• Tidak ada hasil yang ditemukan

K O R E L A S I A N T A R A T IN G K A T P E N G H A S IL A N O R A N G T U A D E N G A N M O T IV A SI B E L A J A R S IS W A K E L A S II M T s N E G E R I B E N E R KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20042005 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "K O R E L A S I A N T A R A T IN G K A T P E N G H A S IL A N O R A N G T U A D E N G A N M O T IV A SI B E L A J A R S IS W A K E L A S II M T s N E G E R I B E N E R KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20042005 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

K O R E L A S I A N T A R A T IN G K A T P E N G H A S IL A N

O R A N G T U A D E N G A N M O T IV A SI B E L A J A R

S IS W A K E L A S II M T s N E G E R I B E N E R

K A B U P A T E N P U R W O R E J O

T A H U N P E L A J A R A N 2 0 0 4 / 2 0 0 5

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

NIM: 114 03 015

JU R U SA N TARBIYAH

PROGRAM STU D I PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

Drs. H. M. Zulfa, M.Ag

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu'alaikum, wr, wb

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,

maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : RIFAI

NIM : 11403 015

Progdi : Tarbiyah / PAI

Judul : KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN

ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS II MTs N BENER KABUPATEN

PURWOREJO

Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera

dim unaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu'alaikum, wr, wb

Salatiga, 24 Februari 2006 lEsimbfm

(3)

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721

Website: www.stainsalatiea. ac. id Email\administrasi(d)stainsalatisa. ac. id

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : RIFAI dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 03 015 yang beijudul : "KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN MOTIVAS BELAJAR SISWA KELAS II MTs BENER

KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005 ", Telah

dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada h a ri: Sabtu 4 Maret 2006 M yang bertepatan dengan tanggal 4 Safar 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat- syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.

4 Maret 2005 M Salatiga,

---4 Safar 1---427 H

Panitia Ujian

(4)

/ ^ 0

jf)j

J^xJu

\y p \

J J J . . .

...

(Dan nasehat menasehati supaya mentaati

he6enaran cCan nasehat menasehati supaya

menetapi hesa6aran

(5)

Shpipsi inipenuCis persem6ah^an untuf^

1. (Bapa^l6unda tercinta, terhasih, tersayang yang

seCaCu mem6im6ing, mendo'a^an dan mem6erihan

segaCanya 6ai

£

moraC maupiin sprituaC 6agi

he(ancaran studyhu, semogd J4fXah senantiasa

meridfioinya.

2. (Buat semua anggota

/(eCuarga yang seCaCu

memotivasi demi terseCesaikpnnya shripsi ini

3. (Buat

^eCuarga 6esar '(DCyT.COM" (Dhasir, M as

flrief, M as Qondrong, M as Tide dan Safieru)

yang menjadi tempat pengetihan skpipsi ini,

tfanf^you very much

(6)

Salatiga, Februari 2006

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb

yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai

keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis

mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa

terselesaikan.

Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi

Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin

Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini

bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat.

Akhimya dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai

pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul

KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II MTsN BENER, KABUPATEN

PURWOREJO. Dengan terbentuknya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih

yang tiada taranya kepada :

1. Bapak Drs. Badwan, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Kastolani, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.

3. Drs. H. M. Zulfa, M.Ag, selaku pembimbing yang senantiasa sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. Bapak Drs. Sudamo, selaku Kepala Sekolah MTs N Bener yang telah

memberikan ijin penelitian.

5. Karyawan dan Karyawati MTs N Bener yang telah memberikan bantuan

kepada penulis.

(7)

HALAMANJUDUL... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Penegasan Istilah... 2

C. Permasalahan ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian... 4

F. Hipotesi... 4

G. Indikator... 5

H. Metode Penelitian... 5

I. Sistematika Skripsi... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Tingkat Penghasilan Orang Tua... 9

1. Pengertian Tingkat Penghasilan Orang I'ua... 9

2. Macam-Macam Pekerjaan Orang Tua... 9

3. Pencarian pekerjaan dalam Hubungannya dengan Pemenuhan Kebutuhan... 13

B. Motivasi Belajar... 15

1. Pengertian Motivasi Belajar... 15

2. Komponen dan Fungsi Motivasi... 16

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar... 17

(8)

C. Pengaruh Tingkat Penghasilan Orang Tua Terhadap

Motivasi Belajar... 22

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Berdirinya MTs N Bener... 24

B. Letak Geografis MTs N Bener... 24

C. Sarana dan Prasarana... 25

D. Keadaan Guru... 26

E. Keadaan Siswa... 28

F. Pelaksanaan Pengumpulan data dan Penyajian Hasil Responden... BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan... 41

B. Analisis Uji Hipotesis... 54

C. Analisis Lanjutan... 59

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 61

B. Saran-Saran ... 62

C. Penutup... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

(9)

TABEL I JUMLAH GURU FAK. MENURUT IJAZAH... 26

TABEL II DAFTAR TENAGA TEHNIS DAN TENAGA

ADMINISTRASI MTs N BENER... 26

TABEL III DAFTAR JUMLAH SISWA... 29

TABEL IV DAFTAR SISWA KELAS II... 29

TABEL V HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG

TUA DI BAGAI JUMLAH ANGGOTA KELUARGA

SISWA KELAS IIA... 31

TABEL VI HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG

TUA DI BAGAI JUMLAH ANGGOTA KELUARGA

SISWA KELAS IIC... 31

TABEL VII HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG

TUA DI BAGAI JUMLAH ANGGOTA KELUARGA

SISWA KELAS HE... 34

TABEL VIII JAWABAN PERTANYAAN TENTANG MOTIVASI

SISWA KELAS IIA... 36

TABEL IX JAWABAN PERTANYAAN TENTANG MOTIVASI

SISWA KELAS IIC... 37

TABEL X JAWABAN PERTANYAAN TENTANG MOTIVASI

SISWA KELAS HE... 39

(10)

TABELXII FREKEUNSI DAN PROSENTASE TINGKAT

PENGHASILAN ORANG TUA SISWA... 45

TABEL XIII HASIL OBSERVASI TIDAK LANGSUNG MELALUI

RATING SCALE TENTANG MOTIVASI BELAJAR... 46

TABEL XIV NILAI DAN NOMINASI MOTIVASI BELAJAR

SISWA... 50

TABEL XV FREKUENS1 DAN PROSENTASE TINGKAT

MOTIVASI BELAJAR SISWA... 53

TABEL XVI PERSIAPAN UNTUK MENCARI KORELASI ANTARA

PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA... 54

(11)

A. Latar Belakang Masalah

Tingkat penghasilan yang diperoleh orang tua (ayah dan ibu) di

lakukan dengan bekerja untuk mendapatkan rizki secara halal, dalam

menunaikan kewajiban untuk memberi nafkah memenuhi kebutuhan istri dan

anak-anak. Bekerja untuk mencari nafkah adalah sangat dianjurkan dalam

Islam sebagaimana Firman Allah dan surat At Taubah ayat 105 sebagai

berikut:

/ ^ 0 ; ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^

Artinya : “Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu " 1

(QS. At-Taubah : 105).

Para orang tua dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan termasuk tidak

akan lepas dari adanya kemampuan dalam mencari nafkah yang berupa

penghasilan ekonomi yang bisa dihitung secara rata-rata dalam setiap

bulannya akan menimbulkan variasi dari tingkat pendapatan orang tua yang

berakibat pada bervariasinya kemampuan pemenuhan kebutuhan tersebut.

Anak-anak memperlukan biaya untuk dapat bersekolah, serta dorongan

orang tua kepada anaknya untuk selalu giat belajar, raj in masuk sekolah serta

mengikuti les privat agar anaknya bisa berprestasi unggul ketimbang anak-

anak yang lain. Jadi orang tua harus rela mengeluarkan uang untuk membiayai

1 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta, him. 298.

(12)

segala keperluan anaknya dibidang pendidikan dengan begitu hanya orang tua

yang tingkatnya tinggi yang bisa memotivasi belajar mereka. Akan tetapi ada

pula anak-anak dari orang tua yang tingkat nya rendah mampu menunjukkan

semangat belajar mereka. Namun berapakah jumlah mereka dibanding dengan

anak-anak dari orang tua yang tingkat penghasilan nya tinggi.

Hal ini menarik perhatian untuk di teliti menyangkut adanya korelasi

antara tingkat penghasilan orang tua dengan motivasi belajar. Hal ini

dilakukan dengan mengetengahkan judul penelitian dengan mengambil lokasi

di MTsN daerah pinggiran yang tingkat penghasilannya bermacam-macam.

Adapun judul penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut :

“KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II DI MTs NEGERI

BENER KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

PELAJARN 2004/2005.

B. Penegasan Istilah

Di sini perlu dijelaskan kata-kata penting dalam judul agar tidak terjadi

kekeliruan dalam menafsirkan judul penelitian yakni :

1. Korelasi : “Hubungan timbal balik atau sebab akibaf\ 2

2. Motivasi belajar:

Menurut McDonald "Motivation is a energy change within the

person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions.

2

' Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka Jakarta 1989

(13)

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang

ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan/

3. Tingkat penghasilan : terpenuhinya kebutuhan primer fisiologi dari tiap

keluarga yang didukung oleh pendapatn bulanan orang tua.

4. Orang tu a : ayah dan ibu.

Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah penelitian

tentang hubungan timbal balik atau sebab akibat antara motivasi siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar dengan tingkat pemenuhan kebutuhan primer

fisiologis yang didukung oleh pendapatan bulanan (Rupiah) bagi siswa kelas

II di MTs Negeri Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Tahun

Pelajaran 2004/2005.

C. Permasalahan

Adapun permasalahan yang diajukan menyangkut tiga hal antara lain :

1. Bagaimanakah tingkat penghasilan orang tua siswa kelas II di MTs N

Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran

2004/2005.

2. Bagaimanakah motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan

Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.

3. Apakah ada korelasi antara tingkat penghasilan orang tua dengan motivasi

belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten

Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005. 3

173.

(14)

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :

1. Gambaran tingkat penghasilan orang tua siswa kelas II di MTs N Bener,

Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.

2. Gambaran motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan

Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.

3. Ada atau tidaknya korelasi antara tingkat penghasilan orang tua dengan

motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener,

Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Para guru sebagai masukan untuk menumbuhkan dan memberi motivasi

bagi kegiatan belajar para anak didiknya.

2. Bagi sekolah dengan diketahuinya tingkat penghasilan orang tua dapat

dipakai sebagai dasar untuk mengetahui bahwa grafik hasil belajar bisa

meningkat.

F. Hipotesis

Sebagai pegangan sementara diajukan hipotesis sebagai berikut: “Ada

korelasi yang positif dan signifikan antara tingkat penghailan orang tua

dengan motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener,

(15)

G. Indikator Masing-masing Variabel

1. Indikator tingkat penghasilan orang tua

Jumlah pendapatan rata-rata kotor yang di peroleh orang tua dalam

satu bulan yang dibagi jumlah anggota keluarga.

2. Indikator motivasi belajar

a. Adanya kemauan untuk belajar sendiri tanpa adanya perintah orang

lain

b. Adanya kemauan mengikuti pelajaran dengan serins

c. Adanya kemauan menjalankan tugas yang diberikan

d. Adanya usaha menanyakan suatu hal, bila ada kesulitan dalam belajar.

e. Adanya sikap tingkah laku yang baik dalam lingkungan sekolah

H. Metode Penelitian

1. Metode Penentuan Subyek

Penentuan subyek disebut dengan penentuan sumher data, yakni

menentukan populasi sebagai tempat diperolehnya data-data yang

diperlukan.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai

(16)

a. Metode Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data-data mengenai hal yang

berupa catatan buku, surat kabar, notulen, agenda, dan sebagainya.4

Metode ini digunakan sebagai metode bantu untuk

mengumpulkan data tentang gambaran umum MTs Negeri Bener.

Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, sejarah singkat berdirinya.

letak geograifs, struktur organisasi dan lain-lain.

b. Metode Angket

Angket adalah suatu daftar yang berisikan pertanyaan

mengenai suatu hal atau bidang tertentu.5

Angket ini berbentuk daftar pertanyaan tentang penghasilan

orang tua setiap bulan, jenis pekerjaan orang tua dan jumlah anggota

keluarga.

Metode ini untuk mengetahui tingkat penghasilan orang tua

serta jumlah anggota keluarga siswa kelas 11 MTs N Bener Kabupaten

Purworejo.

c. Metode Observasi

Metode observasi adalah penyelidikan yang dijalankan secara

sistematik dan sengaja dilakukan dengan menggunakan alat indera

terhadap kejadian dan langsung ditangkap pada waktu kejadian.6

Disini penulis mengunakan metode observasi tidak langsung

yaitu dengan cara menanyakan kepada tiga siswa dari setiap kelasnya

4 Suharsimi Arikunto, op.cit, him. 26.

Koentjara Ningrat, Melode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT. Gramedia 1977, him. 179.

(17)

yang dianggap bisa di percaya dan mengetahui secara langsung

tentang motivasi belajar teman-temannya di sekolah.

3. Metode Interview

Dengan metode ini dapat secara langsung mengetahui keadaan

belajar siswa melalui wali kelas dan menanyakan tentang motivasi belajar

3 siswa dari setiap kelasnya yang tadi dipercaya oleh penulis.

4. Analisis Data

Analisis ini untuk mengetahui data penghasilan orang tua siswa

dengan motivasi belajar siswa. Untuk tujuan ini di gunakan rumusproduct

moment sebagai berikut:

r N I x y - § x ) $ y )

J{nYxI. 2 -(ldcy\{NI.y2 - fry)2]

Keterangan :

rxy : Product moment

x : Frekuensi Variabel penghasilan orang tua

y : Frekuensi Variabel motivasi belajar siswa

N : Jumlah responden

I. Sistematika Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini penulis mencantumkan lima bab dengan

(18)

Bab I

Dalam bab ini penulis mengemukakan Latar Belakang Masalah,

Penegasan Istilah, Pokok Permasalahan. Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian. Hipotesis. Metode Penelitian, Sistematika Penulisan

Skripsi.

Landasan Teori

Pada landasan teori ini penulis mengemukakan :

A. Tingkat Penghasilan Orang tua

Pengertian Tingkat Penghasilan Orang tua, Macam-macam

Pekerjaan Orang tua. Pencarian Pekerjaan dalam hubungannya

dengan Pemenuhan Kebutuhan Semua Anggota Keluarga,

Dampak Tingkat Penghasilan Orang Tua terhadap Motivasi

Belajar Anak.

B. Motivasi Belajar Meliputi

Pengertian motivasi belajar, jenis-jenis motivasi beldjar, faktor-

faktor motivasi belajar, masalah belajar, fungsi motivasi belajar.

Laporan Hasil Penelitian

Laporan hasil penelitian ini berisikan seluruh hasil penelitian yang

meliputi Gambaran Umum MTsN Bener Purworejo, Sejarah singkat

dan lokasi, struktur organisasi, keadaan siswa, sarana dan fasilitas,

keadaan dan pekeijaan wali murid, penyajian data.

Analisis Data

Dalam bab ini meliputi: Analisis Pendahuluan, Analisis Lanjutan.

Penutup

Pada penutup dikemukakan, kesimpulan, saran-saran, kata penutup,

(19)

A. Tingkat Penghasilan Orang Tua

1. Pengertian Tingkat Penghasilan Orang Tua

Tingkat penghasilan adalah "jumlah seluruh pendapatan dan

kekayaan orang tua yang dipakai untuk membagi tingkat pendapatan orang

tua ke dalam tiga golongan yakni : golongan I, II, dan III.1

Penghasilan orang tua diperoleh dari berbagai jenis lapangan

pekerjaan dan pencarian pekerjaan dilakukan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan keluarganya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an

surat Al-Maaidah ayat 88 sebagai berikut:

j O i ij i j i j O s U O

&\

^ j

Artinya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakw’alah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (Q.S. Al-Maaidah : 88)

2. Macam-Macam Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan yang terdapat dalam masyarakat pedesaan pada

umumnya di Indonesia yakni; Petani, Pegawai / TNI dan Pedagang yang

akan dijelaskan secara berurutan sebagai berikut:2

1 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1987, him. 24.

2 Sayekti Pujosuwamo, Bimbingan dan KoenseUng Keluarga, Menara Mas Offset: Yogyakarta, 1994, him. 34-35.

(20)

a. Tipe Keluarga Petani

Tipe keluarga ini sangat mengutamakan pekerjan bertani,

pekerjaan-pekerjaan lain dirasa kurang sesuai dengan dirinya.

Biasanya keluarga ini berekendak agar keturunannya menjadi petani,

pendidikan dianggap kurang penting, sekolah dianggap menghabiskan

biaya saja, sedangkan hasil yang dipetik dari hasil bersekolah masih

sangat lama dan jauh untuk dicapai.

Tipe keluarga yang berstatus petani umumnya sangat

mementingkan tempat tinggal sehingga kebanyakan petani sangat

mengutamakan untuk membuat rumah yang megah, besar dan bagus.

Tetapi kadang-kadang kurang mementingkan kebutuhan sandang dan

pangan; lebih suka untuk berpakaian dan makan secara sederhana,

tetapi memiliki rumah yang relatif baik. Ukuran sukses dilihat dari

wujud rumah dan banyaknya panen padi yang diperoleh.

Kebiasaan inipun sering terkikis pula oleh generasi mudanya,

dimana bersikeras untuk melanjutkan perjalanannya sampai tuntas dan

akhimya nanti mencari pekeijaan lain didalam masyarkat.

Kebanyakan para pemuda tani tidak lagi tahu menahu dalam

pekerjaan bertani, sering para petani tidak lagi mengerjakan sawahnya

sendiri melainkan dikeijakan oleh petugas-petugas bayaran ataupun

dengan menggunakan sistem bagi dua, pemilik hanya mendapatkan

separuh dari hasil panennya sedangkan yang mengerjakan mendapat

(21)

b. Tipe Keluarga Pegawai / TNI

Pada tipe keluarga yang berstatus sebagai pegawai atau TNI,

hidup tentram sebagai Pegawai Negeri, karena sudah memiliki hasil

yang tetap untuk setiap bulannya sehingga merasa terjamin

kehidupannya baik untuk masa kini maupun masa mendatang. Mereka

dapat membuat perencanaan dengan hasil yang diterima setiap

bulannya, dapat mengetahui tentang kenaikan pangkatnya, kenaikan

gajinya dan anggota keluarganyapun mendapat tunjangan dari

pemerintah. Terkadang terlihat ada sebagian yang berwiraswasta

sekedar untuk tambahan hasil saja dan dapat berwiraswasta dengan

tenteram karena bukan merupakn pekerjaan pokok. Pada keluarga tipe

ini menginginkan pula agar anak-anak menjadi pegawai negeri serta

mendapatkan pasangan hidup yang pegawai negeri pula.

c. Tipe Keluarga Pedagang

Orientasi keluarga ini bukan pangkat, ataupun gelar melainkan

kekayaan, gigih berjuang untuk mengumpulkan harta benda sebanyak-

banyaknya. Kadang-kadang kurang berpendidikan, terutama

pendidikan tinggi, tetapi memiliki strategi yang cukup baik dalam hal

bisnis, sehingga tidak begitu mengagumi pendidikan, gelar

kesarjanaan dan kedudukan karena hal itu tidak menjamin dapat

berpenghasilan yang banyak. Keluarga tipe ini lebih mengagumi

(22)

Urusan jodoh bagi anak-anaknya, akan diusahakan agar terjadi

perkawinan dengan tipe keluarga sejenis dengan maksud agar

kekayaan-kekayaan tidak jatuh pada keluarga yang bukan pedagang.

Sering terjadi perkawinan antar keluarga dekat dengan akibat

negatifnya sering keturunannya mengalami cacat tubuh maupun

mental karena pekawinan yang mempunyai hubungan darah yang

dekat. Tradisi ini sering dikikis oleh generasi muda kadang-kadang

tidak mau menerima tradisi ini, sering perpindah haluan dengan

berusaha untuk mencapai gelar kesarjanaan dan tidak melanjutkan

pekeijaan orang tuanya, juga dalam memilih pasangan mereka

memilih pasangannya berdasarkan rasa cinta dan kecocokan. Tipe

keluarga ini sering mempunyai hubungan sangat erat antar keluarga,

tidak hanya sampai taraf anak-anak melainkan sampai ke cucu-cucu,

kemenakan mapun keluarga dekat lainnya dalam rangka memberikan

bimbigan kepada keluarga.

Pada tiap-tiap tipe pekerjaan orang tua akan terdapat tingkatan

penghasilan yang bervariasi, ada petani yang berpenghasilan tinggi

sehingga kaya, dan ada yang kurang dengan demikian maka miskin; pada

tipe pekerjaan yang lain pun akan terjadi hal yang sedemikian pula; artinya

ada yang miskin, ada pedagang yang kaya dan ada pedagang yang miskin.

Selanjutnya dengan menggunakan alat pengumpul data : angket

data dapat diperoleh informasi tentang pendapatan orang tua yang dibagi

(23)

paling rendah sampai ke tingkat paling tinggi tersebut kemudian akan

diklasifikasikan menjadi tiga golongan (golongan I-III) kemudian di beri

skor untuk golongan I (tingkat penghasilan yang paling rendah): 1,

golongan II : 2, dan golongan III : 3..Hal ini akan dirinci selanjutnya pada

3. Pencarian Pekerjaan Dalam Hubungannya Dengan Pemenuhan Kebutuhan

Kebutuhan manusia, menurut Quraish Shihab diartikan sebagai

"Hasrat manusia yang perlu dipenuhi atau dipuaskan". Kebutuhan

bermacam-macam dan bertingkat-tingkat, namun secara umum dapat

dibagi dalam tiga jenis sesuai dengan tingkat kepentingannya yakni

kebutuhan primer (dharuruyah), kebutuhan sekunder (hajiyat) dan

kebutuhan tertier (kamaliyat)/

Al-Qur'an secara tegas menyebutkan ketiga macam kebutuhan

primer itu dan mengingatkan manusia pertama tentang keharusan

pemenuhannya sebelum manusia pertama itu menginjakan kakinya di

bumi.3 4 Ketika Adam dan istrinya Hawa masih berada di surga. Allah

mengingatkan mereka berdua:

Artinya : Maka kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang

bab III.

(24)

menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (Q.S. Thaha : 117-

119)5

Ketiga jenis kebutuhan seperti yang disebut di atas, mengantarkan

manusia berikhtiar untuk memproduksi alat-alat pemenuhannva. baik

berupa barang maupun jasa.

Pekeijaan manusia dalam hubungannya dengan pemenuhan

kebutuhan keluarganya yaitu : aktivitas antar manusia-termasuk aktivitas

ekonomi-terjadi melalui apa yang di istilahkan oleh ulama dengan

mu'amalah (interaksi).

Pesan utama Al-Qur'an dalam mu'amalah keuangan atau aktifitas

ekonomi adalah :

Artinya : "Dan janganlah sebuhagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil..." (Q.S. Al-

Baqarah : 188)6

Dalam hal ini, penulis membatasi pada pemenuhan kebutuhan

fisiologis yang akan diklasifikasikan menjadi tiga yakni kebutuhan makan

dan pakaian, perumahan, dan fasilitas lain. Hal ini akan mengakibatkan

penggolongan tingkat penghasilan dari para orang tua murid menjadi tiga

golongan: golongan yang sangat terpenuhi, cukup terpenuhi, kurang

terpenuhi dan sangat tidak terpenuhi, diukur dari tingkat penghasilan orang

Departemen Agama R], Al-Qur'an dan Terjemahannya, CV. Toha Putra, Semarang, 1989, him. 490

(25)

tua setiap bulan yang dibagi jumlah anggota keluarganya yang tentunya

akan bervariasi.

B. Motifasi Belajar

1. Pengertian motifasi belajar

Motifasi adalah kecenderungan organisma melakukan sesuatu

sikap atau prilaku yang dipengaruhi oleh kebutuhan dan arahkan kepada

suatu tujuan teratur yang telah direncanakan.7

Menurut McDonald "Motivation is a energy change within the

person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions.

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang

ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.8

Menurut Work Davis motifasi adalah kekuatan yang tersembunyi

didalam diri kita yang mendorong kta melakukan dan bertindak dengan

cara yang khas 9

Adapun belajar mempunyai pengertian yang bervariasi

diantaranya:

a. Menurut Sardinian A.M

Belajar adalah perubahan tingkah Iaku atau penampilan,

dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.10

7 Dali Gulo, Kamus Psikologi, Penerbit Tonis, Bandung, 1982, him. 168

* Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1992, him. 173.

9 Work Davis, Pengantar Belajar, Rajawali Press, Jakarta, 1986, him. 214.

(26)

2.

him. 66.

b. Menurt Hilgrad sebagai mana dikutip Abdurrachman Abror : belajar

merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang

kemudian menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari

perubahan yang ditimbulkan oleh lainya.11

Dengan demikian motivasi belajar merupakan keselurahan daya

penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki dari siswa belajar itu akan tercapai.

Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motif

yang bersama-sama menggerakan siswa untuk belajar, seorang siswa yang

memiliki intelegensi tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi.

Hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat dalam hal ini

guru bertugas mendorong siswa agar dapat memiliki motivasi belajar

dalam dirinya.

Guru merupakan penggerak belajar para siswa. Ia harus menyusun

suatu rencana tentang cara-cara melakukan tindakan serta mengumpulkan

bahan-bahan yang dapat membangkitkan serta menolong para siswa agar

mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan

belajar.

Komponen dan fungsi motivasi

Motivasi memiliki dua komponen yaitu:

(27)

a. Inner Component (komponen dalam) ialah perubahan dalam diri

seseorang keadaannya merasa tidak puas dan terjadi ketegangan

psikologi.

b. Outer Component (komponen. luar) ialah apa yang diinginkan

seseorang yang bertujuan yang menjadi arah kelakuannya.

Dalam uraian di atas jelaslah motivasi mendorong timbulnya

kelakukan dan mempengaruhi serta merubah tingkah laku. Motivasi

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak.

Motif itu berfungsi sebagai motor yang memberikan energi

atau kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.

b. Motivasi menentukan arah perbutan, yakni ke arah perwujudan suatu

tujuan dan cita-cita.

c. Motivasi berfungsi menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan

mana perbuatan yang harus dilakukan dengan serasi guna mencapai

tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat

bagi tujuan itu.12

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

a. Faktor Intern

1) Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar akan

'2 M- Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan Remain, Rosda Karya, Bandung 1977

(28)

terganggu apabila kesehatan seseorang terganggu, selain itu dia

akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk atau

kelaian fungsi alat inderanya. Menurutnya kondisi kesehatan akan

menurunkan motivasi untuk belajar.

2) Cacat tubuh

Catatan tubuh adaalah sesuatu yang menyebabkan kurang

baik atau kurang sempumanya tubuh atau badan. Anak-anak yang

menderita kelainan fisik akan merasa tertolak untuk hadir ditengah-

tengah anak normal.13 Cacat bisa berupa cacat mata, patah tularxg,

daan lain-lain. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar

siswa.

b. Faktor Ekstem

1) Faktor keluarga

a) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya

terhadap motivasi belajar anak-anaknya. Pendidikan itu telah

terjamin apabila orang tua mencegah pengaruh-pengaruh

buruk atas anak-anak dan kehidupan keluarga diselaraskan

dengan hukum serta nilai-nilai.14

b) Keadaan ekonomi keluarga

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi

kebutuhan pokoknya, misalnya makan, minum, pakaian dan

lj Mustaqim, dkk, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, him. 139

(29)

lain-lain juga membutuhkan fasilitas belajar seperti belajar

seperti ruang belajar, meja. kursi, penerangan, alat-alat tubs

dan buku-buku yang dibutuhkan anak. Fasilitas belajar bisa

terpenuhi jika keluarga memunyai ekonomi (uang). Dalam

hal ini Dimyati Mahmud menjelaskan : Remaja-remaja yang

status ekonomi orang tua baik, kecukupan, kaya,

menunjukkan nilai yang lebih tinggi dalam kemampuan test

akademik. Dalam hasil belajar, dalam lamnya sekolah,

ketimbang mereka yang status ekonomi orang tuanya rendah

atau kurang menguntungkan, kurang berada.15

2) Faktor sekolah

a) Disiplin sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubunganya dengan

kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.

Kedisiplinan sekolah mencakup kedisplinan guru dalam

mengajar, kedisiplinan pegawai, kedisiplinan kapala sekolah

dalam mengelola seluruh staf beserta siswanya dan

kedisiplinan BP dalam pelayanannya kepada siswa.

b) Alat belajar

Semakin lengkap alat pelajaran yang dipakai dan

. dimiliki akan semakin meningkatkan motivasi belajar siswa.

(30)

c) Keadaan gedung

Keadaan gedung juga memberikan pengaruh

terhadap motivasi belajar anak. Siswa yang duduk berjubel-

jubel di dalam kelas tidak akan dapat belajar dengan baik,

tetapi jika sekolah memiliki gedung atau ruang yang

mencukupi dan tertata rapi maka siswapun akn lebih aktif

mengikuti pelajaran.

4. Aspek motivasi belajar

a. Raj in membuat cacatan

Catatan adalah sesuatu yang penting bagi siswa yang sedang

belajar. Dari catatan tersebut dia akan memiliki pedoman apabila ia

lupa. Apabila membaca atau mendengar sesuatu yang penting

sebaiknya dicatat agar lebih mudah dalam mengingatnya.

b. Bersifat kritis dalam menerima pelajaran

Anak yang pandai dan memiliki motivasi akan cenderung

bersikap kritis terhadap mata pelajaran yang diterima. Dia tidak akan

menerima begitu saja tanpa ada bukti atau fakta yang mendukung.

Adanya motivasi belajar akan menimbulkan daya kritis siswa.

c. Mempelajari kembali pelajaran yang baru diterima

Untuk dapat berhasilnya kegiatan belajar maka siswa perlu

mempelajari kembali pelajaran yang baru diterima. Hal ini

(31)

dengan pelajaran yang baru diterima. Siswa yang memiliki perasaan

senang dan ingin berhasil dalam pendidikannya.

d. Menyelesaikan tugas-tugas dri guru

Tugas yang diberikan oleh guru bukan saja di sekolahan, tetapi

juga tuga di rumah dalam pekerjaan rumah anak memiliki kesempatan

untuk bertanya kepada siapa saja yang dipandang bisa membantunya.

bisa ayah, ibu, atu kakak.

Jika siswa telah merasa tertarik dan termotivasi dalam

belajamva maka dia akan mengeijakan tugas-tugas yang diberikan

oleh guru dengan penuh kesadaran tanpa harus merasa terpaksa.

Diantara faktor yang menyebabkan seseorang yang memiliki semangat

tinggi untuk belajar adalah tertarik dengan apa yang dihadapi,

mempunyai tujuan, keinginan jadi orang yang bermanfaat, adanya

persaingan dan lain-lain.16

5. Tepat waktu dalam mengikuti pelajaran

Untuk bisa berhasil dalam belajar siswa harus selalu tepat waktu

dalam mengikuti pelajaran ataupun jadwal pelajaran kalau anak belajar

dengan malas, ingin mencari gampangnya saja. Kalau perlu tidak belajar

akan lulus, maka gangguan seperti ini bisa hilang dengan cara

membangkitkan semangat belajar anak tersebut dengan berdisiplin

waktu.17

(32)

C. Pengaruh tingkat penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar

Tingkat penghasilan orang tua sangat erat hubungannya dengan

pemenuhan kebutuhan sehari-hari dalam lingkungan keluarga. Keluarga akan

merasa tenang, nyaman, karena adanya penghasilan orang tua yang cukup.

Demikian juga tentang kaitannya dengan motivasi belajar anak akan tercapai

dengan adanya sarana penunjang belajar di rumah.

Pada pokonya rumah tangga merupakan segalanya. Rumah tangga

yang sehat dan teratur akan melahirkan keluarga dan masyarakat yang teratur

pula. Bagi anak-anak kebahagiaan, kesengsaraan atau penderitaan di hari

depan tergantung pada keadaan rumah tangga dimana ia tinggal.

Di rumah, dalam hubungan keluarga, seseorang akan mengalami

berbagai macam peristiwa baik yang menyenangkan, mcnycdihkan maupun

kejadian yang mengakibatkan frustasi. Masa kehidupan anak akan

mempengaruhi proses belajar anak.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga sangat penting

bagi pembentukkan pribadi anak. Suasana keluarga mempengaruhi

perkembangan emosi dan afeksi anak. Suasana keluarga mempengaruhi

kekurangan ekomomi menimbulkan motivasi belajar anak berkurang, maka

belajamya pun akan berkurang karena harus mem bantu orang tua. Selain itu,

kurangnya fasilitas pendidikan juga akan mengurangi motivasi belajar anak.

Jadi tingkat penghasilan orang tua yang tinggi atau bisa mencukupi

seluruh kebutuhan keluarga mempunyai pengaruh positif untuk motivasi

(33)

yang akan memberikan banyak motivasi anak dalam belajar, baik di sekolah,

di rumah dan di lingkungan masyarakat. Secara keseluruhan bahwa ada

pengaruh positif antara hubungan tingkat penghasilan orang tua terhadap

(34)

A. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Negeri Bener

Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo

Pada tahun 1980 Yayasan Islam Sudirman (GUPPI) mengumpulkan

para tokoh-tokoh agama desa Bener untuk diajak musyawarah untuk

perencanaan pendirian gedung sekolah yang berbasis Islam. Dan musyawarah

itu menghasilkan kesepakatan bahwa tepatnva di Desa Kaliboto Kecamatan

Bener akan didirikan madrasah tsanawiyah.

Dengan semangat yang tinggi serta mulia ini para tokoh-tokoh agama

mulai bekerja sekuat tenaga sehingga akhimya pada awal tahun 1981 gedung

mulai di bangun dan itu membutuhkan waktu yang lama untuk bisa sempuma

dan layak untuk dipakai sekolah sehingga pada tahun 1983 gedung ini

diresmikan sebagai "Madrasah Tsanawiyah Bener"

Pada akhimya awal tahun 1997 madrasah ini diakriditasi oleh

departemen agama dan tepatnya tgl 17 Maret 1997 madrasah ini resmi

menjadi madraah negeri.

B. Letak Geografis

Madrasah Tsanawiyah Negeri Bener ini terletak di Desa Kaliboto

Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo.

(35)

Desa Kaliboto ini merupakan daerah atau lingkungan yang islami

karena 100 % penduduknya beragama Islam. Dengan demikian keberadaan

MTsN Bener ini sangat cocok dengan Desa Kaliboto Kecamatan Bener

Kabupaten Purworejo.

C. Sarana dan Prasarana

Keadaan gedung sekolah

1. Ruang kelas : 18 ruang

2. Kan tor : 1 ruang

3. Perpustakaan : 1 ruang

4. Ruang UKS : 1 ruang

5. Koperasi : 1 ruang

6. Kamar kecil : 6 ruang

7. Gudang : 1 ruang

Fasilitas yang menunjang lainnya :

1. Bola kaki : 2 buah

2. BolaVolly : 3 buah

3. Net bola volly : 1 buah

4. Lapangan bola : 1 buah

(36)

D. Keadaan Guru

1. Rekapitulasi data guru Fak. menurut ijazah

TABELI

JUMLAH GURU FAK MENURUT IJAZAH

No Mata Pelajaran

2. Nama guru dan pegawai

TABEL II

DAFTAR TENAGA TEHNIS DAN TENAGA ADMINISTRASI

MTs N BENER TAHUN PELAJARAN 2004/2005

No Nama Guru Status Gol. Ijazah Jabatan

1 Drs. Sudamo Negeri IV/a . IKIP Ka. Madrasah

2 Surtinah Negeri Ill/d D ill Wakamad

3 Isnaini M. BA Negeri III/c IAIN Ur. Sarana

(37)

No Nama Guru Status GoL Ijazah Jabatan

5 Sukaemi, S.Pd Negeri Ill/b IK1P Guru

6 Drs. Iswahyudi Negeri 111/b IAIN Ur Humas

7 Chamidatus S. S.Pd Negeri Ill/b IKIP Guru

8 Farida N. S.Pd Negeri Ill/b SARWI Bendahara

9 Drs. M. Ali Negeri IH/b IAIN Guru

10 Parino, BA Negeri Ill/a IAIN Ur Kesiswaan

11 M. Arwah, S.Pd Negeri Ill/a IKIP Ur Pengajaran

12 Mudjtahidah, S.Pd Negeri Ill/a IKIP Guru

13 Drs. Edy Haryanto Negeri Ill/a IKIP Guru

14 Arba' L. S.Ag Negeri Ill/a IAIN Guru

15 Sri Istiharijah Negeri Il/b IKIP Guru

16 Setyowati, S.Ag Swasta IAIN Guru

17 Sarjiyo, S.Pd Swasta IKIP Guru

18 Sukamto, A.Md Swasta IKIP Guru

19 Suyatmin, S.Pd Swasta IKIP Guru

20 Abdul K, S.Pd Swasta IKIP Guru

21 Nur Kholiq, S.Ag Swasta IAIN Guru

22 M. Shodiq, S.Pd Swasta IKIP Guru

23 Arif Eko S. S.Ag Swasta IAIN Guru

24 Nuryati, S.Pd Swasta IKIP Guru

25 Emi Catur, S.Pd Swasta IKIP Guru

26 H.M. Waith S.Ag Swasta IAIN Guru

27 Yeni D.K, S.Pd Swasta IKIP Guru

28 Muslih E., S.Pd Swasta IKIP Guru

29 Wahyuningsih, S.Pd Swasta IKIP Guru

30 Rr. Nuril M, S.Ag Swasta IAIN Guru

31 Dwi H, A.Md Swasta IKIP Guru

32 A. Yani, S.Pd Swasta IKIP Guru

(38)

No Nama Guru Status Gol. Ijazah Jabatan

34 M. Yogo W. S.Pd Swasta IKIP Guru

35 Hasanudin Swasta MAN Guru

36 Winami, S.Si Swasta IKIP Guru

37 Kun M. S.Pd Swasta IKIP Guru

38 Wasi' M., S.Ag Swasta IAIN Guru

39 Wiji T, S.Pd Swasta IKIP Guru

40 Budi S., S.Pd Swasta IKIP Guru

41 H. Asrofi. BA Negeri III/c IAIN KTU

42 Khamidah Negeri Il/d SLTA Bendahara

43 Paryonio Swasta SLTA Pegawai Perpus

44 Yulia Kartika Swasta D I Staff TU

45 Nur Widyawati H Swasta SLTA Staf Perpus

46 Ari Hidayati Swasta D ill Staff TU

47 Sugito Swasta SLTP Penjaga

48 Hartu Swasta SD Penjaga

49 Sumamo Swasta SD Penjaga Malam

50 Bejo Swasta SD Tukang Kebun

E. Keadaan Siswa

Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Bener Kecamatan Bener

Kabupaten Purworejo pada tahun pelajaran 2004 / 2005 secara keseluruhan

(39)

TABEL III

DAFTAR JUMLAH SISWA MTS N BENER

Kelas Jumlah kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

I 6 kelas 119 143 262

II 6 kelas 109 103 212

III 6 kelas 137 145 282

Jumlah 18 kelas 365 391 756

Penulis mengambil sampel hanya dari siswa kelas II Madrasah

Tsanawiyah Bener Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo pada tahun

pelajaran 2004/2005. Yang keseluruhannya berjumlah 212 siswa.

TABEL IV

DAFTAR SISWA KELAS II

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

IIA 23 11 34

II B 19 19 38

IIC 14 18 32

II D 16 22 38

IIE 17 17 34

II F 20 16 36

(40)

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data dan Penyajian Hasil Responden

1. Tingkat penghasilan orang tua siswa kelas II MTsN Bener Kabupaten

Purworejo tahun pelajaran 2004 / 2005.

Sebagai gambaran khusus akan dipaparkan dalam bentuk tabel

tentang tingkat penghasilan orang tua beserta jumlah semua anggota

keluarga. Bagi siswa yang terambil sebagai sampel penelitian yaitu 50%

dari jumlah keseluruhan siswa kelas II. Dari jumlah keseluruhannya 212

siswa yang terbagi dari 6 kelas, maka akan terambil 3 kelas, yakni kelas

IIA 34 siswa, kelas 1IC 32 siswa, dan kelas HE 34 siswa. Sehingga jumlah

responden yang diambil sebanyak 100 siswa.

Berdasarkan hasil angket tingkat penghasilan orang tua yang telah

dibagi jumlah semua anggota keluarga dapat dilukiskan sebagai berikut :

Penghasilan orang tua terendah dibagi setiap anggota keluarga

Rp. 100.000,00. Penghasilan orang tua tertinggi dibagi setiap anggota

keluarga Rp. 400.000,00. Rentang penghasilan orang tua dibagi setiap

anggota keluarga Rp. 300.000,00.

Rentang penghasilan tersebut diklasifikasikan menjadi tiga

golongan, yaitu: golongan kurang mampu, golongan mampu, dan

golongan sangat mampu. Kemudian diberi skor 1-3 dengan interval

300.000 : 3 = 100.000 sebagai berikut:

Golongan I : Rp. 100.000,00 - Rp. 200.000,00

Golongan II : Rp. 201.000,00 - Rp. 300.000,00

(41)

TABEL V

HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG TUA

DIBAGI JUMLAH ANGGOTA KELUARGA SISWA KELAS II A

MTs N BENER KABUPATEN PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005

No Nama siswa Pekerjaan

1 A. Fayakun Tani 800,000 4 200.000 1

2 Agus S Pedagang 900,000 4 225,000 2

3 A.Pumomo Tani 850,000 5 170,000 1

4 Anna L Tani 700,000 5 140,000 1

5 Ana M Pedagang 850,000 3 283,000 2

6 Anaspan Tani 600,000 5 120,000 i

7 Andri Y Tani 900,000 4 225,000 2

8 Anisa M Wiraswasta 1,200,000 4 300,000 2

9 Arif A Tani 800,000 5 160,000 1

10 Asri A PNS 1,600,000 4 400,000 2

11 Devid P Pedagang 850,000 5 170,000 1

12 Dewi P Tani 800,000 4 200,000 1

13 Egie AY Buruh 700.000 4 175,000 1

14 Farida Z pedagang 900,000 4 225,000 2

15 F. Mujid Tani 850,000 5 170,000 1

16 Haryo S Tani 780,000 6 130,000 1

17 Imam P Tani 800,000 4 200,000 1

18 Indiyani Pedagang 900,000 5 180,000 1

19 Istiqomah Pedagang 900,000 4 225,000 2

20 Qoirurohim Tani 700,000 5 140,000 1

21 Lirofin Tani 850,000 5 170,000 1

22 M. Rohman Tani 700,000 4 175,000 1

23 M. Ali Buruh 800,000 4 200,000 1

(42)

No Nama siswa Pekerjaan

25 Mukayat Tani 850,000 5 170,000 1

26 Muslikhan Tani . 700,000 6 116,000 1

27 N. Wiyoto Tani 600,000 5 120,000 1

28 N. Mustaqim Buruh 500,000 4 125,000 1

29 N. Nisa PNS 1,800,000 5 360,000 3

30 Rini W Tani 700,000 5 140,000 1

31 Rofiqoh Buruh 600,000 5 120,000 1

32 Suparyanti Pedagang 900,000 4 225,000 2

33 Sri W Tani 800,000 5 160,000 1

34 Sugeng R Tani 700,000 6 116,000 1

Jumlah 44

TABEL VI

HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG TUA

DIBAGI .JUMLAH ANGGOTA KELUARGA SISWA KELAS II C

MTs N BENER KABUPATEN PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005

No Nama siswa Pekerjaan

2 A. Setiawan Buruh 500,000 4 125,000 1

3 A. Samsul Tani 800,000 4 200,000 1

4 A. Zainal Tani 700,000 5 140,000 1

5 Anik S.R Tani 800,000 5 283,000 1

6 Dwi S.R Wiraswasta 950,000 4 237,500 1

7 Farhatul B. Tani 700,000 4 175,000 1

8 Guntur A. Pedagang 1,300,000 4 325,000 3

(43)

No Nama siswa Pekerjaan

10 Hefi M. Buruh 700,000 5 140,000 1

11 Ikhsanudin Buruh 600,000 4 150,000 1

12 Imam H. Pedagang 1,300,000 3 433,000 3

13 Khoimah Tani 700,000 4 175,000 1

14 Kuni T.N Pemborong 1,600,000 4 400,000 3

15 Maisyaroh Tani 800,000 6 133,000 1

16 Maslihatun Tani 700,000 5 140,000 l

17 M. Sholikhin Tani 850,000 5 170,000 1

18 M. Fatkhah PNS 1,800,000 5 360,000 3

19 M. Yahya Tani 700,000 3 233,000 2

20 Mukhlis S. Tani 600,000 5 120,000 i

21 Mustamilah Tani 800,000 5 160,000 i

22 Muyasaroh Buruh 600,000 5 120,000 i

23 Nita Atul M. Tani 700,000 5 140,000 i

24 Nur Aniyah Tani 800,000 4 200,000 i

25 Panit P. Buruh 600,000 5 120,000 i

26 Patonah Tani 800,000 5 116,000 i

27 Ratna Pedagang 800,000 4 200,000 i

28 Rina L. PNS 1,600,000 4 400,000 3

29 Riska W. Tani 780,000 6 130,000 1

30 Siti S. Buruh 700,000 4 175,000 1

31 Treni W. Buruh 600,000 5 120,000 1

32 T ugiyono Buruh 700,000 5 140,000 1

(44)

TABEL VII

HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG TUA

DIBAGI JUMLAH ANGGOTA KELUARGA SISWA KELAS II E

MTs N BENER KABUPATEN PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2004/2005

1 A. Aziz Tani 700,000 5 140,000

1

2 A. Munajah Tani 800,000 4 200,000

1 3 A. Prilia S. Tani 600,000 6 100,000

1 4

j Bhakti W. Pemborong 1,600,000 4 400,000 3

5 Budi S. Tani 800,000 6 283,000

2

6 Dwi S. Buruh 600,000 4 150,000

1

7 Elly E. Pedagang 850,000 3 283,000

2

8 Erik S. PNS 1,700,000 5 340,000

3

9 Ferri A. Buruh 700,000 4 175,000

1 10 Fitri A. Wiraswasta 1,400,000 4 350,000

3

11 Hadi S. Buruh 500,000 4 125,000

1

12 Heni H. Buruh 700,000 6 433,000

3

13 Heri H. Tani 800,000 6 133,000

1 14 Kuspriyanti Tani 850,000 4 212,500

2

15 Lai la M. Tani 700,000 6 133,000

1

16 Liyana Tani 850,000 3 283,000

2

17 Mahfudin Tani 700,000 4 175,000

1

18 M. Bisri Tani 600,000 4 150,000

1 19 M. Khalim Pedagang 900,000 4 233,000

2

20 Mustamit Tani 850,000 5 170,000

1 21 Nur Hayati Pedagang 800,000 5 160,000

1

22 Nuril A. Tani 700,000 4 175,000

1 23 Pipin W. Pedagang 900,000 4 225,000

2

24 Pumawati Tani 800,000 5 160,000

(45)

No Nama siswa Pekerjaan

25 Ratna T Pedagang 900,000 4 225,000

2

26 Rini Y. Tani 700,000 4 116,000

1

27 Sari H. Tani 800,000 4 200,000

1 28 Siti U. Pedagang 1,000,000 4 250,000

2

29 Shohidah Tani 700,000 4 175,000

1 30 Sri Muryani Tani 850,000 oJ 283,000

2

31 Sudiyono Tani 700,000 5 140,000

1

32 Sarif H. Tani 800,000 6 133,000

1

33 Tohar M. Buruh 600,000 5 120,000

1 34 Umi L.N Pemborong 1,800,000 C 116,000

1

Jumlah

51

2. Tingkat Motivasi belajar siswa kelas II MTs Bener Kabupaten Purworejo

Tahun Pelajaran 2004 / 2005

Dari hasil observasi tidak langsung penulis akan memaparkan

melalui rating scale tentang tingkat motivasi belajar siswa kelas II MTsN

Bener Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004 / 2005.

Adapun skor penilaian dari dafitar pertanyaan siswa yaitu :

A = Baik / tinggi = 3

B = Cukup / sedang = 2

C = Kurang / rendah = 1

(46)

TABEL VIII

JAWABAN PERT ANY AAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS II A

No

Responden

Jawaban Pertanyaan Tentang Motivasi

(47)

23 2 1 2 1 2 8

Jawaban Pertanyaan Tentang Motivasi

Belajar Siswa Jumlah

JAWABAN PERT ANY AAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS II C

No

Responden

Jawaban Pertanyaan Tentang Motivasi

(48)

TABEL X

JAWABAN PERT ANY AAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS II E

No

Respondcn

Jawaban Pertanyaan Tentang Motivasi

(49)

Setelah data terkumpul, maka langkah yang penulis tempuh selanjutnya

adalah menganalisis data. Sebagai tindak lanjut dalam upaya mencapai tujuan

penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana termuat dalam bab I. untuk

memudahkan penganalisisan maka ditempuh tahapan-tahapan analisis sesuai

dengan jenis data, yaitu sebagai berikut:

A. Analisis Pendahuluan

Dalam analisis pendahuluan ini. penulis akan menyajikan analisis data

dalam rangka untuk mengetahui tingkat penghasilan orang tua yang dibagi

jumlah anggota keluarga dan motivasi belajar siswa kelas II MTs N Bener

Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2004-2005.

1. Analisis penghasilan orang tua yang dibagi jumlah anggota keluarga.

Analisis data mengenai penghasilan orang tua yang dibagi jumlah

anggota keluarga. Diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 3

item soal yang berbentuk essay.

Selanjutnya dari jawaban 2ngket itu akan diketahui tingkat

penghasilan orang tua siswa menjadi 3 golongan:

Golongan I : Penghasilan orang tua yang rendah

Golongan II : Penghasilan orang tua yang cukup

Golongan III : Penghasilan orang tua yang tinggi

Lebih jelasnya akan kami paparkan rndalui tabel sebagai berikut:

(50)

TABEL XI

NILAI ANGKET PENGHASILAN ORANG TUA

SISWA KELAS II MTs N BENER PURWOREJO

(51)
(52)

Dari tabel di atas dapat diketahui komparasi tingkat penghasilan

orang tua siswa yaitu sebagai berikut:

Golongan I sebanyak 71 siswa

Golongan II sebanyak 19 siswa

Golongan III sebanyak 10 siswa

Sedangkan untuk menghitung prosentase menggunakan rum us :

P - — x 100%

N

Keterangan :

P = prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden

a. Untuk tingkat penghasilan orang tua dalam kategori tinggi, golongan

III sebanyak 10 siswa

/> = — x 100%

100

= 10%

b. Untuk tingkat penghasilan orang tua dalam kategori sedang, golongan

II sebanyak 19 siswa

19

P =---- xl00%

100

(53)

c. Untuk tingkat penghasilan orang tua dalam kategori rendah, golongan I

sebanyak71 siswa

P = — xl00% 100

= 71 %

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut

TABEL XII

FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT PENGHASILAN

ORANG TUA SISWA

No Kategori Golongan Frekuensi Prosentase

1 Tinggi III 10 10

2 Sedang II 19 19

3 Rendah I 71 71

Jutnlah 100 100

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat penghasilan

orang tua siswa yang berada dalam taraf tertinggi 10 %, taraf sedang 19 %

dan taraf rendah 71 %.

2. Analisis motivasi belajar siswa

Dalam menganalisis data motivasi belajar siswa yang diambil dari

observasi tidak langsung melalui rating scale. Dapat dilihat dalam tabel

(54)

TABEL XIII

HASIL OBSERVASI TID AK LANGSUNG MELALUI RATING SCALE

TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA

(55)
(56)
(57)

No. Aspek yang Diamati Jumlah

Maka untuk mencari tingkat motivasi belajar siswa pada kategori

(58)

8 + 1 i =

---3

= 3

Dengan interval 3 maka dapat diketahui kelas intervalnya adalah

sebagai berikut:

a. 1 2 -1 4 kategori motivasi belajar siswa tertinggi dengan nominasi A

b. 9 -1 1 kategori motivasi belajar siswa sedang dengan nominasi B

c. 6 — 8 kategori motivasi belajar siswa terendah dengan nominasi C

Selanjutnya untuk mengetahui nilai dan nominasi motivasi belajar

siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

t a b e l XIV

NILAI DAN NOMINASI MOTIVASI BELAJAR SISWA

(59)
(60)

No.

Dari tabel di atas dapat diketahui komparasi motivasi belajar siswa

adalah untuk nilai pada kategori tinggi (A) 26 siswa, kategori sedang (B)

54 siswa dan untuk kategori rendah (C) 20 siswa.

Sedangkah untuk menghitung prosentase menggunakan rumus

sebagai berikut:

P = — xl00%

N

Keterangan :

P = prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden

a. Untuk tingkat motivasi belajar siswa dalam kategori tinggi,

(61)

P = — x 100%

100

- 26 %

b. Untuk tingkat motivasi belajar siswa dalam kategori sedang,

mendapatkan nilai B sebanyak 54 siswa

P = — x 100%

100

= 54 %

c. Untuk tingkat motivasi belajar siswa dalam kategori rendah,

mendapatkan nilai C sebanyak 20 siswa

20

P = —— x 100% 100

-

20

%

Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel sebagai berikut

TABEL XV

FREKUENSI DAN PROSENTASE TINGKAT MOTIVASI

BELAJAR SISWA

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Tinggi 1 2 -1 4 26 26

2 Sedang 9 -1 1 54 54

3 Rendah 6 - 8 20 20

Jumlah 100 100

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki

motivasi belajar pada kategori tertinggi 26 %, kategori sedang 54 % dan

(62)

Dari prosentase motivasi belajar siswa tersebut di atas

menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi adalah kategori sedang sebanyak

54 siswa dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

siswa kelas II MTs N Bener Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran

2004-2005 dalam ketegori sedang.

B. Analisis Uji Hipotesis

Untuk mengetahui adakah korelasi antara penghasilan orang tua

dengan motivasi belajar siswa MTs N Bener Kabupaten Purworejo, maka

penulis menggunakan rumus korelasi Product Moment, yang didahuli dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabel persiapan untuk mencari korelasi antara pengaruh

penghasilan orang tua dengan motivasi belajar siswa.

2. Mencari x, y, x , y dengan cara mengalikannya.

3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi

Product Moment.

TABEL XVI

PERSIAPAN UNTUK MENCARI KORELASI ANTARA

PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI

(63)
(64)
(65)
(66)

No

Jumlah 139 1038 237 11154 1515

Sedangkan untuk mengetahui dari tujuan yang ketiga, penulis

menggunakan rumus product moment, yaitu :

r N Tjcy - (X r )(!> ')

yl{NZx2 -{Y x)2\{NZ.y2 -{Z y)2}

Keterangan :

l\\ Koefisiensi korelasi product moment antara variabel x dan

variabel y

Xxy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

Xx : Jumlah skor x

Xy : Jumlah skor y

N : Jumlah obyek yang diteliti

r _ A?Xxy-(Xx)(Xy)

= _______ 100.1515 — (139)(1038)_______

(67)

151500-144282 ______

Kxy ~ ^{23700 - 19321} {1115400 - 1077444}

7218

~ ^(4379X3 7956)

7218

Kxy ~ Vl 66209324

7218 ^ ~~ 12892.22

^ = 0,559

C. Analisis Lanjutan

Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y di ketahui,

maka untuk mengetahui dapat dan tidaknya hipotesis diterima atau tidak hams

dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat

dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa r hitung

dengan r tabel signifikan atau tidak.

Hal ini dikarenakan bila r hitung sama dengan atau lebih besar dari r

tabel, maka r hitung dapat dikatakan signifikan.

Sesuai dengan responden sebanyak 100 siswa, maka dapat dilihat

dalam tabel nilai-nilai rproduct moment adalah sebagai berikut:

Pada taraf signifikan 5 % - 0,195

Pada taraf signifikan 1 % = 0,256

Sehingga dapat dibandingkan berdasarkan tabel tersebut nilai-nilai

yang diperoleh ialah:

0,559 >0,195 pada taraf signifikan 5 %

(68)

Dari analisis data di atas maka hipotesis keija (H0) yang berbunyi "ada

korelasi antara tingkat penghasilan orang tua dengan motivasi belajar siswa"

(69)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta sistematika yang telah dijelaskan

pada bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan :

1. Dari kesimpulan dan analisa pertama untuk mengetahui variasi tingkat

penghasilan orang tua, dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

Bahwa tingkat penghasilan orang tua siswa MTs N Bener Kabupaten

Purworejo berada pada kategori kurang mampu.

Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari 100

siswa yang diambil sebagai sampel, teradapat 71 responden (71%) dalam

katagori kurang, sementara yang berkategori cukup terdapat 19 responden

(19%) dan yang berada pada kategori tinggi hanya terdapat 10 responden

(10%).

Dengan demikian jelaslah bahwa tingkat penghasilan orang tua siswa MTs

N Bener Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2004 / 2005 berada pada

kategori kurang.

2. Dari hasil penelitian dan analisa yang kedua untuk mengetahui variasi

motivasi belajar, dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

Bahwa motivasi belajar siswa MTs N Bener Kabupaten Purworejo berada

pada kategori cukup. Hal ini terbukti dari hasil penelitian menunjukkan

bahwa dari 100 siswa yang diteliti terdapat 54 responden (54%)

(70)

berkategori cukup, sementara yang berkatcgori cukup, sementara yang

berkategori tinggi 26 responden (26%) dan yang berkategori kurang

terdapat 20 responden (20%).

Sesuai hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar

siswa MTs N Bener Kabupaten Purworejo memiliki motivasi belajar pada

kategori cukup.

3. Berdasarkan analisa ketiga untuk mencari jawaban dari hipotesis yang

mengatakan ada pengaruh / korelasi yang positif antara tingkat

penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar, dapat penulis simpulkan

bahwa hipotesis tersebut dapat diterima kebenarannya. Hal ini terbukti dari

analisis data diperoleh koefesien (ro) sebesar 0,559.

Sedangkan koefesien korelasi pada tabel produk moment untuk taraf

signifikan 5% sebesar 0,195 dan untuk taraf signifikan 1% sebesar 0,256.

Sehingga koefesien (ro) masih lebih besar, baik pada taraf signifikan 5%

maupun taraf signifikan 1%.

B. Saran-saran

1. Saran untuk orang tua

a. Orang tua hendaknya selalu memberikan dorongan semangat

terhadap anaknya dalam belajar.

b. Orang tua hendaknya senantiasa mengawasi dan membimbing

(71)

c. Orang tua hendaknya memberikan contoh tauladan yang baik kepada

anaknya baik dalam kehidupan keluarga, berbangsa dan bemegara

maupun dalam hal beragama.

d. Orang tua hendaknya selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan pendidikan bagi anak-anaknya.

2. Saran untuk guru

a. Guru hendaknya meningkatkan perhatiannya terhadap siswa,

sehingga kemajuan-kemajuan maupun permasalahan-permasalahan

yang dialami siswa dapat diketahui dengan cepat.

b. Guru sebaiknya selalu memberikan motivasi belajar kepada siswa,

sehingga siswa akan giat dalam belajar.

3. Saran untuk siswa

a. Dalam setiap mengikuti pelajaran hendaknya siswa mengikutinya

dengan sungguh-sungguh dan tekun.

b. Dalam rangka meraih prestasi yang tinggi hendaknya setiap siswa

herdisiplin dalam melakukan kegiatan belajar, baik di sekolah

maupun di rumah.

c. Setiap pelajaran yang telah diterima hendaknya dipelajari dan

ei pah ami dengan baik, karena akan menjadi bekal nanti ketika akan

(72)

C. Penutup

Penulis mengucapkan puji svukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan karunia dan Rahmat-Nya sehingga dalam penyusunan skripsi ini

dapat tcrselesaikan.

it

Mungkin dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya

oleh karena itu saran dan masukan dari semua pihak sangat penulis harapkan

untuk menjadikan skripsi ini lebih baik dan sempuma.

Akhimya penulis berharap mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini

(73)

A.M, Sardinian, lnteraksi dan M otivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2005.

Abror, Abdurrachman, Psikologi Pendidikan, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta, 1993.

Ahmad, Abu, Tehnik Belajar yang Efektif, Rineka Cipta, Jakarta, 1991.

Davis, Work, Pengantar Belajar, Rajawali Press, Jakarta, 1986.

Departemen Agama Rl, Al-Qur'an dan Terjemahannya, CV. Toha Putra. Semarang, 1989.

Gulo, Dali, Kamus Psikologi, Penerbit Tonis, Bandung, 1982.

Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar dan Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1992.

Mahmud, M. Dimyati, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. DPFE. Yogyakarta, 1990.

Moeliono, Anton M., Kamus Besar Ba/tasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. 1989.

Mustaqim, dkk, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1990.

Ningrat, Koentjara, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT. Gramedia, 1977.

Pujosuwamo, Sayekti, Bimbingan dan Koenseling Keluarga, Menara Mas Offset: Yogyakarta, 1994.

Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan Remaja, Rosda Karya, Bandung 1977.

Russen, Perquin, Pendidikan Keluarga dan Masalah Kewibawaan, Jemmar, Bandung, 1982.

Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-Qur'an, Mizan, Jakarta.

Singarimbun, Masri, dan Sofyan Eflendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1987.

(74)
(75)
(76)

b a c c c 29 N. N isa

a a a b a

30 Rini W

a . b b b a

31 Rofiqoh

b b b c b

32 Suparyanti

b b a b a

33 Sri W

b b b c a

34 Sugeng R

(77)
(78)

a a a b a

29 R iska W.

b b b c a

30 Siti S.

b . b c b a

31 Treni W.

b c b b b

32 Tugiyono

(79)
(80)

a b b b a

29 Shohidah

a b b c a

30 Sri M uryani

b b a b a

31 Sudiyono

b c b c b

32 S a rif H.

b b c c b

33 Tohar M.

b b b c b

34 Umi L.N

a a b b a

Keterangan :

a : baik / tinggi

b : cukup / sedang

Gambar

TABEL XI NILAI
TABELIJUMLAH GURU FAK MENURUT IJAZAH
TABEL IIIDAFTAR JUMLAH SISWA MTS N BENER
HASIL ANGKET TENTANG PENGHASILAN ORANG TUATABEL V
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul: Kajian Motivasi Petani Tebu dengan Pola Kemitraan Usaha di Pabrik Gula Watoetoelis Kabupaten Sidoarjo, telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

Skripsi berjudul: Kajian Motivasi Petani Tebu dengan Pola Kemitraan Usaha di Pabrik Gula Watoetoelis Kabupaten Sidoarjo , telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

Masalah dari penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh model pembelajaran webbed unttik Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa kelas V I I I pada Materi Fotosintesis di SMP

membuat surat atau dokumen dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang memakai, atau menggunakan surat atau dokumen yang dipalsukan untuk bakal calon anggota DPR,

1) Bagi peserta yang telah terkonfirmasi positif covid-19 dan sedang menjalani isolasi diwajibkan melapor ke Panitia Seleksi Kabupaten Lombok Tengah dengan membawa

Prestasi belajar fiqih siswa kelas III MI Al-Iman Senobayan Kecamatan Secang Kabupaten Magelang pada materi salat sunat rawatib dapat ditingkatkan melalui metode

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian secara dekat tentang : PENGARUH KELUARGA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN MENGATASI KESULITAN

Penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2008 membahas tentang bacaan niat