2
PSAK Lap.
Keuangan
PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan SyariahPSAK Akad
Jual Beli
PSAK 102: Akt. Murabahah PSAK 103: Akt. Salam PSAK 104: Akt. Istishna’PSAK Akad
Partnership
PSAK 105: Akt. Mudharabah PSAK 106: Akt. MusyarakahPSAK Akad
Sewa
PSAK 107: Akt. IjarahPSAK
Lainnya
PSAK 108: Akt Asuransi Syariah PSAK 109: Akt Lembaga Amil Zakat PSAK 110: Akt. Sukuk• Membantu penyusunan standar
Bagi Penyusun
Standar
Aksyar
• Pedoman menyusun LK Syariah
• Problem solving masalah aksyar yang belum
ada standarnya
Bagi Akuntan
Entitas Syariah
• Memberikan pendapat apakah LK sudah
sesuai dengan PASBU
Bagi Auditor
• Menafsirkan informasi dalam LK Syariah
Bagi Pengguna
LK
6
Stakeholders
LK Syariah
Investor
Pemilik
dana qardh
pemilik dana
investasi
mudharabah
pemilik
dana
titipan
pembayar
dan
penerima
ZISWAF
Pengawas
syariah
Karyawan
Pemasok
dan mitra
usaha
lainnya
Nasabah
Pemerintah
Dunia
akademik
Masyarakat
A
sas
T
ran
sak
si
Sy
ar
iah
Persaudaraan
(ukhuwah)
Ta’aruf (saling mengenal), Tafahum (s. memahami), Ta’awun
(s. menolong), Takaful (s. menjamin), Tahaluf (s. beraliansi)
Keadilan
(‘adalah)
Bebas riba, gharar, dzalim, haram
Kemaslahatan
(maslahah)
Pemenuhan Maqashid al-shariah: Agama, Jiwa, Akal, Keturunan
dan Harta
Keseimbangan
(tawazun)
Memperhatikan kepentingan seluruh stakeholdersUniversalisme
(syumuliyah)
Dapat dilakukan oleh, dengan dan untuk semua pihak
Pengambilan
putusan investasi
dan pembiayaan
Menilai prospek arus
kas
Memberikan
informasi atas
sumber daya
ekonomi
Memberikan
informasi kepatuhan
LKS terhadap prinsip
syariah
Memberikan
informasi mengenai
zakat
Memberikan
informasi
pemenuhan fungsi
sosial LKS
1011
Transaksi hanya dilakukan
berdasarkan prinsip
saling
paham dan
saling ridha
Prinsip kebebasan bertransaksi
diakui sepanjang
objeknya halal
dan baik
(thayib)
Transaksi yang dilakukan
terbebas dari
Riba – Gharar
-Dzalim
Perjudian
Penimbunan Barang/Ihtikar
Monopoli
Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy)
Suap (Risywah)
Penjual Bersyarat (Ta’alluq)
Pembelian kembali Penjual (Bai’ al inah)
Mencegat (Talaqqi al-Rukban )
12
Jenis Transaksi
Syariah
Transaksi
tabarru’
(Kebajikan)
Zakat, Infaq,
Sedekah, Wakaf,
Hibah, Qardh
Transaksi tijarah
(komersial)
Natural
Uncertainty
Contract (NUC)
Partnership
Mudharabah,
Musyarakah
Natural Certainty
Contract (NCC)
Jual Beli
Murabahah,
Salam, Istishna’
Sewa (Ijarah)
PSAK Syariah
PAPSI + POJK
+ Fatwa
DSN-MUI
Standar
AAOIFI
PSAK
Konvensional*
+ IAS*
Peraturan UU
dan Standar
akuntansi lain
yang relevan*
14
Ka
ra
kterist
ik
Ku
a
lit
a
tif
Dapat dipahami
Relevan
Materialitas
Keandalan
Penyajian jujur
Substansi
mengungguli
bentuk
Netral
Pertimbangan
sehat
Kelengkapan
Dapat
dibandingkan
Asumsi Dasar
Dasar Akrual
Kelangsungan
Usaha
16
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
Catatan atas Laporan Keuangan
Aset
Liabilitas
Dana
syirkah
temporer
Ekuitas
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB :
Pendapatan dari Jual Beli XXX Pendapatan dari Sewa XXX Pendapatan dari Bagi Hasil XXX Pendapatan Usaha Utama Lainnya XXX
TOTAL XXX
HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DST (XXX) PENDAPATAN USAHA LAINNYA XXX
BEBAN USAHA (XXX)
PENDAPATAN NON USAHA XXX BEBAN NON USAHA (XXX)
ZAKAT (XXX)
PAJAK (XXX)
LABA/(RUGI) BERSIH XXX
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN XXX
22
1. Negosiasi murabahah (syarat penyerahan barang dan
syarat pembayaran). Penjual harus menyebutkan harga
perolehan (dan margin).
2. Penyerahan barang (barang
siap untuk dipergunakan)
3. Pembayaran secara tunai/tangguh
Menurut PSAK No. 102 par 5:
Murabahah: akad jual-beli barang
Harga jual: biaya perolehan + keuntungan
Harga perolehan harus diungkapkan ke pembeli.
23
Tipe murabahah
Berdasarkan pesanan
Terikat (pembeli
tidak dapat
membatalkan
pesanan)
tidak terikat
Tanpa pesanan
Aset murabahah
diakui sebesar
harga
perolehan
Pada saat penyerahan:
piutang
dicatat
sebesar
harga jual
yang disepakati
Harga jual - harga
perolehan =
keuntungan tangguhan
atau keuntungan
Metode pengakuan
keuntungan bagi
penjual: Proporsional,
dan Anuitas (Mengacu
PSAK 50,55 & 60)
Bank Syariah Al-Ihsan
melakukan akad pembiayaan
jual beli murabahah pada 2
Januari 2017 dengan
kesepakatan berikut:
•
Objek jual beli: motor SZ
•
Harga beli motor dari
pemasok: Rp15.000.000
•
Keuntungan: Rp3.000.000
•
Cara pembayaran: cicilan
selama 24 bulan. Cicilan
dilakukan di awal bulan.
•
Metode pengakuan
keuntungan: proporsional
25
Piutang murabahah 18,000,000
Margin Murabahah Tangguhan 3,000,000 Aset Murabahah 15,000,000
Aset 15,000,000 Beban Murabahah Tangguhan 3,000,000
Utang Murabahah 18,000,000
Bank Syariah Al-Insan
Pembeli 2-Jan-17
Kas 750,000
Piutang Murabahah 750,000 Margin Murabahah Tangguhan 125,000
Pendapatan Margin Murabahah 125,000
Utang Murabahah 750,000
Kas 750,000 Beban Murabahah 125,000
Beban Murabahah Tangguhan 125,000 Cicilan pertama
Bank Syariah Al-Insan
Keterangan Bagi Penjual Bagi Pembeli
Pada saat akad disepakati
Mengakui utang salam sesuai dengan penerimaan pembayaran (modal salam) Diukur sebesar nilai tunai, barang: nilai wajar aset.
Mengakui piutang salam sesuai dengan pembayaran (modal salam).
Diukur sebesar nilai tunai, barang: nilai wajar aset. Perbedaan nilai wajar dan nilai tercatat diakui sebagai untung rugi
Pada saat penyerahan barang
Utang salam dieliminasi saat barang pesanan diserahkan dan pada sisi lainnya diakui adanya penjualan
Keputusan atas hak khiyar berpengaruh pada pengakuan nilai aset salam
tagihan/piutang pada pihak ketiga
Salam Paralel Selisih antara jumlah yang dibayar oleh pembeli akhir dan biaya perolehan barang pesanan diakui sebagai keuntungan atau kerugian saat penyerahan barang
Penyajian Kewajiban salam (utang salam) disajikan sebesar modal salam diterima
Piutang salam disajikan sebesar nilai modal salam yang diberikan
Pada 2 Januari 2017, Bank
Sukses Syariah mengadakan
akad pembiayaan salam
kepada dengan seorang
petani yang merupakan
nasabahnya.
Objek transaksi salam yaitu
1000 kg beras pandan wangi,
yang akan dikirimkan 3 bulan
mendatang. Harga yang
disepakati adalah
Rp10.000/kg.
30Piutang salam
10,000,000
Kas
10,000,000
Kas
10,000,000
Utang Salam
10,000,000
2-Jan-17
Bank Sukses Syariah
Nasabah (Petani)
Aset Salam
10,000,000
Piutang Salam
10,000,000
Utang Salam
10,000,000.00
Penjualan
10,000,000
Saat penyerahan barang
Bank Sukses Syariah
Memerlukan proses
pembuatan setelah akad
disepakati
Sesuai dengan spesifikasi
pemesan (
customized
),
bukan produk massal
Harus diketahui
karakteristiknya secara
umum yang meliputi
jenis, spesifikasi teknis,
kualitas, dan kuantitasnya
PT ABC sebagai produsen
mengadakan kontrak istisna
’
pembuatan rumah dengan
pembeli dengan nilai
kontrak istisna
’
sebesar
Rp200.000.000, jangka
waktu kontrak istisna
’
adalah 5 tahun.
Pada tahun pertama biaya
produksi yang dikeluarkan
produsen sebesar
Rp10.000.000 dan total
biaya untuk penyelesaian di
tahun pertama sebesar
Rp50.000.000.
35Nilai pendapatan istishna
’
tahun pertama
Pendapatan tahun pertama 40,000,000.00 Biaya yang dikeluarkan tahun pertama (10,000,000.00) Margin keuntungan 30,000,000.00
Nilai margin keuntungan istishna
’
tahun
pertama
Mudharabah
Mutlaqah
Mudharabah
bebas
Mudharib
dibebaskan
mengelola
modal
mudharabah
Mudharabah
Mudqayyada
h
Mudharabah
terikat
Mudharib diberi
batasan2 dalam
mengelola
modal
mudharabah
Mudharabah
Musytarakah
Pengelola dana
turut
menyertakan
modal atau
dananya dalam
kerjasama
investasi.
39
Keterangan Pemilik Dana Pengelola Dana
Saat Penyerahan Investasi
diakui sebagai investasi mudharabah pada saat pembayaran kas/aset nonkas kepada pengelola dana.
a. kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan;
b. aset nonkas diukur sebesar nilai wajar aset nonkas pada saat penyerahan: sama dg musyarakah
diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang diterima.
Jika Terjadi Penurunan Nilai atas Investasi Mudharabah
a. Sebelum usaha dimulai : kerugian dan mengurangi saldo investasi mudharabah.
b. Setelah dimulainya usaha : kerugian diperhitungkan pada saat bagi hasil atau tidak langsung mengurangi jumlah investasi.
Penghasilan Usaha a. Jika investasi mudharabah melebihi satu periode pelaporan, penghasilan usaha diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati. b. Kerugian yang terjadi dalam suatu periode sebelum akad
mudharabah berakhir diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian investasi.
c. Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi mudharabah.
a. Pengelola dana mengakui pendapatan atas penyaluran DST secara bruto sebelum dikurangi dengan bagian hak pemilik dana. b. Kerugian karena kesalahan atau
kelalaian pengelola dana diakui sebagai beban pengelola dana.
Pada akhir akad Diakui sebagai keuntungan atau kerugian sebesar selisih antara: investasi mudharabah setelah dikurangi penyisihan kerugian investasi; dengan pengembalian investasi mudharabah
Pada akhir periode akuntansi, dana syirkah temporer diukur sebesar nilai tercatat.
Bank Syariah Murni
melakukan akad kerjasama
usaha mudharabah dengan
seorang nasabahnya terkait
usaha bengkelnya pada
tanggal 2 Januari 2017.
Bank Syariah Murni
menyerahkan dana sebesar
Rp 100.000.000. periode
akad 3 tahun.
Nisbah bagi hasil Bank
Syariah Murni : Nasabah =
1:3.
40
Investasi Mudharabah
100,000,000
Kas
100,000,000
Kas
100,000,000
Dana Syirkah Temporer
100,000,000
2-Jan-17
Bank Syariah Murni
Nasabah
Jika hasil pengolahan dana mudharabah tersebut
menghasilkan laba sebesar Rp 10.000.000 pada
31 Desember 2017.
Kas
2,500,000
Pendapatan bagi hasil
2,500,000
31 Des 2017
42
Musyarakah
Permanen
Kontribusi dana
setiap mitra tetap
hingga akhir akad
Musyarakah
Menurun
Dana salah satu
mitra dialihkan
secara bertahap
sehingga diakhir
akad mitra lain
menjadi pemilik
penuh usaha
musyarakah
Keterangan Mitra Aktif Mitra Pasif Saat Penyerahan Investasi musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas
untuk usaha musyarakah.
a. dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diserahkan; dan b. dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar
Keuntungan Tangguhan diamortisasi atau untuk Kerugian langusng dibebankan
Investasi musyarakah diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada mitra aktif musyarakah
a. dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang dibayarkan; dan
b. dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar
Keuntungan Tangguhan diamortisasi atau untuk Kerugian langusng dibebankan
Saat Penerimaan Investasi dari Mitra Pasif
Penerimaan dana musyarakah dari mitra pasif (misalnya dari bank syariah) diakui sebagai investasi musyarakah dan di sisi lain sebagai dana syirkah temporer sebesar:
(a) dana dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diterima; dan (b) dana dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan
disusutkan selama masa akad atau selama umur ekonomis jika aset tersebut tidak akan dikembalikan kepada mitra pasif.
Selama Akad Aset nonkas musyarakah yang telah dinilai sebesar nilai wajar disusutkan berdasarkan nilai wajarnya.
Kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana masing-masing mitra dan mengurangi nilai aset musyarakah.
Nilai Investasi a. jumlah kas yang diserahkan untuk usaha musyarakah pada awal akad, atau
b. nilai wajar aset musyarakah nonkas pada saat penyerahan untuk usaha musyarakah
c. ditambah dengan jumlah dana syirkah temporer yang telah dikembalikan kepada mitra pasif
d. dikurang penyusutan dan kerugian (jika ada).
a. jumlah kas yang diserahkan untuk usaha musyarakah pada awal akad, atau
b. nilai wajar aset musyarakah nonkas pada saat penyerahan untuk usaha musyarakah c. dikurangi dengan jumlah pengembalian dari
mitra aktif (jika ada)
d. dikurang penyusutan dan kerugian (jika ada).
46
Pemilik Aset
AKAD IJARAH
Penyewa
Barang
Pembayaran Sewa
Ijarah
• Ijarah biasa
• Ada Pemilik Aset dan Penyewa
• Ada Ujrah
Ijarah Muntahiyah Bit
Tamlik
• Ijarah dengan Wa’ad bahwa
akan ada Penyerahan pada
waktu Tertentu
• Ada Pemilik dan Penyewa
• Ada Ujrah
Jual dan Ijarah
•
Transaksi Jual diikuti dengan Ijarah
•
Kedua Transaksi dilakukan Terpisah
•
Ada Pemilik Aset dan Penyewa
Hibah
Penjualan
Sebelum
Masa Sewa
Berakhir
Penjualan
Setelah Masa
Sewa
Berakhir
Penjualan
Bertahap
49
Keterangan Bagi Pemberi Sewa Bagi Penyewa
Perolehan Aset Ijarah
Diakui saat perolehan sebesar harga perolehan
Pengakuan Pendapatan/ Beban Ijarah
Diakui pada saat manfaat aset telah dialihkan dengan mengakui sebagai pendapatan sebesar nilai yang disepakati. Jika pembayaran belum diterima maka diakui sebagai piutang
Diakui pada saat manfaat aset telah diterima dengan mengakui sebagai beban sebesar nilai yang disepakati. Jika pembayaran belum diberikan maka diakui sebagai utang
Biaya
Perawatan/ Perbaikan
Biaya perawatan rutin menjadi tanggungjawab pemberi sewa, diakui sebagai biaya perawatan sebesar terjadinya.
Biaya perawatan rutin menjadi tanggungjawab pemberi sewa. Jika penyewa melakukan perbaikan maka akan ditagihkan kepada pemberi sewa.
Jika disepakati menjadi tanggung jawab penyewa maka diakui sebesar biaya perawatan sebesar terjadinya.
Biaya Depresiasi/ Amortisasi
Dibebankan sesuai kebijakan (selama masa manfaat) dan diakui oleh pemberi sewa sebagai pemilik aset
Pemindahan kepemilikan jika IMBT
a. Hibah: Selisih Perolehan dan akm Peny diakui sebagai beban
b. Penjualan: Selisih perolehan dan akm peny. diakui sbg keuntungan dan kerugian.
c. Jika tidak terjadi pengalihan: direklasifikasi sbg aset lancar/tdk lancar
Jual dan Sewa Kembali
Dilakukan pengakuan keuntungan/ kerugian terpisah untuk transaksi penjualan. Untuk transaksi sewa SDA. Tidak boleh dilakukan pembebanan kerugian atas transaksi jual pada transaksi sewa.
Usaha tolong menolong dalam kebaikan dan
ketaqwaan (wa ta'awanu alal birri wat taqwa)
dan perlindungan (at-ta'min)
menjadikan semua peserta sebagai keluarga
besar yang saling menanggung satu sama lain.
Sistem ini diatur dengan meniadakan tiga unsur
yang masih dipertanyakan, yaitu ketidakpastian
(gharar), judi (maisir) dan riba.
52
Premi: Dana
Peserta
Investasi Dana
Peserta: Dana
Peserta
Klaim: Beban
Dana Peserta
53