Penggunaan PLC (Programmable Logic Control) Untuk Mesin
Blowing Pada Unit Spinning di PT.Primatexco Indonesia
Misbah Riyandi Fauzi1, Nugroho Agus Darmanto,Ir,MT2 Mahasiswa Jurusan Teknik elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl.Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Email: misbahriyandifauzi@yahoo.com
Abstrak
Perkembangan teknologi yang telah maju pesat memungkinkan seluruh kalangan masyarakat antuk terlibat secara langsung, terutama dari segi konsumsi, begitu pula dalam sektor keindustrian yang sangat memungkinkan untuk memakai sebuah teknologi mutakhir ini. Hal ini dikarenakan di dalam industri mempanyai sejumlah perangkat yang memerlukan teknologi penanjang, sehingga mempermudah dan mempercepat keIja produksi industri tersebut. Teknologi ini juga sangat bermanfaat antuk menjadikan sebuah sumber daya manusia yang sangat berkualitas dalam faktor teknologi. Programmable Logic Control (PLC) merupakan salah satu teknologi penunjang dalam proses produksi.PLC ini dibuat untuk membantu mesin Blowing pada PT. Primatexco Indonesia sehingga pekerjaan yang dirasa memakan waktu yang lama menjadi cepat. Pada dasarnya pengertian mesin blowing adalah mesin yang digunakan untuk menghembuskan (blow) suatu input yang berupa kapas dari kotoran-kotoran yang masih melekat pada kapas tersebut, sehingga nantinya akan dihasilkan suatu output kapas yang bersih dan telah menjadi suatu kumpulan kapas bersih yang sama panjangnya dan dipisahkan menurut ukuran-ukurannya masing-masing. Di dalam mesin blowing yang bermerek OHARA Hergeth Hollingsworth terdapat beberapa bagian penting. Disini blower mesin juga dibantu oleh photo relay sebagai sensor.
Kata kunci: PLC,inverte,
Abstract
Development of technology has advanced rapidly enabling the entire community antuk directly involved, especially in terms of consumption, as well as in sectors keindustrian that it is possible to use a cutting-edge technology. This is because in the industry mempanyai number of devices that require penanjang technology, thus simplifying and accelerating the industrial production keIja. This technology is also highly beneficial antuk make a human resource of highly qualified in the technology factor. Programmable Logic Control (PLC) is one of the supporting technologies in the production process. PLC was created to help the engine Blowing on PT. Primatexco Indonesia so that work takes a long time considered to be fast. Basically understanding blowing machine is a machine used to blow (blow) an input in the form of cotton from the dirt still attached to the cotton, so it will produce an output of cotton is clean and has become a collection of clean cotton of equal length and separated according to the measurements of each. In the engine blowing Hollingsworth branded Ohara Hergeth there are some important parts. Here blower engine is assisted by relay as photo sensors. Keywords: PLC, mesin blowing,
I. PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada saat sekarang ini dirasakan telah maju pesat,hal ini d buktikan dengan bnyaknya temuan-temuan mutakhir yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh kalangan masyarakat karena ternyata teknologi ini cukup mudah di mengerti dan di pahami.
Salah satu bentuk peneragapan teknologi yang di ambil dari laporan ini adalah tentang PLC mesin Blowing pada Unit spinning di PT. Primatexco Indonesia. Secara garis besar sistem PLC ini merupakan sistem kendali, sehingga dalam kerja mesin tersebut
tidak dikendalikan secara
manual,melainkan secara otomatis dengan menggunakan suatu program dalam computer.
I.2.Maksud dan Tujuan
Hal-hal yang menjadi tujuan Kerja Praktek ini adalah :
a) Agar mahasiswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung pada dunia industri,
b) Mengerti dan memahami tentang sistem PLC, khususnya PLC pada mesin Blowing
c) Menerapkan teknologi baru terutama dalam bidang hal iniPLC di dunia perindustrian
I.3.Pembatasan Masalah
Laporan Kerja Praktek ini di fokuskan pada permasalahan proses kerja mesin blowing dan fungsi kinerja dari PLC.
II. DASAR
TEORI
II.1. Pengenala n PLC
Pada dasarnya, PLC (Programmable Logic Control) itu merupakan suatu peralatan elektronika yang berbasis microprocessor, yang dirancang khusus untuk menggantikan kinerja peralatan-peralatan elektronik seperti counter, relay elektronik.
timer dalam suatu proses
pengendalian (controller). II.2. Bagian-bagian PLC
Bagian PLC pada prinsipnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), PM (Programming Memory) dan PD (Programming Device), Modul Masukan / Keluaran dan Unit Catu Daya, Programmer/ Monitor.
Gambar 3.1 Diagram Block Koordinasi Bagian PLC
2.2.1 CPU (Central Processing Unit)
CPU (Central Processing Unit) mengolah sinyal digital yang masuk sesuai dengan program yang telah
dimasukkan. Selanjutnya CPU mengambil keputusan-keputusan yang berupa sinyal dengan logika High (1) dan Low (0). Sinyal keluaran ini dapat langsung dihubungkan ke peralatan yang akan dikontrol atau dengan bantuan kontaktor untuk mengaktifkan peralatan yang akan dikontrol. Secara umum CPU terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu : Mikroprosesor, Memory sebagai penyimpan data dan Catu Daya (power supply) yang mengubah tegangan AC menjadi DC, digunakan untuk menjalankan prosesor dan modul I/O.
2.2.2 PM (Programming Memory) dan PD (Programming Device) PM (Programming Memory) adalah bagian yang berfungsi untuk menyimpan instruksi, program dan data. Program pada PLC ini dapat dilakukan dengan cara mengetik pada papan ketik (Keyboard) yang sesuai dengan masing-masing PLC. Papan ketik ini sering juga disebut dengan Programming Device.
PD (Programming Device) disebut juga Programming Device Terminal (PDT), adalah suatu perangkat yang
digunakan untuk mengedit,
memasukkan, memodifikasi dan memantau program yang ada didalam memori PLC.
2.2.3 Modul Input/ Output
Modul masukan atau keluaran adalah suatu peralatan atau perangkat elektronika yang berfungsi sebagai
perantara atau penghubung
(interface) antara CPU dengan peralatan masukan/ keluaran luar.
Modul ini terpasang secara tidak permanen atau mudah untuk dilepas dan dipasang kembali ke dalam raknya.
2.2.4 Catu Daya
Modul catu daya ini merupakan suatu sumber tegangan DC yang dipakai untuk prosesor, memori, dan modul lainnya yang terhubungkan oleh modul catu daya ini.
2.2.5 Programmer/ Monitor
Programmer merupakan
sebuah peralatan peripheral yang
digunakan untuk membuat,
mengubah, dan memasukkan program pada PLC. Programmer ini mempunyai keunggulan daripada
sebuah PC, yaitu ukuran
programmer ini kecil sehingga mudah dibawa kemana saja (portable) sehingga memudahkan
teknisi dalam melakukan
pekerjaannya. 2.3 Inverter
Dalam peralatan PLC ini sebuah
inverter berfungsi untuk
mengendalikan motor AC dengan cara mengatur frekuensi dari motor tersebut. Inverter yang digunakan adalah inverter dengan tipe 74C dan 33C. Inverter menerima sinyal masukan dari peralatan diskrit (on/ off) atau sinyal analog sensor. Port masukan akan menginisialisasikan dan mengidentifikasikan serta mengubah sinyal-sinyal tersebut ke dalam bentuk tegangan yang sesuai dan mengirimkan ke CPU/ PLC.
III. JENIS-JENIS PROSES SPINING
III.1. Blowing
Blowing merupakan proses
pembersihan bahan mentah yang berupa kapas dari kotoran-kotoran yang menempel di kapas tersebut. Pada proses ini terjadi 3 tahap, yaitu :
Opening (pembukaan kapas),
Cleaning (Pembersihan kapas dari kotoran), Mixing (proses pencampuran kapas dari beberapa grade dan panjang tertentu panjang tertentu dengan proporsi tertentu. Dari proses blowing ini diperoleh hasil yaitu yang dinamakan Lap Sheet.
III.2. Carding
Di dalam proses blowing hasil dari proses tersebut akan diteruskan dalam· proses carding, di sini lap sheet akan kembali di bersihkan (cleaning) dari kotoran-kotoran yang lebih kecil kemudian dipisahkan dari serat-serat yang lebih pendek (separating short fibers) sehingga memperoleh kesamaan serat, dalam proses ini diperoleh hasil yang dinamakan sliver.
III.3. Drawing
Pada proses ini terdapat tiga proses yang berjalan secara bersamaan, yaitu drafting (penarikan), doubling (perangkapan), mixing (pencampuran), sehingga dalam proses ini diperoleh sliver yang lebih homogeny lagi atau serat-serat sliver tersebut sejajar.
III.4. Roving
Dalam proses ini juga tetjadi tahap
penarikan benang kemudian
dilanjutkan dengan proses twisting (penggintiran) supaya sliver membentuk roving yarn (prabenang), proses ini sering juga disebut pemintalan tahap pertama.
III.5. Ring Spinning
Proses ini sering disebut pemintalan tahap kedua karena bahan roving yam (prabenang) digintir lagi sebingga akan lebih tipis dan kuat kemudian ditempatkan pada sebuah palet yang sering disebut cop.
III.6. Winding
Winding merupakan proses
penggulungan dari benang dalam cop pada papercone bingkai benang menjadi bentuk cheese.
IV. Alat-AIat Penunjang 4.1.1 Konveyor
Sebuah alat yang bernama konveyor adalah sebuah roda berjalan, yang fungsinya menjalankan input bahan mentah yang berupa kapas untuk dimasukkan ke dalam mesin blower. 4.1.2. Blower Machine (Cleaning
Function)
Blower Machine adalah suatu mesin penghembus input yang berupa kapas dengan tujuan menghilangkan kotoran-kotoran yang melekat pada kapas tersebut. Disini blower mesin juga dibantu oleh photo relay sebagai sensor, kotoran tersebut akan disedot oleh saluran filter dan diletakkan ke mesin filter.
Setelah input masuk di dalam blower mesin, maka akan dilanjutkan ke pressing mesin, yaitu sebuah mesin yang dibantu oleh motor dc yang berfungsi untuk menghasilkan tebal/tipisnya lap sheet (hasil akhir proses blowing).
4.1.4. Photo Relay
Sebagai sensor blower mesin, dipasang di dua sisi blower mesin. Cara kerjanya adalah jika input di blower mengenai sinar dari sensor tersebut maka pastikan input akan berhenti dan membiarkan proses blowing bekerja.
4.1.5. Protective Box PPK-101A Sebagai indikator dari photo relay, memberitahukan sensor tersebut bekerja atau tidak.
4.1.6. Switch Manual
Panel manual jika terdapat kerusakan pada mesin-mesin otomatis, penggantian mesin lama ke mesin barupun dilakukan lewat panel ini.
4.17. Motor DC
Sebuah motor untuk memutarkan atau menjalankan mesin pressing yang mengatur tebal-tipisnya lap sheet.
4.1.8. Saluran Filter
Saluran lewatnya kotoran-kotoran input dari mesin blower menuju ke mesin filter.
4.1.9. Mesin Filter
Suatu mesin tempat pembuangan kotoran input, di sini kapas yang
masih kotor disaring lagi kemudian hasilnya dibawa ke tempat awal proses Blowing.
4.1.10. Relay dan Kontaktor
Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik dan secara mekanis mengontrol penghubungan rangkaian listrik, bermanfaat untuk control jarak jauh dan untuk pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal control tegangan dan arus rendah. Bekerja berdasarkan pembentukan elektromagnet yang
menggerakan elektromekanis
penghubung dari dua atau lebih titik penghubung (konektor) rangkaian sehingga dapat menghasilkan kondisi kontak ON atau OFF atau kombinasi dari keduanya.
4.2. Mekanisme Mesin Blowing Mekanisme mesin blowing ini dilakukan secara bertahap, yaitu input yang berupa kapas yang masih kotor akan diangkut atau dimasukkan kedalam mesin blowing dengan
menggunakan konveyor (roda
berjalan). Setelah input tersebut masuk ke dalam mesin blowing, maka input yang berupa kapas kotor tersebut dibersihkan dengan cara
menghembuskan (blow) kapas
tersebut. Bagian yang masih terdapat kotoran akan dibuang ke filter melalui saluran filter, sedangkan bagian yang bersih akan terus dilanjutkan ke mesin blowing yang berfungsi untuk melakukan pressing (penekanan) yang dibantu oleh motor DC, guna motor DC ini adalah menjalankan roda untuk
menebal-tipiskan kapas tersebut. Kapas yang telah dipressing itu menghasilkan suatu output yang dinamakan lap sheet (gulungan kapas) yang telah dipisahkan menurut ketebalan yang sama dalam masing-masing lap sheet.
Gambar 9. Mekanisme Mesin Blowing
IV. PENUTUP 5. Kesimpulan
Dalam laporan praktek kerja lapangan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Proses blowing adalah proses blow (menghembuskan) suatu
input berupa
kapas yang masih kotor sebagai bahan mentah pemroduksian kain 100 % cotton pada PT. Primatexco Indonesia agar menjadi bahan baku yang
lebih bersih untuk
menghasilkan produksi yang benar-benar tidak diragukan lagi kualitasnya.
2. Di dalam proses blowing ini menghasilkan suatu produksi
pertama yaitu
berupa lap sheet yang terbagi dalam beberapa grade, output ini
nanti akan diolah
kembali, sehingga nantinya akan mendapatkan hasil akhir yang
berupa kain 100
% cotton.
3. Dalam kerja proses blowing ini dibantu oleh beberapa alat-alat elektronika
pendukung, antara lain : konveyor, photo relay, solenoide, MMC, static eliminator, motor DC, kontraktor dan relay dan alat penunjang
lainnya supaya
proses blowing ini dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh
hasil yang
memuaskan. BIODATA PENULIS
Misbah Riyandi Fauzi. Lahir di Madiun 1989. Telah menempuh SDN 07 Batang, SMPN 03 Batang, SMAN 01 Batang, dan saat ini sedang menempuh pendidikan jenjang Strata 1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro
konsentrasi Elektronika
telekomunikasi angkatan 2007 Menyetujui dan Mengesahkan, Pembimbing
Nugroho Agus Darmanto,Ir,MT NIP. 19580429186021001 Tanggal………