LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
1
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucap Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mencurahkan rahmat dan nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2016 Pengadilan Negeri Kota Timika.
Menindaklanjuti Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 323/SEK/OT.01.2/11/2016 tanggal 17 Nopember 2016, Perihal Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ini sesuai dengan Akuntabilitas Kinerja.
Laporan ini berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja, tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2016 ini meskipun jauh dari sempurna kiranya dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas sebagai bentuk pertanggungjawaban capaian kinerja. Laporan ini diharapkan menjadi sumber informasi yang cukup dan sebagai bahan penyusunan dan implementasi rencana kerja, rencana anggaran dan rencana strategis di masa mendatang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun yang akan datang dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengadilan Negeri Kota Timika, serta berguna bagi semua pihak.
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
2
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 Pengadilan Negeri Kota Timika, merupakan LKjIP dari Renstra tahun 2015-2019. Selain
dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP), serta surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 516-1/SEK/KU.01/11/2015 tanggal 17 November 2015 tentang penyampaian
LKjIP Tahun 2016 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017.
Pengadilan Negeri Kota Timika berupaya untuk mencapai bobot tertinggi dari LKjIP, karena dengan mewujudkan LKjIP yang proporsional dan profesional semakin transparan dalam mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Negeri Kota Timika sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016. Dengan berakhirnya Tahun 2016, maka LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016, menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang terekam oleh Tim LKjIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Kota Ti mi ka disusun berdasarkan dan bersifat Laporan terhadap Pencapaian Kinerja, selama kurun waktu dari bulan Januari s/d Desember 2016 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya, terutama menyangkut penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Kota Timika.
Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2017. Sebagai bentuk kesadaran dan mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Negeri Kota Timika telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Mahkamah Agung yaitu :
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016 4
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR 1 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 DAFTAR ISI 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 4B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 5
C. Sistematika Penyajian 16
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015 – 2019 18
B. Indikator Kinerja Utama 24
C. Rencana Kinerja 25
D. Penetapan Kinerja 26
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja 28
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja 31
C. Akuntabilitas Keuangan 50 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 56 B. Saran 58 LAMPIRAN 59 Struktur Organisasi Indikator Kinerja Utama
Matriks Renstra Tahun 2015 – 2019 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 Rencana Kinerja (RKT) Tahun 2017 Indikator Kinerja Utama
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016 4
BAB I - PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar BelakangBerdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen disebutkan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyelenggaraan kekuasaan kehakiman. Sebagai respon terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 13 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004
dinyatakan bahwa “Organisasi, administrasi, dan finansial Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang berada dibawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut lahirlah apa yang
disebut dengan Peradilan Satu Atap.
Sementara itu dalam pasal 13 ayat (3) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004
disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi, dan finansial badan
peradilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diaitur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum sebagai perubahan atas Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum; Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagai
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
5
1. Kedudukan
perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.Sebagai tindak lanjut dengan telah diundangkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum, Pengadilan Negeri Kota Timika sebagai pengadilan tingkat pertama dalam melaksanakan tupoksinya telah menetapkan Rencana Strategis 5 (lima) Tahunan dan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
Dasar Hukum Penyusunan LKjIP yaitu Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Permenpan No. 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama; Permenpan No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Kota Timika dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan penyelenggaraan peradilan di tingkat pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Mahkamah Agung RI yang telah diubah dengan Perma No. 7 Tahun 2015 tanggal 7 Oktober 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan guna mewujudkan Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan oleh publik.
Untuk itulah Pengadilan Negeri Kota Timika membuat Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ( LKjIP ) yang menginformasikan kinerja (core bussines)
Pengadilan Negeri Kota Timika yang berorientasikan hasil (Output dan Outcome)
Tahun 2016 dan Penetapan Kinerja Tahun 2017.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
6
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang
diberikan kepadanya berdasarkan undang-undang, Kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1 Undang - Undang Dasar pasca Amandemen). Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung R.I., Badan-badan peradilan lain di bawah Mahkamah Agung R.I., (Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Negeri) serta Mahkamah Konstitusi (Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945).
Pengadilan Negeri Kota Timika merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna meneggakan
Hukum dan Keadilan, Pengadilan Negeri Kota Timika sebagai kawal depan (voorj
post) Mahkamah Agung Republik Indonesia, bertugas dan berwenang
menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara (pidana dan perdata) yang masuk di tingkat pertama di wilayah hukum Kabupaten Mimika. Disamping tugas pokok tersebut, masih ada tugas-tugas lain yang oleh peraturan perundang-undangan yang diamanatkan kepada Pengadilan Negeri untuk melaksanakan tugas non kedinasan. Tugas-tugas tersebut antara lain Non Yudisial, administrasi umum dan pendukung kedinasan antara lain: Kemuspidaan; IKAHI; Dharmayukti; Koperasi; Olahraga/PTWP; dan lain sebagainya.
1. Kedudukan Pengadilan Negeri Kota Timika
Pengadilan Negeri Kota Timika berada pada Kabupaten Mimika Prov insi Papua dan merupakan pengadilan tingkat pertama dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan Tinggi Jayapura dan berpuncak pada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Negeri Kota Timika bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama di wilayah hukum Kabupaten Mimika. Pengadilan Negeri Kota Timika berkedudukan di Kota Timika, dengan alamat di Jalan Yos Sudarso No. 42 Sempan - Timika No. 24, Telpon (0901) 321799, Fax (0901) 321799,
Website: www.pntimikakota.go.id, E-Mail: pnkotatimika@yahoo.co.id
Pengadilan Negeri Kota Timika harus turut serta melakukan langkah-langkah untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam mewujudkan negara demokrasi
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
7
yang berdasarkan hukum.
2. Tugas Pokok
Pengadilan Negeri Kota Timika sebagai salah satu badan peradilan di bawah Kekuasaan Mahkamah Agung RI mempunyai tugas pokok menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama bagi masyarakat pencari keadilan pada umumnya, dibidang : Hukum, perdata dan Pidana (Pasal 2 Undang - Undang No. 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum.
3. Fungsi
a. Sebagai pelayan hukum masyarakat pencari keadilan pada
umumnya mengenai berbagai perkara / sengketa sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang - Undang No. 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum;
b. Sebagai pelaksana hukum positif bagi masyarakat pencari keadilan pada
umumnya di Kabupaten Mimika;
c. Memberikan kontribusi hukum dalam upaya pembangunan hukum
nasional;
Organisasi Kepaniteraan Dan Kesekretariatan Mahkamah Agung-RI
Pengadilan Negeri Kota Timika sebagai salah satu Badan Peradilan merupakan Pengadilan Klas II dipimpin oleh seorang Ketua dibantu oleh seorang Wakil Ketua, yang kedua-duanya dinamakan Pimpinan Pengadilan, bertugas dan bertanggung jawab atas terselenggaranya peradilan dengan baik dan menjaga terpeliharanya citra dan wibawa Pengadilan. Mengingat luas lingkup tugas dan beban pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pengadilan, oleh undang-undang dibedakan menurut jenisnya kedalam:
A. Administrasi Kepaniteraan.
B. Administrasi Kesekretariatan.
adapun tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Kota Timika yakni :
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
8
1. Ketua Pengadilan mengatur pembagian tugas para Hakim;
2. Ketua Pengadilan membagikan semua berkas dan atau surat – surat lainnya
yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke Pengadilan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan;
3. Menyediakan buku khusus untuk anggota Hakim majelis yang ingin
menyatakan berbeda pendapat dengan kedua anggota Hakim majelis lainnya dalam memutus perkara serta merahasiakannya;
4. Beda pendapat atau dissenting opinion dapat dimasukkan dalam petikan
putusan;
5. Memerintahkan, memimpin, serta mengawasi eksekusi sesuai ketentuan yang
berlaku.
6. Menetapkan biaya jurusita termasuk biaya eksekusi;
7. Menetapkan, pelaksanaan lelang, tempat pelaksanaan lelang, kantor
pertimbangan putusan atau dilampirkan namun tidak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan dengan putusan;
8. Melaksanakan putusan serta merta :
i. Dalam hal perkara dimohonkan banding wajib meminta ijin kepada
Pengadilan tinggi;
ii. Dalam hal perkara dimohonkan kasasi wajib minta izin kepada MA.
9. Menetapkan / menentukan hari – hari tertentu untuk melakukan persidangan
perkara;
10. Menetapkan panjar biaya perkara;
11. Membagi perkara gugatan dan permohonan kepada Hakim untuk disidangkan; 12. Mendelegasikan wewenang kepada wakil Ketua untuk membagi perkara
permohonan dan menunjuk Hakim untuk menyidangkannya;
13. Menunjuk Hakim untuk mencatat gugatan atau permohonan yang diajukan secara lisan;
14. Memerintahkan kepada jurusita untuk melakukan pemanggilan agar terhadap termohon eksekusi dapat dilakukan ‘’ teguran ‘’ ( aanmaning ) untuk memenuhi putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, putusan serta merta, putusan provisi dan pelaksanaan eksekusi lainnya;
15. Memerintahkan kepada jurusita untuk melaksanakan “ peringatan “ atau somasi;
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
9
ada gugatan perlawanan;
17. Berwenang menangguhkan eksekusi dalam hal ada permohonan peninjauan kembali hanya atas perintah Ketua KMA;
18. Lelang negara sebagai pelaksana lelang;
19. Meneruskan kepustakaan hukum yang diterima dari Mahkamah Agung kepada Hakim – Hakim Pengadilan Negeri yang bersangkutan;
20. Pembagian berkas perkara;
21. Menetapkan / menentukan hari – hari tertentu untuk melakukan persidangan perkara dengan acara singkat dan cepat;
22. Membagi perkara dengan acara biasa, singkat, cepat, praperadilan dan ganti rugi kepada Hakim untuk disidangkan;
23. Ketua Pengadilan menetapkan perkara yang harus diadili berdasarkan nomor urut, kecuali terhadap tindak pidana yang pemeriksaannya harus didahulukan;
24. Menandatangani surat penetapan penahanan perpanjangan penahanan; 25. Membuat daftar Hakim dan Panitera Pengganti yang bertugas pada hari
sidang agar persidangan dapat dimulai tepat waktu;
26. Memerintahkan jurusita untuk memberitahukan putusan verstek kepada penyidik, isi putusan kasasi kepada terdakwa /pemohon banding atau kasasi; 27. Dapat mendelegasikan wewenang kepada wakil Ketua untuk membagi
perkara pidana dengan acara singkat, cepat dan juga untuk menunjuk Hakim yang menyidangkannya Menyediakan buku khusus untuk anggota Hakim majelis yang ingin menyatakan berbeda pendapat dengan kedua anggota Hakim majelis lainnya;
28. Memberikan izin berdasarkan ketentuan undang – undang untuk membawa keluar dari ruang Kepaniteraan: daftra, catatan, risalah, berita acara, serta berkas perkara;
29. Menyerahkan berkas permohonan grasi kepada Hakim untuk diproses.
30. Menugaskan Hakim untuk bertindak selaku Hakim pengawas dan pengamat ( KIMWASMAT) secara periodik.
31. Pembagian berkas perkara.
Tugas dan wewenang Wakil Ketua :
1. Melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan;
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
10
pembagian perkara permohonan;
3. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya termasuk
pendelegasian wewenang pembagian perkara dengan acara singkat dan perkara tindak pidana ringan dengan pembagian yang merata kepada semua Hakim;
Tugas dan wewenang Majelis Hakim :
1. Menetapkan hari siding;
2. Membuat catatan pinggir pada berita acara dan putusan Pengadilan Negeri
mengenai hukum yang dianggap penting;
3. Bertanggungjawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan
dan menandatanganinya sebelum hari sidang berikutnya;
4. Dalam hal Pengadilan tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk
mendengar sendiri para pihak dan saksi maka Hakim bertanggungjawab
atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta
menandatanganinya;
5. Mengemukakan pendapat dalam musyawarah;
6. Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap untuk ucapan;
7. Menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan;
8. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan bidang hukum perdata yang
ditugaskan kepadanya;
9. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
peradilan di Pengadilan Negeri yang ditugaskan kepadanya; 10. Menetapkan hari sidang untuk perkara acara biasa;
11. Menetapkan terdakwa ditahan ,dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis tahanannya;
12. Bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan dan menandatanganinya sebelum sidang berikutnya;
13. Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan;
14. Memproses permohonan grasi;
15. Melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap keadaan dan perilaku narapidana yang berada di lembaga pemasyarakatan;
16. Melakukan pengawasan yang ditugaskan Ketua untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas mengenai penyelenggaraan administrasi dan eksekusi serta melaporkannya kepada pimpinan Pengadilan;
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
11 Tugas dan Wewenang Panitera.
1. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan;
2. Pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang teknis;
3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata;
4. Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;
5. Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan
transparansi perkara;
6. Pelaksanaan administrasi keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi kepaniteraan;
7. Pelaksanaan mediasi;
8. Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan;
9. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri;
Tugas dan Wewenang Panitera Muda Perdata
1. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang
Pengadilan;
2. Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan,
menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lainnya yang berhubungan dengan masalah perdata;
3. Mengembalikan berkas surat permohonan / surat gugatan serta
dokumen – dokumen terkait yang belum lengkap dengan melampirkan daftar periksa supaya pemohon /penggugat atau kuasanya dapat melengkapi surat – surat sesuai dengan kekurangannya;
4. Menentukan besarnya biaya panjar perkara untuk kemudian dituangkan dalam
surat kuasa untuk membayar (SKUM);
5. Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di kePaniteraan;
6. Mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku register disertai catatan
singkat tentang isinya;
7. Menyiapkan salinan putusan kepada para pihak yang berperkara bila
memintanya;
8. Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding ,kasasi dan
peninjauan kembali;
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
12 Tugas dan Wewenang Panitera Muda Hukum
1. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya siding;
2. Mengumpulkan, mengolah, mengkaji data, menyajikan statistik perkara
pidana,menyusun laporan perkara pidana, menyimpan/arsip berkas
perkara/permohonan grasi dan tugas lain;
Tugas dan Wewenang Panitera Muda Pidana
1. Membantu Hakim dengan megikuti dan mencatat jalannya siding;
2. Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara,
menyimpan b e rkas perkara yang masih berjalan termasuk barang bukti dan urusan lain yang berhubungan dengan perkara pidana;
3. Memberi nomor register kepada setiap perkara pidana yang diterima
dikepaniteraan;
4. Memberi nomor register kepada setiap perkara dengan acara singkat;
5. Mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku daftar disertai catatan
singkat tentang isinya;
6. Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding ,kasasi atau
peninjauan kembali;
7. Menyiapkan berkas permohonan grasi;
8. Menyerahkan arsip berkas perkara /permohonan grasi kepada Panitera
muda hukum;
Tugas Dan Wewenang Panitera Pengganti.
1. Membantu Hakim dalam persidangan perkara perdata dan pidana serta
melaporkan kegiatan persidangan tersebut kepada Panitera muda yang bersangkutan;
2. Panitera Pengganti membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya siding;
3. Membantu Hakim dalam hal membuat penetapan hari siding;
4. Membuat penetapan sita jaminan;
5. Membuat berita acara persidangan yang harus selesai sebelum sidang
berikutnya;
6. Melaporkan kepada Panitera muda untuk dicatat dalam register perkara
mengenai penundaan hari – hari sidang , perkara yang sedang putus berikut amar putusannya;
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
13
diminutasi;
8. Membuat penetapan terdakwa tetap ditahan,dikeluarkan dari tahanan;
9. Membuat berita acara persidangan yang harus selesai sebelum sidang
berikutnya;
10. Melaporkan barang bukti kepada Panitera; 11. Mengetik putusan;
12. Melaporkan kepada Panitera muda pidana mengenai penundaan hari siding; 13. Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera muda pidana atau perdata
bila telah selesai dimunitasi;
Tugas dan Wewenang Jurusita.
1. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan,
Ketua sidang dan Panitera;
2. Menyampaikan pengumuman – pengumuman , teguran, protes, dan
pemberitahuan putusan Pengadilan menurut ketentuan undang – undang;
3. Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan Negeri, dan
dengan teliti melihat lokasi batas- batas tanah yang disita beserta surat – suratnya yang sah apabila menyita tanah;
4. Membuat berita acara penyitaan , yang salinan resminya diserahkan kepada
pihak – pihak yang berkepentingan , kepada badan pertanahan nasional setempat;
5. Melakukan penawaran pembayaran uang titipan pihak ketiga serta membuat
berita acaranya;
6. Melaksanakan tugas di wilayah Pengadilan Negeri yang bersangkutan;
7. Jurusita bertugas untuk melaksanakan semua perintah yang diberikan
oleh Hakim Ketua Majelis;
8. Jurusita melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan Negeri;
9. Jurusita membuat berita acara penyitaan, yang salinannya kemudian
diberikan kepada pihak-pihak terkait.
Tugas dan Wewenang Sekretaris.
1. Penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran;
2. Pelaksanaan urusan kepegawaian;
3. Pelaksanaan urusan keuangan;
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
14
5. Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;
6. Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,
keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan;
7. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta
pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas II.
Tugas dan Wewenang Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Anggaran
1. membina dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi umum dan
keuangan, administrasi kepegawaian, dan administrasi perencanaan IT dan pelaporan;
2. Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran merangkap sebagai Pejabat
Pembuat Komitmen;
3. Menyusun RKAKL;
4. Menetapkan PPK, PPSPM, PPABP, dan Staf Pengelola Keuangan dengan
Surat Keputusan;
5. Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan
pengelola anggaran/keuangan;
6. Menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana sesuai
dengan DIPA;
7. Memberikan supervisi dan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan dan
penarikan dana;
8. Mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
9. Melaksanakan pengadaan barang milik negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
10. Mengamankan dan memelihara barang milik negara yang ada dalam penguasaannya;
11. Mengajukan usul pemusnahan dan penghapusan barang milik negara yang berada dalam pengusaannya kepada pengelola barang;
12. Melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik negara;
13. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik negara.
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
15 Tugas dan Wewenang Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Organisasi Tatalaksana
1. Menganalisa data kepegawaian untuk menyiapkan Laporan Akhir Tahun,
Bezeting dan Daftar Urut Kepangkatan pegawai Pengadilan Negeri Kota Timika;
2. Mengajukan usulan pendidikan dan pelatihan hakim/pegawai ;
3. Menyusun data kepegawaian dan usul formasi di lingkungan Pengadilan Negeri
Kota Timika;
4. Mengajukan usulan kenaikan pangkat bagi pegawai yang memenuhi syarat di
lingkungan Pengadilan Negeri Kota Timika;
5. Mengajukan usulan menduduki jabatan struktural dan fungsional baik teknis
maupun non teknis di lingkungan Pengadilan Negeri Kota Timika kepada Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Tinggi Jayapura;
6. Menyelenggarakan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) di
lingkungan Pengadilan Negeri Kota Timika;
7. Menyelenggarakan acara penyumpahan dan pelantikan di lingkungan
Pengadilan Negeri Kota Timika;
8. Membuat usul pembuatan Kartu Pegawai bagi pegawai yang belum memiliki
kartu pegawai;
9. Menyelenggarakan absensi pada Pengadilan Negeri Kota Timika;
10. Mengajukan usul pensiun bagi pegawai yang akan purnabakti di lingkungan Pengadilan Negeri Kota Timika.
Tugas dan Wewenang Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan
1. Mengkoordinasi pendistribusian pengelolaan surat-surat masuk/keluar;
2. Menyelenggarakan pemeliharaan halaman kantor, gedung kantor dan rumah
dinas;
3. Menyelenggarakan administrasi dan pemeliharaan inventaris kantor;
4. Menyelenggarakan pengadaan dan pendistribusian ATK;
5. Membuat Laporan Barang Milik Negara dengan menggunakan Sistem Informasi
Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara (SIMAK BMN);
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengamanan dan kebersihan di lingkungan
kantor Pengadilan Negeri Kota Timika;
7. Menyelenggarakan pembayaran dan membuat Daftar Gaji/lembur, uang makan
dan kekurangan gaji;
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
16
9. Menyelenggarakan SPPR-UP, SPPR-GUP dan SPPR-LS;
10. Melakukan pembayaran atas tagihan beban anggaran belanja rutin;
11. Menyelenggarakan pembukuan atas SPJ dan SPM ke dalam Buku Kas Umum atau Buku Kas Pembantu lainnya;
12. Melakukan penyetoran PNBP;
13. Membuat laporan bulanan, semester dan tahunan;
Tugas dan Wewenang Kepala Sub Bagian Perencanaan Teknologi Informasi dan Pelaporan
1. Menyusun program Rencana Kegiatan Anggaran (RKA-KL);
2. Revisi DIPA dan POK;
3. Update SIPP;
4. Melakukan monitoring Jaringan local dan internet;
5. Membuat laporan bulanan perkara melalui SIPP;
6. Melakukan pemuktakiran data;
7. Memeliharan Website Pengadilan Negeri;
8. Membuat laporan Tahunan;
9. Membuat Laporan LKjIP;
10. Menyediakan seluruh fasilitas yang berhubungan dengan Teknologi Informasi;
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Kota Timika selama tahun 2015 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Pengantar Ikhtisar Eksekutif
BAB I : PENDAHULUAN, menggambarkan latar belakang hal-hal
umum tentang Pengadilan Negeri Kota Timika, yang berisikan antara
lain : A. Latar Belakang, B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, C. Struktur Organisasi pada Pengaddilan Negeri Kota Timika dan D.
Sistematika Penyajian.
BAB II : PERENCANAAN dan PENETEPAN KINERJA, berisikan antara lain A.Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 (1. Visi dan Misi, 2. Tujuan
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
17
dan Sasaran Strategis, 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok) B. Indikator Kerja Utama, C. Rencana Kinerja dan D. Penetapan
Kinerja
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA, menguraikan tentang capaian kinerja
Pengadilan Negeri Kota Timika yang terdiri dari : A. Pengukuran Kinerja, B. Analisis Akuntabilitas Kinerja, C. Akuntabilitas Keuangan BAB IV : PENUTUP, yang berisi A. Kesimpulan dan B. Saran
Lampiran : Berisi antara lain : 1. Indikator Kinerja Utama; 2. Matriks Renstra Tahun 2015 – 2019; 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016; 4. Rencana Kinerja Tahun 2017; 5. SK Tim Penyusun LKjIP 2016;
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
18
BAB II – PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
A. RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019
1. VISI DAN MISI
a. Visi
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan- tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Kota Timika diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Kota Timika. Visi Pengadilan Negeri Kota Timika mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Badan Peradilan Yang Jujur dan Adil”
Visi yang dimaksud bermakna sebagai berikut :
Menjalankan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan melalui kekuasaan kehakiman yang merdeka dan penyelenggaraan peradilan yang jujur dan adil.
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
19
Fokus pelaksanaan tugas pokok dan fungsi peradilan adalah pelaksanaan fungsi kekuasaan kehakiman yang efektif, yaitu menyelesaikan suatu perkara guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, dengan didasari keagungan, keluhuran dan kemuliaan institusi.
b. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan Misi Pengadilan Negeri Kota Timika, yaitu : 1. Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Pengadilan Negeri Kota Timika;
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan; 3. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi; 4. Memberikan pelayanan yang cepat dan tepat.
Penjelasan keempat misi Badan Peradilan yang digagas, dalam rangka memastikan “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Jujur dan adil”, adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Pengadilan Negeri Kota Timika
Syarat utama terselenggaranya suatu proses peradilan yang obyektif adalah adanya kemandirian lembaga yang menyelenggarakan peradilan, yaitu kemandirian badan peradilan sebagai sebuah lembaga (kemandirian institusional), serta
profesionalisme hakim dalam menjalankan fungsinya (kemandirian
individual/fungsional). Kemandirian menjadi kata kunci dalam usaha melaksanakan tugas pokok dan fungsi badan peradilan secara efektif. Sebagai konsekuensi dari penyatuan atap, dimana badan peradilan telah mendapatkan kewenangan atas urusan organisasi, administrasi dan finansial (konsep satu atap), maka fungsi perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan organisasi, administrasi, dan finansial seluruh badan peradilan di Indonesia harus dijalankan secara baik. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengganggu pelaksanaan tugas kekuasaan kehakiman yang diembannya. Hal penting lain yang perlu diperjuangkan adalah
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
20
Profesionalisme pengelolaan anggaran berbasis kinerja dan penyediaan sarana pendukung dalam bentuk alokasi yang pasti dari APBN. Kebutuhan adanya kepastian ini untuk memberikan jaminan penyelenggaraan pengadilan di seluruh Indonesia.
Selain kemandirian institusional, kemandirian badan peradilan juga
mengandung aspek Profesionalisme hakim untuk memutus (kemandirian
individual/fungsional) yang terkait erat dengan tujuan penyelenggaraan pengadilan. Tujuan peyelenggaraan pengadilan yang dimaksud adalah untuk menjamin adanya pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil bagi setiap manusia. Selain itu, juga perlu dibangun pemahaman dan kemampuan yang setara di antara para hakim mengenai masalah- masalah hukum yang berkembang.
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan
Tugas badan peradilan adalah menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Menyadari hal ini, orientasi perbaikan yang dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan pencari keadilan dalam memperoleh keadilan. Adalah keharusan bagi setiap badan peradilan
untuk meningkatkan pelayanan publik dan memberikan jaminan proses peradilan yang adil. Keadilan, bagi para pencari keadilan pada dasarnya merupakan suatu nilai yang subyektif, karena adil menurut satu pihak belum tentu adil bagi pihak lain. Penyelenggaraan peradilan atau penegakan hukum harus dipahami sebagai sarana untuk menjamin adanya suatu proses yang adil, dalam rangka menghasilkan putusan yang mempertimbangkan kepentingan (keadilan menurut) kedua belah pihak. Perbaikan yang akan dilakukan oleh MA, selain
menyentuh aspek yudisial, yaitu substansi putusan yang dapat
dipertanggungjawabkan, juga akan meliputi peningkatan pelayanan administratif sebagai penunjang berjalannya proses yang adil. Sebagai contoh adalah adanyapengumuman jadwal sidang secara terbuka dan pemberian salinan putusan, sebagai bentuk jaminan akses bagi pencari keadilan.
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
21
3. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi
Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan Kredibilitas dan transparansi badan peradilan merupakan faktor penting untuk mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada badan peradilan. Upaya menjaga kredibilitas akan dilakukan dengan mengefektifkan sistem pembinaan,
pengawasan, serta publikasi putusan-putusan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban publik, adanya pengelolaan organisasi yang terbuka, juga akan membangun kepercayaan pengemban kepentingan di dalam badan peradilan itu sendiri. Melalui keterbukaan informasi dan pelaporan internal, personil peradilan akan mendapatkan kejelasan mengenai jenjang karir, kesempatan pengembangan diri dengan pendidikan dan pelatihan, serta penghargaan ataupun hukuman yang mungkin mereka dapatkan. Terlaksananya prinsip transparansi, pemberian perlakuan yang setara, serta jaminan proses yang jujur dan adil, hanya dapat dicapai dengan usaha para personil peradilan untuk bekerja secara profesional dan menjaga integritasnya.
4. Meningkatkan Kredibiltas dan Transaparansi Badan Peradilan
Kualitas kepemimpinan badan peradilan akan menentukan kualitas dan kecepatan gerak perubahan badan peradilan. Dalam sistem satu atap, peran pimpinan badan peradilan, selain menguasai aspek teknis yudisial,
diharuskan juga mampu merumuskan kebijakan - kebijakan non-teknis
(kepemimpinan dan manajerial). Terkait aspek yudisial, seorang pimpinan pengadilan bertanggungjawab untuk menjaga adanya kesatuan hukum di pengadilan yang dipimpinnya. Untuk area non-teknis, secara operasional, pimpinan badan peradilan dibantu oleh pelaksana urusan administrasi. Dengan kata lain, pimpinan badan peradilan harus memiliki kompetensi yudisial dan non-yudisial. Demi terlaksananya upaya-upaya tersebut, dengan menitikberatkan pada peningkatan kualitas kepemimpinan badan peradilan dengan membangun dan mengembangkan kompetensi teknis yudisial dan non-teknis yudisial (kepemimpinan dan manajerial).
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
22 2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Dalam rangka mencapai visi dan misi Pengadilan Negeri Kota Timika seperti yang telah dikemukakan terdahulu, maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan proposional berupa perumusan tujuan strategis organisasi. Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun.
Pengadilan Negeri Kota Timika berusaha mengidentifikasi apa yang akan dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi dan misinya dalam memformulasikan tujuan strategis ini dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Pengadilan Negeri Kota Timika untuk mengukur sejauh mana visi dan misi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi ;
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan ;
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Brebes dapat memenuhi butir 1 dan 2 di atas ;
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Kota Timika adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyelesaian perkara ; 2. Peningkatan Aksesibilitas putusan Hakim ;
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara ;
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) ;
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan ; 6. Meningkatnya kualitas pengawasan.
3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Kota Timika untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
23
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan .Negeri Kota Timika dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :
1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata; 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata;
3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu; 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu;
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial; 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk;
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa;
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
24
B. INDIKATOR KINERJA PENGADILAN NEGERI KOTA TIMIKA
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. Pengadilan Negeri Kota Timika telah menetapkan Indikator Kinerja Utama, dapat dilihat sebagai berikut :
NO KINERJA
UTAMA
INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata Gugatan
- Perdata Permohonan - Pidana Biasa - Pidana Singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
c. Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata Gugatan
- Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana Singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
2. Peningkatan
Aksesibilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 3. Peningkatan Efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan PK yang
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 4. Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
b. Persentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses secara
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
25
NO KINERJA
UTAMA
INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
10%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata Gugatan
- Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana Singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata Gugatan - Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana Singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
d. Persentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
90% 90% 90% 100% 100% 100% 100% 30% 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
a. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
C. RENCANA KINERJA TAHUN 2016
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Renstra, dan akan dilaksanakan oleh satuan organisasi/kerja melalui berbagai kegiatan tahunan. Adapun Rencana Kinerja Tahunan Pengadilan Negeri Kota Timika, sebagai berikut
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
26
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Kota Timika serta menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
2. Peningkatan
Aksesibilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 90% 90% 90% Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
90%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
90%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
90%
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat 90%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 90% 4. Peningkatan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang Diselesaikan
0%
b. Persentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
90%
5. Meningkatnya
kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
90%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
90%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
27
Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Kota Timika sebagai berikut:
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET
. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
10%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata Gugatan
- Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana Singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata Gugatan - Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana Singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
90% 90% 90% 100% 100% 100% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 5 bulan
90%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
30%
2. Peningkatan Aksesibilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 90% 90% 90% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
90%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
90%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
90%
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat 90%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara X 4. Peningkatan
aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang Diselesaikan
0%
b. Persentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
90%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
90%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
28
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Kota Timika tahun 2016, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Kota Timika tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi pencapaian indikator kinerja dengan target yang telah ditetapkan, sehingga terlihat apakah sasaran
yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.
Realisasi
Capaian = X 100%
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
29
Secara umum Pengadilan Negeri Kota Timika dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagain besar target indikator kinerja sasaran strategis yang diterapkan, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
NO INDIKATOR KINERJA
Realisasi Target Capaian
A B C = a/b
1. a. Persentase mediasi yang menjadi akta Perdamaian
7% 10% 70%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata Gugatan
- Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata Gugatan - Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
86% 99% 71% 100% 100% 100% 90% 90% 90% 100% 100% 100% 96% 110% 76% 100% 100% 100% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 5 bulan 96% 90% 106%
e. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan 7% 30% 23%
2. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 95% 96% 100% 90% 90% 100% 105% 106% 100% 3. a. Persentase berkas perkara yang diajukan
kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
93% 100% 93%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para Pihak
95% 100% 95%
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan
Tempat 98% 100% 98%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 109 - 109
4. a. Persentase perkara prodeo yang
Diselesaikan 0% 0% 0%
b. Persentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
30 5. Persentase permohonan eksekusi atas putusan
perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
45% 90% 50%
6. 1. Persentase pengaduan masyarakat yang
Ditindaklanjuti 85 90% 94%
2. Persentase temuan hasil pemeriksaan
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
31
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Negeri Kota Timika telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :
I. SASARAN STRATEGIS 1 : “Meningkatnya Penyelesaian Perkara”
Sasaran Strategis Meningkatnya Penyelesaian Perkara dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan dalam penyelesaian perkara dengan mengukur tingkat penyelesaian perkara, sisa perkara maupun ketepatan waktu dalam menyelesaikan perkara. Sasaran strategis ini menggunakan 5 (lima) Indikator Kinerja Utama
NO INDIKATOR KINERJA
Realisasi Target Capaian
A b C = a/b
1. a. Persentase mediasi yang menjadi akta
perdamaian 7% 10% 70%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata Gugatan
- Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana Singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% c. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata Gugatan - Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana Singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
86% 99% 71% 100% 100% 90% 90% 90% 100% 100% 96% 110% 79% 100% 100% d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 5 bulan 96% 90% 107%
e. Persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan 7% 30% 23%
a. Analisis Pencapaian kinerja meningkatnya penyelesaian perkara dengan indikator ke-1 persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian adalah sebagai berikut :
1. Ketidakhadiran pihak yang beperkara langsung atau yang bersangkutan dan hanya mewakilkan kepada kuasa hukum, ini menjadikan kurang
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
32
maksimalnya mediator dalam menggali informasi secara langsung berkaitan keinginan yang sesungguhnya dari pihak yang bersengketa, meski bukan berarti hal ini mengurangi kepercayaan terhadap kuasa hukum, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu disini ada perbedaan, oleh karena itu, diperlukan kearifan, kebijaksanaan dan etikad baik dari semua pihak termasuk kuasa hukum;
2. Pandangan tentang keberadaan mediasi sebagai hal yang formal saja, yang mesti dijalani, sehingga mempengaruhi kesungguhan dalam melaksanakan mediasi sebagai sarana untuk mencapai perdamaian;
3. Pandangan yang kurang yakin terhadap mediasi karena sebelum sengketa masuk ke pengadilan sudah pernah dilakukan upaya penyelesaian sengketa secara damai baik di keluarga, dengan tokoh- tokoh masyarakat, di desa, atau di tingkat kecamatan;
4. Ketidaktahuan dan pemahaman dari para pihak yang bersengketa tentang proses mediasi.
5. Perlu adanya spesialisasi dari mediator tentang kasus-kasus tertentu, hal ini memberi konsekuensi bahwa seorang mediator harus mengetahui banyak hal atau mempunyai banyak pengetahuan.
NO INDIKATOR KINERJA
Realisasi Target Capaian
A b C = a/b
1. a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
7% 10% 70%
Pada tahun 2016 Pengadilan Negeri Kota Timika menerima perkara perdata gugatan sebanyak 77 perkara. Dari jumlah perkara perdata gugatan tersebut, yang di mediasi sebanyak 30 perkara dan yang berhasil diselesaikan secara mediasi dan sekaligus menjadi akta perdamaian hanya 2 perkara. Hal ini dikarenakan perkara perdata gugatan yang masuk hanya sebagian kecil yang dapat diselesaikan secara mediasi dan menjadi akta perdamaian. Sehingga pada tahun 2016 indikator persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian ditargetkan 10 % dan dapat direalisasikan sebesar 7%. Jadi dapat disimpulkan bahwa capaian indikator persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian pada tahun 2016 berdasarkan persentase perbandingan antara realisasi dengan target mencapai 70%.
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
33
b. Analisis Pencapaian kinerja meningkatnya penyelesaian perkara dengan indikator ke-2 persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah sebagai berikut :
NO INDIKATOR KINERJA
Realisasi Target Capaian
A b C = a/b
1. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata Gugatan
- Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana Singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
100% 100% 100% 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0% 100%
Untuk mengetahui pencapaian kinerja dengan indikator persentase sisa perkara yang diselesaikan dilakukan melalui perhitungan perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan, sebagaimana terlihat dalam tabel-tabel di bawah ini :
Perkara Perdata Gugatan Tahun
2014 2015 2016 Persentase
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan 19 26 18 Perkara Masuk 52 53 72
Putus 37 61 77
Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 19 26 18 100%
Sisa akhir 26 18 13 0% 20% 40% 60% 80%
Mediasi yang menjadi akta perdamaian
Grafik Capaian Sasaran Mediasi yang menjadi Akta Perdamaian
Target Capaian
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
34 Perkara Perdata Permohonan Tahun
2014 2015 2016 Persentase
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan 1 2 3 Perkara Masuk 64 77 98
Putus 63 76 100
Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 1 2 3 100%
Sisa akhir 2 3 1
Perkara Pidana Biasa Tahun
2014 2015 2016 Persentase
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan 15 14 14 Perkara Masuk 104 65 146
Putus 105 67 114
Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 15 14 14 100%
Sisa akhir 14 14 46
Perkara Pidana Cepat/Lalulintas Tahun
2014 2015 2016 Persentase
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan 0 0 0
Perkara Masuk 0 0 0
Putus 0 0 0
Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 0 0 0 0%
Sisa akhir 0 0 0
Perkara Pidana Cepat/Tipiring Tahun
2014 2015 2016 Persentase
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan 0 0 0
Perkara Masuk 0 0 0
Putus 0 0 0
Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 0 0 0 0%
Sisa akhir 0 0 0
Perdata
Perkara perdata yang masuk tahun 2015 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2015 dan baru disidangkan pada tahun 2016, sedangkan
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
35
yang masuk dibawah bulan desember masih dalam tahap pemeriksaan, ada juga yang masih dalam tahapan replik, duplik, pembuktian/saksi.
Sisa perkara perdata gugatan sebanyak 18 perkara dan permohonan sebanyak 3 perkara pada tahun 2015 diselesaikan sebanyak 18 perkara gugatan dan perkara permohonan sebanyak 3 perkara sehingga realisasinya sebesar 100%. Jadi dapat disimpulkan bahwa capaian indicator persentase sisa perkara yang diselesaikan berdasarkan persentase perbandingan antara realisasi dengan target mencapai 100%.
Pidana
Perkara pidana yang masuk tahun 2015 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2015 dan baru disidangkan pada tahun 2016, sedangkan yang masuk dibawah bulan desember masih dalam tahap pemeriksaan.
Sisa perkara pidana tahun 2015 sebanyak 21 perkara dan pada tahun 2016 diselesaikan sebanyak 21 perkara, sehingga realisasinya sebesar 100%. Jadi dapat disimpulkan bahwa capaian indikator persentase sisa perkara yang diselesaiakan (pidana) berdasarkan persentase perbandingan antara realisasi dengan target mencapai 100%. 0% 20% 40% 60% 80% 100%
Grafik capaian Sisa Perkara Tahun Sebelumnya (2015) yang Diselesaikan
Target Capaian
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
36 c. Analisis Pencapaian kinerja meningkatnya penyelesaian perkara dengan indikator ke-3 persentase perkara yang diselesaikan adalah sebagai berikut :
NO INDIKATOR KINERJA
Realisasi Target Capaian
A B C = a/b
1. c. Persentase perkara yang diselesaikan : - Perdata Gugatan
- Perdata Permohonan - Pidana Biasa
- Pidana Singkat
- Pidana Cepat Lalu Lintas - Pidana Cepat Tipiring
86% 99% 71% 0% 100% 100% 90% 90% 90% 100% 100% 100% 94% 83% 79% 0% 100% 100%
Untuk mengetahui pencapaian kinerja dengan indikator persentase perkara yang diselesaikan dilakukan melalui perhitungan perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan, sebagaimana terlihat dalam tabel-tabel di bawah ini :
Perkara Perdata Gugatan
Tahun
2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml %
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum
diselesaikan 14 26 18
Perkara Masuk 52 53 72
Jumlah Perkara 66 79 90
Perkara yang diselesaikan 40 61% 61 77% 77 86%
Sisa akhir 26 18 13
Perkara Perdata Permohonan
Tahun
2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml %
Sisa perkara tahun sebelumnya yang
belum diselesaikan 1 2 3
Perkara Masuk 64 77 98
Jumlah Perkara 65 79 101
Perkara yang diselesaikan 63 97% 76 96% 100 99%
LKjIP Pengadilan Negeri Kota Timika Tahun 2016
37 Perkara Pidana Biasa
Tahun
2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml %
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum
diselesaikan 15 14 14
Perkara Masuk 104 65 146 Jumlah Perkara 119 79 160
Perkara yang diselesaikan 105 88% 65 82% 114 71%
Sisa akhir 14 14 46
Perkara Pidana Singkat Tahun
2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml %
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum
diselesaikan 0 0 0
Perkara Masuk 0 0 0
Jumlah Perkara 0 0 0
Perkara yang diselesaikan 0 0% 0 0% 0 0%
Sisa akhir 0 0 0
Perkara Pidana LaluLintas Tahun 2016
Jml %
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan
0
Perkara Masuk 311
Jumlah Perkara 311
Perkara yang diselesaikan 311 100%
Sisa akhir 0
Perkara Pidana Cepat/Tipiring Tahun
2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml %
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan
0 0 0
Perkara Masuk 0 0 1
Jumlah Perkara 0 0 1
Perkara yang diselesaikan 0 0% 0 0% 1 100%
Sisa akhir 0 0 0