• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

70 BAB 3

Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

3.1 Riwayat Perusahaan

Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukan proyek media massa televisi kedalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asean Games IV. 25 Juli 1961, M enteri Penerangan mengeluarkan SK M enpen No. 20/SK/M /1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).

17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana M erdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.

20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI. Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun M edan, Surabaya,Ujung pandang (M akassar), M anado, Denpasar dan Balikpapan (Bantuan Pertamina).

M ulai tahun 1977, secara bertahap dibeberapa Ibukota Propinsi dibentuklah Stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah, yang terdiri dari :

(2)

71 2.SPK Ambon

3.SPK Kupang

4.SPK M alang ( Tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya ) 5.SPK Semarang 6.SPK Bandung 7.SPK Banjarmasin 8.SPK Pontianak 9.SPK Banda Aceh 10.SPK Jambi 11.SPK Padang 12.SPK Lampung

Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film Departemen Penerangan Republik Indonesia.

Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah untuk menyampaikan kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic dari rakyat untuk pemerintah selama tidak men-diskreditkan usaha-usaha Pemerintah.

Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, dimana tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual.

(3)

72 Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di Ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.

Semua pelaksanaan TVRI baik di Ibukota maupun di Daerah harus meletakan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media Pemerintah.

Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI.

Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah menjadi Perseroan terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor M enteri Negara BUM N.

Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia.

(4)

73

Gambar 3.1 Peta Jangkauan Wilayah TVRI

Saat ini TVRI memiliki 22 stasiun Daerah dan 1 stasiun Pusat dengan didukung oleh 395 pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Karyawan TVRI berjumlah 6.823 orang diseluruh daerah Indonesia dan sekitar 2.000 orang diantaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta.

TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 M ei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta,

(5)

74 Bandung dan M edan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur.

TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.45 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan entertain.

TVRI juga memiliki Programa 2 Jakarta, pada saluran/chanel 8 VHF. Programa 2 mulai mengudara pada 1 Januari 1983 dengan acara tunggal siaran Berita bahasa Inggris dengan nama Six Thirty Report selama setengah jam pukul 18.30 WIB, dibawah tanggung jawab bagian Pemberitaan. Pada perkembangannya rubrik tersebut berubah nama menjadi English News Service (ENS). Programa 2 TVRI kini mengudara mulai pukul 17.30 - 21.00 WIB dengan berbagai jenis acara berita dan hiburan.

(6)

75 3.2 S truktur Organisasi

Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi TVRI

Struktur jabatan tertinggi di TVRI adalah Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh 5 orang direktur yang masing – masin g membawahi Direktorat Program dan Berita, Direktorat Keuangan, Direktorat Teknik, Direktorat Umum, dan Direktorat Pengembangan dan Usaha. Selain kelima direktur,Direktur umum juga membawahi Satuan pengawasan usaha, Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Kapala Stasiun Tipe A( stasiun utama di masing – masing propinsi ).

(7)

76 Gambar 3.3 Bagan Struktur Organisasi Direktoran Teknik TVRI

Pada Direktorat Teknik, Direktur Teknik membawahi tiga kapala bidang. Yaitu Bidang Transmisi, Bidang Teknik Produksi dan Penyiaran, serta Bidang Teknologi Informatika dan Kerjasama Teknik. Kepala Bidang Teknologi Informatika dan Kerjasama Teknik sendiri membawahi tiga seksi. Yaitu Seksi Teknologi Informatika, dimana seksi ini bertanggung jawab dalam hal pemeliharaan dan pengembangan fasilitas IT yang ada pada TVRI, termasuk di dalamnya adalah bertanggung jawab terhadap berjalannya jaringan data(LAN) yang ada pada TVRI.selain seksi Teknik Informatika terdapat juga Seksi Fasilitas Teknik, adapun

(8)

77 tugas dari seksi ini antara lain adalah memilihara dan bertanggung jawab terhadap jaringan suara (PABX) di kantor pusat TVRI.

3.3 Sistem yang sedang berjalan 3.3.1 Jaringan Data ( LAN )

Jaringan komputer yang ada pada TVRI baru terdapat pada kantor pusat, dan 5 stasiun tipe A yang terdapat di Bandung,Yogyakarta, Surabaya, M edan, dan M akassar. Dimana pada 5 stasiun tipe A tersebut Jaringan komputer yang ada sangat sederhana dengan hanya disambungkan dengan 1 buah switch dan terhubung dengan internet yang memiliki bandwidth 384 Kbps. Oleh karena itu penulisan ini lebih difokuskan pembahasan pada kantor pusat TVRI yang memiliki jaringan komputer yang lebih kompleks dan memiliki pengaruh yang cukup vital.

Pada kantor pusat TVRI di daerah Senayan terdapat 3 gedung utama yang disambungkan dengan jaringan komputer, yaitu gedung pusat yang terdiri dari 12 lantai, Balai Diklat, dan Studio pemberitaan. 3 gedung ini dihubungkan dengan menggunakan teknologi ethernet yang sudah mendukung kecepatan koneksi sebesar 100 M bps.

3.3.1.1 Topologi Jaringan yang sedang berjalan

(9)

78 Gambar 3.4 Skema Jaringan LAN di TVRI

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa TVRI pusat memiliki 12 lantai dimana setiap lantai memiliki switch Yang kemudian terhubung ke main switch. Main switch tersebut kemudian terhubung ke firewall yang membatasi jaringan LAN dengan DM Z (Demilitarized Zone) dan router. DM Z adalah sebuah jaringan yang berada di antara internal network dan external network. DMZ hanya mengijinkan koneksi menuju external network sehingga internal network tetap terlindungi. M aka dari itu jaringan pada TVRI pusat menggunakan DM Z sebagai salah satu cara proteksi terhadap jaringan internalnya.

(10)

79 TVRI menggunakan jasa layanan M ulti Data sebagai ISP dengan Bandwidth sebesar 10 Mbps. Bandwidth ini disewa perbulan dengan biaya Rp. 10.000.000,00 .

3.3.1.2 IP Addressing

Pada Kantor pusat TVRI menggunakan network dengan IP Private 192.168.1.0/24. Pengalamatan IP pada Kantor Pusat TVRI dilakukan dengan 2 cara yaitu menggunakan Static IP dan Dynamic IP. untuk static IP range IP yang digunakan adalah 192.168.1.1 sampai dengan 192.168.1.20, dan 192.168.1.240 sampai dengan 192.168.1.255. untuk Dynamic IP range yang digunakan adalah 192.168.1.21 sampai dengan 192.168.1.239.

Static IP digunakan untuk beberapa device termasuk untuk server – server yang ada dan untuk kepentingan lain. Pada dynamic ip ada beberapa ip yang direservasi berdasarkan M AC address. Hal ini dimaksudkan agar alamat IP tersebut hanya akan diperoleh oleh device yang menggunakan M AC address yang tercantum.

Adapun Pembagian IP / Komputer per lantai adalah seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Jumlah Komputer yang Terhubung Tiap Lantai

Lantai

Jumlah Komputer yang terhubung ke jaringan

(11)

80

3.3.1.3 Hardware yang Digunakan

Perangakat - perangkat yang digunakan pada kantor pusat TVRI untuk membuat koneksi jaringan yang ada adalah :

1. Router Cisco 2811 digunakan sebagai device utama yang menghubungkan jaringan LAN kantor pusat TVRI dengan Internet.

2. Cisco PIX Firewall 5510, digunakan untuk melakukan filter terhadap lalu lintas jaringan dari dalam ke luar maupun sebaliknya 3. Switch LinkSYS, digunakan sebagai Main Switch untuk

menghubungkan switch – switch yang ada di setiap lantai dan juga menghubungkan switch yang ada di studio pemberitaan.

Lantai 4 07 Komputer Lantai 5 09 Komputer Lantai 6 06 Komputer Lantai 7 08 Komputer Lantai 8 11 Komputer Lantai 9 10 Komputer Lantai 10 10 Komputer Lantai 11 11 Komputer Balai Diklat 10 Komputer Studio Pemberitaan 09 Komputer

(12)

81 Gambar 3.5 M ain Switch TVRI

4. Switch 3com, digunakan untuk mendistribusikan jaringan di setiap lantai dan studio pemberitaan.

Gambar 3.6 Switch 3com TVRI

5. Access Point LinkSYS, digunakan untuk melakukan koneksi jaringan yang terdapat pada ruang rapat lantai 9.

(13)

82 Gambar 3.7 Server TVRI

Selain perangkat jaringan, TVRI juga memiliki beberapa server yang digunakan untuk mendukung operasional TVRI sehari – hari, Server yang digunakan adalah server Dell PowerEdge SC1425 :

1. Proxy server

Pada server ini selain Proxy juga terdapat DHCP, penggabungan fungsi ini dikarenakan pada server ini menggunakan Operating Sistem Windows server 2003 yang menggunakan Kerio win firewall yang bisa digunakan juga sebagai DHCP server.

2. Web Server dan Mail Server

Server ini berfungsi sebagai server Website resmi TVRI www.tvri.co.id dan juga email server TVRI, menggunakan Operating sistem Linux Slackware

(14)

83 3. Database server

Server ini bertugas sebagai tempat penyimpanan Database Karyawan. Server ini menggunakan operating sistem Linux Fedora Core 5 dan aplikasi yang digunakan adalah M ySQL.

Sementara itu pada sisi client komputer yang digunakan adalah komputer DELL dan beberapa notebook dengan sistem operasi Windows XP,dan spesifikasi Processor Pentium 4 2Ghz, RAM 256 M B, dan Hardisk 40 GB.

Gambar 3.8 PC Client TVRI

3.3.1.4 Utilitas dari Jaringan yang ada

Untuk menerapakan Teknologi VoIP dirasa perlu untuk melakukan monitoring bandwidth jaringan yang ada. monitoring ini dilakukan dengan mengamati traffic yang terjadi pada proxy server,

(15)

84 dan Main Switch. proxy server dan Main Switch dipilih karena dari hasil wawancara dengan pihak IT TVRI diketahui bahwa jaringan yang ada pada TVRI hampir seluruhnya hanya digunakan untuk mengakses internet dimana untuk melakukan akses ke internet harus melalui Main Switch dan proxy server terlebih dahulu. Dan hampir tidak terjadi transaksi apapun antar host didalam jaringan internal TVRI, kalaupun ada itu dilakukan hanya untuk mengupdate web server yang dilakukan 4 hari sekali dan database server yang dilakukan sebulan sekali.

Monitoring dilakukan dalam kurun waktu 1 minggu (5 hari kerja). Di mulai pada tanggal 5 mei 2008 sampai dengan 9 mei 2008. Dalam melakukan monitoring jaringan ini, digunakan aplikasi M anage Engine OpsUtils 4, dimana aplikasi ini merupakan aplikasi network tools web based yang hasil nya bisa langsung di lihat secara realtime ataupun bisa di simpan dalam bentuk grafik dengan format gif. Adapun hasil server yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

(16)

85 1. Main Switch

Traffic Monitoring

Dari hasil monitoring diatas diketahui bahwa dari 100 M bps bandwidth pada interfaces yang tersedia, maksimal traffic untuk line in adalah 235 Kbps dan untuk line out adalah sebesar 233 Kbps. M inimal traffic untuk line in adalah sebesar 13 Kbps dan untuk line out adalah sebesar 2 Kbps. Sedangkan rata-rata traffic untuk line in adalah sebesar 50 Kbps, rata-rata traffic line out adalah sebesar 42 Kbps.

(17)

86 Utilization Monitoring

Dari hasil monitoring diatas dapat dilihat bahwa line utilization pada Main Switch, M aksimal utilization untuk line in adalah sebesar 0,241 %, sementara untuk line out sebesar 0,240 %. M inimal utilization untuk line in adalah sebesar 0,014 % sementara untuk line out adalah sebesar 0,002. Rata-rata Utilization untuk line in adalah sebesar 0,051 % dan untuk line out sebesar 0,043 %.

Dari hasil monitoring traffic dan line utilization yang telah dilakukan pada Main Switch diketahui bahwa traffic yang terjadi di jaringan LAN kantor pusat TVRI masih sangat kecil. Hal ini dapat disimpulkan dari hasil pengamatan line utilization dimana Maximum line utilization berada di kisaran 0,240 % sampai dengan 0,241 %, sementara untuk M inimal Utilization berada di kisaran 0,032 %

(18)

87 sampai dengan 0,007 %, dan rata-rata line utlilization berada dikisaran 0,043 % sampai dengan 0,051 %.

2. Proxy Server Traffic Monitoring

Dari hasil monitoring diatas diketahui bahwa maksimal traffic untuk line in adalah 340 Kbps dan untuk line out adalah sebesar 401 Kbps. M inimal traffic untuk line in adalah sebesar 31 Kbps dan untuk line out adalah sebesar 7 Kbps. Sedangkan rata-rata traffic untuk line in adalah sebesar 143 Kbps, rata-rata traffic line out adalah sebesar 147 Kbps.

(19)

88 Dari hasil monitoring diatas dapat dilihat bahwa maksimal line utilization untuk line in adalah sebesar 0,349 %, sementara untuk line out sebesar 0,411 %. M inimal utlization untuk line in adalah sebesar 0,032 % sementara untuk line out adalah sebesar 0,007 %. Rata-rata Utilization untuk line in adalah sebesar 0,147 % dan untuk line out sebesar 0,151 %.

Dari hasil monitoring traffic dan line utilization yang telah diakukan pada Proxy Server diketahui bahwa traffic yang terjadi di jaringan Internet kantor pusat TVRI masih sangat kecil. Hal ini dapat disimpulkan dari hasil pengamatan line utilization dimana Maximum line utilization berada di kisaran 0,349 % sampai dengan 0,411 %, sementara untuk M inimal Utlization berada di kisaran 0,032 % sampai

(20)

89 dengan 0,007 %, dan rata-rata line utlilization berada dikisaran 0,043 % sampai dengan 0,051 %.

3.3.2 Jaringan Suara ( PABX )

Jaringan Suara pada TVRI terbagi atas 2 jenis yaitu: 1. Jalur yang terhubung ke PABX Server

Gambaran jaringan suara yang terhubung ke PABX server secara umum.

(21)

90 TVRI menggunakan Philips SOPHO S-1000 sebagai sentral PABX mereka. Philips SOPHO S-1000 memiliki 4 port trunk CO line-in untuk melakukan koneksi ke line TELKOM . dan 600 port ekstensi yang terhubung kepesawat telepon lokal. Untuk port CO line-in tidak digunakan, sehingga PABX server yang ada hanya digunakan untuk melakukan panggilan lokal ke sesama telepon yang berada di TVRI pusat.

Fitur – fitur yang digunakan pada PABX ini masih standar antara lain fitur ekstensi untuk menghubungkan antar telepon, fitur on hold, dan fitur – fitur umum lainnya.Jumlah ekstensi yang terhubung ke PABX server ini adalah sebanyak 400 ekstension.

2. Jalur yang terhubung langsung ke Telkom

TVRI menyewa 52 line TELKOM untuk melakukan panggilan ke luar seperti melakukan panggilan lokal (dalam kota), SLJJ, maupun SLI. 52 line ini tidak menyatu dalam 1 sentral tetapi masing – masing line langsung terhubung ke jalur TELKOM .

Perangkat Telepon yang digunakan pada kedua jenis sambungan diatas masih menggunakan telepon analog, dan mesin fax yang dapat digunakan untuk mengirim fax dan melakukan panggilan telepon.

3.4 Permasalahan yang dihadapi 3.4.1 Jaringan Data ( LAN )

Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan, saat ini jaringan Data (LAN) yang ada hampir tidak mengalami masalah, hal ini dikarenakan masih minimnya pemanfaatan jaringan data yang ada. Saat ini

(22)

91 jaringan data hanya dimanfaatkan untuk mengakses internet. Belum maksimalnya pemanfaatan jaringan data dikarenakan pihak manajemen TVRI masih belum melihat pentingnya peran infrastruktur IT untuk menunjang kinerja karyawannya,banyak hal yang seharusnya sudah bisa dilakukan dengan mengunakan kemudahan IT, tetapi belum diimplementasikan.

3.4.2 Jaringan Suara ( PABX )

Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan, masalah yang terjadi pada jaringan suara TVRI adalah :

1. M asih terpisahnya Jalur untuk melakukan telepon yang terdapat di TVRI sehingga menyebabkan Jaringan suara yang ada tidak fleksibel dan sulit untuk dilakukan pengaturan terhadap jaringan suara yang ada, terutama untuk jaringan suara yang langsung terhubung ke jalur TELKOM .

2. Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pihak TVRI untuk komunikasi menggunakan jalur TELKOM . TVRI harus mengeluarkan rata – rata Rp.90.000.000,00 perbulannya(sudah termasuk ppn dan biaya abodemen). Biaya ini antara lain dikeluarkan untuk melakukan panggilan lokal (dalam kota), SLJJ, dan SLI.

Berikut pembagian biaya yang dikeluarkan menurut tipe panggilan yang dilakukan oleh pihak TVRI.

(23)

92 Tabel 3.2 Cost pengeluaran TVRI

Presentase Biaya Pengeluaran(Rp.) Jenis

Koneksi Total Sebagian Total Sebagian Lokal 40% 31.524.615 30% 23.643.469 65%* 15.368.255 SLJJ 35%** 8.275.214 SLI 20% 15.762.303 GSM 10% 9.154.477 TOTAL*** 80.084.864

Ket: * : total biaya yang dikeluarkan oleh TVRI untuk melakukan koneksi SLJJ selain ke 5 kantor cabang utama yang memiliki koneksi internet.

** : total biaya yang dikeluarkan oleh TVRI untuk melakukan koneksi SLJJ ke 5 kantor cabang utama yang telah memiliki koneksi internet.

***: tidak termasuk ppn 10 % dan abodemen

Untuk pembagian biaya keseluruhan yang lebih detail disertakan di dalam lampiran.

(24)

93 Setelah dilakukan analisa dapat disimpulkan bahwa ada 3 masalah yang dihadapi oleh TVRI saat ini berkaitan dengan Jaringan Data (LAN) dan jaringan Suara (PABX), yaitu:

1. M asih belum dikembangkannya Infrastruktur IT yang ada, dikarenakan belum terllihat hasil yang nyata dari adanya infrastruktur IT.

2. Tidak fleksibelnya jaringan suara yang ada karena masih terpisah oleh 2 cara sambungan, sehingga sulit melakukan pengaturan terhadap jaringan suara yang ada.

3. Tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak TVRI untuk melakukan komunikasi.

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang disimpulkan diatas, solusi yang dapat diusulkan adalah dengan menerapkan VoIP (Voice over Internet Protocol). Dari hasil pengamatan dan wawancara, disimpulkan bahwa jaringan data yang ada dapat menerapkan VoIP. Dengan diterapkannya VoIP maka 3 permasalahan diatas dapat diatasi. Hal ini dikarenakan:

Dengan diterapkannya VoIP jaringan data saat ini dapat berperan lebih besar lagi, sehingga manajemen TVRI dapat melihat bahwa IT bila dimanfaatkan secara lebih maksimal dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi peningkatan kinerja karyawannya dan pengefektifan biaya operasioanal yang dikeluarkan.

Kemudian dengan diterapkannya VoIP Jaringan suara yang ada dapat digabungkan dengan memanfaatkan IP-PBX server terpusat sehingga ke 52 line

(25)

94 Telepon yang ada dapat digabungkan menjadi 1 dan diatur menggunakan IP PBX server yang terpusat.

Dan terakhir dengan menggunakan VoIP TVRI dapat menghemat pengeluaran yang ada hal ini dikarenakan VoIP menghabiskan biaya yang lebih sedikit untuk melakukan panggilan keluar. Pengeluaran yang dapat di hemat antara lain:

Komunikasi dari kantor pusat ke 5 kantor cabang utama yang telah memiliki koneksi internet dengan memanfaatkan server-server VoIP yang telah banyak terdapat di internet, dalam hal ini diusulkan menggunakan VoIP Rakyat ( http://www.voiprakyat.or.id/ ) sebagai server pusat yang akan digunakan. Hal ini dikarenakan Server VoIP Rakyat terdapat di Jakarta sehingga nantinya koneksi internet yang terjadi adalah koneksi internet lokal sehingga dalam hal konektivitas hubungan tidak akan timbul masalah. Bukan hanya terjadi penghematan tetapi juga komunikasi yang terjadi nantinya tidak akan mengeluarkan Biaya. Karena Komunikasi yang ada nantinya akan berjalan diatas jaringan internet yang sudah dimiliki oleh kelima cabang tersebut, selain itu apabila nantinya semua kantor cabang TVRI telah memiliki koneksi internet maka komunikasi TVRI pusat dengan seluruh kantor cabangnya menjadi gratis.

Komunikasi dari Kantor Pusat ke Luar Kota dalam hal ini mnghubungi kantor-kantor cabang yang belum memiliki koneksi internet dan Luar Negeri dalam hal ini komunikasi ke kantor kantor berita asing. Dengan memanfaatkan ITSP ( Internet Telecomunication Service Provider ) yang banyak terdapat di internet untuk hal ini diusulkan untuk menggunakan voicepulse ( http://www.voicepulse.com ) karena selain telah memiliki nama besar dan dapat di jamin kehandalan nya,tarif yang diterapkan voicepulse juga cukup kompetitif dan jelas jauh lebih murah dari pada

(26)

95 tarif yang diterapkan oleh Telkom untuk melakukan koneksi SLJJ dan SLI. Berikut perbandingan tarif TELKOM dan voicepulse untuk melakukan panggilan SLJJ dan SLI (ke negara utama yang sering dihubungi oleh bagian pemberitaan TVRI). Berikut adalah tabel perbandingan tarif SLJJ dan tarif SLI.

Tabel 3.3 Perbandingan Tarif SLJJ Jarak (Km) Time Band TELKOM / Menit Voice PULSE / Menit 06,00 - 07,00 645 442.52 30 - 200 Km 07,00 - 20,00 1290 442.52 Zone 1 20,00 - 23,00 645 442.52 23,00 - 06,00 325 442.52 06,00 - 07,00 910 442.52 200 - 500 Km 07,00 - 20,00 1770 442.52 Zone 2 20,00 - 23,00 910 442.52 23,00 - 06,00 320 442.52 06,00 - 07,00 1130 442.52 > 500 Km 07,00 - 20,00 2100 442.52 Zone 3 20,00 - 23,00 1130 442.52 23,00 - 06,00 320 442.52

(27)

96 Tabel 3.4 Perbandingan Tarif SLI

Nama Negara / Operator TELKOM Voice PULSE

Tujuan Land line M obile Land line M obile

Argentina 2.210 2.660 110 1.681 Australia 770 2.210 176 1.468 Brazil 2.210 2.210 169 1.772 Brunei Darusalam 1.310 1.310 526 540 China 770 770 138 675 Egypt 2.210 2.210 630 1.685 France 770 2.660 166 1.804 Germany 770 2.660 147 1.420 Italy 770 1.310 166 540 Japan 770 2.210 332 1.544 Laos 2.660 2.660 754 890 M alaysia 770 1.310 247 551 Philippines 2.210 2.210 450 1.809 Rusia 1.310 2.110 360 634 Saudi Arabia 2.210 2.210 589 1.307 Singapore 770 1.310 147 564 South Africa 1.310 2.210 703 1.407 South Korea 770 1.310 247 655 Sudan 2.210 2.210 951 1.656 Thailand 1.310 2.210 184 184

(28)

97

United Kingdom 770 770 138 138

Gambar

Gambar 3.1 Peta Jangkauan Wilayah TVRI
Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi TVRI
Tabel 3.1 Jumlah Komputer yang Terhubung Tiap Lantai
Gambar 3.6 Switch 3com TVRI
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pelaksanaan vaksinasi adalah untuk mengurangi jumlah hewan yang peka terhadap infeksi dan mengurangi sheding virus atau virus yang dikeluarkan dari

 Dari hasil penelitian dan pengujian yang sudah dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil bahwa tingkat ketebalan tertinggi didapat pada campuran Varnish Galaxy HS 2800

Tujuan keperawatan untuk masalah defisit volume cairan adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, masalah teratasi dengan kriteria hasil

Untuk menggunakan Sistem Informasi PPDB LabSchool Universitas Negeri Surabaya yang telah dibuat, pengguna (yang selanjutnya disebut User) pertama- tama harus masuk

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian dapat menerima hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh yang positif antara pelaksanaan Bina Iman Anak Katolik terhadap

5 Saya merasa bingung dengan cairan yang berwarna keruh pada akhir haid itu termasuk darah haid atau tidak. 6 Saya merasa bingung dengan cairan yang berwarna kuning pada

Pada penelitian Miller et al., (2010) menunjukkan bagaimana mentoring dan keadilan organisasi yang mencakup keadilan prosedural dan keadilan distributif berhubungan dengan

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh faktor predisposing (pengetahuan, sikap), faktor enabling (tingkat kerumitan pemakaian kondom, ketersediaan kondom,