SD N E G E R I D E R S A N S A R I
02
T A H U N 2008S K R I P S I
Diajukan untuk melengkapi tugas
Dan melengkapi syarat guna memperoleh
Gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
SUDJAK AHMADI NIM 11406114
F A K U L T A S T A R B IY A H
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
Drs. HA. MAHZUMI, M.Ag.
Setelah kami meneiiti dan mengadakan perbaikan seperiunya. Maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara.
Taxbiyah / Pendidikan Agama Islam
Dinamika penguasaan materi pel^aran ibadah shalat
fardlu pada siswa kelas IV dengan strategi membentuk
kekxnpok bclajar di SDN Dcrsansari 02 Tahun 2008
Dengan ini kami motion skripsi saudara di ats supaya 9egera dimunaqosy ahkan.
Demildan agar menjadi perhatian.
Wassalamu ’alaikum, Wr. Wb.
Salatiga, u - 9 - 2008
Pembimbing
P rs. HA, MAHZUMI. M. Ag.
Judul : DINAMIKA PENGUASAAN MATERI PELAJARAN IBADAH
SHALAT FARDLU PADA SISWA KELAS IV DENGAN
STRATEGI MEMBENTUK KELOMPOK BELAJAR DI SD
DERSANSARI 02 TAHUN 2008
Nama : SUDJAK AHMADI
NIM : I 1406114
Program Studi : Pendidikan Agama Islam ( P A I)
Salatiga, 23 Agustus 2008
Dewan Penguji,
Ketua, Sekretaris,
>r. Imam Sutomo, M. Ag.
NIP. 150216814 NIP. 150247014Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag,
di antara kesulitan - kesulitan hari kiamat. Dan barang siapa member:
jalan kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pun akan memberi
jalan kemudahan kepadanya di dunia dan diakhiran, Allah akan selalu
menolong seorang hamba bila sang hamba selalu menolong saudaranya “
> Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang - orang yang khusu’
Dengan segala rasa cinta dan ketulusan hati, skripsi ini kupersernbahkan untuk :
• Istriku tercinta, Hj. Puji Murwani untuk semua ketulusan, kasih, pengertian,
perhatian, dorongan, dan keikhlasannya selama ini
• Anak - anakku tersayang ( Titik Eko purwati, dwi Edi Gunawan, dan Nur
Latifah ) yang dengan penuh perhatian dan dorongan dalam penyelesaian
skripsi ini.
quwwata ilia billahil 'aliyyil 'azim.
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmad,
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “DINAMIKA
PENGUASAAN MATERI PELAJARAN IBADAH SHALAT FARDLU PADA SI SWA KELAS IV DENGAN STRATEGI M EMBENTUK KELOMPOK BELAJAR DI SD NEGERI DERSANSARI 02 TAHUN 2008” ini telah penulis selesaikan.
Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman nanti.
Dalam menyusun skripsi ini penulis seringkali mengalami kesulitan, namun berkat
dorongan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak serta penuh percaya diri
akhimya tersusunlah skripsi yang sederhana ini, untuk itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Sem arang.
2. Bapak Dr H. Muh Saerozi M.Ag, selaku Puket I Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga.
3. Bapak Drs. HA. Mahzumi, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan penulisan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Anak-anakku tersayang yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
8. Teman di Kelas B.I tarbiyah '06 terima kasih atas kebersamaan kita selama ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang banyak
membantu terselesainya skripsi ini.
Semoga Allah Swt memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang
telah penulis sebutkan di atas. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dalam penyusunan
kata, kalimat maupun dalam penyajiannya,
Akhimya penulis mohon maaf, bila dalam skripsi ini masih
banyak kesalahan.
Bilahi taufiq wal hidayah
Salatiga,J5 Agustus 2008
Penulis,
SUDJAK AHMADI
NIM. 14406114
Nota Pengesahan Pembimbing... ii
Pengesahan... iii
M OTTO... iv
Persembahan... v
Kata Pengantar... vi
Daftar I s i... vii
D aftarTabcl... x
Daftar Gam b a r ... xii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumu.sail M asalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Hipotesis... 6
E. Manfaat Penelitian... 6
F. Definisi Istiiah... 8
G. Metode Penelitian... 12
BAB II LANDASAN TEORI... 16
D. Syarat - Syarat Sah Shalat... 23
E. Rukun Shalat... 24
F. Sunat dalam Shalat... 25
G. Tujuan dan Hikmah Shalat... 27
H. Solusi... 29
I. Metode Kelompok Belajar... 30
BAB III PENGUMPULAN D A TA ... 33
A. Gambaran U m um ... 33
B. Hasil Penelitian... 43
BAB IV AN ALISA D A T A ... 56
A. Diskripsi D ata... 56
B. Hasil Analisis D ata... 56
C. Pembahasan... 59
BAB V PENUTUP... 64
A. Kesimpulan... 64
viii
1. Daftar Guru SD Negeri Dersansari 0 2 ... 42
2. Daftar Siswa SD Negeri dersansari 0 2 ... 43
3. Hasil Pendataan Siklus I ... 47
• Data sisw a... 47
• Data orang tu a ... 48
• Data G u ru ... 49
4. Hasil Pendataan siklus I I ... 50
• Data sisw a... 50
• Data orang t u a ... 51
• Data G u ru ... 52
5. Hasil Pendataan Siklus II I... 53
• Data sisw a... 53
• Data orang tu a ... 54
• Data G u ru ... 55
6. Hasil Angket Siklus I ... 57
7. Hasil Angket Siklus I I ... 58
8. Hasil Angket Siklus I I I ... 59
1. Struktur Organisasi Komite SD Negeri Dersansari 0 2 ... 36
Periode 2006 / 2009
2. Struktur Organisasi SD Negeri Dersansari 0 2 ... 39
Gambar Halaman
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh pada
tuntutan bahwa pendidikan diasumsikan mampu menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Dinamisasi zaman yang senantiasa melaju dengan
cepat menuntut dunia pendidikan untuk selalu melakukan pembaharuan
dalam mengatasi masalah - masalah pendidikan.
Mutu pendidikan dapat terwujud jika proses belajar mengajar
diselenggarakan secara efektif, artinya dapat berlangsung secara lancar,
terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, tabrani ( 1989 )
mengemukanan berbagai kriteria proses belajar mengajar yang efektif,
meliputi : 1) Proses belajar mengajar mampu mengembangkan konsep
generalisasi dan bahan abstrak menjadi hal yang jelas dan nyata. 2) Proses
belajar mengajar mampu melayani gaya belajar dan kecepatan belajar peserta
diJik yang berbeda - beda. 3) Proses belajar mengajar melibatkan peserta
didik secara aktif dalam pengajaran, sehingga mencapai tujuan sesuai dengan
program yang telah ditetapkan.
Idealitas proses belajar mengajar yang efektif seperti tersebut di atas,
sering kali sulit diwujudkan dalam praktek belajar mengajar yang melibatkan
guru dan siswa pelaksanaannya masih belum maksimal. Seperti halnya dalam
pro ses belajar m en g ajar patla m ala p elajaran P endidikati A gam a Islam dengan
materi shalat fardlu masih ditemukan gejala rendahnya penguasaan materi
pembelajaran. Pada satu sisi karakter materi pembelajaran shalat fardlu
dipahami siswa dan guru sebagai materi pembelajaran bertumpu pada metode
— metode tertentu secara monoton.
Dampaknya kegiatan pembelajaran tidak interaktif, kurang menarik,
dan terkesan mengajar target penyelesaian pokok bahasan.
Keadaan di atas, perlu penanganan secara serius agar peningkatan
kualitas dapat dicapai. Pada gilirannya harapan terjadinya peningkatan
pengausaan materi pembelajaran dapat tcrwujud. Oleh karena itu perlu
diujicobakan penerapan berbagai strategi pembelajaran untuk diketahui
dampaknya bagi proses dan hasil pembelajaran. Untuk memahami
permasalahan ini perlu halnya dikaji melalui kegiatan Penelitian Tindakan
Kelas ( PTK ) agar proses belajar mengajar bisa lancer perlu diadakan strategi
belajar kelompok antar siswa, agar supaya bi membantu kemudahan siswa
da lam ir cnghafalkan materi yang diajarkan.
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang
wajib diajarkan pada semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Posisi
strategi s mata pelajaran tersebut berkaitan dengan upaya pencapaian tujuan
pendidikan nasional, yaitu pern ben tukan manusia beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaan mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam sejajar dengan mata pelajaran lain sebagai satu kebulatan dalam
Efektifitas pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
bergantung pada banyak faktor, diantaranya adalah kesiapan siswa. Sikap
siswa terhadap mata pelajaran yang kurang disukai. Sebaliknya mata
pelajaran yang kurang disukai akan sulit dipelajarinya.
Kriteria keberhasilan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam antara
lain intensitas siswa dalam beribadah. Realitas di lapangan masih banyak
ditemnukan siswa sekolah belum mcmiliki kedisiplinan dalam beribadah
khususnya shalat fardlu.
Ibadah dapat diartikan dengan pelayanan, kedudukan, ketaatan dan
mercndahkan diri kepada sesuatu yang lebih tinggi, yaitu Allah SWT. Allah
dalam konteks ini disebut ma’bud, yakni dzat yang diibadahi atau disembah
ataj sesembahan. Sedangkan manusia disebut abdun atau ‘abid, artinya orang
yang mengabdi, beribadah atau menyembah. Jamaknya ‘ibad, sehingga ada
istilah dalam A1 - Qur’an ‘ibad A1 — Rahmah yang artinya hamba - hamba
Allah yang penyayang. Dalam A1 - Qur’an kata yang berakar pada ‘abid,
temyata cukup banyak disebutkan, secara keseluruhan beijumlah 275 kali.
Sebagai contoh terdapat dalam QS : A1 - Dzariyat ayat 56
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada - Ku.”1
Sedangkan asal makna shalat menurut bahasa Arab berarti do’a
kemudian yang dimaksud disini yaitu ibadah yang tersusun dari perkataan
dan beberapa perbuatan yang diawali dengan takbir dan disudahi dengan
salam, menurut beberapa syarat yang tertentu.
s j i J j T
*• ij
v iU j J 31l'1
L*
jJj uaid
»1 A»>rnAll
4 5 .44 Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu A1 Kitab ( AI -
Qur’an ) dan Dirikanlah shalat. Sesusungguhnya shalat ityu mencegah dari
( perbuatan - perbuatan ) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat
Allah ( shalat) adalah lebih besar ( keutamaannya dari ibadat - ibadat yang
lain ) dan Allah mengctahui apa yang kamu kcrjakan.2
Shalat fardlu merupakan shalat yang diwajibkan atas tiap - tiap
orang yang dewasa dan berakal sehat lima k< li dalam sehari semalam.
Karena pentingnya shalat fardlu dan merupakan kewajiban setiap
umat Islam, maka dari itu perlu ditingkatkan lagi pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan sekolah - sekolah. Bila siswa menghadapi kesulitan dalam
menghafal bacaan - bacaan shalat fardlu perlu diadakan strategi belajar yang
efektif bagi para murid. Sehingga tujuan dari belajar mengajar dapat beijalan
lancar dan sesuai yang diharapkan.
Dari dasar pemikiran di atas penulis bermaksud mengadakan
peneiitian dengan judul “ DINAMIKA PENGUASAAN PELAJARAN
IBADAH SHALAT FARDLU PADA SISWA KELAS IV DENGAN
STRATEGI MEMBENTUK KELOMPOK BELAJAR di SDN
DERSANSARI 02 TAHUN 2008“
*
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah para siswa - siswi kelas IV di SD Negeri Dersansari 02 tahun
2008 memiliki catatan lengkap dan dihafal yang ada hubungannnya
dengan dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu.
2. Apak siswa - siswi kelas IV SD Dersansari 02 tahun 2008 memiliki
buku pelajaran dan buku pendukung yang ada hubungannya dengan
dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu.
3. Apakah mereka mempelajari dan menghafalkan catatan - catatan
dan buku pendukung yang ada hubungannya dengan dinamika
penguasaan shalat fardlu.
C. TUJUAN PENELITIAN
Segala sesuatu yang dilakukan secara sabar pasti mempunyai
tujuan tertentu. Adapun tujuan dalam peneiitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu
2. Untuk mengetahui dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu setelah
dilakukan strategi membentuk kelompok belajar.
3. Untuk mengetahui apakah strategi membentuk kelompok belajar
dapat meningkatkan dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu.
D. HIPOTESIS
Hipotesis adalah pemyataan yang bersifat sementara yang perlu
dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini juga bahwa “
Semakin lengkap catatan - catatan dan buku pendukung yang ada
hubungannya dengan ibadah shalat fardlu maka dimungkinkan ibadahnya
shalat fardlu baik
Akan tetapi sebaliknya, jika siswa - siswi tidak memiliki sarana
prasarana yang memadai yang mendukung pada pembelajaran ibadah
shalat fardlu dimungkinkan ibadahnya shalat fardlu tyidak baik.
E. MANFAAT PENELITIAN
Apabila terbukti sistim membentuk kelompok belajar
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar
siswa, maka dapat dimanfaatkan penggunaan model
pembelajaran kooperatif sistem membentuk belajar kelompok
pada pembelajaran ibadah shalat fardlu pembelajaran lainnya
pengembangan strategi pembelajaran membentuk kelompok belajar sebagai
pembelajaran di sekolah dasar.
a. Bagi Guru
1. Membantu guru dalam menyampaikan materi ibadah shaiat fardlu.
2. Curu akan hemat energi, menyampaikan peiajaran hafalan ibadah
shaiat fardlu pada ketua kelompok.
3. Meminimalkan waktu untuk mengahafal materi ibadah shaiat fardlu.
4. Memperlancar hafalan ibadah shaiat fardlu, karena ketua kelompok
dapat membimbing di rumah.
b. Untuk Siswa
1. Dengan strategi belajar kelompok siswa memiliki pembimbing kedua.
2. Siswa lebih berani untuk meminta materi ibadah shaiat fardlu diulang
- ulang pada kelompoknya.
3. Siswa mudah mencari pembimbing untuk menghafal materi ibadah
shaiat fardlu di rumah.
4. Siswa akan merasa percaya diri untuk waktu tes hafalan ibadah shaiat
fardlu, karena punya pembimbing di rumah.
c. Bagi Sekolah
Dengan hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik dalam
rangka meningkatkan proses pembelajaran dan kinerja guru, sehingga
F. DEFINISIISTILAH
- Dinamika : Sifat / tabiat yang bertenaga dan berkekuatan, sehingga selalu
bcrgcrak, selalu sanggup menyesuaikan diri dengan keadaan dan
sebagainya atau bagian ilmu fisika yang mengenai barang yang bergerak
dan tenaga yang menggerakkan. WJS Purwodarminto, h a l: 251.3
- Dinamis : Inggris : dynamism dari Yunani dynamis ( daya kekuatan,
kemampuan untuk melakukan sesuatu ) beberapa pengertian.
1. Teori bahwa segala sesuatu di alam disusun dari daya kecenderungan
kehendak atau kekuatan - kekuatan.
2. Alam semesta merupakan suatu keseluruhan kekuatan — kekuatan.
Dalam arti umum pandangan ini yang menandaskan adanya kekuatan
- kekuatan di dalam semua semua hal. Kekuatan - kekuatan ini tidak
dapat direduksi kepada materi yang bergerak, oleh karena itu
dinamisme merupakan filsafat yarg bertolak belakang dengan
nekanisme. Dalam arti ini istilah itu menunjukkan kepada filsafat
Leibniz.
3. Secara lebih khusus istilah ini diterapkan philosophy. Dia
menggantikan pusat - pusat kekuatan ( seperti titik ) dengan atom -
atom. Dan justru pengganti dari pandangan dunia Newton.
Dari kamus filsafat
Halaman 1664
3 WJS. Purwodarminto, h a l: 251
Lorens Bagus 1996
Gramedia Jakarta
- Penguasaan : Perbuatan ( hal dan sebagainya ) menguasai atau
menguasakan. WJS Poerwodarminto, h a l: 529s.
- Kuasa : Pemberian hak kepada seseorang untuk melakukan
perbuatan hukum atas nama si pemberi kuasa ten tang bentuk -
bentuk atau cara - cara pemberian kuasa tak ada peraturan yang
pasti.
Dalam sebagian besar hal yang khusus diperlukan surat kuasa yang
autentik misalnya untuk berbagai usaha dagang dan sebagainya dari
Ensiklopedia Indonesia 4 hal 1899
Shadily Hasan Jakarta 19915 6
- M ateri: 1. Benda zat, 2. Sesuatu yang jadi bahan ( berfikir, berunding,
mengarona dan sebagainya ). WJS Poerwodarm into, h a l: 724
- Pclajaran : barang apa yang dipelajari. WJS Poerwodarm into,
h J : 724
- Ibadah : kebaktian kepada Tuhan perbuatan dan sebaginya untuk
menyatakan bhakti kepada Tuhan. WJS Poerwodarm into, h a l: 367.
Secara umum ialah segala kewajiban yang diuraikan dalam bagian
pertama dari kitab - kitab fiqh yakni toharoh, sholat, zakat, saum, haji
dan sering juga jihad taqorub ( mendekatkan diri ) kepada Allah SWT
5 WJS. Poerwodarm into, h a l: 529
dengan mentaati perintah Allah menjauhi larangan - Nya dan
melakukan hanya apa yang diperbolehkan Allah. Dapat juga dikatakan
ibadah adalah nama yang melengkapi setiap yang disukai dan diridloi
Allah, baik berupa perkataan maupun yang jelas maupun yang
tersembunyi.
Ensiklopedia Indonesia
Halaman 13607
Shalat: sembahyang dalam Islam. WJS. Poerdarminto, h a l: 856.
Asal makna sholat do’a memohon kebajikan menurut syarat sholat
berarti ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat rukun
yang ditentukan ibadah tersebut dinamakan sholat karena di dalamnya
terkandung doa kepada Tuhan. Sholat merupakan rukun Islam yang
kedua dan tiang agama serta amal manusia yang pertama kali
diperhitungkan pada hari kiamat.
Sholat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan kepada kaum
muslimin, diwajibkan di Mekkah satu setengah tahun sebelum nabi
Muhammad SAW hijrah ke Madinah yaitu pada malam isra’ mi’raj
cara melaksanakan sholat harus sesuai dengan petunjuk Rasulullah
SAW sebagaimana sabdanya “ Sholatlah kamu sebagaimana kamu
melihat aku sholat “ sholat yang dikehendaki Islam adalah sholat yang
dapat membuahkan sikap hidup yang baik.
Firman Allah “ Dan dirikanlah Sholat sesungguhnya sholat itu
mencegah perbuatan keji dan munkar “ A1 - Ankabut 45
Shadily Hasan
Ensiklopeia Indonesia 2993
PT Ihtiar Baru Van Houve
Jakarta 19918
- Fardlu : perlu kewajiban ( sesuatu yang wajib dilakukan menurut
agama Islam, WJS Poerdarminto, h a l: 6839.
- Strategi : 1. llmu siasat perang. 2. Siasat perang. 3. Bakap ( tipu
muslihat ) untuk mencapai sesuatu yang dimaksud.
- Membentuk kelompok belajar : kerja kelompok kecil merupakan
bagian penting dari kegiatan belajar mengajar aktif. Ini penting untuk
membentuk kelompok secara cepat, efisien dan pada saat bersamaan
menyerasikan komposisi serta besamya kelompok di da lam kelas.
Pilihan - pilihan berikut ini merupakan altematif menarik untuk
membebaskan siswa da lam memilih kelompok mereka sendiri atan
menentukan jumlah anggota sesuai yang anda perintahkan. Melvin
Silberman, h a l: 17510.
8 Sadily, Hasan, Ensiklopedia Indonesia, Ichtiar baru van Houve, Jakarta, 1991, h a l: 1991
9 WJS. Poerwodarmito, h a l: 280
• Dari penuapat WJS. Poerwodarmiuto hal : 25111 di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa seorang guru agama mampu
menggerakkan minat anak didik untuk menguasai materi pelajaran
ibadah sliolat I'ardlu bagi siswa - siswakelas IV SD Negeri
Dcrsansari 02 tahun 2008 Keamatan Suruh dengan strategi
Kelompok Belajar.
G. METODE PENELITVAN
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang ditetapkan bcrupa penelitian tindakan
kclas. Prosedur dan langkah - langkah penelitian mengikuti prinsip -
prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian
tindakan merupakan proses daur ulang mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan pemantauan serta refleksi yang diikuti
dengan perencanaan ulang. Secara terperinci tahapan - tahapan dalam
rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
4. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif. Dalam
penelitian ini ada tiga instrumen yang digunakan, tes hasil belajar
untuk mengukur prestasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan
tes - tes, sedang perhatian dan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar
dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, sedang interpretasi
hail dianalisi secara kualitatif.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
1. BAB I PENDAHULUAN
Yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuam penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, definisi istilah,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEOR1
Dalam Bab ini membahas tentang landasan teori yang dipakai sebagai
dasar dalam penulisan ini, meliputi : masalah sholat fardlu, lokasi
( catatan - catan menghafal, pendukung ), hambatan yang mungkin
terjadi, mengupas tentang dinamika sholat.
3. BAB III PENGUMPULAN DATA
Dalam hal ini hasil penelitian selama terjun di lapangan berupa data
keadaan sekolah, guru, dan siswa serta data penelitian.
2. Subjek Penelitian
Subjek yang akan dikenai tidakan adalah siswa kelas IV SD Negeri
Dersansari 02. Dasar pertimbangan pilihan subjek yakni perlunya
penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran materi
sholat fardlu di SD khususnya pada kelas IV.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
langsung ke objek penelitian untuk mendapatkan data - data yang
diperlukan.
b. Metode Dokumentasi
Yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah data
verbal yang berupa tulisan, foto, dan sebagainya. Metode
ini digunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan
sekolah dan keadaan siswa.
c. Angket
Yaitu : sejumlah pertanyaan - pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk mendapatkan data atau informasi dari responden dalam
bentuk jawaban tertulis.
d. Tes
Digunakan lembar tes yang dikerjukar. siswa baik berupa tes awal
4. BAB IV ANALIS DATA
Menganalisa data yang sudah terkumpul yaitu menganalisa problem
pembelajaran materi sholat fardlu di sekolah serta e'tem atif untuk
mengatasi hal itu.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bagian akhir penulisan yang breakup di dalamnya
BAB II LANDASAN TEORI
A. MASALAH SHOLAT
Sholat menurut bahasa Arab berarti do’a, sedangkan menurut istilah
syara’ sholat adalah seperangkat perkataan dan perbuatan yang dilakukan
dengan beberapa syarat tertentu dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam.12
Sebclum Islam, orang Arab mcmakai kata sholat dengan arti do’a yang terdapat dalam A1 - Qur’an :
“ Dan bersholat atas mereka ( Berdo’alah untuk mereka ) karena
sesungguhnya shalatmu ( do’amu ) itu menerangkan dan menenteramkan
mereka “ ( QS. At - Taubah : 103 ).13
Drs. Nasrudin Razak mendefinisikan sholat sebagai suatu sistem
ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan laku perbuatan yang
dimulai takbir dan diakhiri dengan salam, berdasarkan syarat dan rukun
tertentu.14 \ i
12 Lahmudin nasution., FIQH /, Dirjen Keiembagaan agama Islam, Depag RI, 1995
13 Bahtiar Surin, Dcpartemen Agama Rl, Terjemah dan Tafsir A l - Q ur'an ( QS. At Taubah : 103)
14
Pengertian di atas menjelaskan shalat secara lahiriyah, sedangkan
pengertian shalat yang menggambarkan jiwa atau hakikat shalat yaitu :
Berhadap hati ( jiwa kepada Allah, secara yang medatangkan takut
kepada - Nya. Serta menumbuhkan di dalam jiwa dan rasa keagungan
kebesaran-Nya dan kesempumaan kekuasaan-Nya.13 ©
Berarti maksud dari shalat adalah berhadapan hati ( jiwa ) kepada
Allah yang mendatangkan rasa takut, menumbuhkan rasa kebesaran dan
kekuasaan-Nya dengan penuh khusyuk, ikhlas. Dalam sebuah bentuk ibadah
yang terdiri dari atas beberapa perkataan dan perbuatan, diawali dengan takbir
dan diakhiri dengan salam, dengan memenuhi syarat dan rukun tertentu,
shalat yang demikian itulah yang dapat mewujudkan manusia dalam kategori
taqwa.
Sedangkan yang dimaksud shalat fardlu atau shalat maktubah lima
waktu dalam schari scmalam yaitu shalat yang wajib untuk dilakukan atas
setiap orang muslim, laki - laki, dan perempuan, baligh, akil, suci dari haid
dan nifas ( bagi perempuan ) dalam keadaan sadar atau tidak tidur, dan telah
sampai kepadanya perintah atau ajarannya16. Bagi yang mengajarkannya akan
mendapatkan pahala dan bagi yang meninggalkannya akan mendapatkan
dosa.
Menurtu Sulaiman Rasyid sholat fardlu adalah shoal yang
diwajibkan atas tiap - tiap orang yang dewasa dan berakal, sholat ini 15 16
dikeijakan sehari semalam, mula - mula turun perintah wajib sembahyang
itu, ialah pada malam isra’ setahun sebelum tahun hijrah17.
Shalat fardlu dibedakan menjadi dua :
a. Shalat Fardlu ‘Ain
Yaitu shalat yang harus dikeijakan oleh setiap orang18. Shalat ini
sebanyak 5 kali dalam sehari semalam yaitu yang dimaksud shalat Subuh,
Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya’ termasuk shalat Jum’at yang diwajibkan
setiap orang laki - laki muslim bukan budak dan tidak berhalangan.
Shalat Subuh dikeijakan dari terbit fajar kedua sampai terbit.
matahari19. Sebelum manusia melakukan aktivitas sehari - hari. Bila hal
ini rutin dilakukan niscaya dalam menjalarii hidup takan selalu pesimis,
frustasi, mengalami guncangan jiwa dan lain - lain, dan shalatnya
berjumlah 2 raka’at.
Sholat Dzuhur dikeijakan setclah cenderung matahari dari
pertei.gahan langit, hingga bayang - ba; ang sesuatu telah sama denpan
panjangnya20. Selain dari bayang - bayang ketika matahari menengok
( persis di atas ubun - ubun ) adalah waktu yang tepat untuk beristirahat
17 Rasyied Sulaiman, 1976, Fiqh Islam, At tahiriyah, jakrta
18 Proyek Pembinaan Prasarana dan sarana Perguruan Tinggi Agama, IAIN, Jakarta, 1983
19 M. Abdul Mujib, dkk, Op. Cit.
sejenak untuk mengendorkan urat syaraf yang tegang. Shalatnya berjumlah
4 raka’at.
Shalat Ashar waktnya mulai habis waktu Dzuhur yaitu bayang -
bayang bendanya lebih panjang dan pada bendanya sendiri dan berakhir
ketika terbenam matahari. Jumlah raka’at shalatnya adalah 4 raka’at2'
Shalat Maghrib merupakan salah satu shalat fardlu yang dilakukan
( waktunya ) dimulai dari terbenamnya matahari, hingga hilangnya awan
merah ( sehabis waktu Maghrib ), shalatnya beijumlah 3 raka’at22 23
b. Shalat Fardlu Kifayah
Yaitu shalat yang diwajibkan kepada sekelompok kaum muslimin
yang apabila telah ada salah seorang atau sebagian dari mereka yang
mengerjakan, maka berarti guguriah kewajiban tersebut dari mereka semua
dan jika tidak ada seorang pun dari mereka yang mengerjakan, maka
berdosalah mereka semua .
Di sini yang termasuk sholat fardlu kifayah adalah shalat jenazah.
Apabila ada orang yang meninggal, maka wajiblah sebagian dari mereka
untuk menshalatkan, apabila tidak ada sebagian dari mereka yang
menshalatkan, maka berdosalah mereka semua. Di sini memberikan
pelajaran bagi kita akan pentingnya rasa solidaritas terhadap sesama
manusia dengan kewajiban menshalatkan manusia yang lebih awal
22 ibid
dipanggil Sang Pencipta, termasuk juga mengkafani dan mengubur ke
liang lahat.
B . D A S A R P E R IN T A H S H O L A T
Sholat diperintahkan oleh Allah lewat A1 - Qur’an Surat A1 -
A nkabut: 45
“ Kejakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah operbuatan yang jahat
( k e ji) dan mungkar “ ( A1 - ‘Ankaabut: 45 ).
Juga dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW, dalam sabdanya :
^151J
J
j a ^Lu oII
“ Islam didirikan dari lima sendi - sendi mengikuti bahwasanya tak ada
Tuhan yang sebenamya disembah melainkan Allah Yang Maha Esa mengaku
bahwasanya Muhammad itu pesuruh - Nya, mendirikan shalat, mengeluarkan
zakat, mengerjakan had dan berpuasa di bulan Ramadhan.tt24 ( HR. Buchari
Muslim dari Ibnu U m ar).
Berdasarkan atas firman Allah dan hadist Rasul, maka jelaslah
bahwa shalat adalah ibadah yang diwajibkan atas setiap umat manusia. Shalat
adalah kewajiban yang selalu tidak boleh ditinggalkan. Pentingnya *
24
mengerjakan shalat dan larangan untuk meninggalkannya. Memberikan
pengertian bahwa shalat adalah ibadah yang esensial dalam kehidupan
manusia.
C . S Y A R A T W A J IB S H A L A T
Kewajiban shalat itu dibebankan atas orang yang memenuhi syarat -
syarat yaitu25:
1) Islam
Adapun orang yang tidak Islam tidak wajib atasnya sembahyang, berarti
tidak dituntut di dunia, karena meskipun dikerjakannya, tidak juga sah.
Tetapi ia akan mendapat sisksaan nanti di akhirat, sebab ia tidak
sembahyang dengan jalan masuk Islam terlebih dahulu. Begitulah
seterusnya hukum - hukum furu’ terhadap orang yang tidak Islam.
Sabda Rasulullah SAW :
l ' 9 ' 9 » ' f * / / / / J ^ o / /■ '
“ Islam itu menghapuskan segala kejahatan yang telah ada sebelum Islam “
( HR. Muslim )26
2) Suci dari Hadas
Sabda Rasulullah:
25 Sulaiman Rasyid, Op. Cit.
a
.
llC-iliai 1^1 ^iuj
jA
jI
c.^
uil^L^a jil(J
^
j j jJ li
Kata beliau kepada Fatimah binti Abi Hubaisy : “ Apabila datang kotoran
tinggalkanlah sembahyang ( Riwayat Bukhari ).27
3) Berakal
Orang yang tidak berakal tidak wajib sembahyang.
4) Baligh ( sampai umur dewasa).
Dapat diketahui umur dewasa itu dengan salah satu tanda sebagai berikut:
a. Cukup berumur lima belas tahun.
b. Bermimpi basah bagi laki - laki.
c. Mulai keluar haidh bagi perempuan.
5) Telah sampai da’wah ( pcrintah Rasulullah SAW kepadanya ).
Orang yang belum menerima perintah tidak dituntut dengan hukum.
6) Melihatatau Mendengar
Melihat atau mendengar menjadi syarat wajib shalat walau pada suatu
waktu untuk kesempatan mempelajari hukum - hukumnya syara’.
Sedangkan orang yang buta dan tuli sejak dilahirkan tidak dituntut dengan
hukum. Karena tidak ada jalan baginya untuk belajar hukum - hukum
syara’.
7) Jaga ( Tidak T idur)
Maka orang yang tidur tidak wajib sembahyang begitu juga orang yang
lupa.
Sabda Rasulullah SAW :
^ lx jj
“ Yang tcrlcpas dari hukum, tiga macam : 1. Kanak - kanak, hingga ia
dewasa, 2. Orang tidur, hingga ia bangun, 3. Orang gila, hingga ia sembuh
( Riwayat Abu Daud dan ibnu Majah ).28
D . S Y A R A T - S Y A R A T S A H S H A L A T
Sebelum seseorang mulai shalat ia harus memenuhi syarat untuk sah
dan sempumanya shalat.29
a. Suci dari hadats besar dan hadats kecil.
b. Suci badan, pakaian dan tempat dari pada najis.
c. Menutup aurat
28 HR. Abu Daud dan Ibnu Majah
29
Aurat ditutup dengan sesuatu yang bisa menghalangi kelihat°n wama kulit.
Aurat laki - laki antara pusat dengan lutut, aurat perempuan sekalian
badan kecuali muka dan dua telapak tangan.
d. Mengetahui adanya waktu shalat.
e. Menghadap ke kiblat ( Ka’b a h )
Selama dalam shalat wajib menghadap kiblat, kalau pun shalat berdiri atau
duduk menghadapkan dada, kalau sembahyangnya telentang hendaklah
dua telapak kakinya dan mukanya menghadap ke kiblat, kalau mungkin
kepalanya diangkatkan dengan bantal atau sesuatu yang lain.
Adapun hal - hal yang dapat membatalkan shalat yaitu :
a. Makan atau minum dengan sengaja.
b. Berbicara dengan sengaja bukan untuk kemaslahatan shalat.
c. Banyak bergerak dengan sengaja.
d. Meninggalkan syarat dan rukun dengan sengaja tanpa ada halangan.
e. Tertawa.
E . R U K U N S H A L A T
Rukun shalat terdiri atas 30:
a. Niat
b. Berdiri bagi yang mampu
c. Takbiratul ihram ( membaca Allahu A kbar)
e. Ruku’ serta tuma’ninah ( berhenti).
f. I’tidal serta tuma’ninah ( berhenti ).
g. Sujud dua kali serta tuma’ninah ( berhenti).
h. Duduk diantara dua sujud.
i. Duduk akhir.
j. Membaca tasyahud akhir.
k. Membaca shalawat atas nabi Muhammad SAW.
l. Memueri salam yang pertama ( ke kanan \
m. Menertibkan rukun.
F. S U N A T D A L A M S H A L A T 3'
a. Mengangkatkan dua tangan ketika takbiratul ihram sampai bersamaan
tinggi, ujung jari dengan telinga, dan telapak tangan setinggi bahu serta
keduanya dihadapkan kiblat.
b. Mengangkatkan kedua tangan ketika akan ruku’.
c. Meletakkan tangan kanan atas belakang tangan kiri dan keduanya
diletakkan di bawah dada.
d. Melihat kea rah tempat sujud, selain membaca asyhadu an la ilaha ilallah
dalam tasyahur, karena ketika itu hendaknya melihat telunjuknya.
e. Membaca do’a iftitah sesudah takbiratul ihram sebelum membaca A1 -
Fatihah.
f. Membaca___ A ’uzubillah sebelum membaca Basmillah.
g. Diam sebentar sebelum membaca A1 - Fatihah dan sesudahnya.
h. Membaca Amien sehabis membaca A1 - Fatihah.
i. Membaca surat atau ayat A1 - Qur’an sesudah membaca A1 - Fatihah.
j. Sunat bagi ma’mum mendengarkan bacaan imamnya.
k. Mengeraskan bacaan di 2 reka’at pcrtama waktu berjama’ah ( bagi imam ).
l. Takbir tatkala turun dan bangkit, selain dari ketika bangkit dan ruku’.
m. Membaca sami’allahu liman hamidah ketika bangkit dari ruku’
n. Membaca rabbana wa lakal - hamdu tatkala I’tidal.
o. Meletakkan dua telapak tangan di atas lutut ketika ruku’.
p. Membaca tasbih tiga kali ketika ruku’
q. Membaca tasbih tiga kali ketika sujud.
r. Membaca do’a ketika ketika duduk antara dua sujud
s. Duduk iftirasy ( bersimpuh ) pada semua duduk dalam shalat terkecuali
duduk akhir.
t. Duduk tawarruk di duduk akhir.
u. Duduk istirahat ( sebentar) sesudah sujud kedua sebelum berdiri.
v. Bertelekan ke tanah tatkala hendak berdiri dari duduk.
w. Memberi salam yang kedua.
x. Menoleh ke kanan pada salam yang pertama, sehingga pipinya kelihatan
dari belakang.
Sunnat ,ang lebih penting ( Sunnat Muakkad )
a. Membaca tasyahud pertama sesudah sujud kedua dari rekaat yang kedua
b. Qunut sesudah I’tidal yang akhir pada shalat subuh dan witir.
G . T U J U A N D A N H IK M A H S H A L A T .
1. Tujuan shalat.
Allah mewajibkan sesuatu kepada manusia bukan untuk kepentingan - Nya
akan tetapi justru untuk kebaikan manusia itu sendiri, agar mencapai
derajat taqwa yang dapat mensucikan diri dari kesalahan dan kemaksiatan,
sehingga dapat keridloan dan surganya, serta dijauhkan dari api neraka.
Demikian dengan kewajiban manusia ada beberapa tujuan diperintahkan -
Nya manusia untuk melaksanakan shalat anatara lain :
a. Untuk mengingat Allah
b. Untuk menghindari ancaman Allah
c. Sebagai manifestasi kepatuhan dan ketaatLn manusia kepada Allah.
d. Seseorang dengan hati yang selalu ingat kepada Allah akan
mendapatkan kekuatan barn dalam mengahadapi segala problem
hidupnya.
2. Hikmah Shalat
Allah mewajibkan shalat kepada manusia. Namun selalu memberikan janji
yang akan diberikan kepada manusia. Janji - janji itu berupa hikmah
kebaikan yang akan manusia dapatkan baik lahir atau batin di dunia
maupun akhirat. Adapaun hikmah yang dapat diambil dari shalat:
a. Mendekatkan diri kepada Allah
Shalat merupakan sarana langsung manusia berdialog dengan
Tuhannya, shalat tersebut akan menambah dekatnya hubungan manusia
dengan Tuhannya yang diwujudkan da lam bentuk perkataan dan
perbuatan di dalam shalat.
b. Membentuk Kepribadian Muslim
Sifat kepribadian yang dapat dibentuk apabila menjalankan ibadah
shalat dengan baik, adalah :
(1) Mendidik sikap disiplin dan tanggung jawab
(2) Menimbulkan ketenangan jiwa
(3) Memuipuk rasa solidaritas persatuan, dan kesatuan.
(4) Menjaga kesehatan jasmani.
Untuk memperoleh hikmah - hikmah tersebut, maka seseorang harus
menjalankan shalat secara benar yang dilakukan secara terns menerus
dan sempuma baik rukun, syarat dan kekhusyukan serta menghadirkan
diri, agar ketenangan dan ketenteraman hati selalu menemani, dalam
hidupnya, maka hatinya harus selalu ingat kepada Allah dan agar hati
selalu dapat ingat Allat, amaka kontinuitas dan kualitas kekhusyukan
shalatnya harus dijaga, dengan kata lain apabila seseorang tidak dapat
menjaga komunitas dan kualitas shalatnya, maka gelisah tidak mungkin
H . S O L U S I
1. Untuk mengadakan penelitian pokok bahasan yang terkait dengan
pembahasan materi pelajaran ibadah shalat fardlu perlu sekali anak - anak
memiliki buku catatan khusus pelajaran ibadah shalat fardlu diantaranya :
a. Syarat wajib shalat
b. Syarat sah shalat
c. Rukun shalat
d. Sunat - sunat shalat
e. Hal - hal yang membatalkan shalat.
2. Kecuali buku catatan untuk materi pelajaran ibadah shalat fardlu
diharapkan sekali anak - anak memiliki buku yang ada hubungannya
dengan pelajaran di atas, karena membaca di buku akan lebih lancar dan
gairah daripada membaca catatan - catatan.
3. Untuk mencapai keberhasilan anak - anak diwajibkan menghafal materi
pelajaran ibadah shalat fardlu secara aktif dengan strategi membentuk
kelompok belajar.
4. Hambatan - hambatan
Kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam mencapai
keberhasilan tenting ibadah shalat fardlu yang disebabkan dari beberapa
faktor diantaranya:
' a. Kurang lengkapnya buku catatan ibadah shalat fardlu.
b. Tidak adanya buku pendukung yang ada hubungannya dengan ibadah
c. Kurangnya minat anak untuk selalu mengahafal pelajaran ibadah shalat
fardlu.
d. Kurangnya motivasi dari guru agama dalam mempelajari ibadah shalat
fardlu.
e. Orang tua tide k peduli pada putra putrinya untuk selalu memantau akan
pelajaran ibadah shalat fardlu.
I. M E T O D E K E L O M P O K B E L A JA R
Metode ini memberi siswa tanggung jawab untuk mempelajari
materi pelajaran dan menjabarkan isinya dalam sebuah kelompok tanpa
campur tangan guru. Tugas yang diberikan mesti jelas betul untuk
memastikan bahwa sesi belajar yang dihasilkan akan efektif dan kelompok
bisa mengatur diri mereka sendiri.
Prosedur
1. Beri siswa materi pelajaran yang pendek dan terfonnat dengan baik;
naskah singkat; grafik atau diagram yang menarik. Perintahkan mereka
untuk membacanya dalam hati. Kelompok belajar akan bekerja sangat baik
bila materinya cukup menantang atau terbuka bagi munculnya bermacam
interpretasi.
2. Bentuklah sub - sub kelompok dan beri mereka ruang yang tenang untuk
3. Berilah petunjuk yang jelas yang memandu siswa unuk belajar dan
menjelaskan materinya dengan cermat, sertakan arahan sema^am in i:
• Jelaskan isinya
• Buatlah contoh, ilustrasi, atau penerapan informasi atau gagasan itu.
• Kenali hal - hal yang membingungkan atau yang tidak kalian setujui.
• Bantahlah apa yang ada dalam teks, buatlah sudut pandang yang
bertentangan.
• Nilailah seberapa baik kalian memahami materinya.
Berikut adalah salah satu contohnya :
Langkah - langkah penyadaran serangan jantung ( C PR )
a. Perhatikan keadaan
b. Periksa ketidakresponsifannya
c. Carilah bantuan
d. Bukalah saluran pemafasan
e. Lihat, dengarkan, dan rasakan pemafasan si korban
f. Berikan nafas buatan dua kali
g. Periksa denyut nadi
h. Lakukan penekanan dada scbanyak 15 kali (jika korbannya dcwasa )
dan kcmudian berikan nafas bantuan dua kali.
i. Ulangi tiga kali
j. Periksa kembali denyut nadinya. Jika tidak ada kembali ke langkah
d.
Langkah manakah yang kalian ingin, saya akan menjelaskan atau
mempraktikannya ?
Variasi
1. Jangan membentuk sub - sub kelompok. Baca keras - keras materinya bila
seluruh siswa sedang dalam semangat “ Kelompok Kajian Kitab Suci
Hentikan membacanya untuk kemudian menjawab pertanyaan siswa,
mengajukan pertanyaan anda sendiri atau menjelaskan naskahnya.
2. Jika jumlah siswanya cukup besar buatlah empat atau enam kelompok
belajar. Pasangkan kelompok - kelompok belajar itu dan mintalah mereka
A. G A M B A R A N U M U M
1. Sejarah Berdirinya
Mengingat minat pendidikan scmakin meningkat serta adanva
program wajib belajar 9 tahun maka semua anak ingin bersekolah agar
tidak terbelakang dan ketinggian zaman serta bisa mencapai apa yang
menjadi cita - cita mereka. Tapi sayangnya di desa ini cuma ada satu
sekolah dasar dan lokasinya terletak di sebelah utara dan ini menyulitkan
bagi warga yang berada di sebelah selatan. Selain itu kalau cuma ada satu
sekolah saja tidak akan cukup untuk menampung banyaknya jumlah anak
- anak yang bersekolah.
Berdasarkan hal itu Kepala Desa bcrsama masyarakat berinisiatif
untuk membangun sekolah lagi. Maka dari itu Kepala Desa mengajak staf
- stafnya, dan pemuka masyarakat serta perwakilan dari warga
mengadakan musyawarah untuk membicarakan tentang pendirian sekolah
yang baru agar semua anak - anak di sebelah selatan dapat sekolah dengan
lokasi yang lebih dekat. Dari musyawarah itu ditemukan kesepakatan
untuk mendirikan sekolah yang baru yaitu SD Negeri Dersansari 02 di
sebelah selatan.
Dengan adanya bantuan pemerintah lewat inpres 1997 / 1998
maka keinginan untuk menambah sekolah dasar lagi dapat tercapai.
Sekolr.h dasar ini dibangun di atas lahrn bengkok desa. Pembangunan
sekolah dasar ini, dilaksanakan pada tahun 1980, sekolah dasar ini
beroperasi pada tahun 1982 dan berstatus sebagai sekolah dasar negeri.
Pada awalnya SD Negeri Dersansari 02 ini hanya terdiri dari 2
kelas saja dengan 3 guru, murid - muridnya berasal dari pindahan atau
pembagian murid dari SD Negeri Dersansari 01 yang rumahnya dekat
dengan SD Negeri Dersansari 02 walaupun cuma terdiri dari 2 kelas tapi
kelangsungan belajar mengajar bisa lancar seperti dengan sekolah -
sekolah yang lain.
Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah di SD ini bertambah
satu demi satu dan akhimya bisa genap menjadi 6 kelas. Dan berkat
dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak dari tahun ke tahun sekolah
ini bisa berkembang dengan baik, sehingga tujuan didirikan sekolah dapat
tercapai yaitu untuk mcmperlancar peningkatan mutu pendidikan di
pedesaan.
2. Lokasi
SD Negeri Dersansari 02 terletak di tengah persawahan karena
dibangun di atas lahan bengkok tetapi .nasih dekat dengan pemukiman
warga, di sebelah SD ini terdapat Puskesmas pembantu di Kecamatan
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi berhubungan dengan penyusunan semua
personil yang saling berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan posisi masing - masing dalam proses kerjasama guna mencapai
T ab el 3.1
S T R U K T U R O R G A N IS A S I K O M IT E
S D N egeri D eresa n sa ri 02
P erio d e 2 0 0 6 / 2 0 0 9
Adapun tugas - tugas dari komite di atas yaitu :
(1) Ketua dan Kepala Sekolah
Mempunyai tugas memimpin, mengarahkan dan mengawasi kegiatan
bagi kemajuan sekolah.
(2) Sekretaris
Tugasnya adalah membantu direktur mengenai administrasi dan
hubungan direksi dengan pihak luar sekolah serta mencatat laporan -
laporan yang diperlukan.
(3) Bendahara
Tugasnya adalah memegang bagian keuangan / dana - dana yang
diperoleh.
(4) Seksi Pembangunan
Mempunyai tugas mengurus pembangunan atau perbaikan - perbaikan
gedung sekolah.
(5) Seksi Humas
Mempunyai tugas berhubungan dengan masyarakat.
(6) Anggota
Bertugas untuk membantu kelancaran tercapainya tujuan - tujuan dari
sekolah.
Bagian - bagian di atas merupakan kcpengurusan Komite Sekolah,
yang anggotanya juga berasal dari luar sekolah, yaitu pemuka -
Dersansari 02 juga mempunyai kepengurusan, demi mewujudkan visi
T ab el 3.2
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI
Titi Suwondo Maknun Dwi Soidah Yasak
Asmarani Wismonowati
Guru Bidang Studi
• Agama Bahasa Inggris Olah Raga B T Q
H. Sudjak Ahmadi
Rita, S.Pd Semin Umi Mundiah,
S.Pd.I
4. Fasilitas dari SD Negeri Dersansari 02
SD Negeri Dersansari 02 mempunyai 6 ( enam ) kelas untuk
belajar mengajar setiap hari, seperti halnya dengan sekolah - sekolah yang
lain, sekolah ini juga dilengkapi ruang guru, ruang perpustakaan, mushola,
kantin, koperasi, dan SD Negeri Dersansari 02 juga mempunyai 2 rumah
dinas bagi Kepala Sekolah dan tukang kebun, WC dan Kamar mandi untuk
guru dan siswa yang sumber air bersihnya diambil dari sumur milik
sekolah sendiri.
Selain itu SD Negeri Dersansari 02 mempunyai halaman yang
luas yang sering dipergunakan untuk untuk upacara - upacara, dan
dilengkapi dengan lapangan badminton dan voly sebagai fasilitas olah
raga. Untuk menunjang kepentingan audio, sekolah juga menyediakan
sebuah tape recorder walaupun sekolah ini terletak di daerah pedesaan,
tetapi sudah memiliki fasilitas yang lengkap, yang bisa menunjang
kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Dersansari 02. 5
5. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan Guru
Guru merupakan pelaksana langsung dalam pendidikan dan
padanya terletak tanggung jawab yang berat. Guru dalam hal ini sebagai
tenaga professional yang dituntut menjalankan tugasnya sebagai
pengajar yang sekaligus pendidik sesuai dengan bidang studi yang
Adapun guru yang ada di SD Negeri Dersansari 02 terdiri dari 11
( sebelas ) guru yang sebagian adalah lulusan perguruan tinggi ( SI )
dan yang sebagian adalah lulusan D2. Kcadaan guru SD Negeri
Dersansari 02 pada saat ini terdiri dari 1 ( satu ) orang Kepala Sekolah,
6 ( enam ) orang guru keias ( kelas I - VI ), 4 ( empat ) orang guru
bidang studi.
Adapun nama guru SD Negeri Dersansari 02 secara lengkap bisa
Kondisi siswa SD Negeri Dersansari 02 pada tahun 2007/2008
berjumlah !17 siswa. Keseluruhan terbagi dalam 6 kelas dengan
perincian ( lihat tabel 3.4 ) sebagai berikut:
T a b el 3.4
Sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Dersansari 02 tahun 2008 masih
kurang memahami tentang ibadah shalat fardlu.
Hal - hal yang menyebabkan kurangnya pemahaman terhadap
materi tersebut di atas antara lain sebagai berikut:
2. Kurangnya sarana dan prasaran pembelajaran, antara Iain : buku
pelajaran ibadah shalat fardlu.
3. Dalam kegiatan belajar mengajar guru masih sering menggunakan
metode ceramah dan hafalan secara klasikal, sehingga hasilnya kurang
maksimal.
4. Kurangnya bimbingan dan motivasi dari orang tua kepada putra -
putrinya, tcrhadap matcri ibadah shalat fardlu.
II. Faktor yang diselidiki
Untuk mengetahui penyelesaian masalah si atas, maka ada
beberapa faktor yang akan diselidiki yaitu sebagai berikut:
1. Faktor siswa
Kurangnya minat siswa dalam mempelajari pelajaran ibadah shalat
fardlu dalam menghadapi hafalan - hafalan, merasa enggan dan jemu,
sehingga hasilnya yang dicapai sangat rendah, yang mendapat nilai 7 ke
atas kurang dari 60 %.
2. Faktor guru
a. Guru dalam menyampaikan materi ibadah shalat fardlu
menggunakan strategi belajar kelompok.
b. Guru berusaha membimbing hafalan - hafalan dari beberapa
c. Guru memilih salah satu dari masing - masing kelompok untuk
dibimbing sampai dapat melaksanakan ibadah shalat fardlu dengan
benar.
d. Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan siswa,
sehingga tidak mudah jenuh dan bo; an.
e. Secara rutin guru memberi tugas di rumah kepada siswa tentang
materi ibadah shalat fardlu dengan sistim belajar kelompok, jadi
yang merasa kesulitan dapat dibimbing temannya.
3. Rencana tindakan
Dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang ada 3 ( tiga ) siklus untuk
mengetahui efektifitas dengan strategi membentuk kelompok belajar
dalam meningkatkan penguasaan ibadah shalat fardlu.
Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan melalui tahapan -
tahapan, perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, analisis serta
refleksi.
Pada siklus ini berisi penampaian materi syarat wajib shalat dan syarat
syarat syah shalat serta menghafal dan iftitah, dengan harapan siswa
nanti akan mampu menghafal di rumah bersama - sama dengan
Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan berisi tentang
penyampaian materi rukun shalat, hal - hal yang membatalkan shalat
dan hafalan tasyahud.
Dalam siklus II ini tahapan - tahapan sama dengan siklus I.
Siklus III dilakukan satu kali pertemuan berisi tentang penyampaian
materi keserasian antara gerakan dan bacaan - bacaan shalat,
penyampaian materi ketiga ini diharapkan sekali anak - anak dapat
menyebutkan nama - nama gerakan shalat seperti takbiratul ihram,
ruku’, sujud dan yang lainnya, serta mampu menghafal bacaan - bacaan
yang sesuai dengan gerakan - gerakan shalat. Kemudian dilanjutkan
dengan praktek di mushola sekolah.
Kegiatan pada siklus ke III merupakan penyempumaan dari hasil siklus
I dan siklus II dan diharapkan pada siklus III ini anak - anak sudah
mampu mclaksanakan ibadah shalat fardlu dengan baik dan benar serta
memenuhi syarat rukunnya shalat.
Pada siklus III ini merupakan hasil yang maksimal pada pembelajaran
I. S ik lu s I
A. Perencanaan
1. Membuat perencana pembelajaran ibadah shalat fardlu dengan
metode kelompok belajar dengan membagi V kelompok belajar dari
masing - masing kelompok ada yang beranggotakan 5 orang ada yang
4 orang.
2. Dengan terlaksananya pembelajaran ibadah shalat fardlu
menghasilkan data sebagai berikut:
B. Hasil Pendataan Siklus I
\
Data tentang angket siswa dalam Pembelajaran Ibadah Shalat fardlu pada
siswa kelas IV SDN Dersansari 02 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran
- Siswa yang memlih jawaban A sebanyak 16 orang;
- Siswa yang memilih jawaban B sebanyak 4 orang;
Hasil pendataan angket orang tua / wali murid dalam Pembelajaran
Ibadah Shalat Fardlu di Kelas IV SDN Dersansari 02 Kecamatan
Suruh, Tahun Pelajaran 2007 / 2008
No Kode Indikator Frekwensi
Skala Penilaian
Keterangan
A B C
I Catatan 22 4 2 1 A = Baik
2 Buku pegangan 4 1 2 B = Cukup
3 Belajar / hafalan 6 1 1 C = Kurang
Jumlah 14 4 4
Keterangan :
Pada angket ini
- Orangtua yang memilih jawaban A sebanyak 14 orang;
- Orangtua yang memilih jawaban B sebanyak 4 orang;
Hasil pendataan angket dari Guru SDN Dersansari 02 Kecamatan
Suruh, Kabupaten Semarang, dalam Pembelajaran Ibadah Shalat fardlu
di kelas IV
No Kode Indikator Frekwensi
Skala Penilaian
Keterangan
A B C
1 Catatan 10 2 1 - A = Baik
2 Buku pcgangan 1 1 1 B = Cukup
3 Belajar / hafalan 3 - 1 C = Kurang
Jumlah 6 2 2
Keterangan :
- Pada angket ini guru yang memilih jawaban A ada 6
- Pada angket ini guru yang memilih jawaban B ada 2
C. Hasil Pendataan Siklus II
Data angket siswa pada pembelajaran Ibadah Shalat fardlu pada siswa
kelas IV SDN Dersansari 02 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang,
tahun Pelajaran 2007 / 2008
No Kode Indikator Frekwensi
Skala Penilaian
Keterangan
A B C
I Catatan 22 5 1 - A = Baik
2 Buku pegangan 6 1 1 B = Cukup
3 Belajar / hafalan 6 1 1 C = Kurang
Jumlah 17 3 2
Keterangan :
Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 17 anak;
Pada siklus ini siswa yang memilih jrwaban B ada 3 anak;
No Kode Indikator Frekwensi
Skala Penilaian
Keterangan
A B C
1 Catatan 22 5 1 1 A = Baik
2 Buku pegangan 5 1 1 B = Cukup
3 Belajar / hafalan 6 1 1 C = Kurang
Jumlah 16 3 3
Kcterangan :
Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 16 anak;
Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban B ada 3 anak;
Hasil Pendataan angket dari Guru SDN Dersansari 02 02 Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang dalam pembelajaran ibadah shalat fardlu
di Kclas IV
No Kode Indikator Frekwensi
Skala Penilaian
Keterangan
A B C
1 Catalan 10 2 - 1 A = Baik
2 Buku pegangan 2 1 - B = Cukup
3 Belajar / hafalan 2 1 1 C = Kurang
Jumlah 6 2 2
Keterangan :
Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 6 anak;
Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban B ada 2 anak;
B. Hasil Pendataan pada Siklus III
Data angket siswa pada pembelajaran ibadah shalat fardlu pada siswa
kelas IV SDN Dersansari 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2007 / 2008
No Kode Indikator Frekwensi
Skala Penilaian
Keterangan
A B C
I Catatan 22 6 - 1 A = Baik
2 Buku pegangan 6 1 1 B = Cukup
3 Belajar / hafalan 6 tk - C = Kurang
Jumlah 18 2 2
Kcterangan :
Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 18 anak;
Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban B ada 2 anak;
Hasil pendataan angket dari guru - guru SD Negeri Dersansari 02
Kecamatan Suruh dalam pembelajaran ibadah sholat fardu di kelas IV.
No Kode Indikator Frekwensi
Skala Penilaian
Keterangan
A B C
1 Catatan 10 1 - 1 A = Baik
2 Buku pegangan 2 1 1 B = Cukup
3 Belajar / hafalan 3 1 - C = Kurang
Jumlah 6 2 2
Keterangan :
- Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 17 anak;
- Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban B ada 3 anak;
Hasil pendataan angket dari orang tua / wali murid pada pembelajaran
ibadah sholat fardu di kelas IV SD Negeri Oeisansari02 Kecamatan Suruh
Tahun 2007/2008.
No Kode Indikator Frekwensi
Skala Penilaian
Keterangan
A B C
1 Catatan 22 5 1 - A = Baik
2 Buku pegangan 6 1 1 B = Cukup
3 Belajar / hafalan 6 1 1 C = Kurang
Jumlah 17 3 2
Ketcrangan :
Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban A ada 17 anak;
Pada siklus ini siswa yang memilih jawaban B ada 3 anak;
A. D esk rip si Data
Dalam penelitian ini dilakukan di SD N Dersansari 02 dengan obyek
penelitian adalah siswa kelas IV tahun 2008. Pengumpulan data dilakukan
dengan memberikan angket kepada responden.
Pemberian angket tersebut dilakukan pada bulan April
Dari angket yang diberikan kepada siswa, orang tua murid dan para
guru semuanya kembali dan dijadikan dasar lebih lanjut.
Angket yang telah disebarkan kepada responden yaitu terdiri 10
pernyataan yang mengukur catatan siswa, buku pcndukung yang dimiliki
siswa, dan pemahaman siswa dalam mempelajari dan menghafakan materi.
Dalam pengumpulan angket peneliti memperoleh data yang dapat digunakan
untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap ibadah shalat fardlu dengan
menggunakan strategi belajar kelompok.
B . H a sil A n a lisis D ata
I. S ik lu s I
Siklus I diiaksanakan pada tang gal 28 April 2008
Dari angket yang telah diisi oleh siswa, wali murid dan guru
dapat diperoleh dat sebagai berikut:
T a b le 4.1
Data siswa jawaban A ada 16
Hasil analisa : — x 100% “ 73% 22
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penguasaan siswa
terhadap ibadah shalat fardu dengan menggunakan strategi kelompok
bclajar sudah baik. Walaupun demikian perlu diadakan lagi peningkatan
belajar agar penguasaan siswa terhada j ibadah shalat fardu beitam ^h
baik.
II. S ik lu s II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2008.
Dari angket yang telah diberikan pada siklus II tentang penguasaan siswa
terhadap penguasaan ibadah shalat fardhu dengan menggunakan metode
kelompok belajar diperoleh data sebagai berikut:
T a b el 4.2
H asil A n gk et Si kins II
Jawaban Hasil Jawaban
Siswa Wali Guru Keterangan
Murid
A 17 16 6 A. Baik
B 3 3 2 B. Cukup
C 2 3 2 C. Kurang
Jumlah 22 22 10
Hasil jawaban siswa A ada 16 =
11
x 100 % = 77 %22
Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penguasaan siswa
terhadap ibadah shalat fardu dengan menggunakan strategi kelompok
belajar sudah meningkat dan semakin baik. Peran orang tua untuk
mcngingatkan dan mcndukung anaknya dalam belajar juga semakin
meningkat.
III. S ik lu s III
Dari hasil angket yang telah diterima dari para siswa, wali murid dan
Tabel 4.3
Hasil angkct siklus III
Jawaban Hasil Jawaban
penelitian di atas diperoleh hasil bahwa penguasaan siswa terhadap
ibadah shalat fardu mendekati scmpuma.
Sctelah diadakan penelitian tindakan kelas terang ada hipotesis yang
diprediksikan di bab satu itu kenyataannya benar, bahwa “ Semakin
lengkap catatan - catatan, buku pendukung yang ada hubungan dengan
ibadah shalat fardlu, ibadahnya shalat fardlu baik dan sebaliknya bagi
anak yang tidak lengkap catatan - catatan dan buku pendukungnya
ibadah shalat fardlunya tidak baik.
C . P E M B A H A S A N
Penelitian ini mencoba mencari dinamika penguasaan materi ibadah
belajar kelompok, yang akan diteliti denga.i menggunakan angket. Angket
yang dibuat ditujukan untuk siswa, orang tua, dan guru. Dengan melalui
angket ini penilaian penguasaan ibadah shalat fardlu dapat dinilai dari dari
pribadi siswa, orang tua siswa dan penilaian dari guru. Penelitian ini
dilakukan secara bertahap yaitu melalui siklus I, siklus II, dan siklus III.
Dalam siklus I dilakukan dengan memberikan angket terhadap siswa,
orang tua wali dan guru, siklus ini menunjukkan bahwa penguasaan siswa
terhadap ibadah sholat fardu sudah cukup baik. Sedangkan pada siklus II
penelitian menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap ibadah shalat
fardlu semakin meningkat dan baik. Dan dari hasil penelitian pada siklus II
ditunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap ibadah shalat fardlu sudah
cukup baik. Sedangkan pada siklus II penelitian menunjukkan bahwa
penguasaan siswa terhadap ibadah shalat fardlu semakin meningkat dan baik.
Dan dari hasil penelitian pada siklus III ditunjukkan bahwa penguasaan siswa
mendekati sempuma ini berarti penelitian dengan menggunakan strategi
belajar kelompok berhasil.
Dengan kata lain bahwa penguasaan siswa terhadap ibadah shalat
fardlu dap at d id u k u n g dari be lx: m pa aspek. S clain aspek dari diri pribadi
siswa juga dipengaruhi oleh orang tua / wali dan guru. Dari penelitian ini
dapat dilihat bahwa minat dan kesadaran siswa terhadap ibadah shalat fardlu
sudah baik. Penelitian ini juga bias didukung oleh pengaruh motivasi orang
tua dan guru. Untuk itu perlu dibangun dan dikembangkan pola kerjasama
kelompok belajar siswa yang dibentuk guru untuk Iebih memberikan
dorongan siswa terhadap ibadah shalat fardlu Iebih optimal sehingga
kesadaran siswa terhadap ibadah shalat fardlu menjadi Iebih baik lagi.
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini guru dapat mengambil
gambaran yang paling sesuai diterapkan pada anak tentang materi ibadah
shalat fardlu adalah metode belajar kelompok sebab banyak materi - materi
hafalan, maka siswa dapat menghafal bersama kelompoknya.
Bukti setelah didakan penelitian
Siswa yang lengkap 16 orang
Siswa yang kurang lengkap 4 orang
Siswa yang tidak lengkap 2 orang
= 72,7 %
= 18,2 %
B. Siklus II
Rumusan Masalah
Skala Prioritas
Keterangan
A B C
1 17 3 2 A. Lengkap
2 17 3 2 B. Kurang lengkap
3 17 3 2 C. Tidak lengkap
Siswa yang lengkap 17 orang = 77,3 %
Siswa yang kurang lengakap 3 orang =13,6 %
C. Siklus III
Rumusan Masalah
Skala Prioritas
Keterangan
A B C
1 18 2 2 A. Lengkap
2 18 2 2 B. Kurang lengkap
3 18 2 2 C. Tidak lengkap
= 81,8%
= 9,1 % Siswa yang lengkap 18 orang
Siswa yang kurang lengkap 2 orang
A. KESIMPULAN
Dalam bab ini diuraikan secara singkat dari hasil pembahasan. Hasil
pembahasan ini adalah berupa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Setelah diadakan pembelajaran, guru dapat menarik kesimpulan bahwa
setelah dilaksanakan strategi kelompok belajar hasilnya lebih baik dari
sebelumnya, terhadap dinamika penguasaan ibadah shalat fardlu.
2. Setelah diadakan penelitian tindakan kelas temyata yang memiliki Catalan
dan buku lengkap siswa mau mempelajari menghafal dan mencerminkan
ibadah shalatnya baik.
3. Ternyata strategi kelompok belajar dapat meniungkatkan dinamika
penguasaan ibadah shalat fardlu.
Hasil pembuktian di atas dapat diamati pada data - data di bawah in i:
PadaSiklusI: Jawaban A ada 16
Jawaban B ada 4 anak
Jawaban C ada 2 anak
Jawaban B ada 3 anak
Jawaban C ada 2 anak
Pada Siklus III : Jawaban A ada 18 anak
Jawaban B ada 2 anak
Jawaban C ada 2 anak
Dari data - data di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa penguasaan
pelajaran ibadah shalat fardlu melalui metoda kelompok belajar sedikit demi
sedikit ada peningkatan.
Hasil kesimpulan akhir dari Penelitian Siswa yang berkaitan dengan
rumusan masalah yang dihasilkan dari angket siswa pada