BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitiannya akan dilakukan di daerah Kabupaten Gorontalo Utara dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai pada bulan Juni 2013.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelititian. Dalam penelitian ini peneliti dapat menentukan desain yang digunakan:
Keterangan:
X= Pengawasan Realisasi Fisik Dan Keuangan SKPD Y= Efektivitas Pengendalian Anggaran
3.3 Definisi Operasional Variabel
Sesuai dengan judul dan permasalahnnya, maka penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Dimana Pengawasan Realisasi Fisik dan Keuangan merupakan variabel bebas (X) sedangkan variabel terikat (Y) adalah efektivitas pengendalian anggaran. Untuk lebih jelasnya konsep penelitian ini yaitu:
1) Pengawasan Realisasi Fisik dan Keuangan
Pengawasan Realisasi Fisik dan Keuangan dalam penelitian ini adalah mengawasi seluruh kegiatan dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan sampai pada tahap realisasinya. Dari segi perencanaan dilihat mekanisme rencana kegiatannya apakah kegiatan tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak, serta harus sesuai dengan tupoksinya, dan dari segi realisasinya dapat dilihat dari pencapaian kegiatan maupun keuangan apakah sudah mencapai target atau belum sehingga tidak terjadi lagi yang namanya dana-dana yang terbuang dan tidak terserap secara penuh. Hal ini dimaksudkan antara lain agar anggaran yang ada di daerah lebih terarah dimana seluruh kegiatan pembangunan yang ada di daerah harus sejalan dengan alokasi anggaran yang ada serta untuk menghindari ketidaksesuaian antara jumlah dana yang dicairkan dengan prestasi kerja (fisik).
2) Efektivitas Pengendalian Anggaran
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Jadi, pengendalian anggaran yang efektiv adalah yang dapat mencapai tujuan dari pengendalian anggaran tersebut. Pengendalian anggaran berhubungan dengan upaya yang dilakukan agar pengeluaran aktual sejalan dengan jumlah yang dianggarkan dan bahwa tujuan dan tingkat aktivitas yang dicantumkan dalam anggaran tercapai.
Tabel 2: Definisi Operasional Variabel Variabel
Definisi Operasional
Definisi Dimensi Indikator
Pengawasan Realisasi Fisik dan Keuangan (X)
Pengawasan realisasi fisik dan keuangan adalah suatu upaya untuk menilai
kemampuan eksekutor dalam merealisasikan rencana serta untuk menilai perencanaan anggaran yang dilakukan. (Setiawan, 2010) 1. Sumber Daya Manusia 2. Sarana dan prasarana 3. Anggaran 4. Metode kerja 5. Persepsi negatif Sumber: (Suseno, 2010)
- Sumber daya merupakan faktor utama dalam proses pengawasan - Minimnya kesadaran sumber daya
manusia terhadap pengawasan itu sendiri
- Perilaku yang disebabkan oleh reward yang didambakan tidak ada dan mmembandingkannya dengan instansi swasta
- Minimnya sarana dan prasarana dalam proses pengawasan realisasi fisik dan keuangan
- Pengadaan yang masih dalam proses perencanaan sudah dibuatkan laporan realisasinya - Keterlambatan penyampaian
pelaporan
- Realisasi fisik lebih besar dari realisasi keuangan
- Pengendalian anggaran secara efektif
- Ada ketidaksesuaian antara jumlah dana yang dicairkan dengan prestasi kerja
- Perubahan metode kerja dalam pemerintahan
- Persepsi terhadap lembaga pengawas yang hanya mencari-cari kesalahan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Efektivitas Pengendalian Anggaran (Y)
Efektivitas pengendalian anggaran adalah proses untuk memastikan bahwa anggaran sampai hal yang spesifik dilaksanakan secara tepat dan efisien.
Pengendalian terhadap pelaksanaan anggaran dilakukan dengan tujuan menjamin agar
pengumpulan penerimaan negara dan penyaluran pengeluaran-pengeluaran negara, tidak menyimpang dari rencana yang telah digariskan dalam anggaran negara (Revrisond, 2000:118). 1. Efektivitas Pengendalian Keuangan 2. Efektivitas Pengendalian Kinerja Sumber:Asmoko (dalam Mohamad, 2011)
- Anggaran tercapai sesuai pagu yang di anggarkan
- Aktiftas pengeluaran (penggunaan anggaran) sesuai standar biaya - Laporan keuangan disajikan tepat
waktu
- Kinerja (output dan outcome) tercapai sesuai target kinerja yang ditetapkan
- Kinerja yang dihasilkan sesuai dengan tujuan organisasi
Ordinal
Ordinal
Sumber: Olah Data Peneliti, 2013
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Menurut Sugiyono (1997: 57) memberikan pengertian bahwa “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai dilingkungan pemerintahan Kabupaten Gorontalo Utara sejumlah 19 orang yang tercakup dalam 3 SKPD yang merupakan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
yang mengawasi proses realisasi fisik dan keuangan. Ke-3 SKPD tersebut antara lain BAPPEDA, DPPKAD, SETDA.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Arikunto dalam Mohamad (2013: 45) bahwa apabila populasinya kurang dari 100, maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi tersebut atau disebut dengan sampel total, sedangkan apabila jumlah populasinya lebih dari 100 maka yang menjadi sampelnya adalah 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.
Penelitian ini menggunakan total sampling dikarenakan populasinya kurang dari 100 objek. Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, dan Bendahara yang tercakup dalam 3 SKPD, dengan jumlah responden sebanyak 19 responden.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Sehubungan dengan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif, maka untuk memperoleh data yang mendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti maka peneliti menggunakan alat pengumpulan data penelitian sebagai berikut:
1) Pengamatan/observasi
Teknik ini digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat, dan lokasi. Observasi merupakan kegiatan
pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti sehingga gambaran objek yang didapat akan menjadi lebih konkret. Dalam kaitan dengan pengamatan ini bisa dilakukan terutama terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas penggunaan anggaran.
2) Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Data Primer
Jenis data yang bersumber dari bahan kepustakaan seperti buku-buku, literatur, ataupun arsip-arsip yang sesuai dengan penelitian yang akan dibahas dan berasal dari informan.
2) Data Sekunder
Keseluruhan data yang bersumber dari literatur dan referensi, undang-undang, dan dokumen-dokumen yang diperoleh dari SKPD yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara.
Dengan adanya penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan yang telah teruji validitas dan reabilitasnya, otomatis hasil penelitian menjadi valid dan reliabel. Tetapi menurut (Sugiyono, 2007:122) dalam penelitian Nolasari Tahun 2012 Hal. 41 bahwa hal ini masih akan dipengaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti dan kemampuan orang yang menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data.
3.7.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Hasil penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen dalam pengumpulan data akan sangat bergantung kepada baik buruknya kuesioner yang digunakan. Kuesioner yang baik digunakan dalam pengumpulan data paling tidak harus memenuhi beberapa syarat berikut: 1. Menggunakan tata bahasa yang mudah dimengerti oleh responden
2. Instrumen yang digunakan merupakan hasil pengembangan atau mewakili indikator dari variabel yang diteliti
3. Pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner tidak menimbulkan ambiguitas (penafsiran ganda) kepada responden
4. Pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner harus bersifat netral dan tidak mengarahkan persepsi responden
5. Mempunyai ketepatan dalam mengungkapkan apa yang diteliti serta dipersepsikan secara homogen (konsisten) oleh responden
Untuk menguji ketepatan pertanyaan dalam kuesioner digunakan analisis validitas sedangkan untuk menguji konsitensi dari seluruh pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner dilakukan dengan analisis reliabilitas.
3.7.2 Koefisien Determinan
Koefisien determinasi dilambangkan dengan R2. Nilai ini menyatakan proporsi variasi keseluruhan dalam nilai variabel dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linier dengan nilai variabel independen, selain itu diterangkan oleh peubah yang lain (galat atau peubah lainnya). Misalkan nilai R2 =96%, maka nilai variabel dependen yang dapat diterangkan oleh variabel independen adalah sebesar 96%, sedangkan 4% sisanya diterangkan oleh galat (error) atau pengaruh variabel yang lain.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data dalam pola, kategori dan uraian dasar, sehingga akan dapat ditemukan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti dan dapat dirumuskan hipotesis kerja (sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat, meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan).
Pemilihan analisis regresi non-parametrik ini didasarkan pada pertimbangan yakni:
1. Skala data penelitian yang berupa skala ukur ordinal (Likert)
2. Jumlah data sampel penelitian yang terlibat hanya sedikit sehingga tidak memenuhi jumlah data minimal untuk penggunaan statistika parametrik
Untuk membangun model regresi ordinal yang perlu diperhatikan adalah variabel mana yang harus dimasukkan ke dalam model dan memilih fungsi hubungan (misal. logit link atau complemeary link) yang menunjukkan kesesuaian model. Dalam melakukan estimasi model regresi ordinal, terdapat beberapa model yang dapat digunakan. Perbedaan dari model tersebut terletak pada link function yang akan digunakan. Paling tidak terdapat lima jenis link function yang lazim digunakan dalam mengestimasi persamaan regresi ordinal yakni:
1. Logit
Link function yang paling banyak digunakan dalam mengestimasi dan
digunakan secara otomatis dalam SPSS disaat melakukan analisis data. Model estimasi untuk link function logit adalah:
( ) = ln 1−
2. Complementery Log-Log
Digunakan untuk data yang mempunyai kecenderungan bernilai tinggi. Model estimasinya adalah:
( ) = ln − (1− )
3. Negative Log-Log
Merupakan kebalikan dari complementery log-log yakni digunakan untuk data yang mempunyai kecenderungan bernilai rendah. Model estimasinya:
( ) =−ln − ( )
4. Probit
Model link function ini digunakan untuk penyelesaian model persamaan struktural yang variabel latentnya berdistribusi normal
5. Cauchit (Invers Cauchy)
Sama halnya dengan model probit, model invers cauchy ini digunakan untuk penyelesaian model persamaan struktural.Perbedaannya model ini digunakan untuk model struktural yang variabel latentnya bernilai ekstrim.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel jika data berbentuk kategori, maka kita lakukan pengujian dengan menggunakan statistik uji Chi Square.
Langkah-langkah pengujian: 1. Tentukan Hipotesis
Ho: pengawasan realisasi fisik dan keuangan tidak berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian anggaran
Ha: pengawasan realisasi fisik dan keuangan berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian anggaran
2. Tentukan taraf signifikansi
α = 0.05
3. Tentukan statistik Uji
ij ij ij k j b i E E O 2 2 ( )
dengan n n x n Eij i j . . Keterangan:Oij = banyaknya observasi pada baris ke-i dan kolom ke-j
Eij = jumlah yang diharapkan pada baris ke-i dan kolom ke-j
b = banyaknya baris k = banyaknya kolom
4. Kriteria Uji
Tolak Ho jika nilai 2hitung 2,(b1)(k1)dan terima dalam hal lainnya 5. Kesimpulan
Jika Ho pada uji Independensi (Chi kuadrat) ditolak atau dengan kata lain ada pengaruh dari pengawasan realisasi fisik dan keuangan terhadap efektivitas pengendalian anggaran, selanjutnya untuk mengetahui berapa besar pengaruh yang ditimbulkan, akan digunakan analisis Koefisien
Kontingensi Cramer dengan rumus sebagai berikut:
)} 1 )( 1 min{( 2 j i x n C
Setelah koefisien kontingensi diketahui, selanjutnya dibandingkan dengan nilai C (Cramer) dengan Cmax yang dirumuskan sebagai berikut:
m m
Cmax 1 dimana m = minimum (i,j)
Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari pengawasan realisasi fisik dan keuangan terhadap efektivitas pengendalian anggaran. Adapun kriteria yang digunakan adalah:
Apabila nilai : 0 CCmax 0.25 maka pengaruhnya kuat Apbila nilai : 0.26 CCmax 0.5 maka pengaruhnya sedang Apabila nilai : CCmax 0.5 maka pengaruhnya lemah
3.9 Pengujian Model Regresi
Tahapan pengujian kebaikan model regresi adalah sebagai berikut: 1. Penentuan Hipotesis
Ho :0 10(seluruh koefisien regresi dalam model tidak signifikan/model tidak cocok dengan data)
H1 : Minimal satu koefisien regresi signifikan (model cocok dengan data)
2. Penentuan tingkat signifikansi
Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5%
Dalam melakukan uji kebaikan model regresi ordinal digunakan test parallel lines dengan uji Chi-Square
4. Penentuan Kriteria uji
Penentuan kriteria uji didasarkan pada perbandingan antara nilai Square hitung yang diperoleh dengan Square tabel.Jika nilai Chi-Square hitung lebih besar dari Chi-Chi-Square tabel maka Ho ditolak, dan jika nilai Chi-Squae hitung lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel maka Ho diterima.Kriteria pengujian juga bisa menggunakan perbandingan antara nilai signifikansi dengan nilai alpha yang digunakan.Jika nilai siginikansi yang diperoleh lebih besar dibandingkan nilai alpha maka Ho diterima. 5. Kesimpulan