• Tidak ada hasil yang ditemukan

D IN A M IK A P E N G U A S A A N M A T E R I P E L A J A R A N IB A D A H S H A L A T F A R D L U P A D A S IS W A K E L A S IV D E N G A N S T R A T E G I M E M B E N T U K K E L O M P O K B E L A J A R DI SD N E G E R I D E R S A N S A R I 02 T A H U N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "D IN A M IK A P E N G U A S A A N M A T E R I P E L A J A R A N IB A D A H S H A L A T F A R D L U P A D A S IS W A K E L A S IV D E N G A N S T R A T E G I M E M B E N T U K K E L O M P O K B E L A J A R DI SD N E G E R I D E R S A N S A R I 02 T A H U N"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

SD N E G E R I D E R S A N S A R I

02

T A H U N 2008

S K R I P S I

Diajukan untuk melengkapi tugas

Dan melengkapi syarat guna memperoleh

Gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh :

SUDJAK AHMADI NIM 11406114

F A K U L T A S T A R B IY A H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

Drs. HA. MAHZUMI, M.Ag.

Setelah kami meneiiti dan mengadakan perbaikan seperiunya. Maka bersama ini, kami

kirimkan naskah skripsi saudara.

Taxbiyah / Pendidikan Agama Islam

Dinamika penguasaan materi pel^aran ibadah shalat

fardlu pada siswa kelas IV dengan strategi membentuk

kekxnpok bclajar di SDN Dcrsansari 02 Tahun 2008

Dengan ini kami motion skripsi saudara di ats supaya 9egera dimunaqosy ahkan.

Demildan agar menjadi perhatian.

Wassalamu ’alaikum, Wr. Wb.

Salatiga, u - 9 - 2008

Pembimbing

P rs. HA, MAHZUMI. M. Ag.

(3)

Judul : DINAMIKA PENGUASAAN MATERI PELAJARAN IBADAH

SHALAT FARDLU PADA SISWA KELAS IV DENGAN

STRATEGI MEMBENTUK KELOMPOK BELAJAR DI SD

DERSANSARI 02 TAHUN 2008

Nama : SUDJAK AHMADI

NIM : I 1406114

Program Studi : Pendidikan Agama Islam ( P A I)

Salatiga, 23 Agustus 2008

Dewan Penguji,

Ketua, Sekretaris,

>r. Imam Sutomo, M. Ag.

NIP. 150216814 NIP. 150247014Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag,

(4)

di antara kesulitan - kesulitan hari kiamat. Dan barang siapa member:

jalan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pun akan memberi

jalan kemudahan kepadanya di dunia dan diakhiran, Allah akan selalu

menolong seorang hamba bila sang hamba selalu menolong saudaranya “

> Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang - orang yang khusu’

(5)

Dengan segala rasa cinta dan ketulusan hati, skripsi ini kupersernbahkan untuk :

• Istriku tercinta, Hj. Puji Murwani untuk semua ketulusan, kasih, pengertian,

perhatian, dorongan, dan keikhlasannya selama ini

• Anak - anakku tersayang ( Titik Eko purwati, dwi Edi Gunawan, dan Nur

Latifah ) yang dengan penuh perhatian dan dorongan dalam penyelesaian

skripsi ini.

(6)

quwwata ilia billahil 'aliyyil 'azim.

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmad,

taufiq dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “DINAMIKA

PENGUASAAN MATERI PELAJARAN IBADAH SHALAT FARDLU PADA SI SWA KELAS IV DENGAN STRATEGI M EMBENTUK KELOMPOK BELAJAR DI SD NEGERI DERSANSARI 02 TAHUN 2008” ini telah penulis selesaikan.

Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman nanti.

Dalam menyusun skripsi ini penulis seringkali mengalami kesulitan, namun berkat

dorongan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak serta penuh percaya diri

akhimya tersusunlah skripsi yang sederhana ini, untuk itu penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Sem arang.

2. Bapak Dr H. Muh Saerozi M.Ag, selaku Puket I Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Salatiga.

3. Bapak Drs. HA. Mahzumi, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan penulisan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

(7)

dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Anak-anakku tersayang yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

8. Teman di Kelas B.I tarbiyah '06 terima kasih atas kebersamaan kita selama ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang banyak

membantu terselesainya skripsi ini.

Semoga Allah Swt memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang

telah penulis sebutkan di atas. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dalam penyusunan

kata, kalimat maupun dalam penyajiannya,

(8)

Akhimya penulis mohon maaf, bila dalam skripsi ini masih

banyak kesalahan.

Bilahi taufiq wal hidayah

Salatiga,J5 Agustus 2008

Penulis,

SUDJAK AHMADI

NIM. 14406114

(9)

Nota Pengesahan Pembimbing... ii

Pengesahan... iii

M OTTO... iv

Persembahan... v

Kata Pengantar... vi

Daftar I s i... vii

D aftarTabcl... x

Daftar Gam b a r ... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumu.sail M asalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Hipotesis... 6

E. Manfaat Penelitian... 6

F. Definisi Istiiah... 8

G. Metode Penelitian... 12

BAB II LANDASAN TEORI... 16

(10)

D. Syarat - Syarat Sah Shalat... 23

E. Rukun Shalat... 24

F. Sunat dalam Shalat... 25

G. Tujuan dan Hikmah Shalat... 27

H. Solusi... 29

I. Metode Kelompok Belajar... 30

BAB III PENGUMPULAN D A TA ... 33

A. Gambaran U m um ... 33

B. Hasil Penelitian... 43

BAB IV AN ALISA D A T A ... 56

A. Diskripsi D ata... 56

B. Hasil Analisis D ata... 56

C. Pembahasan... 59

BAB V PENUTUP... 64

A. Kesimpulan... 64

viii

(11)
(12)

1. Daftar Guru SD Negeri Dersansari 0 2 ... 42

2. Daftar Siswa SD Negeri dersansari 0 2 ... 43

3. Hasil Pendataan Siklus I ... 47

• Data sisw a... 47

• Data orang tu a ... 48

• Data G u ru ... 49

4. Hasil Pendataan siklus I I ... 50

• Data sisw a... 50

• Data orang t u a ... 51

• Data G u ru ... 52

5. Hasil Pendataan Siklus II I... 53

• Data sisw a... 53

• Data orang tu a ... 54

• Data G u ru ... 55

6. Hasil Angket Siklus I ... 57

7. Hasil Angket Siklus I I ... 58

8. Hasil Angket Siklus I I I ... 59

(13)
(14)

1. Struktur Organisasi Komite SD Negeri Dersansari 0 2 ... 36

Periode 2006 / 2009

2. Struktur Organisasi SD Negeri Dersansari 0 2 ... 39

Gambar Halaman

(15)

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh pada

tuntutan bahwa pendidikan diasumsikan mampu menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Dinamisasi zaman yang senantiasa melaju dengan

cepat menuntut dunia pendidikan untuk selalu melakukan pembaharuan

dalam mengatasi masalah - masalah pendidikan.

Mutu pendidikan dapat terwujud jika proses belajar mengajar

diselenggarakan secara efektif, artinya dapat berlangsung secara lancar,

terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, tabrani ( 1989 )

mengemukanan berbagai kriteria proses belajar mengajar yang efektif,

meliputi : 1) Proses belajar mengajar mampu mengembangkan konsep

generalisasi dan bahan abstrak menjadi hal yang jelas dan nyata. 2) Proses

belajar mengajar mampu melayani gaya belajar dan kecepatan belajar peserta

diJik yang berbeda - beda. 3) Proses belajar mengajar melibatkan peserta

didik secara aktif dalam pengajaran, sehingga mencapai tujuan sesuai dengan

program yang telah ditetapkan.

Idealitas proses belajar mengajar yang efektif seperti tersebut di atas,

sering kali sulit diwujudkan dalam praktek belajar mengajar yang melibatkan

guru dan siswa pelaksanaannya masih belum maksimal. Seperti halnya dalam

pro ses belajar m en g ajar patla m ala p elajaran P endidikati A gam a Islam dengan

(16)

materi shalat fardlu masih ditemukan gejala rendahnya penguasaan materi

pembelajaran. Pada satu sisi karakter materi pembelajaran shalat fardlu

dipahami siswa dan guru sebagai materi pembelajaran bertumpu pada metode

— metode tertentu secara monoton.

Dampaknya kegiatan pembelajaran tidak interaktif, kurang menarik,

dan terkesan mengajar target penyelesaian pokok bahasan.

Keadaan di atas, perlu penanganan secara serius agar peningkatan

kualitas dapat dicapai. Pada gilirannya harapan terjadinya peningkatan

pengausaan materi pembelajaran dapat tcrwujud. Oleh karena itu perlu

diujicobakan penerapan berbagai strategi pembelajaran untuk diketahui

dampaknya bagi proses dan hasil pembelajaran. Untuk memahami

permasalahan ini perlu halnya dikaji melalui kegiatan Penelitian Tindakan

Kelas ( PTK ) agar proses belajar mengajar bisa lancer perlu diadakan strategi

belajar kelompok antar siswa, agar supaya bi membantu kemudahan siswa

da lam ir cnghafalkan materi yang diajarkan.

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang

wajib diajarkan pada semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Posisi

strategi s mata pelajaran tersebut berkaitan dengan upaya pencapaian tujuan

pendidikan nasional, yaitu pern ben tukan manusia beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaan mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam sejajar dengan mata pelajaran lain sebagai satu kebulatan dalam

(17)

Efektifitas pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

bergantung pada banyak faktor, diantaranya adalah kesiapan siswa. Sikap

siswa terhadap mata pelajaran yang kurang disukai. Sebaliknya mata

pelajaran yang kurang disukai akan sulit dipelajarinya.

Kriteria keberhasilan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam antara

lain intensitas siswa dalam beribadah. Realitas di lapangan masih banyak

ditemnukan siswa sekolah belum mcmiliki kedisiplinan dalam beribadah

khususnya shalat fardlu.

Ibadah dapat diartikan dengan pelayanan, kedudukan, ketaatan dan

mercndahkan diri kepada sesuatu yang lebih tinggi, yaitu Allah SWT. Allah

dalam konteks ini disebut ma’bud, yakni dzat yang diibadahi atau disembah

ataj sesembahan. Sedangkan manusia disebut abdun atau ‘abid, artinya orang

yang mengabdi, beribadah atau menyembah. Jamaknya ‘ibad, sehingga ada

istilah dalam A1 - Qur’an ‘ibad A1 — Rahmah yang artinya hamba - hamba

Allah yang penyayang. Dalam A1 - Qur’an kata yang berakar pada ‘abid,

temyata cukup banyak disebutkan, secara keseluruhan beijumlah 275 kali.

Sebagai contoh terdapat dalam QS : A1 - Dzariyat ayat 56

“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada - Ku.”1

(18)

Sedangkan asal makna shalat menurut bahasa Arab berarti do’a

kemudian yang dimaksud disini yaitu ibadah yang tersusun dari perkataan

dan beberapa perbuatan yang diawali dengan takbir dan disudahi dengan

salam, menurut beberapa syarat yang tertentu.

s j i J j T

*• ij

v iU j J 31

l'1

L*

jJj u

aid

»1 A»>rnAll

4 5 .44 Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu A1 Kitab ( AI -

Qur’an ) dan Dirikanlah shalat. Sesusungguhnya shalat ityu mencegah dari

( perbuatan - perbuatan ) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat

Allah ( shalat) adalah lebih besar ( keutamaannya dari ibadat - ibadat yang

lain ) dan Allah mengctahui apa yang kamu kcrjakan.2

Shalat fardlu merupakan shalat yang diwajibkan atas tiap - tiap

orang yang dewasa dan berakal sehat lima k< li dalam sehari semalam.

Karena pentingnya shalat fardlu dan merupakan kewajiban setiap

umat Islam, maka dari itu perlu ditingkatkan lagi pembelajaran Pendidikan

Agama Islam dan sekolah - sekolah. Bila siswa menghadapi kesulitan dalam

menghafal bacaan - bacaan shalat fardlu perlu diadakan strategi belajar yang

efektif bagi para murid. Sehingga tujuan dari belajar mengajar dapat beijalan

lancar dan sesuai yang diharapkan.

(19)

Dari dasar pemikiran di atas penulis bermaksud mengadakan

peneiitian dengan judul “ DINAMIKA PENGUASAAN PELAJARAN

IBADAH SHALAT FARDLU PADA SISWA KELAS IV DENGAN

STRATEGI MEMBENTUK KELOMPOK BELAJAR di SDN

DERSANSARI 02 TAHUN 2008“

*

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah para siswa - siswi kelas IV di SD Negeri Dersansari 02 tahun

2008 memiliki catatan lengkap dan dihafal yang ada hubungannnya

dengan dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu.

2. Apak siswa - siswi kelas IV SD Dersansari 02 tahun 2008 memiliki

buku pelajaran dan buku pendukung yang ada hubungannya dengan

dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu.

3. Apakah mereka mempelajari dan menghafalkan catatan - catatan

dan buku pendukung yang ada hubungannya dengan dinamika

penguasaan shalat fardlu.

C. TUJUAN PENELITIAN

Segala sesuatu yang dilakukan secara sabar pasti mempunyai

tujuan tertentu. Adapun tujuan dalam peneiitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu

(20)

2. Untuk mengetahui dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu setelah

dilakukan strategi membentuk kelompok belajar.

3. Untuk mengetahui apakah strategi membentuk kelompok belajar

dapat meningkatkan dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu.

D. HIPOTESIS

Hipotesis adalah pemyataan yang bersifat sementara yang perlu

dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini juga bahwa “

Semakin lengkap catatan - catatan dan buku pendukung yang ada

hubungannya dengan ibadah shalat fardlu maka dimungkinkan ibadahnya

shalat fardlu baik

Akan tetapi sebaliknya, jika siswa - siswi tidak memiliki sarana

prasarana yang memadai yang mendukung pada pembelajaran ibadah

shalat fardlu dimungkinkan ibadahnya shalat fardlu tyidak baik.

E. MANFAAT PENELITIAN

Apabila terbukti sistim membentuk kelompok belajar

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar

siswa, maka dapat dimanfaatkan penggunaan model

pembelajaran kooperatif sistem membentuk belajar kelompok

pada pembelajaran ibadah shalat fardlu pembelajaran lainnya

(21)

pengembangan strategi pembelajaran membentuk kelompok belajar sebagai

pembelajaran di sekolah dasar.

a. Bagi Guru

1. Membantu guru dalam menyampaikan materi ibadah shaiat fardlu.

2. Curu akan hemat energi, menyampaikan peiajaran hafalan ibadah

shaiat fardlu pada ketua kelompok.

3. Meminimalkan waktu untuk mengahafal materi ibadah shaiat fardlu.

4. Memperlancar hafalan ibadah shaiat fardlu, karena ketua kelompok

dapat membimbing di rumah.

b. Untuk Siswa

1. Dengan strategi belajar kelompok siswa memiliki pembimbing kedua.

2. Siswa lebih berani untuk meminta materi ibadah shaiat fardlu diulang

- ulang pada kelompoknya.

3. Siswa mudah mencari pembimbing untuk menghafal materi ibadah

shaiat fardlu di rumah.

4. Siswa akan merasa percaya diri untuk waktu tes hafalan ibadah shaiat

fardlu, karena punya pembimbing di rumah.

c. Bagi Sekolah

Dengan hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik dalam

rangka meningkatkan proses pembelajaran dan kinerja guru, sehingga

(22)

F. DEFINISIISTILAH

- Dinamika : Sifat / tabiat yang bertenaga dan berkekuatan, sehingga selalu

bcrgcrak, selalu sanggup menyesuaikan diri dengan keadaan dan

sebagainya atau bagian ilmu fisika yang mengenai barang yang bergerak

dan tenaga yang menggerakkan. WJS Purwodarminto, h a l: 251.3

- Dinamis : Inggris : dynamism dari Yunani dynamis ( daya kekuatan,

kemampuan untuk melakukan sesuatu ) beberapa pengertian.

1. Teori bahwa segala sesuatu di alam disusun dari daya kecenderungan

kehendak atau kekuatan - kekuatan.

2. Alam semesta merupakan suatu keseluruhan kekuatan — kekuatan.

Dalam arti umum pandangan ini yang menandaskan adanya kekuatan

- kekuatan di dalam semua semua hal. Kekuatan - kekuatan ini tidak

dapat direduksi kepada materi yang bergerak, oleh karena itu

dinamisme merupakan filsafat yarg bertolak belakang dengan

nekanisme. Dalam arti ini istilah itu menunjukkan kepada filsafat

Leibniz.

3. Secara lebih khusus istilah ini diterapkan philosophy. Dia

menggantikan pusat - pusat kekuatan ( seperti titik ) dengan atom -

atom. Dan justru pengganti dari pandangan dunia Newton.

Dari kamus filsafat

Halaman 1664

3 WJS. Purwodarminto, h a l: 251

(23)

Lorens Bagus 1996

Gramedia Jakarta

- Penguasaan : Perbuatan ( hal dan sebagainya ) menguasai atau

menguasakan. WJS Poerwodarminto, h a l: 529s.

- Kuasa : Pemberian hak kepada seseorang untuk melakukan

perbuatan hukum atas nama si pemberi kuasa ten tang bentuk -

bentuk atau cara - cara pemberian kuasa tak ada peraturan yang

pasti.

Dalam sebagian besar hal yang khusus diperlukan surat kuasa yang

autentik misalnya untuk berbagai usaha dagang dan sebagainya dari

Ensiklopedia Indonesia 4 hal 1899

Shadily Hasan Jakarta 19915 6

- M ateri: 1. Benda zat, 2. Sesuatu yang jadi bahan ( berfikir, berunding,

mengarona dan sebagainya ). WJS Poerwodarm into, h a l: 724

- Pclajaran : barang apa yang dipelajari. WJS Poerwodarm into,

h J : 724

- Ibadah : kebaktian kepada Tuhan perbuatan dan sebaginya untuk

menyatakan bhakti kepada Tuhan. WJS Poerwodarm into, h a l: 367.

Secara umum ialah segala kewajiban yang diuraikan dalam bagian

pertama dari kitab - kitab fiqh yakni toharoh, sholat, zakat, saum, haji

dan sering juga jihad taqorub ( mendekatkan diri ) kepada Allah SWT

5 WJS. Poerwodarm into, h a l: 529

(24)

dengan mentaati perintah Allah menjauhi larangan - Nya dan

melakukan hanya apa yang diperbolehkan Allah. Dapat juga dikatakan

ibadah adalah nama yang melengkapi setiap yang disukai dan diridloi

Allah, baik berupa perkataan maupun yang jelas maupun yang

tersembunyi.

Ensiklopedia Indonesia

Halaman 13607

Shalat: sembahyang dalam Islam. WJS. Poerdarminto, h a l: 856.

Asal makna sholat do’a memohon kebajikan menurut syarat sholat

berarti ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan

dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat rukun

yang ditentukan ibadah tersebut dinamakan sholat karena di dalamnya

terkandung doa kepada Tuhan. Sholat merupakan rukun Islam yang

kedua dan tiang agama serta amal manusia yang pertama kali

diperhitungkan pada hari kiamat.

Sholat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan kepada kaum

muslimin, diwajibkan di Mekkah satu setengah tahun sebelum nabi

Muhammad SAW hijrah ke Madinah yaitu pada malam isra’ mi’raj

cara melaksanakan sholat harus sesuai dengan petunjuk Rasulullah

SAW sebagaimana sabdanya “ Sholatlah kamu sebagaimana kamu

melihat aku sholat “ sholat yang dikehendaki Islam adalah sholat yang

dapat membuahkan sikap hidup yang baik.

(25)

Firman Allah “ Dan dirikanlah Sholat sesungguhnya sholat itu

mencegah perbuatan keji dan munkar “ A1 - Ankabut 45

Shadily Hasan

Ensiklopeia Indonesia 2993

PT Ihtiar Baru Van Houve

Jakarta 19918

- Fardlu : perlu kewajiban ( sesuatu yang wajib dilakukan menurut

agama Islam, WJS Poerdarminto, h a l: 6839.

- Strategi : 1. llmu siasat perang. 2. Siasat perang. 3. Bakap ( tipu

muslihat ) untuk mencapai sesuatu yang dimaksud.

- Membentuk kelompok belajar : kerja kelompok kecil merupakan

bagian penting dari kegiatan belajar mengajar aktif. Ini penting untuk

membentuk kelompok secara cepat, efisien dan pada saat bersamaan

menyerasikan komposisi serta besamya kelompok di da lam kelas.

Pilihan - pilihan berikut ini merupakan altematif menarik untuk

membebaskan siswa da lam memilih kelompok mereka sendiri atan

menentukan jumlah anggota sesuai yang anda perintahkan. Melvin

Silberman, h a l: 17510.

8 Sadily, Hasan, Ensiklopedia Indonesia, Ichtiar baru van Houve, Jakarta, 1991, h a l: 1991

9 WJS. Poerwodarmito, h a l: 280

(26)

• Dari penuapat WJS. Poerwodarmiuto hal : 25111 di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa seorang guru agama mampu

menggerakkan minat anak didik untuk menguasai materi pelajaran

ibadah sliolat I'ardlu bagi siswa - siswakelas IV SD Negeri

Dcrsansari 02 tahun 2008 Keamatan Suruh dengan strategi

Kelompok Belajar.

G. METODE PENELITVAN

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang ditetapkan bcrupa penelitian tindakan

kclas. Prosedur dan langkah - langkah penelitian mengikuti prinsip -

prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian

tindakan merupakan proses daur ulang mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan pemantauan serta refleksi yang diikuti

dengan perencanaan ulang. Secara terperinci tahapan - tahapan dalam

rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

(27)

4. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif. Dalam

penelitian ini ada tiga instrumen yang digunakan, tes hasil belajar

untuk mengukur prestasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan

tes - tes, sedang perhatian dan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar

dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, sedang interpretasi

hail dianalisi secara kualitatif.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

1. BAB I PENDAHULUAN

Yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuam penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, definisi istilah,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEOR1

Dalam Bab ini membahas tentang landasan teori yang dipakai sebagai

dasar dalam penulisan ini, meliputi : masalah sholat fardlu, lokasi

( catatan - catan menghafal, pendukung ), hambatan yang mungkin

terjadi, mengupas tentang dinamika sholat.

3. BAB III PENGUMPULAN DATA

Dalam hal ini hasil penelitian selama terjun di lapangan berupa data

keadaan sekolah, guru, dan siswa serta data penelitian.

(28)

2. Subjek Penelitian

Subjek yang akan dikenai tidakan adalah siswa kelas IV SD Negeri

Dersansari 02. Dasar pertimbangan pilihan subjek yakni perlunya

penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran materi

sholat fardlu di SD khususnya pada kelas IV.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung ke objek penelitian untuk mendapatkan data - data yang

diperlukan.

b. Metode Dokumentasi

Yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah data

verbal yang berupa tulisan, foto, dan sebagainya. Metode

ini digunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan

sekolah dan keadaan siswa.

c. Angket

Yaitu : sejumlah pertanyaan - pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk mendapatkan data atau informasi dari responden dalam

bentuk jawaban tertulis.

d. Tes

Digunakan lembar tes yang dikerjukar. siswa baik berupa tes awal

(29)

4. BAB IV ANALIS DATA

Menganalisa data yang sudah terkumpul yaitu menganalisa problem

pembelajaran materi sholat fardlu di sekolah serta e'tem atif untuk

mengatasi hal itu.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bagian akhir penulisan yang breakup di dalamnya

(30)

BAB II LANDASAN TEORI

A. MASALAH SHOLAT

Sholat menurut bahasa Arab berarti do’a, sedangkan menurut istilah

syara’ sholat adalah seperangkat perkataan dan perbuatan yang dilakukan

dengan beberapa syarat tertentu dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan

salam.12

Sebclum Islam, orang Arab mcmakai kata sholat dengan arti do’a yang terdapat dalam A1 - Qur’an :

“ Dan bersholat atas mereka ( Berdo’alah untuk mereka ) karena

sesungguhnya shalatmu ( do’amu ) itu menerangkan dan menenteramkan

mereka “ ( QS. At - Taubah : 103 ).13

Drs. Nasrudin Razak mendefinisikan sholat sebagai suatu sistem

ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan laku perbuatan yang

dimulai takbir dan diakhiri dengan salam, berdasarkan syarat dan rukun

tertentu.14 \ i

12 Lahmudin nasution., FIQH /, Dirjen Keiembagaan agama Islam, Depag RI, 1995

13 Bahtiar Surin, Dcpartemen Agama Rl, Terjemah dan Tafsir A l - Q ur'an ( QS. At Taubah : 103)

14

(31)

Pengertian di atas menjelaskan shalat secara lahiriyah, sedangkan

pengertian shalat yang menggambarkan jiwa atau hakikat shalat yaitu :

Berhadap hati ( jiwa kepada Allah, secara yang medatangkan takut

kepada - Nya. Serta menumbuhkan di dalam jiwa dan rasa keagungan

kebesaran-Nya dan kesempumaan kekuasaan-Nya.13 ©

Berarti maksud dari shalat adalah berhadapan hati ( jiwa ) kepada

Allah yang mendatangkan rasa takut, menumbuhkan rasa kebesaran dan

kekuasaan-Nya dengan penuh khusyuk, ikhlas. Dalam sebuah bentuk ibadah

yang terdiri dari atas beberapa perkataan dan perbuatan, diawali dengan takbir

dan diakhiri dengan salam, dengan memenuhi syarat dan rukun tertentu,

shalat yang demikian itulah yang dapat mewujudkan manusia dalam kategori

taqwa.

Sedangkan yang dimaksud shalat fardlu atau shalat maktubah lima

waktu dalam schari scmalam yaitu shalat yang wajib untuk dilakukan atas

setiap orang muslim, laki - laki, dan perempuan, baligh, akil, suci dari haid

dan nifas ( bagi perempuan ) dalam keadaan sadar atau tidak tidur, dan telah

sampai kepadanya perintah atau ajarannya16. Bagi yang mengajarkannya akan

mendapatkan pahala dan bagi yang meninggalkannya akan mendapatkan

dosa.

Menurtu Sulaiman Rasyid sholat fardlu adalah shoal yang

diwajibkan atas tiap - tiap orang yang dewasa dan berakal, sholat ini 15 16

(32)

dikeijakan sehari semalam, mula - mula turun perintah wajib sembahyang

itu, ialah pada malam isra’ setahun sebelum tahun hijrah17.

Shalat fardlu dibedakan menjadi dua :

a. Shalat Fardlu ‘Ain

Yaitu shalat yang harus dikeijakan oleh setiap orang18. Shalat ini

sebanyak 5 kali dalam sehari semalam yaitu yang dimaksud shalat Subuh,

Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya’ termasuk shalat Jum’at yang diwajibkan

setiap orang laki - laki muslim bukan budak dan tidak berhalangan.

Shalat Subuh dikeijakan dari terbit fajar kedua sampai terbit.

matahari19. Sebelum manusia melakukan aktivitas sehari - hari. Bila hal

ini rutin dilakukan niscaya dalam menjalarii hidup takan selalu pesimis,

frustasi, mengalami guncangan jiwa dan lain - lain, dan shalatnya

berjumlah 2 raka’at.

Sholat Dzuhur dikeijakan setclah cenderung matahari dari

pertei.gahan langit, hingga bayang - ba; ang sesuatu telah sama denpan

panjangnya20. Selain dari bayang - bayang ketika matahari menengok

( persis di atas ubun - ubun ) adalah waktu yang tepat untuk beristirahat

17 Rasyied Sulaiman, 1976, Fiqh Islam, At tahiriyah, jakrta

18 Proyek Pembinaan Prasarana dan sarana Perguruan Tinggi Agama, IAIN, Jakarta, 1983

19 M. Abdul Mujib, dkk, Op. Cit.

(33)

sejenak untuk mengendorkan urat syaraf yang tegang. Shalatnya berjumlah

4 raka’at.

Shalat Ashar waktnya mulai habis waktu Dzuhur yaitu bayang -

bayang bendanya lebih panjang dan pada bendanya sendiri dan berakhir

ketika terbenam matahari. Jumlah raka’at shalatnya adalah 4 raka’at2'

Shalat Maghrib merupakan salah satu shalat fardlu yang dilakukan

( waktunya ) dimulai dari terbenamnya matahari, hingga hilangnya awan

merah ( sehabis waktu Maghrib ), shalatnya beijumlah 3 raka’at22 23

b. Shalat Fardlu Kifayah

Yaitu shalat yang diwajibkan kepada sekelompok kaum muslimin

yang apabila telah ada salah seorang atau sebagian dari mereka yang

mengerjakan, maka berarti guguriah kewajiban tersebut dari mereka semua

dan jika tidak ada seorang pun dari mereka yang mengerjakan, maka

berdosalah mereka semua .

Di sini yang termasuk sholat fardlu kifayah adalah shalat jenazah.

Apabila ada orang yang meninggal, maka wajiblah sebagian dari mereka

untuk menshalatkan, apabila tidak ada sebagian dari mereka yang

menshalatkan, maka berdosalah mereka semua. Di sini memberikan

pelajaran bagi kita akan pentingnya rasa solidaritas terhadap sesama

manusia dengan kewajiban menshalatkan manusia yang lebih awal

22 ibid

(34)

dipanggil Sang Pencipta, termasuk juga mengkafani dan mengubur ke

liang lahat.

B . D A S A R P E R IN T A H S H O L A T

Sholat diperintahkan oleh Allah lewat A1 - Qur’an Surat A1 -

A nkabut: 45

“ Kejakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah operbuatan yang jahat

( k e ji) dan mungkar “ ( A1 - ‘Ankaabut: 45 ).

Juga dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW, dalam sabdanya :

^151J

J

j a ^Lu oII

“ Islam didirikan dari lima sendi - sendi mengikuti bahwasanya tak ada

Tuhan yang sebenamya disembah melainkan Allah Yang Maha Esa mengaku

bahwasanya Muhammad itu pesuruh - Nya, mendirikan shalat, mengeluarkan

zakat, mengerjakan had dan berpuasa di bulan Ramadhan.tt24 ( HR. Buchari

Muslim dari Ibnu U m ar).

Berdasarkan atas firman Allah dan hadist Rasul, maka jelaslah

bahwa shalat adalah ibadah yang diwajibkan atas setiap umat manusia. Shalat

adalah kewajiban yang selalu tidak boleh ditinggalkan. Pentingnya *

24

(35)

mengerjakan shalat dan larangan untuk meninggalkannya. Memberikan

pengertian bahwa shalat adalah ibadah yang esensial dalam kehidupan

manusia.

C . S Y A R A T W A J IB S H A L A T

Kewajiban shalat itu dibebankan atas orang yang memenuhi syarat -

syarat yaitu25:

1) Islam

Adapun orang yang tidak Islam tidak wajib atasnya sembahyang, berarti

tidak dituntut di dunia, karena meskipun dikerjakannya, tidak juga sah.

Tetapi ia akan mendapat sisksaan nanti di akhirat, sebab ia tidak

sembahyang dengan jalan masuk Islam terlebih dahulu. Begitulah

seterusnya hukum - hukum furu’ terhadap orang yang tidak Islam.

Sabda Rasulullah SAW :

l ' 9 ' 9 » ' f * / / / / J ^ o / /■ '

“ Islam itu menghapuskan segala kejahatan yang telah ada sebelum Islam “

( HR. Muslim )26

2) Suci dari Hadas

Sabda Rasulullah:

25 Sulaiman Rasyid, Op. Cit.

(36)

a

.

llC-iliai 1^1 ^iuj

j

A

j

I

c

.^

uil^L^a jil(J

^

j j j

J li

Kata beliau kepada Fatimah binti Abi Hubaisy : “ Apabila datang kotoran

tinggalkanlah sembahyang ( Riwayat Bukhari ).27

3) Berakal

Orang yang tidak berakal tidak wajib sembahyang.

4) Baligh ( sampai umur dewasa).

Dapat diketahui umur dewasa itu dengan salah satu tanda sebagai berikut:

a. Cukup berumur lima belas tahun.

b. Bermimpi basah bagi laki - laki.

c. Mulai keluar haidh bagi perempuan.

5) Telah sampai da’wah ( pcrintah Rasulullah SAW kepadanya ).

Orang yang belum menerima perintah tidak dituntut dengan hukum.

6) Melihatatau Mendengar

Melihat atau mendengar menjadi syarat wajib shalat walau pada suatu

waktu untuk kesempatan mempelajari hukum - hukumnya syara’.

Sedangkan orang yang buta dan tuli sejak dilahirkan tidak dituntut dengan

hukum. Karena tidak ada jalan baginya untuk belajar hukum - hukum

syara’.

(37)

7) Jaga ( Tidak T idur)

Maka orang yang tidur tidak wajib sembahyang begitu juga orang yang

lupa.

Sabda Rasulullah SAW :

^ lx jj

“ Yang tcrlcpas dari hukum, tiga macam : 1. Kanak - kanak, hingga ia

dewasa, 2. Orang tidur, hingga ia bangun, 3. Orang gila, hingga ia sembuh

( Riwayat Abu Daud dan ibnu Majah ).28

D . S Y A R A T - S Y A R A T S A H S H A L A T

Sebelum seseorang mulai shalat ia harus memenuhi syarat untuk sah

dan sempumanya shalat.29

a. Suci dari hadats besar dan hadats kecil.

b. Suci badan, pakaian dan tempat dari pada najis.

c. Menutup aurat

28 HR. Abu Daud dan Ibnu Majah

29

(38)

Aurat ditutup dengan sesuatu yang bisa menghalangi kelihat°n wama kulit.

Aurat laki - laki antara pusat dengan lutut, aurat perempuan sekalian

badan kecuali muka dan dua telapak tangan.

d. Mengetahui adanya waktu shalat.

e. Menghadap ke kiblat ( Ka’b a h )

Selama dalam shalat wajib menghadap kiblat, kalau pun shalat berdiri atau

duduk menghadapkan dada, kalau sembahyangnya telentang hendaklah

dua telapak kakinya dan mukanya menghadap ke kiblat, kalau mungkin

kepalanya diangkatkan dengan bantal atau sesuatu yang lain.

Adapun hal - hal yang dapat membatalkan shalat yaitu :

a. Makan atau minum dengan sengaja.

b. Berbicara dengan sengaja bukan untuk kemaslahatan shalat.

c. Banyak bergerak dengan sengaja.

d. Meninggalkan syarat dan rukun dengan sengaja tanpa ada halangan.

e. Tertawa.

E . R U K U N S H A L A T

Rukun shalat terdiri atas 30:

a. Niat

b. Berdiri bagi yang mampu

c. Takbiratul ihram ( membaca Allahu A kbar)

(39)

e. Ruku’ serta tuma’ninah ( berhenti).

f. I’tidal serta tuma’ninah ( berhenti ).

g. Sujud dua kali serta tuma’ninah ( berhenti).

h. Duduk diantara dua sujud.

i. Duduk akhir.

j. Membaca tasyahud akhir.

k. Membaca shalawat atas nabi Muhammad SAW.

l. Memueri salam yang pertama ( ke kanan \

m. Menertibkan rukun.

F. S U N A T D A L A M S H A L A T 3'

a. Mengangkatkan dua tangan ketika takbiratul ihram sampai bersamaan

tinggi, ujung jari dengan telinga, dan telapak tangan setinggi bahu serta

keduanya dihadapkan kiblat.

b. Mengangkatkan kedua tangan ketika akan ruku’.

c. Meletakkan tangan kanan atas belakang tangan kiri dan keduanya

diletakkan di bawah dada.

d. Melihat kea rah tempat sujud, selain membaca asyhadu an la ilaha ilallah

dalam tasyahur, karena ketika itu hendaknya melihat telunjuknya.

e. Membaca do’a iftitah sesudah takbiratul ihram sebelum membaca A1 -

Fatihah.

f. Membaca___ A ’uzubillah sebelum membaca Basmillah.

(40)

g. Diam sebentar sebelum membaca A1 - Fatihah dan sesudahnya.

h. Membaca Amien sehabis membaca A1 - Fatihah.

i. Membaca surat atau ayat A1 - Qur’an sesudah membaca A1 - Fatihah.

j. Sunat bagi ma’mum mendengarkan bacaan imamnya.

k. Mengeraskan bacaan di 2 reka’at pcrtama waktu berjama’ah ( bagi imam ).

l. Takbir tatkala turun dan bangkit, selain dari ketika bangkit dan ruku’.

m. Membaca sami’allahu liman hamidah ketika bangkit dari ruku’

n. Membaca rabbana wa lakal - hamdu tatkala I’tidal.

o. Meletakkan dua telapak tangan di atas lutut ketika ruku’.

p. Membaca tasbih tiga kali ketika ruku’

q. Membaca tasbih tiga kali ketika sujud.

r. Membaca do’a ketika ketika duduk antara dua sujud

s. Duduk iftirasy ( bersimpuh ) pada semua duduk dalam shalat terkecuali

duduk akhir.

t. Duduk tawarruk di duduk akhir.

u. Duduk istirahat ( sebentar) sesudah sujud kedua sebelum berdiri.

v. Bertelekan ke tanah tatkala hendak berdiri dari duduk.

w. Memberi salam yang kedua.

x. Menoleh ke kanan pada salam yang pertama, sehingga pipinya kelihatan

dari belakang.

Sunnat ,ang lebih penting ( Sunnat Muakkad )

a. Membaca tasyahud pertama sesudah sujud kedua dari rekaat yang kedua

(41)

b. Qunut sesudah I’tidal yang akhir pada shalat subuh dan witir.

G . T U J U A N D A N H IK M A H S H A L A T .

1. Tujuan shalat.

Allah mewajibkan sesuatu kepada manusia bukan untuk kepentingan - Nya

akan tetapi justru untuk kebaikan manusia itu sendiri, agar mencapai

derajat taqwa yang dapat mensucikan diri dari kesalahan dan kemaksiatan,

sehingga dapat keridloan dan surganya, serta dijauhkan dari api neraka.

Demikian dengan kewajiban manusia ada beberapa tujuan diperintahkan -

Nya manusia untuk melaksanakan shalat anatara lain :

a. Untuk mengingat Allah

b. Untuk menghindari ancaman Allah

c. Sebagai manifestasi kepatuhan dan ketaatLn manusia kepada Allah.

d. Seseorang dengan hati yang selalu ingat kepada Allah akan

mendapatkan kekuatan barn dalam mengahadapi segala problem

hidupnya.

2. Hikmah Shalat

Allah mewajibkan shalat kepada manusia. Namun selalu memberikan janji

yang akan diberikan kepada manusia. Janji - janji itu berupa hikmah

kebaikan yang akan manusia dapatkan baik lahir atau batin di dunia

maupun akhirat. Adapaun hikmah yang dapat diambil dari shalat:

(42)

a. Mendekatkan diri kepada Allah

Shalat merupakan sarana langsung manusia berdialog dengan

Tuhannya, shalat tersebut akan menambah dekatnya hubungan manusia

dengan Tuhannya yang diwujudkan da lam bentuk perkataan dan

perbuatan di dalam shalat.

b. Membentuk Kepribadian Muslim

Sifat kepribadian yang dapat dibentuk apabila menjalankan ibadah

shalat dengan baik, adalah :

(1) Mendidik sikap disiplin dan tanggung jawab

(2) Menimbulkan ketenangan jiwa

(3) Memuipuk rasa solidaritas persatuan, dan kesatuan.

(4) Menjaga kesehatan jasmani.

Untuk memperoleh hikmah - hikmah tersebut, maka seseorang harus

menjalankan shalat secara benar yang dilakukan secara terns menerus

dan sempuma baik rukun, syarat dan kekhusyukan serta menghadirkan

diri, agar ketenangan dan ketenteraman hati selalu menemani, dalam

hidupnya, maka hatinya harus selalu ingat kepada Allah dan agar hati

selalu dapat ingat Allat, amaka kontinuitas dan kualitas kekhusyukan

shalatnya harus dijaga, dengan kata lain apabila seseorang tidak dapat

menjaga komunitas dan kualitas shalatnya, maka gelisah tidak mungkin

(43)

H . S O L U S I

1. Untuk mengadakan penelitian pokok bahasan yang terkait dengan

pembahasan materi pelajaran ibadah shalat fardlu perlu sekali anak - anak

memiliki buku catatan khusus pelajaran ibadah shalat fardlu diantaranya :

a. Syarat wajib shalat

b. Syarat sah shalat

c. Rukun shalat

d. Sunat - sunat shalat

e. Hal - hal yang membatalkan shalat.

2. Kecuali buku catatan untuk materi pelajaran ibadah shalat fardlu

diharapkan sekali anak - anak memiliki buku yang ada hubungannya

dengan pelajaran di atas, karena membaca di buku akan lebih lancar dan

gairah daripada membaca catatan - catatan.

3. Untuk mencapai keberhasilan anak - anak diwajibkan menghafal materi

pelajaran ibadah shalat fardlu secara aktif dengan strategi membentuk

kelompok belajar.

4. Hambatan - hambatan

Kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam mencapai

keberhasilan tenting ibadah shalat fardlu yang disebabkan dari beberapa

faktor diantaranya:

' a. Kurang lengkapnya buku catatan ibadah shalat fardlu.

b. Tidak adanya buku pendukung yang ada hubungannya dengan ibadah

(44)

c. Kurangnya minat anak untuk selalu mengahafal pelajaran ibadah shalat

fardlu.

d. Kurangnya motivasi dari guru agama dalam mempelajari ibadah shalat

fardlu.

e. Orang tua tide k peduli pada putra putrinya untuk selalu memantau akan

pelajaran ibadah shalat fardlu.

I. M E T O D E K E L O M P O K B E L A JA R

Metode ini memberi siswa tanggung jawab untuk mempelajari

materi pelajaran dan menjabarkan isinya dalam sebuah kelompok tanpa

campur tangan guru. Tugas yang diberikan mesti jelas betul untuk

memastikan bahwa sesi belajar yang dihasilkan akan efektif dan kelompok

bisa mengatur diri mereka sendiri.

Prosedur

1. Beri siswa materi pelajaran yang pendek dan terfonnat dengan baik;

naskah singkat; grafik atau diagram yang menarik. Perintahkan mereka

untuk membacanya dalam hati. Kelompok belajar akan bekerja sangat baik

bila materinya cukup menantang atau terbuka bagi munculnya bermacam

interpretasi.

2. Bentuklah sub - sub kelompok dan beri mereka ruang yang tenang untuk

(45)

3. Berilah petunjuk yang jelas yang memandu siswa unuk belajar dan

menjelaskan materinya dengan cermat, sertakan arahan sema^am in i:

• Jelaskan isinya

• Buatlah contoh, ilustrasi, atau penerapan informasi atau gagasan itu.

• Kenali hal - hal yang membingungkan atau yang tidak kalian setujui.

• Bantahlah apa yang ada dalam teks, buatlah sudut pandang yang

bertentangan.

• Nilailah seberapa baik kalian memahami materinya.

Berikut adalah salah satu contohnya :

Langkah - langkah penyadaran serangan jantung ( C PR )

a. Perhatikan keadaan

b. Periksa ketidakresponsifannya

c. Carilah bantuan

d. Bukalah saluran pemafasan

e. Lihat, dengarkan, dan rasakan pemafasan si korban

f. Berikan nafas buatan dua kali

g. Periksa denyut nadi

h. Lakukan penekanan dada scbanyak 15 kali (jika korbannya dcwasa )

dan kcmudian berikan nafas bantuan dua kali.

i. Ulangi tiga kali

j. Periksa kembali denyut nadinya. Jika tidak ada kembali ke langkah

d.

(46)

Langkah manakah yang kalian ingin, saya akan menjelaskan atau

mempraktikannya ?

Variasi

1. Jangan membentuk sub - sub kelompok. Baca keras - keras materinya bila

seluruh siswa sedang dalam semangat “ Kelompok Kajian Kitab Suci

Hentikan membacanya untuk kemudian menjawab pertanyaan siswa,

mengajukan pertanyaan anda sendiri atau menjelaskan naskahnya.

2. Jika jumlah siswanya cukup besar buatlah empat atau enam kelompok

belajar. Pasangkan kelompok - kelompok belajar itu dan mintalah mereka

(47)

A. G A M B A R A N U M U M

1. Sejarah Berdirinya

Mengingat minat pendidikan scmakin meningkat serta adanva

program wajib belajar 9 tahun maka semua anak ingin bersekolah agar

tidak terbelakang dan ketinggian zaman serta bisa mencapai apa yang

menjadi cita - cita mereka. Tapi sayangnya di desa ini cuma ada satu

sekolah dasar dan lokasinya terletak di sebelah utara dan ini menyulitkan

bagi warga yang berada di sebelah selatan. Selain itu kalau cuma ada satu

sekolah saja tidak akan cukup untuk menampung banyaknya jumlah anak

- anak yang bersekolah.

Berdasarkan hal itu Kepala Desa bcrsama masyarakat berinisiatif

untuk membangun sekolah lagi. Maka dari itu Kepala Desa mengajak staf

- stafnya, dan pemuka masyarakat serta perwakilan dari warga

mengadakan musyawarah untuk membicarakan tentang pendirian sekolah

yang baru agar semua anak - anak di sebelah selatan dapat sekolah dengan

lokasi yang lebih dekat. Dari musyawarah itu ditemukan kesepakatan

untuk mendirikan sekolah yang baru yaitu SD Negeri Dersansari 02 di

sebelah selatan.

Dengan adanya bantuan pemerintah lewat inpres 1997 / 1998

maka keinginan untuk menambah sekolah dasar lagi dapat tercapai.

(48)

Sekolr.h dasar ini dibangun di atas lahrn bengkok desa. Pembangunan

sekolah dasar ini, dilaksanakan pada tahun 1980, sekolah dasar ini

beroperasi pada tahun 1982 dan berstatus sebagai sekolah dasar negeri.

Pada awalnya SD Negeri Dersansari 02 ini hanya terdiri dari 2

kelas saja dengan 3 guru, murid - muridnya berasal dari pindahan atau

pembagian murid dari SD Negeri Dersansari 01 yang rumahnya dekat

dengan SD Negeri Dersansari 02 walaupun cuma terdiri dari 2 kelas tapi

kelangsungan belajar mengajar bisa lancar seperti dengan sekolah -

sekolah yang lain.

Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah di SD ini bertambah

satu demi satu dan akhimya bisa genap menjadi 6 kelas. Dan berkat

dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak dari tahun ke tahun sekolah

ini bisa berkembang dengan baik, sehingga tujuan didirikan sekolah dapat

tercapai yaitu untuk mcmperlancar peningkatan mutu pendidikan di

pedesaan.

2. Lokasi

SD Negeri Dersansari 02 terletak di tengah persawahan karena

dibangun di atas lahan bengkok tetapi .nasih dekat dengan pemukiman

warga, di sebelah SD ini terdapat Puskesmas pembantu di Kecamatan

(49)

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi berhubungan dengan penyusunan semua

personil yang saling berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab sesuai

dengan posisi masing - masing dalam proses kerjasama guna mencapai

(50)

T ab el 3.1

S T R U K T U R O R G A N IS A S I K O M IT E

S D N egeri D eresa n sa ri 02

P erio d e 2 0 0 6 / 2 0 0 9

(51)

Adapun tugas - tugas dari komite di atas yaitu :

(1) Ketua dan Kepala Sekolah

Mempunyai tugas memimpin, mengarahkan dan mengawasi kegiatan

bagi kemajuan sekolah.

(2) Sekretaris

Tugasnya adalah membantu direktur mengenai administrasi dan

hubungan direksi dengan pihak luar sekolah serta mencatat laporan -

laporan yang diperlukan.

(3) Bendahara

Tugasnya adalah memegang bagian keuangan / dana - dana yang

diperoleh.

(4) Seksi Pembangunan

Mempunyai tugas mengurus pembangunan atau perbaikan - perbaikan

gedung sekolah.

(5) Seksi Humas

Mempunyai tugas berhubungan dengan masyarakat.

(6) Anggota

Bertugas untuk membantu kelancaran tercapainya tujuan - tujuan dari

sekolah.

Bagian - bagian di atas merupakan kcpengurusan Komite Sekolah,

yang anggotanya juga berasal dari luar sekolah, yaitu pemuka -

(52)

Dersansari 02 juga mempunyai kepengurusan, demi mewujudkan visi

(53)

T ab el 3.2

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI

Titi Suwondo Maknun Dwi Soidah Yasak

Asmarani Wismonowati

Guru Bidang Studi

• Agama Bahasa Inggris Olah Raga B T Q

H. Sudjak Ahmadi

Rita, S.Pd Semin Umi Mundiah,

S.Pd.I

(54)

4. Fasilitas dari SD Negeri Dersansari 02

SD Negeri Dersansari 02 mempunyai 6 ( enam ) kelas untuk

belajar mengajar setiap hari, seperti halnya dengan sekolah - sekolah yang

lain, sekolah ini juga dilengkapi ruang guru, ruang perpustakaan, mushola,

kantin, koperasi, dan SD Negeri Dersansari 02 juga mempunyai 2 rumah

dinas bagi Kepala Sekolah dan tukang kebun, WC dan Kamar mandi untuk

guru dan siswa yang sumber air bersihnya diambil dari sumur milik

sekolah sendiri.

Selain itu SD Negeri Dersansari 02 mempunyai halaman yang

luas yang sering dipergunakan untuk untuk upacara - upacara, dan

dilengkapi dengan lapangan badminton dan voly sebagai fasilitas olah

raga. Untuk menunjang kepentingan audio, sekolah juga menyediakan

sebuah tape recorder walaupun sekolah ini terletak di daerah pedesaan,

tetapi sudah memiliki fasilitas yang lengkap, yang bisa menunjang

kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Dersansari 02. 5

5. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru merupakan pelaksana langsung dalam pendidikan dan

padanya terletak tanggung jawab yang berat. Guru dalam hal ini sebagai

tenaga professional yang dituntut menjalankan tugasnya sebagai

pengajar yang sekaligus pendidik sesuai dengan bidang studi yang

(55)

Adapun guru yang ada di SD Negeri Dersansari 02 terdiri dari 11

( sebelas ) guru yang sebagian adalah lulusan perguruan tinggi ( SI )

dan yang sebagian adalah lulusan D2. Kcadaan guru SD Negeri

Dersansari 02 pada saat ini terdiri dari 1 ( satu ) orang Kepala Sekolah,

6 ( enam ) orang guru keias ( kelas I - VI ), 4 ( empat ) orang guru

bidang studi.

Adapun nama guru SD Negeri Dersansari 02 secara lengkap bisa

(56)
(57)

Kondisi siswa SD Negeri Dersansari 02 pada tahun 2007/2008

berjumlah !17 siswa. Keseluruhan terbagi dalam 6 kelas dengan

perincian ( lihat tabel 3.4 ) sebagai berikut:

T a b el 3.4

Sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Dersansari 02 tahun 2008 masih

kurang memahami tentang ibadah shalat fardlu.

Hal - hal yang menyebabkan kurangnya pemahaman terhadap

materi tersebut di atas antara lain sebagai berikut:

(58)

2. Kurangnya sarana dan prasaran pembelajaran, antara Iain : buku

pelajaran ibadah shalat fardlu.

3. Dalam kegiatan belajar mengajar guru masih sering menggunakan

metode ceramah dan hafalan secara klasikal, sehingga hasilnya kurang

maksimal.

4. Kurangnya bimbingan dan motivasi dari orang tua kepada putra -

putrinya, tcrhadap matcri ibadah shalat fardlu.

II. Faktor yang diselidiki

Untuk mengetahui penyelesaian masalah si atas, maka ada

beberapa faktor yang akan diselidiki yaitu sebagai berikut:

1. Faktor siswa

Kurangnya minat siswa dalam mempelajari pelajaran ibadah shalat

fardlu dalam menghadapi hafalan - hafalan, merasa enggan dan jemu,

sehingga hasilnya yang dicapai sangat rendah, yang mendapat nilai 7 ke

atas kurang dari 60 %.

2. Faktor guru

a. Guru dalam menyampaikan materi ibadah shalat fardlu

menggunakan strategi belajar kelompok.

b. Guru berusaha membimbing hafalan - hafalan dari beberapa

(59)

c. Guru memilih salah satu dari masing - masing kelompok untuk

dibimbing sampai dapat melaksanakan ibadah shalat fardlu dengan

benar.

d. Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan siswa,

sehingga tidak mudah jenuh dan bo; an.

e. Secara rutin guru memberi tugas di rumah kepada siswa tentang

materi ibadah shalat fardlu dengan sistim belajar kelompok, jadi

yang merasa kesulitan dapat dibimbing temannya.

3. Rencana tindakan

Dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang ada 3 ( tiga ) siklus untuk

mengetahui efektifitas dengan strategi membentuk kelompok belajar

dalam meningkatkan penguasaan ibadah shalat fardlu.

Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan melalui tahapan -

tahapan, perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, analisis serta

refleksi.

Pada siklus ini berisi penampaian materi syarat wajib shalat dan syarat

syarat syah shalat serta menghafal dan iftitah, dengan harapan siswa

nanti akan mampu menghafal di rumah bersama - sama dengan

(60)

Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan berisi tentang

penyampaian materi rukun shalat, hal - hal yang membatalkan shalat

dan hafalan tasyahud.

Dalam siklus II ini tahapan - tahapan sama dengan siklus I.

Siklus III dilakukan satu kali pertemuan berisi tentang penyampaian

materi keserasian antara gerakan dan bacaan - bacaan shalat,

penyampaian materi ketiga ini diharapkan sekali anak - anak dapat

menyebutkan nama - nama gerakan shalat seperti takbiratul ihram,

ruku’, sujud dan yang lainnya, serta mampu menghafal bacaan - bacaan

yang sesuai dengan gerakan - gerakan shalat. Kemudian dilanjutkan

dengan praktek di mushola sekolah.

Kegiatan pada siklus ke III merupakan penyempumaan dari hasil siklus

I dan siklus II dan diharapkan pada siklus III ini anak - anak sudah

mampu mclaksanakan ibadah shalat fardlu dengan baik dan benar serta

memenuhi syarat rukunnya shalat.

Pada siklus III ini merupakan hasil yang maksimal pada pembelajaran

(61)

I. S ik lu s I

A. Perencanaan

1. Membuat perencana pembelajaran ibadah shalat fardlu dengan

metode kelompok belajar dengan membagi V kelompok belajar dari

masing - masing kelompok ada yang beranggotakan 5 orang ada yang

4 orang.

2. Dengan terlaksananya pembelajaran ibadah shalat fardlu

menghasilkan data sebagai berikut:

B. Hasil Pendataan Siklus I

\

Data tentang angket siswa dalam Pembelajaran Ibadah Shalat fardlu pada

siswa kelas IV SDN Dersansari 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran

- Siswa yang memlih jawaban A sebanyak 16 orang;

- Siswa yang memilih jawaban B sebanyak 4 orang;

(62)

Hasil pendataan angket orang tua / wali murid dalam Pembelajaran

Ibadah Shalat Fardlu di Kelas IV SDN Dersansari 02 Kecamatan

Suruh, Tahun Pelajaran 2007 / 2008

No Kode Indikator Frekwensi

Skala Penilaian

Keterangan

A B C

I Catatan 22 4 2 1 A = Baik

2 Buku pegangan 4 1 2 B = Cukup

3 Belajar / hafalan 6 1 1 C = Kurang

Jumlah 14 4 4

Keterangan :

Pada angket ini

- Orangtua yang memilih jawaban A sebanyak 14 orang;

- Orangtua yang memilih jawaban B sebanyak 4 orang;

(63)

Hasil pendataan angket dari Guru SDN Dersansari 02 Kecamatan

Suruh, Kabupaten Semarang, dalam Pembelajaran Ibadah Shalat fardlu

di kelas IV

No Kode Indikator Frekwensi

Skala Penilaian

Keterangan

A B C

1 Catatan 10 2 1 - A = Baik

2 Buku pcgangan 1 1 1 B = Cukup

3 Belajar / hafalan 3 - 1 C = Kurang

Jumlah 6 2 2

Keterangan :

- Pada angket ini guru yang memilih jawaban A ada 6

- Pada angket ini guru yang memilih jawaban B ada 2

(64)

C. Hasil Pendataan Siklus II

Data angket siswa pada pembelajaran Ibadah Shalat fardlu pada siswa

kelas IV SDN Dersansari 02 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang,

tahun Pelajaran 2007 / 2008

No Kode Indikator Frekwensi

Skala Penilaian

Keterangan

A B C

I Catatan 22 5 1 - A = Baik

2 Buku pegangan 6 1 1 B = Cukup

3 Belajar / hafalan 6 1 1 C = Kurang

Jumlah 17 3 2

Keterangan :

Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 17 anak;

Pada siklus ini siswa yang memilih jrwaban B ada 3 anak;

(65)

No Kode Indikator Frekwensi

Skala Penilaian

Keterangan

A B C

1 Catatan 22 5 1 1 A = Baik

2 Buku pegangan 5 1 1 B = Cukup

3 Belajar / hafalan 6 1 1 C = Kurang

Jumlah 16 3 3

Kcterangan :

Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 16 anak;

Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban B ada 3 anak;

(66)

Hasil Pendataan angket dari Guru SDN Dersansari 02 02 Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang dalam pembelajaran ibadah shalat fardlu

di Kclas IV

No Kode Indikator Frekwensi

Skala Penilaian

Keterangan

A B C

1 Catalan 10 2 - 1 A = Baik

2 Buku pegangan 2 1 - B = Cukup

3 Belajar / hafalan 2 1 1 C = Kurang

Jumlah 6 2 2

Keterangan :

Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 6 anak;

Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban B ada 2 anak;

(67)

B. Hasil Pendataan pada Siklus III

Data angket siswa pada pembelajaran ibadah shalat fardlu pada siswa

kelas IV SDN Dersansari 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2007 / 2008

No Kode Indikator Frekwensi

Skala Penilaian

Keterangan

A B C

I Catatan 22 6 - 1 A = Baik

2 Buku pegangan 6 1 1 B = Cukup

3 Belajar / hafalan 6 tk - C = Kurang

Jumlah 18 2 2

Kcterangan :

Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 18 anak;

Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban B ada 2 anak;

(68)

Hasil pendataan angket dari guru - guru SD Negeri Dersansari 02

Kecamatan Suruh dalam pembelajaran ibadah sholat fardu di kelas IV.

No Kode Indikator Frekwensi

Skala Penilaian

Keterangan

A B C

1 Catatan 10 1 - 1 A = Baik

2 Buku pegangan 2 1 1 B = Cukup

3 Belajar / hafalan 3 1 - C = Kurang

Jumlah 6 2 2

Keterangan :

- Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 17 anak;

- Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban B ada 3 anak;

(69)

Hasil pendataan angket dari orang tua / wali murid pada pembelajaran

ibadah sholat fardu di kelas IV SD Negeri Oeisansari02 Kecamatan Suruh

Tahun 2007/2008.

No Kode Indikator Frekwensi

Skala Penilaian

Keterangan

A B C

1 Catatan 22 5 1 - A = Baik

2 Buku pegangan 6 1 1 B = Cukup

3 Belajar / hafalan 6 1 1 C = Kurang

Jumlah 17 3 2

Ketcrangan :

Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 17 anak;

Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban B ada 3 anak;

(70)

A. D esk rip si Data

Dalam penelitian ini dilakukan di SD N Dersansari 02 dengan obyek

penelitian adalah siswa kelas IV tahun 2008. Pengumpulan data dilakukan

dengan memberikan angket kepada responden.

Pemberian angket tersebut dilakukan pada bulan April

Dari angket yang diberikan kepada siswa, orang tua murid dan para

guru semuanya kembali dan dijadikan dasar lebih lanjut.

Angket yang telah disebarkan kepada responden yaitu terdiri 10

pernyataan yang mengukur catatan siswa, buku pcndukung yang dimiliki

siswa, dan pemahaman siswa dalam mempelajari dan menghafakan materi.

Dalam pengumpulan angket peneliti memperoleh data yang dapat digunakan

untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap ibadah shalat fardlu dengan

menggunakan strategi belajar kelompok.

B . H a sil A n a lisis D ata

I. S ik lu s I

Siklus I diiaksanakan pada tang gal 28 April 2008

Dari angket yang telah diisi oleh siswa, wali murid dan guru

dapat diperoleh dat sebagai berikut:

(71)

T a b le 4.1

Data siswa jawaban A ada 16

Hasil analisa : — x 100% “ 73% 22

Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penguasaan siswa

terhadap ibadah shalat fardu dengan menggunakan strategi kelompok

bclajar sudah baik. Walaupun demikian perlu diadakan lagi peningkatan

belajar agar penguasaan siswa terhada j ibadah shalat fardu beitam ^h

baik.

II. S ik lu s II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2008.

Dari angket yang telah diberikan pada siklus II tentang penguasaan siswa

terhadap penguasaan ibadah shalat fardhu dengan menggunakan metode

kelompok belajar diperoleh data sebagai berikut:

(72)

T a b el 4.2

H asil A n gk et Si kins II

Jawaban Hasil Jawaban

Siswa Wali Guru Keterangan

Murid

A 17 16 6 A. Baik

B 3 3 2 B. Cukup

C 2 3 2 C. Kurang

Jumlah 22 22 10

Hasil jawaban siswa A ada 16 =

11

x 100 % = 77 %

22

Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penguasaan siswa

terhadap ibadah shalat fardu dengan menggunakan strategi kelompok

belajar sudah meningkat dan semakin baik. Peran orang tua untuk

mcngingatkan dan mcndukung anaknya dalam belajar juga semakin

meningkat.

III. S ik lu s III

Dari hasil angket yang telah diterima dari para siswa, wali murid dan

(73)

Tabel 4.3

Hasil angkct siklus III

Jawaban Hasil Jawaban

penelitian di atas diperoleh hasil bahwa penguasaan siswa terhadap

ibadah shalat fardu mendekati scmpuma.

Sctelah diadakan penelitian tindakan kelas terang ada hipotesis yang

diprediksikan di bab satu itu kenyataannya benar, bahwa “ Semakin

lengkap catatan - catatan, buku pendukung yang ada hubungan dengan

ibadah shalat fardlu, ibadahnya shalat fardlu baik dan sebaliknya bagi

anak yang tidak lengkap catatan - catatan dan buku pendukungnya

ibadah shalat fardlunya tidak baik.

C . P E M B A H A S A N

Penelitian ini mencoba mencari dinamika penguasaan materi ibadah

(74)

belajar kelompok, yang akan diteliti denga.i menggunakan angket. Angket

yang dibuat ditujukan untuk siswa, orang tua, dan guru. Dengan melalui

angket ini penilaian penguasaan ibadah shalat fardlu dapat dinilai dari dari

pribadi siswa, orang tua siswa dan penilaian dari guru. Penelitian ini

dilakukan secara bertahap yaitu melalui siklus I, siklus II, dan siklus III.

Dalam siklus I dilakukan dengan memberikan angket terhadap siswa,

orang tua wali dan guru, siklus ini menunjukkan bahwa penguasaan siswa

terhadap ibadah sholat fardu sudah cukup baik. Sedangkan pada siklus II

penelitian menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap ibadah shalat

fardlu semakin meningkat dan baik. Dan dari hasil penelitian pada siklus II

ditunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap ibadah shalat fardlu sudah

cukup baik. Sedangkan pada siklus II penelitian menunjukkan bahwa

penguasaan siswa terhadap ibadah shalat fardlu semakin meningkat dan baik.

Dan dari hasil penelitian pada siklus III ditunjukkan bahwa penguasaan siswa

mendekati sempuma ini berarti penelitian dengan menggunakan strategi

belajar kelompok berhasil.

Dengan kata lain bahwa penguasaan siswa terhadap ibadah shalat

fardlu dap at d id u k u n g dari be lx: m pa aspek. S clain aspek dari diri pribadi

siswa juga dipengaruhi oleh orang tua / wali dan guru. Dari penelitian ini

dapat dilihat bahwa minat dan kesadaran siswa terhadap ibadah shalat fardlu

sudah baik. Penelitian ini juga bias didukung oleh pengaruh motivasi orang

tua dan guru. Untuk itu perlu dibangun dan dikembangkan pola kerjasama

(75)

kelompok belajar siswa yang dibentuk guru untuk Iebih memberikan

dorongan siswa terhadap ibadah shalat fardlu Iebih optimal sehingga

kesadaran siswa terhadap ibadah shalat fardlu menjadi Iebih baik lagi.

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini guru dapat mengambil

gambaran yang paling sesuai diterapkan pada anak tentang materi ibadah

shalat fardlu adalah metode belajar kelompok sebab banyak materi - materi

hafalan, maka siswa dapat menghafal bersama kelompoknya.

Bukti setelah didakan penelitian

Siswa yang lengkap 16 orang

Siswa yang kurang lengkap 4 orang

Siswa yang tidak lengkap 2 orang

= 72,7 %

= 18,2 %

(76)

B. Siklus II

Rumusan Masalah

Skala Prioritas

Keterangan

A B C

1 17 3 2 A. Lengkap

2 17 3 2 B. Kurang lengkap

3 17 3 2 C. Tidak lengkap

Siswa yang lengkap 17 orang = 77,3 %

Siswa yang kurang lengakap 3 orang =13,6 %

(77)

C. Siklus III

Rumusan Masalah

Skala Prioritas

Keterangan

A B C

1 18 2 2 A. Lengkap

2 18 2 2 B. Kurang lengkap

3 18 2 2 C. Tidak lengkap

= 81,8%

= 9,1 % Siswa yang lengkap 18 orang

Siswa yang kurang lengkap 2 orang

(78)

A. KESIMPULAN

Dalam bab ini diuraikan secara singkat dari hasil pembahasan. Hasil

pembahasan ini adalah berupa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Setelah diadakan pembelajaran, guru dapat menarik kesimpulan bahwa

setelah dilaksanakan strategi kelompok belajar hasilnya lebih baik dari

sebelumnya, terhadap dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu.

2. Setelah diadakan penelitian tindakan kelas temyata yang memiliki Catalan

dan buku lengkap siswa mau mempelajari menghafal dan mencerminkan

ibadah shalatnya baik.

3. Ternyata strategi kelompok belajar dapat meniungkatkan dinamika

penguasaan ibadah shalat fardlu.

Hasil pembuktian di atas dapat diamati pada data - data di bawah in i:

PadaSiklusI: Jawaban A ada 16

Jawaban B ada 4 anak

Jawaban C ada 2 anak

(79)

Jawaban B ada 3 anak

Jawaban C ada 2 anak

Pada Siklus III : Jawaban A ada 18 anak

Jawaban B ada 2 anak

Jawaban C ada 2 anak

Dari data - data di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa penguasaan

pelajaran ibadah shalat fardlu melalui metoda kelompok belajar sedikit demi

sedikit ada peningkatan.

Hasil kesimpulan akhir dari Penelitian Siswa yang berkaitan dengan

rumusan masalah yang dihasilkan dari angket siswa pada

Gambar

Gambar Halaman
STRUK TUR ORGANISASI KOM ITETabel 3.1
Struktur OrganisasiTabel 3.2
Tabel 3.3 Daftar Guru
+5

Referensi

Dokumen terkait

Informasi penerima manfaat Raskin yang merasa kurang puas dengan pelayanan tersebut beralasan bahwa informan pelaksana program kurang memperhatikan lokasi dan waktu

Untuk mengetahui keterampilan menulis paragraf dengan teknik modelling siswa kelas V i H SMP Bina Tama Palembang, penulis menggunakan tiga jenis instrumen penelitian,

Judul skripsi : Peningkatan Keterampitan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas fV SD Kanisius Klepul. Dosen Pembimbing :

[r]

konsentrasi Nama MK Pra syarat FIB SBI61047 Sastra Inggris Creative Writing (3 sks) -. FIB SBI61036 Sastra

[r]

1. Siswa tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Masih ada siswa yang memperoleh nilai rata-rata dibawah KKM 73 4. Tidak

PENGARUH KESEJAHTERAAN TERHADAP PROFESIONALISME MENGAJAR PADA GURU STM MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN 2008. Dengan Pembimbing : Siti