• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS UD LOGAM HARAPAN CEPER KLATEN TAHUN 2005-2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI KASUS UD LOGAM HARAPAN CEPER KLATEN TAHUN 2005-2006"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

i

STUDI KASUS UD LOGAM HARAPAN CEPER KLATEN

TAHUN 2005-2006

Penyusun :

Nama

: THEO MARKIS

NIM

: 012214220

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Carilah ……..!

M aka kamu akan mendapatkan.

K etoklah……!

M aka pintu akan dibukakan bagimu.

K arena setiap orang yang meminta, menerima

Dan setiap orang mencari, mendapat

Dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan

(5)

v

K arya ini K upersembahkan untuk :

Jesus Christ yang di surga atas berkat dan karya indahnya dalam

hidupku

Ayahanda tercinta yang tanpa lelah memberi sumbangan moril dan

materiil

I bunda tercinta yang tanpa pamrih menumpahkan kasih sayang,

perhatian dan doa

Adik-adikku terkasih K esit dan N inuk atas dukungan dan motivasi

yang luar biasa

T he most beautifull creature N ia atas cinta, perhatian dan kesabaran

dalam mendampingi setiap langkahku

David, I j oel, I tay, Gobel, Ocha you are the best I ever had

(6)
(7)

vii

Studi Kasus UD Logam Harapan Ceper, Klaten Tahun 2005-2007

THEO MARKIS

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui strategi pemasaran yang

dijalankan oleh UD Logam Harapan Ceper, Klaten tahun 2005-2006, (2) untuk

merumuskan alternatif strategi UD Logam Harapan Ceper, Klaten yang sesuai di

tahun 2006 dan tahun berikutnya.

Pada teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

Observasi, wawancara, kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

(1) Analisis matrix ini dentifikasi strategi, (2) Analisis SWOT.

(8)

viii

A Case Study at UD Logam Harapan Ceper, Klaten

THEO MARKIS

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2007

The objectives of this research were (1) to find out the marketing strategy

applied by UD Logam Harapan Ceper, Klaten at 2005-2006, (2) to formulate

apropriate alternative strategy for UD Logam Harapan in 2006 and the following

years.

The technique of data gathering used in this research were observation,

interview and questionnaire. The data analysis used for this research were (1)

analysis of strategy identification matric and (2) SWOT analysis.

(9)

ix

Strategi Pemasaran, Studi Kasus UD Logam Harapan Ceper Klaten Tahun

2005-2006, ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu syarat guna menyelesaikan studi

akhir di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Sanata Dharma. Setelah

melalui berbagai usaha serta bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan.

Pertama dan utama penulis ingin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan

Yesus Kristus yang telah melimpahkan kasih dan berkatnya sehingga penulis berhasil

menyelesaikan penelitian serta menyusun skripsi ini.

Peran serta, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak telah banyak

membantu penulis dalam menyusun skripsi ini baik secara langsung atau tidak

langsung baik matriil maupun nonmatriil. Untuk rasa penghormatan dan ucapan

terima kasih yang setulus-tulusnya penulis ingin sampaikan kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma, sekaligus selaku Dosen Pembimbing II. Yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, Msi selaku ketua jurusan manajemen

Universitas Sanata Dharma.

(10)

x

5. Segenap staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah

membantu dalam penyediaan buku-buku dan literatur.

6. Bapak H. Marsono dan istri selaku pemilik perusahan “UD Logam Harapan”

yang telah memberikan ijin penelitian sehingga penulis memperoleh data-data

yang diperlukan dalam penelitian ini.

7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan restu, doa dan biaya sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Nia terima kasih atas cinta, motivasi, kesetiaan yang diberikan selama ini.

9. Adik-adikku tercinta Kesit ojo mbeler sing sregep kuliah ben cepet lulus dan

Ninuk ojo dolanan HP wae sinau ben pinter jare arep dadi designer fashion,

thanks for all yah.

10. David terima kasih atas persahabatan yang seru, saru dan cepet susul aku yo….!!!

11. Gobel family Ijul, Itay, dan Abel matur nuwun buat doa dan dukungan morilnya

selama ini.

12. Saudara-saudara Nia yang telah membantu dalam banyak hal : Mba Lies, Mba

Rin, Arif dan Meme

(11)
(12)

xii

HALAMAN PENGESAHAN ...

ii

HALAMAN MOTTO ...

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...

vi

ABSTRAK...

vii

ABSTRACT

... viii

KATA PENGANTAR...

ix

DAFTAR ISI...

xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ...

xv

BAB I PENDAHULUAN ...

1

A. Latar Belakang Masalah...

1

B. Rumusan Masalah ...

2

C. Batasan Masalah...

3

D. Tujuan Penelitian ...

6

E. Manfaat Penelitian ...

6

F. Sistematika Penulisan ...

7

BAB II LANDASAN TEORI ...

9

A. Pengertian Pasar, Pemasaran dan Manajemen Pemasaran...

9

B. Konsep Manajemen Pemasaran ...

11

C. Segmentasi Pasar...

12

D. Marketing Mix

...

16

E. Strategi...

20

(13)

xiii

B. Tempat dan Waktu Penelitian...

42

C. Subjek dan Objek Penelitian...

42

D. Variabel Penelitian...

43

E. Jenis Data ...

44

F. Teknik Pengumpulan Data...

44

G. Teknik Analisis Data...

45

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 53

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ...

53

B. Lokasi Perusahaan...

54

C. Struktur Organisasi...

55

D. Tenaga Kerja...

58

E. Pemasaran ...

61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...

63

A. Analisa Data ...

63

B. Pembahasan ...

93

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN...

96

A. Kesimpulan...

96

B. Saran...

96

C. Keterbatasan Penelitian ...

97

(14)

xiv

Tabel II.2 : Ikhtisar ETOP ...

39

Tabel III.1 : Matrix Identifikasi Strategi ...

45

Tabel III.2 : Ikhtisar SAP...

51

Tabel III.3 : Ikhtisar ETOP ...

51

Tabel V.1 :Harga Jual Produk Logam Harapan dan Perusahaan Pesaing di

Tahun 2005 ...

63

Tabel V.2 : Harga Jual Produk Logam Harapan dan Perusahaan Pesaing di

Tahun 2006 ...

65

Tabel V.3 : Matrix Identifikasi Strategi...

68

Tabel V.4 : Ikhtisar persentase Jawaban Ya Untuk Masing-masing Strategi

69

Tabel V.5 : Laporan Inflasi Tahun 2005-2006 ...

83

Tabel V.6 : Ikhtisar SAP...

92

(15)

xv

(16)

1

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan dalam teknologi dan industri telah mencapai

situasi persaingan yang sangat ketat. Setiap perusahaan berlomba-lomba dalam

menguasai pangsa pasar dan berusaha untuk menjadi pemimpin pasar (market

leader). Kondisi persaingan seperti ini, perusahaan dituntut untuk lebih efektif

dan efisien dalam menjalankan operasinya, agar dapat mengikuti perkembangan

yang ada sehingga dapat mempertahankan kelangsungan perusahaan.

Setiap perusahaan selalu mengharapkan keberhasilan dalam mencapai

tujuannya. Agar tujuan tersebut tercapai maka dalam menjalankan operasinya

harus memperhatikan aspek fungsional, yaitu aspek pemasaran, keuangan,

produksi dan personalia perusahaan.

Pemasaran merupakan aspek yang sangat penting bagi suatu perusahaan

walaupun aspek-aspek lain tidak dapat dikesampingkan. Pengusaha pada

umumnya dapat menghasilkan produk yang sangat bagus, dengan biaya rendah

namun mereka kesulitan dalam memasarkan produknya.

Kemajuan dunia bisnis dewasa ini tidak hanya mempengaruhi

manajemen, namun juga mempengaruhi konsumen dalam memenuhi

kebutuhan mereka. Cepatnya arus informasi yang sampai ke konsumen

menyebabkan semakin selektif dalam memilih produk. Konsumen akan memilih

(17)

alternatif untuk menghadapi tantangan itu. Strategi pemasaran yang baik dapat

menempatkan produknya sesuai dengan sasaran pasar yang diharapkan.

Untuk merumuskan strategi pemasaran tidak semudah membalikkan

telapak tangan, namun dibutuhkan suatu proses. Perusahaan harus

mempertimbangkan segala sesuatu yang dapat mempengaruhi penjualan produk.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan bisa berasal dari dalam

perusahaan (intern) atau dari luar perusahaan (ekstern).

Dalam mengidentifikasi dan merumuskan strategi pemasaran tersebut

penulis memilih menggunakan alat analisa, yaitu analisis SWOT. Analisis SWOT

sangat membantu perusahaan dalam menganalisa kekuatan yang dimiliki

perusahaan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan (analisis intern), serta berapa

besar peluang yang bisa diambil perusahaan dan ancaman yang bisa dihadapi

(analisis ekstern).

Penulis berpendapat agar mampu bersaing dalam dunia bisnis saat ini

maka perusahaan harus mampu menganalisa semua peluang dan ancaman didalam

lingkungan kerjanya. Mengingat arti penting strategi pemasaran ini maka penulis

mangambil judul : “ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN

STRATEGI PEMASARAN” STUDI KASUS UD LOGAM HARAPAN CEPER,

KLATEN TAHUN 2005-2006

B. Rumusan Masalah

1. Strategi pemasaran apakah yang dijalankan oleh perusahaan UD Logam

(18)

2. Berdasarkan analisis SWOT strategi pemasaran apakah yang seharusnya

diterapkan perusahaan UD Logam Harapan Ceper, Klaten?

C. Pembatasan Masalah

Penelitian membatasi ruang lingkup masalah yang akan dibahas, yaitu

1. Sektor Eksternal

a. Faktor Ekonomi

1) Tahap siklus bisnis

2) Gejala deflasi dan inflasi dalam harga barang dan jasa

3) Tingkat pertumbuhan ekonomi

b. Faktor Sosial

Faktor sosial merupakan faktor penilaian dan sikap konsumen serta

karyawan. Selain itu juga berdasarkan pada faktor demografi, geografi,

dan gejala-gejala sosial masyarakat.

c. Faktor Teknologi

1) Tenaga kerja yang berpengalaman tinggi dalam manufakturing

produksi dan operasi.

2) Pemanfaatan perangkat lunak dan perangkat keras untuk unit-unit

operasi perusahaan.

3) Pengembangan kegiatan penelitian dan pengembangan yang

(19)

d. Faktor Pemasok

Memperhatikan kekuatan yang dipunyai pemasok, apakah pemasok

mempengaruhi perusahaan atau perusahaan yang mempengeruhi

pemasok.

e. Faktor Pesaing

1) Masuk dan keluarnya pesaing dalam industri.

2) Tersedianya barang pengganti, Perubahan penting dalam strategi

pesaing yang sekarang.

3) Tingkatan yang diambil pesaing dalam mengatasi perubahan

lingkungan.

f. Faktor Pemerintah

1) Pemberian subsidi dan premi dari pemerintah.

2) Proteksi untuk produk dalam negeri.

3) Perubahan kebijakan dan perundang-undangan.

2. Sektor Internal

a. Faktor Pemasaran dan Distribusi.

1) Struktur persaingan dan pembagian pasar.

2) Bauran produk dan jasa.

3) Produk baru yang kuat dan kepemimpinan produk baru.

4) Pandangan positif perusahaan, produk dan pelayanan konsumen.

5) Pengepakan produk.

6) Tenaga penjualan

(20)

b. Faktor Penelitian dan Pengembangan Serta Rekayasa

1) Kemampuan penelitian dasar dalam perusahaan.

2) Kemampuan pengembangan bagi rekayasa produk baru.

3) Keistimewaan dalam desain produk.

4) Laboratorium yang cukup lengkap dan fasilitas penguji.

5) Tenaga ahli yang berpengalaman.

6) Lingkungan kerja yang cocok untuk kreatifitas dan penemuan baru

c. Faktor Manajemen Produksi dan Operasi

1) Total biaya produksi yang rendah dari total produksi pesaing.

2) Kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar.

3) Tersedianya barang baku produksi.

4) Peralatan dan permesinan.

5) Sistem pengendalian.

6) Layout pabrik.

d. Faktor Sumber Daya dan Karyawan Perusahaan

1) Tingkat pendidikan sumber daya manusia perusahaan.

2) Struktur organisasi.

3) Sistem manajemen yang strategis.

4) Karyawan yang berkualitas tinggi.

5) Kerja sama tim

e. Faktor Akuntasi dan Keuangan

(21)

2) Biaya modal yang rendah dalam hubungan dengan industri dan

para pesaing.

3) Struktur modal yang efektif sehingga meningkatkan fleksibilitas

dalam pengumpulan modal.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang telah dijalankan perusahaan

UD Logam Harapan tahun 2005-2006.

2. Untuk merumuskan strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan UD

Logam Harapan berdasarkan analisis SWOT.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Memberi masukan bagi perusahaan dalam hal yang berhubungan dengan

perencanaan dan perumusan strategi usaha sehingga dapat menjadi

pedoman bagi manajemen dalam menetapkan strategi perusahaan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur mengenai

strategi pemasaran dan untuk menambah khasanah perpustakaan

Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Peneliti

Penelitian yang dilakukan sebagai bahan perbandingan dan penerapan

(22)

terjadi diperusahaan, khususnya mengenai strategi pemasaran dan analisis

SWOT.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari enam bab yaitu pendahuluan, landasan teori, metode

penelitian, gambaran umum perusahaan, analisis data dan pembahasan, serta

kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian.

Bab I Pendahuluan

Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Pada bab landasan teori akan dijelaskan mengenai teori-teori yang

berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dan konsep yang

mendasari perumusan masalah.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab metode penelitian akan dijelaskan mengenai jenis

penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian,

variabel penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data serta teknik

analisis data.

Bab IV Gamabaran Umum Perusahaan

Pada bab gambaran umum perusahaan akan dikemukakan mengenai

(23)

Harapan”, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tenaga

kerja, dan pemasaran perusahaan.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab analisis data dan pembahasan dijelaskan mengenai analisis

data penelitian dan pembahasannya.

Bab VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian

Pada bab kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian diuraikan

mengenai kesimpulan dari analisis data yang ada, saran yang dapat

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pasar, Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

1. Pengertian Pasar

Pada mulanya istilah pasar diartikan sebagai tempat dimana pembeli

dan penjual bertemu untuk mempertukarkan barang-barang mereka, misalnya

alun-alun desa. Para ahli ekonomi menggunakan istilah pasar untuk

menyatakan sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas

suatu produk atau kelas produk tertentu : misalnya pasar perumahan, pasar

besar, dan seterusnya. Tetapi pemasar memandang penjual sebagai satu

industri dan pembeli sebagai pasar. Oleh karena itu ditemukan istilah pasar

yang menurut ahli ekonomi adalah

Pasaradalah orang-orang yang mempunyai kebutuhan untuk dipuaskan,

mempunyai uang untuk dibelanjakan dan kemauan untuk

membelanjakan.(William J. Stanton, 1998:25)

2. Pengertian Pemasaran

Suatu perusahaan yang mementingkan masa depan pasti selalu

mempertimbangkan segala hal, baik itu masalah yang terkecil maupun

masalah yang besar dan diantara masalah tersebut adalah mengenai

manajemen pemasaran. Manajemen ini sangatlah penting sebab menyangkut

masalah bagaimana perusahaan tersebut memasarkan suatu produk.

Pemasaran merupakan ujung tombak dari kegiatan atau usaha yang

dilakukan oleh perusahaan. Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang

(25)

mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi sekarang

dan mengukur seberapa besarnya, menentukan target mana yang lebih baik

dilayani oleh organisasi, dan menentukan berbagai produk, jasa dan program

yang tepat untuk melayani pasar tersebut.

Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha

untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan

mendapatkan laba.

Para pakar telah mendefinisikan pemasaran secara berbeda-beda, namun

pengertian yang pada dasarnya sama, hanya penitik beratnya saja yang beda.

Ada yang menitik beratkan pada semua segi sebagai suatu sistem. Berikut ini

adalah pendapat dari ahli ekonomi tentang pemasaran antara lain :

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

pembeli potensial (William J. Stanton, 1980:4).

Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa jauh lebih luas dari pada

arti penjualan karena pemasaran mencakup usaha perusahaan dimulai dari

identifikasi kebutuhan konsumen, menentukan produk yang dapat memenuhi

kebutuhan tersebut. Menentukan cara promosi dan pendistribusian produk

tersebut.

3. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

(26)

untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan

dan organisasi. (Philip Kotler, 1998:14)

B. Konsep Manajemen Pemasaran

1.Konsep Pemasaran

Untuk memahami apa yang disebut dengan konsep pemasaran tersebut,

maka dibawah ini akan dikemukakan pendapat mengenai konsep pemasaran.

Konsep pemasaran menyatakan bahwa tujuan-tujuan organisasional

tergantung pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan

penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien

dari pada yang dilakukan oleh para pesaing (Kotler & Amstrong, 1997:10).

2. Konsep Produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai

produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan dan bahwa manajemen

memusatkan perhatian pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.

3. Konsep Produk

Menurut (Radiosunu 1983:184) yaitu konsep yang merupakan orientasi

manajemen yang beranggapan bahwa para konsumen akan mempunyai

tanggapan terhadap produk-produk yang bermutu yang di jual dengan harga

yang layak, dan diperlukan hanya sedikit usaha pemasaran dari perusahaan

untuk mencapai penjualan dan laba yang memuaskan.

Konsep semacam ini hanya dijadikan pedoman pemasaran oleh

(27)

persaingan, konsep semacam ini akan berakibat kehancuran bagi perusahaan

yang menganutnya.

4. Konsep Penjualan

Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen tidak akan cukup

membeli produk perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya penjualan dan

promosi yang gencar (Kotler 1997:11)

5. Konsep Pemasaran Sosial

Konsep pemasaran sosial adalah orientasi manajemen yang diarahkan pada

usaha yang menimbulkan kepuasan pembeli dan kesejahteraan jangka panjang

bagi konsumen dan masyarakat, sebagai cara untuk mencapai tujuan

perusahaan (Radiosunu 1987:10)

Konsep pemasaran sosial mempertanyakan apakah konsep pemasaran

murni tepat dalam abad persoalan lingkungan, keterbatasan sumber daya,

pertumbuhan populasi yang sangat cepat, masalah perkonomian dunia, dan

kesejahteraan yang terabaikan.

C. Segmentasi Pasar

1. Pengertian Segmentasi Pasar

Ada beberapa pengertian tentang segmentasi yang disampaikan oleh para

ahli diantaranya seperti yang tercantum dibawah ini :

Segmentasi adalah bagaimana mengelompokkan pasar yang besar menjadi

(28)

membutuhkan perlakuan dan strategi sendiri-sendiri (Philip kotler, 1999:

96)

2. Dasar Segmentasi Pasar

Pentingnya penentuan sasaran pasar menuntut untuk dilakukannya

segmentasi pasar dengan suatu pasar segmentasi yang tepat dan berguna

bagi perencanaan strategi pemasaran. Adapun kriteria atau dasar

penggolongan segmentasi pasar adalah sebagai berikut, (Philip kotler, 1999:

98)

a. Demografi atau kependudukan

Demografi atau kependudukan yaitu meliputi jenis kelamin, umur, status

perkawinan, jumlah anggota keluarga, pendapatan, agama, pekerjaan,

tempat tinggal, pendidikan, suku, dan mobilitas. Variabel-variabel

demografis paling banyak digunakan sebagai dasar penggolongan pasar

karena keinginan konsumen atau tingkat pemakaian seringkali sangat erat

hubungannya dengan variabel demografis dan variabel demografis

mudah diukur secara kuantitatif dibanding dengan variabel lain, lagipula

mudah diperoleh.

b. Perilaku

Perilaku yaitu meliputi fenomena kehidupan sosial, kehidupan pribadi,

teman-teman.

c. Derajat Kepentingan

Menunjukkan preferensi suatu barang atau kepekaan selera konsumen.

(29)

keistimewaan produk tersebut dengan “Benefit Segmentasi”, sebab

penggolongannya didasarkan pada kriteria “Benefit” atau kemudahan

yang dapat oleh konsumen untuk mendapatkan produk itu.

d. Kegunaan atau Cara Pemakaian

Apabila produk yang dihasilkan perusahaan mempunyai fungsi atau

kegunaan yang bermacam-macam, segmentasi dapat dilakukan

berdasarkan masing-masing kegunaan.

e. Produk-produk saingan.

Kriteria ini didasarkan pada satu sisi saja, yaitu karakteristik segmen

yang bersangkutan. Dan seorang manajer harus pandai mengamati

peluang yang ada.

3. Pasar Sasaran

Pasar sasaran adalah tempat dimana pembeli dan penjual bertemu dan

berfungsi, barang atau jasa tersedia untuk dijual, dan terjadi perpindahan hak

milik.

Karena luasnya pasar, suatu perusahaan tidak bisa melayani segala

kebutuhan konsumen, apabila jika sumber daya perusahaan terbatas. Untuk

pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, suatu perusahaan harus

menetapkan bagian pasar yang sasarannya, perusahaan dapat menempuh tiga

(30)

a. Undifferentited Marketing

Dalam strategi ini, perusahaan mencoba untuk mengembangkan satu

produk saja yang dapat memenuhi keinginan suatu konsumen. Jadi,

perusahaan hanya membuat satu produk untuk semua lapisan konsumen,

tanpa membeda-bedakan bagian-bagian dari pasar. Perusahaan melayani

konsumen secara massal.

b. Differentiated Marketing

Differentiated marketing yaitu suatu strategi untuk membagi pasar ke

dalam kelompok pembeli yang berbeda dan membuat produk dan atau

program pemasaran itu tersendiri untuk masing-masing kelompok

pembeli. Keuntungan strategi ini adalah dapat meningkatkan volume

penjualan dan kedudukan yang dalam segmen pasar, meskipun di sisi lain

menaikkan pos-pos biaya. Pada umumnya strategi penjualan perusahaan

dapat meningkatkan lebih tinggi dibandingkan apabila perusahaan dapat

meningkatkan lebih tinggi dibandingkan apabila perusahaan memakai

strategi undifferentiated marketing.

c. Concentrated Marketing

Concentrated marketing merupakan strategi perusahaan untuk

memusatkan diri pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Perusahaan

yang memakai strategi ini merasa sumber dayanya terbatas, sehingga harus

memperoleh bagian pasar yang sedikit. Keuntungannya antara lain akan

(31)

karena masa depan perusahaan tergantung hanya pada satu atau beberapa

segmen saja.

4. Hubungan Antara Penetapan Pasar Sasaran Dengan Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan bagian membagi-bagi pasar yang bersifat

heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat

homogen. Sedangkan market targeting merupakan keputusan perusahaan

mengenai pasar manakah yang akan dilayani. Sehingga sebelum perusahaan

menetapkan sasaran pasarnya, perusahaan harus lebih dulu mengadakan

segmentasi pasar.

Perusahaan harus memperhatikan langkah-langkah dalam hubungan antara

segmentasi pasar sasaran yang meliputi :

a. Menetapkan fasilitas yang dianggap penting, dan sekaligus

mengidentifikasi adanya segmen pasar yang berbeda-beda.

b. Menetapkan luas dan nilai dari berbagi macam segmen tersebut.

c. Menetapkan bagaimana merk-merk yang berada di pasar.

d. Mencari kesempatan pada segmen-segmen pasar yang belum terlayani

dengan merk yang sudah ada.

e. Menetapkan hubungan antara segmen-segmen yang akan dilayani.

D. Marketing Mix

Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan inti dari

sistem pemasaran perusahaan, yaitu: produk, harga, saluran distribusi dan

(32)

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa marketing mix

merupakan inti dari strategi pemasaran. Dalam mengembangkan strategi

pemasaran dapat diartikan bahwa marketing mix mempunyai tujuan untuk

memuaskan kebutuhan segmen pasar yang terpilih. Dalam marketing mix

kegiatan-kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinir agar

perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin. Jadi,

perusahaan tidak sekedar memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga

harus memilih berbagai macam elemen atau variabel dari marketing mix

tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. berikut ini

merupakan pembahasan masing-masing variabel marketing mix.

1. Produk

Produk adalah sifat yang komplek baik di raba maupun tidak dapat diraba.

Termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer,

pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk

memuaskan keinginan atau kebutuhannya (Radiosunu 1987:51).

Produk-produk yang dapat dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,

orang, tempat organisasi, dan ide atau gagasan. Pentingnya suatu produk

fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang

diberikannya. Produk fisik sebenarnya adalah sarana untuk memberikan jasa

kepada kita. Oleh karena itu agar tetap memberikan kepuasan kepada

(33)

2. Harga

Harga umumnya memiliki peranan penentu dalam pilihan pembeli dan

merupakan unsur paling penting yang menentukan pangsa pasar dan

profitabilitas perusahaan.

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan, dan paling fleksibel, harga padat diubah dengan

cepat, tidak seperti tampilan produk dan perjanjian distribusi ( Kotler, 1990 :

576).

Bagi pembeli, harga merupakan variabel yang penting, karena mereka

memperhatikan nilai yang diperoleh dalam pertukaran melalui proses

pembelian. Pada umumnya penjual mempunyai beberapa tujuan dalam

penetapan harga produknya. Tujuan tersebut antara lain:

- Menghasilkan laba maksimal

- Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau

pengembalian pada laba bersih.

- Mencegah atau mengurangi persaingan.

- Mempertahankan atau memperbaiki market share.

3. Promosi

Tujuan promosi merupakan sarana informasi yang diberikan oleh

produsen dengan harapan dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam

memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.

Promosi penjualan didevinisikan sebagai kegiatan-kegiatan pemasaran

(34)

pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti

peragaan, pameran, dan sebagainya.

4. Saluran Distribusi

Perusahaan umumnya senantiasa memperluas pasar sasaran keseluruh

pelosok daerah sebagai mata rantai perusahaan yang selanjutnya disebut

saluran distribusi. Keputusan perusahaan mengenai saluran distribusi

merupakan saluran yang kompleks yang harus dihadapi perusahaan.

Saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua

kegiatan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen

ke konsumen (Kotler, 1991:565).

Saluran distribusi merupakan suatu struktur yang menggambarkan

situasi pemasaran yang berbeda oleh berbagai macam perusahaan atau

lembaga usaha (produsen, pedagang besar, atau pengecer). Hal ini dapat

dipertimbangkan sebagai fungsi yang harus dilakukan untuk memasarkan

barang secara efektif. Produsen mempunyai tiga alternatif dalam pemilikan

saluran distribusi yang dapat ditempuh :

- Distribusi intensif, perusahaan menggunakan jumlah penyalur sebanyak

mungkin untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan konsumen cepat

terpenuhi.

- Distribusi selektif, produsen memilih beberapa pedagang besar atau kecil

yang terbatas dalam daerah geografis tertentu.

- Distribusi selektif, produsen hanya menggunakan satu pedagang besar

(35)

Kemudian setelah perusahaan atau produsen memilih sebuah saluran

alternatif saluran distribusi tersebut, maka tiap distribusi harus diseleksi,

dimotivasi dan dievaluasi. Susunan saluran distribusi pemasaran juga harus

dimodifikasi sepanjang waktu bila pola pembelian konsumen berubah, pasar

luas, produk menjadi mapan, timbul persaingan baru, dan muncul saluran

distribusi yang baru dan inovatif

E. Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategi telah menjadi pokok pikiran suatu perusahaan untuk mencapai

tujuannya. Menurut Lawrence R.Jauch dan William F.Glueck (1987 : 9)

pengertain strategi adalah sebagai berikut :

Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang

menghubungkan keunggualan strategi perusahaan dengan tantangan

lingkungan dan yang dirancang untuk memestikan bahwa tujuan utama

dari perusahaan itu dapat tercapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh

organisasi.

2. Pengertian Manajemen Strategik

Definisi strategi dan manajemen strategi sangatlah berbeda, tetapi

masing-masing memiliki tujuan yang sama yaitu membentuk pola pemikiran yang

terencana agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.

Menurut Thomas L.Whelen dan J.David Hunger (2002 : 2) penertian

(36)

Strategic management is that set of managerial decisions and action

that determines the long-run performance of a corporation.

(Manajemen strategik adalah kumpulan dari keputusan manajerial dan

tindakan yang mencerminkan arah jangka panjang suatu perusahaan)

3. Komponen-Komponen dan Faktor Pembentuk Strategi

Menurut William F.Glueck dan Lawrence R.jauch, para manajer perlu

menganalisis dan mendiagnosis faktor pembentuk strategi, terutama yang

menyangkut tentang lingkungan. Faktor lingkungan baik dari dalam dan

luar perusahaan sangat berpengaruh terhadap perubahan strategis.

Lingkungan dapat menjadi peluang (opportunity) atau ancaman (threat)

bagi perusahaan.

Faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan menurut Sukanto

Reksohadiprojo (1982 : 29) meliputi :

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal sangat berpengaruh pada pilihan perusahaan atas arah

dan tindakan terhadap struktur organisasi dan proses internal (Pearce

dan robinson, 2000: 71) Menurut Sukanto Reksohadiprojo (1982 : 29)

factor tersebut meliputi :

1) Sektor Sosioekonomi, faktor ini meliputi :

a) Faktor ekonomi

Faktor ekonomi merupakan keadaan perokonomian yang dapat

mempengaruhi keberhasilan operasi perusahaan. Faktor ini

(37)

(1) Tahap siklus bisnis

(2) Gejala deflasi dan inflasi dalam harga barang dan jasa.

(3) Kebijakan keuangan yang ada

(4) Tingkat pertumbuhan ekonomi.

b) Faktor demografis

Faktor demografis merupakan faktor kependudukan yang

secara umum mempengaruhi operasi perusahaan, yang

termasuk dalam faktor ini meliputi :

(1) Tingkat pertumbuhan penduduk.

(2) Perubahan tempat tinggal penduduk.

(3) Pergeseran umur penduduk

(4) Distribusi pendapatan dikalangan penduduk.

c) Faktor Geografis.

Faktor Geografis meliputi faktor lingkungan yang

dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahan.

d) Faktor Sosial

Faktor sosial merupakan faktor penilaian dan sikap konsumen

serta karyawan. Penilaian ini mencakup perubahan gaya hidup

dan permintaan konsumen akan produk perusahaan, serta

(38)

2) Sektor Teknologi

Sektor teknologi merupakan faktor perubahan teknologi yang

dipergunakan oleh perusahaan atau bagaimana sektor teknologi

mempengaruhi proses operasi perusahaan.

Sektor teknologi meliputi :

a) Tenaga kerja yang berpengalaman tinggi dalam manufakturing

produksi atau operasi.

b) Pemanfatan perangkat lunak dan perangkat keras untuk

unit-unit operasi perusahaan (otomatis)

c) Pengembangan kegiatan penelitian dan pengembangan yang

terintegrasi dengan kegiatan pemasaran.

d) Penetapan keputusan teknologi dan kontek keseluruhan strategi

pemasaran.

3) Sektor Pemasok

Perencanaan strategis harus memperhatikan kekuatan yang

dipunyai pemasok, apakah pemasok mempengaruhi perusahaan

atau perusahaan mempengaruhi pemasok.

4) Sektor Pesaing

Merupakan perusahaan yang ada dalam industri yang menjadi

lawan bagi perusahaan yang bisa mempengaruhi segala operasi

perusahaan. Perusahaan merupakan faktor yang sangat penting

(39)

Faktor yang harus dipertimbangkan dalam persaingan antara lain

meliputi:

a) Masuk dan keluarnya pesaing dalam industri.

b) Tersedianya barang pengganti. Perubahan penting dalam

strategi pesaing yang sekarang.

c) Tingkatan yang diambil pesaing dalam mengatasi perubahan

lingkungan.

5) Sektor Pemerintah

Peranan pemerintah dalam keberhasilan pencapaian tujuan

prusahaan antara lain meliputi :

a) Pemerintah merupakan pembeli besar untuk produk dan jasa

perusahaan.

b) Pemberian subsidi dan premi dari pemerintah.

c) Kebijakan quota impor maupun ekspor.

d) Proteksi untuk produk dalam negeri.

e) Perubahan kebijakan dan perundang-undangan.

b. Faktor Internal

Faktor Internal adalah sumber dari suksesnya sebuah strategi. Pertama,

strategi harus konsisten terhadap kondisi lingkungan persaingan. Kedua,

strategi harus realistis terhadap sumber-sumber yang ada di perusahaan.

Ketiga, strategi harus hati-hati dalam bertindak ( Pearce dan Robinson,

2000:191) Faktor internal menurut Sukanto Reksohadiprojo (1982: 29)

(40)

1) Faktor pemasaran dan distribusi meliputi :

a) Struktur persaingan dan bagian pasar.

b) Sistem riset pemasaran yang efektif dan efisien.

c) Bauran produk dan jasa.

d) Bauran lini produk dan jasa.

e) Produk baru yang kuat dan kepemimpinan produk baru.

f) Perlindungan hak paten.

g) Pandangan positif terhadap perusahaan, produk dan pelayanan

konsumen.

h) Pengapakan produk yang efisien.

i) Tenaga penjualan yang efektif dan efisien.

j) Periklanan yang efektif.

2) Faktor penelitian dan pengembangan serta rekayasa meliputi :

a) kemampuan penelitian dasar dalam perusahaan.

b) Kemampuan pengembangan bagi rekayasa produk baru.

c) Keistimewaan dalam desain produk.

d) Laboratorium yang cukup lengkap dan fasilitas penguji.

e) Tenaga ahli yang berpengalaman.

f) Lingkungan kerja yang cocok untuk kreatifitas dan penemuan baru.

3) Faktor manajemen produksi dan operasi meliputi :

a) Total biaya produksi yang rendah dari total produksi pesaing.

b) Kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar.

(41)

d) Peralatan dan permesinan yang efektif dan efisien.

e) Sistem pengendalian yang efektif dan efisien.

f) Layout pabrik yang tepat dan efektif.

4) Faktor sumber daya dan karyawan perusahaan meliputi :

a) Tingkat pendidikan sumber daya manusia perusahaan.

b) Struktur organisasi dari susunan yang efektif.

c) Sistem manajemen yang strategis.

d) Sejarah perusahaan dalam mencapai tujuan.

e) Sistem dukungan staf perusahaan yang efektif.

f) Informasi manajemen dan sistem komputer yang memadai.

g) Karyawan yang berkualitas tinggi.

h) Kerjasama tim yang baik.

5) Faktor akuntasi dan keuangan meliputi :

a) Total sumber dana dan kekuatan yang dimiliki.

b) Biaya modal yang rendah dalam hubungan dengan industri dan

para pesaing.

c) Struktur modal yang efektif sehingga meningkatkan fleksibilitas

dalam pengumpulan modal.

d) Hubungan yang baik dengan pemegang saham dan pemilik saham.

e) Kondisi pajak yang menguntungkan.

4. Strategi Pemasaran

Menurut Tjiptono (1995 : 6) dalam peranannya, strategi pemasaran

(42)

lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan

dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang dapat digeluti dimasa

mendatang. Kedua, bagaimana yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan

dengan sukses dalam lingkungan yamg kompetitif atas dasar prospektif

produk, harga, promosi dan distribusi untuk melayani pasar sasaran.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

prusahaan harus benar-benar mengerti akan bisnis yang digeluti serta dapat

mengantisipasi kemungkinan peluang dimasa depan selanjutnya perusahaan

harus dapat menjalankan perusahaan dengan baik agar tercapainya tujuan

perusahaan dalam situasi pasar yang kompetitif dengan memperhatikan

faktor-faktor yang dapat melayani pasar sasaran dengan baik.

Meskipun beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama, tetapi

strategi yang ditempuh dapat berbeda-beda. Pada pokoknya, strategi ini

ditempuh berdasarkan tujuan. Dalam pemasaran, strategi yang ditempuh

oleh perusahaan dapat terdiri atas tiga tahap, yaitu :

- Memilih konsumen yang dituju.

- Mengidentifikasi keinginan mereka.

- Menetukan marketing mix.

Demikian juga untuk menganalisis strategi pemasaran, menurut Urban dan

Star (1991) harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi

(43)

Gambar II.1

Gambar Analisis Strategi Pemasaran

5. Alternatif Strategi Utama

Alternatif Strategi yang sesuai dengan perusahaan dan sesuai dengan

competitive advantage dan core advantage merupakan faktor yang paling

penting untuk melaksanakan bisnis. Menurut Lawrence R. Jauch dan

William F. Glueck (1993: 211-226)

a. Strategi Stabilitas

Strategi stabilitas ialah strategi yang dilakukan perusahaan bila :

1) Perusahaan tetap melayani masyarakat dalam sektor produk dan

jasa, sektor pasar, dan sektor fungsi yang serupa, sebagai yang

ditetapkan dalam batasan bisnisnya, atau dalam sektor yang sangat

serupa.

2) Keputusan strategis utamanya difokuskan pada penambahan

perbaikan pelaksanaan fungsinya.

Mengapa perusahaan menerapkan strategi stabilitas ? Fenomena dari Pemasaran

Faktor Internal Kekuatan dan

Kelemahan Perusahaan

Faktor Eksternal Ancaman dan Peluang Perusahaan

Strategi Perusahaan dan Kemampuan Perusahaan

(44)

1) Perusahaan berjalan dengan baik atau menganggap dirinya berhasil

dengan baik.

2) Strategi stabilitas paling kecil resikonya.

3) Manajer lebih menyukai tindakan daripada pemikiran.

4) Lebih mudah dan lebih menyenangkan begi yang berkepentingan

untuk melakukan strategi stabilitas. Tidak terjadi gangguan dalam

kegiatan rutin.

5) Lingkungan dianggap relatif stabil dengan sedikit ancaman yang

akan menimbulkan persoalan atau sedikit peluang yang mampu

dimanfaatkan oleh perusahaan.

6) Terlampau banyak ekspansi dapat menimbulkan ketidakefisienan.

b. Strategi Ekspansi

Strategi ekspansi adalah strategi yang dilakukan perusahaan bila :

1) Perusahaan melayani masyarakat dalam sektor produk dan jasa

tambahan atau menambahkan pasar atau fungsi pada batasan bisnis

mereka

2) Perusahaan memfokuskan strateginya pada peningkatan ukurannya

dalam langkah kegiatan dalam batasan bisnisnya yang sekarang

Mengapa perusahaan menerapkan strategi ekspansi ?

1) Dalam industri yang labil, strategi stabilitas dapat berarti keberhasilan

jangka pendek, kematian dalam jangka panjang. Jadi ekspansi

(45)

2) Banyak eksekutif menyamakan ekspansi dengan efektifitas.

3) Beberapa orang percaya bahwa masyarakat beroleh manfaat dengan

adanya ekspansi.

4) Motivasi manajemen.

5) Mempercayai kurva pengalaman.

6) Percaya bahwa pertumbuhan akan menghasilkan kekuatan monopoli.

7) Tekanan luar dari pemegang saham atau para analisis saham.

c. Strategi Penciutan

Strategi penciutan ialah strategi yang dilakukan oleh perusahaan bila :

1) Perusahaan merasakan perlunya untuk mengurangi lini produk atau

jasa, pasar dan fungsi mereka.

2) Perusahaan memusatkan keputusan strateginya pada peningkatan

fungsional melalui pengurangan kegiatan dalam unit-unit yang

mempunyai arus kas yang negatif.

Mengapa perusahaan menerapkan strategi penciutan ?

1) Perusahaan tidak berjalan dengan baik atau menganggap dirinya

berjalan dengan jelek.

2) Perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya dengan mengikuti salah

satu dari strategi besar mereka dan ada tekanan dari pemegang

saham, pelanggan, atau pihak lainnya untuk meningkatkan prestasi

(46)

3) Lingkungan dipandang sedemikian menghambat sehingga kekuatan

intern tidak mampu menghadapinya.

4) Peluang yang lebih baik dalam lingkungan dianggap terdapat di

tempat lain, dimana kekuatan perusahaan dapat digunakan.

d. Strategi Kombinasi

Strategi kombinasi ialah strategi yang dilakukan perusahaan bila :

a. Keputusan strategi pokoknya difokuskan pada berbagai strategi besar

secara sadar (stabilitas, perluasan, penciutan) pada waktu yang sama

(secara simultan) dalam berbagai SBU perusahaan.

b. Perusahaan merencanakan penggunaan beberapa strategi besar yang

berbeda pada masa mendatang (secara bertahap)

Mengapa perusahaan menerapkan strategi kombinasi ?

1. Kalau perusahaan menghadapi banyak lingkungan dan lingkungan

ini berada dalam tingkatan daur hidup yang berbeda.

Dalam alternatif strategi utama terkandung empat jenis strategi

pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan dengan melihat

kesempatan pasar melalui jaringan ekspansi pasar atau produk (Mc. Carthy

D. Perreault, 1995:19) yaitu :

a. Strategi Penetrasi Pasar

Dengan strategi ini perusahaan mencoba meningkatkan penjualan

produk yang ada sekarang di pasar dengan menambah tingkat

(47)

menjadi pengguna produk yang dihasilkan melalui bauran pemasaran

yang lebih agresif.

b. Strategi Pengembangan Pasar

Dengan strategi ini perusahaan mencoba meningkatkan penjualan

dengan menambah produk dan menjual produk itu ke pasar yang baru

tanpa mengabaikan pasar yang lama.

c. Strategi Pengembangan Produk

Dengan strategi ini perusahaan menyempurnakan produk yang sudah

ada dan kemudian menawarkan produk yang disempurnakan kepada

pasar.

d. Strategi Diversifikasi

Yang berarti perpindahan total kelini bisnis yang berbeda baik produk,

pasar atau sampai pemasaran yang sama sekali tidak dikenal

sebelumnya.

Ada tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu :

1) Diversifikasi konsentrik adalah menambah produk baru yang saling

berhubungan untuk pasar yang sama, cara yang dilakukan adalah

mendirikan perusahaan baru,mergerialah melakukan penggabungan

dua perusahaan menjadi satu, akuisisi ialah sebuah perusahaan

membeli asset perusahaan lain dan menggabungkan operasinya.

2) Diversifikasi konglomerat adalah menambahkan produk baru yang

(48)

Diversifikasi horizontal adalah menambah produk baru yang tidak

saling berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang

sama.

F. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara

bersama dapat meminimalkan kelemahan (weaknesess) dan ancaman (Theats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengambilan

misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan

strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini

disebut dengan Analisis SWOT.

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus

dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan

Internal Strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan

Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor

internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).

Di atas telah diuraikan tentang pengertian SWOT secara keseluruhan,

padahal tiap-tiap komponen berbeda arti. Oleh karena itu menurut Fred R. David

(49)

1. S = Strengths= kekuatan

Adalah faktor perusahaan yang menguntungkan untuk mencapai sasaran dan

hal itu meliputi :

a. Dikenal produk oleh konsumen

b. Mutu produk yang terjamin

c. Bakat dan kemampuan karyawan yang memadai

d. Koordinasi dan kerjasama yang baik antara karyawan dan pemimpin yang

baik

e. Semangat kerja karyawan yang tinggi

f. Tersedianya sumber daya yang mencukupi

2. W = Weaknesses= kelemahan

Adalah terbatasnya satu atau lebih sumber yang dimiliki oleh perusahaan

dibanding dengan pihak lawan. Hal ini meliputi :

a. Rendahnya hubungan antar karyawan

b. Biaya operasi yang rendah

c. Kurangnya kontrol manajemen di pasaran

d. Meningkatnya jumlah kerugian

e. Adanya peraturan yang membatasi perusahaan

3. O = Opportunities= kesempatan

Adalah keadaan luar perusahaan yang memberi kesempatan berkembang atas

berhasilnya perusahaan dalam mencapai sasaran dan hal itu meliputi :

a. Belum banyaknya pesaing

(50)

c. Kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan kecil sehingga mudah

menghadapi pesaing yang lebih besar

d. Adanya situasi politik yang stabil

e. Adanya dukungan pemerintah yang mendukung

f. Banyaknya instansi aatu badan yang memberi atau meminjamkan modal

4. T = Threats= ancaman

Adalah faktor eksternal yang mengancam atau menghambat perusahaan dalam

mencapai sasaran dan hal ini meliputi :

a. Selera konsumen yang cepat berubah

b. Sulitnya memperoleh bahan baku

c. Terlalu banyaknya pesaing dalam industri

d. Adanya produk impor yang harganya lebih murah namun kualitasnya lebih

baik

(51)

Gambar II.2 Diagram Analisis SWOT

3. Mendukung strategi 1. mendukung

turn around strategi agresif

4. Mendukung strategi 2. Mendukung

defensif strategi diversifikasi

Sumber : (Rangkuti, 2005 : 19)

G. Pengertian SAP dan ETOP

1. Pengertian SAP

Menurut William F. Glueck dan Lawrence R. Jouch (1997: 176), SAP

merupakan sarana untuk membuat evaluasi yang sistematis tentang

keunggulan strategis perusahaan yang penting bagi perusahaan dalam

lingkungan internnya. Profil keunggulan strategis ini memberikan representasi

pandangan keputusan tentang apa perusahaan itu sebagai akibat pengambilan

keputusan strategi lama serta interaksinya dengan lingkungan profil ini juga

berguna untuk menentukan dimana perusahaan mempunyai kemampuan yang BERBAGAI PELUANG

KELEMAHAN INTERNAL

KEKUATAN INTERNAL

(52)

penting sehingga perusahaan dengan cara yang paling efektif memanfaatkan

kekuatan dan mengatasi kelemahan yang ada dalam perusahaan.

Tabel II.1 Ikhtisar SAP

(Strategic Advantage Profil)

Bidang Internal Kekuatan Kelemahan Netral

Pemasaran dan Distribusi + - 0

R & D Faktor Rekayasa + - 0

Manajemen Produksi dan Operasi + - 0

Sumber Daya Manusia + - 0

Keuangan dan Akuntansi + - 0

(+) Menunjukkan kekuatan

(-) Menunjukkan kelemahan

(0) Posisi Netral

Keterangan :

a. Bidang Pemasaran dan Distribusi

(+) Semua riset pasar yang efisien dan efektif, lini produk jasa lengkap,

produk baru yang kuat.

(-) Strategi harga yang tidak efektif, produk dan jasa tidak berkualitas

b. Bidang R & D dan Faktor Rekayasa

(+) Keistimewaan dalan desain produk, kemampuan penelitian perusahaan

(-) Tidak punya kemampuan pengembangan bagi rekayasa produk,

(53)

c. Bidang Produksi dan Operasi

(+) Proses dalam menghasilkan barang berkualitas, dengan efektif dan efisien.

(-) Produksi dan operasi yang tidak efektif dan efisien

d. Bidang Sumber Daya

(+) Karyawan berkualitas tinggi, struktur organisasi yang efektif

(-) Hubungan yang tidak efektif dengan serikat buruh

e. Bidang Akuntansi dan Keuangan

(+) Perencanaan keuangan, modal kerja dan prosedur pengangguran modal

yang efisien dan efektif

(-) Modal tidak mencukupi untuk mengadakan ekspansi

2. Pengertian ETOP

Menurut William F. Glueck dan Lawrence R. Jouch (1997: 123),

merupakan teknis sistematis yang digunakan untuk menentukan sektor

lingkungan dalam menentukan peluang-peluang dan ancaman terhadap

perusahaan. Dalam ETOP beberapa pendekatan di daftar dalam referensi

kemudian iktisiarnya dapat disiapkan sehingga dapat diidentifikasikan sektor

yang paling kritis dari lingkungan dalam memfokuskan secara intensif pada

(54)

Tabel II.2 Ikhtisar ETOP

(Environmental Threat Opportunity Profile)

Sektor Lingkungan Peluang Ancaman Netral

Sosioekonomi + - 0

Teknologi + - 0

Pesaing + - 0

Pemasok + - 0

Pemerintah + - 0

(+) Menunjukkan peluang

(-) Menunjukkan ancaman

(0) posisi netral

Keterangan :

a. Sektor sosioekonomis :

(+) Kebangkitan perekonomian negara, iklim yang mendukung usaha

perusahaan, perubahan gaya hidup konsumen yang menguntungkan

perusahaan.

(-) Resesi, inflasi, penurunan mata uang domestik, iklim yang tidak sesuai

dengan usaha perusahaan.

(0) Perubahan gaya hidup masyarakat yang tidak mempengaruhi perusahaan.

b. Sektor Teknologis

(+) Kemajuan teknologi yang dapat meningkatkan hasil dan mencapai tujuan

(55)

(-) Kemajuan teknologi yang memperkuat persaingan mungkin memerlukan

investasi yang besar tanpa kepastian bahwa teknologi tersebut akan

diterima.

(0) Kemajuan teknologi yang tidak ada hubungannya dengan yang diperlukan.

c. Sektor Pesaing

(+) Keluarnya pesaing dalam industri

(-) Tersedianya barang pengganti

(0) Tidak ada pesaing dalam industri

d. Sektor Pemasok

(+) Pemasok yang siap melayani setiap bahan baku yang dibutuhkan

perusahaan dalam jumlah berapapun.

(-) Tidak adanya pemasok yang tetap

(0) Perusahaan tidak tergantung pada pemasok

e. Sektor Pemerintah

(+) Pemerintah merupakan pembeli untuk barang dan jasa, memberi subsidi,

melindungi perusahaan dari pesaing luar negeri.

(-) Peraturan yang membatasi pilihan strategi sejumlah perusahaan

(0) Tidak ada subsidi dari pemerintah, peraturan pemerintah tidak

(56)

Gambar II.3

Diagram Proses Analisis Kasus

Analisis Situasi Analisis Perusahaan

Sumber : (Rangkuti, 2005 : 15)

Tentukan dan evaluasi lingkungan PELUANG dan

ANCAMAN

Tentukan dan evaluasi KEKUATAN dan

KELEMAHAN perusahaan Jelaskan

Situasi

Evaluasi Situasi

Cari Pemecahan Masalah

Mengetahui Strategi Perusahaan

Analisis masalah yang perlu mendapat perhatian

(57)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang

akan diputuskan pada suatu obyek tertentu. Data yang terkumpul disusun dan

dipelajari menurut urutannya dan dihubungkan satu dengan yang lain secara

menyeluruh agar menghasilkan gambaran umum dari kasus yang dianalisis.

Hasil analisis dan kesimpulan hanya berlaku untuk perusahaan yang diteliti

saja.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian akan dilaksanakan diperusahaan pengecoran logam UD

Logam Harapan yang beralamat di Desa Tampiran, Ngawonggo, Ceper,

Klaten. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret tahun

2007.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terkait dalam penelitian sebagai

pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian. Subjek penelitian

tersebut meliputi Pemilik perusahaan, Manajer pemasaran, Manajer

keuangan, Manajer produksi, Manajer personalia, dan Staf-staf setiap

departemen yang membantu terlaksananya penelitian.

(58)

2. Objek penelitian

Objek penelitian adalah laporan yang dihasilkan perusahaan untuk beberapa

periode tertentu, seperti : laporan hasil pemasaran dan distribusi, laporan

produksi dan operasi, laporan keuangan dan akuntansi, laporan sumber

daya manusia dan karyawan, laporan penelitian dan pengembangan dan

berbagai laporan yang masih memiliki keterkaitan dalam penelitian.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel faktor-faktor Eksternal, yaitu :

Peluang : Faktor ekstern perusahaan yang dapat mendukung

tercapainya tujuan perusahaan.

Ancaman : Faktor ekstern perusahaan yang dapat menghambat

tercapainya tujuan perusahaan.

2. Variabel faktor-faktor Internal, yaitu :

Kekuatan : Faktor intern perusahaan yang dapat membantu dalam

pencapaian tujuan perusahaan.

Kelemahan : Faktor intern perusahan yang dapat menghambat dalam

(59)

E. Jenis Data

1. Data primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama yaitu

karyawan bagian pemasaran. Data ini berwujud dalam hasil wawancara,

kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi

bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya

sehingga lebih informatif oleh pihak lain. Data yang digunakan dalam

penelitian ini bersumber dari buku-buku referensi dan literatur yang erat

kaitannya dengan penelitian lain. Data sekunder yang diperlukan adalah

gambaran umum perusahaan.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Yaitu data yang diperoleh dengan cara terjun langsung ke perusahaan

sehingga dapat mengadakan pengamatan terhadap berbagai aktivitas

perusahaan.

2. Wawancara

Yaitu data yang didapat dengan mengadakan tanya jawab secara langsung

(60)

3. Kuesioner

yaitu data yang di dapat dengan cara memberikan daftar pertanyaan

tertulis kepada divisi bagian pemasaran.

G. Teknik Analisis Data

1. Untuk menjawab permasalahan yang pertama digunakan analisis

identifikasi strategi apakah yang dijalankan perusahaan UD Logam

Harapan pada tahun 2005 untuk melihat strategi sebagai berikut (John

A.Pearce dan Ricard B.Robinson, 2000: 156-162)

Tabel III.1

Matrik Identifikasi Strategi

Uraian Kegiatan Penetrasi Pasar

Pengembangan Produk

Pengembangan

Pasar Diversifikasi

1. Penawaran

Harga Rendah Ya Tidak Tidak Tidak

2. Peningkatan

Promosi Utama Ya Tidak Tidak Tidak

3. Promosi Lain Ya Ya Ya Ya

4. Penambahan

Produk Tidak Ya Tidak Ya

5. Perlengkapan

Produk Tidak Ya Tidak Ya

6. Modifikasi Produk Tidak Ya Ya Ya

7. Merk dan Kemasan Tidak Ya Ya Ya

8. Pencarian Pasar

Baru Tidak Tidak Ya Ya

9. Segmentasi Pasar Tidak Tidak Tidak Ya

(61)

Dalam mengidentifikasi strategi yang digunakan UD Logam

Harapan dipilih jawaban “Ya” paling banyak persentasenya diantara

masing-masing strategi melalui uraian kegiatan yang ada dalam tabel.

Tidak tertutup kemungkinan bahwa tidak hanya satu strategi yang

mempunyai persentase jawaban Ya paling banyak. Apabila ini terjadi

maka strategi kombinasilah yang digunakan oleh UD Logam Harapan.

Untuk perumusan strategi perusahaan pengecoran besi baja UD

Logam Harapan digunakan rumus untuk menemukan persentase pilihan

jawaban, dengan rumus:

Realisasi Jawaban Ya

X 100 %

Jawaban Ya seharusnya

2. Menurut perpaduan buku karangan Lawrence R. Jauch dan William F.

Glueck dan Suwarsono. Pertanyaan nomer dua dapat dijawab dengan

menggunakan analisis SWOT dengan menampilkan SAP (Strategic

Advantage Profile) dan ETOP (Environment Threat and Opportuniti

Profile)

a. Langkah pertama dalam mengkaji masalah ini adalah dengan

mengidentifikasi satu persatu sektor ETOP dan SAP

1) Sektor SAP

a) Pemasaran dan Distribusi

Kondisi perusahaan dalam sektor ini ialah dengan melihat

(62)

b) Manajemen Operasi dan Produksi

Kondisi perusahaan dalam faktor ini dapat dilihat melalui siklus

kehidupan produk dan kontrol terhadap bagian operasi dan produksi

perusahaan.

c) Keuangan dan Akuntansi

Keadaan perusahaan dalam sektor ini dapat dilihat melalui faktor

permodalan, rasio keuangan perusahaan yaitu dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

(1) Likuiditas

Yaitu kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya

dengan aktiva yang dimilikinya.

Ada 2 rumus yang digunakan yaitu :

Aktiva Lancar

Current ratio= x 100% Hutang Lancar

Aktiva Lancar – Persediaan

Quick Ratio = x 100% Hutang Lancar

Patokan normal atau aman dari suatu perusahaan untuk rasio

lancar ialah 2:1 atau 2, bila rasio kurang dari 2 (dua) bisa

dikatakan perusahaan kurang likuid, sedangkan ukuran normal

untuk rasio cepat ialah 1 (satu), bila rasio kurang dari 1 (satu)

berarti perusahaan kurang dari 1 (satu) berarti perusahaan kurang

(63)

(2) Rentabilitas

Yaitu perbandingan laba diperoleh perusahaan dengan modal

yang dimiliki perusahaan.

EBIT

Rentabilitas Ekonomi = x 100%

MODAL

EAT

Rentabilitas Modal Sendiri = x 100% Modal Sendiri

Di mana:

EAT = Laba Setelah Pajak

EBIT = Laba Sebelum Pajak

(3) Solvabilitas

Yaitu kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya dengan

total aktiva yang dimiliki.

Total Aktiva

Solvabilitas= x 100% Total Hutang

d) Sumber Daya Manusia

Yaitu kemampuan dalam sektor ini dapat diketahui melalui kegiatan

personalia perusahaan.

e) Penelitian dan Pengembangan

Keadaan perusahaan dalam sektor ini dapat dilihat dengan melihat

perubahan-perubahan desain, kemasan maupun perusahaan materi yang

(64)

2) Sektor ETOP

a) Sosio Ekonomi

Sektor ini mencakup sektor ekonomi, demografi, geografi dan

sektor sosial budaya.

b) Teknologi

Keadaan teknologi perusahaan dapat diketahui melalui kemampuan

perusahaan dalam mengikuti arus teknologi yang berkembang.

c) Pesaing

Sektor pesaing dalam mempengaruhi perusahaan dapat dilihat

melalui bagaimana perusahaan dalam memperoleh bahan baku bagi

proses produksinya, kekuatan pemasok, sehingga pemasok tergantung

pada perusahaan atau perusahaan tergantung pada pemasok.

d) Pelanggan

Sektor pelanggan dalam mempengaruhi perusahaan dapat terlihat

pada adanya profil langganan yang jelas (segmentasi, pelanggan

terbesar) mencari pelanggan, mempertahankan pelanggan dan adanya

pelanggan tetap.

e) Pemerintah

Sektor ini nampak dalam tindakan pemerintah yang dapat

mempengaruhi perusahaan.

Melalui daftar keusioner kemudian dibuat penilaian terhadap

masing-masing sektor. Setiap sektor terdiri atas beberapa pertanyaan,

(65)

Dimana posisi:

1 = Menunjukkan posisi lemah (kelemahan)

2 = Menunjukkan posisi netral (stabil)

3 = menunjukkan posisi kuat (kekuatan)

dari skor masing-masing pertanyaan kemudian dicari nilai rata-rata

dengan

rumus:

X Ν

Χ =

Keterangan :

X = Nilai rata-rata dari setiap sektor.

X

∑ = Jumlah skorpertanyaan-pertanyaan setiap sektor.

N = Jumlah pertanyaan pada setiap sektor

Kemudian dari nilai rata-rata itu dibuat skala nilai :

1,00 – 1,66 = menunjukkan kelemahan untuk sektor intern atau

ancaman untuk sektor ekstern (-)

1,67 – 2,33 = menunjukkan keadaan yang netral (0)

2,34 – 3,00 = menunjukkan kekuatan untuk sektor intern dan peluang

untuk sektor ekstern (+)

b. Langkah kedua membuat ikhtisar dari analisis itu berdasarkan nilai yang

(66)

Tabel III.2 Ikhtisar SAP

Sektor Posisi

Pemasaran dan Distribusi +

R & D Faktor Rekayasa

-Manajemen Produksi dan Operasi 0

Sumber Daya Manusia dan Karyawan +

Keuangan dan Akuntansi +

Tabel III.3 Ikhtisar ETOP

Sektor Posisi

Sosioekonomi +

Teknologi 0

Pesaing +

Pemasok +

Pemerintah

-3) Setelah masing-masing sektor diberi nilai dan ikhtisar dalam SAP

dan ETOP kemudian dirumuskan strategi yang paling cocok untuk

memilih alternatif strategi yang paling menguntungkan bagi UD

Logam Harapan, dimasa yang akan datang.

- Bila SAP (+) sedang ETOP (0), maka strategi yang cocok adalah

(67)

- Bila SAP (+) sedang ETOP (-), maka strategi yang cocok adalah

strategi pengembangan produk.

- Bila SAP (-) sedang ETOP (+), maka strategi yang cocok adalah

strategi pengembangan pasar.

- Bila SAP (+) sedang ETOP (+), maka strategi yang cocok adalah

strategi diversifikasi.

(Diambil dari perpaduan antara versi Glueck dalam buku Manajemen

Strategi dan Kebijakan Bisnis, dan versi Kotler dalam buku

(68)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Di daerah Klaten banyak terdapat industri rumah tangga dan industri

menengah khususnya daerah Ceper yang terkenal dengan industri pengecoran

logam besi dan baja. Dimana investasainya dikuasai oleh pemilik perusahaan juga

ada yang mendapat kredit dari bank.

Khususnya mangenai pabrik pengecoran besi dan baja UD Logam

Harapan adalah perusahaan menengah swasta yang orientasinya pada pengolahan

bahan baku besi dan baja mentah menjadi barang yang bias mempunyai nilai jual

tinggi di pasar.

Pabrik pengecoran besi dan baja UD Logam Harapan merupakan

perusahaan yang dikelola oleh perseorangan. Perusahaan ini didirikan tahun 1983

oleh Bapak H. Marsono dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang

maksimal guna memenuhi kebutuhan keluarga. Selain untuk memenuhi

kebutuhan keluarga perusahaan ini bertujuan menciptakan lapangan pekerjaan

bagi masyarakat khususnya yang berada di sekitar perusahaan. Bapak H. Marsono

mempunyai motivasi untuk dapat bersaing dan bisa sukses seperti perusahaan

sejenis yang berada di sekitar lingkungan pabrik berdiri. Karena sudah banyak

berdiri lebih dulu perusahaan sejenis dengan skala besar dan pioneer sebelum

perusahaan ini berdiri.

(69)

Perusahaan ini mula-mula dirintis dengan menggunakan alat-alat

pengecoran dan alat bubut yang sederhana dan dalam jumlah yang sedikit.

Alat-alat tersebut didapat

dengan memperoleh modal dari bank. Perusahaan hanya menerima order atau

pesanan dalam jumlah sedikit, karena keterbatasan alat dan dana.

Setelah perusahaan UD Logam Harapan melakukan produksi selama lima

tahun ternyata perusahaan memperlihatkan kemajuan yang pesat. Hal ini terbukti

dengan meningkatnya pesanan dan tingkat penjualan yang semakin tinggi. Untuk

memenuhi semua pesanan yang mengalir maka pemilik perusahaan menambah

karyawan dan membeli alat-alat pengecoran dan alat bubut yang lebih modern.

B. Lokasi Perusahaan

Penentuan lokasi perusahaan merupakan salah satu faktor penentu berhasil

tidaknya dalam mencapai tujuan. Penentuan lokasi perusahaan ini

mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat menunjang pencapian tujuan

perusahaan.

Pabrik pengecoran besi dan baja UD Logam Harapan berlokasi di Desa

Tampiran, Ngawonggo, Ceper, Klaten dengan menempati tanah seluas 500 meter

persegi. penentuan lokasi pabrik Logam Harapan telah mempertimbangkan dalam

(70)

1. Bahan Baku

Bahan baku yang paling banyak digunakan adalah dari besi, baja, alumunium

yang diperoleh dari pengumpul barang bekas atau rongsokan.

2. Pasar

Daerah pemasaran yang paling banyak adalah di kota Semarang dan Surabaya.

Pemasaran hasil produksi dapat dilakukan dengan lancer karena akses masuk

ke perusahaan sangat mudah yaitu 450 meter dari jalan Jogja-Solo. Oleh

karena itu letak perusahaan Logam Harapan sangat strategis.

3. Tenaga Kerja

Perusahaan UD Logam Harapan tidak mengalami kesulitan dalam

memperoleh tenaga kerja yang terampil dari masyarakat sekitar karena

mengingat tempat berdirinya perusahaan Logam Harapan adalah lingkungan

industri perusahaan sejenis.

4. Transportrasi

Letak perusahaan yang tidak jauh dari jalan raya maka cukup menguntungkan

pengangkutan, baik pengangkutan bahan baku, hasil produksi maupun

bahan-bahan lain.

C. Struktur Organisasi

Di dalam menjalankan usahanya agar tujuan perusahaan dapat tercapai,

maka perlu adanya suatu struktur organisasi yang mendukung, karena dengan

(71)

demikian akan dapat diketahui dengan jelas tentang tugas, tanggung jawab dan

wewenang dari masing-masing bagian.

Bentuk perusahaan UD Logam Harapan adalah merupakan perusahaan

perseorangan dan sesuai dengan bentuknya maka struktur organisasi yang ada

pada perusahaan ini cukup sederhana juga. Adapun struktur organisasi

perusahaan UD Logam Harapan dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar IV.1

Struktur Organisasi Perusahaan UD Logam Harapan

Dari bagian organisasi tersebut dapat kita ketahui tugas dari

masing-masing bagian, keterangan bagan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan bertugas melaksanakan tugas-tugas manajemen :

a. Tugas perencanaan

b. Tugas pengorganisasian

c. Tugas penempatan pegawai

d. Tugas pengawasan

PIMPINAN

Bag. Produksi Bag. Administrasi Bag. Pemasaran

Pengecoran Pembubutan Finishing Sales

Force

(72)

e. Tugas penyetujuan order dan pengambil keputusan tentang semua

masalah manajemen

2. Bagian A

Gambar

Gambar II.1Gambar Analisis Strategi Pemasaran
Gambar II.2Diagram Analisis SWOT
Tabel II.1Ikhtisar SAP
Tabel II.2Ikhtisar ETOP
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan Judul : KERAGAAN USAHA D.LV PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI INDUSTRI KECIL-MENENGAH PENGECORAN LOGAM DI KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN. diterima sebagai syarat

ANALISIS PRODUKTIVITAS HIGH BURNER MENGGUNAKAN PENDEKATAN FUNGSI PRODUKSI COBB DOUGLAS (Studi Kasus di PT. BAHAMA LASSAKA, Batur, Ceper, Klaten).. Diajukan Sebagai Salah Satu

PERANAN DAN PEMANFAATAN MODAL SOSIA DALAM PENGEMBANGAN KLASTER STUDI PADA KLASTER COR LOGAM CEPER-KLATEN JAWA TENGAH..

Dengan melihat proses pengembangan modal sosial di dalam klaster cor logam Ceper mulai dari awal pertumbuhan/embrio, tumbuh dan dewasa serta penurunan dan transformasi ada

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BURNER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM ( Studi Kasus di PT. BAHAMA LASAKKA, Batur, Ceper, Klaten ).. Diajukan

Untuk mengetahui perbedaan ada dan tidaknya pengaruh tekanan panas terhadap tekanan darah tenaga kerja pada pengecoran logam di Koperasi Batur Jaya Ceper-Klaten.. Untuk

Pembentukan karakter peduli lingkungan di sekolah pada program Jumat bersih di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Desa Jombor Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten diamati

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek pelaksanaan arisan sistem gugur di Koperasi Simpan Pinjam Syariah Sarana Aneka Jasa Batur Kecamatan Ceper Kabupaten