%. [3]
D. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu tabel frekuensi dan tabel silang. Tabel frekuensi digunakan untuk mempelajari distribusi frekuensi dari variabel-variabel penelitian.Tabel silang berfungsi untuk mencari tahu apakah satu variabel menentukan atau berhubungan dengan variabel lainnya.
E. Sumber Data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data primer yaitu data yang langsung berasal dari sumber pertama (responden) di lokasi penelitian atau objek penelitian. Secara teknis, peneliti akan menggunakan metode survei. Untuk melaksanakan metode ini, penulis akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam sebuah kuesioner dijawab oleh responden dengan bantuan pewawancara (face to face interview).
050-3
Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 99.3% masyarakat kota Denpasar menggunakan internet melalui perangkat Smartphone, sedangkan sebanyak 7 % dari masyarakat kota Denpasar menggunakan internet melalui perangkat laptop. Sebanyak 27% masyarakat kota Denpasar menggunakan internet dan mengakses sosial media selama lebih dari 8 jam per hari. Sedangkan hanya 1.4% masyarakat kota Denpasar menggunakan internet dan mengakses sosial media kurang dari 1 jam per hari. Sebanyak 90.7% masyarakat kota Denpasar menggunakan internet dan mengakses sosial media setiap hari. Sedangkan hanya 2.9% masyarakat kota Denpasar menggunakan internet hanya 1-2 hari dalam seminggu. Sebanyak 35.7% masyarakat kota Denpasar menggunakan internet untuk melakukan chatting. Sedangkan hanya 4.3% masyarakat kota Denpasar menggunakan internet hanya untuk mengisi waktu luang. A. Penggunaan Youtube
Dari data yang diperoleh sebanyak 55% masyarakat kota Denpasar memiliki akun Youtube, sedangkan 45% masyarakat kota Denpasar tidak memiliki akun Youtube. Sebanyak 90% masyarakat kota Denpasar pernah dan atau aktif menonton Youtube. Sedangkan hanya 10% masyarakat kota Denpasar yang tidak menonton Youtube. Dari total 12 varian pilihan yang bias di tonton di kanal Youtube, sebanyak 19.0% masyarakat kota Denpasar mengakses Youtube untuk menonton program komedi. Sementara itu, hanya 0.8% masyarakat kota Denpasar mengakses Youtube untuk menonton tayangan tentang challenge, fashion dan mobil. sebanyak 68.2% masyarakat kota Denpasar selalu berlangganan atau subscribe akun Youtube yang telah ditonton. Sedangkan sebanyak 31.8% masyarakat kota Denpasar tidak berlangganan atau subscribe akun Youtube yang ditonton. Berdasarkan data sebanyak 58.9% masyarakat kota Denpasar tidak memberikan like saat menonton Youtube. Sedangkan 41.1% masyarakat kota Denpasar memberikan ci pada saat menonton Youtube. Dari data sebanyak 85.3% masyarakat kota Denpasar tidak membagikan video setelah menonton Youtube. Sedangkan 11.6% masyarakat kota Denpasar membagikan video setelah menonton Youtube. Dari data yang telah di dapatkan, sebanyak 38% masyarakat kota Denpasar tidak berlangganan atau subscribe akun di Youtube.
B. Penggunaan Instragram
Dari data, sebanyak 77.8% masyarakat kota Denpasar jarang menggunakan Instagram. Sedangkan sebanyak 3.7% masyarakat kota Denpasar menggunakan Instagram 1-2 hari sekali. Dari total 5 konten yang biasa diunggah di Instagram, sebanyak 33.3% masyarakat kota Denpasar mengunggah konten bertema hobi. Sedangkan hanya 1.9% masyarakat kota Denpasar mengunggah konten bertema kuliner di Instagram. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh data bahwa sebanyak 46.2% masyarakat kota Denpasar membuat IGStory sebanyak kurang dari 1 kali per hari. Sementara itu, 17% masyarakat kota Denpasar membuat IGStory sebanyak 3-4 kali per hari.
C. Penggunaan Twitter
Twitter merupakan salah satu sosial media yang masih digunakan di Indonesia. Sering digunakan sebagai barometer dalam menentukan informasi yang menjadi tren pada saat tertentu dengan adanya fitur trending topic. Dari data yang di dapatkan di kota Denpasar, sebanyak 69.6% masyarakatnya sudah jarang menggunakan twitter. Sedangkan 2.2% masing menggunakan twitter setiap hari.
D. Penggunaan facebook
Selain twitter, facebook merupakan salah satu sosial media yang masih di gunakan di Indonesia khususnya di kota Denpasar. Dari data yang di dapatkan, sebanyak 76.6% masyarakat kota Denpasar jarang mengunggah foto di facebook. Sedangkan 4.3% masyarakat kota Denpasar masih mengunggah foto di facebook setiap hari. Salah satu kelebihan dari facebook adalah adanya fitur membuat status dengan lebih dari 200 karakter huruf dalam sekali unggah. Dari data yang di dapatkan di kota Denpasar, sebanyak 74.5% masyarakatnya jarang mengunggah status di facebook. Sedangkan 4.3% masyarakatnya mengunggah status di facebook setiap hari. Dari 6 pilihan konten yang biasanya di unggah di facebook, sebanyak 31.9% masyarakat kota Denpasar mengunggah informasi baik status, foto, maupun video tentang keluarga. Sedangkan 2.1% masyarakat kota Denpasar mengunggah informasi tentang hewan peliharannya. Fitur terbaru dari facebook adalah tersedianya fitur facebook story yang memberi warna baru bagi para penggunanya untuk mengunggah informasi yang disukai. Dari data yang didapatkan di kota Denpasar, sebanyak 88.0% masyarakatnya jarang membuat facebook story. Sedangkan 2.2% masyarakatnya membuat facebook story sebanyak 3-4 kali dalam sehari.
E. Penggunaan Whatsapp
Whatsapp atau WA adalah salah satu pilihan sosial media yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia khususnya Denpasar. Selain sebagai sarana bertukar informasi dalam bentuk teks, gambar dan video, WA juga mempermudah penggunnaannya dengan mengintegrasikan nomor telephone pengguna dengan aplikasi WA. Dari data
050-4
yang didapatkan, sebanyak 98.6% masyarakat kota Denpasar memiliki atau tergabung dalam grup WA. Sedangkan hanya 1.4% masyarakat kota Denpasar yang menyatakan tidak tergabung dalam grup WA. Dari total 100% data yang diperoleh dari responden, sebanyak 71.3% masyarakat kota Denpasar tergabung dalam grup WA alumni (SD/SMP/SMA/Dsb). Sedangkan 28.7% masyarakat kota Denpasar menyatakan tidak tergabung dalam grup WA alumni (SD/SMP/SMA/Dsb). Dari data ,sebanyak 91.2% masyarakat kota Denpasar tergabung dalam grup WA keluarga, sedangkan hanya sebanyak 8.8% masyarakat kota Denpasar menyatakan tidak tergabung dalam grup WA keluarga. Setelah grup WA alumni dan keluarga, pilihan berikutnya adalah tergabung dalam grup WA kerohanian. Berbeda dengan grup WA sebelumnya, pada pilihan kali ini, jumlah presentase masyarakat yang tergabung dalam grup WA kerohanian tergolong cukup kecil. Dari data yang di dapatkan, hanya sebanyak 21.3% masyarakat kota Denpasar menyatakan bergabung dalam grup WA kerohanian. Sedangkan sebanyak 78.7 masyarakat kota Denpasar menyatakan tidak bergabung dalam grup WA kerohanian. Sebanyak 60.3% masyarakat kota Denpasar tergabung dalam grup WA (Buruh/Ormas/Profesi/Hobi/Dsb). Sedangkan hanya 39.7% dari masyarakat kota Denpasar yang tergabung dlaam grup WA (Buruh/Ormas/Profesi/Hobi/Dsb). Sebanyak 50.7% masyarakat kota Denpasar menyatakan tidak tergabung dalam grup WA pekerjaan. Sedangkan sebanyak 49.3% masyarakat kota Denpasar tidak bergabung dalam grup WA pekerjaan. Data tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil yang di dapatkan pada grup pekerjaan di line. Dari data yang di dapatkan, masing-masing memiliki nilai yang rendah pada keikutsertaan atau tergabung dalam grup pekerjaan baik di WA ataupun di line.
IV. PENUTUP
[1] Kompas.com. 2018. “Berapa Jumlah Pengguna Internet Indonesia”. Sumber: https://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/16453177/berapa-jumlah-pengguna-internet-indonesia diakses 4 April 2019 [2] Bungin, Burhan, 2008, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial
Lainnya, Jakarta: Kencana
[3] De Vous, David, 2006, Survey in Social Research, Australia: Allen and Unwin
Media sosial dinilai sebagai media yang paling sering digunakan oleh masyarakat Kota Denpasar, di mana masyarakat menggunakan media sosial setiap hari. Masyarakat kota Denpasar menggunakan internet untuk melakukan chatting dan menggunakan internet hanya untuk mengisi waktu luang. Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah whatsapp, dengan penggunaan media sosial setiap harinya mencapai lebih dari delapan jam. Aplikasi kedua yang paling sering diakses adalah youtube walau ternyata tidak selalu memberi like atau komentar. Untuk itu maka dalam meningkatkan literasi digital, maka fokus gerakan literasi adalah pada penggunaan kedua aplikasi tersebut.