K O R E L A S I A N T A R A T IN G K A T P E N G H A S IL A N
O R A N G T U A D E N G A N M O T IV A SI B E L A J A R
S IS W A K E L A S II M T s N E G E R I B E N E R
K A B U P A T E N P U R W O R E J O
T A H U N P E L A J A R A N 2 0 0 4 / 2 0 0 5
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Dalam Ilmu Tarbiyah
NIM: 114 03 015
JU R U SA N TARBIYAH
PROGRAM STU D I PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Drs. H. M. Zulfa, M.Ag
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu'alaikum, wr, wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,
maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : RIFAI
NIM : 11403 015
Progdi : Tarbiyah / PAI
Judul : KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN
ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS II MTs N BENER KABUPATEN
PURWOREJO
Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera
dim unaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum, wr, wb
Salatiga, 24 Februari 2006 lEsimbfm
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiea. ac. id Email\administrasi(d)stainsalatisa. ac. id
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudara : RIFAI dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 03 015 yang beijudul : "KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN MOTIVAS BELAJAR SISWA KELAS II MTs BENER
KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005 ", Telah
dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada h a ri: Sabtu 4 Maret 2006 M yang bertepatan dengan tanggal 4 Safar 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat- syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.
4 Maret 2005 M Salatiga,
---4 Safar 1---427 H
Panitia Ujian
/ ^ 0
jf)j
J^xJu
\y p \
J J J . . .
...
(Dan nasehat menasehati supaya mentaati
he6enaran cCan nasehat menasehati supaya
menetapi hesa6aran
Shpipsi inipenuCis persem6ah^an untuf^
1. (Bapa^l6unda tercinta, terhasih, tersayang yang
seCaCu mem6im6ing, mendo'a^an dan mem6erihan
segaCanya 6ai
£
moraC maupiin sprituaC 6agi
he(ancaran studyhu, semogd J4fXah senantiasa
meridfioinya.
2. (Buat semua anggota
/(eCuarga yang seCaCu
memotivasi demi terseCesaikpnnya shripsi ini
3. (Buat
^eCuarga 6esar '(DCyT.COM" (Dhasir, M as
flrief, M as Qondrong, M as Tide dan Safieru)
yang menjadi tempat pengetihan skpipsi ini,
tfanf^you very much
Salatiga, Februari 2006
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb
yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai
keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis
mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa
terselesaikan.
Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi
Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin
Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini
bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat.
Akhimya dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai
pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul
KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II MTsN BENER, KABUPATEN
PURWOREJO. Dengan terbentuknya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih
yang tiada taranya kepada :
1. Bapak Drs. Badwan, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Kastolani, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.
3. Drs. H. M. Zulfa, M.Ag, selaku pembimbing yang senantiasa sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
4. Bapak Drs. Sudamo, selaku Kepala Sekolah MTs N Bener yang telah
memberikan ijin penelitian.
5. Karyawan dan Karyawati MTs N Bener yang telah memberikan bantuan
kepada penulis.
HALAMANJUDUL... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Penegasan Istilah... 2
C. Permasalahan ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian... 4
F. Hipotesi... 4
G. Indikator... 5
H. Metode Penelitian... 5
I. Sistematika Skripsi... 7
BAB II LANDASAN TEORI A. Tingkat Penghasilan Orang Tua... 9
1. Pengertian Tingkat Penghasilan Orang I'ua... 9
2. Macam-Macam Pekerjaan Orang Tua... 9
3. Pencarian pekerjaan dalam Hubungannya dengan Pemenuhan Kebutuhan... 13
B. Motivasi Belajar... 15
1. Pengertian Motivasi Belajar... 15
2. Komponen dan Fungsi Motivasi... 16
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar... 17
C. Pengaruh Tingkat Penghasilan Orang Tua Terhadap
Motivasi Belajar... 22
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Berdirinya MTs N Bener... 24
B. Letak Geografis MTs N Bener... 24
C. Sarana dan Prasarana... 25
D. Keadaan Guru... 26
E. Keadaan Siswa... 28
F. Pelaksanaan Pengumpulan data dan Penyajian Hasil Responden... BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan... 41
B. Analisis Uji Hipotesis... 54
C. Analisis Lanjutan... 59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 61
B. Saran-Saran ... 62
C. Penutup... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
TABEL I JUMLAH GURU FAK. MENURUT IJAZAH... 26
TABEL II DAFTAR TENAGA TEHNIS DAN TENAGA
ADMINISTRASI MTs N BENER... 26
TABEL III DAFTAR JUMLAH SISWA... 29
TABEL IV DAFTAR SISWA KELAS II... 29
TABEL V HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG
TUA DI BAGAI JUMLAH ANGGOTA KELUARGA
SISWA KELAS IIA... 31
TABEL VI HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG
TUA DI BAGAI JUMLAH ANGGOTA KELUARGA
SISWA KELAS IIC... 31
TABEL VII HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG
TUA DI BAGAI JUMLAH ANGGOTA KELUARGA
SISWA KELAS HE... 34
TABEL VIII JAWABAN PERTANYAAN TENTANG MOTIVASI
SISWA KELAS IIA... 36
TABEL IX JAWABAN PERTANYAAN TENTANG MOTIVASI
SISWA KELAS IIC... 37
TABEL X JAWABAN PERTANYAAN TENTANG MOTIVASI
SISWA KELAS HE... 39
TABELXII FREKEUNSI DAN PROSENTASE TINGKAT
PENGHASILAN ORANG TUA SISWA... 45
TABEL XIII HASIL OBSERVASI TIDAK LANGSUNG MELALUI
RATING SCALE TENTANG MOTIVASI BELAJAR... 46
TABEL XIV NILAI DAN NOMINASI MOTIVASI BELAJAR
SISWA... 50
TABEL XV FREKUENS1 DAN PROSENTASE TINGKAT
MOTIVASI BELAJAR SISWA... 53
TABEL XVI PERSIAPAN UNTUK MENCARI KORELASI ANTARA
PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA... 54
A. Latar Belakang Masalah
Tingkat penghasilan yang diperoleh orang tua (ayah dan ibu) di
lakukan dengan bekerja untuk mendapatkan rizki secara halal, dalam
menunaikan kewajiban untuk memberi nafkah memenuhi kebutuhan istri dan
anak-anak. Bekerja untuk mencari nafkah adalah sangat dianjurkan dalam
Islam sebagaimana Firman Allah dan surat At Taubah ayat 105 sebagai
berikut:
/ ^ 0 ; ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^
Artinya : “Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu " 1
(QS. At-Taubah : 105).
Para orang tua dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan termasuk tidak
akan lepas dari adanya kemampuan dalam mencari nafkah yang berupa
penghasilan ekonomi yang bisa dihitung secara rata-rata dalam setiap
bulannya akan menimbulkan variasi dari tingkat pendapatan orang tua yang
berakibat pada bervariasinya kemampuan pemenuhan kebutuhan tersebut.
Anak-anak memperlukan biaya untuk dapat bersekolah, serta dorongan
orang tua kepada anaknya untuk selalu giat belajar, raj in masuk sekolah serta
mengikuti les privat agar anaknya bisa berprestasi unggul ketimbang anak-
anak yang lain. Jadi orang tua harus rela mengeluarkan uang untuk membiayai
1 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta, him. 298.
segala keperluan anaknya dibidang pendidikan dengan begitu hanya orang tua
yang tingkatnya tinggi yang bisa memotivasi belajar mereka. Akan tetapi ada
pula anak-anak dari orang tua yang tingkat nya rendah mampu menunjukkan
semangat belajar mereka. Namun berapakah jumlah mereka dibanding dengan
anak-anak dari orang tua yang tingkat penghasilan nya tinggi.
Hal ini menarik perhatian untuk di teliti menyangkut adanya korelasi
antara tingkat penghasilan orang tua dengan motivasi belajar. Hal ini
dilakukan dengan mengetengahkan judul penelitian dengan mengambil lokasi
di MTsN daerah pinggiran yang tingkat penghasilannya bermacam-macam.
Adapun judul penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut :
“KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA
DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II DI MTs NEGERI
BENER KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO TAHUN
PELAJARN 2004/2005.
B. Penegasan Istilah
Di sini perlu dijelaskan kata-kata penting dalam judul agar tidak terjadi
kekeliruan dalam menafsirkan judul penelitian yakni :
1. Korelasi : “Hubungan timbal balik atau sebab akibaf\ 2
2. Motivasi belajar:
Menurut McDonald "Motivation is a energy change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions.
2
' Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka Jakarta 1989
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan/
3. Tingkat penghasilan : terpenuhinya kebutuhan primer fisiologi dari tiap
keluarga yang didukung oleh pendapatn bulanan orang tua.
4. Orang tu a : ayah dan ibu.
Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah penelitian
tentang hubungan timbal balik atau sebab akibat antara motivasi siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar dengan tingkat pemenuhan kebutuhan primer
fisiologis yang didukung oleh pendapatan bulanan (Rupiah) bagi siswa kelas
II di MTs Negeri Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Tahun
Pelajaran 2004/2005.
C. Permasalahan
Adapun permasalahan yang diajukan menyangkut tiga hal antara lain :
1. Bagaimanakah tingkat penghasilan orang tua siswa kelas II di MTs N
Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2004/2005.
2. Bagaimanakah motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan
Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.
3. Apakah ada korelasi antara tingkat penghasilan orang tua dengan motivasi
belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten
Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005. 3
173.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :
1. Gambaran tingkat penghasilan orang tua siswa kelas II di MTs N Bener,
Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.
2. Gambaran motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan
Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.
3. Ada atau tidaknya korelasi antara tingkat penghasilan orang tua dengan
motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener,
Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Para guru sebagai masukan untuk menumbuhkan dan memberi motivasi
bagi kegiatan belajar para anak didiknya.
2. Bagi sekolah dengan diketahuinya tingkat penghasilan orang tua dapat
dipakai sebagai dasar untuk mengetahui bahwa grafik hasil belajar bisa
meningkat.
F. Hipotesis
Sebagai pegangan sementara diajukan hipotesis sebagai berikut: “Ada
korelasi yang positif dan signifikan antara tingkat penghailan orang tua
dengan motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener,
G. Indikator Masing-masing Variabel
1. Indikator tingkat penghasilan orang tua
Jumlah pendapatan rata-rata kotor yang di peroleh orang tua dalam
satu bulan yang dibagi jumlah anggota keluarga.
2. Indikator motivasi belajar
a. Adanya kemauan untuk belajar sendiri tanpa adanya perintah orang
lain
b. Adanya kemauan mengikuti pelajaran dengan serins
c. Adanya kemauan menjalankan tugas yang diberikan
d. Adanya usaha menanyakan suatu hal, bila ada kesulitan dalam belajar.
e. Adanya sikap tingkah laku yang baik dalam lingkungan sekolah
H. Metode Penelitian
1. Metode Penentuan Subyek
Penentuan subyek disebut dengan penentuan sumher data, yakni
menentukan populasi sebagai tempat diperolehnya data-data yang
diperlukan.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai
a. Metode Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data-data mengenai hal yang
berupa catatan buku, surat kabar, notulen, agenda, dan sebagainya.4
Metode ini digunakan sebagai metode bantu untuk
mengumpulkan data tentang gambaran umum MTs Negeri Bener.
Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, sejarah singkat berdirinya.
letak geograifs, struktur organisasi dan lain-lain.
b. Metode Angket
Angket adalah suatu daftar yang berisikan pertanyaan
mengenai suatu hal atau bidang tertentu.5
Angket ini berbentuk daftar pertanyaan tentang penghasilan
orang tua setiap bulan, jenis pekerjaan orang tua dan jumlah anggota
keluarga.
Metode ini untuk mengetahui tingkat penghasilan orang tua
serta jumlah anggota keluarga siswa kelas 11 MTs N Bener Kabupaten
Purworejo.
c. Metode Observasi
Metode observasi adalah penyelidikan yang dijalankan secara
sistematik dan sengaja dilakukan dengan menggunakan alat indera
terhadap kejadian dan langsung ditangkap pada waktu kejadian.6
Disini penulis mengunakan metode observasi tidak langsung
yaitu dengan cara menanyakan kepada tiga siswa dari setiap kelasnya
4 Suharsimi Arikunto, op.cit, him. 26.
Koentjara Ningrat, Melode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT. Gramedia 1977, him. 179.
yang dianggap bisa di percaya dan mengetahui secara langsung
tentang motivasi belajar teman-temannya di sekolah.
3. Metode Interview
Dengan metode ini dapat secara langsung mengetahui keadaan
belajar siswa melalui wali kelas dan menanyakan tentang motivasi belajar
3 siswa dari setiap kelasnya yang tadi dipercaya oleh penulis.
4. Analisis Data
Analisis ini untuk mengetahui data penghasilan orang tua siswa
dengan motivasi belajar siswa. Untuk tujuan ini di gunakan rumusproduct
moment sebagai berikut:
r N I x y - § x ) $ y )
J{nYxI. 2 -(ldcy\{NI.y2 - fry)2]
Keterangan :
rxy : Product moment
x : Frekuensi Variabel penghasilan orang tua
y : Frekuensi Variabel motivasi belajar siswa
N : Jumlah responden
I. Sistematika Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini penulis mencantumkan lima bab dengan
Bab I
Dalam bab ini penulis mengemukakan Latar Belakang Masalah,
Penegasan Istilah, Pokok Permasalahan. Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian. Hipotesis. Metode Penelitian, Sistematika Penulisan
Skripsi.
Landasan Teori
Pada landasan teori ini penulis mengemukakan :
A. Tingkat Penghasilan Orang tua
Pengertian Tingkat Penghasilan Orang tua, Macam-macam
Pekerjaan Orang tua. Pencarian Pekerjaan dalam hubungannya
dengan Pemenuhan Kebutuhan Semua Anggota Keluarga,
Dampak Tingkat Penghasilan Orang Tua terhadap Motivasi
Belajar Anak.
B. Motivasi Belajar Meliputi
Pengertian motivasi belajar, jenis-jenis motivasi beldjar, faktor-
faktor motivasi belajar, masalah belajar, fungsi motivasi belajar.
Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian ini berisikan seluruh hasil penelitian yang
meliputi Gambaran Umum MTsN Bener Purworejo, Sejarah singkat
dan lokasi, struktur organisasi, keadaan siswa, sarana dan fasilitas,
keadaan dan pekeijaan wali murid, penyajian data.
Analisis Data
Dalam bab ini meliputi: Analisis Pendahuluan, Analisis Lanjutan.
Penutup
Pada penutup dikemukakan, kesimpulan, saran-saran, kata penutup,
A. Tingkat Penghasilan Orang Tua
1. Pengertian Tingkat Penghasilan Orang Tua
Tingkat penghasilan adalah "jumlah seluruh pendapatan dan
kekayaan orang tua yang dipakai untuk membagi tingkat pendapatan orang
tua ke dalam tiga golongan yakni : golongan I, II, dan III.1
Penghasilan orang tua diperoleh dari berbagai jenis lapangan
pekerjaan dan pencarian pekerjaan dilakukan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan keluarganya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an
surat Al-Maaidah ayat 88 sebagai berikut:
j O i ij i j i j O s U O
&\
^ jArtinya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakw’alah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (Q.S. Al-Maaidah : 88)
2. Macam-Macam Pekerjaan Orang Tua
Pekerjaan yang terdapat dalam masyarakat pedesaan pada
umumnya di Indonesia yakni; Petani, Pegawai / TNI dan Pedagang yang
akan dijelaskan secara berurutan sebagai berikut:2
1 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1987, him. 24.
2 Sayekti Pujosuwamo, Bimbingan dan KoenseUng Keluarga, Menara Mas Offset: Yogyakarta, 1994, him. 34-35.
a. Tipe Keluarga Petani
Tipe keluarga ini sangat mengutamakan pekerjan bertani,
pekerjaan-pekerjaan lain dirasa kurang sesuai dengan dirinya.
Biasanya keluarga ini berekendak agar keturunannya menjadi petani,
pendidikan dianggap kurang penting, sekolah dianggap menghabiskan
biaya saja, sedangkan hasil yang dipetik dari hasil bersekolah masih
sangat lama dan jauh untuk dicapai.
Tipe keluarga yang berstatus petani umumnya sangat
mementingkan tempat tinggal sehingga kebanyakan petani sangat
mengutamakan untuk membuat rumah yang megah, besar dan bagus.
Tetapi kadang-kadang kurang mementingkan kebutuhan sandang dan
pangan; lebih suka untuk berpakaian dan makan secara sederhana,
tetapi memiliki rumah yang relatif baik. Ukuran sukses dilihat dari
wujud rumah dan banyaknya panen padi yang diperoleh.
Kebiasaan inipun sering terkikis pula oleh generasi mudanya,
dimana bersikeras untuk melanjutkan perjalanannya sampai tuntas dan
akhimya nanti mencari pekeijaan lain didalam masyarkat.
Kebanyakan para pemuda tani tidak lagi tahu menahu dalam
pekerjaan bertani, sering para petani tidak lagi mengerjakan sawahnya
sendiri melainkan dikeijakan oleh petugas-petugas bayaran ataupun
dengan menggunakan sistem bagi dua, pemilik hanya mendapatkan
separuh dari hasil panennya sedangkan yang mengerjakan mendapat
b. Tipe Keluarga Pegawai / TNI
Pada tipe keluarga yang berstatus sebagai pegawai atau TNI,
hidup tentram sebagai Pegawai Negeri, karena sudah memiliki hasil
yang tetap untuk setiap bulannya sehingga merasa terjamin
kehidupannya baik untuk masa kini maupun masa mendatang. Mereka
dapat membuat perencanaan dengan hasil yang diterima setiap
bulannya, dapat mengetahui tentang kenaikan pangkatnya, kenaikan
gajinya dan anggota keluarganyapun mendapat tunjangan dari
pemerintah. Terkadang terlihat ada sebagian yang berwiraswasta
sekedar untuk tambahan hasil saja dan dapat berwiraswasta dengan
tenteram karena bukan merupakn pekerjaan pokok. Pada keluarga tipe
ini menginginkan pula agar anak-anak menjadi pegawai negeri serta
mendapatkan pasangan hidup yang pegawai negeri pula.
c. Tipe Keluarga Pedagang
Orientasi keluarga ini bukan pangkat, ataupun gelar melainkan
kekayaan, gigih berjuang untuk mengumpulkan harta benda sebanyak-
banyaknya. Kadang-kadang kurang berpendidikan, terutama
pendidikan tinggi, tetapi memiliki strategi yang cukup baik dalam hal
bisnis, sehingga tidak begitu mengagumi pendidikan, gelar
kesarjanaan dan kedudukan karena hal itu tidak menjamin dapat
berpenghasilan yang banyak. Keluarga tipe ini lebih mengagumi
Urusan jodoh bagi anak-anaknya, akan diusahakan agar terjadi
perkawinan dengan tipe keluarga sejenis dengan maksud agar
kekayaan-kekayaan tidak jatuh pada keluarga yang bukan pedagang.
Sering terjadi perkawinan antar keluarga dekat dengan akibat
negatifnya sering keturunannya mengalami cacat tubuh maupun
mental karena pekawinan yang mempunyai hubungan darah yang
dekat. Tradisi ini sering dikikis oleh generasi muda kadang-kadang
tidak mau menerima tradisi ini, sering perpindah haluan dengan
berusaha untuk mencapai gelar kesarjanaan dan tidak melanjutkan
pekeijaan orang tuanya, juga dalam memilih pasangan mereka
memilih pasangannya berdasarkan rasa cinta dan kecocokan. Tipe
keluarga ini sering mempunyai hubungan sangat erat antar keluarga,
tidak hanya sampai taraf anak-anak melainkan sampai ke cucu-cucu,
kemenakan mapun keluarga dekat lainnya dalam rangka memberikan
bimbigan kepada keluarga.
Pada tiap-tiap tipe pekerjaan orang tua akan terdapat tingkatan
penghasilan yang bervariasi, ada petani yang berpenghasilan tinggi
sehingga kaya, dan ada yang kurang dengan demikian maka miskin; pada
tipe pekerjaan yang lain pun akan terjadi hal yang sedemikian pula; artinya
ada yang miskin, ada pedagang yang kaya dan ada pedagang yang miskin.
Selanjutnya dengan menggunakan alat pengumpul data : angket
data dapat diperoleh informasi tentang pendapatan orang tua yang dibagi
paling rendah sampai ke tingkat paling tinggi tersebut kemudian akan
diklasifikasikan menjadi tiga golongan (golongan I-III) kemudian di beri
skor untuk golongan I (tingkat penghasilan yang paling rendah): 1,
golongan II : 2, dan golongan III : 3..Hal ini akan dirinci selanjutnya pada
3. Pencarian Pekerjaan Dalam Hubungannya Dengan Pemenuhan Kebutuhan
Kebutuhan manusia, menurut Quraish Shihab diartikan sebagai
"Hasrat manusia yang perlu dipenuhi atau dipuaskan". Kebutuhan
bermacam-macam dan bertingkat-tingkat, namun secara umum dapat
dibagi dalam tiga jenis sesuai dengan tingkat kepentingannya yakni
kebutuhan primer (dharuruyah), kebutuhan sekunder (hajiyat) dan
kebutuhan tertier (kamaliyat)/
Al-Qur'an secara tegas menyebutkan ketiga macam kebutuhan
primer itu dan mengingatkan manusia pertama tentang keharusan
pemenuhannya sebelum manusia pertama itu menginjakan kakinya di
bumi.3 4 Ketika Adam dan istrinya Hawa masih berada di surga. Allah
mengingatkan mereka berdua:
Artinya : Maka kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang
bab III.
menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (Q.S. Thaha : 117-
119)5
Ketiga jenis kebutuhan seperti yang disebut di atas, mengantarkan
manusia berikhtiar untuk memproduksi alat-alat pemenuhannva. baik
berupa barang maupun jasa.
Pekeijaan manusia dalam hubungannya dengan pemenuhan
kebutuhan keluarganya yaitu : aktivitas antar manusia-termasuk aktivitas
ekonomi-terjadi melalui apa yang di istilahkan oleh ulama dengan
mu'amalah (interaksi).
Pesan utama Al-Qur'an dalam mu'amalah keuangan atau aktifitas
ekonomi adalah :
Artinya : "Dan janganlah sebuhagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil..." (Q.S. Al-
Baqarah : 188)6
Dalam hal ini, penulis membatasi pada pemenuhan kebutuhan
fisiologis yang akan diklasifikasikan menjadi tiga yakni kebutuhan makan
dan pakaian, perumahan, dan fasilitas lain. Hal ini akan mengakibatkan
penggolongan tingkat penghasilan dari para orang tua murid menjadi tiga
golongan: golongan yang sangat terpenuhi, cukup terpenuhi, kurang
terpenuhi dan sangat tidak terpenuhi, diukur dari tingkat penghasilan orang
Departemen Agama R], Al-Qur'an dan Terjemahannya, CV. Toha Putra, Semarang, 1989, him. 490
tua setiap bulan yang dibagi jumlah anggota keluarganya yang tentunya
akan bervariasi.
B. Motifasi Belajar
1. Pengertian motifasi belajar
Motifasi adalah kecenderungan organisma melakukan sesuatu
sikap atau prilaku yang dipengaruhi oleh kebutuhan dan arahkan kepada
suatu tujuan teratur yang telah direncanakan.7
Menurut McDonald "Motivation is a energy change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions.
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.8
Menurut Work Davis motifasi adalah kekuatan yang tersembunyi
didalam diri kita yang mendorong kta melakukan dan bertindak dengan
cara yang khas 9
Adapun belajar mempunyai pengertian yang bervariasi
diantaranya:
a. Menurut Sardinian A.M
Belajar adalah perubahan tingkah Iaku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.10
7 Dali Gulo, Kamus Psikologi, Penerbit Tonis, Bandung, 1982, him. 168
* Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1992, him. 173.
9 Work Davis, Pengantar Belajar, Rajawali Press, Jakarta, 1986, him. 214.
2.
him. 66.
b. Menurt Hilgrad sebagai mana dikutip Abdurrachman Abror : belajar
merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang
kemudian menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari
perubahan yang ditimbulkan oleh lainya.11
Dengan demikian motivasi belajar merupakan keselurahan daya
penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki dari siswa belajar itu akan tercapai.
Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motif
yang bersama-sama menggerakan siswa untuk belajar, seorang siswa yang
memiliki intelegensi tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi.
Hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat dalam hal ini
guru bertugas mendorong siswa agar dapat memiliki motivasi belajar
dalam dirinya.
Guru merupakan penggerak belajar para siswa. Ia harus menyusun
suatu rencana tentang cara-cara melakukan tindakan serta mengumpulkan
bahan-bahan yang dapat membangkitkan serta menolong para siswa agar
mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan
belajar.
Komponen dan fungsi motivasi
Motivasi memiliki dua komponen yaitu:
a. Inner Component (komponen dalam) ialah perubahan dalam diri
seseorang keadaannya merasa tidak puas dan terjadi ketegangan
psikologi.
b. Outer Component (komponen. luar) ialah apa yang diinginkan
seseorang yang bertujuan yang menjadi arah kelakuannya.
Dalam uraian di atas jelaslah motivasi mendorong timbulnya
kelakukan dan mempengaruhi serta merubah tingkah laku. Motivasi
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak.
Motif itu berfungsi sebagai motor yang memberikan energi
atau kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
b. Motivasi menentukan arah perbutan, yakni ke arah perwujudan suatu
tujuan dan cita-cita.
c. Motivasi berfungsi menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan
mana perbuatan yang harus dilakukan dengan serasi guna mencapai
tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan itu.12
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
a. Faktor Intern
1) Faktor kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar akan
'2 M- Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan Remain, Rosda Karya, Bandung 1977
terganggu apabila kesehatan seseorang terganggu, selain itu dia
akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk atau
kelaian fungsi alat inderanya. Menurutnya kondisi kesehatan akan
menurunkan motivasi untuk belajar.
2) Cacat tubuh
Catatan tubuh adaalah sesuatu yang menyebabkan kurang
baik atau kurang sempumanya tubuh atau badan. Anak-anak yang
menderita kelainan fisik akan merasa tertolak untuk hadir ditengah-
tengah anak normal.13 Cacat bisa berupa cacat mata, patah tularxg,
daan lain-lain. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar
siswa.
b. Faktor Ekstem
1) Faktor keluarga
a) Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya
terhadap motivasi belajar anak-anaknya. Pendidikan itu telah
terjamin apabila orang tua mencegah pengaruh-pengaruh
buruk atas anak-anak dan kehidupan keluarga diselaraskan
dengan hukum serta nilai-nilai.14
b) Keadaan ekonomi keluarga
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi
kebutuhan pokoknya, misalnya makan, minum, pakaian dan
lj Mustaqim, dkk, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, him. 139
lain-lain juga membutuhkan fasilitas belajar seperti belajar
seperti ruang belajar, meja. kursi, penerangan, alat-alat tubs
dan buku-buku yang dibutuhkan anak. Fasilitas belajar bisa
terpenuhi jika keluarga memunyai ekonomi (uang). Dalam
hal ini Dimyati Mahmud menjelaskan : Remaja-remaja yang
status ekonomi orang tua baik, kecukupan, kaya,
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dalam kemampuan test
akademik. Dalam hasil belajar, dalam lamnya sekolah,
ketimbang mereka yang status ekonomi orang tuanya rendah
atau kurang menguntungkan, kurang berada.15
2) Faktor sekolah
a) Disiplin sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubunganya dengan
kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.
Kedisiplinan sekolah mencakup kedisplinan guru dalam
mengajar, kedisiplinan pegawai, kedisiplinan kapala sekolah
dalam mengelola seluruh staf beserta siswanya dan
kedisiplinan BP dalam pelayanannya kepada siswa.
b) Alat belajar
Semakin lengkap alat pelajaran yang dipakai dan
. dimiliki akan semakin meningkatkan motivasi belajar siswa.
c) Keadaan gedung
Keadaan gedung juga memberikan pengaruh
terhadap motivasi belajar anak. Siswa yang duduk berjubel-
jubel di dalam kelas tidak akan dapat belajar dengan baik,
tetapi jika sekolah memiliki gedung atau ruang yang
mencukupi dan tertata rapi maka siswapun akn lebih aktif
mengikuti pelajaran.
4. Aspek motivasi belajar
a. Raj in membuat cacatan
Catatan adalah sesuatu yang penting bagi siswa yang sedang
belajar. Dari catatan tersebut dia akan memiliki pedoman apabila ia
lupa. Apabila membaca atau mendengar sesuatu yang penting
sebaiknya dicatat agar lebih mudah dalam mengingatnya.
b. Bersifat kritis dalam menerima pelajaran
Anak yang pandai dan memiliki motivasi akan cenderung
bersikap kritis terhadap mata pelajaran yang diterima. Dia tidak akan
menerima begitu saja tanpa ada bukti atau fakta yang mendukung.
Adanya motivasi belajar akan menimbulkan daya kritis siswa.
c. Mempelajari kembali pelajaran yang baru diterima
Untuk dapat berhasilnya kegiatan belajar maka siswa perlu
mempelajari kembali pelajaran yang baru diterima. Hal ini
dengan pelajaran yang baru diterima. Siswa yang memiliki perasaan
senang dan ingin berhasil dalam pendidikannya.
d. Menyelesaikan tugas-tugas dri guru
Tugas yang diberikan oleh guru bukan saja di sekolahan, tetapi
juga tuga di rumah dalam pekerjaan rumah anak memiliki kesempatan
untuk bertanya kepada siapa saja yang dipandang bisa membantunya.
bisa ayah, ibu, atu kakak.
Jika siswa telah merasa tertarik dan termotivasi dalam
belajamva maka dia akan mengeijakan tugas-tugas yang diberikan
oleh guru dengan penuh kesadaran tanpa harus merasa terpaksa.
Diantara faktor yang menyebabkan seseorang yang memiliki semangat
tinggi untuk belajar adalah tertarik dengan apa yang dihadapi,
mempunyai tujuan, keinginan jadi orang yang bermanfaat, adanya
persaingan dan lain-lain.16
5. Tepat waktu dalam mengikuti pelajaran
Untuk bisa berhasil dalam belajar siswa harus selalu tepat waktu
dalam mengikuti pelajaran ataupun jadwal pelajaran kalau anak belajar
dengan malas, ingin mencari gampangnya saja. Kalau perlu tidak belajar
akan lulus, maka gangguan seperti ini bisa hilang dengan cara
membangkitkan semangat belajar anak tersebut dengan berdisiplin
waktu.17
C. Pengaruh tingkat penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar
Tingkat penghasilan orang tua sangat erat hubungannya dengan
pemenuhan kebutuhan sehari-hari dalam lingkungan keluarga. Keluarga akan
merasa tenang, nyaman, karena adanya penghasilan orang tua yang cukup.
Demikian juga tentang kaitannya dengan motivasi belajar anak akan tercapai
dengan adanya sarana penunjang belajar di rumah.
Pada pokonya rumah tangga merupakan segalanya. Rumah tangga
yang sehat dan teratur akan melahirkan keluarga dan masyarakat yang teratur
pula. Bagi anak-anak kebahagiaan, kesengsaraan atau penderitaan di hari
depan tergantung pada keadaan rumah tangga dimana ia tinggal.
Di rumah, dalam hubungan keluarga, seseorang akan mengalami
berbagai macam peristiwa baik yang menyenangkan, mcnycdihkan maupun
kejadian yang mengakibatkan frustasi. Masa kehidupan anak akan
mempengaruhi proses belajar anak.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga sangat penting
bagi pembentukkan pribadi anak. Suasana keluarga mempengaruhi
perkembangan emosi dan afeksi anak. Suasana keluarga mempengaruhi
kekurangan ekomomi menimbulkan motivasi belajar anak berkurang, maka
belajamya pun akan berkurang karena harus mem bantu orang tua. Selain itu,
kurangnya fasilitas pendidikan juga akan mengurangi motivasi belajar anak.
Jadi tingkat penghasilan orang tua yang tinggi atau bisa mencukupi
seluruh kebutuhan keluarga mempunyai pengaruh positif untuk motivasi
yang akan memberikan banyak motivasi anak dalam belajar, baik di sekolah,
di rumah dan di lingkungan masyarakat. Secara keseluruhan bahwa ada
pengaruh positif antara hubungan tingkat penghasilan orang tua terhadap
A. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri Bener
Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo
Pada tahun 1980 Yayasan Islam Sudirman (GUPPI) mengumpulkan
para tokoh-tokoh agama desa Bener untuk diajak musyawarah untuk
perencanaan pendirian gedung sekolah yang berbasis Islam. Dan musyawarah
itu menghasilkan kesepakatan bahwa tepatnva di Desa Kaliboto Kecamatan
Bener akan didirikan madrasah tsanawiyah.
Dengan semangat yang tinggi serta mulia ini para tokoh-tokoh agama
mulai bekerja sekuat tenaga sehingga akhimya pada awal tahun 1981 gedung
mulai di bangun dan itu membutuhkan waktu yang lama untuk bisa sempuma
dan layak untuk dipakai sekolah sehingga pada tahun 1983 gedung ini
diresmikan sebagai "Madrasah Tsanawiyah Bener"
Pada akhimya awal tahun 1997 madrasah ini diakriditasi oleh
departemen agama dan tepatnya tgl 17 Maret 1997 madrasah ini resmi
menjadi madraah negeri.
B. Letak Geografis
Madrasah Tsanawiyah Negeri Bener ini terletak di Desa Kaliboto
Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo.
Desa Kaliboto ini merupakan daerah atau lingkungan yang islami
karena 100 % penduduknya beragama Islam. Dengan demikian keberadaan
MTsN Bener ini sangat cocok dengan Desa Kaliboto Kecamatan Bener
Kabupaten Purworejo.
C. Sarana dan Prasarana
Keadaan gedung sekolah
1. Ruang kelas : 18 ruang
2. Kan tor : 1 ruang
3. Perpustakaan : 1 ruang
4. Ruang UKS : 1 ruang
5. Koperasi : 1 ruang
6. Kamar kecil : 6 ruang
7. Gudang : 1 ruang
Fasilitas yang menunjang lainnya :
1. Bola kaki : 2 buah
2. BolaVolly : 3 buah
3. Net bola volly : 1 buah
4. Lapangan bola : 1 buah
D. Keadaan Guru
1. Rekapitulasi data guru Fak. menurut ijazah
TABELI
JUMLAH GURU FAK MENURUT IJAZAH
No Mata Pelajaran
2. Nama guru dan pegawai
TABEL II
DAFTAR TENAGA TEHNIS DAN TENAGA ADMINISTRASI
MTs N BENER TAHUN PELAJARAN 2004/2005
No Nama Guru Status Gol. Ijazah Jabatan
1 Drs. Sudamo Negeri IV/a . IKIP Ka. Madrasah
2 Surtinah Negeri Ill/d D ill Wakamad
3 Isnaini M. BA Negeri III/c IAIN Ur. Sarana
No Nama Guru Status GoL Ijazah Jabatan
5 Sukaemi, S.Pd Negeri Ill/b IK1P Guru
6 Drs. Iswahyudi Negeri 111/b IAIN Ur Humas
7 Chamidatus S. S.Pd Negeri Ill/b IKIP Guru
8 Farida N. S.Pd Negeri Ill/b SARWI Bendahara
9 Drs. M. Ali Negeri IH/b IAIN Guru
10 Parino, BA Negeri Ill/a IAIN Ur Kesiswaan
11 M. Arwah, S.Pd Negeri Ill/a IKIP Ur Pengajaran
12 Mudjtahidah, S.Pd Negeri Ill/a IKIP Guru
13 Drs. Edy Haryanto Negeri Ill/a IKIP Guru
14 Arba' L. S.Ag Negeri Ill/a IAIN Guru
15 Sri Istiharijah Negeri Il/b IKIP Guru
16 Setyowati, S.Ag Swasta IAIN Guru
17 Sarjiyo, S.Pd Swasta IKIP Guru
18 Sukamto, A.Md Swasta IKIP Guru
19 Suyatmin, S.Pd Swasta IKIP Guru
20 Abdul K, S.Pd Swasta IKIP Guru
21 Nur Kholiq, S.Ag Swasta IAIN Guru
22 M. Shodiq, S.Pd Swasta IKIP Guru
23 Arif Eko S. S.Ag Swasta IAIN Guru
24 Nuryati, S.Pd Swasta IKIP Guru
25 Emi Catur, S.Pd Swasta IKIP Guru
26 H.M. Waith S.Ag Swasta IAIN Guru
27 Yeni D.K, S.Pd Swasta IKIP Guru
28 Muslih E., S.Pd Swasta IKIP Guru
29 Wahyuningsih, S.Pd Swasta IKIP Guru
30 Rr. Nuril M, S.Ag Swasta IAIN Guru
31 Dwi H, A.Md Swasta IKIP Guru
32 A. Yani, S.Pd Swasta IKIP Guru
No Nama Guru Status Gol. Ijazah Jabatan
34 M. Yogo W. S.Pd Swasta IKIP Guru
35 Hasanudin Swasta MAN Guru
36 Winami, S.Si Swasta IKIP Guru
37 Kun M. S.Pd Swasta IKIP Guru
38 Wasi' M., S.Ag Swasta IAIN Guru
39 Wiji T, S.Pd Swasta IKIP Guru
40 Budi S., S.Pd Swasta IKIP Guru
41 H. Asrofi. BA Negeri III/c IAIN KTU
42 Khamidah Negeri Il/d SLTA Bendahara
43 Paryonio Swasta SLTA Pegawai Perpus
44 Yulia Kartika Swasta D I Staff TU
45 Nur Widyawati H Swasta SLTA Staf Perpus
46 Ari Hidayati Swasta D ill Staff TU
47 Sugito Swasta SLTP Penjaga
48 Hartu Swasta SD Penjaga
49 Sumamo Swasta SD Penjaga Malam
50 Bejo Swasta SD Tukang Kebun
E. Keadaan Siswa
Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Bener Kecamatan Bener
Kabupaten Purworejo pada tahun pelajaran 2004 / 2005 secara keseluruhan
TABEL III
DAFTAR JUMLAH SISWA MTS N BENER
Kelas Jumlah kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
I 6 kelas 119 143 262
II 6 kelas 109 103 212
III 6 kelas 137 145 282
Jumlah 18 kelas 365 391 756
Penulis mengambil sampel hanya dari siswa kelas II Madrasah
Tsanawiyah Bener Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo pada tahun
pelajaran 2004/2005. Yang keseluruhannya berjumlah 212 siswa.
TABEL IV
DAFTAR SISWA KELAS II
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
IIA 23 11 34
II B 19 19 38
IIC 14 18 32
II D 16 22 38
IIE 17 17 34
II F 20 16 36
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data dan Penyajian Hasil Responden
1. Tingkat penghasilan orang tua siswa kelas II MTsN Bener Kabupaten
Purworejo tahun pelajaran 2004 / 2005.
Sebagai gambaran khusus akan dipaparkan dalam bentuk tabel
tentang tingkat penghasilan orang tua beserta jumlah semua anggota
keluarga. Bagi siswa yang terambil sebagai sampel penelitian yaitu 50%
dari jumlah keseluruhan siswa kelas II. Dari jumlah keseluruhannya 212
siswa yang terbagi dari 6 kelas, maka akan terambil 3 kelas, yakni kelas
IIA 34 siswa, kelas 1IC 32 siswa, dan kelas HE 34 siswa. Sehingga jumlah
responden yang diambil sebanyak 100 siswa.
Berdasarkan hasil angket tingkat penghasilan orang tua yang telah
dibagi jumlah semua anggota keluarga dapat dilukiskan sebagai berikut :
Penghasilan orang tua terendah dibagi setiap anggota keluarga
Rp. 100.000,00. Penghasilan orang tua tertinggi dibagi setiap anggota
keluarga Rp. 400.000,00. Rentang penghasilan orang tua dibagi setiap
anggota keluarga Rp. 300.000,00.
Rentang penghasilan tersebut diklasifikasikan menjadi tiga
golongan, yaitu: golongan kurang mampu, golongan mampu, dan
golongan sangat mampu. Kemudian diberi skor 1-3 dengan interval
300.000 : 3 = 100.000 sebagai berikut:
Golongan I : Rp. 100.000,00 - Rp. 200.000,00
Golongan II : Rp. 201.000,00 - Rp. 300.000,00
TABEL V
HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG TUA
DIBAGI JUMLAH ANGGOTA KELUARGA SISWA KELAS II A
MTs N BENER KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005
No Nama siswa Pekerjaan
1 A. Fayakun Tani 800,000 4 200.000 1
2 Agus S Pedagang 900,000 4 225,000 2
3 A.Pumomo Tani 850,000 5 170,000 1
4 Anna L Tani 700,000 5 140,000 1
5 Ana M Pedagang 850,000 3 283,000 2
6 Anaspan Tani 600,000 5 120,000 i
7 Andri Y Tani 900,000 4 225,000 2
8 Anisa M Wiraswasta 1,200,000 4 300,000 2
9 Arif A Tani 800,000 5 160,000 1
10 Asri A PNS 1,600,000 4 400,000 2
11 Devid P Pedagang 850,000 5 170,000 1
12 Dewi P Tani 800,000 4 200,000 1
13 Egie AY Buruh 700.000 4 175,000 1
14 Farida Z pedagang 900,000 4 225,000 2
15 F. Mujid Tani 850,000 5 170,000 1
16 Haryo S Tani 780,000 6 130,000 1
17 Imam P Tani 800,000 4 200,000 1
18 Indiyani Pedagang 900,000 5 180,000 1
19 Istiqomah Pedagang 900,000 4 225,000 2
20 Qoirurohim Tani 700,000 5 140,000 1
21 Lirofin Tani 850,000 5 170,000 1
22 M. Rohman Tani 700,000 4 175,000 1
23 M. Ali Buruh 800,000 4 200,000 1
No Nama siswa Pekerjaan
25 Mukayat Tani 850,000 5 170,000 1
26 Muslikhan Tani . 700,000 6 116,000 1
27 N. Wiyoto Tani 600,000 5 120,000 1
28 N. Mustaqim Buruh 500,000 4 125,000 1
29 N. Nisa PNS 1,800,000 5 360,000 3
30 Rini W Tani 700,000 5 140,000 1
31 Rofiqoh Buruh 600,000 5 120,000 1
32 Suparyanti Pedagang 900,000 4 225,000 2
33 Sri W Tani 800,000 5 160,000 1
34 Sugeng R Tani 700,000 6 116,000 1
Jumlah 44
TABEL VI
HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG TUA
DIBAGI .JUMLAH ANGGOTA KELUARGA SISWA KELAS II C
MTs N BENER KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005
No Nama siswa Pekerjaan
2 A. Setiawan Buruh 500,000 4 125,000 1
3 A. Samsul Tani 800,000 4 200,000 1
4 A. Zainal Tani 700,000 5 140,000 1
5 Anik S.R Tani 800,000 5 283,000 1
6 Dwi S.R Wiraswasta 950,000 4 237,500 1
7 Farhatul B. Tani 700,000 4 175,000 1
8 Guntur A. Pedagang 1,300,000 4 325,000 3
No Nama siswa Pekerjaan
10 Hefi M. Buruh 700,000 5 140,000 1
11 Ikhsanudin Buruh 600,000 4 150,000 1
12 Imam H. Pedagang 1,300,000 3 433,000 3
13 Khoimah Tani 700,000 4 175,000 1
14 Kuni T.N Pemborong 1,600,000 4 400,000 3
15 Maisyaroh Tani 800,000 6 133,000 1
16 Maslihatun Tani 700,000 5 140,000 l
17 M. Sholikhin Tani 850,000 5 170,000 1
18 M. Fatkhah PNS 1,800,000 5 360,000 3
19 M. Yahya Tani 700,000 3 233,000 2
20 Mukhlis S. Tani 600,000 5 120,000 i
21 Mustamilah Tani 800,000 5 160,000 i
22 Muyasaroh Buruh 600,000 5 120,000 i
23 Nita Atul M. Tani 700,000 5 140,000 i
24 Nur Aniyah Tani 800,000 4 200,000 i
25 Panit P. Buruh 600,000 5 120,000 i
26 Patonah Tani 800,000 5 116,000 i
27 Ratna Pedagang 800,000 4 200,000 i
28 Rina L. PNS 1,600,000 4 400,000 3
29 Riska W. Tani 780,000 6 130,000 1
30 Siti S. Buruh 700,000 4 175,000 1
31 Treni W. Buruh 600,000 5 120,000 1
32 T ugiyono Buruh 700,000 5 140,000 1
TABEL VII
HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG TUA
DIBAGI JUMLAH ANGGOTA KELUARGA SISWA KELAS II E
MTs N BENER KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2004/2005
1 A. Aziz Tani 700,000 5 140,000
1
2 A. Munajah Tani 800,000 4 200,000
1 3 A. Prilia S. Tani 600,000 6 100,000
1 4
j Bhakti W. Pemborong 1,600,000 4 400,000 3
5 Budi S. Tani 800,000 6 283,000
2
6 Dwi S. Buruh 600,000 4 150,000
1
7 Elly E. Pedagang 850,000 3 283,000
2
8 Erik S. PNS 1,700,000 5 340,000
3
9 Ferri A. Buruh 700,000 4 175,000
1 10 Fitri A. Wiraswasta 1,400,000 4 350,000
3
11 Hadi S. Buruh 500,000 4 125,000
1
12 Heni H. Buruh 700,000 6 433,000
3
13 Heri H. Tani 800,000 6 133,000
1 14 Kuspriyanti Tani 850,000 4 212,500
2
15 Lai la M. Tani 700,000 6 133,000
1
16 Liyana Tani 850,000 3 283,000
2
17 Mahfudin Tani 700,000 4 175,000
1
18 M. Bisri Tani 600,000 4 150,000
1 19 M. Khalim Pedagang 900,000 4 233,000
2
20 Mustamit Tani 850,000 5 170,000
1 21 Nur Hayati Pedagang 800,000 5 160,000
1
22 Nuril A. Tani 700,000 4 175,000
1 23 Pipin W. Pedagang 900,000 4 225,000
2
24 Pumawati Tani 800,000 5 160,000
No Nama siswa Pekerjaan
25 Ratna T Pedagang 900,000 4 225,000
2
26 Rini Y. Tani 700,000 4 116,000
1
27 Sari H. Tani 800,000 4 200,000
1 28 Siti U. Pedagang 1,000,000 4 250,000
2
29 Shohidah Tani 700,000 4 175,000
1 30 Sri Muryani Tani 850,000 oJ 283,000
2
31 Sudiyono Tani 700,000 5 140,000
1
32 Sarif H. Tani 800,000 6 133,000
1
33 Tohar M. Buruh 600,000 5 120,000
1 34 Umi L.N Pemborong 1,800,000 C 116,000
1
Jumlah
51
2. Tingkat Motivasi belajar siswa kelas II MTs Bener Kabupaten Purworejo
Tahun Pelajaran 2004 / 2005
Dari hasil observasi tidak langsung penulis akan memaparkan
melalui rating scale tentang tingkat motivasi belajar siswa kelas II MTsN
Bener Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004 / 2005.
Adapun skor penilaian dari dafitar pertanyaan siswa yaitu :
A = Baik / tinggi = 3
B = Cukup / sedang = 2
C = Kurang / rendah = 1
TABEL VIII
JAWABAN PERT ANY AAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS II A
No
Responden
Jawaban Pertanyaan Tentang Motivasi
23 2 1 2 1 2 8
Jawaban Pertanyaan Tentang Motivasi
Belajar Siswa Jumlah
JAWABAN PERT ANY AAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS II C
No
Responden
Jawaban Pertanyaan Tentang Motivasi
TABEL X
JAWABAN PERT ANY AAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS II E
No
Respondcn
Jawaban Pertanyaan Tentang Motivasi
Setelah data terkumpul, maka langkah yang penulis tempuh selanjutnya
adalah menganalisis data. Sebagai tindak lanjut dalam upaya mencapai tujuan
penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana termuat dalam bab I. untuk
memudahkan penganalisisan maka ditempuh tahapan-tahapan analisis sesuai
dengan jenis data, yaitu sebagai berikut:
A. Analisis Pendahuluan
Dalam analisis pendahuluan ini. penulis akan menyajikan analisis data
dalam rangka untuk mengetahui tingkat penghasilan orang tua yang dibagi
jumlah anggota keluarga dan motivasi belajar siswa kelas II MTs N Bener
Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2004-2005.
1. Analisis penghasilan orang tua yang dibagi jumlah anggota keluarga.
Analisis data mengenai penghasilan orang tua yang dibagi jumlah
anggota keluarga. Diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 3
item soal yang berbentuk essay.
Selanjutnya dari jawaban 2ngket itu akan diketahui tingkat
penghasilan orang tua siswa menjadi 3 golongan:
Golongan I : Penghasilan orang tua yang rendah
Golongan II : Penghasilan orang tua yang cukup
Golongan III : Penghasilan orang tua yang tinggi
Lebih jelasnya akan kami paparkan rndalui tabel sebagai berikut:
TABEL XI
NILAI ANGKET PENGHASILAN ORANG TUA
SISWA KELAS II MTs N BENER PURWOREJO
Dari tabel di atas dapat diketahui komparasi tingkat penghasilan
orang tua siswa yaitu sebagai berikut:
Golongan I sebanyak 71 siswa
Golongan II sebanyak 19 siswa
Golongan III sebanyak 10 siswa
Sedangkan untuk menghitung prosentase menggunakan rum us :
P - — x 100%
N
Keterangan :
P = prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah responden
a. Untuk tingkat penghasilan orang tua dalam kategori tinggi, golongan
III sebanyak 10 siswa
/> = — x 100%
100
= 10%
b. Untuk tingkat penghasilan orang tua dalam kategori sedang, golongan
II sebanyak 19 siswa
19
P =---- xl00%
100
c. Untuk tingkat penghasilan orang tua dalam kategori rendah, golongan I
sebanyak71 siswa
P = — xl00% 100
= 71 %
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut
TABEL XII
FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT PENGHASILAN
ORANG TUA SISWA
No Kategori Golongan Frekuensi Prosentase
1 Tinggi III 10 10
2 Sedang II 19 19
3 Rendah I 71 71
Jutnlah 100 100
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat penghasilan
orang tua siswa yang berada dalam taraf tertinggi 10 %, taraf sedang 19 %
dan taraf rendah 71 %.
2. Analisis motivasi belajar siswa
Dalam menganalisis data motivasi belajar siswa yang diambil dari
observasi tidak langsung melalui rating scale. Dapat dilihat dalam tabel
TABEL XIII
HASIL OBSERVASI TID AK LANGSUNG MELALUI RATING SCALE
TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA
No. Aspek yang Diamati Jumlah
Maka untuk mencari tingkat motivasi belajar siswa pada kategori
8 + 1 i =
---3
= 3
Dengan interval 3 maka dapat diketahui kelas intervalnya adalah
sebagai berikut:
a. 1 2 -1 4 kategori motivasi belajar siswa tertinggi dengan nominasi A
b. 9 -1 1 kategori motivasi belajar siswa sedang dengan nominasi B
c. 6 — 8 kategori motivasi belajar siswa terendah dengan nominasi C
Selanjutnya untuk mengetahui nilai dan nominasi motivasi belajar
siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
t a b e l XIV
NILAI DAN NOMINASI MOTIVASI BELAJAR SISWA
No.
Dari tabel di atas dapat diketahui komparasi motivasi belajar siswa
adalah untuk nilai pada kategori tinggi (A) 26 siswa, kategori sedang (B)
54 siswa dan untuk kategori rendah (C) 20 siswa.
Sedangkah untuk menghitung prosentase menggunakan rumus
sebagai berikut:
P = — xl00%
N
Keterangan :
P = prosentase
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah responden
a. Untuk tingkat motivasi belajar siswa dalam kategori tinggi,
P = — x 100%
100
- 26 %
b. Untuk tingkat motivasi belajar siswa dalam kategori sedang,
mendapatkan nilai B sebanyak 54 siswa
P = — x 100%
100
= 54 %
c. Untuk tingkat motivasi belajar siswa dalam kategori rendah,
mendapatkan nilai C sebanyak 20 siswa
20
P = —— x 100% 100
-
20%
Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut
TABEL XV
FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT MOTIVASI
BELAJAR SISWA
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1 Tinggi 1 2 -1 4 26 26
2 Sedang 9 -1 1 54 54
3 Rendah 6 - 8 20 20
Jumlah 100 100
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki
motivasi belajar pada kategori tertinggi 26 %, kategori sedang 54 % dan
Dari prosentase motivasi belajar siswa tersebut di atas
menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi adalah kategori sedang sebanyak
54 siswa dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
siswa kelas II MTs N Bener Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2004-2005 dalam ketegori sedang.
B. Analisis Uji Hipotesis
Untuk mengetahui adakah korelasi antara penghasilan orang tua
dengan motivasi belajar siswa MTs N Bener Kabupaten Purworejo, maka
penulis menggunakan rumus korelasi Product Moment, yang didahuli dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat tabel persiapan untuk mencari korelasi antara pengaruh
penghasilan orang tua dengan motivasi belajar siswa.
2. Mencari x, y, x , y dengan cara mengalikannya.
3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi
Product Moment.
TABEL XVI
PERSIAPAN UNTUK MENCARI KORELASI ANTARA
PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI
No
Jumlah 139 1038 237 11154 1515
Sedangkan untuk mengetahui dari tujuan yang ketiga, penulis
menggunakan rumus product moment, yaitu :
r N Tjcy - (X r )(!> ')
yl{NZx2 -{Y x)2\{NZ.y2 -{Z y)2}
Keterangan :
l\\ Koefisiensi korelasi product moment antara variabel x dan
variabel y
Xxy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
Xx : Jumlah skor x
Xy : Jumlah skor y
N : Jumlah obyek yang diteliti
r _ A?Xxy-(Xx)(Xy)
= _______ 100.1515 — (139)(1038)_______
151500-144282 ______
Kxy ~ ^{23700 - 19321} {1115400 - 1077444}
7218
~ ^(4379X3 7956)
7218
Kxy ~ Vl 66209324
7218 ^ ~~ 12892.22
^ = 0,559
C. Analisis Lanjutan
Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y di ketahui,
maka untuk mengetahui dapat dan tidaknya hipotesis diterima atau tidak hams
dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat
dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa r hitung
dengan r tabel signifikan atau tidak.
Hal ini dikarenakan bila r hitung sama dengan atau lebih besar dari r
tabel, maka r hitung dapat dikatakan signifikan.
Sesuai dengan responden sebanyak 100 siswa, maka dapat dilihat
dalam tabel nilai-nilai rproduct moment adalah sebagai berikut:
Pada taraf signifikan 5 % - 0,195
Pada taraf signifikan 1 % = 0,256
Sehingga dapat dibandingkan berdasarkan tabel tersebut nilai-nilai
yang diperoleh ialah:
0,559 >0,195 pada taraf signifikan 5 %
Dari analisis data di atas maka hipotesis keija (H0) yang berbunyi "ada
korelasi antara tingkat penghasilan orang tua dengan motivasi belajar siswa"
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta sistematika yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan :
1. Dari kesimpulan dan analisa pertama untuk mengetahui variasi tingkat
penghasilan orang tua, dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
Bahwa tingkat penghasilan orang tua siswa MTs N Bener Kabupaten
Purworejo berada pada kategori kurang mampu.
Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari 100
siswa yang diambil sebagai sampel, teradapat 71 responden (71%) dalam
katagori kurang, sementara yang berkategori cukup terdapat 19 responden
(19%) dan yang berada pada kategori tinggi hanya terdapat 10 responden
(10%).
Dengan demikian jelaslah bahwa tingkat penghasilan orang tua siswa MTs
N Bener Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2004 / 2005 berada pada
kategori kurang.
2. Dari hasil penelitian dan analisa yang kedua untuk mengetahui variasi
motivasi belajar, dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
Bahwa motivasi belajar siswa MTs N Bener Kabupaten Purworejo berada
pada kategori cukup. Hal ini terbukti dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari 100 siswa yang diteliti terdapat 54 responden (54%)
berkategori cukup, sementara yang berkatcgori cukup, sementara yang
berkategori tinggi 26 responden (26%) dan yang berkategori kurang
terdapat 20 responden (20%).
Sesuai hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar
siswa MTs N Bener Kabupaten Purworejo memiliki motivasi belajar pada
kategori cukup.
3. Berdasarkan analisa ketiga untuk mencari jawaban dari hipotesis yang
mengatakan ada pengaruh / korelasi yang positif antara tingkat
penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar, dapat penulis simpulkan
bahwa hipotesis tersebut dapat diterima kebenarannya. Hal ini terbukti dari
analisis data diperoleh koefesien (ro) sebesar 0,559.
Sedangkan koefesien korelasi pada tabel produk moment untuk taraf
signifikan 5% sebesar 0,195 dan untuk taraf signifikan 1% sebesar 0,256.
Sehingga koefesien (ro) masih lebih besar, baik pada taraf signifikan 5%
maupun taraf signifikan 1%.
B. Saran-saran
1. Saran untuk orang tua
a. Orang tua hendaknya selalu memberikan dorongan semangat
terhadap anaknya dalam belajar.
b. Orang tua hendaknya senantiasa mengawasi dan membimbing
c. Orang tua hendaknya memberikan contoh tauladan yang baik kepada
anaknya baik dalam kehidupan keluarga, berbangsa dan bemegara
maupun dalam hal beragama.
d. Orang tua hendaknya selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pendidikan bagi anak-anaknya.
2. Saran untuk guru
a. Guru hendaknya meningkatkan perhatiannya terhadap siswa,
sehingga kemajuan-kemajuan maupun permasalahan-permasalahan
yang dialami siswa dapat diketahui dengan cepat.
b. Guru sebaiknya selalu memberikan motivasi belajar kepada siswa,
sehingga siswa akan giat dalam belajar.
3. Saran untuk siswa
a. Dalam setiap mengikuti pelajaran hendaknya siswa mengikutinya
dengan sungguh-sungguh dan tekun.
b. Dalam rangka meraih prestasi yang tinggi hendaknya setiap siswa
herdisiplin dalam melakukan kegiatan belajar, baik di sekolah
maupun di rumah.
c. Setiap pelajaran yang telah diterima hendaknya dipelajari dan
ei pah ami dengan baik, karena akan menjadi bekal nanti ketika akan
C. Penutup
Penulis mengucapkan puji svukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan Rahmat-Nya sehingga dalam penyusunan skripsi ini
dapat tcrselesaikan.
it
Mungkin dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya
oleh karena itu saran dan masukan dari semua pihak sangat penulis harapkan
untuk menjadikan skripsi ini lebih baik dan sempuma.
Akhimya penulis berharap mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini
A.M, Sardinian, lnteraksi dan M otivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2005.
Abror, Abdurrachman, Psikologi Pendidikan, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta, 1993.
Ahmad, Abu, Tehnik Belajar yang Efektif, Rineka Cipta, Jakarta, 1991.
Davis, Work, Pengantar Belajar, Rajawali Press, Jakarta, 1986.
Departemen Agama Rl, Al-Qur'an dan Terjemahannya, CV. Toha Putra. Semarang, 1989.
Gulo, Dali, Kamus Psikologi, Penerbit Tonis, Bandung, 1982.
Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar dan Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1992.
Mahmud, M. Dimyati, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. DPFE. Yogyakarta, 1990.
Moeliono, Anton M., Kamus Besar Ba/tasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. 1989.
Mustaqim, dkk, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1990.
Ningrat, Koentjara, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT. Gramedia, 1977.
Pujosuwamo, Sayekti, Bimbingan dan Koenseling Keluarga, Menara Mas Offset: Yogyakarta, 1994.
Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan Remaja, Rosda Karya, Bandung 1977.
Russen, Perquin, Pendidikan Keluarga dan Masalah Kewibawaan, Jemmar, Bandung, 1982.
Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-Qur'an, Mizan, Jakarta.
Singarimbun, Masri, dan Sofyan Eflendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1987.
b a c c c 29 N. N isa
a a a b a
30 Rini W
a . b b b a
31 Rofiqoh
b b b c b
32 Suparyanti
b b a b a
33 Sri W
b b b c a
34 Sugeng R
a a a b a
29 R iska W.
b b b c a
30 Siti S.
b . b c b a
31 Treni W.
b c b b b
32 Tugiyono
a b b b a
29 Shohidah
a b b c a
30 Sri M uryani
b b a b a
31 Sudiyono
b c b c b
32 S a rif H.
b b c c b
33 Tohar M.
b b b c b
34 Umi L.N
a a b b a
Keterangan :
a : baik / tinggi
b : cukup / sedang