ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, ROA, NET PROFIT MARGIN DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI Winahyu Febrika Sari1
Dr. Widyatmini2
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi-Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok-16424
ayu.winahyu@gmail.com
ABSTRAK
Tindakan perataan laba terkait erat dengan konsep manajemen laba (earning manajemen). Sejalan dengan konsep manajemen laba, pembahasan konsep perataan laba ini menggunakan teori keagenan, yaitu perataan laba timbul ketika terjadi konflik kepentingan antara manajemen dan pemilik. Konsep perataan laba dalam penelitian ini adalah perataan laba yang disengaja tanpa membedakan perataan rill maupun perataan artificial karena peneliti hanya meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi perataan laba tanpa menguji lebih lanjut bagaimana manajemen melakukan perataan laba tersebut.
Penelitian ini menguji beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap perataan laba yaitu: Ukuran Perusahaan yang diproksikan total aktiva, Return on Asset, Net Profit Margin, dan Financial Leverage. Penelitian ini menggunakan sample perusahaan sebanyak 12 perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun dari tahun 2005-2009 dengan sample data sebanyak 60 laporan keuangan.
Penelitian ini menggunakan indeks eckel untuk mengidentifikasi praktik perataan laba dan tidak melakukan perataan laba. Perhitungan indeks eckel dilakukan setiap tahunnya agar dapat mengetahui tahun dimana perusahan melakukan perataan laba. Analisis statistik yang digunakan yaitu pengujian binary logistic regression
untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perataan laba.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam periode 2005-2009 pada perusahaan industri dasar dan kimia, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari empat variabel yang dilakukan dengan pengujian Regresi Logistik secara serentak maupun terpisah, menemukan dua variabel yang mempengaruhi tindakan perataan laba yaitu Ukuran Perusahaan dan Net Profit Margin.
Kata Kunci: Perataan Laba, Ukuran Perusahaan (Size), Return On Asset, Net Profit Margin, Financial Leverage, Indeks Eckel
Pendahuluan
Manajemen laba diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan manajer untuk menyesatkan pihak stakeholders mengenai kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil/output kontrak yang mungkin akan mempengaruhi kompensasi yang diterima manajer (Healy dan Wahlen, 1999, dalam Bao dan Bao, 2004).
Salah satu jenis manajemen laba adalah perataan laba (income smoothing) yaitu tindakan yang dilakukan untuk mengurangi variabilitas/fluktuasi dari laba yang dilaporkan untuk meningkatkan kemampuan investor meramalkan arus kas masa datang Ronen dan Sadan (1975;1981) dalam Rahmania (2007). Dengan berkurangnya fluktuasi laba, atau, dengan tingkat pertumbuhan laba yang dapat diprediksi, manajemen berharap pasar akan menghubungkan perataan laba dengan risiko yang lebih rendah dan harga saham yang lebih tinggi Zucca dan Campbell (1992).
Menurut Beidlemen (1973) dalam Masodah (2007) bahwa meratakan earnings
yang dilaporkan sebagai pengurangan secara sengaja fluktuasi di sekitar tingkat
earnings tertentu dianggap normal bagi sebuah perusahaan. Dalam hal ini praktik perataan laba menunjukkan suatu usaha manajemen dalam menstabilkan laba yang dihasilkan selama masih dalam kaidah-kaidah yang diizinkan oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Praktik perataan laba yang dilakukan secara artifisial
oleh manajemen perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai suatu usaha manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang diperoleh perusahaan.
Landasan Teori
Manajemen Laba (Earning Management)
Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi
kredibilitas laporan keuangan. Manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Setyawati dan Na’im, 2000) dalam Rahmawati dkk (2006). Manajemen laba dimungkinkan dilakukan oleh manajer apapun motivasinya karena manajer memiliki informasi asimetri terhadap pihak eksternal.
Perataan Laba (Income Smoothing)
Tindakan perataan laba terkait erat dengan konsep manajemen laba (earning management). Manajemen laba dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan dengan sengaja dalam general accepted accounting principles, untuk mengarah pada suatu tingkatan yang diinginkan atas laba yang dilaporkan. Perataan laba termasuk dalam bentuk manajemen laba perataan laba dapat dipandang sebagai cara pengurangan variabilitas laba selama periode tertentu atau dalam satu periode, yang mengarah pada tingkatan yang diharapkan atas laba yang dilaporkan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba
1. Ukuran perusahaan (TA) yang diukur dengan total aktiva.
Ukuran perusahaan diukur dengan total aktiva seperti yang dikutip Mohammad Yusuf dan Soraya (2004) menyatakan bahwa ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan besarnya total aktiva.
2. Return On Asset (ROA) yang diukur dari rasio antara laba bersih sebelum pajak (EBIT) dengan total aktiva.
3. Net Profit Margin (NPM) yang diukur dari rasio antara laba bersih setelah pajak dengan total penjualan.
4. Financial Leverage yang diproksikan dengan Debt to Total Asset yaitu dengan mengukur dari rasio antara total kewajiban dengan total aktiva.
Metodologi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 – 2009. Sedangkan sampel diambil dengan menggunakan metode purposive judgement sampling, dimana perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
PEMBAHASAN
Dari sampel 12 perusahaan dengan waktu pengamatan 5 tahun didapatkan hasi sebagai berikut:
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TA 60 .0277 13.2763 2.518240 3.6881366
ROA 60 .0067 .6980 .252198 .1781101
NPM 60 .0019 .2597 .073967 .0603394
FL 60 .2338 1.4218 .776999 .3521845
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant Step 0 1 54.742 1.333 2 54.071 1.587 3 54.067 1.609 4 54.067 1.609
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant TA ROA NPM FL Step 1 1 47.518 1.037 .173 3.123 -16.358 .363 2 44.504 1.150 .280 5.594 -26.560 .628 3 44.273 1.061 .316 6.864 -30.237 .774 4 44.269 1.029 .320 7.095 -30.714 .801 5 44.269 1.028 .320 7.100 -30.724 .801 6 44.269 1.028 .320 7.100 -30.724 .801
Adanya penurunan nilai -2log likehood awal menjadi nilai -2log likehood akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan pada penelitian ini fit dengan data, artinya penambahan variabel-variabel independen yaitu ukuran perusahaan, Return on Asset, Net Profit Margin, dan Financial Leverage kedalam model penelitian akan memperbaiki model fit penelitian ini.
Classification Tablea Observed Predicted IS Percentage Correct
perata bukan perata
Step 1 IS perata 3 7 30.0
bukan perata 1 49 98.0
Overall Percentage 86.7
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS
Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa pada kolom, prediksi perusahaaan yang melakukan perataan laba sebanyak 3 perusahaan dari observasi sebanyak 10 perusahaan atau memiliki ketepatan sebesar 30%. Sedangkan kekuatan
prediksi untuk perusahaan yang tidak melakukan perataan laba sebesar 98 % dari 50 perusahaan yang tidak melakukan perataan laba dengan prediksi 1 perusahaan diantaranya melakukan peratan laba. Dengan demikian hasil ketepatan prediksi secara keseluruhan dihasilkan sebesar 86,7%.
Analisis Regresi Logistik dengan metode Enter
Hosmer and Lemeshow Test metode Enter
Step Chi-square df Sig.
1 12.761 8 .123
Variables in the Equation dengan metode Enter
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a TA .320 .149 4.609 1 .032 1.377
ROA 7.100 4.657 2.325 1 .127 1212.203
NPM -30.724 11.785 6.797 1 .009 .000
FL .801 1.427 .315 1 .574 2.228
Constant 1.028 1.728 .354 1 .552 2.795
Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS
Hasil pengujian regresi logistik dengan metode enter ini menunjukkan bahwa hanya variabel Return On Asset dan Financial Leverage yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba karena variabel Return on Asset dan
Financial Leverage memperoleh nilai p-value yang lebih besar dari 0,05 (p-value > 0,05).
Analisis Regresi Logistik dengan metode Backward Hosmer and Lemeshow Test tahap kedua
Step Chi-square df Sig.
1 8.138 8 .420
Variables in the Equation tahap kedua
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a TA .331 .147 5.036 1 .025 1.392
ROA 5.776 3.761 2.358 1 .125 322.376
NPM -30.435 11.472 7.038 1 .008 .000
Hosmer and Lemeshow Test tahap ketiga
Step Chi-square df Sig.
1 14.134 8 .078
Variables in the Equation tahap ketiga
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a TA .270 .136 3.926 1 .048 1.310
NPM -17.749 7.899 5.049 1 .025 .000
Constant 2.486 .692 12.911 1 .000 12.009
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS
Hasil pengujian regresi logistik dengan metode backward ini menunjukkan bahwa hanya variabel Ukuran Perusahaan (TA) dan Net Profit Margin yang berpengaruh secara signifikan terhadap praktik perataan laba karena variabel Ukuran Perusahaan (TA) dan Net Profit Margin memperoleh nilai p-value yang lebih kecil dari 0,05 (p-value < 0,05).
Pengujian secara serentak
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 9.798 4 .044
Block 9.798 4 .044
Model 9.798 4 .044
Hasil pengujian overall model fit, didapat nilai chi square sebesar 9,798 dengan nilai tingkat signifikansi sebesar 0,044 lebih kecil dari 0,05, Ho ditolak. Artinya, variabel dependen (Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Net Profit Margin,dan
Financial Leverage berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba (Income Smoothing).
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 44.269 .151 .254
Besarnya pengaruh keempat variabel tersebut terhadap perataan laba sebesar 0,254 atau 25,4% yang ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square.
Berdasarkan pengujian regresi logistik dibentuk persamaan regresi dan didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:
Dari persamaan regresi diatas, didapat dari hasil pengolahan data SPSS yang dapat dilihat dalam tabel 4.11 bahwa konstanta sebesar 1,028 menyatakan bahwa jika tidak memperhitungkan Ukuran Perusahaan (TA), Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Financial Leverage (FL) maka perusahaan yang melakukan perataan laba sebesar positif 1,028.
Dengan kata lain, manajer perusahaan akan melakukan perataan laba dengan mempertimbangkan variabel ukuran perusahaan, Return on Asset dan Financial Leverage memiliki koefisien masing-masing sebesar 0.320, 7.100 dan 0.801 karena variabel tersebut memiliki pengaruh positif terhadap perataan laba. Sedangkan untuk variabel Net Profit Margin memiliki koefisien masing-masing sebesar -30,274 maka variabel tersebut memiliki hubungan negatif terhadap perataan laba. Walaupun variabel Net Profit Margin berhubungan negatif terhadap perataan laba namun variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba yang ditunjukkan oleh nilai Asymp Sig. < 0,05. Hal ini mengartikan bahwa semakin tinggi
Net Profit Margin maka akan semakin memperkecil kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan pengujian regresi logistik dengan waktu pengamatan 5 tahun dan 12 perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa:
Variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2005-2009
Variabel Return On Asset tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2005-2009
Variabel Net Profit Margin berpengaruh terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2005-2009
Variabel Financial Leverage tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2005-2009
Variabel Ukuran Perusahaan, Return on Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Financial Leverage yang dilakukan dengan pengujian Regresi Logistik secara
serentak, menghasilkan sebesar 25,4% pengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian, seperti harga saham, kelompok usaha, pos-pos luar biasa (extraordinary items) dan sebagainya.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu:
1. Pengaruh Indeks Eckel (1981) yang kurang sensitive untuk menentukan status perataan dan bukan perata. Apabila jumlah sampel memungkinkan, penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode yang berbeda seperti metode Michelson (1995)
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain seperti umur perusahaan, bonus plan, struktur kepemilikan dan risiko industri serta dampak perataan laba terhadap reaksi pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Adiekyenz. 2010. “IFRS dan Fair Value”. http://adiekyenz.blogspot.com/2010/08/ifrs-dan-fair-value.html
Assih, Prihat dan M. Gudono, 2000. “Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan Reaksi Pasar atas Pengumuman Laba Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No. 1:35-53.
Arik dan Gerianta. 2009. “Perataan Laba (Income Smoothing) dan Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”. Skripsi. Universitas Udayana.
Bao, Ben-Hsien dan Bao Da-Hsein. 2004. Icome Smoothing, Earning Quality and Firm Valution. Journal of Business Finance and Accounting, December:1525-1555
Belkaouni, Ahmed Riahi. 2000. Accounting Theory. Edisi kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Budiasih, Igan. 2009. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba”,
Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.4, No.1:1-14.
Farlina, Yussie. 2010. “Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage, Net Profit Margin (NPM) terhadap adanya income smoothing (perataan laba) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Skripsi, Gunadarma.
Hasanah, Nurul.2007. “Pengaruh Perataan Laba Terhadap Reaksi Pasar Atas Pengumuman Informasi Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar LQ-45)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Jatiningrum,2000. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perataan Penghasilan atau Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2: 145-155.
Juniarti dan Corolina, 2005. “Analisis Faktor-Faktor Yang Bepengaruh Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan-Perusahaan Go Public”,
Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.7, No.2: 148-162.
Indonesia Capital Market Directory. Laporan Keuangan Tahun 2005.
http://202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_lapor an_keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20 Tahun%202005/Auditan/
__________________________________. Laporan Keuangan Tahun 2006.
http://202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_lapor an_keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20 Tahun%202006/Auditan/
__________________________________. Laporan Keuangan Tahun 2007.
http://202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_lapor an_keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20 Tahun%202007/LK%20Auditan%20Per%2031%20Desember%202007/. ____________________________________. Laporan Keuangan Tahun 2008.
http://202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_lapor an_keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20 Tahun%202008/LKT%20Desember%202008_Audit/.
_____________________________________. Laporan Keuangan Tahun 2009.
http://202.155.2.90/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_lapor an_keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20 Tahun%202009/LKT%20Desember%202009_Audit/.
Ma’ruf, Muhammad. 2006. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Masodah, 2007. “Praktik Perataan Laba Sektor Industri Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya dan Faktor Yang Mempengaruhinya”. Proceeding PESAT, Vol.2 : A16-A23.
Michelson, S.E., J. Jordan- Wagner, dan C.W. Wootton. 2000. The Relationship between the Smoothing of Reported Income and Risk-Adjusted Return.
Journal of Economic and Finance, Vol.24, No.2, Summer, PP.141-159. Nasser, Etty M. dan Herlina, 2003. “Pengaruh Size, Profitabilitas dan Leverage
terhadap Perataan Laba pada Perusahaan Go Publik”, Jurnal Ekonomi, Vol.7, No.3:2911-305
Novita. 2009. “Pengaruh Faktor Financial Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2007”. Skripsi S1. Universitas Indonesia.
Priyatno, Duwi. 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate.
Yogyakarta: Gava Media.
Rahmania, May D. 2007. Analisis Perataan Laba: Faktor-faktor yang mempengaruhi dan Kaitannya dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia.
Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Rahmawati, Yacob Suparno, dan Nurul Qomariayah, 2006. “Pengaruh Asimatri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Publik Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus.
Santoso, Singgih. 2006. Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Suwito dan Herawaty. 2005. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo. 15-16 September
Syahriana, Nani. 2006. “Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta (2000-2004)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Yusuf, Muhammad dan Soraya, 2004. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik
Perataan Laba pada Perusahaan Asing dan Non Asing di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. 8, No.1:99-125