• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN AJARAN 20072008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN AJARAN 20072008"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

MTs NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2007/2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam

Disusun Oleh : N U R I S N A I N I N IM : 111 04 022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(2)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 TV.,/. 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.sUiinsaltUiuii.ac.i<J E-mail: administrasi@stainsaiatiga.ac.id

D E K L A R A S I

Bis mi I I ait irrahmanirrahim

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam rcferensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referersi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 28 Juli 2008 Penulis

(3)

NOTA PEMBIMBING Lamp. : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

Saudari Nur Isnaini

Salatiga, 14 Agustus 2008

Kepada Yth.

Ketua STAIN Salatiga di

-SALATIGA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari :

Nama : Nur Isnaini NIM. : 111 04 022 Jurusan : Tarbiyah Progdi : PAI

Judul : PENG A RUH PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN

(Studi Korclasi pada Siswa MTs NU Salatiga Tahun Ajaran 2007/2008)

Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

Dcmikian surat ini, harap menjadikan pcrhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu ’alaikur: Wr. Wb.

Pembimbing

z'

Dra. Siti Farikhah. M.Pd NIP. 150 268 213

(4)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

PENGESAHAN

Skripsi Saudari : NUR ISNAINI dengan

Nomor

Induk Mahasiswa : 111 04 022 yang berjudul PENGARUH PRESTAS1 BELAJAR AQ1DAH AKHLAK

TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA

MTs NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2007/2008

telah dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Kamis, 28 Agustus 2008 yang bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban 1429 H. Dan telah diterima sebagai bag!an dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.

Salatiga, 01 September 2008 01 Ramadhan 1429 H Panitia Ujian

(5)

t j Z

*! 4l)I

jiJxJ o 6" liJ

f l r t i n y a : Sesungguhnya teiah ada pada (d in ) <RflsuCJlflafi SWTtauCadan yang

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penults perse mb ah kan kepada :

1. A yah dan lbu tercinta terima kasih atas cucuran keringat, ungkapan, baik do’a

dan kasih sayangnya, warhamhuma kamaa robbayani soghiroo.

2. K akakku dan adikku yang selalu memotivasi say a biar cepat menyelesaikan

skripsi ini.

3. Tentntuk ibu S iti Farikhab yang selalu membantu mencari jalan keluar di saat

penulis mengalami kebingungan.

4. Semua teman-teman P A I angkatan 2004

(7)

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan taufik kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan kewajiban tugas penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi salah student syarat dalam penyelesaian studi pada jenjang strata satu yaitu gelar Saijana Pendidikan Islam pada jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Kemudian dengan selesainya penulisan skrpsi ini, maka penulis tidak dapat memberikan sesuatu yang lebih baik melainkan dengan mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah 'Finggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

2. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku pembimbmg yang dengan ikhlas dan sabar telah mengarahkan penulisan skripsi ini.

3. Bapak dan ibu dosen serta karyawan di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberi bekal pengetahuan.

4. Bapak kepala sekolah beserta guru-guru di MTs NU yang telah memberi izin dan membantu dalam pembuatan skripsi ini.

5. Ayah, ibu, kakak dan adik serta seluruh keluarga yang telah membantu dengan memberikan saran dan dorongan dalam menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini.

(8)

6. Mas Yuli dan istrinya “Sahabat Com” yang telah mcmbantu dalam pcngctikan skripsi ini.

7. Bapak Son Hajid an ibu Suhaeleni yang telah memberikan izin saya kos di rumahnya selama saya di Salatiga.

8. Teman-teman PAI 04 dan Son Club yang telah membantu baik moril maupun materiil.

Semoga amal baik dan bantuan tersebut mendapatkan balasan dari Allah SWT sebagai amal sholeh. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari harapan dan kcsempumaan karcna kcterbatasan ilmu dan pengetahuan scrta wawasan yang penulis miliki. Olch karena itu saran dan kritik dari semua pihak senantiasa penulis harapkan guna lebih sempumanya penulisan skripsi ini.

Harapan penulis semoga skripsi yang sederhana ini ada manfaatnya, khususnya bagi diri penulis dan umumnya bagi para pembaca semua.

Salatiga, 4 Agustus 2008 Penulis

(9)

HALAMAN JUDUL... G. Sistematika Penulisan Skripsi ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak... 1. Pengertian... ... 2. Dasar Pendidikan Aqidah Akhlak... 3. Pentingnya Pendidikan Akidah Akhlak

(10)

4. Tujuan Pendidikan Akidah Akhlak... 20

B. Perilaku Keagamaan... 21

1. Pengertian... 21

2. Macam-macam perilaku keagamaan... 22

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan. 30 C. Pengaruh Prestasi Belajar Aqidah Akhlak terhadap Perilaku Keagamaan... 32

BAB III LAPORAN HASIL PENEL1TIAN A. Gambaran MTs NU Salatiga... 34

1. Sejarah singkat Berdirinya MTs NU Salatiga... 34

2. Lokasi MTs NU Salatiga... 35

3. Struktur Organisasi... 36

4. Keadaan Guru dan Karyawan... 37

5. Keadaan Siswa ... 39

6. Keadaan Sarana Prasarana... 39

B. Hasil Penelitian... 40

1. Data prestasi Belajar Aqidah Akhlak ... 40

2. Data Tentang Perilaku Keagamaan... 43

BAB IV ANALIS1S DATA A. Analisis Pertama... 50

B. Analisis Kedua ... 57

C. Analisis Ketiga... 65

D. Analisis Lanjut... 69

(11)

B. Saran... 71 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

TABELI NILAI TENTANG PRESTASI BELAJAR AQIDAI1 AKHLAK SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2007/2008... 40 TABEL II NILAI ANGKET TENTANG PERILAKU KEAGAMAAN

MTs NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2007/2008... 43

TABEL III DATA PEin u/u v u u PRESTASI BELAJAR AQIDAH

AKHLAK TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2007/2008... 46 TABEL IV DAFTAR NILAI PRESTASI BELAJAR AQIDAH

AKHLAK SISWA MTs NU SALATIGA... 50 TABEL V DAFTAR TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI

PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA MTs NU SALATIGA... 52 TABEL VI DISTRIBUSI FREKUENSI PRESTASI BELAJAR

AQIDAFI AKHLAK ... 56 TABEL VII DAFTAR NILAI HASIL ANGKET TENTANG

PERILAKU KEAGAMAAN PADA SISWA MTs NU SALATIGA... 57

(13)

MTs NU SALATIGA... 60 TABEL XI DISTRIBUSI FREKUENSI PERILAKU KEAGAMAAN ... 64 TABEL X PERSIAPAN PERHITUNGAN KORELASI PRODUCT

MOMENT ... 65

(14)

rENDAHULUAN BAB I

A. Latar Belakang

Pendidikan akhlak merupakan pendidikan yang sangat penting diberikan kepada anak-anak oleh orang tua dengan tujuan agar anak dapat mengetahui, memahami, dan menyakini ajar an Islam serta dapat membentuk dan mengamalkan ke dalam tingkah laku yang oaik. Dalam Islam akhlak merupakan masalah asasi pokok yang diemban oleh para Nabi, baik tidaknya seseorang dapat ditentukan akhlaknya, mengingat amal sholeh hanyalah merupakan pancar an dari iman yang sempuma, dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik sejalan dengan iman yang dimiliki oleh seseorang.

Akhlak yang diiringi dengan iman yang kuat itu mempunyai pengaruh besar terhadap diri manusia. Dengan akhlak yang diiringi dengan iman akan merasa optimis, tentang berusaha serta beramal untuk memperoleh ridho Allah, karena kita percaya bahwa Allah SWT memberikan jaminan kepada orang-orang yang beriman dan meramal sholeh kelak di akherat mendapat kehidupan yang penuh kebahagiaan berupa surga yang kekal.

P^rkembangan perilaku anak dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal, baik lingkungan sekolah, masyarakat, keluarga tempat dimana anak menerima pendidikan dan pengajaran secara informal. Dalam ketiga lingkungan tersebut perilaku anak terbentuk lewat pergaulan dan pendidikan. Apalagi pendidikan yang diberikan oleh ketiga lingkungan tersebut baik maka

(15)

anak akan menjadi biak dan sebaliknya apabila pendidikan yang diterima di lingkungan jelek maka anak akan menjadi jelek pula.

Mengingat hal tersebut maka perilaku seseorang akan menjadi tolak ukur sebagai diri seseorang apabila perilakunya baik maka akan mencerminkan pribdi yang baik, begitu sebaliknya. Sehingga untuk mewujudkan tujuan yakni perilaku yang baik maka memerlukan usaha sadar secara bertanggung jawab oleh si pendidik.

Bagaimana bentuk sikap keagamaan seseorang dapat dilihat seberapa jauh keterkaitan komponen kognisi, afeksi dan konasi seseorang dengan masalah-masalah yang menyangkut agama. Hubungan tersebut jelaslah tidak ditentukan oleh hubungan sesaat melainkan sebagai hubungan proses, sebab pembentukan sikap melalui hasil belajar dari interaksi dan pengalaman.

Pembentukan sikap itu sendiri temyata tidak semata-mata tergantung sepenuhnya kepada faktor ekstemal, melainkan juga dipengaruh oleh kondisi faktor internal seseorang.1

Pendidikan akhlak yang telah diterima oleh anak terutama di sekolah haruslah diamalkan atau dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, baik waktu berada di sekolah, keluarga, ataupun masyarakat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat A1 Ahzab ayat 21 :

(16)

3

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah ilu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah2

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan dalam menempatkan hal tentang akhlak sangat penting karena dengan akhlak manusia akan dihormati dan berbeda dengan hewan yang tidak dikaruniai akal untuk berfikir.

Sehubungan dengan hal di atas, maka penulis ingin menguji tentang PENGARUH PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2007/2008. Penulis tertarik pada permasalahan ini, karena mengingat pada saat ini banyak terdengar atau terlihat oleh mata maupun telinga kita adanya dekadensi moral pada anak-anak sekolah. Dalam contoh sering dilihat anak minum-minuman keras, berjudi, berani kepada orang lua, bahkan sampai berbuat sesuatu yang sangat tidak pantas dilihat, khususnya oleh pelajar Islam. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengetahui apakah perbuatan yang tidak berakhlak tersebut dilakukan oleh anak yang prestasinya tinggi atau malahan sebaliknya.

B. Dcfinisi Opcrasional

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda mengenai pembahasan ini maka penulis akan mengemukakan pembatasan sebagai berikut:

(17)

1. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai apa yang telah dikeijakan dalam penguasaan, pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru.3

Aqidah akhlak merupakan upaya sadar dan berencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku ihsan dalam kehidupan sehari-hari, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.

Jadi prestasi belajar aqidah akhlak adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah mengerjakan tes, semesteran, yang penulis maksud di sini adalah prestasi yang telah dicapai siswa dalam mata pelajaran aqidah akhlak.

2. Perilaku Keagamaan

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap) tidak hanya badan tetapi juga ucapan.4

Keagamaan yaitu segala sesuatu mcngenai agama.5 Jadi perilaku keagamaan adalah perbuatan individu baik berupa sikap maupun tingkah laku dan menjalankan kewajiban yang bertahan dengan ketuhanan dengan

3 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Grafindo, Jakarta, 1991, him. 3

4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, him. 671

(18)

5

pengarahan dan bimbingan yang diperoleh seorang anak dari kedua orang tuanya.

C. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan hal di atas, penulis mengangkat tiga pokok permasalahan dalam penelitian in i:

1. Bagaimanakah prestasi belajar aqidah akhlak siswa di MTs NU Salatiga 2007/2008 ?

2. Bagaimanakah pcrilaku keagamaan siswa di MTs NU Salatiga 2007/ 2008 ?

3. Adakah pengaruh antara prestasi belajar aqidah akhlak terhadap perilaku keagamaan siswa di MTs NU Salatiga 2007/2008 ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prestasi belajar aqidah akhlak siswa di MTs NU Salatiga 2007/2008.

2. Untuk mengetahui perilaku keagamaan siswa di MTs NU Salatiga 2007/ 2008.

(19)

E. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.6 Hipotesis juga diartikan dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan.7

Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang akan diuji melalui penelitian.

Dalam penelitian ini penulis mengajukan suatu hipotesis “prestasi belajar aqidah akhlak terhadap perilaku keagamaan” artinya semakin tinggi prestasi belajar aqidah akhlak semakin tinggi pula perilaku keagamaan siswa dan semakin rendah prestasi belajar aqidah akhlak semakin rendah perilaku keagamaan siswa.

F. Metode Penelitian 1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kenyataan yang hendak digeneralisasikan.8 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yaitu “keseluruhan subyek penelitian”.9 Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas VIII dan kelas IX MTs NU Salatiga tahun 2007/2008.

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, him. 67

7 Sutrisno Hadi, Metodologi Researh, Andi Offset, Yogyakarta, 2000, him. 63 8 Ibid., him. 701

(20)

7

Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sasaran penelitian yang dianggap dapat mewakili populasi.10 11

Mengenai teknik pengambilan sampel tidak ada ketentuan yang pasti berapa banyaknya. Menurut Suharsimi Arikunto, .. sekedar sebagai ancer-ancer bila populasinya besar bisa diambil antara 10-20% atau 20- 25%”. '1

Untuk menghemat waktu, tenaga, biaya, maka penulis menetapkan besamya sampel 50% dari besamya populasi. Menurut hemat peneliti, populasi yang diambil termasuk populasi besar, maka sampel diambil sebanyak 50%, jadi dari 143 siswa diambil 50% diperoleh 71 siswa, sampel kemudian dibuat menjadi 70 siswa atau responden dengan rincian sebagai berikut:

No Kelas Populasi Sampel

1 Villa 37 18

2 Vlllb 36 18

3 IXa 35 17

4 IXb 35 17

143 70

2. Variabel Penelitian

. Penelitian ini melengkapi dua variabel yaitu prestasi belajar aqidah akhlak variabel pertiuuu ^

(21)

a. Akhlak pada orang tua dengan indikator 1) Sopan kepada orang tua

2) Patuh pada orang tua

3) Hormat dan taat serta suka membantu orang tua 4) Mendoakan orang tua12

5) Loyalitas

6) Berkata lemah lembut kepada orang tua

7) Memelihara dan memperlakukan orang tua dengan baik b. Akhlak kepada teman dengan indikator

1) Membantu teman yang tertimpa musibah 2) Menghormati sesama teman13

3) Berbagi kebaikan dengan teman 4) Kasih sayang sesama teman 5) Saling tolong menolong 6) Tidak bersikap sombong

Dan perilaku keagamaan sebagai variabel kedua (P) dengan indikator:

a. Hamblurpina Allah

# 1) Mengucapkan kalimat-kalimat tauhid

2) Menjalankan sholat fardhu setiap hari dan berjama’ah 3) Menjalankan sholat sunnah qobliyah dan ba’diyah 4) Menjalankan puasa di bulan Ramadhan

(22)

9

5) Menjalankan puasa sunnah 6) Membaca A1 Qur'an setiap saat b. Hablu minannas

1) Mengikuti pengajian

2) Membiasakan perilaku jujur 3) Menghormati orang lain

4) Membiasakan shodaqoh atau infaq 5) Bila bertemu orang mengucapkan sal am 6) Tolong menolong

3, Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

a. Metode Angket

Metode angket menggunakan untuk mendapatkan data tentang perilaku keagamaan siswa kelas VIII dan kelas IX MTs NU Salatiga. b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas VIII dan kelas IX MTs NU Salatiga. 4. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk mengetahui distribusi masing-masing variabel digunakan rumus :

P = — x 100%

(23)

Keterangan :

P : Persentase

F: Frekuensi

N : Jumlah

Untuk mcngctahui hubungan kcdua variabel lersebut digunakan rumus product moment.

= _______ N -ZXY - (ZX){ZY)_______

J \ N - - L X } - I Y 2

Keterangan :

rxy : Koellsien korelasi antara variabel Xdan variabel Y N : Jumlah responden

X : Skor item mala pelajaran aqidah akhlak

Y : Skor item perilaku keagamaan

ZX2 : Jumlah 1. ' ■ item

Z) 2 : Jumlah kuadrat skor total

(i. Sisteniatika Pcnulisan Skripsi

Skripsi ini akan penulis susun dengan sisteniatika sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN

(24)

w

C. Ilipoiesis

F. VIetode Penelitian

G. Sistemalika Pcnulisan Skripsi. BAB Ii LANDASAN TKORI

A. Preslasi Bela jar Aqidah Aklilak 1. Pengertian

2. Dasar-dasar Pendidikan Aqidah Aklilak 3. 1'ujuan Pendidikan Aqidah Aklilak 13. Perilaku Keaganiaan

1. Pengeman

2. Macam-niacam Perilaku Keaganiaan

3. Faktor-faklor yang Mempcngaruhi Perilaku Keaganiaan C. Pengaruh Preslasi lielajar Aqidah Aklilak terhadap Perilaku

Keaganiaan

BAB III LAPORAN HASH. PENELITIAN A. Gambaran Uniuni MTs NIJ Salatiga

1. Sejarah Berdirinya M i’s NIJ Salatiga 2. Lctak Geogralls

3. Struktur Organisasi

(25)

B. Hasil Penelitian

1. Data Hasil Dokumentasi tentang Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

2. Data Hasil Angket tentang Perilaku Keagamaan siswa MTs NU Salatiga

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama B. Analisis Kedua C. Analisis Ketiga D. Analisis Lanjut BAB V PENUTUP

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prcstasi Bclajar Aqidah Akhlak 1. Pengertian

a. Prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).1 Dalam kaitannya dengan penelitian ini, prestasi belajar aqidah akhlak yang merupakan bagian dari jenis pendidikan umum dalam struktur Madrasah Tsanawiyah (MTs).

b. Belajar

Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.2

Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai sikap perubahan itu bersifat relatif konsisten dan berbekas.3 Pendapal Morgan dalam buku Psikologi Pendidikan oleh Ngalim Porwanto mengemukakan belajar adalah setiap perubahan

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. 2, Balai Pustaka Jakarta, 1989, him. 700

2 Ibid., him. 700

3 W.S. Winkel, Psikologi Pegajaran, Gramedia, Jakarta, 1987, him. 36.

(27)

yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.4

Beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perbahan tingkah laku seseorang termasuk pikirannya, melalui nelaihan dan pengalaman yang sifatnya konstan.

c. Aqidah

Aqidah adalah keyakinan yang tersimpul dalam kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung suatu perjanjian.5 Atau dengan kata lain bahwa aqidah adalah membahas masalah keimanan. Dalam aqidah ini merupakan pangkal atau pokok dalam menentukan keimanan seseorang.

Dalam masalah aqidah, kita sebagai hamba Allah SWT, diperintahkan untuk senatiasa mengesakan bahwa Allah SWT itu satu tidak mempunyai sekutu. Sebabagimana firman Allah :

/

CfJ)

H jJ

jjj a)j

p

Artinya : Katakanlah: "Dici-lah Allah, vang Maha Esa, Allah adalah l uhan yang herganlung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"6

4 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1997, him. 84.

(28)

15

Berikut ini penulis akan paparkan tentang pengertian akhlak menurut para ahli:

1) Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Taumi A1 Syaibany

Akhlak adalah kebiasaan sikap atau sikap yang mendalam dalam jiwa mana timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang.7 8

2) Ibnu Muskavvih

Akhlak adalah keadain jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan lanpa melalui pertimbangan

n

pikiran terlebih dahulu.

Berdasarkan pengertian akhlak di atas maka penulis dapat menyimpulan bahwa akhlak adalah suatu kondisi atau si fat yang ada pada jiwa, menjelaskan arti baik dan sehirgga menjadi . kepribadian yang dari situ dapat menimbulan berbagai perbuatan

yang seharusnya diperbuat.

7 Omar Muhammad Al-Taumi A1 Syaibany, Filsafat Pendiclikcm Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1979, him. 319.

(29)

2. Dasar Pendidikan Aqidah Akhlak

Pelaksanaan pendidikan di Indonesia mempunyai dasar-dasar yang cukup kuat. Dasar-dasar tersebut dapai ditinjau dari segi:

a. Yuridis atau Hukum

Yakni dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama yang berasal dari peraturan perundang-udangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah- sekolah atau lembaga-lembaga formal di Indonesia.

Adapun dasar yuridis formal tersebut adalah sila pertama dari Pancasila yang berbunyai “Ketuhanan Yang Maha Esa”.9 Hal ini mengcmdung pengertian bahwa seluruh bangsa indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk merealisasi hal tersebut maka perlu adanya pendidikan agama pada anak-anak karena tanpa adanya pendidikan agama akan sulit untuk mewujudkan sila pertama dari paneasila.

Dalam UUD 1945 pada bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2 berbunyi: 1) Negara berdasarkan alas Ketuhanan Yang Maha Esa

2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk benoadat menurut agama dan kepercayaan ilu10

Dari pasal tersebut mengandung pengertian bahwa bangsa Indonesia harus beragama, melindungi umat beragama, menunaikan

(30)

17

ajaran agama dan beribadah menurut agamanya masing-masing schunga diperlukan pendidikan agama.

b. Religius

Yaitu dasar dasar yang bersumber ^ari agama Islam yang tertera dalam A1 Qur'an maupun hadist. Menuiut ajaran Islam, melaksanakan pendidikan agama merupakan perintah dari Tuhan dan merupakan ibadah kepadanya sebagaimaua tersirat dalam:

1) Surat An-Nahl 125

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu den gem hikmah dan pel ajar an yang baik dan ban tab lah mereka dengan car a yang baik. 11

2) Surat Al-Imron 104

-u ' ' ,r7T n " >

(J j A* I j S s l J j

Artinya: Dan hendaklah ada di anlara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yewr mf dan mencegah dari yang munkar12

3) AI hadist diriwayatkan oleh Imam Muslim:

o^aA\ P jJj j )l\ y L*

Artinya : Tidaklah anak dilahirkan itu kecuali telah membawa fitrah, maka kedua orang tualah yang menjadikan anak

(31)

tersebut beragama Yahudi, Nasrani ataupun beragama Majusi.13

4) Sosial Psikologis

Semua manusia selalu membutuhkan adan>a pegangan hidup yaitu agama. Mereka mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa, yaitu tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Mereka merasa tenang dan tenteram hatinya kalau mereka dapat mendekatkan diri dan mengabdi kepauaNya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Ar-Ra’du ayat 28:

j J i J 1 jjjl u Artinya : Ingatlah, Many a dengan mengingat: Allah-lah hati

menjadi tenleram.14

Karena itu manusia selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT, hanya saja cara mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa itu berbeda-beda sesuai dengan ajaran agama yang dianut. Itulah sebabnya bagi umat muslim diperiukan adanya mata mata pelajaran agar dapat mengarahkan fitrah manusia ke arah yang benar.

3. Pqntingnya Pendidikan Akidah Akhlak

Dalam Islam aqidah ialah iman atau kepercayaan. lman ialah segi teoritis yang ditunlut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuai untuk dipercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh lj Achmad Sunarto dkk, Tarjamah Shahih Bukhori, Asy Syifa’, Semarang, 1993,

14 Dcparlemen Agama Rcpublik Indonesia, op. cit., him. 373

(32)

19

keragu-raguan dan dipengaruhi oleh persangkaan selain manusia harus memiliki kepercayaan yang benar, kepercayaan (iman) itu sendiri sangat perlu bagi manusia dalam hidupnya. Kepercayaan merupakan pelita hidup, tanah tempat berpijak dan tempat bergantung. Banyak manusia yang kehilangan lujuan hidup menjadi sesat karena ketiadaan iman.

Menurut ajaran Islam berdasarkan praktek Rasulullah, pendidikan akhlakul karimah adalah faktor penting dalam membina suatu ummat atau membangun suatu bangsa. Akhlak dari suatu bangsa itulah yang menentukan sikap hidup dan laku perbuatan.15

Di sekolah madrasah tsanawiyah pelajaran aqidah akhlak dalam satu minggu ada dua kali pertemuan, materinya meliputi tentang peningkatan keimanan kepada kitab-kitab Allah SWT, meningkatkan keimanan kepada Rasul-rasul Allah SW I', memakai mu’jizat dan kejadian luar biasa lainnya, dan perilaku kehidupan Nabi Muhammad saw dengan tujuan agar siswa, antara lain :

a. Menjelaskan tentang kitab dan shuhuf b. Menyebutkan keislimewaan Al Qur'an

c. Mempertebalkan keimanan terhadap kitab-kitab Allah SWT d. .Meneladani sifat-sifat Rasul Allah SWT

e. Menunjukkan contoh mu’jizat yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul

(33)

f. Mengetahui si fat-si fat utama Nabi Mahammad saw yang patut

4. Tujuan Pendidikan Akidah Akhlak

Setiap aktifitas pasti mempmyai tujuan, demikian pula mala pelajaran juga mempunyai tujuan. Adapun yang menjadi tujuan mata pelajaran adalah mencapai kebahagian hidup di dunia maupun akhirat.

1 lal ini sesuai dengan firman Allah SWT surat A1 Baqarah ayat 201:

O l j - P G ij

l o j j l

G

j

I*. G

j j

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dal am rangka mencerdaskan kehidupm bangsa, bertujuan utuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

16 T.p., Fatwa (Faham, Terampil, Tuqwa) Materi Aqidah Akhlak (LKS), PT. Obor Sewu Mandiri, Surakarta, t.t.

(34)

21

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggug jawab.

B. Perilaku Keagamaan 1. Pengertian

Menurut pengertian bahasa perilaku adalah tantangan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap) tidak saja badan atau ucapan. Secara istilah perilaku identik dengan tingkah laku dan perbuatan. Tingkah laku hubungannya dengan menggunakan sikap. Dimana sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara- cara tertentu. Karena kecenderungan untuk memotifikasikannya sehingga timbul perbuatan. Jadi perbuatan adalah aktivitas tubuh yang mempunyai tujuan tertentu baik berupa gerakan tangan, bibir, maupun anggota badan lainnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan keagamaan adalah segala aklilitas baik yang berkenaan dengan sikap perasaan, eara berfikir, maupun perbuatan dengan berdasark in peraturan yang diajarkan oleh Islam, karena didorong oleh keyakinan dan kitaqwaan terhadap nilai-nilai kebenaran yang d.kandungnya.

Dengan kata lain perilaku keagamaan adalah perbuatan seseorang dalam bentuk pengabdian kepada Allah atau ibadah ritual dan perbuatan *

ls Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, cet. Ill, 1990,

(35)

seseorang dengan sesama manusia atau muamalah, berarti pengertian perilaku keagamaan dapat pula disebut sebagai aktivitar. ibadah.

2. Macam-macam perilaku keagamaan

Dalam konsep Islam, pendidikan dimulai dari buaian ibu dan berakhir hingga Hang lahat. Pendidikan seumur hidup (life long education) jelas mengakui pendidikan dalam keluarga yang merupakan pendidikan avval dan menempati posisi yang sangat penting dan mendasar sebagai pondasi atau penyangga pendidikan anak.

Adapun macam-maeam perilaku keagamaan adalah : a. Menjalankan shalat

Shalat adalah merupakan ibadah yang sangat utama, yakni sebagai barometer tingkat keagamaan seseorang.

Shalat yang dikerjakan dengan baik akan menjadikan pribadi yang berperilaku baik serta akan menjauhi dari segala kemungkaran ataupun kekejian dan shalat hendi.knya dikerjakan tepat waktu. Allah berfirman:

Artinya : Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya alas orang-orang yang beriman.

Setelah membiasakan anak shalat tepat waktu, hendaknya anak dilatih untuk shalat beijama’ah. 19

(36)

23

Rasulullah bersabda:

y / u * * jJjJl o )h * £ > JJaA AP 1*^-1 o ) h + 0 Artinya : Shalat jama 'ah itu melehihi shalat sendirian dengan dua

puluh iujuh derajat.

b. Puasa

Puasa menurut bahasa adalah menahan diri dari segala sesuatu seperti makan, menahan bicara (yang tidak baik), dan segala sesuatu yang membatalkan puasa. Sedangkan menurut agama Islam puasa adalah menahan diri dari suatu yang membukakan, satu hari lamanya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.21

Allah SWT berfirman :

> f J j a J k c 4 i.

(cj|5 0 ^ 4 ^ 1 :3 ^ ^ jjA ]' Artinya : llai orang-orang yang beriman, diwajibkan alas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan alas orang-orang sc be I urn kamu agar kamu berlakwa22

l)i samping puasa vvajib Rasul juga menganjurkan kepada * kaum muslim untuk melaksanakan puasa sunah yang mana vvaktunya

sudah ditentukan.

11 Achmad Sunarlo, dkk., Terjemah Shuhih Bukhari, Asy Syifa’, Semarang, 1992,

1 Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Sinar Baru, Bandun», .989, him. 210 : Dcpartemcn Agama RI, up. cil., him. 44

(37)

c. Mengikuti pengajian

Mengikuti pengajian meiupakan kegialan keagamaan yang penting bagi umat Islam. Memberi contoh anak mengikuti pengajian adalah salah satu bentuk mendidik anak. karena dengan pengajian akan menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai ajaran agama yang harus dilaksanakan dan tingkatnya, dalam kehidupan sehari-hari.

Mengajak anak mengikuti pengajian merupakan salah satu anjuran untuk berbuat kebaikan.

Allah berfirman : is

Artinya : Serulah (manusia) kepada ja lrn Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan car a yang baik.~}

d. Membaca A1 Qur'an

A1 Qur'an adalah kitab suci yang terakhir diturunkan Allah dan isinya mencakup pokok-pokok syari’at yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya. A1 Qur'an adalah merupakan sebaik-baik bacaan bagi orang-orang mukmin pada waktu susah atau pun gembira. Karena itu setiap orang yang mempercayai A1 Qur'an akan bertambah cinta kepadanya, sedans untuk membaca memahami, mengamalkan serta mengajarkannya.

23Ibid.,

(38)

25

Rasulullah saw. bersabda:

Ajljs *lj3\ jJ —'J ^ V-^*^S*

Artinya : mendengar Rasulullah saw bersabda : “Bacalah Al Qur'an karena pada ha, i kiamat kelak ia akan memberikan syafa ’al kepada orang-orang yang membacanya”.24

Dengan demikian jelaslah membaca Al Qur'an itu merupakan amalan utama yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Orang yang membaca Al Qur'an pada hari qiyamat akan memperoleft pembelaan dari Al Qur'an.

e. Membiasakan perilaku jujur

Yang dimaksud jujur adalah pemyataan sesuatu yang sesuai dengan kenyataan. Jujur merupakan akhlak utama dalam ajaran Islam, yang harus ditanamkan pada anak sedini mungkin, karena dengan bekal jujur inilah orang-orang akan percaya kepadanya.

Allah berfirman :

^ *0^ \)&\ lyw-l l> Artinya : “Hai orang-orang yang beriman berta/cwalah kepada Allah

dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar"25

24 Adib Bisri Mustofa, Terjemah Shahih Muslim, Jilid I, CV. Asy Syifa’, Semarang, 1992, him. 972

(39)

Oleh sebab itu bersikap jujur kepada anak merupakan salah satu hal yang dapat menunjukkan kepada kebaikan. Sedangkan dusta atau berptira-pura akan menyesatkan dan mencelakakan anak.

f. Tolong menolong dengan orang Iain

Memberi bantuan kepada orang lain dan saling tolong menolong dalam kebaikan sangat dianjurkan, sebab seseorang akan saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain, sesuai dengan ajaran Islam kita dianjurkan untuk saling membantu sesama muslim. Karena sangat diperlukan dalam hidup dan kehidupan manusia, mengingat manusia tidak bisa hidup tanpa pertolongan orang lain.

Allah her firman :

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mongerjakan) kebajikan dan ta/cwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. 26

g. Menanamkan Si fat Sabar

Arti sabar secara hakiki adalah menyerah kepada Allah dan menerima keletapan Allah dengan ridho Jan lapang dada.27 Manusia menjadi kuat dan teguh tatkala menghadapi bencana (musibah) Dengan kesabaran juga akan dapat mengendalikan diri dari rasa putus asa. Putus asa adalah suatu penyakit yang membahayakar pribadi setiap manusia.

26 Ibid., him. 137

(40)

27

Allah dalam satu firmannya, mempersamakan antara si fat putus asa dengan sifat kekafiran. Sebab orang yang seperti itu tidak lagi mempunyai motif dalam hidupnya untuk berbuat baik atau untuk menghindari dosa kecil atau besar serta perbuatan-perbuatan lain yang tercela.

Allah berfirman :

Artinya: Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Haji adalah rukun Islam yang kelima, suatu ibadah berkunjung ke ka’bah di tanah suci pada suatu masa tertentu untuk dengan sengaja mengerjakan beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat tertentu dan atas dasar menunaikan panggilan perintah Allah SWT dan mengharap ridhaNya.

Haji diwajibkan kepada setiap muslim yang telah memenuhi beberapa syarat-syarat itu ialah orang-orang Islam yang telah baligh, berakal sehat, mempunyai kebebasan dan kemerdekaan penuh serta memiliki kemampuan materiil yaitu kemampuan fisik, keuangan dan alat-alat transport, kewajiban mana adalah sekali dalam seumur hidup. Sebagaimana firman Allah SWT : *

2S Departcmen Agama Republik Indonesia, up. cit., him. 362

Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir}*

(41)

e ^

^33

a

J) ^IJaLufi

I

^HM J

-P

a

JJ

j

Artinya: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadalxtn perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesun^guhnya Allah Maha Kay a (lidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Ibadah haji mencerminkan kepulanganmu kepada Allah yang mutlak, yang tidak memiliki keterbatasan dan yang tak diserupai oleh sesuatupun jua. Pulang kepada Allah adalah sebuah gerakan menuju kesempumaan, kebaikan, keindahan, kekuatan, nilai dan fakta-lakta. Dengan melakukan peijalanan menuju keabadian ini engkau tidak akan sampai kepada Allah, Dia hanya memberikan petunjuk yang benar tetapi Dia bukan merupakan tujuan yang hendak dicapai.29

i. Zakat

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima. Demikian pentingnya ibadah ini, ia menduduki posisi ketiga sesudah shalat. Apabila kita perhatikan kedudukan zakat dun shalat di dalam rangka- rangka perumahan Islam, kita dapatilah bahwa kedua pokok ibadah ini .sangat benar berdampingannya. Tidak kurang dari 82 kali (tempat) Allah menyebutkan zakat beriringan dergan menyebut shalat, seperti salah satu firman Allah :

(42)

2<)

f U l > ^ 4lil !j 1 'X ^ 1 LI .* i

-Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan kelaalan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zalcat; dan yang demikian Ilulah agama yang lurus.™

Hal ini memberi pengertian dan menunjukkan kepada kesempumaan perhubungan antara d’ia ibadat ini dalam hal keutamaannya dan kepentingannya yang pertama (yakni zakat) seutama-utama ibadat maliyah dan yang kedua (yakni shalat) seulama- utama ibadat badaniyah.'1

Zakat hanya diperlukan kalau jumlah harta kekayaan sampai pada nilai tertentu, balas minimal (nishab), dari tiap-tiap jenis barang yang divvajibkan pemungutan zakat tiu atau telah dimiliki oleh seseorang dalam tempo cukup setahun.

Zakat mengandung berbagai hikmah antara lain :

1) Sebagai manivestasi rasa syukur dan pemyataan terima kasih hamba kepada Khalik yang telah menganugrahkan rahmat dan nikmatNya berupa kekayaan.

2) Mendidik manusia membersihkan rohani dan jiwanya dari si fat bakhil, kikir dan rakus. Sebaliknya mendidik manusia menjadi dermawan, pemurah, latihan disiplin dalam menunaikan kewajiban 30 Departemen Agama, op. cit., him. 1084

(43)

dan amanah vang berhak dan yang berkepentingan suatu pendidikan akhlak mulia.

3) Di dalam struktur ekonomi Islam maka sistem zakat menunjukkan bahwa sifat perjuangan Islam selalu berorientasi kepada kepentingan kaum dhu’afa (kaum lemah).-**

3. Fr.ktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keagamaan a. Keluarga

Pendapat Coleman dalam buku Pendidikan Seumur Hidup suatu Analisis Psikologis oleh A J. Cropley mengemukakan keluarga

berlungsi sebagai sentral sumber pendidikan pada waktu yang si lam. Dia mengemukakan bahwa situasi ini telah berubah sekarang, sehingga keluarga sedikit demi sedikit berkurang peranannya dalam mendidik anak-anak.33

Keluarga adalah merupakan basis pertama bagi perkembangan dan pertumbuhan serla pendidikan bagi anak, sekaligus merupakan pondasi bagi pertumbuhan masyarakat.

Lingkungan keluarga bertugas untuk melelakkan dasar-dasar pertama dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, yang akan diisi . dan divvamai oleh pendidikan yang dialami dalam kehidupannya baik

dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.

Pendidikan dalam keluarga merupakan landasan pembentukan kenribadian anak. Dengan kata Iain bahw.’ kepribadian seorang anak “ Nasruddin Rozak, op. cit.. him. 193-194

(44)

m

sangat dipengaruhi dalam keluarganya. Hal ini sebagaimana dengan yang dikemukakan olch pemyataan Zakiyah Daradjat sebagai bcrikut:

I lubungan orang tua dengan sesama mereka sangat mempengaruhi pertumbuhan jiwa anak hubungan yang serasi, penuh pengertian, penuh kasih sayang akan membawa pada pribadi yang tenang, terbuka, dan mudah dididik karena ia mendapat kesempatan yang cukup baik untuk tumbuh dan berkembang. Tapi hubungan orang tua yang tidak serasi, banyak perselisihan dan percecokan akan membawa anak pada pertumbuhan pribadi yang sukar dibentuk, karena ia tidak mendapat suasana yang baik untuk tumbuh dan berkembang.34 Orang tua yang bijaksana maka akan memberikan bimbingan dan pengawasan pada anak dengan penuh kasih sayang dalam scgala hal dan tidak akan memaksakan kchendak tan pa alasan yang jelas. Jadi jelaslah apabila kita menginginkan anak tumbuh dengan baik shaleh

shalehah yang pertama kita perbaiki adalah situasi rumah tangga. b. Sekolah

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang secara tcratur dan terencana melakukan pembinaan terhadap generasi muda.35

Sekolah mcrupakan tempat dimana siswa belajar dan menggunakan sebagian waktunya dalam sehari-hari. Tugas sekolah yaitu meneruskan pendidikan yang telah diterima anak dalam keluarga agar pertumbuhan pribadinya sesuai dengan taraf perkembangan. Oleh karena itu disamping sekolah mengajar anak mclalui beberapa mata pelajaran juga hams mendidik dan membina pribadinya dari segala segi.

(45)

Suasana kekeluargaan juga perlu dibentuk di sekolah. Guru dan murid adalah satu keluarga, sebagaimana keluarga di rumah. Dengan suasana ini maka akan mudah bagi guru dalam membantu murid membangun harga dirinya. Nuansa kekeluargaan tidak harus selalu melayani kebutuhan anak, namun menciptakan kemandirian anak juga menjadi bagian dari proses ini. Karena guru juga bukan pelayan, namun pengganti orang lua yang perlu mengembangkan kemandirian anak.36

c. Lingkungan Masyarakat

Masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan dan agama.37 Kebcradaannya memiliki pengaruh yang besar dan memberi arah pendidikan anak.

Masyarakat dalam membentuk pola tingkah laku sangat mempengaruhi dan begitu besar. Seseorang yang tidak mempunyai landasan keimanan yang kuat dapat teijcrumus dalam lembah kescsatan, seseorang yang semula bertingkah laku baik dapat berbalik seratus delapan puluh derajat menjadi manusia yang punya moral • rendah.

Oleh karena itu perlu adanya kontrol diri dan kontrol masyarakat untuk menanggulangi adanya tingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan dan norma agama.

"6 File:///c:/documents%20and%setting%client/desktop/index.php.htm

(46)

C. Pengaruh Prestasi Belajar Aqidah Akhlak terhadap Pcrilaku Keagamaan Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konsisten dan berbekas. Pengajaran agama sebagai penuntun hidup harus dapat menanamkan nilai-nilai dan sikap terhadap segala segi kehidupan.

Pendidikan agama sebagai usaha yang diarahkan kepada anak didik untuk membentuk anak sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah digariskan di dalam ajaran agama Islam, bukanlah bidang studi yang dipelajari semata-mata hanyft untuk pengetahuan. Pengajaran agama mendapat nilai baik dimana siswa mau menunaikan kewajiban kepada Allah maupun kepada lingkungannya dan pengajaran agama nilainya kurang apabila tidak membekas dan tidak mcngamalkan ajaran agama dalam perkataan atau pcrbuatan para siswa.

Tanggung jawab pendidikan dan prestasi belajar anak dalam mata pclajama aqidah akhlak mcrupakan tanggung jawab orang tua. tidak bisa dipikul orang lain sebab tanggung jawab pendidikan yar.g dipikul para pendidik selain orang tua merupakan pelimpahan tanggung jawab orang tua yang tidak mungkin melaksanakan pendidikan anaknya secara sempuma.

Pari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor keluarga bertanggung jawab atas pembentukan akhlak anaknya. Schingg i keluarga (orang tua) harus menjadikan dirinya sebagai orang yang istiqomah dalam ibadah dan akhlaknya karena hal tersebut akan mempengaruhi prestasi belajar anak.

33

38

(47)

A. Gambaran MTs NU Salatiga

1. Sejarah singkat Berdirinya MTs NU Salatiga

Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTs NU) Salatiga didirikan pada tahun 1959 M oleh tokoh agama yaitu K.H Khumaidi Shaleh yarfg dibantu tokoh-tokoh Islam pada waktu itu antara lain :

a. K.H Zubair

b. K.11 Bahrudin I Ionggowongso c. K.H Ghufron

d. K.H Kasmuni e. K.H Zainudin

Sejak berdirinya hingga tahun 1964 lembaga tersebut belum memiliki gedung sendiri, sehingga selama kurun waktu tersebut (1956- 1964) pelaksanaan belajar mengajar dilaksanakan dirumah K.H Bahrudin I Ionggowongso, yaitu jalan Taman Makam P ihlawan No.20 Salatiga.

Setelah berkisar 8 tahun atas usaha beberapa tokoh dan pengurus Yayasan Imaratul Masajid Wal Madaris (YAIMAN) MTs NU berhasil membangun gedung sendiri di jalan Kartini No.02 Salatiga sampai sekarang.

Pada awal pendidikan lembaga ini (MTs NU) kurang bisa berjalan dengan baik. Hal ini disebabakna karena kurangnya tenaga pengajar,

(48)

■ •;

-sarana dan pra-sarana saat itu. Namun keadan ini tidak langsung begitu lama, karena sedikit demi sedikit sarana dan prasarana lembaga ini terpenuhi berkat bantuan dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat, juga mendapat bantuan dari Departemen Agama Kotamadya Salatiga, sehingga perkembangan lembaga pendidikan ini mulai membaik, baik kualitas tenaga pengajar maupun jumlah siswanya.

Atas upaya pengurus dan pendidikan di MTs NU Salatiga, Kanwil Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah memberikan pengakuan akreditas dari terdaftar menjadi diakui dengan SK No. WK/Sc/PP.CO.5/1390.1993. Sejak itulah lembaga pendidikan MTs NU Salatiga mengalami kemajuan pesat.

2. Lokasi MTs NU Salatiga

MTs NU Salatiga merupakan lembaga pendidikan formal yang berada di tengah kota Salatiga. MTs NU menghadap ke Utara dan di depan sekolah sebelah Utara terdapat Jl. Kartini dan perumahan penduduk dan SLIP 1 dan SMU 3. Sedangkan sebelah selatan terdapat Hotel Palapa sebelah barat terdapat Jl.Osamaliki.

MTs NU Salatiga berdiri di atas tanah seluas 0,65 hektar dan status tanah milik sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada denah

35

(49)

Denah lokasi MTs NU Salatiga

a. Pembina Yayasan Yaimam : II. Mahfudz Ridwan, Lc

b. Ketua : H. Sonwasi Ridwan, BA

c. Sekretaris : Zarkasi Rosyid

(50)

37

e. Kepala Sekolah : H. Sonwasi Ridwan, B.A.

f. Wakil kepala Sekolah : Su’udi

g- Bidang Kesiswaan : Arzuqoh, S.Ag

h. Bidang Pengajaran : Muhtadi, S.Pd

i. Tata Usaha : Mahbub, S.Ag

j- Persputakaan : Anita Dewi Herawati, SE

k. Humas : Drs. Syamsul Hadi

Keadaan Guru dan Karyawan a. Keadaan Guru

Keadaan Guru MTs NU Salatiga Tahun ajaran 2007/2008

No Nama Kode Bid Studi

1 H. Sonwasi Ridwan, BA A

-2 Tuhri B - Ke NU an

-SKI

3 Drs. Muh Syamsul C - Aqidah Akhlak

- Fiqih

4 Siti Fahmah, S.Pd D - Fisika

- Kimia

5 Suharman E - Bahasa Arab

-SKI

6 Busyeri F - Qur'an Hadits

- BTA

7 Kartini, S.S. G - Bhs. Indonesia

- Bhs. Jawa

8 Iin Indah Kurniawati H -TIK

9 Uswatun Hasanah, S.Pd I - Bhs. Inggris

10 Arzuqoh, S.Ag J - PPKn

(51)

No Nama Kode Bid Studi

11 Sru Supadmi K - Seni Budaya

12 Ismanto L - Biologi

13 Sri Sugiarti, S.Pd M - Matematika

14 Su'udi N - Bhs. Indonesia

15 Mahbub, S.Ag 0 - Fiqh

-SKI

16 M. Sidiq As P - Penjaskes

17 Muhtadi, S.Pd Q -IPS

18 Anita Dewi Herawati, SE R -IPS

19 Eny Sulistyawati, SE S - Pengembangan Diri -IPS

20 Tasdiqul Choiri, S.Ag T -SKI

- Ke NU- an

b. Keadaan karyawan

Keadaan karyawan MTs NU Salatiga tahun ajaran 2007/2008

No Nama Jabatan

1 Mahbub, S.Ag TataUsaha

2 Paini lata Usaha

3 Ngatman penjaga

4 M. Syamsul Humas

5 Luluk Mujiyati Koperasi

(52)

39

5. Keadaan Siswa

Jumlah Siswa MTs NU Salatiga tahun ajaran 2007/2008

No Nania Kelas L P

1 V lf 18 12

2 VIIb 21 13

3 VIT 20 14

4 VIIIa 20 18

5 VIIIb 24 12

6 IXa 18 17

7 IXb 24 11

Jumlah 145 97

6. Keadaan Sarana Prasarana

Sarana prasarana merupakan fasilitas pendidikan yang sangat menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Adapun samaa dan prasarana MTs NU Salatiga dapat d‘katakan cukup lengkap, karcna dari basil penelitian dapat dikethaui hasilnya sebagai berikut:

a. Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang b. Ruang kantor guru : 1 ruang c. Ruang Administrasi : 1 ruang d. Ruang Perpustakaan : 1 ruang

e. Aula : 1 ruang

f. Ruang kelas I : 3 ruang

g* Ruang kelas II : 2 ruang

(53)

i. Ruang Laboratorium komputer : 1 ruang

j- Ruang UKS : 1 ruang

k. Ruang Koperasi dan Foto kopi : 1 ruang 1. Kamar kecil guru : 2 ruang m. Kamar kecil siswa : 2 ruang

B. Hasil Penelitian

1. Data prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Data prestasi belajar siswa MTs NU Salatiga diperoleh dari nilai raport siswa semester gasal. Selanjutnya dapat dilihat tabel prestasi yang diperoleh siswa di bawah ini :

TABELI

NILAI TENTANG PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA MTs NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2007/2008

No Nama Responden Jenis Kelamin Nilai

L P

1 Andra Finata - 75

2 Anwar Maulana - 74

3 Athoharoh Siti Nu Latifah - 67

4 Deny Wahyu Septianto - 74

5 Edi Wibowo 66

11 Kamim Wardoyo - 72

12 Milkhatunnikmah - 79

(54)

41 Sambungan...

No Nama Responden Jenis Kelamin Nilai

L P

13 M. Agus Trias Arya Pradana - 75

14 M. Hasanudin - 76

15 M. Kholil - 69

16 M. Syaefudin - 62

17 Ninik Maryati - 62

18 Narfa'u Qorib - 62

19 Nur Maulida - 66

20 Nur Latifah Rusalina Putri - 65

21 Nurul Azizah - 65

22 Okta Sulistiyanto - 65

23 Ratih Palupi - 77

24 Rivqi Setiya Derwangga - 65

25 Rohmadi - 69

26 Ryan Cahyono - 65

27 Saefudin Alfi - 65

28 Self! ana - 77

29 Sholikhaiui t-iUmUti - 80

30 Siti Fatimah - 70

31 Sukma Suci Setiati - 62

32 Ukhtiana Azizah - 67

33 Yuli Dwi Jatmika - 70

34 Yusefi Dwi Indrawati - 71

35 Zainal Mafuchin - 67

36 zumrotul Mardiyah - 80

37 Anang Tri Cahya - 65

38 Andika Dwi Prastiyo - 60

39 Andri Pradityo - 70

40 Arif Dwi Permana - 60

41 Arwani - 60

(55)

No Nama Respondent Jenis Kelamin Nilai

L P

42 Bagas Wahyudi - 60

43 Dwi Cahyono - 60

44 Febriani - 60

45 Haris Rohm an - 70

46 Hami - 70

47 Herlina Dwi Wibawanti - 61

48 Heru Susanto - 60

49 Ikmal Bahrudin - 60

50 Imam Rosid - 60

51 Joko Yulianto - 60

52 Kuni Sa'adati - 60

53 Lastri Lestari - 63

54 Madda Nazila H. - 64

55 Masfud - 60

56 Ivl. Adik - 60

57 M. Sholikhul Hadi - 60

58 M. Prastyo - 60

59 Nurul Fadilah - 60

60 Rahmat Sholihin - 80

61 Resza setiya Pranata - 60

62 Retno Budi Lestari - 60

63 Rizka Palupi - 60

64 Shufatul Muthoharoh - 60

65 Sid Fadirah - 65

66 Supriyadi - 60

67 Triasih - 60

68 Ulinuha - 60

69 Wahyu - 60

(56)

43

2. Data Tentang Perilaku Keagamaan

Untuk memperoleh data perilaku keagamaan pada siswa MTs NU Salatiga diperoleh dengan cara meneliti hasil angket dan merubah data kualitatif menjadi kuantitatif yaitu :

J

a. Memberi nilai 3 (tiga) untuk jawaban “a” b. Memberi nilai 2 (dua) untuk jawaban “b” c. Memberi nilai 1 (satu) untuk jawaban “c”

TABEL II

(57)
(58)
(59)

TABEL III

DATA PENGARUH PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA MTs NU SALATIGA

(60)
(61)

No Responden

Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Perilaku Keagamaan

55 60 49

56 60 52

57 60 64

58 60 56

59 60 69

60 . 80 63

61 60 61

62 60 49

63 60 56

64 60 52

65 65 50

66 60 60

67 60 66

68 60 62

69 60 62

(62)

ANALISIS DATA BAB IV

Seluruh data dari hasil penelitian dari penycbaran angket dapat terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut dengan proporsinya masing-masing yang mcngacu pada tujuan penelitian yaitu sebagaimana tercatat di bawah ini :

1. Untuk mengetahui prestasi belajar aqidah akhlak siswa di MTs NU Salatiga 2007/2008.

2. Untuk mengetahui perilaku keagamaan siswa di MTs NU Salatiga 2007/2008. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh anta»a prestasi belajar aqidah akhlak

terhadap perilaku keagamaan siswa di MTs NU Salatiga 2007/2008.

Berdasarkan dari . ^ a n penelitian tersebut di atas maka penulis menganalisis dari tujuan pertama dan kcJua menggunakan rum us prosentase sebagai berikut:

/* = — x 100%

N

Keterangan : P : Proporsi individu dalam golongan

F : Frekuensi

N : Jumlah populasi

Sedangkan untuk mengetahui dari tujuan yang ketiga, penulis menggunakan rumus product moment yaitu :

_________ / V - Z A T - ( Z X ) ( Z r ) _______

yj{N-YJ< 2 ~{ YJ () 2} { N -Y.Y1 - ( Z Z ) 2}

(63)

Keterangan :

rxy : Koeflsien korelasi product moment antara variabel X dan variabel Y IX Y : Jumlah hasil perkalian skor X dan skor Y

I X : Jumlah skor X I Y : Jumlah skor Y N : Jumlah responden A. Analisis Pertama

Untuk mengetahui tentang prestasi belajar aqidah akhlak siswa di MTs NU Salatiga.

Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel daftar nilai prestasi belajar aqidah akhlak siswa di MTs NU Salatiga.

2. Membuat tabel distribusi frekuensi prestasi belajar aqidah akhlak 3. Memproscntasekan jawaban

4. Menginterprestasikan hasil prosentase prestasi belajar aqidah akhlak. TABEL IV

DAFTAR NILAI PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA MTs NU SALATIGA

No Resp Nilai No Resp Nilai

(64)

Sambungan....

No Resp Nilai No Resp Nilai

(65)

TABEL V

DAFTAR TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSIPRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA MTs NU SALATIGA

(66)
(67)

Sambungan .... diintervalkan dengan menggunakan rum us :

(68)

55

Ki : Kelas interval

Malta berdasarkan tabcl tcrsebut dapat dikctahui pada variabel prcstasi belajar aqidah akhlak, nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 60 dalam hal ini dapat dihitune dengan rumus sebagai berikut:

(80-60) + l 3

Jadi jelas bahwa pada variasi ini dapat dikategorikan variasi tinggi, sedang, rendah sebagai berikut:

1. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A mendapat nilai 74 - 80 2. Untuk kategori sedang dengan jawaban B mendapat nilai : 67 - 73 3. Untuk kategori rendah dengan jawaban C mendapat nilai 60 - 66

Kemudian dicari prosentase frekuensi prcstasi belajar aqidah akhlak. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut:

P = — xl00%

N

1. Untuk kategori tinggi tentang prestasi belajar aqidah ahklak antara skor 74 - 80 ada 15 responden

/> = — x 100%

N

P = — x 100% 70

(69)

2. Untuk kategori sedang tentang prestasi belajar aqidah ahklak antara skor

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi prestasi belajar aqidah akhlak siswa di MTs NU Salatiga.

TABEL VI

DISTRIBUSI FREKUENSI PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK No Prestasi Belajar

Aqidah Akhlak Interval Frekuensi Persentase

1 Tinggi 74-80 15 21,43%

2 Sedang 67-73 13 18,57%

3 Rendah 60-66 42 60%

Jumlah 70 100%

(70)

57

B. Analisis Kcdua

Untuk mengetahui tentang data dari tabel perilaku keagamaan siswa di MTs NU Salatiga. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai bcrikut:

1. Membuat tabel daftar nilai dan nomiasi hasil angket dari variabel perilaku keagamaan

2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket 3. Memprosentasikan jawaban

4. Menginterpretasikan nasn pi osentase jawaban responden. TABEL VII

DAFTAR NILAI HASIL ANGKET TENTANG PERILAKU KEAGAMAAN PADA SISWA MTs NU .SALATIGA

No Jawaban Skor Nilai Jumlah

(71)
(72)

Sambungan.... 59

No Jawaban Skor Nilai Jumlah

(73)

PERILAKU KEAGAMAAN PADA SISWA MTs NU SALATIGA

No Resp Nilai Total Nominasi

(74)

Sambungan...

No Resp Nilai Total Nominasi

(75)

No Resp Nilai Total Nominasi

Dari data tcrscbut dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian diintervalkan dengan menggunakan rumus :

. _ ( X t- X r ) + \

(76)

63

Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada variabel perilaku keagamaan, nilai tertinggi adalah 69 dan nilai terendah 46 dalam hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(69-46) + !

l ~ 3

i = — = 8

3

Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikanv ariasi tinggi, sedan g, rendah sebagai berikut:

1. Untuk kategori tinggi dengan jawaban A menjadi nilai 62 - 69 2. Untuk kategori sedang dengan jawaban B menjadi nilai 54 - 61 3. Untuk kategori rendah dengan jawaban C menjadi nilai 46 - 53

Kemudian dicari proscntase frckuensi perilaku keagamaan. Hal ini menggunakan rumus proscntase sebagai berikut:

P = — x 100%

N

1. Untuk kategori tinggi tcntang perilaku keagamaan antara skor 62 - 69 ada 28 responden :

P = — x 100%

N

28

P = — xl00% 70

(77)

2. Untuk kategori sedang tentang perilaku keagamaan antara skor 5 4 -6 1 ada

3. Untuk kategori rendah tentang perilaku keagamaan antara skor 46 - 53 ada 12 responden :

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi perilaku keagamaan

TABEL IX

DISTRIBUSI FREKUENSI PERILAKU KEAGAMAAN

No Perilaku

Keagamaan Interval Frekuensi Persentase

1 Tinggi 62-69 28 40%

2 Sedang 54-61 30 42,86%

3 Rendah 46-53 12 17,14%

Jumlah 70 100%

(78)

65

C. Analisis Ketiga

Analisis ketiga berfungsi untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan yaitu : ada pengaruh prestasi belajar aqidah akhlak terhadap perilaku keagamaan.

Sedang teknik analisisnya menggunakan statistik korelasi product moment:

n -u c y- (t x )£l y)

^ J{N-ZX2 -(ZX)2}{N-ZY2 -(ZY)2}

Adapun langkah-langkah penyelesaiannya sebagai berikut: 1. Membuat tabel persiapan

TABEL X

PERSIAPAN PERHITUNGAN KORELASI PRODUCT MOMENT

No X Y A3 p

10 77 61 5929 3721 4697

11 72 55 5184 3025 3960

12 79 61 6241 3721 4819

13 75 59 5625 3481 4425

(79)

14 76 64 5776 4096 4864

15 69 65 4761 4225 4485

16 62 48 3844 2304 2976

17 62 68 3844 4624 4216

18 62 63 3844 3969 3906

19 66 59 4356 3481 3894

20 65 57 4225 3249 3705

21 65 i 67 4225 4489 4355

22 65 59 4225 3481 3835

23 77 57 5929 3249 4389

24 65 59 4225 3481 3835

25 69 63 4761 3969 4347

26 65 68 4225 4624 4420

27 65 58 4225 3364 3770

28 77 62 5929 3844 4774

29 80 58 6400 3364 4640

30 70 62 4900 3844 4340

31 62 fO 3844 3844 3844

32 67 59 4480 3481 3953

33 70 53 4900 2809 3710

34 71 61 5041 3721 4331

35 67 63 4489 3969 4221

36 80 62 6400 3844 4960

* 37 65 52 4225 2704 3380

38 60 56 3600 3136 3360

39 70 58 4900 3364 4060

40 60 61 3600 3721 3660

41 60 53 3600 2809 3180

42 60 64 3600 4096 3840

(80)

67

Sambungan ....

No X Y ■j?

F

XY

43 60 62 3600 3844 3720

44 60 57 3600 3249 3420

45 70 54 4900 2916 3780

46 70 56 4900 3136 3920

47 61 66 3721 4356 4026

48 60 62 3600 3844 3720

49 60 55 3600 3025 3300

50 60 62 3600 3844 3720

51 60 62 3600 3844 3720

52 60 50 3600 2500 3000

53 63 48 3969 2304 3024

54 64 57 4096 3249 3648

55 60 49 3600 2401 2940

56 60 52 3600 2704 3120

57 60 64 3600 4096 3840

58 - 60 56 3600 3136 3360

59 60 69 3600 4761 4140

60 80 63 6400 3969 5040

61 60 61 3600 3721 3660

62 60 49 3600 2401 2940

63 60 56 3600 3136 3360

64 60 52 3600 2704 3120

65 65 50 4225 2500 3250

66 60 60 3600 3600 3600

67 60 66 3600 4356 3960

68 60 62 3600 3844 3720

69 60 62 3600 3844 3720

70 60 60 3600 3600 3600

(81)

2. Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment

Setelah diketahui harga IX , EF, IX 2, EF2, dan EAT maka selanjutnya harga-harga tersebut dimasukkan ke dalam rumus :

N : 70

EAr : 4643 EF : 4156

IX 2 :310959 EF2 :248834 EAT : 276010

= _______N -1 X Y - (EAr)(EF)_______

J { N - I X 2-(!LX)2}{N-'LY2 -(E F )2} __________ 70-276010 - (4643)(4156)

V( 70-310959 - (4643)2} {70 • 248834 - (4156)2} 19320700-19296308

Ay ~ -yj{2 i 767130-21557449} {17418380-17272336} 24392

V(20968,)t 146044} 24392

^ V30622651964 24392 ^ " 174993,29

(82)

69

D. Analisis Lanjut

(83)

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian pengaruh prestasi belajar terhadap perilaku keagamaan pada siswa MTs NU Salatiga 2007/2008 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari analisis data dapat ditemukan bahwa prestasi belajar aqidah akhlak pada siswa MTs NU Salatiga pada kategori tinggi ada 15 responden dengan prosentase 21,43%, kategori sedang 13 responden dengan prosentase 18,57% dan kategori rendah 42 iesr onden dengan prosentase 60%.

2. Ciambaran perilaku keagamaan pada siswa MTs NU Salatiga pada kategori tinggi ada 28 responden dengan prosentase 40%, pada kategori sedang terdapat 30 responden dengan prosentase 42,86% dan pada kategori rendah terdapat 12 responden dengan prosentase 17,14%

3. Dari hasil uji hipotesis diperoleh = 0,139 lebih kecil dari rt pada taraf signifikansi 5% : 0,235 dengan N : 70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil ditolak atau dengan kata lain dapat dikatakan tidak ada pengaruh antara prestasi belajar aqidah akhlak terhadap perilaku keagamaan siswa MTs NU Salatiga.

(84)

71

Basil penelitian oleh penulis adalah tidak ada pengaruh antara prestasi belajar aqidah akhlak terhadap perilaku keagamaan siswa MTs NU Salatiga. Ternyala prestasi belajar aqidah akhlak nominasinya 60% dalam kategori rendah. Sedangkan perilaku keagamaan nominasinya 42,86% dalam kategori scdang. Seharusnya variabel I dan variabel 2 seimbang agar signillkan, tapi penelitian ini tidak signifikan disebabkan kondisi lingkungan akademik ini dilihat dari prestasi belajar aqidah akhlak dalam kategori rendah dan dalam perilaku keagamaannya kategorinya sedang mungkin disebabkan siswa yang sekolah di sini pelarian dari sekolah-sekolah negeri yang tidak diterima oleh sekolah negeri terscbul, jadi siswanya rendah prestasinya.

B. Saran-Saran

Pada bagian ini penulis ingin memberikan saran-saran berkaitan dengan pembahasan masalah dalam skripsi ini yang mungkin dapat bermanfaat, khususnya bagi guru dan siswa siswi MTs NU Salatiga.

Adapun saran-saran yang ingin disampaikan adalah : 1. Bagi Pendidik

(85)

ajaran Islam baik yang diwujudkan dalam berhubungan dengan Allah, sesama manusia dan lingkungan sekitamya.

2. Bagi Siswa

Gambar

TABELI NILAI TENTANG PRESTASI BELAJAR AQIDAI1
TABEL VIIIDAFTAR
TABEL IINILAI ANGKET TENTANG PERILAKU KEAGAMAAN
TABEL IIIDATA PENGARUH PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi, menurut Pasal 1892, perbuatan hukum yang dapat dibatalkan karena adanya cacat yang tidak berakibat batal demi hukum, masih dapat disahkan melalui penetapan ataupun

masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai dengan sumber dana. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari usaha mandiri. sekolah dilakukan secara rinci

Sensor warna TCS3200 adalah sensor terprogram yang terdiri dari 64 buah photodioda sebagai pendeteksi intensitas cahaya pada warna obyek serta filter frekuensi sebagai tranduser

Pengujian dilakukan dengan melihat taraf signifikansi (pvalue),jika taraf signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan di bawah 0,05 makahipotesis diterima,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media edmodo dengan desain pembelajaran ASSURE terhadap kinerja guru dan hasil belajar siswa4. Penelitian ini

1) Anak-anak menerima perilaku kekerasan dari orangtua, teman, kakak, adik, dan guru. Orangtua dan guru lebih sering melakukan kekerasan verbal kepada

(1) Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis

Pergeseran jarum dan infiltrasi lokal dari larutan ke dalam jaringan subkutan bukanlah hal yang jarang terjadi. Infiltrasi ditunjukkan dengan edema disekitar tempat