• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... iii. DAFTAR GAMBAR... iv. DAFTAR SINGKATAN... vi. ABSTRAK... viii. ABSTRACT... ix BAB I...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... iii. DAFTAR GAMBAR... iv. DAFTAR SINGKATAN... vi. ABSTRAK... viii. ABSTRACT... ix BAB I..."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR SINGKATAN ... vi ABSTRAK ... viii ABSTRACT ... ix BAB I ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 7 1.3 Batasan Masalah ... 7 1.4 Tujuan Penelitian ... 7 1.5 Manfaat Penelitian ... 8 1.6 Sistematika Penelitian ... 8 BAB II ... 18 2.1 Kajian Pustaka ... 18 2.2 Kerangka Konseptual ... 21 2.2.1 Operational Function ... 21

(2)

2.2.2 Pekerja Anak ... 24

BAB III... 28

3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Sumber Data ... 29

3.3 Unit Analisis... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.5 Teknik Analisis Data ... 30

3.6 Teknik Penyajian Data ... 30

BAB IV ... 32

4.1 Gambaran Umum ... 32

4.1.1 Kondisi Pekerja Anak di Industri India ... 32

4.1.2 ILO-IPEC di India ... 46

4.1.3 ILO-IPEC Melalui INDUS Project di India ... 50

4.2 Upaya ILO-IPEC Melalui INDUS Project Dalam Menanggulangi Pekerja Anak di India ... 53

4.2.1 Upaya ILO-IPEC Melalui Technical Cooperation ... 56

4.2.2 Upaya ILO-IPEC Melalui Research and Information ... 59

4.2.3 Upaya ILO-IPEC Melalui Education and Training ... 62

4.3 Analisis Upaya ILO-IPEC Melalui INDUS Project Dalam Menanggulangi Pekerja Anak di Sektor Industri di India Sebaga Bentuk dari Technical Assistance ... 66

(3)

5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Saran ... 72

DAFTAR TABEL

(4)

Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi di India ... 11

Tabel 1.3 Core ILO Coventions Not Ratified by India ... 48

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 GambarPekerja anak di industri dibedakan dari perempuan dan laki-laki ... 32

(5)

Gambar 1.2 Gambar Pekerja Anak di sektor industri (1)... 33

Gambar 1.3 Gambar Pekerja Anak di sektor industri (2)... 33

Gambar 1.4 Gambar Kondisi Pekerja Anak di Industri ... 34

Gambar 1.5 Distrik yang masuk dalam INDUS Project di India ... 54

DAFTAR SINGKATAN

(6)

CEASE : Consortium of Employers Associations for Eliminating of Child Labour

DWCP : Decent Work Country Programme

EFI : Federation Employers of India

ERC : Education Resource Centre

FICCI : Federation Indian Chamber of Commerce and Industry

PDB : Pendapatan Domestik Bruto

IGO : Inter-Governmental Organization ILO : International Labour Organization

IPEC : International Programme of Eliminating Child Labour

KLM : Kelompok Layak Swadaya

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MoU : A Memorandum of Understanding

NGO : Non-Governmental Organization NLCP : National Labour Child Project NSC : National Steering Comittee PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa SMC : School of Management Counting

SSA : Sarva Shisksha Abhiyan

(7)

ABSTRAK

Pelanggaran HAM akan semakin bertambah dengan adanya pengeksploitasian dan keberadaan pekerja anak. India merupakan salah satu negara yang masih harus menghadapi keberadaan pekerja anak yang cukup tinggi khususnya dalam bidang industri. ILO sebagai organisasi internasional yang menangani masalah perburuhan turut memiliki program tersendiri dalam menanggulangi pekerja anak

(8)

yakni IPEC. Melalui IPEC, ILO membentuk program INDUS Project yang merupakan program awal guna membantu Pemerintah India menanggulangi pekerja anak di sektor industri di India. Penelitian ini membahas upaya ILO-IPEC melalui INDUS Project dalam menanggulangi pekerja anak di India. ILO sebagai organisasi internasional memiliki upaya-upayanya seperti melalui kerjasama teknis, penelitian dan informasi serta pendidikan dan pelatihan dengan lokus waktu dari tahun 2003 sampai dengan 2007 yang merupakan rentan waktu dilaksanakannya program ILO-IPEC di India.

Kata Kunci: ILO-IPEC,INDUS Project, Pekerja Anak di industri, India.

ABSTRACT

Human rights violations will be increased with the exploitation and the existence of child labor. India is one country that still have to face the existence of child labor that is quite high, especially in industry. ILO as an international organization dealing with labor issues participate in helping the government to tackle child labor in India which IPEC. Through IPEC, ILO developed a program

(9)

INDUS Project which is an initial program to assist the Government of India to tackle child labor in the industrial sector in India. This study discusses the efforts of ILO-IPEC through INDUS Project to tackle child labor in India. ILO as an international organization has as its efforts through technical cooperation, research and information and education and training with the locus of time from 2003 to 2007 that are period time of execution of ILO-IPEC program in India. Keywords: ILO-IPEC, INDUS Project, Child Labour in industry, India.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Kasus eksploitasi pekerja anak belakangan ini mulai banyak terjadi di beberapa negara. Berdasarkan laporan penelitian dari International Labour Organization (ILO) dan didukung dari laporan penelitian SIMPOC tahun 2000, menyatakan bahwa terdapat 246 juta pekerja anak yang tersebar diseluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 33,8% terdapar di Asia and The Pacific, 9,6% di Latin America and The Caribbean dan 28,7% Sub Saharan Africa. Pernyataan itu menjelaskan bahwa jumlah pekerja anak terbanyak berada di kawasan Asia Pasifik dengan jumlah pekerja anak mencapai 122,3 juta anak-anak yang tersebar diseluruh wilayah Asia dan Pasifik(ILO, n.d.).

Nama Negara Jumlah Pekerja Anak India 14.400.000 anak China 11.600.000 anak Indonesia 3.200.000 anak

Tabel 1.1Sumber: ILO.1997

Ketiga negara yang terdapat di dalam tabel merupakan negara-negara yang berada di kawasan Asia Pasifik dengan jumlah pekerja anak terbanyak. Apabila dilihat lebih lanjut, India memiliki jumlah pekerja anak terbanyak dibandingkan negara lainnya seperti Indonesia dan China. India dikenal sebagai salah satu

(11)

negara yang paling banyak memperkerjakan anak dibawah umur 14 tahun yang terjadi hampir diseluruh wilayah miskin di India. Pemerintah India menyatakan 14 juta anak berumur 5-14 tahun diperkirakan melakukan pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan buruh seperti buruh petani, industri, tambang batu bara dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak jenis pekerjaan yang dilakukan anak-anak,industri memiliki jumlah pekerja anak mencapai 30 persen (Ulum, 2013).

Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang cukup sulit bagi India. Berdasarkan hasil survey dari pemerintah India sendiri, menyatakan bahwa sepertiga (32%) dari seluruh penduduk yang berada di India masuk dalam kategori penduduk miskin. Berdasarkan latar belakang penduduk miskin tersebut, menyebabkan banyak keluarga yang mengikutsertakan anak mereka untuk ikut bekerja. Keputusan para orang tua mengikutsertakan anak mereka bekerja juga membuat beberapa anak di India tidak mendapatkan pendidikan dengan baik (Davinof, 2011).

Banyaknya jumlah pekerja anak yang berada di seluruh wilayah India terjadi semenjak keberadaan industri mulai masuk dan dianggap membantu perekonomian India. Terjadinya kelonggaran terhadap kebijakan industri dan usaha pada tahun 1984, dianggap mampu mengangkat perekonomian India (Tegela, 2011).

(12)

Tahun Pertumbuhan Ekonomi(%) 1985 4,5 1986 4,1 1987 3,6 1988 10,1 1989 6,7 2000 4,0 2001 5,9 2002 3,9 2003 8,9 Sumber: Economywatch.com

Masuknya industri ke India tidak secara langsung membantu perekonomian India. Selama beberapa tahun terjadi pasang surut dalam perekonomiannya. Hal tersebut dikarenakan hingga pada tahun 90’an, pemerintah India masih campur tangan, pengaruh inflasi dan kenaikan harga barang. Namun akhirnya India mulai melakukan reformasi di berbagai bidang baik ekonomi maupun non ekonomi sehingga hasil industri mulai kembali membantu pertumbuhan ekonomi sejak tahun 2002 (Darman, 2010). Pertumbuhan ekonomi di India tersebut disertai oleh pertumbuhan sektoral seperti industri yang relatif tinggi dan sektor pertanian yang relatif rendah sebesar 1,7% (Bappenas, 2008). Sebelumnya, hampir 73% penduduk India hidup di pertanian, namun kehidupan penduduk India tersebut mulai tergeser ketika Pemerintah India menyatakan bahwa keberadaan proyek-proyek industri besar lebih penting keberadaannya dibandingkan lahan pertanian milik penduduk demi menuju negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Asia (RadioAustralia, 2012).

Keberadaan sektor-sektor industri yang baru berkembang di India membutuhkan banyak tenaga kerja. Selain membutuhkan tenaga kerja, sektor

(13)

industri menginginkan tenaga yang mampu dibayar dengan upah yang rendah. Adanya perlakuan memperkerjakan anak dibawah umur diperkirakan lebih menguntungkan dibanding memperkerjakan orang dewasa bagi sektor industri. Alasan dipilihnya anak-anak dibandingkan orang dewasa karena tenaga mereka dianggap murah dan tangan mereka dianggap lebih mampu bergerak lebih cepat sehingga dapat menguntungkan bisnis mereka.

Pekerja anak dapat diberikan upah yang lebih rendah dari biasanya atau lebih rendah dari orang dewasa. Memasuki tahun 2003, diperkirakan rata-rata anak-anak dapat dibayar dari 569-664 Indian Rupee atau sekitar Rp.120.000-Rp.140.000/bulan untuk jenis pekerjaan yang cukup menguras tenaga anak kecil dan jam kerja yang melebihi 8 jam. Mempekerjakan anak dibawah umur dianggap lebih mudah dikontrol dibandingkan orang dewasa. Pada saat bekerja, anak-anak tidak akan berani melakukan perlawanan maupun mengeluh atas pekerjaan yang mereka terima. Maka dari itu, banyak perusahaan industri yang menggunakan tenaga kerja anak-anak untuk bekerja di perusahaan mereka. (Pravinska, 2013).

Dalam menangani permasalahan pekerja anak yang mulai meningkat, pemerintah India mulai mengambil sikap. Konstitusi India menyatakan bahwa akan memberikan jaminan pendidikan gratis dan wajib belajar untuk anak-anak dari umur 5-14 tahun bagi keluarga kurang mampu. Tidak hanya sampai disitu, terdapat pula kebijakan yang menyatakan untuk melarang memperkerjakan anak-anak dibawah usia 14 tahun (Danita, 2013). Meskipun Konstitusi India sudah mengeluarkan suatu kebijakan, namun pekerja anak masih saja nampak disetiap sektor perekonomian di India yang sebagian dari pekerjaan tersebut akan membahayakan kesehatan mereka.

(14)

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, kini International Labour Organization (ILO) yang merupakan badan organisasi yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mengatasi tenaga kerja di dunia, memberikan bantuan terhadap Pemerintah India untuk menanggulangi permasalahan pekerja anak di India. Untuk menangani permasalahan pekerja anak di India kearah yang lebih baik, ILO membentuk program yang kelak diharapkan dapat membantu permasalahan pekerja anak di India melalui International Programme on the Eliminating of Child Labour (IPEC). IPEC merancang program subregional untuk menanggulangi peperja anak di bidang industri yakni INDUS Project. INDUS Project merupakan program pertama yang dilaksanakan di India oleh ILO-IPEC. Melalui program ini, anak-anak yang menjadi pekerja di bidang industri di India akan ditarik oleh pemerintah dan diikutsertakan dalam program pendidikan (IPEC, 2002).

Dalam implementasinya, ILO-IPEC melalui INDUS Project turut bekerjasama dengan beberapa aktor, baik dari Pemerintah India maupun dari NGO lokal dan internasional. Keterlibatan beberapa pihak dalam upaya menanggulangi pekerja anak di India, telah mampu mengidentifikasi hampir 135.000 anak-anak dan 10.000 orang tua. Banyaknya jumlah pekerja anak yang mampu mengidentifikasi cukup signifikan dikarenakan batas waktu yang cukup singkat. Berdasarkan permasalahan tersebut, menimbulkan ketertarikan bagi penulis untuk meneliti lebih lanjut mengenai upaya ILO-IPEC melalui INDUS Project dalam menanggulangi pekerja anak di India.

(15)

Berdasarkan latar belakang yang sudah tertulis diatas, maka telah menghasilkan suatu permasalahan yang penulis ingin teliti lebih lanjut lagi. Maka dari itu, rumusan masalah yang didapat adalah : “Apa upaya-upaya International Labour Organization (ILO)-IPEC melalui INDUS Project dalam menanggulangi pekerja anak di sektor industri di India?”

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini lebih memfokuskan bagaimana kondisi para pekerja anak yang berada di India khususnya dalam bidang industri. Ruang lingkup yang penulis ambil adalah pada tahun 2003-2007. Alasan penulis mengambil batasan waktu tersebut dikarenakan bahwa pada rentang waktu tersebut INDUSproject dilaksanakan oleh ILO-IPEC sebagai upaya membantu pemerintah India menaggulangi permasalahan pekerja anak dalam bidang industri.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk dapat menggambarkan upaya dari ILO-IPEC dalam menanggulangi pekerja anak dalam bidang industri di India melalui INDUS Project pada periode waktu dari tahun 2003-2007.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan suatu manfaat, baik itu secara akademis maupun praktis, yakni:

(16)

Penelitian ini diharapkan akan berguna atau dapat memperkaya khasanah keilmuan mengenai upaya-upaya organisasi internasional dalam membantu sebuah negara untuk menanggulangi permasalahan pekerja anak, khususnya bagi mahasiswa Hubungan Internasional yang akan mengambil permasalahan yang sama dengan penelitian ini untuk dijadikan sebagai bahan penelitian.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih banyak mengenai isu pekerja anak bagi masyarakat umum, LSM, pemerintah serta adanya dukungan dari organisasi internasional untuk membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut.

1.6 Sistematika Penulisan

Di dalam penelitian ini, penulisan menjabarkan penelitian ke dalam lima bab. Adapun sistematika penulisan yakni:

Bab I : Pada bab ini akan menjabarkan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan juga sistematika penulisan.

Bab II : Pada bab ini akan menjabarkan mengenai kajian pustaka dan juga mengenai kerangka konseptual.

(17)

Bab III : Pada bab ini akan menjabarkan mengenai jenis penelitian, sumber data, unit analisis, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data, dan tehnik penyajian data.

Bab IV : Pada bab ini akan membagi pembahasan menjadi dua bagian. Pertama di bab ini akan membahas gambaran umum gambaranumum pekerjaanak dalam bidang industri di India, ILO-IPEC di India, program INDUS Project yang dilakukan ILO dalam membantu menanggulangi permasalahan pekerja anak di India, serta upaya-upaya ILO dalam pelaksanaan INDUS project di India Bab V : Pada bab ini akan menarik kesimpulan dari penelitian yang

diperoleh melalui fakta dan data yang telah dipaparkan sebelumnya. Pada bab ini juga akan memaparkan sedikit saran terkait dengan penelitian tersebut

Gambar

Tabel 1.1Sumber: ILO.1997

Referensi

Dokumen terkait

Dari hadis diatas rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya , agar menuntut ilmu, terutama sekali adalah ilmu agama kepada orang yang menguasai ilmu tersebut,

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Tambahan gaji dibayarkan dengan syarat menjalankan tugas pokok standar dengan baik (1200 poin secara prima) yang dinyatakan dalam Laporan Kinerja Dosen (LKD)

Menurut fuqaha dari kalangan mazhab hanafi, zina adalah hubungan seksual yang dilakukan seorang laki-laki secara sadar terhadap perempuan yang disertai nafsu

Menurut O’Brien & Marakas (2009) sistem informasi manajemen memiliki pengertian sebagai bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi.. pemanfaatan manusia,

[r]

[r]

Hasil evaluasi terhadap narasumber pelatihan menunjukkan bahwa lebih dari separuh peserta menyatakan narasumber pelatihan sangat baik, hal itu menggambarkan bahwa narasumber